Vous êtes sur la page 1sur 13

32

JENIS DAN POPULASI HAMA PADA TANAMAN STROBERI (Fragaria x


ananassa Duscesne)
SPECIES AND POPULATION OF PESTS ON STRAWBERRY PLANTS (Fragaria x
ananassa Duscesne)
Lanny I.M. Kessek1), M. Tulung2) dan Ch. L. Salaki2)
1)Balai Perlindungan Tanaman Pertanian dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Utara
2)Fakultas Pertanian Unsrat Manado

ABSTRACT
The study aimed to: (1) know the type of pests and predator that lived during the growth and production
of strawberry plants, (2) know the populations of pests associated to the strawberry plants during
vegetative and generative development stages until harvest time. The methodology used was
Descriptive Method. Sampling the pests associated to strawberry plants was taken by the Method of
Deliberate (Purposive Sampling Method). In the vegetative stage, the plants were in 2-10 weeks after
planting, and the generative stage of flowering plants until harvest time, or age 11-20 weeks after
planting. The results showed that, the pests on strawberry plants growth and development in both
vegetative and generative stages, i.e.: seven order were included in nine families, those were: order
Orthoptera with Acrididae and Grylotalpidae families; order Coleoptera with Curculionidae and
Chrysomelidae families; order Lepidoptera with Pyralidae families; order Diptera with Drosophilidae
families; order Homoptera with Aphididea families; order Acari with Tetranychidae families, and order
Mollusca. There were six types of pests which destroyed the leaves on the vegetative phase, i.e.: Acida
turita, Locusta sp., Valanga nigricornis, Chrysocus auratus, Tetranychus sp. and Aphis sp., and a kind
of destructive root, that was Gryllotalpha sp. There were 11 types of pests in the generative phase,
consisted of: a) six pest species destroyed the leaf, i.e.: Acida turita, Locusta sp., Valanga nigricornis,
Chrysocus auratus, Tetranychus sp., and Aphis sp.; b) two kinds of fruit pests, those were : Drosphila
sp. and Filicaulis bleekeri, c) as well as a type of root pest was Gryllotalpha sp.
Keywords : population type and plant pests and predators; strawberry plants
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui jenis hama dan predator yang hidup selama pertumbuhan
dan produksi tanaman stroberi, (2) mengetahui padat populasi hama yang berasosiasi pada tanaman
stroberi selama perkembangan tahap vegetatif dan generatif sampai masa panen. Metodologi yang
digunakan yaitu metode deskriptif. Pengambilan sampel hama yang berasosiasi pada tanaman stroberi
diambil dengan metode pengambilan sampel secara sengaja (purposive sampling method). Pada tahap
vegetatif yaitu tanaman berumur 2-10 minggu sesudah tanam dan tahap generatif yaitu tanaman
berbunga sampai masa panen atau berumur 11-20 minggu sesudah tanam. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hama-hama pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman stroberi pada tahap
vegetatif dan generatif, yaitu 7 Ordo yang termasuk dalam 9 famili. Ordo Orthoptera family Acrididae
dan Grylotalpidae; Coleoptera family Curculionidae dan Chrysomelidae; Lepidoptera family Pyralidae;
Diptera family Drosophilidae; Homoptera family Aphididea; Acari family Tetranychidae; dan Mollusca.
Terdapat 6 jenis yaitu hama pada fasevegetatif yaitu perusak daunAcida turita, Locusta sp., Valanga
nigricornis, Chrysocus auratus, Tetranychus sp. dan Aphis sp. dan 1 jenis perusak akar yaitu
Gryllotalpha sp. Ada 11 jenis hama pada fase generatif terdiri dari hama perusak daun 6 jenis yaitu
Acida turita, Locusta sp., Valanga nigricornis, Chrysocus auratus, Tetranychus sp. dan Aphis sp.; ada
2 jenis perusak buah yaitu Drosphila sp. dan Filicaulis bleekeri, serta 1 jenis perusak akar yaitu
Gryllotalpha sp.
Kata kunci : jenis dan populasi hama, tanaman stroberi
Eugenia Volume 21 No. 1 Pebruari 2015
Kessek, L.I.M., dkk.: Jenis dan Populasi Hama ……….…….. 33

