Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1-9 1
ISSN: 2355 – 2158
Cite this as:
Daroni, Gangsar Ali, Salim, Abdul, Sunardi. Impact Of Parent's Divorce On Children's Education For
Disability Kids. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS).2018: Vol. 5(1): pp1-9.
Abstract Children with special needs are children who have abnormalities in him, thus causing the individual
has a need to be tailored to their specific characteristics. Abnormalities of children with special needs, impact
on the immediate environment of children, namely family. Many cases of divorce in parents who have children
with special needs. The cause may be possible because of negative parents' perceptions of children, low
acceptance and resilience in parents with special needs children. Divorced parents have a negative impact on
the education of children with special needs, because they lose the ability to fully play a parent in fulfilling the
rights of the child. One solution in dealing with divorce that occurs in parents who have children with special
needs is to use family counseling and divorce therapy. Handling is expected to minimize the negative impact
of divorce parents of children with special needs and prevent the occurrence of divorce cases in other families
who have children with special needs.
2
Cite this as:
Daroni, Gangsar Ali, Salim, Abdul, Sunardi. Impact Of Parent's Divorce On Children's Education For
Disability Kids. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS).2018: Vol. 5(1): pp1-9.
IJDS 2018; Vol. 5 No. 1, May 2018, pp.1-9
ISSN: 2355 – 2158
Perasaan malu, pasangan yang kurang bisa Selain itu, menurut Anggraini (2013:
menerima anak berkebutuhan khusus, dan 263) “orang tua anak berkebutuhan khusus
berbagai faktor yang menyebabkan juga masih memiliki persepsi negatif
timbulnya maslah-masalah sosial dari orang terhadap anak berkebutuhan khusus, dan
tua yang memiliki anak berkebutuhan menunjukkan sikap negatif terhadap ABK
khusus. Salah satu masalah yang terjadi pada yaitu mengabaikan anak ABK, kurang
orang tua yang memiliki anak berkebutuhan memberi perhatian, dan kasih sayang kepada
khusus ialah kasus perceraian. anak, kurang berkomunikasi kepada anak,
Kasus perceraian merupakan kasus yang dan lain-lain”. Penelitian dari Apostelina
banyak terjadi dikalangan orang tua yang (2012: 172) juga menunjukkan bahwa
memiliki anak berkebutuhan khusus. Hal itu keluarga yang memiliki anak autis memiliki
sesuai dengan hasil penelitian dari Weiner resiliensi yang rendah. Keluarga belum dapat
(dalam Sobsey, 2004: 63) bahwa sekitar 70 mengembangkan karakteristik coping-
persen pasangan di Amerika Serikat yang coherence yang baik, karena masih
memiliki anak berkebutuhan khusus menyesali tiap hal yang terjadi di masa lalu
mengalami perceraian. Padahal tingkat dan belum bisa menerima kondisi anak
perceraian untuk umum biasanya sepenuhnya.
diperkirakan mencapai 50 persen. Dari pemaparan diatas dapat diketahui
Penelitian lain yang dilakukan oleh Hartley et bahwa orang tua yang memiliki anak
al. (2010) yang membandingkan kejadian dan berkebutuhan khusus memiliki penerimaan
waktu perceraian pada 391 orang tua anak- diri dan resiliensi yang masih rendah, serta
anak dengan gangguan spektrum autisme masih memiliki persepsi yang negatif
(ASD) dan sampel representatif yang sesuai terhadap anak berkebutuhan khusus. Hal
dari orang tua anak-anak reguler tersebut berpotensi menjadi salah satu faktor
menggunakan analisis kelangsungan hidup. yang menyebabkan banyaknya kasus
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian yang terjadi di kalangan orang tua
orangtua anak-anak dengan ASD memiliki yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
tingkat perceraian yang lebih tinggi daripada 2.3. Dampak Perceraian Terhadap
kelompok pembanding yaitu 23,5% banding Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
13,8%. Keluarga nerupakan suatu sistem sosial
Dari beberapa penelitian tersebut dapat yang dibentuk oleh sekumpulan tujuan,
di ambil kesimpulan bahwa kasus perceraian keyakinan kultural, peran orang tua dan anak,
orang tua yang memiliki anak berkebutuhan harapan, dan kondisi sosio ekonomi (Cook,
khusus termasuk dalam kategori tinggi. Hal Cook, & Tran dalam Hidayati 2011: 14).
tersebut dimungkinkan disebabkan oleh Perkembangan anak berkebutuhan khusus
berbagai faktor seperti penerimaan diri orang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
tua yang rendah, resiliensi orang tua yang Lingkungan sosial terdekat dari anak
rendah dan persepsi orang tua yang masih berkebutuhan khusus ialah keluarga (dalam
negatife terhadap anak berkebutuhan khusus. konteks ini adalah orang tua). Orang tua
Hal tersebut terbukti melalui penelitian dari memiliki peran yang begitu besar dalam
Faradina (2016) mengenai penerimaan diri perkembangan anak berkebutuhan khusus,
orang tua dengan anak berkebutuhan khusus, baik dalam bidang pendidikan, sosial,
penelitian tersebut meunjukkan bahwa emosional dan perilaku anak. Hal tersebut
beberapa orang tua dengan anak sesuai dengan penelitian dari Nandia (2015:
berkebutuhan khusus memiliki penerimaan 19) bahwa dukungan keluarga memiliki
diri yang negatif terhadap anak berkebutuhan hubungan yang signifikan dengan
khusus dikarenakan anak yang lahir tidak kemampuan sosial dan emosional anak
sesuai dengan harapan dari orang tua. berkebutuhan khusus. Kemampuan sosial
5
Cite this as:
Daroni, Gangsar Ali, Salim, Abdul, Sunardi. Impact Of Parent's Divorce On Children's Education For
Disability Kids. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS).2018: Vol. 5(1): pp1-9.
