Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SYNDROME
Oleh
Nurnaningsih
Instalasi Rawat Intensif Anak / PICU RS.DR.Sardjito Yogyakarta
DEFINISI DENGUE
INFEKSI VIRUS
PENYEBAB : Virus dengue----
dengue----
4 strain
Spektrum :
Asimtomatis
Ringan
Ringan--
--
DF
DHF
DSS
Spektrum Klinis
Infeksi virus dengue
Asimtomatik Simtomatik
Simtomatik
Trombositopenia
Demam Manifestasi
Anoreksia Hepatomegali Kompleks Ag
Ag--Ab + Komplemen
perdarahan
Muntah
Peningkatan permeabilitas
kapiler
Hemokonsentrasi
Perembesan plasma Hipoproteinemia
Efusi pleura
Dehidrasi Asites
Hipovolemia
DD
DIC
SYOK
DBD/DSS
KURVA SUHU DENGUE
40
39
FASE DEMAM
38 FASE KRITIS
FASE PENYEMBUHAN
37
---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----
36
1 2 3 4 5 6 7 8 9
DHF BERDASAR KRITERIA WHO
Demam ( tinggi,
tinggi, kontinyu ), 2 – 7 hari
Diathesis hemorhagika ( RL +) kec.
kec. DSS
Trombositopenia (<100.000/mm)
Hemokonsentrasi (>20%) atau adanya
kebocoran plasma
Manifestasi lain :
Hepatomegali dg nyeri tekan
Gangguan sirkulasi
Adanya penurunan hematokrit setelah
pemberian cairan
Derajat DHF berdasarkan WHO
GRADE I : Hemokonsentrasi,
Hemokonsentrasi,
demam,gejala non spesifik,
spesifik, RL +
GRADE II : Grade I + adanya perdarahan
spontan
GRADE III : kegagalan sirkulasi,
sirkulasi, tek.
tek. Nadi
<20 mmHG tp tek.
tek. drh
drh.. masih normal
GRADE IV : syok berat
berat,, hipotensi,
hipotensi, tek drh
tak terukur
WHO 2009 :
Suggested dengue case classification and
levels of severity
- Rawat jalan
- Rawat inap
- Rujuk ke Rumah sakit rujukan
Pasien bisa dirawat jalan :
Dapat minum dengan jumlah cairan
yang mencukupi
Dapat b.a.k
b.a.k.. setidaknya tiap 6 jam
Tidak ada tanda-
tanda-tanda warning sign,
khususnya saat demam
Yang harus diperhatikan pada
pasien rawat jalan :
o Perkembangan penyakit : penurunan
jumlah Lekosit
Lekosit,, defervescent
defervescent,,
ditemukan warning sign
o Pemantauan dilakukan sampai
berakhir fase kritis
Penderita harus dirawat inap :
Penderita dengan warning sign
Pada kondisi khusus : kehamilan
kehamilan,,
bayi,, obesitas,
bayi obesitas, penyakit ginjal
Pertimbangan sosial : rumah jauh
dari RS
Perjalanan DHF
Syok Dengue
kapiler↑
Permeabilitas kapiler↑
Hipovolemik
Perdarahan masif
makan↓)
Dehidrasi (nafsu makan↓
Kardiomiopati
Kardiogenik Aritmia
Volume overload
Gagal ginjal akibat:
- Multiple organ failure
- Acute tubular necrosis
Syok septik (inflamasi sistemik)
Distributif
Perdarahan mukosa
mukosa,, stabil dengan
resusitasi cairan → minor
Perdarahan gastrointestinal → mayor
Trombositopenia berat → jangan beri injeksi
intramuskuler
Trombositopenia berat,
berat, hemodinamik stabil →
jangan diberi trombosit profilaksis
Pasien berisiko perdarahan :
refrakter//prolong shock
Syok refrakter
Syok hipotensif dan terdapat gagal ginjal
atau gagal hati &/ asidosis metabolik
persisten
Mendapat terapi antiinflamasi non streroid
Sebelumnya sudah menderita ulkus
peptikum
Mendapat terapi antikoagulan
Mengalami beberapa trauma termasuk
injeksi IM
Tatalaksana perdarahan
Transfusi darah : life saving → berikan
sesegera mungkin
Berikan 5-10 ml/kg PRC atau 1010--20 ml/kg
FWB, amati respon klinis
Ulang transfusi bila perdarahan masih
berlangsung atau tidak ada peningkatan Hct
Hati
Hati--hati waktu pemasangan selang
nasogastrik
Trombosit suspensi sebagai
profilaksis perdarahan
Kesepakatan pemberian trombosit suspensi
suspensi
(trombosit konsentrat) pedoman sesuai
dengan indikasi penyakit darah pada
umumnya
Dipertimbangkan pemberiannya apabila secara klinis
terjadi perdarahan
Tidak pernah dianjurkan pemberian trombosit
suspensi untuk mencegah agar tidak terjadi
perdarahan pada trombositopeni.
Pemberian suspensi trombosit pada umumnya
diperlukan pada keadaan DIC
Penanganan komplikasi lain
Kelebihan cairan (overload) :
Penyebab :
Pemberian cairan infus yang terlalu
banyak &/terlalu
&/terlalu cepat
Pemberian cairan hipotonik yang tidak
tepat
Pemberian infus cairan yang terlalu
banyak pada pasien yang tidak mengalami
perdarahan hebat
Penyebab overload……..
Transfusi FFP, trombosit & cryopresipitat
yang tidak tepat
Pemberian cairan IV yang kontinyu pada
pasien yang sudah tidak mengalami
kebocoran plasma lagi
Kondisi ko-
ko-morbid : CHD, penyakit paru
kronis dan penyakit ginjal
Gambaran awal kelebihan cairan :
Distres respirasi
respirasi,, kesulitan bernapas
Napas cepat
Tarikan dinding dada
Wheezing
Efusi pleura yang luas
Asites
JVP
JVP↑↑
Gambaran kelebihan cairan yang lama :
Edema paru
Syok ireversibel
Penanganan kelebihan cairan
Oksigenasi
Stop pemberian cairan IV selama fase
penyembuhan
Tergantung fase penyakit :
- hemodinamik stabil , fase kritis sudah
lewat : stop infus,
infus, kalau perlu
beri furosemid oral/IV
-
-hemodinamik stabil,
stabil, masih fase kritis :
turunkan tetesan infus
syok dengan Hct N/↓ N/↓ → beri FWB secepatnya
secara hati
hati--hati
syok,, Hct ↑ → bolus koloid jumlah lebih
syok
sedikit
Komplikasi lain :
Hiperglikemia
Hipoglikemia
Gangguan keseimbangan asam basa &
elektrolit :
asidosis metabolik,
metabolik, hiponatremia,
hiponatremia,
hipokalemia,, hiperkalemia,
hipokalemia hiperkalemia,
hipokalsemia
Pemantauan selama perawatan
• Pemantauan tanda vital
- kesadaran
- tekanan darah
- frek.nadi, jantung, nafas
• Pembesaran hati
- nyeri tekan hipokondrium kanan
• Diuresis (>1ml/kgbb
(>1ml/kgbb/jam)
/jam)
• Kadar Hb,
Hb, leukosit, Ht, trombosit
• Balans cairan
• Analisa gas darah
Tulis dalam
formulir
pemantauan
Pitfalls dalam Pengobatan