Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Abstrak: Penelitian ini berjudul "Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Pembelajaran
Kontekstual di Kelas X Sekolah Menengah Atas." Tujuannya adalah untuk menjelaskan
bagaimana membuat materi pembelajaran yang valid untuk mata pelajaran Sejarah.
Pengukuran materi pembelajaran ini berupa Lembar Kerja Siswa yang dinilai tiga ahli yaitu
pakar desain pembelajaran, pakar pembelajaran, dan ahli linguistik. Berikut adalah nilai
validasi yang diberikan kepada Materi Pembelajaran yang dibuat oleh peneliti: Desain
Pembelajaran dikategorikan valid rata-rata 3.88, Materi Pembelajaran yang dikategorikan valid
rata-rata 3,75, dan di Lingusitik dikategorikan valid rata-rata 3,77. Materi Pembelajaran ini
berpotensi mempengaruhi siswa berdasarkan uji lapangan di SMA Negeri 1 Palembang, uji
lapangan yang pernah dilakukan dibagi menjadi dua bagian dimana Pre-Test menunjukkan
skor rata-rata 56,9 sebagai hasil yang rendah dan Post-Test menunjukkan. Hasil yang lebih
tinggi dari rata-rata 84,7 dari 0% sebagai agregat semua siswa mencapai standar minimal skor
untuk 38 orang atau 100%. Berdasarkan hasil penelitiann tersebut Pengembangan Lembar
Kerja Siswa Berbasis Pembelajaran Kontekstual di Kelas X SMA efektif digunakan sebagai
produk pembelajaran.
1
2 JURNAL CRIKSETRA, VOL 6, NO 11, FEBRUARI 2017
belajar insani dan non insani, agar terjadi diselesaikan oleh peserta didik dalam jangka
pembelajaran yang lebih efektif. waktu tertentu, misalnya 2 x 45 menit, sistem
Dalam teori belajar Humanistik bahwa modul diharapkan dapat menghasilkan
motivasi belajar harus bersumber pada diri peserta didik yang lebih berprakarsa dan
peserta didik. Pada teori ini ada dua ciri kreatif, sebab sistem ini menekankan pada
belajar, yaitu: 1). Belajar yang bermakna dan pendekatan pemecahan masalah dan sebagai
2).Belajar yang tidak bermakna. Belajar yang pusat perhatian adalah peserta didik. (Suradi,
bermakna terjadi jika dalam proses Dkk, 1986).
pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan Handout berasal dari bahasa Inggris
perasaan peserta didik, dan belajar yang tidak yang berarti informasi, berita atau surat
bermakna terjadi jika dalam proses lembaran. Handout termasuk media cetak
pembelajaran melibatkan aspek pikiran akan yang meliputi bahan-bahan yang disediakan
tetapi tidak melibatkan aspek perasaan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi
peserta didik (Suardi, 2015). belajar.Biasanya diambil dari beberapa
Sejarah sebagai ilmu memiliki proses literatur yang memiliki relevansi dengan
pembelajarannya sendiri agar referensi materi yang diajarkan/kompetensi dasar dan
didalamnya tetap mampu didapat, selain materi pokok yang harus dikuasai oleh
dapat beroengaruh luas didalam diri peserta peserta didik (Suryaman, 2007)
didik yang mempelajarinya sehingga bisa Menurut Soekamto dalam (Lismawati,
mencapai tujuan dari belajar sebagaimana 2010:38) Lembar Kerja Peserta Didik
diungkapkan diatas. Umumnya Sejarah merupakan lembaran-lembaran yang berisi
dikenal sebagai informasi mengenai kejadian pedoman bagi siswa untuk melakukan
yang sudah lampau, sebagai bidang ilmu kegiatan agar siswa memperoleh
pengetahuan, mempelajari sejarah berarti pengetahuan dan keterampilan yang perlu
mempelajari dan menerjemahkan informasi dikuasai. Sedangkan materi ajar yang sudah
dari catatan-catatan yang dibuat perorangan, dikenal sedemikian rupa sehingga siswa
keluarga, dan komunitas. Pengetahuan akan diharapkan dapat mempelajari materi ajar
sejarah melingkupi pengetahuan akan tersebut.
kejadia-kejadian yang sudah lampau serta Lembar Kerja Peserta Didik
pengetahuan cara berpikir secara historis merupakan kumpulan lembaran yang berisi
(Hidayat dalam arsip LPMP Sulawesi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
Selatan, 2012:4). peserta didik dalam pembelajaran. Kegiatan
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang akan dialami peserta didik sangat
yang digunakan untuk membantu guru atau bermacam-macam mulai dari kegiatan
instruktur dalam melaksanakan proses menemukan masalah, merancang
pembelajaran. Bahan yang dimaksudkan eksperimen, merumuskan hipotesis,
dapat berupa bahan tertulis maupun tidak menyusun dasar teori, melaksanakan
tertulis.Pandangan dari ahli lainnya eksperimen, mengambil data, menganalisis
mengatakan bahwa bahan ajar adalah data, melakukan pembehasan, serta
seperangkat materi yang disusun secara menyimpulkan (Santoso, 2014).
sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, Model pengembangan 4-D (Four D)
sehingga tercipta suatu lingkungan atau merupakan model pengembangan perangkat
suasana yang memungkinkan siswa belajar pembelajaran.Model ini dikembangkan oleh
(Andi,2011). S. Thagarajan, Dorothy S. Semmel, dan
Modul merupakan suatu unit pelajaran Melvyn I. Semmel. Model pengembangan 4D
yang terkecil. Unit pelajaran ini harus terdiri atas 4 tahap utama yaitu: (1) Define
4 JURNAL CRIKSETRA, VOL 6, NO 11, FEBRUARI 2017