PENDAHULUAN atau dapat juga dalam bentuk olahan seperti juice


stroberi, sari buah stroberi, sirup stroberi, ice cream
Tanaman stroberi (Fragaria x ananassa stroberi, dodol stroberi, selai atau jam stroberi,
Duscesne) merupakan buah unggulan bernilai koktail. Kandungan nutrisi pada buah stroberi cukup
tinggi yang digolongkan kedalam golongan buah lengkap yaitu kalori, protein, lemak, karbohidrat,
eksotis dan juga memiliki cita rasa yang enak dan mineral (besi, kalsium fosfor), vitamin dan air.
sangat digemari. Tanaman stroberi ini memang Kandungan kalori dalam buah stroberi tergolong
bukan merupakan buah asli Indonesia, tanaman rendah sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita
yang tergolong sebagai tanaman buah herba ini kencing manis (diabetes) sementara vitamin C
pertama kali ditemukan di Chili, Amerika adalah berfungsi baik sebagai antioksidan (mencegah
jenis atau spesies Fragaria chiloensis (L) Dushesne kanker) dan meningkatkan daya tahan tubuh.
atau disebut stroberi Chili (Rasihen, 2011, Kurnia, Kandungan mineralnya walaupun tidak begitu tinggi
2005). Saat ini jenis stroberi yang banyak juga berfungsi baik untuk pertumbuhan dan
diusahakan oleh petani di Indonesia adalah spesies pemeliharaan otot, tulang, gigi, otak, sistem saraf,
F. ananassa (Sumadi, 1997). sel darah merah dan lain sebagainya. Kandungan
Pertengahan tahun 1990-an tanaman air yang tinggi juga berfungsi baik untuk melarutkan
buah ini mulai dikenal dan dikembangkan oleh bahan-bahan di dalam tubuh, menormalkan suhu
petani Indonesia, khususnya oleh petani Rancabali tubuh, dan pembuangan sisa-sisa metabolisme
Bandung Jawa Barat. Selain di Jawa Barat, tubuh (Rukmana, 1997, Anonim, 2010a).
tanaman stroberi juga dapat dijumpai di Jawa Produktivitas buah stroberi rata-rata 0,45
Tengah, yaitu sentra pertanian Tawangmangun kg per tanaman dalam satu tahun, dari populasi
Kabupaten Karanganyar. Ada beberapa daerah- 50.000 tanaman per hektar dapat produktif berbuah
daerah di Indonesia yang sudah mengkategorikan 80 % atau sekitar 40.000 tanaman per tahun. Luas
tanaman stroberi sebagai tanaman yang memiliki panen stroberi di Indonesia sekitar 230.000 ha
potensi budidaya dan nilai ekonomi yang tinggi dengan produktivitas sekitar 10 ton/ha, padahal
yaitu daerah Sukabumi, Cipanas, Lembang, Batu dengan teknologi maju beberapa varietas unggul
dan Bedugul Bali. Walaupun tanaman stroberi ini stroberi dapat menghasilkan produksi yang lebih
bukan merupakan tanaman asli Indonesia namun tinggi (Cahyono, 2011).
perkembangan komoditas ini yang berpola Berdasarkan hasil survei produksi tana-
agribisnis dan agroindustri dapat dikategorikan man pangan Provinsi Sulawesi Utara khususnya
sebagai salah satu sumber pendapatan baru Kota Tomohon Kelurahan Rurukan Tahun 2010,
disektor pertanian. produktifitas tanaman stroberi baru mencapai 5-7
Tanaman stroberi membutuhkan ling- ton/ha, mengingat tanaman stroberi termasuk jenis
kungan tumbuh bersuhu dingin (sejuk) dan lembab. tanaman baru di Sulawesi Utara terutama di Kota
Meskipun demikian tanaman stroberi mempunyai Tomohon Kelurahan Rurukan dimana petani dalam
kemampuan beradaptasi yang cukup luas, yakni usaha budidaya tanaman stroberi dan peng-
dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada usahaannya baru dalam luasan-luasan yang relatif
daerah-daerah pegunungan (dataran tinggi) antara kecil. Kota Tomohon merupakan daerah yang
1.000 m – 1.500 m dpl yang mempunyai kondisi memiliki potensi dan cocok untuk pengembangan
iklim seperti suhu udara optimum 170 C- 200 C atau tanaman stroberi seperti di Kelurahan Rurukan.
suhu udara minimum antara 40 C- 50C, idealnya 100 Prospek pengembangan tanaman ini sangat baik
C – 180C (Cahyono, 2011). karena dilihat dari daya serap pasar dan per-
Buah stroberi sebagai bahan pangan mintaan masyarakat yang terus meningkat untuk
memiliki manfaat dan kegunaan bagi kehidupan mulai mengkonsumsi buah stroberi segar. Selain itu
sehari-hari. Di dalam kapasitasnya sebagai bahan areal penanaman dapat juga dikembangkan atau
pangan, buah stroberi dapat dikonsumsi dalam dijadikan sebagai tempat wisata atau kebun wisata,
bentuk buah segar pencuci mulut sehabis makan dimana para wisman dan wisdom dapat melihat
Eugenia Volume 21 No. 1 Pebruari 2015 34

