Vous êtes sur la page 1sur 9

PENGEMBANGAN PERANGKAT MODEL PEMBELAJARAN JiTT UNTUK MELATIHKAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

Arif Syah Putra1)


Soegimin WW2)
Z A Imam Supardi3)

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya
2) Dosen Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya
3) Dosen Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya
e-mail : eksist_arif@yahoo.com

Abstract
JiTT Learning Package was developed to train critical thinking skills in the subject of dynamic
electricity for Senior High School Students. The object of research is 34 students of X class SMA Negeri
1 Kediri by using Dick and Carey model research development. The result of Students Book Legibility
showed that the contents, the appearance, and image of the book is interesting to students.
Implementation of the Learning Scenario is good catagorized with reliability. The observations result of
introduction, main point, closing, and classroom atmosphere is good. The Achievement of student
learning outcomes has increased, as shown by: (1) the most dominant activity students is conducting
experiments to find a concept that suggests student-centered learning. (2) The achivement of product
indicator, critical thinking skills, process, and psychomotor was reached. The complete of individual
products, critical thinking skills, process, and psychomotor is achieved. Sensitivity of product items,
critical thinking skills, the process, and psychomotor show that the questions are sensitive to measure the
effects of learning with JITT models, and (3 ) The students response of JITT learning model is positive.
The Field constraints during implementation of JITT learning model is students not familiar with this
model, so it needed a lot of practice. Based on the research results, it can be concluded that the JITT
Learning Package was developed is effective to train critical thinking skills in the subject of dynamic
electricity.

Key words: JITT, Moodle, Critical Thinking Skills.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan menerapkan perangkat pembelajaran model JITT yang dikembangkan
untuk melatihkan keterampilan kritis pada pokok bahasan listrik dinamis untuk siswa SMA. Ujicoba
lapangan dilakukan pada 34 siswa kelas X SMA Negeri 1 Kediri, penelitian pengembangan ini
menggunakan model Dick and Carey. Hasil penilaian keterbacaan buku siswa menunjukkan bahwa isi,
penampilan, dan gambar menarik bagi siswa. Keterlaksanaan RPP dalam kategori baik, hasil pengamatan
kegiatan pendahuluan, inti, penutup, dan suasana kelas mendapat nilai baik. Ketercapaian hasil belajar
siswa mengalami peningkatan, hal ini ditunjukkan oleh : (1) Aktivitas siswa paling menonjol melakukan
percobaan untuk menemukan konsep yang menunjukkan bahwa pembelajaran berpusat pada siswa. (2)
Ketuntasan indikator produk, keterampilan berpikir kritis, proses, dan psikomotor dapat dikatakan
tercapai. Ketuntasan individual produk, keterampilan berpikir kritis, proses, dan psikomotor, dapat
dikatakan tercapai. Sensitivitas butir soal produk, keterampilan berpikir kritis, proses, dan psikomotor
menunjukan bahwa soal yang digunakan peka terhadap pengaruh pembelajaran dengan model JITT, dan
(3) Respon siswa terhadap pembelajaran dengan model JITT adalah positif. Kendala lapangan yang
dijumpai selama pembelajaran dengan model JITT adalah siswa belum terbiasa menggunakan model
tersebut, sehingga butuh banyak latihan. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa
perangkat pembelajaran dengan model JITT yang dikembangkan efektif untuk melatihkan keterampilan
berpikir kritis pada pokok bahasan listrik dinamis.

Kata Kunci: Model Pembelajaran JITT, Moodle, Keterampilan Berpikir kritis.

