Vous êtes sur la page 1sur 12

ANALISIS SISTEM PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DI

PUSKESMAS KECAMATAN DUREN SAWIT


JAKARTA TIMUR 2014

Berry Fether1, Diana Barsasella2


1
Alumni Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes Persada Husada Indonesia
2
Dosen Program Studi DIII PIKES Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Email: 1 b.fetherz@yahoo.com, 2 barsasella@yahoo.com

Abstract
Health services are every efforts organised by individuals or groups simultaneously in an organisation to
maintan and increase health, prevent and cure diseases and restore the health of individuals, families, groups
and/or the community (Lovely and Loobam 1973, in Waluyo, 2008). Health management for the community on
the basic level In Indonesia is through the public health centres. If the service provided is good then visitors
will feel satisfied but when services fails to provide satisfaction leading to a decrease of visitors resulting in
a negative image of the public health centre. Registration booth as one of the service point of early servicing
given by public health centre officers to visitors also influences the level of service system given to the
visitors. If the health system registration is good, the public health centre manajement will also be good and
visitors will feel satisfied of the services rendered. The aim of this research is to find out about the outpatient
registration service system. This is a qualitative research obtained through in-depth interviews, observation
and documentations on 4 informants. Results of the research showed patients’ registration service still not
optimal caused by the various interlinking factors. However the service scope is good marked by an increase
of patients. This research suggest a need to improve services related to various factors among others liked
manpower, facilities and procedures.

Keywords : Outpatient Registration Services System

Abstrak
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga kelompok dan ataupun masyarakat (Lovely dan Loobam
1973, dalam Waluyo, 2008). Penyelenggaraan kesehatan untuk masyaraakat ditingkat dasar di Indonesia
adalah melalui Puskesmas. Jika pelayanan yang diberikan dengan baik maka pengunjung akan merasa puas
dan ketika pelayanan kurang memuaskan sehingga akan mengurangi minat pengunjung kepuskesmas akan
menjadi citra negative bagi puskesmas tersebut. Loket pendaftaran merupakan salah satu tempat pelayanan
kepada pengunjung sebagai sumber awal pelayanan yang diberikan oleh petugas Puskesmas. Pelayanan loket
juga berpegaruh pada tingkat sistem pelayanan yang diberikan kepada pengunjung. Jika sistem pelayanan
pendaftaran baik, maka manajemen puskesmas baik dan pengunjung Puskesmas akan merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan Puskesmas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem pelayanan pendaftaran
pasien rawat jalan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang didapatkan dengan metode wawancara
mendalam, observasi dan pendokumentasian dengan jumlah informan sebanyak 4 orang. Hasil dari penelitian
mendapatkan bahwa pelayanan pendaftaran pasien masih belum optimal yang disebabkan oleh berbagiai faktor
yang saling terkait namun cakupan pelayanan sudah baik ditandai dengan jumlah pasien yang meningkat.
Hasil penelitian ini menyarankan bahwa perlu ada peningkatan pelayanan yang terkait dengan berbagi faktor
diantaranya yaitu SDM, sarana dan prosedur.

Kata kunci : Sistem Pelayanan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan

43 43
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Maret 2015

PENDAHULUAN kesehatan perorangan, keluarga, kelompok ataupun


masyarakat.
Pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, Penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap masyarakat di tingkat dasar di Indonesia adalah
orang agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang melalui puskesmas, dimana puskesmas sebagai ujung
setinggi-tingginya sebagai perwujutan kesejahteraan tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan,
yang merupakan salah satu unit organisasi fungsional
umum sebagaimana yang dimaksud dalam pembukaan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya dan diberi
Undang-Undang Dasar (Depkes RI, 2004).
tanggung jawab sebagai pengelola kesehatan bagi
Pembagunan kesehatan diarahkan untuk masyarakat tiap wilayah kecamatan dari kabupaten/
mempertinggi derajat kesehatan yang besar artinya kotamadya bersangkutan (Hartono, 2010, p. 31).
bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya
Lubis (1993) dalam penelitian Irma Journalize
manusia Indonesia dan sebagai modal pelaksanaan
(2002, p. 1) menyatakan pemerataan pelayanan
pembangunan yang pada hakikatnya adalah kesehatan merupakan aspek penting yang harus
pembagunan manusia Indonesia seutuhnya dan dipenuhi dalam mempercepat tercapainya tujuan
pembagunan seluruh rakyat Indonesia. Keberhasilan pembagunan nasional di bidang kesehatan, dilihat
pembangunan bidang kesehatan akan sangat dari aspek distribusi, kepadatan penduduk, kondisi
tergantung dari manajemen nasional yang efisien geografis dan luas wilayah. Pengertian pelayanan
dan efektif sehingga mampu meningkatkan kesehatan yang dimaksud selayaknya mengandung
derajat kesehatan masyarakat, mencari suatu aspek fisik meratanya pelayanan (availability) akan
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang tetapi secara luas juga memiliki keterjangkauan
memungkinkan setiap individu hidup produktif secara (accessibilitay) dari segi jarak ekonomi dan budaya
sosial dan ekonomis (UU Kesehatan No.2, 1992). serta mutu (quality) dari pelayanan itu sendiri.
Pembangunan kesehatan terutama ditujukan pada Pelayanan kesehatan di puskesmas merupakan
golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah kegiatan menyeluruh yang meliputi kegiatan
baik pedesaan maupun perkotaan. Perhatian khusus promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan
perlu diberikan kepada daerah terpencil, kelompok secara terpadu, dengan program yang dilaksanakan
masyarakat terasing, daerah pemukiman baru secara terntegrasi dibawah koordinasi pimpinan
termasuk daerah transmigrasi dan daerah perbatasan. puskesmas, untuk dapat terselengaranya kegiatan
Salah satu subsistem dalam Sistem Kesehatan yang terencana dan terprogram dengan baik.
Nasional (SKN) adalah subsistem Upaya Kesehatan.
Subsistem upaya kesehatan menurut SKN adalah Sistem pelayanan yang telah ditetapkan di puskesmas
bentuk dan cara penyelenggaraan upaya kesehatan kepada setiap pasien yang datang ke puskesmas
yang paripurna, terpadu dan berkualitas, meliputi adalah memberikan pelayanan pemeriksaan yang
upaya peningkatan, pencegahan, pengobatan dan baik pada setiap pengunjung yang datang untuk
memeriksakan diri ataupun berobat sehingga
pemulihan, yang diselenggarakan guna menjamin
memberikan kesan yang akrab dan nyaman serta
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
tidak menimbulkan rasa kekhawatiran terhadap
setinggi-tingginya. Terdapat tiga tingkatan upaya
penyakit yang diderita serta berusaha memberikan
kesehatan yaitu upaya kesehatan primer, upaya
pengobatan yang terbaik terhadap penyakit pasien,
kesehatan sekunder, dan kesehatan tersier. Pusat
memberi pelayanan secara tepat dan cepat kepada
kesehatan masyarakat atau Puskesmas termasuk
setiap pengunjung puskesmas. Dengan adanya
sebagai sarana penyelenggara upaya kesehatan bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
primer yaitu upaya kesehatan dimana terjadi kontak puskesmas ini, diharapkan pengunjung akan
pertama masyarakat dengan pelayanan kesehatan dapat memberikan penilaian tersendiri terhadap
(Hartono, 2010, p.30). puskesmas tersebut. Jika pelayanan yang diberikan
Lovely dan Loobam (1973) dalam penelitian Melisa sesuai dengan yang dikehendaki, maka pengunjung
(2012, p. 1) menyatakan pelayanan kesehatan adalah akan puas, jika yang terjadi sebaliknya maka akan
setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau menyebabkan kehilangan minat pengunjung untuk
berobat dan ini akan menyebabkan pengunjung
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
puskesmas mempunyai pandagan negatif terhadap
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
puskesmas tersebut yang akan mengakibatkan
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
menurunya jumlah pengunjung puskesmas.