IJDS 2018; Vol. 5 No. 1, May 2018, pp.1-9
ISSN: 2355 – 2158
dan emosional yang rendah pada anak hidup anak berkebutuhan khusus usia
tunarungu dapat diminimalisir oleh keluarga, sekolah.
karena keluarga adalah orang yang paling Selain itu, perceraian orang tua juga
dekat dan mempunyai intensitas tinggi untuk berdampak pada pendidikan anak
bersama dengan anak berkebutuhan khusus. berkebutuhan khusus. Sesuai dengan
Menurut Darmono (2015: 1) Orang tua penelitian dari Bernardi &Radl (2014) Anak
diharapkan berperan proaktif dengan banyak yang orang tuanya terpisah memiliki
memberikan informasi kepada para guru, probabilitas mencapai gelar universitas yang
sehingga sangat membantu dalam rata-rata tujuh persen lebih rendah dari pada
mengembangkan bakat anak yang anak-anak dari keluarga utuh. Sedangkan
berkebutuhan khusus dapat berkembang menurut Yusuf (2014) Perceraian
secara optimal melalui program-program mempunyai pengaruh yang sangat besar
layanan yang dikembangkan oleh lembaga terhadap perkembangan jiwa dan pendidikan
sekolah inklusif tersebut. Penelitian lain anak, terutama anak usia Sekolah Dasar dan
menurut Nasrawaty (2016: 60) bahwa orang remaja. Diantaranya dapat menyebabkan
tua memiliki 4 peran utama dalam mendidik anak bersikap pendiam dan rendah diri, nakal
anak berkebutuhan khusus, yaitu edukatif, yang berlebihan, prestasi belajar rendah dan
sosialisasi, afeksi dan religius. Sedangkan merasa kehilangan. Walaupun tidak pada
menurut Millata (Tanpa Tahun: 1) kurangnya semua kasus demikian tapi sebagian besar
dukungan keluarga yang akan menimbulkan dampak yang negatif terhadap
mengakibatkan anak kurang mendapat perkembangan jiwa anak dan juga
penyesuaian sosial yang baik, sehingga orang berpengaruh terhadap proses pendidikan
tua berperan memberi dukungan. Anak akan anak itu sendiri sebagaimana tersebut diatas.
termotivasi untuk memperbaiki adaptasi Dari pembahasan diatas dapat
mereka di masyarakat. Dari berbagai hasil disimpulkan bahwa perceraian orang tua
penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa berdampak negatif terhadap pendidikan anak
orang tua memiliki peran yang sangat penting berkebutuhan khusus. Oleh karena itu,
dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus. Aniello & Cipriani (2011: 61) menyarankan
Dalam beberapa kasus, orang tua anak orang tua untuk memperhatikan agar anak
berkebutuhan khusus mengalami perceraian berkebutuhan khusus tidak mendapat dampak
yang menyebabkan kedua pasangan berpisah negatif dari perceraian mereka. Dan lebih
satu sama lain. Hal tersebut berdampak baiknya perceraian tidak terjadi mengingat
terhadap perkembangan anak berkebutuhan hal tersebut dapat menyebabkan anak
khusus begitu pula dalam pendidikannya. berkebutuhan khusus tidak mendapatkan
Penelitian dari Pollet (2010: 3) yang meneliti kebutuhan yang seharusnya dapat dipenuhi
dampak perceraian pada keluarga anak melalui keluarga yang utuh.
berkebutuhan khusus, menunjukkan hasil
bahwa di New York orang tua memiliki 2.4. Solusi Penanganan Orang Tua Anak
kewajiban untuk memberikan dukungan anak Berkebutuhan Khusus Yang Bercerai
untuk anakanak mereka sampai usia 21. Dari pembahasan pada sub bab
Dengan bercerainya orang tua, menyebabkan sebelumnya, dapat kita ketahui bersama
kewajiban tersebut sulit terpenuhi. Sehingga bahwa perceraian orang tua yang memiliki
anak tidak terpenuhi hak untuk mendapat anak berkebutuhan khusus berdampak
dukungan penuh dari kedua orang tuanya. negatif terhadap anak berkebutuhan khusus,
Menurut Eymann, Busaniche, Llera, De terutama dalam pendidikannya. Oleh karena
Cunto, & Wahren (2009: 547) perceraian itu perlu dicarikan solusi dan alternative
orang tua yang memiliki anak berkebutuhan penanganan agar perceraian tersebut dapat
khusus menyebabkan menurunnya kualitas hindari, jika sudah terjadi bagaimana agar
6
Cite this as:
Daroni, Gangsar Ali, Salim, Abdul, Sunardi. Impact Of Parent's Divorce On Children's Education For
Disability Kids. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS).2018: Vol. 5(1): pp1-9.
IJDS 2018; Vol. 5 No. 1, May 2018, pp.1-9
ISSN: 2355 – 2158
9
Cite this as:
Daroni, Gangsar Ali, Salim, Abdul, Sunardi. Impact Of Parent's Divorce On Children's Education For
Disability Kids. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS).2018: Vol. 5(1): pp1-9.