1
buku teks mereka membangun
PENDAHULUA yang diperoleh sebelum keterampilan
N oleh negara pembelajaran di dasar, dan
Pembelajara Indonesia sebesar kelas, sehingga menyimpulkan.
n fisika 383 sedangkan kebanyakan siswa
mempunyai peran skor pencapaian tidak A. Model
yang penting bagi siswa yang menggunakan Pembelajaran
berkembangnya ditetapkan oleh waktu yang JiTT
keterampilan PISA adalah diperlukan untuk Just-in-Time
berpikir kritis sebesar 501. Hal membaca dengan Teaching (JiTT)
siswa. Namun, ini berarti bahwa kritis dan untuk adalah salah satu
dalam siswa-siswa menyaring model
kenyataannya Indonesia diduga konsep-konsep pembelajaran
peran tersebut masih baru yang penting dari yang
belum berbanding mampu buku teks mereka memanfaatkan
lurus dengan fakta mengingat (Sadaghiani, internet dan
yang ada. Data pengetahuan 2012). umpan balik
Education For All ilmiah JiTT (feedback) antara
(EFA) Global berdasarkan fakta merupakan salah guru dan siswa,
Monitoring sederhana, belum satu model baik di dalam
Report 2011: The pada tingkatan pembelajaran kelas maupun di
Hidden Crisis, yang lebih tinggi yang luar kelas
Armed Conflict berpikir kritis memanfaatkan (Formica, 2010).
and Education seperti aplikasi, internet dan JiTT telah
yang dikeluarkan analisis, sintesis, umpan balik dikembangkan
Organisasi maupun create. (feedback) antara oleh Novak,
Pendidikan, Ilmu Fakta di atas guru dan siswa, Patterson, Gravin,
Pengetahuan, dan menekankan baik di dalam dan Cristian pada
Kebudayaan perlunya kelas maupun di tahun 1999. JiTT
Perserikatan optimalisasi luar kelas telah diadopsi
Bangsa-Bangsa pembelajaran (Formica, P, & oleh lebih dari
(UNESCO) yang yang dapat Mark, 2010). JiTT 300 fakultas dan
diluncurkan di melatihkan dikembangkan lebih dari 100
New York, Senin keterampilan lebih dari 15 institusi di dunia.
(1/3/2011), indeks berpikir kritis tahun untuk Model
pembangunan pada siswa. mendorong pembelajaran
pendidikan atau Pembelajara keaktifan belajar JiTT memiliki
Education n abad 21 siswa dalam tiga tujuan utama,
Development memerlukan pembelajaran yaitu
Index (EDI) kolaborasi berbasis inkuiri memaksimalkan
berdasarkan data pembelajaran dengan efektivitas
tahun 2008 adalah dengan memanfaatkan pembelajaran
0,934. Nilai itu menggunakan teknologi tatap muka
menempatkan teknologi elektronik dimana guru
Indonesia di informasi dan terutama berinteraksi
posisi ke-69 dari komunikasi sesuai teknologi dengan siswa,
127 negara di dengan gaya informasi yaitu menyusun
dunia. (azharmin, hidup pelajar kita menggunakan pembelajaran di
2010). Dari hasil demi internet. Fase-fase luar kelas untuk
penelitian PISA mendapatkan dalam mendapatkan
tahun 2009-2010 proses belajar pembelajaran keuntungan
menunjukkan mengajar yang JiTT juga sesuai pembelajaran
bahwa literasi lebih optimal. untuk melatihkan yang maksimum,
sains anak-anak Sementara riset keterampilan dan menciptakan
Indonesia masih menyatakan berpikir kritis, serta mendukung
berada pada bahwa diantaranya interaksi
peringkat 60 dari kebanyakan siswa memberi antarsiswa
65 negara. Skor tidak membaca penjelasan dasar, (dengan guru