44
Berry Fether, dkk. analisis sistem pendaftaran pasien rawat ...

Salah satu tempat pelayanan petugas yang diberikan Jenis Penelitian


puskesmas di loket pendaftaran yaitu memberikan
nomor antrian atau memberikan kartu rawat jalan Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang
yang sudah terdaftar sebelumnya. Pelayanan rawat bersifat kualitatif dengan rancangan penelitian
jalan merupakan salah satu tempat pelayanan yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian
puskesmas kepada pengunjung, di mana pelayanan kualitatif ini memungkinkan untuk mendapatkan
pendaftaran rawat jalan Puskesmas merupakan awal hal-hal yang tersirat (insight) dan merupakan
tempat untuk pasien mendapatkan pelayanan berobat jenis penelitian formatif yang secara khusus
yang diberikan oleh petugas puskesmas. memberikan teknik untuk memperoleh jawaban
atau informasi mendalam tentang pendapat atau
Berdasarkan studi awal yang peneliti lakukan di
perasaan seseorang atas fenomena yang sedang
Puskesmas Duren Sawit bahwa terdapat pelayanan
terjadi (Sumantri, 2011).
agak lambat pada pendaftaran pasien rawat jalan.
Kemudian pasien yang sudah mendapatkan karcis Studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi
pendaftaran kunjungan, dipanggil tidak berurutan suatu masalah dengan batasan masalah yang
sesuai dengan nomor yang tertera pada karcis. Ada terperinci,memiliki pengambilan data yang
beberapa pasien dengan nomor lebih kecil dipanggil mendalam, dan menyeratkan berbagai macam
belakangan, sehingga memicu keresahan pasien. Dari informasi. Dalam penelitian ini data yang yang
latar bakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-
penelitian pelayanan publik dengan judul “Analisis kata,kata-kata disusun dalam kalimat,misalnya
Sistem Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di Puskesmas kalimat hasil wawancara antara peneliti dengan
Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur Tahun 2014”. informan (Sukmadinata, 2006).

METODE Informan Penelitian


Fokus Penelitian Informan adalah orang yang diajak untuk
diwawancarai, diobservasi, diminta memberikan
Dalam menerapkan dan menganalisis sistem
data, pendapat pemikiran dan persepsinya. Dalam
pendaftaran pasien rawat jalan di Puskesmas Duren
penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
Sawit, maka akan dilakukan kajian untuk mengetahui
petugas kesehatan di Puskesmas Duren Sawit.
kendala-kendala yang menghambat Puskesmas
dalam melakukan pelayanan pendaftaran, agar Informan pada penelitian ini adalah
dapat mencapai tujuan pelayanan kesehatan yang
baik, berdasarkan tinjauan pustaka, konsep dasar 1. Petugas loket Pendaftaran Pasien (2 orang) inisial
dan pemaparan teori, maka peneliti membuat fokus “T” selaku informan kunci yaitu koordinator
penelitian sebagai berikut berikut: loket pendaftaran dan “I” merupakan petugas
staff loket pendaftaran.
INPUT PROSES 2. Pasien rawat jalan (2 orang) inisial “Z” dan
 Tenaga Serangkaian Data Pasien “A” merupakan informan pendukung.
bagian kegiatan yang sudah
pendaftaran terjadi di terdaftar dan Informasi yang diperoleh mempunyai keterkaitan
 Metode yang bagian siap
diterapkan pendaftaran mendapatkan
dengan manajemen pelayanan rawat jalan. Pemilihan
 Sarana mulai dari pelayanan sampel dilakukan sesuai dengan prinsip-perinsip
fasilitas pengambilan dari yang berlaku dalam penelitian kualitatif yaitu:
perlengkapan nomor antrian puskesmas
sampai buku a. Kesesuaian (appropriateness) yaitu sampel
status
pencatatan
dipilih berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
medis pasien berkaitan dengan topik penelitian.
diditrisbusikan b. Kecukupan (adequency) yaitu data yang
(Alur diperoleh dari sampel seharusnya dapat
Pendaftaran
Pasien) menggambarkan seluruh fenomena yang
berkaitan dengan topik penelitian.
Gambar 1 Fokus Penelitian Alur Pendaftaran Pasien