langsung cara penanaman dan perawatan tanaman yang menekan perkembangan serangga hama
stroberi, dan mereka sekaligus dapat membeli penting tanaman stroberi adalah kumbang
buahnya dengan cara memilih dan memetiknya Coccinelidae (Coccinella sp.), tungau Phytoseiulus
langsung di kebun (Kurnia, 2005). persimilis dan Typhlodromus sp. (Herlinda, 2009;
Usaha mengoptimalkan dan mengaman- Kalshoven, 1981).
kan produksi tanaman stroberi sangat dipengaruhi Melihat pentingnya masalah serangga
oleh beberapa faktor penting antara lain adanya meliputi hama-hama penting yang berasosiasi atau
gangguan serangan hama dan penyakit tanaman hidup selama pertumbuhan dan produksi tanaman
atau organisme pengganggu tanaman (OPT) yang stroberi yang diusahakan melalui penggunaan
dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman. mulsa plastik dengan kebutuhan pola budidayanya
Masalah yang dihadapi dalam peningkatan maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
produksi tidak lepas dari peran perlindungan jenis dan populasi hama-hama yang berasosiasi
tanaman yang merupakan bagian integral dari dengan tanaman stroberi di areal pertanian
sistem pengelolaan ekosistem pertanian secara Rurukan KecamatanTomohon Utara Kota Tomohon
keseluruhan untuk menekan kehilangan hasil Provinsi Sulawesi Utara. Tujuan penelitian ini untuk
secara ekonomi yang diakibatkan oleh serangan mengetahui jenis hama dan mengetahui padat
OPT. populasi hama pada tanaman stroberi.
Penerapan konsep pengendalian hama
terpadu dalam upaya pengembangan sesuatu jenis METODE PENELITIAN
tanaman merupakan aplikasi yang cerdik terhadap
pengelolaan serangga sehingga memberikan Penelitian dilaksanakan pada lokasi
keuntungan ekonomi dan ekologis bagi usaha yang pertanaman stroberi di Kelurahan Rurukan,
dilakukan. Prinsip-prinsip pengelolaan tanaman Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, dan
yang ramah lingkungan akan selalu menjadi dilanjutkan di Laboratorium Entomologi Jurusan
pendekatan penting dalam proses produksi Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
tanaman. Saat ini sistem pertanian yang menjadi UNSRAT Manado untuk melaksanakan identifikasi
harapan pada dunia usaha pertanian adalah sistem jenis-jenis hama dan predator yang ditemukan
pertanian organik. Penggunaan mulsa plastik me- selama penelitian lapang. Waktu pelaksanaan sejak
rupakan salah satu teknologi yang telah populer di- bulan Oktober 2011 sampai dengan bulan Maret
terapkan terhadap pengembangan produksi tana- 2012.
man hortikultura terutama tanaman stroberi. Ber- Penelitian dilaksanakan di dua pertana-
bagai keunggulan yang dimilikinya maka teknologi man stroberi yaitu untuk pengamatan serangga
penggunaan mulsa plastik merupakan komponen hama dan predator pada tahap vegetatif dan lokasi
penting pada sistem pertanian organik yang mem- pengamatan serangga hama pada tahap generatif
berikan hasil yang sangat baik terhadap kualitas sampai masa panen. Lokasi pertanaman dipersiap-
dan kuantitas produksi stroberi (Anonim,1999). kan khusus sejak pengolahan tanah, penanaman,
Beberapa jenis serangga hama penting pemeliharaan, pemupukan sampai panen adalah
yang menyerang tanaman stroberi antara lain, kutu didasarkan pada pendekatan usaha pertanian
daun atau Aphids (Chaetosiphon fragaefolii); stroberi organik. Penggunaan pestisida meliputi
tungau, (Tetranychus sp. danTarsonemussp), ulat herbisida, insektisida, pupuk anorganik tidak di-
tanah (Agrotis segetum); golongan kumbang laksanakan. Areal penanaman telah dipersiapan
penggerek bunga (Anthonomus rubi), kumbang sejak dua tahun sebelumnya tanpa disentuh
penggerek akar (Otiorhynchus rugosostriatus), dan dengan pestisida.
kumbang penggerek batang (O. sulcatus); kutu Pengambilan sampel serangga hama
putih (Pseudococcussp), dan Nematoda menggunakan metode pengambilan sampel secara
(Aphelenchoides fragaria) (Cahyono, 2011, sengaja (purposive sampling method). Objek peng-
Rasihen, 2011). Musuh alami terutama predator amatan diarahkan pada populasi tanaman sebagai
Kessek, L.I.M., dkk.: Jenis dan Populasi Hama ……….…….. 35

titik pengamatan atau sub plot sesuai kriteria per- amatan dilakukan lima kali atau setiap dua minggu
kembangan umur tanaman sebagai berikut: 1) sejak tanaman berumur 2, 4, 6, 8, 10 minggu se-
Tanaman tahap vegetatif yaitu tanaman sejak sudah tanam; 2) Tahap generatif dilakukan 5 kali
berumur 2 minggu sampai berumur 10 minggu pengamatan setiap dua minggu sesudah tanaman
sesudah tanam; 2) Tanaman tahap generatif yaitu berumur 12, 14, 16,18, 20 minggu sesudah tanam.
setelah tanaman berbunga sampai masa panen Plot pengamatan berukuran 30 m x 15 m dari
pertama atau berumur 11 minggu sampai berumur hamparan tanaman petani setempat. Setiap plot
20 minggu sesudah tanam. Panen buah dilakukan terdiri 10 bedengan dengan panjang 25 meter.
setiap minggu. Lebar bedeng 1 m dan tinggi bedeng 30 cm. Sesuai
Pengambilan sampel serangga dengan plot tanaman ditetapkan lima titik sebagai sub plot
berbagai cara yaitu dikoleksi dengan menggunakan atau petak pengamatan yang dibuat irisan diagonal.
net serangga (diameter 25 cm), aspirator atau Masing-masing sub plot atau petak pengamatan
menangkap langsung dengan tangan atau pingset berukuran 2 m terdiri 8 rumpun tanaman dengan
terhadap populasi serangga yang terdapat pada pola tanam baris berganda dan ukuran jarak tanam
bagian daun, batang, akar tanaman. Kemudian di- 30 cm x 30 cm sehingga jumlah tanaman yang
masukkan dalam botol koleksi yang berisi alkohol akan diamati setiap 2 minggu adalah 40 tanaman.
70 % dan berlabel. Bagian tanaman yang menjadi Tata letak sub plot pada plot pengamatan sesuai
tempat hidup serangga dimasukkan dalam kantong tahap perkembangan tanaman dapat dilihat pada
plastik (ukuran 15 x 20 cm) dan diberi label. Se- Gambar 1.
rangga yang sifatnya tetap dan hidup berkelompok, Parameter yang diamati yaitu jenis
setelah dilakukan pengambilan sampel pengama- serangga hama dan populasi setiapa jenis hama
tan dapat dilakukan dengan menghitung langsung yang ditemukan pada pertanaman stroberi selama
populasi serangga. Dapat pula dilakukan penang- pertumbuhan vegetatif dan generatif. Seluruh jenis
kapan serangga yang ditemukan berada diatas serangga yang tertangkap dihitung populasinya dan
permukaan mulsa plastik atau di sekitar tempat dikoleksi berdasarkan tahap perkembangan tana-
tumbuh tanaman. man yaitu tahap vegetatif dan generatif selama
Teknik pengambilan sampel sesuai tahap masa panen akan dideterminasi sehingga dapat
atau umur tanaman yakni : 1) Tahap vegetatif peng- teridentifikasi secara morfologi.