2
sebagai fasilitator) situs yang telah merumuskan pertanyaan
untuk membantu dibuat oleh guru, pertanyaan dari tentang fakta,
semua siswa proses ini permasalahan memberi alasan
menguasai konsep bertujuan untuk yang diajukan. jawaban,
dengan maksimal menggali Fase ini juga menginterpretasi
dalam konsepsi awal dan sesuai untuk data, membuat
pembelajaran membangun mengajarkan inferensi,
(Novak, 2004). apersepsi siswa keterampilan membuat
JiTT pada materi yang berpikir kritis, keputusan,
memanfaatkan akan diajarkan di karena dalam fase mencari alternatif
penggunaan kelas. Pertanyaan- ini guru berperan jawaban, dan
World Wide Web pertanyaan pada sebagai pemandu mengelaborasi
(www) untuk fase ini dapat siswa untuk (Johnson and
membantu siswa digolongkan berpikir serta Lamb, 2007).
memahami suatu sebagai memberikan Siswa dilibatkan
konsep. Materi pengorganisasian penghargaan pada dalam
dalam web awal yang dapat setiap pemikiran perencanaan
berfungsi sebagai dianggap siswa. Sehingga strategi yang
sumber daya semacam di dalam kelas sekaligus melatih
pedagogis yang pertolongan keaktifan siswa siswa untuk
berperan sebagai mental, dan akan meningkat membangun
alat komunikasi disajikan sebelum (Luo, 2008). pengetahuan
dan penyedia materi baru. Proses kedua dalam benak
informasi. Dalam Pertanyaan- yaitu adjusting mereka sendiri
penelitian ini pertanyaan dalam concept, dalam sesuai dengan
digunakan fase ini adalah proses ini siswa teori
moodle sebagai pertanyaan yang melakukan konstruktivisme.
media web untuk berbasis diskusi kelas Hal tersebut akan
menjembatani pemikiran yang berkaitan dengan menstimulasi
pembelajaran di dapat pertanyaan- kemampuan
luar dan di dalam menumbuhkan pertanyaan yang berpikir kritis
kelas. rasa ingin tahu diberikan pada siswa yang
intelektual siswa. tahap pertama, tercantum pada
B. Sintaks Model Penjelasan untuk menjawab aspek kedua dan
Pembelajaran konsep-konsep pertanyaan ketiga, yaitu
JiTT yang terlibat tersebut siswa membangun
Kaitannya dalam mengamati keterampilan
dengan pengorganisasian simulasi atau dasar dan
Melatihkan awal menurut melakukan menyimpulkan
Keterampilan Ausubel eksperimen atau serta dapat
Berpikir Kritis berlangsung dari kerja ilmiah meningkatkan
umum ke khusus kemudian penguasaan
Model (Dahar, 1988). mengeksplorasiny konsep dan
pembelajaran Just Penjelasan konsep a dengan bantuan keterampilan
in Time Teaching dari umum ke pertanyaan- proses sains siswa
(JiTT) melibatkan khusus inilah pertanyaan (Solikhin, 2012).
tiga proses akan pengarah oleh Proses
pembelajaran, memudahkan guru. Kerja ilmiah terakhir pada
yaitu: (1) Warm siswa berpikir harus dilakukan model
up, (2) Adjusting kritis dalam secara sistematik pembelajaran
concept, dan (3) melakukan kerja dan secara JiTT adalah
Applying ilmiah dalam fase otomatis pola applying concept.
Concept. Dalam berikutnya. pikir pun Pada proses ini
proses pertama Terlebih lagi mengikutinya, siswa
(warm up) siswa dalam fase ini mulai dari berkelompok
menjawab siswa dilatihkan merumuskan kemudian
pertanyaan- untuk hipotesis, menganalisis
pertanyaan dalam memusatkan atau menjawab suatu peristiwa