45
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Maret 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN mengisi formulir pendaftaran agar mendapatkan


nomor panggilan dan mengarahkan ke poli yang
Input akan dituju.”(Koordinator Loket)
Sumber Daya Manusia Informan lainnya di bagian pelayanan pendaftaran
pasien rawat jalan merasa tidak ada beban dalam
SDM adalah semua orang/pegawai yang terlibat di
bekerja, karena sudah sesuai dengan tupoksi. Tidak
dalam pelayanan pasien rawat jalan, di pendaftaran
ada pegawai yang tidak bekerja dalam menangani
pasien Puskesmas Kecamatan Duren Sawit di setiap
pendaftaran pasien rawat jalan. Bila terdapat
tahapan mulai dari tahap penerimaan,pelayanan
kesalahan data maka petugas akan kesulitan dalam
rawat jalan dan adminitrasi.
mengurus data pasien yang berikutnya, karena
Jumlah SDM di unit pendaftaran pelayanan rawat pasien yang dilayani sangat banyak. Hal tersebut
jalan seluruhnya berjumlah 5 orang, mereka juga sebagaimana diungkapkan oleh informan “I” dikutip
terlibat di ruang rekam medik. Semua petugas pada wawancara berikut:
yang ada di unit tersebut sudah memiliki tugas
“Oh ngak ! kita sudah sesuai tempat, ada ditempat
masing-masing dan tidak saling berketergantungan
pendaftaran 1, ngentri 1, dibelakang sudah petugas
dengan petugas lainnya. Loket pendaftaran dibuka
yang sama, maka data pasien yang kita tangani agar
mulai pukul 07.30-12.00 WIB, kemudian istrahat,
tidak menjadi kesalahan dalam pencatatan data
dan jam 13.00-16.00 WIB. Jadi semua petugas
pasien”.(Staf Loket)
sudah mengerti apa yang harus dilaksanakan selama
pelayanan pendaftaran rawat jalan untuk pasien Di dalam melaksanakan tugas semua kegiatan yang
seperti pada kutipan wawancara sebagai berikut: dilaksanakan membutuhkan adanya kerja sama di
dalam suatu tim atau organisasi untuk mencapai
“Yang bertugas mengurusi pelayanan pendaftaran
tujuan yang sudah ditargetkan dan memperoleh
pasien kita ada 5 orang, sudah masing-masing
keharmonisasian dalam bekerja. Semua pegawai
dengan tugas bagiannya sendiri”. (Unit Pendaftaran
di bagian loket pendaftaran sudah memehami dan
Pasien )
mengerti dengan pekerjaan mereka masing-masing,
Tabel 1 Komposisi Pegawai Loket Pendaftaran semua data pasien diproses cepat untuk diserahkan
ke poli-poli yang dituju. Hal tersebut sebagaimana
No Jabatan
Jenis Masa
Pendidikan
diungkapan oleh Informan “T” dikutip dalam
Kelamin Kerja wawancara berikut:
1 Koordinator Perempuan 15 Tahun SMA
Loket “Kita kerja sama dari mengentri data, pengisisan
2 Staf Loket Perempuan 10 Tahun SMA status dan pencatatan status, kita juga punya progam
3 Staf Loket Perempuan 10 Tahun SMA tugas masing-masing untuk mencari data pasien
4 Staf Loket Laki-laki 8 Tahun SMA nanti untuk diantar ke poli masing-masing yang
5 Staf Loket Perempuan 2 Tahun SMA dituju”.
Sumber: Puskesmas Duren Sawit Demikian juga yang yang dipaparkan oleh petugas
lain yang menagani bagian pendaftaran pasien di
Dalam menangani pelayanan pendaftaran pasien
Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Apa yang
akan terdapat permasalahan atau beban disebabkan
dijelaskan oleh informan “T” yang mengenai
adannya pasien yang kurang mengerti tata cara
mekanisme kerja sama di bagian pendaftaran pasien,
pendaftaran, sehinga akan memakan waktu dalam
demikian juga informan “I” menjelaskan hal yang
menjelaskan dan menyebabkan pegawai menjadi
sama. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh
lambat dalam melayani pasien lainnya. Namun
informan “I” dikutip dalam wawancara berikut:
bila pegawai tidak dapat membantu, maka pegawai
meminta bantuan pegawai lain terutama di saat “ Masing-masing ada tugas, yang mencatat kartu
pasien sedang banyak berkunjung. Hal tersebut status pasien, yang mengentri data dan yang bagian
diungkapkan oleh informan “T” sebagaimana dikutip pendaftran”.
pada wawancara berikut:
Semua sesuatu hal yang dihadapi semua orang selau
“Ada, pada saat pasien baru mau memulai mengisi ada halangan atau kendala yang dialami,sebagai
pendaftran pasien, kita meski harus jelasin dulu untuk

46
Berry Fether, dkk. analisis sistem pendaftaran pasien rawat ...

mana kendala yang dialami petugas pendaftaran mendukung optimalisasi keberhasilan dari suatu
pasien diPuskesmas Kecamatan Duren Sawit, kadang aktifitas kerja. Pada ruang pelayanan pendaftaran
didapatkan pasien yang tidak membawa kartu berobat pasien sarana yang ada sudah cukup memadai bagi
jadi masalah bagi pegawai untuk memproses data pegawai yang ada di ruang pendaftaran pasien.
pasien dengan lengkap,akan tetapi pasien mengetahui Segala kegiatan yang dilakukan berhubungan
alamat sesuai waktu berobat sebelumnya,petugas dengan data pasien, dengan adanya sarana yang
akan mudah untuk memproses data pasien. Hal cukup memadai sangat mendukung bagi pegawai
tersebut sebagimana diungkpan oleh informan “T” loket pendaftaran. Hal tersebut sebagimana
dikutip dalam wawancara berikut: diungkapkan oleh informan “T” dikutip dalam
wawancara berikut:
“kendalanya pasien tidak membawa kartu
berobat,asalkan pasiennya tahu alamat dia sesuai “iya sudah cukup memadai, jadi sangat mendukung
waktu berobat”. petugas dalam memproses data pasien”..