30 m

Sub plot Sub plot

15 m Sub plot

Sub plot Sub plot

Gambar 1. Irisan Diagonal Tata Letak Sub Plot dalam Pengambilan Sampel
(Figure 1. Diagon al Sheet of Sub Plot Lay Out of Sampling)
Keterangan : = plot pengamatan

= sub plot / titik pengamatan ukuran 2 m x1m


Eugenia Volume 21 No. 1 Pebruari 2015 36

Proses identifikasi akan menggunakan Serangan hama terhadap tahap perkem-


beberapa kunci identifikasi serangga dan referensi bangan tanaman stroberi memperlihatkan juga
gambar dari ciri-ciri morfologi dan gejala serangan bahwa pada tahap vegetatif terdapat 8 jenis
masing-masing jenis yang ditemukan, yaitu Borror, serangga hama yaitu Acrida turrita, Locusta sp,
Triplehon dan Johnson (1992), Kalshoven (1981) Valanga nigricornis, Gryllotalpa sp., Chrysocus
dan kunci bergambar. Pengambilan sampel akan auratus, Tetranychus sp., Lamprosema indica, dan
dicatat gejala serangan dan kerusakan dari masing- Aphis sp., sedangkan pada tahap generatif terdapat
masing serangga hama yang ditemukan pada 11 jenis yaitu Acrida turrita, Locusta sp, Valanga
bagian tanaman pada tanaman stroberi di lapang. nigricornis, Gryllotalpa sp., Chrysocus auratus,
Data yang diperoleh dalam penelitian Tetranychus sp., Lamprosema indica, Aphis sp.,
secara kualitatif menggunakan analisis deskriptif Anthonomus rubi, Drosophila sp., dan Filicaulis
sehingga dapat menjelaskan ciri-ciri morfologi dan bleekeri. Deskrfipsi jenis serangga hama tersebut
gejala serangan. Setiap jenis serangga hama di sebagai berikut :
hitung populasinya dan diinterpretasikan dalam
penjelasan deskriptif. Acrida turrita (Orthoptera; Acrididae)
Serangga dewasa berwarna hijau daun
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan ciri kepala mengalami perpanjangan.
Memiliki sepasang kaki depan, kaki tengah dan
Jenis Hama belakang. Mata majemuk, sepasang antena, dan
Hasil pengamatan terhadap jenis serangga terdiri dari kepala, toraks dan abdomen. Ukuran
hama yang menyerang pertumbuhan dan perkem- tubuh berkisar 3,8 – 7,5 cm pada Gambar 2. Tarsus
bangan tanaman stroberi (Fragaria x ananassa beruas 3-5, alat mulut menggigit-mengunyah. Se-
Duscesne) yang ditanam di Kelurahan Rurukan rangga ini memakan daun tanaman terutama
pada tahap vegetatif dan generatif dapat dilihat rumput-rumputan dan tanaman bibit. Bersifat se-
pada Tabel 1. bagai serangga polipagus dan dapat ditemukan
Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa dimana-mana (Kalshoven, 1981). Di areal tanaman
selama pengamatan terhadap jenis-jenis serangga stroberi serangga ini selalu terlihat berada di atas
hama yang menyerang tanaman stroberi di lapang dedaunan dan warna tubuhnya hampir sama
ditemukan 7 Ordo yang terdiri dari 9 famili dan 11 dengan warna daun stroberi tetapi dengan populasi
jenis serangga hama sebagai berikut: Ordo yang rendah.
Orthoptera famili Acrididae dan Grylotalpidae;
Coleoptera famili Curculionidae dan Locusta sp (Orthoptera; Acrididae)
Chrysomelidae; Lepidoptera famili Pyralidae; Panjang tubuh serangga dewasa sekitar 4-
Diptera famili Drosophilidae; Homoptera famili 7 cm. Pada bagian punggung serangga dewasa
Aphididea; Acari family Tetranychidae; dan terdapat garis berwarna krem dan sampingnya
Molusca. Hama yang ditemukan adalah serangga terdapat garis berwarna coklat. Memiliki sepasang
hama yang menyerang bagian daun, akar, bunga kaki depan, kaki tengah dan belakang. Mata
dan buah. Bagian tanaman yang banyak terserang majemuk, sepasang antena, dan terdiri dari kepala,
adalah bagian daun dengan 7 jenis hama yaitu toraks dan abdomen serta memiliki sayap depan
Acrida turrita, Locusta sp, Valanga nigricornis, dan sayap belakang. Tungkai berwarna hijau de-
Chrysocus auratus, Tetranychus sp., Lamprosema ngan sedikit strip berwarna coklat kehitaman, se-
indica, dan Aphis sp., kemudian diikuti bagian buah rangga dewasa dapat dilihat pada Gambar 3. Di
dengan 2 jenis hama yaitu Drosophila sp. dan daerah yang memiliki suhu tinggi dan kelembaban
Filicaulis bleekeri dan terendah adalah bagian rendah dapat berkembang dengan cepat. Belalang
bunga yaitu Anthonomus rubi dan bagian akar ini biasanya menyerang tanaman rumput-rumputan,
adalah Gryllotalpa sp. padi, jagung, pisang, bambu dan nenas
(Kalshoven, 1981).
Kessek, L.I.M., dkk.: Jenis dan Populasi Hama ……….…….. 37