3
yang berkaitan yang aktif, positif, X SMA Negeri 1 (LKS), dan
dengan konsep kritis, serta selalu Kediri sebanyak Lembar Penilaian.
yang dipelajari ingin tahu. 34 siswa yang Selanjutnya
guna dipilih secara perangkat
meningkatkan random. pembelajaran
pemahaman siswa METODE Penelitian tersebut ditelaah
(Atsarak, 2012). ini merupakan oleh bapak Dr. Z
Tahap ini Penelitian penelitian A Imam Supardi
mendorong siswa ini merupakan pengembangan selaku
untuk learn by penelitian (developmental pembimbing
doing (belajar pengembangan. research) untuk dalam
sambil Dikatakan menghasilkan pengembangan
melakukan) yang pengembangan perangkat dengan perangkat dan Dr.
dapat melibakan karena dalam model Sutjipto, M.S dari
interaksi aktif penelitian ini akan pembelajaran unsur eksternal.
antara siswa dikembangkan JiTT dan media Adapun
dengan siswa dan perangkat pembelajaran rekapitulasi
siswa dengan pembelajaran moodle untuk hasil validasi
guru yang sesuai untuk model melatihkan perangkat
dengan teori pembelajaran keterampilan pembelajaran
Vigotsky. JiTT untuk berpikir kritis dapat dilihat
Kegiatan yang melatihkan yang berorientasi pada Tabel 1.
dapat dilakukan keterampilan pada model Dick Tabel 1.
pada tahap ini berpikir kritis & Carrey. Rekapitulasi
adalah siswa. Perangkat Hasil Validasi
demonstrasi, pembelajaran HASIL DAN Perangkat
simulasi, soal yang PEMBAHASAN Pembelajaran
pemecahan dikembangkan Jenis Skor Rata- Kr
masalah, dan lain- yakni: Rencana Perangkat Perangkat rata
lain. Yang secara Pelaksanaan pembelajaran RPP 4,1 L
langsung akan Pembelajaran yang Buku Siswa 4,0 L
mengarahkan (RPP), Buku dikembangkan LKS 3,9 L
siswa untuk Siswa, Lembar dengan model Lembar
mengembangkan Kerja Siswa pembelajaran 3,8 V
Penilaian
kemampuan (LKS), dan JiTT untuk Berdasarkan
berpikir kritis Lembar penilaian melatihkan Tabel 1, dapat
mereka, karena (LP). keterampilan disimpulkan
tahapan kognitif Evaluasi berpikir kritis. bahwa skor rata-
yang harus formatif Perangkat tersebut rata hasil validasi
dicapai mulai dari dilaksanakan pada disesuaikan perangkat
aplikasi, analisis, semester genap dengan pembelajaran
sintesis, dan tahun ajaran karakteristik yang terdiri atas:
evaluasi. Dalam 2012/2013 di materi listrik hasil penilaian
fase ini guru juga SMA Negeri 1 dinamis untuk RPP meliputi
memberikan Kediri. Adapun kelas X semester aspek tujuan
contoh bagaimana yang menjadi 2 Sekolah pembelajaran,
mengaplikasikan subyek penelitian Menengah Atas. fase
konsep dalam penerapan Perangkat pembelajaran,
kehidupan, perangkat model pembelajaran waktu, perangkat
sehingga guru pembelajaran yang pembelajaran,
harus mampu JiTT untuk dikembangkan metode sajian dan
menjadi model melatihkan terdiri atas, bahasa rata-rata
peran pemikir keterampilan Rencana mendapatkan nilai
yang positif bagi berpikir kritis. Pelaksanaan 4,1, hal ini
siswa. guru harus Dan subyek Pembelajaran menunjukkan
memperlihatkan penelitian dalam (RPP), Buku bahwa RPP yang
bahwa ia adalah ujicoba 2 ini Siswa, Lembar dikembangkan
seorang pemikir adalah siswa kelas Kegiatan Siswa