Selain itu informan “I” di bagian pelayanan Hal serupa tersebut sebagaimana diungkapkan oleh
pendaftaran mengatakan bila ada pegawai yang cuti, informan “I” dikutip dalam wawancara berikut:
mengakibatnya sedikit pekerjaan menjadi sedikit
terhambat. Proses mengentri data menjadi lama “Memadai”
dikarenakan kekurangan pegawai yang bertugas Pada bagian pelayanan pendaftaran adminitrasi
dalam pelayanan pendaftaran pasien, sehingga pasien, ruangan dalam pelayanan masih kurang
pegawai merangkap dua tugas dalam menyelesaikan memadai sehingga menjadi suatu hambatan
pendaftaran pasien. Namun bila semua pegawai dalam pelayanan pendaftaran pasien, terlebih jika
masuk semua akan mempercepat dalam mengentri banyak pasien yang berkunjung ke Puskesmas.
data pasien. Hal tersebut sebagimana diungkapkan Ruangan yang sempit menyebabkan banyak
oleh informan “I” dikutip dalam wawancara berikut: pasien harus berdiri dalam mengantri, tidak
“ Bila ada petugas yang cuti, paling entri datanya mendapat tempat duduk, hal tersebut sebagimana
jadi lama, kalau lengkap semua ngak jadi masalah”. diungkapkan oleh informan “T” dikutip dalam
wawancara berikut:
Menurut Handoko (2003), sumber daya yang
penting dalam suatu organisasi adalah SDM, yang “Hambatanya ruangan yang masih sempit ,jadi masih
mana merupakan orang-orang yang memberikan banyak pasien yang tidak mendapatkan kursi untuk
tenaga, bakat, kreativitas, dan usaha mereka kepada duduk pada saat mengantri menunggu nomor antian
organisasi. Unsur manusia merupakan faktor kunci dipanggil, apa lagi pada waktu pasien lagi banyak
penentu sukses atau gagalnya pencapaian tujuan waktu mau berobat, jadi masih banyak yang harus
organisasi. berdiri”.

Hal ini sesuai dengan ungkapan Yuli Uswantan Lain halnya dengan pernyataan informan “I”
Khasanah dalam penelitian yang berjudul Perencanaan mengenai hambatan yang berhubungan dengan
Sistem Rekam Medis Berdasarkan Input dan Proses pendaftaran pasien. Menurut informan “I” tidak
di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat jalan Puskesmas ada hambatan dengan sarana atau fasilitas yang ada
Baguntapan II Kab. Bantul Tahun 2011. Man atau bagian pendaftaran pasien, yang menjadi hambatan
SDM sangat mempergaruhi sistem kerja rekam medis adalah bila pegawainya bekurang atau cuti kerja,
di pendaftaran pasien, tanpa adanya man atau SDM sehingga dalam memproses data pasien menjadi
maka semua kegiatan pelayan pendaftaran pasien lambat tidak seperti waktu biasanya. Hal tersebut
tidak akan berjalan secara semestinya. sebagimana diungkapkan oleh informan “I” dikutip
dalam wawancara berikut:

“Ngak,ngak ada! tetapi bila pegawainya bekurang


Sarana aja, kita kerjanya jadi tidak bisa cepat dalam
melakukan pengentrian data pasien dengan tenaga
Sarana adalah peralatan dan ruangan yang
yang kurang”.
dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan
pendaftaran pasien rawat jalan. Kelengkapan Berdasarkan observasi penulis, ruangan yang ada
sarana dan fasilitas pendukung dalam kegiatan kerja pada pelayanan pendaftaran pasien yang berada

47
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Maret 2015

dilantai bawah (dasar) pintu masuk puskesmas, Tabel 2 Matriks Hasil Wawancara dengan Informan
merupakan ruangan atau tempat pasien untuk Kunci 1, Informan Kunci 2, Tentang Komponen Input
Loket Pendaftaran Pasien di Puskesmas Kecamatan
pertama kali mendaftarkan identitas dan mengisi
Duren Sawit Jakarta Timur
segala persyaratan yang berhubungan dengan
pelayanan pendaftran pasien rawat jalan, di ruang
Komponen
loket pendaftaran pasien terdapat 4 tempat untuk Informan 1 (T) Informan 2 (I)
INPUT
pelayanan pasien rawat jalan, semua pegawai akan
Sumber Daya - Ada 5 (lima) - Ada 5 (lima)
berada di tempat tersebut agar memperlancar proses Manusia orang petugas orang petugas.
pelayanan, tidak terjadi pengantrian lama, pasien (SDM) - Bertugas - Pekerjaan
harus membayar adminitrasi pendaftaran langsung menjelaskan sesuai tugas
pada pasien masing-masing
di loket pendaftaran tersebut. Terdapat komputer, baru mau
printer, meja, kursi, lemari dan fasilitas sarana daftar (sesuai
beban kerja)
lainya yang mendukung pelayanan pendaftaran
pasien bagi pegawai loket pendaftaran, dan Sarana - Sudah cukup - Sudah cukup
memadai memadai
alur yang jelas dapat diketahui pasien seperti - Ruangan - Ruangan
yang diungkapkan informan “T” dikutip dalam area loket area loket
pendaftaran pendaftaran
wawancara berikut: sempit sempit
- Ada alur - Ada alur
“Mengerti, kita pemanggilan sesuai nomor antrian”. pelayanan pelayanan
pasien pasien
Alur berfungsi untuk memudahkan pasien dalam - Lemari - Lemari
melaksanakan pendaftaran. Semua data atau - Menggunakan - Pakai nomor
nomor - Komputer
kartu status pasien akan disimpan dalam lemari, - Komputer - Printer
komputer sesuai nomor yang telah diberikan untuk - Printer
memudahkan pegawai mengentri data pasien dan Metode - Mengisi - Mengisi
memudahkan pencarian data bila diperlukan oleh folmulir formulir
pendaftaran pendaftaran
pasien dalam melakukan pelayanan sewaktu-waktu. - Input data - Persyaratan
Status pasien disimpan berdasarkan folder dimana pasien dengan pendaftaran
didalam 1 folder terdapat 1 keluarga dengan sesuai komputer - Pakai nomor
- Pakai nomor antrian
nomor yang telah berikan, Hal tersebut sebagimana antrian - Pemangilan
diungkapkan oleh informan “T” dan”I” dikutip - Pemangilan sesuai nomor
sesuai nomor berurutan
dalam wawancara berikut:
berurutan
- Adanya alur
Informan “T” pendaftran
pasien
“lemari..!! “Sistem folder,sesuai nomor, dan di
simpan 1 folder (1 keluarga)”.
Hal ini sudah sesuai dengan pendapat menurut
Informan “I” (Jacobalis Samsi 2005) yang menyatakan ketentuan
mengenai sarana yang baik, penampilan fisik
“Dirak pake nomor urut atau lemari…!!” sistem berpegaruh terhadap pelayanan psien, petugas
nomor, komputer”. pelayanan perlu meningkatkan penataan dan
kerapian ruang pelayanan dalam mengatasi presepsi
Pada bagian ini dijabarkan wawancara dengan
buruk dalam pelayanan kesehatan.
informan kunci 1 inisial “T” dan informan kunci 2
inisial “I” mengenai komponen input yang terdiri Hal ini sejalan dengan penelitian Yuli Uswantan
dari tiga kriteria yaitu SDM, Sarana dan Metode. Khasanah, dengan judul Perencanaan Sistem
Kedua informan kunci merupakan petugas yang Rekam Medis Berdasarkan Input dan Proses di
bertugas di loket pendaftaran pasien di Puskesmas Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit. Berikut matriks hasil Baguntapan II Kab. Bantul Tahun 2011. Penelitian
wawancara dengan informan kunci menngenai ini menyatakan sarana dan ruang merupakan
komponen input untuk sistem pendaftaran pasien pendukung dalam kegiatan pelayanan perencanaan
rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit pelayanan kesehatan.
Jakarta Timur.

