Vous êtes sur la page 1sur 14

Kelompok 2

N a m a : 1. Asron Simangunsong
2. Miduk P Sianturi
3. Firman Simanjuntak
E-mail :
Perusahaan :
POST TEST (60 menit)

1. Diketahui Trafo Distribusi YNyn0 400 KVA; 20 KV/400 V; Z=5 %:


Hasil Pengukuran arus pada beban puncak didapatkan :
R = 403 A; S= 287 A; T= 265 A; N= 131,7 A dan G/PE= 58,9 A
R-N = 221 V ; S-N = 228 V ; T-N = 230 V
Tentukan :
a. Prosentase Pembebanan trafo.
Jawab:
Ifl = S/(√3x Vlf)
= 400.000/( 1,73 x 400 )
= 578 A
Irata2 = (Ir + Is + It )/3
= (403+287+265)/3
= 955/3
= 318 A
% Pembebanan =( Irata2/ Ifl)x 100%
= (318 / 578) x 100%
= 61,5%
b. Prosentase ketidakseimbangan beban pada output trafo.
Jawab:
a.= Ir/Irata2 = 403/318 = 1,26 A
b.= Is/Irata2 = 287/318 = 0,90 A
c.= It/Irata2 = 265/318 = 0,83 A
Maka % Ketidakseimbangan
= ( (a-1) + (b-1)+ (c-1) )/3 lalu x 100%
= ( (1,26-1)+(0,90-1)+(0,83-1) )/3 lalu x 100%
= (0,26+0,10+0,13)/3 lalu x 100%
= 0,176 x 100%
= 17,6%

c. Prosentase ketidakseimbangan tegangan output trafo.


Jawab.
Vrata2 = (VR-N + VS-N + VT-N)/3
= ( 221 + 228 + 230 )/3
= 226 V
% Ketidak seimbangan tegengan output
= (Vmax- Vrata2)/Vrata2 lalu x 100%
= ( 230 – 226 )/ 226 Lalu x 100%
= (4/226)x100%
= 1,76%

2. Sebutkan obyek-obyek Distribusi Listrik yang harus diperiksa dan jenis


pemeriksaan yang harus dilakukan :

a. Trafo Distribusi

NO OBYEK
1. Name Plate a. Nama pabrik, tempat dan pembuatan
b. Jenis dan No. Seri
c. Kapasitas / Daya / Frequency
d. Primary Voltage / Secondary Voltage
e. Primary Current / Secondary Current
f. Vector Group
g. Impedance
h. Insulation level / Kelas Isolasi
i. Cooling system
2. Bushing a. Memeriksa kebersihan body bushing
b. Memeriksa fisik body yang berkarat/gompal
c. Memeriksa kekencangan mur baut klem terminal
utama
d. Memeriksa kebocoran gasket
e. Memeriksa kesesuaian Spark gap bushing primer
f. Memeriksa kesesuaian Spark gap bushing
skunder
3. Sistem a. Memeriksa kebersihan sirip-sirip radiator
pendingin b. Memeriksa kebocoran minyak trafo
c. Memeriksa level minyak trafo
d. Memeriksa kondisi minyak trafo
4. Alat a. Memeriksa level konservator main tank
Pernafasan b. Memeriksa level konservator tap canger
(Breather) c. Memeriksa wana silica gel
5. Sistem
Kontrol dan
Proteksi
5.1. Panel a. Memeriksa kekencangan mur baut terminal kontrol
Kontrol b. Memeriksa kebersihan kontaktor
c. Memeriksa kebersihan limit switch
d. Memeriksa sumber tegangan AC/DC