Tabel 1. Jenis-Jenis Hama


ama pada Tahap Perkembangan Vegetatif dan Generatif Tanaman Stroberi yang
Menggunakan MPHP
(Table 1. Types of Pests on Development Stages of Vegetative and Generative of Strawberry using MPHP)
Tahap Perkembangan Bagian
No. Jenis Hama Famili : Ordo Tanaman Tanaman
Vegetatif Generatif diserang
1. Acrida turrita (L.) Acrididae : Orthoptera √ √ Daun
2. Locusta sp Acrididae : Orthoptera √ √ Daun
3. Valanga nigricornis Acrididae : Orthoptera √ √ Daun
4. Gryllotalpa sp. Gryllotalpidae :Orthoptera √ √ Akar
5. Anthonomus rubi Curculionidae :Coleptera x √ Bunga
6. Chrysocus auratus Chrysomelidae: Coleoptera √ √ Daun
7. Tetranychus sp. Tetranychidae : Acari √ √ Daun
8. Lamprosema indica Pyralidae : Lepidoptera √ √ Daun
9. Aphis sp. Aphididea:Homoptera √ √ Daun
10. Drosophila sp. Drosophilidae : Diptera X √ Buah
11. Filicaulis bleekeri (Keferst). Mollusca X √ Buah
Keterangan : √ = Ditemukan x = Tidak ditemukan

Gambar 2. Imago Acrida turrita Pada Tanaman Stroberi


(Figure
Figure 2. Acrida turrita Imago on Strawberry Plant)
Plant

Gambar 3. Imago Locusta sp Pada Tanaman Stroberi


(Figure
Figure 3. Locusta sp Imago on Strawberry Plant)
Plant

Gambar 4. V. nigricornis Pada Tanaman Stroberi


(Figure
Figure 4. V. nigricornis on Strawberry Plant)
Eugenia Volume 21
1 No. 1 Pebruari 2015 38

Valanga nigricornis (Orthoptera; Acrididae) Anthonomus rubi (Kumbang perusak bunga)


Belalang dewasa berwarna abu-abu
abu ke- (Coleoptera; Curculionidae)
coklatan dengan spot-spot
spot pada femur (paha) kaki Kumbang A. rubi merupakan yang dilapor-
dilapor
belakang membesar dan pangkal sayap bagian kan sebagai kumbang perusakerusak bunga tanaman
bawah berwarna merah dan antena pendek. stroberi. Bunga atau kelopak yang terserang terlihat
Memiliki sepasang kaki depan, kaki tengah dan terpotong-potong
potong bahkan apabila serangan
seranga berat
belakang. Mata majemuk, sepasang antena, dan bunga akan rontok sehingga menghambat pem pem-
terdiri dari kepala, toraks dan abdomen. Secara bentukan buah. Terdiri dari kepala, toraks,
morfologis belalang ini dikenali dengan duri yang abdomen, sayap depan elytra berfungsi sebagai
tumbuh
umbuh pada bagian antherior dibandingkan pelindung sayap belakang sayap ini lebih panjang
posterior pada Gambar 4. dari sayap depan dan digunakan untuk terbang.
Panjang tubuh serangga betina 58-71
58 mm Tubuh serangga berwarna coklat dengan bagian
lebih panjang dengan jantan 49-6349 mm. Nimfa anal berwarna coklat tua.Kepala berbentuk me- me
muda berwarna kuning kehijauan dengan spot manjang seperti horn berwarna kuning.Tungkai ber-
ber
hitam, sedangkan nimfa yang lebih tua warna warna
na kuning dengan bagian tarsus berwarna
tubuhnya bervariasi, biasanya abu-abu,
abu kuning, coklat kehitaman (Anonim, 2011a).Umumnya
2011a) di
atau coklat gelap. Gejala serangan atau kerusakan lapang menunjukkan kan serangan kumbang cukup
pada daun disebabkan oleh aktifitas makan nimfa berarti sebab setiap bunga yang diamati bagian
dan imago belalang sehingga daun akan ber- ber pinggiran kelopak daun terlihat terpotong
terpotong-potong
lubang-lubang tidak teratur (Anonim, 2012b). bahkan terdapat bunga yang jatuh di atas mulsa
platik hitam perak pada Gambar
ambar 6.
Gryllotalpa sp. (Orthoptera; Gryllotalpidae)
Serangga hama ini dikenal dengan nama Chrysocus auratus (KumbaKumbang Perusak Daun)
anjing tanah, orong-orong
orong yang merupakan se- se (Coleoptera; Crysomelidae)
rangga yang hidup di bawah tanah. Serangga akan Terdiri dari toraks yaitu protoraks, meso
meso-
membuat lorong di dalam tanah untuk mencari toraks dan metatoraks, serta abdomen. Memiliki
makan dan biasanya sangat dekat dengan per- per sayap depan (elytra), dan tidak menutup seluruh
mukaanan tanah yang lembab atau basah. Umumnya abdomen. Kumbang berwarna hijau metalik men men-
menyebabkan kerusakan pada bagian akar tana- tana colok dengan ukuran tubuh relatif besar yakni
man terlebih pada tanaman bibit. Serangan yang panjangnya sekitar 10 mm. Umumnya ditemukan
berat dapat menyebabkan tanaman menguning pada rimbunan daun tanaman stroberi
st di lapang,
sebab akar-akar
akar muda dari tanamakan dimakan pada Gambar 7 kumbang
umbang ini bersifat polifag dan di-
di
(Pracaya, 2009).Ukuran tubuh berkisar 39-47 mm temukan
kan pada banyak tanaman inang. Kerusakan
atau bahkan lebih tergantung spesies
sies dapat dilihat terjadi pada daun dengan gejala serangan yakni
pada Gambar 5. daun
un dimakan dari bagian pinggiran kemudian terus
sampai terlihat sobek (Anonim, 2012a).
2012