4
layak sebagai perhitungan 100% siswa
perangkat reliabilitas sebesar menyatakan Gambar 2 di
pembelajaran. 86% dan 85%, gambar dalam atas menunjukkan
Hasil menunjukkan buku menarik. bahwa
penilaian buku bahwa Instrumen Hasil dari pengamatan KBM
siswa yang terdiri Lembar Penilaian penilaian (pendahuluan,
dari aspek yang digunakan keterbacaan LKS inti, penutup)
kelayakan isi, adalah reliabel. menunjukkan serta suasana
kebahasaan dan Sehingga, bahwa 75% siswa kelas secara rata-
penyajian perangkat menyatakan isi rata sudah baik.
mendapat nilai pembelajaran dan tampilan Pada kegiatan
rata-rata 4,0, model JiTT yang menarik serta pendahuluan
sehingga buku dikembangkan 25% siswa dalam
siswa yang dapat dikatakan menyatakan memberikan
dikembangkan layak sebagai bahwa beberapa umpan balik pada
layak sebagai perangkat penjelasan dan fase warm up
perangkat pembelajaran. kalimat yang untuk pertemuan
pembelajaran. kurang pertama dan
Penilaian Gambar 1. dimengerti. Hasil kedua rata-rata
LKS yang terdiri Keterbacaan penilaian tersebut cukup baik, hal
dari aspek Buku Ajar menunjukkan tersebut
petunjuk, Siswa bahwa buku siswa dikarenakan siswa
kelayakan isi, yang masih beradaptasi
prosedur, dan dikembangkan dengan model
pertanyaan layak dijadikan pembelajaran
mendapat nilai buku panduan JiTT sehingga
rata-rata 3,9, hal bagi siswa siswa belum aktif
ini menunjukkan maupun guru dalam kegiatan
bahwa LKS yang dalam melatihkan umpan balik.
dikembangkan keterampilan Sedangkan pada
layak sebagai berpikir kritis, dan kegiatan inti
perangkat instrumen secara rata-rata
pembelajaran dan penilaian buku sudah baik, akan
memerlukan siswa yang tetapi untuk
perbaikan kecil. digunakan kegiatan
Hasil reliabel. membimbing
perhitungan Gambar 1 di Keterlaksana diskusi untuk
reliabilitas RPP, atas menunjukkan an RPP pada uji membuat analisis
Buku Siswa, dan hasil penilaian coba ini dapat dan membuat
LKS masing- keterbacaan buku dilihat pada kesimpulan
masing sebesar siswa dan LKS Gambar 2. mendapatkan
87%, 85% dan yang penilaian rata-rata
86% Sehingga dikembangkan yang paling kecil
instrumen dalam penelitian. namun
penilaian Buku Hasil penilaian meningkat. Hal
Siswa, dan LKS keterbacaan buku ini lebih
yang digunakan siswa, 100% dikarenakan siswa
adalah reliabel. siswa menyatakan belum terbiasa
Dari hasil isi dan tampilan menggunakan
validasi pakar menarik, 88% keterampilan
diperoleh validitas siswa menyatakan berpikir kritis,
isi sebesar 3,97 kejelasan terutama
(kategori valid) penjelasan dalam menganalisis dan
dan validitas buku, 13% siswa membuat
bahasa dan menyatakan Gambar 2. kesimpulan.
penulisan sebesar kesulitan Keterlaks Membimbing
3,89 (kategori memahami anaan siswa untuk
valid). Serta hasil kalimat, dan RPP melaksanakan

5
eksperimen secara 18%. Hal tersebut mulai terpusat
berkelompok lebih dikarenakan pada siswa.
mendapatkan pada pertemuan Perhitungan
penilaian yang pertama guru reliabilitas rata-
terus menurun lebih rata sebesar 93%
seiring dengan mendominasi menunjukkan
meningkatnya untuk bahwa instrumen
aktivitas siswa. membiasakan pengamatan
Selain itu, KBM siswa melakukan aktivitas siswa
terpusat pada guru umpan balik yang digunakan
pada pertemuan terhadap fase adalah reliabel.
pertama baik, warm up, Ketuntasan
kemudian sedangkan pada hasil belajar siswa
menurun kurang pertemuan dilihat dari
baik untuk berikutnya siswa ketuntasan belajar
pertemuan 2 dan lebih terbiasa produk,
3. Hal ini untuk berdiskusi. ketuntasan hasil
disebabkan pada Gambar 3. Kegiatan belajar produk
pertemuan Aktivitas siswa mencatat siswa berpikir kritis,
pertama guru dalam 3 kali pada pertemuan ketuntasan proses,
lebih banyak pertemuan pertama paling dan ketuntasan
mendominasi tinggi, karena belajar
karena siswa juga Gambar 3 di siswa lebih psikomotor.
baru atas menunjukkan banyak Ketuntasan hasil
melaksanakan bahwa aktivitas mendengarkan belajar produk
pembelajaran membaca atau penjelasan guru dapat dilihat pada
dengan model mencari informasi yang berusaha gambar di bawah
JiTT, akan tetapi semakin menyampaikan ini.
pertemuan meningkat dari informasi untuk
berikutnya pertemuan 1, 2 melatihkan
pembelajaran dan 3. Hal ini penggunaan
terpusat pada dikarenakan model
siswa. setiap pembelajaran
Hasil belajar pembelajaran JiTT. Dan rendah
siswa ditunjukkan siswa dihadapkan pada pertemuan
oleh aktivitas pada materi baru kedua dan ketiga,
siswa, ketuntasan yang karena siswa lebih
hasil belajar, dan membutuhkan banyak
respon siswa. waktu lebih lama melakukan
Aktivitas siswa untuk eksperimen.
selama penelitian mengeksplorasi Aktivitas
adalah sebagai materi tersebut. siswa melakukan
berikut: Terutama pada pengamatan,
pertemuan ketiga, merencanakan
yang menuntut eksperimen, Gambar 4.
siswa untuk lebih melakukan
banyak mencari eksperimen atau Ketuntasan hasil
informasi. bekerja serta
Aktivitas menyampaikan belajar produk
siswa dalam pendapat juga
mendiskusikan menunjukkan Hasil belajar
tugas pada peningkatan dari produk berpikir
pertemuan pertemuan kritis disajikan
pertama 8 %, pertama, kedua gambar grafik di
pada pertemuan dan ketiga. Hal ini bawah ini.
kedua 13 % dan menunjukkan
meningkat pada bahwa
pertemuan ketiga pembelajaran