5.2. Relay a. Memeriksa kebersihan terminal


Bucholz b. Memeriksa kondisi seal

5.3. Relay a. Memeriksa kebersihan terminal


Jansen b. Memeriksa kondisi seal

5.4. Relay a. Memeriksa kebersihan terminal


Sudden b. Memeriksa kondisi seal
pressure c. Memeriksa kebersihan thermo couple
d. Memeriksa kabel-kabel kontrol dan pipa-pipa
kapiler
6. OLTC a. Memeriksa kesesuaian indikator posisi tap
b. Memeriksa pelumasan gigi penggerak
c. Memeriksa kebersihan kontaktor
d. Memeriksa kebersihan limit switch
e. Memeriksa kesesuaian sumber tegangan AC/DC
f. Menguji posisi lokal dan remote
g. Memeriksa kondisi minyak diverter switch OLTC
7. Sistem a. Memeriksa kawat pentanahan pada titik netral
Grounding primer / skunder
b. Memeriksa kawat pentanahan pada
body/enclousure/BKT trafo
c. Memeriksa kawat pentanahan pada Arrester
d. Memeriksa kawat pentanahan pada BKE (Bagian
konduktif ekstra)
e. Memeriksa kekencangan mur baut terminal
pentanahan
f. Mengukur/menguji nilai pentanahan
8. Maintank a. Memeriksa kebersihan body dan bushing
b. Memeriksa karat/gompal fisik body
c. Memeriksa kondisi gasket
9. Kontruksi/ a. Memeriksa kondisi konstruksi bangunan, pondasi
struktur dan baut pengikat
mekanik b. Memeriksa kebersihan lingkungan gardu
c. Memeriksa sirkulasi udara
d. Memeriksa penerangan
e. Memeriksa pembatas/halang rintang
f. Memeriksa Tanda Peringatan
10. Fire protection a. Memeriksa tekanan gas N2
b. Memeriksa alarm kebakaran
c. Memeriksa sensor detector
d. Memeriksa APAR
11. Bagian a. Pengukuran Arus Phasa R (Ir)
Skunder Trafo b. Pengukuran Arus Phasa S (Is)
c. Pengukuran Arus Phasa T (Ir)
d. Pengukuran Arus Penghantar Netral (In)
e. Pengukuran Arus Penghantar PE (Ipe)
f. Perhitungan prosentase pemakaian trafo
g. Perhitungan prosentase kesetidak seimbangan
beban
h. Perhitungan prosentase ketidakseimbangan
tegangan
i. Pengujian Tahanan Isolasi (TI) Phasa-Phasa,
Phasa-Netral, Phasa-PE
12. Belitan Trafo a. Pengujian Tahanan Isolasi (TI) Phasa-Phasa,
Phasa-Netral, Phasa-PE
b. Pengujian Dielectric of Ratio (DAR) dan Polaritas
Index Phasa-Phasa, Phasa-Netral, Phasa-PE
c. Pengujian Hi-Pot Test Phasa-Phasa, Phasa-Netral,
Phasa-PE
d. Pengujian Tangen Delta Test Phasa-Phasa, Phasa-
Netral, Phasa-PE
e. Partial Discharge Test

b. Panel Kubikel TM/Switchgear

No OBYEK

A. Spesifikasi Switchgear

1 Rated Voltage / Frequency

2 Rated power freq withstand voltage

3 Rated impulse withstand voltage

4 Symmetrical breaking current

5 Degree of protection

B. Pemeriksaan visual tampak luar Switchgear

1 Lampu indikator pada Panel

2 Alat ukur atau metering berupa Ampere Meter, Volt


Meter Watt meter, VAR meter, KWH meter, Cos phi
meter dan Frequency meter pada panel
3 Nama/label dan nama perusahaan instalatir pada pintu
panel
4 Tanda bahaya pada pintu panel

5 Selector Switch dan kunci pintu panel

C. Pemeriksaan visual tampakdalamSwitchgear

1 Gambar single line diagram dan kartu riwayat


perawatan
No OBYEK

2 Kabel bonding untuk pengaman sentuh tidak langsung

3 Labeling

4 Kode warna kabel

5 Kebersihan Panel

D. Pemeriksaan visual pada sistem terminasi

1 Busbar / penghantar

2 Pengaman

3 Sepatu kabel

4 Sistem pembumiaan

5 Jarak busbar to busbar

E. Pemeriksaan visual Daerah Kerja

1. Jarak bagian depan

2. Jarak bagian samping

3. Jarak bagian belakang

4. Bebas buka pintu panel

5. Pencahayaan

6. Barang-barang yang tidak terpakai

c. Perlengkapan Listrik Pada Kubikel TM Switchgear

NO OBYEK
1. PMT (Pemutus Pemeriksaan Visual :
Tenaga) a. Memeriksa label
Dan b. Memeriksa kontak pemisah
PMB (LBS) c. Memeriksa relay
d. Memeriksa kawat pentanahan