48
Berry Fether, dkk. analisis sistem pendaftaran pasien rawat ...

Proses petugas untuk mengantar berkas pasien ke poli yang


dituju kurang lebih 15 menit setelah semua data di
Pelayanan Awal Pasien loket pendaftaran selesai direkap semua.
Secara umum tidak ada pemisahan untuk penerimaan Dalam pelayanan pendaftaran pasien pasti ada
pasien dalam pelayanan pasien di Puskesmas alur prosedur yang jelas agar diketahui oleh pasien
Kecamatan Duren Sawit. Fungsi dan tugas pokok dan informasi yang jelas mengenai pelayanan
loket pendaftaran adalah sebagai unit sentral untuk pendaftaran pasien, akan tetapi dalam pelayanan
pelayanan petugas puskesmas kepada pengunjung, pasien masih didapatkan pasien yang kurang
dimana loket puskesmas merupakan awal mula mengerti dalam melaksanakan pendaftaran pasien
pelayanan yang diberikan petugas puskesmas. sehingga petugas harus membantu. Apabila petugas
Semuanya disatukan untuk diarahkan ke poli tidak dapat membantu pasien, petugas minta bantuan
masing-masing, sebelum memulai pendaftaran pasien lain yang ada di ruangan pendaftaran untuk
pasien, petugas pendaftaran pasien terlebih dahulu membantu pasien yang masih kurang mengerti tata
menyiapkan formulir dan catatan rekam medis cara pendaftaran pasien. Hal tersebut sebagimana
meliputi: Formulir pendaftaran (baru dan lama), diungkapkan oleh informan “T” dikutip dalam
KIB/KTPP (Kartu Indeks Berobat/Kartu Tanda wawancara berikut:
Pengenal Pasien), Pulpen, Dokumen Rekam Medis
(DRM) rawat jalan baru yang telah diberi nomor “Kalo pasiennya tidak bisa baca/menulis itu kita
rekam medis, Buku Register Pendaftaran Pasien, informasikan kepada pasien tersebut kita bantu dia,
Buku Catatan Penggunaan Nomor Rekam Medis dan kalo kita lagi repot banget kita minta tolong sama
Karcis Pendaftaran Pasien. Hal tersebut sebagimana orang lain, misal “tolong bu sama bapak siapa
diungkapkan oleh informan “T” dikutip dalam ?? gitu…!!! Karna kita tidak bisa bantu mereka”.
wawancara berikut: (Koordinator Pedaftaran Pasien )

“Sebelum petugas membuka pelayanan pendaftaran Masalah dalam tahap pendaftaran pasien yang
pasien pukul 08.00, petugas terlebih dahulu ditemukan oleh petugas ada pasien yang lupa
mempersiapkan seperti: Formulir pendaftaran (baru membawa kartu berobat jadi petugas harus
dan lama), KIB/KTPP (Kartu Indeks Berobat/ Kartu menyarankan kepada pasien untuk mendaftar lagi
Tanda Pengenal Pasien), Pulpen, Dokumen rekam guna mendapatkan pelayanan dan nomor antrian. Hal
medis rawat jalan baru yang telah diberi nomor tersebut sebagimana diungkapkan oleh informan “T”
rekam medis, Buku Register Pendaftaran Pasien, dikutip dalam wawancara berikut:
Buku Catatan Penggunaan Nomor Rekam Medis
“Pasien disarankan untuk mengisi formulir baru, agar
dan Karcis Pendaftaran Pasien”. (Koordinator
mendapatkan nomor antrian seperti pasien yang
Pendaftaran Pasien)
lainnya”.(Koordinator Pedaftaran Pasien)
Apabila pasien pertama kali melaksanakan
Setiap pasien yang sudah mendaftar akan dikenakan
pendaftaran di puskesmas, pasien harus mengisi
biaya sebesar Rp 2000 untuk poli umum, Rp 5000
formulir pendaftaran berwarna kuning untuk pasien
untuk MTBS dan Rp 15000 untuk Dokter Umum,
lama dan formulir pendaftraan berwarna putih
bagi pasien yang menggunakan kartu jaminan
untuk pasien baru yang telah disedikan di loket
seperti kartu BPJS tidak dikenakan biaya untuk
pendaftaran guna untuk mendapatkan nomor antrian
membayar uang pendaftaran, dan sebaliknya pasien
dan menunggu sebelum petugas memanggil nomor
yang tidak memiliki kartu BPJS akan dikenakan
antrian pasien untuk dirujuk ke poli yang dituju.
biaya pendaftaran. Uang pendaftaran akan diterima
Pasien juga harus memberikan identitas diri apakah
langsung oleh petugas pendaftaran dan disimpan
pasien sudah pernah berobat ke puskesmas tersebut
dalam tempat khusus, selanjutnya uang pendaftaran
atau belum pernah. Petugas akan menanyakan
akan diserahkan di kasir dan akan disimpan di bank.
kartu berobat pasien untuk ditunjukkan ke petugas
Uang yang disimpan di bank merupakan uang milik
pendaftaran guna memudahkan adminitrasian pasien
puskesmas untuk keperluan adminitrasi puskesmas
di bagian rekam medis. Setelah menyelesaikan
berikutnya, seperti: membeli obat yang perlu
pendaftaran pasien, petugas akan mengantarkan
dikeluarkan dana oleh puskesmas dan keperluan
data pasien ke poli yang dituju untuk mendapatkan
lain-lainnya. Hal tersebut sebagimana diungkapkan
pelayanan perawatan medis. Waktu yang dibutuhkan
oleh informan “T” dikutip dalam wawancara berikut:

49
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Maret 2015

“ Setiap pasien akan dikenakan biaya pendaftaran pasien lama melalui bagian filling, Penyimpan dan
Rp 2000 untuk poli umum,Rp 5000 MTBS dan pengguna KIUP, Pendistribusi dokumen rekam
Rp 15000 dokter umum, apa bila pasien memiliki medis untuk pelayanan rawat jalan. Data pasien
kartu jaminan BPJS maka tidak dikenakan biaya tersebut akan disimpan dalam komputer sesuai
untuk pendaftaran, uang pendaftaran disimpan nomor dan dalam satu folder keluarga yang telah
di tempat khusus dan nanti akan diserahkan ke dibuatkan oleh petugas pendaftaran pasien. Semua
kasir, selanjutnya disimpan dibank. Uang tersebut data akan dicatat setiap hari oleh petugas dan semua
sudah milik puskesmas nanti dipergunakan untuk pencatatan data pasien dilakukan oleh semua petugas
keperluan puskesmas seperti membeli obat-obatan loket pendaftaran.
dan keperluan lainnya”.
Pada setiap pendaftaran pasien selalu ada mekanisme
Hal ini sejalan dengan teori tentang kualitas Pelayanan pendaftaran sehingga memudahkan pasien mengetahui
menurut (Tjiptono 2005, p. 56) mencakup pengertian: bagimana mekanisme pendaftaran pasien dan alur
kesesuaian dengan persyaratan, kecocokan untuk pendaftaran. Namun peneliti mendapatkan informasi
pemakaian, perbaikan berkelanjutan, bebas dari keterangan dari informan yang memaparkan bahwa
kerusakan/cacat, pemenuhan kebutuhan pelanggan alur pelayanan pendaftaran pasien tidak ada. Hal
sejak awal dan setiap saat, melakukan segala sesuatu tersebut sebagimana diungkapkan oleh informan
secara benar dan sesuatu yang bisa membahagiakan pendukung “Z” dikutip dalam wawancara berikut:
pelanggan.
“Mengetahui, daftar dulu diloket dan dikasih nomor
antrian. Alur pendaftaran di puskesmas kayak nya
Pendaftaran Pasien kagak ada mas!!! Yang saya lihat banyak poster
gitu mas….”.
Pendaftaran Pasien adalah pelayanan yang diberikan
Setiap pasien yang sudah mendaftar di bagian
kepada pasien yang masuk puskesmas untuk
pendaftaran pasien akan diberikan nomor antrian
mendapatkan pelayanan medis untuk tujuan
guna menunggu dipanggil untuk mendapatkan
pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilititasi
pelayanan medis dari poli yang akan dituju, Hal
dan pelayanan lainnya. Pasien akan didaftar secara
tersebut dikutip dalam wawancara oleh informan
detil oleh petugas dengan pengisian data yang
pendukung “Z” dikutip dalam wawancara berikut:
lengkap oleh pasien. Setiap pasien pertama kali
datang harus mendaftar di bagian pendaftaran untuk “Dikasih nomor antrian, kita disuruh menunggu
pengurusan administrasi pendaftaran dan pasien oleh petugas untuk dipanggil kembali mendafatkan
harus menunjukkan kartu identitas pasien bila pasien pelayanan medis”.
pernah berobat di puskesmas tersebut, maka pertama
kali yang harus dilakukan pasien harus wajib mengisi Hambatan yang dialami pasien dalam proses
kartu formulir pendaftaran, baik itu pasien lama atau pendaftaran yaitu waktu yang dibutuhkan untuk
pasien baru agar nantinya diberikan nomor antrian menunggu antrian berkisar 5 samapi 10 menit, Hal
oleh petugas pendaftaran. Hal tersebut sebagimana tersebut dikutip dalam wawancara oleh informan
diungkapkan oleh informan “I” dikutip dalam pendukung “Z” dikutip dalam wawancara berikut:
wawancara berikut:
“Antri menunggu 5 – 10 menit”
“Pasien harus mengisi formulir pendaftaran, begitu
Selama menjalani proses pendaftaran pasien, pasien
juga bagi pasien baru atau lama untuk mendapatkan
harus mengantri menunggu nomor antrian dipanggil
nomor antrian”.
oleh petugas untuk mendapatkan pelayanan medis
Semua data pasien akan dicatat oleh petuas dari puskesmas. Apabila ada nomor yang dipanggil
pendaftaran .Pencatat identitas ke formulir rekam oleh petugas selama 10 menit, maka nomor antrian
medis rawat jalan, data dasar pasien, KIB, KIUP, dilanjutkan ke nomor berikutnya. Hal tersebut
dan buku register pendaftaran pasien rawat jalan, dikutip dalam wawancara oleh informan pendukung
pemberi dan pencatat nomor rekam medis sesuai “Z” dikutip dalam wawancara berikut:
dengan kebijakan penomoran yang ditetapkan.
“Iya sesuai nomor, kecuali tidak ada orangnya
Penyedia dokumen rekam medis baru untuk pasien
nomornya dilewati,kalo sudah lewat 10 menit”.
baru, Penyedia dokumen rekam medis lama untuk