6
JiTT ketuntasan posttest klasikal menjadi
klasikal sebesar menunjukkan dari 100% dan
0%, sedangkan 34 siswa hanya 3 mengindikasikan
setelah dilakukan siswa yang tidak bahwa semua
pembelajaran tuntas. Ketuntasan siswa telah tuntas.
dengan model secara klasikal Gambar di
JiTT dicapai 33 sebesar 91%. Tiga bawah
siswa dari 34 siswa yang belum menunjukkan
siswa tuntas atau tuntas tersebut respon siswa
ketuntasan dikarenakan terhadap materi
klasikal sebesar masih kesulitan ajar, buku siswa,
97%. untuk LKS, suasana
Gambar 6 di memusatkan pada belajar, dan cara
bawah ini pertanyaan atau guru mengajar
Gambar 5. menyajikan hasil merumuskan adalah 98%
Ketun belajar proses pertanyaan dari merasa tertarik
tasan siswa. sebuah peristiwa. dan 87% merasa
hasil Hasil belajar baru terhadap
belaja lainnya adalah komponen
r psikomotor siswa tersebut. Untuk
produ dapat dilihat pada respon siswa
k Gambar 7. terhadap bahasa
berpi dalam buku,
kir materi/isi buku,
kritis LKS, contoh-
contoh soal, dan
Gambar 4 di cara guru
atas menunjukkan mengajar adalah
bahwa skor yang 95% merasa
diperoleh 34 mudah
siswa sebelum memahami.
pembelajaran di Respon siswa jika
bawah KKM (75), pembelajaran
sehingga secara selanjutnya atau
Gambar 6.
klasikal pelajaran lain
ketuntasan Hasil belajar
proses siswa menerapkan
sebesar 0%. pembelajaran
Sedangkan setelah dengan model
Dari gambar Gambar 7.
dilaksanakan JiTT sebesar 96%.
6 di atas dapat Hasil belajar
pembelajaran 100% siswa
diamati, hasil psikomotor siswa
dengan model merasa jelas
JiTT, 2 siswa pretest
menunjukkan Gambar 7 di untuk respon
yang memperoleh terhadap
bahwa skor rata- atas menunjukkan
skor kurang dari penjelasan guru
rata yang bahwa ketuntasan
75, sehingga pada saat KBM
diperoleh oleh klasikal hasil
ketuntasan dan 89% merasa
siswa kurang dari pretest
klasikal sebesar jelas terhadap
75, sehingga psikomotor
94%. keterampilan
secara individual sebesar 59%, hal
Gambar 5 berpikir kritis
belum ada yang ini menunjukkan
menunjukkan yang dilatihkan
tuntas dan beberapa siswa
ketuntasan belajar (memusatkan
ketuntasan telah menguasai
produk berpikir pada pertanyaan,
klasikalnya 0%. keterampilan
kritis secara membangun
Setelah psikomotor. Dan
individual dan keterampilan
dilaksanakan setelah
klasikal. Sebelum dasar, dan
pembelajaran dilaksanakan
dilaksanakan menyimpulkan).
dengan model pembelajaran
pembelajaran Yang terakhir
JiTT, hasil dengan model
dengan model adalah respon
JiTT, ketuntasan