Pengujian / Pengukuran :
a. Pengukuran tahanan isolasi
b. Pemeriksaan kerja dari lokal secara mekanis dan
elektris
c. Pengukuran interlok mekanis dan elektris
d. Pengukuran indikasi buka / tutup
e. Pengukuran Tahanan Kontak
2. PMS (Pemisah) Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa kontak pemisah
b. Memeriksa relay
c. Memeriksa kawat pentanahan

Pengujian / Pengukuran :
a. Pengukuran tahanan isolasi
b. Pemeriksaan kerja dari lokal secara mekanis dan
elektris
c. Pengukuran interlock mekanis & elektris
3. Trafo Arus Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa kawat pentanahan

Pengujian / Pengukuran :
a. Pemeriksaan rasio
b. Pengukuran tahanan isolasi
4. Trafo Tegangan Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa kawat pentanahan

Pengujian / Pengukuran :
a. Pemeriksaan rasio
b. Pemeriksaan polaritas
6. Relay Proteksi a. Pemeriksaan visual pada OCR, differnsial relay, REF,
GFR, UVR, OVR dll
b. Pengetesan pada OCR, differnsial relay, REF, GFR,
UVR, OVR dll
7 Meter a. Pemeriksaan visual dan unjuk kerja pada Ampere
meter, Volt meter, Watt meter, VAR meter, KWH
meter, Cos phi meter dan Frequency meter
b. Pemeriksaan indikator phasa

d. Jaringan SUTM/SKTM dan SUTR/SKTR

NO OBYEK
1. Tiang dan Pemeriksaan visual :
Jaringan a. Kawat penghantar
b. Ruang bebas (Right of Way/ROW)
c. Pentanahan
d. Jarak aman
e. Tiang dan kelengkapannya
f. Klem pemegang kawat dan asesorisnya
g. Isolator dan asesorisnya
h. Benda asing yang terdapat pada tower ,
isolator dan kawat.
2. Sistem a. Pemeriksaan dan pengukuran pentanahan tiang
Proteksi b. Pemeriksaan jaring-jaring pengaman
c. Pemeriksaan bola-bola pengaman (ballistor)
d. Arrester
3.
Disamping ini adalah gambar terminal
belitan stator generator. Apabila belitan
ini akan dimegger, pada terminal mana
meger harus dihubungkan : Pengukuran
dilakukan dengan cara melepas hubungan
way (Y) generator terhadap ground
terlebih dahulu. Pengukuran dilakukan
pada tiap phase R, S, T (U, V, W) dan
masing-masing diukur langsung terhadap
ground ( U-Ground, V- Ground, W-
Ground). Tujuannya unuk mendapatkan
Nilai tahanan isolasi (IR-Insulation
Resistance). Alat yang digunakan Megger
jenis Analog dengan tegangan 5000 Volt
alat yang digunakan Megger jenis Analog
dengan tegangan 5000 Volt ( atau sesuai
dengan besarnya tegangan kerja
Generator).

4. Generator dengan name plate seperti di bawah,


a. Berapakah nilai tegangan keluaran generator ?
Jawab:

P = √3 . V. I
3125 KVA = √3. V. 131
V = P/(√3.131)
= 3125000/(1,73x131)
=13.800 Volt

b. Berapakah nilai tegangan maksimum pada pengukuran tahanan isolasi yang


diijinkan ?
Jawab :
Vpeak = Vrms x √2
= 13.800 x √2
= 19.458 Volt
5. Berikut adalah Data dan hasil pengujian Power Transformer

Test Report of Power Transformer


Parameter :
Rated Power : 40000/40000 KVA
Rated Voltage :165 / 6,3 KV
Rated Current : 160 / 3665,7 A
Rated Frequency : 50 Hz
Phase :3
Connection Symbol : Dyn11
Tap range : 165±4x2, 5%/6,3 KV
Insulation Level :
- HV Line Terminal LI / AC : 950 / 395KV
- LV Line Terminal LI / AC : 60 / 25KV

Measurement of Insulation Resistance and Absorption Index


Measurement Insulation Resistance (GΩ) DAR Index
Position Polaritation
R30 R60 R600 R60/R15 R600/R60
HV, LV & E 9,9 10,4 15,7 1,05 1,51
LV, HV & E 7,29 9,55 18,05 1,31 1,89

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan connection symbol Dyn11!