50
Berry Fether, dkk. analisis sistem pendaftaran pasien rawat ...

Dalam pelayanan pendaftaran pasien, waktu yang dikutip dalam wawancara oleh informan pendukung
dibutuhkan untuk pengisisan formulir pendaftaran “Z” dikutip dalam wawancara berikut:
oleh pasien sekitar 10 menit, hal tersebut dikutip
dalam wawancara oleh informan pendukung “Z” “Sepertinya petugasnya lama mas nyari kartunya
dikutip dalam wawancara berikut: di belakang, jadi status pasien yang ketemu duluan
itu yang dianter ke bagian pemeriksaan, yah itu
“10 menit paling cepat, lambat karena isi formulir akibatnya yang statusnya udah ada yang dipanggil
pendaftaran”. duluan. Saya pernah nunggu dari jam 8 sampe jam
12 baru dipanggil.”
Dan dalam penyelesaian administrasi keuangan
pendaftaran pasien, pasien harus membayar di loket Pendapat para ahli yang menyatakan teori pelayanan
pendaftaran sebesar Rp.5000 apabila pasien sudah yang baik yaitu ketepatan waktu pelayanan, yang
menyelesaikan pengisian formulir pendaftaran meliputi waktu tunggu dan waktu proses, akurasi
pasien. Hal tersebut dikutip dalam wawancara oleh pelayanan, yang meliputi bebas dari kesalahan-
informan pendukung “Z” dikutip dalam wawancara kesalahan, kesopanan dan keramahan dalam
berikut: memberikan pelayanan, kemudahan mendapatkan
pelayanan, misalnya banyaknya petugas yang
“ Diloket pendaftaran,Rp 5000”. melayani dan banyaknya fasilitas pendukung
Ada juga informan pendukung 2 yang memaparkan seperti komputer, Kenyamanan dalam memperoleh
bahwa pada saat mengantri di loket pendaftaran lima pelayanan, berkaitan dengan lokasi, ruang tempat
nomor sekaligus dipanggil untuk menunggu didepan pelayanan, ketersediaan informasi, dan lain-lain,
loket pendaftaran itu sesuai nomor yang berurutan. Atribut pendukung pelayanan lainnya seperti ruang
Hal tersebut dikutip dalam wawancara oleh informan tunggu ber AC, kebersihan, dan lain-lain (Ratminto,
pendukung “A” dikutip dalam wawancara berikut: 2005 :2), sedangkan menurut (Dwiyanto, 2005 :145)
bahwa kualitas pelayanan publik merupakan hasil
“Ya, paling kita menunggu nomor kita dipanggil interaksi dari berbagai aspek, yaitu sistem pelayanan,
sekitar 10menitlah lamanya, karena 5 berurutan SDM pemberia pelayanan, strategi, dan pelanggan
nomor antrian dipanggil dulu, ngantri di depan (customers).
loket”.

Sebagai mana dijelaskan juga oleh informan Adminitrasi


pendukung 1 “Z” menyatakan kekesalannya
terhadap pelayanan petugas loket pendaftaran dalam Adminitrasi adalah proses administrasi dalam
pelayanan pendaftaran pasien, karena nomor yang pengurusan kelengkapan persyaratan pendaftaran
dipanggil tidak berurutan atau dilompati, dan waktu pasien dimulai dari pasien masuk sampai pasien pulang.
menunggu lebih dari 10 menit. Hal tersebut dikutip
dalam wawancara oleh informan pendukung “Z”
dikutip dalam wawancara berikut: Pendaftaran Pasien
“Hambatan yang lain adalah, saya pernah kesel, Dalam pengadminitrasian pendaftaran pasien maka
karena ada pasien lain yang datang lebih belakangan petugas mencatat, membukukan dan menyimpan
dengan nomor urut di bawah saya ..eh…malah semua data pasien didalam komputer dan disimpan
dipanggil duluan untuk pemeriksaan, gimana gak di ruang rekam medik. Data pasien yang tersimpan
sebel saya….”. akan digunakan oleh pasien bila berkunjung di
puskesmas lagi untuk mendapatkan pelayanan medis
Selanjutnya informan menjelaskan, mengapa hal
berikutnya., sesuai dengan kutipan wawancara
tersebut bisa terjadi dikarenakan kelalaian atau
sebagai berikut:
lamanya petugas mencari kartu status pasien di ruang
rekam medik, sehingga kartu status pasien yang “ iya itu memang tugas kita untuk melakukan
ditemukan terlebih dahulu yang diantarkan duluan pencatatan dan penyimpanan data pasien didalam
ke bagian pemeriksaan atau poli tempat pelayanan komputer dan disempan di ruang rekam medik akan
kesehatan pasien. Sehingga kartu status yang duluan digunakan suatu saat oleh pasien bila berkunjung
diantar, akan dipanggil duluan dan informan pernah dipuskesmas untuk mendapatkan pelayanan
menunggu ampai 5 jam untuk dipanggil. Hal tersebut kesehatan”.

51
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Maret 2015

Pelayanan Pasien Komponen


Informan 1 Informan 2
Proses
Petugas dalam pengurusan pelayanan data pasien - Pasien mendaftar
yang dimaksudkan adalah dimana data pasien - Diinformasikan
atau membantu
(status pasien) yang telah tersimpan di rekam pasien yang
medis akan dibawa oleh petugas ke poli yang akan kurang mengerti
dituju pada saat pasien berkunjung di puskesmas untuk memulai
pendaftaran.
guna mendapatkan pelayanan medis, data status - Menunjukkan
pasien sesudah selesai diproses divpoli yang dituju kartu identitas
maka petugas akan mengambil data tersebut untuk pasien baru atau
lama
disimpan kembali di ruang rekam medik dan didata
lagi dalam 1 hari. Hal tersebut sesuai dengan kutipan Pendaftaran - Mengisi formulir - Mengisi
Pasien pendaftaran formulir
wawancara sebagai berikut: - Diberi nomor pendaftaran
antrian - Mengambil
“ Iya,Petugaslah yang betugas mengantar data - Pasien mengantri nomor antrian
pasien yang telah disimpan direkam medik ke poli menunggu - Mencatat data
panggilan pasien
yang dituju, data akan diambil lagi oleh petugas - Melampirkan - Waktu untuk
setelah selesai pelayanan di poli dan akan didata lagi fotokopi kartu pasien baru
dalam 1 hari selsai”. BPJS bagi kurang lebih
pasien yang 15 menit
menggunakan - Pasien lama 5
kartu BPJS menit
Keuangan - Mencatat data
pasien
- Mengantar
Pasien diwajibkan membayar uang pendaftaran dokumen rekam
apabila pasien tidak memiliki kartu jaminan, hasil medis pasien ke
poli oleh petugas
biaya pendaftaran pasien akan dibukukan oleh - Waktu untuk
petugas untuk disetorkan dikasir setelah pelayanan mengantar data
pendaftaran pasien tidak dibuka atau jam tutup ke poli 15menit
puskesmas. Sesuai kutipan wawancara sebagai berikut:
Adminitrasi - Menbayar di - Membayar
loket pendaftaran diloket
“ pasien wajib bayar uang pendaftaran apa bila - Menyimpan pendaftaran
pasien tidak memiliki kartu jaminan, nantinya uang data pasien di - Pakai
pendaftaran akan disetor dikasir setelah pelayanan komputer komputer
- Pencatatan setiap - Pencatatan
waktu loket sudah tutup”. hari oleh semua setiap hari
petugas oleh semua
Ini merupakan hasil wawancara mendalam dengan - Poli umum Rp petugas
informan kunci 1 “T” dan 2 “I”, merupakan 2000, MTBS Rp diloket
5000, Dokter pendaftaran
petugas/pegawai pendaftaran pasien di Puskesmas Umum Rp 15000
Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur dan kemudian
informan pendukung adalah pasien berjumlah
sebanyak 2 orang informan pendukung “Z” dan “A”. Tabel 4 Matriks Hasil Wawancara dengan Informan
Pendukung tentang Proses Pendaftaran di Puskesmas
Tabel 3 Matriks Hasil Wawancara dengan Informan Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur
Kunci 1, Informan Kunci 2 tentang Proses Pendaftaran
di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur
Komponen
Informan 3 Informan 4
Proses
Komponen
Informan 1 Informan 2
Proses Penerimaan - Datang, daftar, - Mengisi formulir
Pasien isi formulir di pendaftaran
Penerimaan - Petugas - Mengarahkan
loket pendaftaran - Menunggu
Pasien menpersiapakan pasien untuk
- Mendapatkan panggilan
perlengkapan melakukan
nomor antrian nomor antrian
pelayanan pendaftaran
- Bagan alur - Tidak ada bagan
pendaftaran - Cek kartu
pelyanan alur pendaftaran
pasien terlebih status pasien
pendaftaran tidak
dahulu
ada
- Pasien datang