Gambar 5.Gryllotalpa
Gryllotalpa sp. yang Ditangkap dari
ari Areal Tanaman Stroberi
(Figure 5. Gryllotalpa sp. Caught by Strawberry Lands)
Lands
Kessek, L.I.M., dkk.: Jenis dan Populasi Hama ……….…….. 39

Gambar 6. Kumbang A. rubi Sementara Merusak Bunga Tanaman Stroberi


(Figure
Figure 6. A. rubi Beetle was Destroying the Flower of Strawberry)
Strawberry

Tetranychus sp. (Tungau Perusak Daun) menghasilkan kutu muda sebanyak 20 - 140 ekor
(Acarina; Tetranychidae) (Irsan, 2006). Karena hama ini dapat menghasilkan
Hama tungau berukuran sangat kecil 1 embun madu, maka sering dikerumuni semut. Kutu
mm, telur tungau berwarna merah, biasanya di- di merusak bagian tanaman dengan cara menghisap
letakkan di sepanjang tulang dan tangkai daun. cairan tanaman. Tanaman
anaman inangnya
inang bermacam-
Seekor tungau betina dapat menghasilkan 17- macam, antara lain kapas, semangka, kentang,
37 butir telur. Telur menetas menghasilkan
nghasilkan larva cabai, terung, bunga sepatu, dan jeruk (Herlinda,
yang mempunyai tiga pasang kaki. Kaki yang ke- dkk., 2009).
empat muncul setelah pergantian kulit pertama.
Instar antara larva dan dewasa disebut nimfa. Lamprosema indica (Ulat Penggulung daun)
Dalam perkembangannya mengalami metamorfosis (Lepidoptera; Pyralidae)
dengan mengalami ganti kulit beberapa kali, tungau Gejala serangan adalah daun terlihat se-
se
memiliki
liki empat pasang kaki, kepala dan toraks perti menggulung dan terdapat ulat yang dilindungi
menjadi satu. Tungau dewasa berwarna merah ke- ke oleh benang-benang
benang sutera dan kotoran larva.
coklatan, semua stadia tungau dari telur sampai Seringkali daun akan direkatkan bersama dengan
denga
dewasa hidup di permukaan bawah daun, karena daun lain kemudian digulung. Daun tampak ber-
tungau menghindari panas matahari pada siang lubang-lubang
lubang bekas gigitan dari tepi sampai ke
hari, serangan tungau menyebabkan
menyebab kerusakan tulang daun utama, sehingga habis hanyaha tinggal
secara mendadak karena perkembangan sangat urat-urat
urat daun (Cahyono, 2011). Tubuh larva terdiri
cepat, bagian yang terserang antara lain bunga dan dari tiga pasang kaki toraksial dan lima pasang kaki
daun (Gambar 8). abdominal, berbulu, berwarna kuning krem dan ada
sedikit garis berwarna coklat. Kepala larva ber- ber
Aphis sp. (Kutu Daun )(Homoptera; Aphididae)
warna hitam kecoklatan mengkilap dan semensementara
Memiliki antena seperti benang, pendek
merusak daun stroberi pada gambar 10.
kaku seperti rambut. Alat mulut menusuk-meng-
menusuk
isap,
sap, sayap depan lebih besar dan panjang dari
Drosophila sp. (Lalat Perusak buah) (Diptera;
pada sayap belakang. Gejala serangan akan lebih
Drosophilidae)
jelas terlihat pada tanaman yang masih muda. Bila
Secara umum memiliki kepala, toraks
serangannya hebat, maka pertumbuhannya men- men
dan abdomen serta berantena pendek. Ditemu-
jadi kerdil dan batangnya memutar. Daun menjadi
keriting dan kadang berwarna
erwarna kuning (Gambar 9). kan pada hampir semua bagian tanaman atau
Aphis sp bersifat polifag dan kosmopolitan, buah yang matang dan sementara mengalami
yaitu dapat memakan segala macam tanaman dan fermentasi. Drosophila sp. terlihat seperti lalat
tersebar di seluruh dunia. Kutu berwarna hijau tua buah tetapi ukuran tubuh lebih kecil. Lalat ber-
sampai hitam atau kuning coklat. Kutu betina men-
men kembang dengan cepat pada buah-buah
buah yang
jadi dewasa setelah 4 - 20 hari, setelah itu dapat telah sangat matang dan siklus hidupnya
Eugenia Volume 21
1 No. 1 Pebruari 2015 40

sangat pendek (Kalshoven, n, 1981). Tubuh pada masa pupa tetapi


api seringkali pupasi dapat
serangga dewasa berukuran 4-77 mm dengan berlangsung di tanah (Kalshoven, 1981).
ciri kepala besar berwarna coklat kemerahan
dengan mata majemuknya berwarna merah. Filicaulis bleekeri (Mollusca) (Linta Perusak
Tubuh terutama bagian abdomen berwarna Buah (slug))
kuning dengan strip berwarna hitam dan sayap Linta memiliki tubuh yang lembut dan se se-
berwarna krem transparan pada gambar
gam 11. Di bagai
agai binatang tidak bersegmen. Pada lahan per-
tanaman stroberi linta menyerang buah tanaman
lapang, pada saat masa vegetatif tanaman
stroberi yang siap panen F. bleekeri dikenal se-
stroberi, buah yang telah matang sekali akan
bagai linta coklat keabu-abuan.
abuan. Ciri
Ciri-ciri tubuh
diserang oleh serangga hama ini secara ber-ber bagian dorsal memiliki spot dan garis gelap yang
kelompok 10-2020 ekor sehingga buah akan ber-
ber tidak beraturan. Panjang tubuh dapat mencapai 5
lubang. Ketika kita menyentuhnya buah maka cm, bersifat polypagus sehingga dapat menyebab
menyebab-
lalat akan segera terbang. Telur
lur akan diletak- kan kerusakan pada tanaman sayuran, tembakau,
kan berwarna putih secara berkoloni pada me-
me karet, ubi jalar dan lain-lain
lain (Kalshoven, 1981).
dia makanan yaitu buah yang sangat matang Lintah
ah menyerang buah stroberi dapat dilihat pada
kemudian larva akan berkembang terus sampai Gambar 12.