Penjelasan :
D = Vhv trafo menggunakan rangkaian Delta
Yn = Vlv trafo menggunakan rangkaian Start
11 = Pergeseran tiap phasa 30° x 11 = 330°

b. Pada Insulation Level, tertulis : HV Line Terminal LI / AC : 950 / 395


KV, apa maksud dari parameter tersebut :
Penjelasan ;
Isolasi Trafo ini mampu menahan tegangan surge petir sebesar 950 KV dan
di tegangan 3 phasa (AC) mampu menahan sebesar 395 KV.

c. Ditinjau dari hasil pengukuran tahanan isolasi, apakah trafo tersebut layak
operasi, berikan penjelasan anda :
Tidak Layak
karenakan hasil pengukuran DAR diatas 1,05 dan Polarasi Indexs 1,31
Sedangkan Standard DAR yang Bagus/sesuai ≥1,5 dan polaritas indexs
yang bagus/sesuai ≥2

6. Suatu beban dalam sistem Tenaga Listrik sebesar 1 MVA, disuply melalui dua
buah Trafo masing-masing dengan spesifikasi :
Trafo I : S = 800 KVA, Z = 5 %
Trafo II : S = 400 KVA, Z = 4 %
a. Dapatkah kedua trafo melayani beban di atas ? berikan penjelasan
Jawab: Bisa
Penjelasan :
Beban dalam sistem = S = 1 MVA = 1000 KVA
P = S x cosØ = 1000 KVA x 0.85 = 850 KW
Kemampuan Trafo :
I. P = S x cosØ = 800 KVA x 0.85 = 680 KW
II.P = S x cosØ = 400 KVA x 0.85 = 340 KW
Total daya Trafo P = P1 + P2 = 680 KW + 340 KW = 1020 KW
Pembebanan trafo 80 % hasilnya lebih kurang sama dengan dikalikan cosØ =
0.85 ( cosØ = pactor kerja).
Daya trafo I dan trafo II disynchron 1020 KW mampu mensuplai beban sebesar
850 KW.

b. Sebutkan syarat-syarat memparalel dua buah Trafo :


Jawab :
1. Tegangan harus sama
2. Frekuensi harus sama
3. Urutan Phase harus sama
4. Vektor Group harus sama.
7. Dari instalasi proteksi generator di bawah:
a. Sebutkan macam-macam relay yang digunakan beserta fungsinya :
Relay Jenis Relay Fungsi Relay
51V Over current pada phasa Memberikan backup thdp
gangguan eksternal
51G Proteksi Fasa ke ground
87 Diffrential Mendeteksi gangguan tanah yg
paling dalam
40 Loss exitasi Proteksi daya reaktif balik dari
system masuk generator
32 Daya balik Proteksi adanya pasokan listrik
dari generator lain atau system
shg generator jadi motor
46 Proteksi kondisi tidak Proteksi generator dari panas
seimbang (pengaman temperature
generator

b. Apakah skema proteksi tersebut telah memenuhi standard (IEEE) : Tidak


Sebutkan potensi Bahaya yang mungkin masih dapat terjadi :
kebocoran arus dari belitan akan short langsung kegrounding
krena tidak adanya relay 51 G

8. Pemasangan penyalur petir seperti gambar di bawah :


1m

6m

9m 14 m 9m

6m

6m

Sesuai dengan permenaker no. : 02/Men/1989, apakah pemasangan tersebut telah


memenuhi syarat, jelaskan :
Jawab :
h=1m
d = 3h
d = 3x1
r=½Xd
=½X3
=1½
A= 3,14 x r2
=
3,14 x (1,5)2
=7m
Berdasarkan dari perhitungan maka tidak sesuai dengan 02/Men/1989