52
Berry Fether, dkk. analisis sistem pendaftaran pasien rawat ...

Komponen Kegiatan
Informan 3 Informan 4 Sarana dan
Proses No Pelayanan Ketersediaan
Prasarana
Pendaftaran
Pendaftaran - Datang, isi - Mengisi formulir
2. Pendaftaran Pasien Mengisi Formulir Ada
Pasien formulir pendaftaran
Pendaftaran Baru
- Diberi nomor - Menunggu
dan Lama
antrian nomor pangilan
- Antri 5 menit 10 menit 3. Adminitrasi 1. Uang Ada
sampai 10menit - Mengantri sesuai pendaftaran Ada
nomor, kecuali 2. Komputer Ada
ada nomor 10 3. lemari (rak
menit dipanggil, status pasien)
dan tidak ada 4. Output 1. Data pasien Ada
pmberitahuan diantar
akan dilewati petugas ke
- Cepat 10 menit poli siap
Adminitrasi - Pembayaran - Membayar mendapatkan
langsung di loket pendaftran pelayanan
pendaftaran pasien medis
sebesar - Biaya Rp. 5000
Rp.5000 Sumber : Puskesmas Kecamatan Duren Sawit

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan digunakan


Output petugas dalam melaksanakan pelayanan pendaftaran
pasien sangat mendukung bagi petugas. Hal tersebut
Dari input dan proses yang telah terpapar diatas, karena petugas memiliki tanggung jawab yang besar
maka dalam komponen output untuk melihat hasil dalam pendataan dan menyimpan data pasien agar
keluaran atau proses pelayanan pendaftaran pasien. tidak menjadi kesalahan data pasien.
Proses output untuk mengetahui data pasien yang
telah terdaftar di bagian pendaftaran pasien akan
diproses. Semua data pasien yang tersimpan di rekam SIMPULAN
medis akan dibawa oleh petugas loket pendaftaran
Berdasarkan hasil penelitian di Puskesmas
untuk diantarkan di bagian poli masing-masing.
Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur ini dapat
Setelah mendapatkan pelayanan medis maka pasing
ditarik keseimpulan:
pulang.
1. Tata cara pemberian informasi di Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit sudah cukup baik
Telaah Dokumentasi yang telah dilakukan petugas untuk pelayanan
pendaftaran pasien rawat jalan dan kepedulian
Telaah dokumentasi merupakan teknik untuk
petugas untuk membantu pasien yang masih
pengumpulan data dan informasi saat penelitian
kurang mengerti dalam pendaftaran pasien.
langsung di lapangan, data dan informasi didapatkan
2. SDM atau petugas bekerjasama dengan baik
secara langsung pada bagian pelayanan pendaftaran
dalam menangani pelayanan pendaftaran pasien,
pasien di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
tidak saling ketergantungan dalam berkerja
Jakarta Timur. Data mengenai Sarana dan Prasarana
meski masih ada juga kinerja petugas yang
pelayanan pendaftaran pasien dapat dilihat pada tabel
relatif rendah dalam melayani pasien. Sarana
dibawah ini:
yang menfasilitasi sudah cukup mendukung
Tabel 5 Sarana dan Prasarana Pelayanan Pendaftaran petugas untuk pelayanan pendaftaran pasien
Pasien di Loket Pendaftaran Puskesmas Kecamatan meski ada beberapa hal yang harus dibenahi.
Duren Sawit 3. Dalam proses penerimaan pasien di Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit cukup baik, pasien pasti
Kegiatan
Sarana dan diarahkan untuk mengisi formulir pendaftaran
No Pelayanan Ketersediaan
Prasarana
Pendaftaran dan menunjukan kartu identitas pasien.
1. Pelayanan Awal 1. Alat peraga Ada 4. Dalam proses sistem pendaftaran pasien rawat
Pasien 2. Buku register Ada jalan di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
3. Kartu status
pasien masih kurang baik. Tidak ada alur khusus pasien
4. Alat tulis mengantri dengan tertib dan kekonsistenan

53
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Maret 2015

petugas dalam mengambil kartu status rekam Siswanto. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta:
medis pasien untuk mendapatkan pelayanan Bumi Aksara.
kesehatan dan masih sering tidak sesuai nomor
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dan
antrian.
R & D. Jakarta: CV . Alfabeta.
5. Dalam pengadminitrasian pendaftaran pasien
rawat jalan di puskesmas cukup baik untuk Sutejo B. (2002). Perencanaan dan Pembagunan
pelayanan pendaftaran pasien. Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Jogiyanto HM. (2005). Analisis & Desain Sistem


DAFTAR PUSTAKA
Informasi: Pendekatan Tertruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Adisasmito, Wiku. (2007). Sistem Kesehatan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Imron; Munif, A. (2010). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Azrul. (2010). Pengantar Adminitrasi
Kesehatan, Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Bina Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi
Rupa Akarsa. Penelitian Masyarakat. Jakarta: Rineka
Cipta.
Handoko. (2003). Manajemen. Yogyakarta: BPEE.
Riyanto, Agus. (2010). Pengolahan dan Analisis
Munijaya, AA Gde. (2012). Manajemen Kesehatan. Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Jakarta: EGC.
Trihono. (2005). Manajemen Puskesmas. Jakarta:
Siagian, Sondang. (2008). Manajemen Sumber Daya Sagung Seto
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

54

Vous aimerez peut-être aussi