Gambar 7. Kumbang Dewasa C. auratus Yang Sementara Merusak Daun Stroberi


(Figure
Figure 7. Adult Beetle C. auratus was Destroying the Leaf of Strawberry)
Strawberry

Gambar 8.ImagoTetranychus
Tetranychus sp.
(Figure
Figure 8. Tetranychus sp. Imago)
Imago

Gambar 9.Aphis sp. Pada Tanaman Stroberi


(Figure 9. Aphis sp.
sp On Strawberry Plant)
Keterangan :Kelompok Aphis sp. sementara mengisap cairan daun
Kessek, L.I.M., dkk.: Jenis dan Populasi Hama ……….…….. 41

Populasi Hama sp dan Valanga nigricornis


nigricornis, perusak bunga
Pengamatan populasi hama selama tahap Anthonomus rubi,, selanjutnya peru
perusak daun Acrida
perkembangan vegetatif dan generatif tanaman turrita dan terakhir yaitu perusak daun Chrysocus
stroberi di areal pertanaman Kelurahan Rurukan auratus dan perusak buah Filicaulis bleekeri. Hama
Kota Tomohon ialah bervariasi sesuai jenis hama yang menyerang tanaman stroberi tertinggi adalah
yang ditemukan seperti
eperti terlihat pada Tabel 2. Aphis sp. 969 ekor/8 rumpun tanaman dan
Tabel 2 terlihat bahwa populasi hama Tetranychus sp.. 658 ekor/8 rumpun tanaman.
pada tahap vegetatif tertinggi terdapat pada ke- ke Kedua jenis serangga hama ini adalah hama pe- pe
lompok hama-hama
hama yang menyerang bagian daun rusak daun yang memiliki kemampuan ber- ber
tanaman stroberi yaitu Aphis sp. dan Tetranychus kembangbiak tinggi dan hidup berkelompok. Diikuti
sp. kemudian diikuti serangan perusak daun lainnya
lai oleh serangga perusak lainnya yaitu Lamprosema
yaitu Lamprosema indica, Locusta sp, sp Valanga indica 27 ekor/8 rumpun tanaman, Locusta sp 26
nigricornis, Acrida turrita dan terakhir Chrysocus ekor/8 rumpun tanaman, Valanga ni nigricornis 22
auratus dan perusak akar Gryllotalpa sp. Sedang- ekor/8 rumpun tanaman, Gryllotalpha sp. 9 ekor/8
kan serangan hama pada tahap generatif tertinggi rumpun tanaman, Chrysocus auratus 8 ekor/8
yaitu Aphis sp. dan Tetranychus sp. yang me- rumpun tanaman, dan untuk serangga hama
nyerang daun, serta pada bagian buah yaitu Anthonomus rubi, Drosophila sp., dan Filicaulis
Drosophila sp. Kemudian diikuti oleh serangan bleekeri belum ditemukan sebab ketiga jenis
hama perusak daun lainnya seperti penggulung serangga ini merupakan kan hama yang menyerang
daun Lamprosema indica,, Perusak daun Locusta buah stroberi di lapang.

Gambar 10.0. Larva Penggulung daun L. indica Pada Tanaman Stroberi


(Figure 10. Leaf-Folled
Folled Larvae L. indica on Strawberry)

Gambar 11. Imago Drosophila sp.


(Figure
Figure 11. Imago of Drosophila sp.)
Eugenia Volume 21
1 No. 1 Pebruari 2015 42

Gambar 12. Filicaulis bleekeri yangang Menyerang Buah Stroberi Siap Panen
(Figure 12. Filicaulis bleekeri Attacked the Harvesting Fruits of Strawberry)

Tabel 2. Populasi Hama selama Tahap PerkembanganVegetatif dan Generatif Tanaman Stroberi
(Table 2. Pests Population for Development Stages of Vegetative and Generative of Strawberry Plant)
Plant
Perkembangan Tanaman
No. Jenis Hama Tahap Vegetatif Tahap Generatif
/ 8 rumpun tanaman / 8 rumpun tanaman
1. Acrida turrita 15 30
2. Locusta sp 26 53
3. Valanga nigricornis 22 53
4. Gryllotalpa sp. 9 29
5. Anthonomus rubi 0 38
6. Chrysocus auratus 8 20
7. Lamprosema indica 27 78
8. Drosophyla sp. 0 593
9. Tetranychus sp. 658 1195
10. Aphis sp. 969 1180
11. Filicaulis bleekeri 0 20