7
siswa terhadap memberikan keterampilan Jakarta:Erlan
kemudahan respon pada berpikir kritis gga
menjawab butir pembelajaran siswa dalam
soal, 85% siswa berikutnya, b) pembelajaran Dick, W, and
memberikan Beberapa siswa fisika pokok Carey, L.
respon cukup masih belum bahasan listrik 1990. The
mudah. terbiasa untuk dinamis. Systematic
menggunakan of
software PhET, DAFTAR Instructional
sehingga Design (3rd
PUSTAKA
membutuhkan ed). Glenvie,
tambahan waktu Amiroh. 2012. III. Scot,
untuk melatihkan Membangun Foresman
secara singkat E-Learning
penggunaan PhET dengan Ennis, R. H. 1993.
terutama untuk learning "Critical
rangkaian listrik Managemen Thinking
DC, c) t System Assessment"
terganggunya MOODLE. . Journal of
jaringan internet, Jakarta: theory and
dan d) belum Genta Group practise,
memaksimalkan volume 32
sarana prasarana Atsarak, Azmi number 3.
Gambar 8. yang ada. Fatharani.
Respon Siswa Kendala- 2012. Ennis, R. H. 1985.
terhadap hasil kendala yang "Penerapan “Goals for a
pengembangan dihadapi di atas Strategi Just- Critical
perangkat dan dapat dijadikan in-Time Thinking
pelaksanaan masukan untuk Teaching Curriculum”.
pembelajaran penelitian Menggunaka Costa, A. L.
berikutnya yang n Web untuk (ed). 1988.
Kendala- lebih Meningkatka Developing
kendala yang mengoptimalkan n Minds: A
dihadapi oleh penggunaan Pemahaman Resource
peneliti selama aplikasi moodle Mahasiswa Book For
proses dalam pada mata Teaching
pembelajaran pembelajaran Kuliah Thinking.
pada ujicoba JiTT. Diantaranya Algoritma Virginia:
lapangan dengan membuat dan ASCD
diantaranya: a) pretest-posttest Pemrograma Formica, S. P., P,
Siswa belum online dan angket n". Tesis, E. J., &
terbiasa secara on line Universitas Mark, S.
menggunakan pula. Pendidikan (2010).
model Indonesia. Transformin
pembelajaran g common-
JiTT, sehingga SIMPULAN Azharmin. (2010). sense beliefs
untuk sesi warm azharmin. into
Berdasar
up ada beberapa Retrieved Newtonian
kan temuan hasil
siswa yang lupa december thinking
penelitian, dapat
tidak 26, 2012, through
disimpulkan
mengumpulkan, from Just-In-Time
bahwa perangkat
sehingga perlu http://azhar Teaching.
pembelajaran
meningatkan mind.blogsp Georgia:
dengan model
siswa di setiap ot.com American
JiTT yang
akhir dikembangkan Physical
pembelajaran Dahar, RW. 1996. Society.
efektif untuk
untuk Teori-Teori
melatihkan
Belajar.

8
Gravin, Andy. Keterampila
2006. "Just n Proses
in Time Sains Siswa
Teaching". SMP pada
Journal of Materi
Metropolitan Hukum
University Newton”.
17(4), 8-18. Tesis,
Universitas
Luo, Wei. 2008. Pendidikan
"Just-in- Indonesia.
Time-
Teaching www.oecd.org/dat
Improves aoecd/34/60/
Student's 46619703.pd
Performance f diakses
in Classes- pada tanggal
Adaptation 12 Mei 2013
of JiTT in pukul 22.00
Four WIB
Geography
Courses".
Journal of
Geoscience
Education, v.
56, n. 2,
March,
2008, p.
166-171.

Novak, G.,
Patterson,
E., &
Gavrin, A. a.
(1998). Just-
in-Time
Teaching:Ac
tive learner
pedagogy
with WWW.
Zurich:
IAESTED/A
CTA Press.

Sholikin, Jayus
Riyadi.
2012.
”Penerapan
Model
Pembelajara
n Just in
Time
Teaching
(JiTT) untuk
Meningkatka
n
Penguasaan
Konsep dan

Vous aimerez peut-être aussi