9. Data Bangunan :
 Jenis Bangunan : Gedung Sekolah
 Panjang bangunan : 32 meter
 Lebar bangunan : 24 meter
 Tinggi bangunan : 45 meter
 Lokasi Bangunan : Tempat Datar (Surabaya)
 Hari Guruh : 100. Nc = 0,1
Pertanyaan :
a. Berdasarkan PUIPP dan NFPA, Apakah Bangunan tersebut
memerlukan Instalasi Penyalur Petir? Perlu
b. Berdasarkan IEC 61024-1-1, tentukan Tingkat proteksi yang diperlukan
Jawab :
Untuk Menghitung resiko sambaran petir digunakan Rumus : (R) = A + B + C
+D+E
Penetapan angka indeks :
A : Indeks Penggunaan dan isi bangunan
Ket : Bangunan masjid, bioskop, stadion, plaza
sekolah, monumen, gereja, pasar. INDEX = 3
B. Konstruksi Bangunan
Ket : Beton bertulang, kerangka
besi atap bukan dari logam INDEX = 3

C. Tinggi Bangunan
Ket : Tinggi bangunan 45 Meter ( 35 - 50 m). INDEX = 6

D. Situasi Bangunan
Ket : Di tanah datar. INDEX = 0

E. Pengaruh Kilat
Ket : Hari Guruh Per Tahun ( 100 ). INDEX = 6
(R) = A + B + C + D + E
= 3 + 3 + 6 + 0 + 6 = 18

b. Berdasarkan IEC 61024-1-1, tentukan Tingkat proteksi yang diperlukan


JAWAB : Berdasarkan tabel IEC 61024-1-1 untuk NILAI 18
R = Lebih dar 14
Perkiraan Bahaya = Sangat besar
Pengamanan = Sangat perlu.
Maka pemasangan instalasi Penyalur Petir SANGAT PERLU.

Indeks A: Bahaya berdasarkan Jenis Bangunan


Penggunaan dan Isi Indeks A
Bangunan biasa yang tak perlu -10
diamankan baik bangunan maupun isinya
Bangunan dan isinya jarang digunakan misalnya 0
dangau di tengah sawah atau ladang, menara atau
tiang dari metal
Bangunan yang berisi peralatan seharihari atau 1
tempat tinggal misalnya rumah tinggal, industri
kecil, dan stasiun kereta api
Bangunan atau isinya cukup penting misalnya 2
menara air, toko barang-barang berharga dan
kantor pemerintah
Bangunan yang berisi banyak sekali orang, 3
misalnya bioskop, sarana ibadah, sekolah, dan
monumen bersejarah yang penting
Instalasi gas, minyak atau bensin, dan rumah sakit 5
Bangunan yang mudah meledak dan dapat 15
menimbulkan bahaya yang tidak terkendali bagi
sekitarnya misalnya instalasi nuklir

Indeks B: Bahaya berdasarkan Konstruksi Bangunan


Konstruksi Bangunan Indeks B
Seluruh bangunan terbuat dari logam dan 0
mudah menyalurkan listrik
Bangunan dengan konstruksi beton bertulang 1
atau rangka besi dengan atap logam
Bangunan dengan konstruksi beton bertulang, 2
kerangka besi dan atap bukan logam
Bangunan kayu dengan atap bukan logam 3
Indeks C: Bahaya berdasarkan Tinggi Bangunan
Tinggi bangunan Indeks C
sampai......(m)
6 0
12 2
17 3
25 4
35 5
50 6
70 7
100 8
140 9
200 10

Indeks D: Bahaya berdasarkan Situasi Bangunan


Situasi Bangunan Indeks D
Di tanah datar pada semua ketinggian 0
Di kaki bukit sampai ¾ tinggi bukit atau di 1
pegunungan sampai 1000 meter
Di puncak gunung atau pegunungan yang 2
lebih dari 1000 meter

Indeks E: Bahaya berdasarkan Hari Guruh


HariGuruh per tahun Indeks E
2 0
4 1
8 2
16 3
32 4
64 5
128 6
256 7

R Perkiraan Bahaya Pengamanan


Di bawah 11 Diabaikan Tidak perlu
Sama dengan 11 Kecil Tidak perlu
12 Sedang Dianjurkan
13 Agak besar Dianjurkan
14 Besar Sangat dianjurkan
Lebih dari 14 Sangat besar Sangat perlu

Vous aimerez peut-être aussi