Populasi serangga hama pada tahap ge- ge lingkungan yang baik yaitu saat curah hujan yang
neratif tertinggi yaitu Tetranychus sp. 1195 ekor/8 rendah dan belum berfungsi musuh alami maka
rumpun tanaman, Aphis sp. 1186 ekor/8 rumpun perkembangan populasi jenis kutu daun maupun
tanaman, dan Drosophila sp. 593 ekor/8 rumpun tungau akan berkembang meningkat dan menye- menye
tanaman. Kemudian diikuti L. indica 78 ekor/8 rum- babkan kerusakan yang berarti
berarti. Hasil penelitian
pun tanaman, Locusta sp dan Valanga nigricornis menunjukkan pula bahwa relatif tingginya populasi
masing-masing
masing 10,6 ekor/8 rumpun tanaman, serangga hama diduga disebabkan selama per- per
Anthonomus rubi 38 ekor/8 rumpun tanaman, tumbuhan tanaman tidak menggunakan pestisida
Acrida turrita 30 ekor/8 rumpun tanaman, meliputi herbisida, fungsisida, dan insektisida, serta
Gryllotalpha sp. 20 ekor/8 rumpun tanaman, dan penggunaan pupuk anorganik.
terakhir adalah Chrysocus auratus dan Filicaulis
bleekeri masing-masing
masing 4 ekor/8 rumpun tanaman. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya
rata-rata populasi Aphis sp. dan Tetranychus
Te sp. Jenis-jenis
jenis hama yang ditemukan dan
pada tahap vegetatif dan generatif perkembangan menyerang tanaman stroberi pada tahap vegetatif
tanaman stroberi disebabkan kedua jenis hama ini dan generatif di Kelurahanhan Rurukan Kecamatan
memiliki kemampuan perkembangbiakan yang baik, Tomohon Timur Kota Tomohon terdiri dari 9 jenis
umur singkat dan hidup berkelompok
lompok (Irsan, 2006; yaitu Acrida turita, Locusta sp, Valanga nigricornis,
Nurfitri, 2008; Anonim, 2012c).). Lebih lanjut Chrysocus auratus, Tetranych
Tetranychus sp., Aphids sp.
Kalshoven
alshoven (1981) menyatakan bahwa pada kondisi Gryllotalpha sp., Drosphilasp
sp dan Filicaulis bleekeri.
Kessek, L.I.M., dkk.: Jenis dan Populasi Hama ……….…….. 43

Populasi hama tertinggi pada fase vege- ________, 2012c. Leaflet Paederus sp. Revisi.
tatif, yaitu Aphis sp., sebanyak 969 ekor/tanaman Bioekologi dan Morfologi Paederus sp.
dan fase generatif Tetranychus sp., sebanyak 1195 http://www.depkes.go.id/download/leafletp
ekor/tanaman. aederus sp-Revisi-27Maret2012.Di akses
pada tanggal 17 April 2012.

DAFTAR PUSTAKA Cahyono, B. 2011. Sukses Budidaya Stroberi Di


Pot dan Perkebunan. Penerbit Andi.
Anonim. 1999. Budidaya Stroberri dan Pasca Jogyakarta.
Panen. Penerbit Kanisius. Yokyakarta.
Herlinda, S., T. Irwanto, T. Adam, dan C. Irsan.,
______. 2010a. Kandungan Gizi Tanaman Stroberi. 2009. Perkembangan Populasi Aphis
http://www.softfruit.blogspot.com/2010/hat gossypii LOVER (Homoptera :Aphididae)
ml. Di akses 28 Oktober 2011. dan Kumbang Lembing pada Tanaman
Cabai Merah dan Rawit Di Inderalaya.
______, 2011a. Hama dan Penyakit Budidaya Seminar Nasional Perlindungan Tanaman
Stroberi. Usaha Perkebunan. http:// Bogor.5-6 Agustus 2009.
binaukm.com/2011/06/hama-dan-penyakit-
budidaya-stroberi/. Di akses pada tanggal Irsan, C. 2006. Keanekaragaman Spesies Kutu
17 April 2012. Daun (Homoptera: Aphididae) dan Musuh
Alaminya di Lahan Lebak di Sumatera
________,2012a. Kumbang Daun Chrysocus Selatan. Laporan Penelitian Lemlit.
auratus (Coleoptera: Chrysomelidae). Universitas Sriwijaya. Inderalaya.
http://www.google.co.id/search?q=kumban
g+daun&hl=id&prmd=imvns&source=lnms Kalshoven, L.G.E. 1981. Pest of Crops in
&tbm=isch&ei=EtSgT4X_LNGxrAeDnPmL Indonesia. PT. Ichtiar Baru. Van Hoeve.
CQ&sa=X&oi=mode_link&ct=mode&cd=2 Jakarta.
&ved=0CBIQ_AUoAQ&biw=1343&bi. Di
akses pada tanggal 17 April 2012. Kurnia, A. 2005. Petunjuk Praktis Budidaya
Stroberi. Agromedia. Jakarta.
_______, 2012b. Belalang Kayu, Valanga
nigricornis. OPT Hortikultura. Kota Baru, Nurfitri, Y. 2008. Tungau Pada Tanaman Stroberi.
Karawang. http://www.labscorner.org/opt/ Program Studi Hama dan Penyakit
kb/index.php?comp=home.detail.132. Di Tumbuhan. Fakultas Pertanian. IPB.
akses pada tanggal 2 Mei 2012. Bogor.http://webcache.googleusercontent.
com/search?q=cache:UxVThUxIiJsJ:repos
itory.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789
/2625/A08nyu_abstract.ps%3Fsequence%
3D4+serangga+hama+pada+tanaman+str
awberri&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id.
Diakses pada tanggal 17 April 2012.
Eugenia Volume 21 No. 1 Pebruari 2015 44

Pracaya, 2009. Serangga dan Penyakit Tanaman. Rukmana, R. 1997. Manfaat Stroberi.
Edisi revisi. 247 hal. Penerbit Andi. Perkembangan Stroberi. Pusat Penerbitan
Jogyakarta. Universitas Terbuka. Jakarta.

Rasihen, D. 2011. Budidaya Strawberry. Sumadi, W. 1997. Budidaya Stroberi di Pot dan
http://dessyrasihen.blogspot.com/2011/12/ Kebun. CV. Aneka Ilmu. Solo.
karya-ilmiah-budidaya-strawberry.html. Di
akses pada tanggal 4 Mei 2012.

Vous aimerez peut-être aussi