Vous êtes sur la page 1sur 12

JURNAL ILMIAH MAHASISWA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


HEALTH SCIENCE JOURNAL
Url : http://studentjournal.umpo.ac.id/

TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TENTANG MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN


DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD Dr. HARDJONO PONOROGO

Alham Dino Maghrobi*,Metti Verawati, Siti Munawaroh,

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo


Email: alham.dino48@gmail.com

Sejarah Artikel

Diterima : Februari 2019 Disetujui : Maret 2019Dipublikasikan : April 2019

Abstract

The new central government program through the Ministry of Health (Kemenkes) provides social
health insurance to the community through the Health Social Security Administering Agency (BPJS. The
problem that is often encountered by BPJS users is the complaints of nursing services provided by health
workers not all without fees. Services provided by health workers tend not to meet patient satisfaction.The
purpose of this study was to determine the level of satisfaction of BPJS patients in nursing services in the
Inpatient Room of Rose Hospital Dr. Hardjono Ponorogo.

The design of this study is descriptive. Respondents of this study were BPJS patients in Dr.Hardjono
Ponorogo Hospital. The research sampling technique uses Proposive Sampling. The sample of this study were
some patients who were treated in the rose inpatient room at Dr.Hardjono Ponorogo Hospital with a total of
48 respondents. Data collection uses questionnaires while data analysis techniques use percentages.

The results of the study 48 respondents showed most (52%) or 25 respondents were satisfied with BPJS
nursing services in the inpatient room of Dr.Hardjono Ponorogo Hospital and almost half (48%) or 23
respondents were not satisfied with BPJS Nursing services.

From the results of the study concluded that the level of patient satisfaction about the quality of nursing
services is good, then services in Dr Hospital, Hardjono Ponorogo are further enhanced nursing services,
especially BPJS users so that BPJS patients feel satisfied in getting nursing services.

Keywords: Satisfaction, Patients, and BPJS

Abstrak

Program baru pemerintah pusat lewat kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan jaminan sosial
kesehatan bagi masyarakat melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS. Masalah yang
sering di jumpai pada pengguna BPJS adalah keluhan pelayanan keperawatan yang diberikan oleh petugas
kesehatan tidak semuanya tanpa biaya. Pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan cenderung tidak
1

memenuhi kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien BPJS
dalam pelayanan keperawatan di Ruang Rawat Inap Mawar RSUD Dr. Hardjono Ponorogo.
Desain penelitian ini adalah deskiptif. Responden penelitian ini adalah pasien BPJS di RSUD
Dr.Hardjono Ponorogo. Teknik sampling penelitian menggunakan Proposive Sampling. Sampel penelitian ini
adalah sebagian pasien yang di rawat di ruang rawat inap mawar di RSUD Dr.Hardjono Ponorogo dengan
jumlah 48 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner sedangkan teknik analisa data
menggunakan prosentase.

Hasil penelitan 48 responden menunjukkan sebagian besar ( 52% ) atau 25 responden puas dengan
pelayanan keperawatan BPJS di ruang rawat inap mawar RSUD Dr.Hardjono Ponorogo dan hampir
setengahnya ( 48% ) atau 23 responden tidak puas dengan pelayanan Keperawatan BPJS.

Dari hasil penelitian disimpulkan tingkat kepuasan pasien tentang Mutu pelayanan keperawatan sudah
baik, selanjutnya pelayanan di RSUD Dr,Hardjono Ponorogo lebih ditingkatkan lagi pelayanan keperawatan
khususnya pengguna BPJS sehingga pasien BPJS merasa puas dalam mendapatkan pelayanan keperawatan.

Kata Kunci : Kepuasan, Pasien, dan BPJS

© 2019 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. All rights reserved

ISSN2598-1188 (Print)
ISSN2598-1196(Online)
Health Sciences Journal(vol 3)(No 1)(April 2019) 2

atau tenaga keperawatan terhadap pasien


PENDAHULUAN
rawat inap yang menggunakan pelayanan
Program baru pemerintah pusat lewat BPJS ( Kuntoro, 2010 ).
kementerian Kesehatan (Kemenkes)
memberikan jaminan sosial kesehatan bagi Badan penyelenggara jaminan sosial

masyarakat melalui Badan Penyelenggara telah diatur dengan Undang-Undang Nomor

Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS). Masalah 24 Tahun 2011 tentang Badan

yang sering timbul pada pengguna BPJS Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang

adalah keluhan pemberian pelayanan terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS

keperawatan yang diberikan oleh petugas Ketenagakerjaan. Untuk program Jaminan

kesehatan tidak semuanya tanpa biaya. Kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS

Pelayanan yang diberikan oleh petugas Kesehatan, implementasinya telah dimulai

kesehatan cenderung tidak memenuhi sejak 1 Januari 2014. Program tersebut

kepuasan pasien. (Jugnis BPJS, 2014). selanjutnya disebut sebagai program

Tingginya tuntutan masyarakat akan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

pelayanan keperawatan serta munculnya Pengaturan teknis pelaksanaan lebih lanjut

persiangan pada banyak sektor, menuntut program JKN dituangkan dalam berbagai

perawat harus mampu bersaing dengan peraturan sebagai turunan dari kedua

memberikan jasa layanan yang baik dan Undang-Undang tersebut diatas, baik dalam

berkualitas khususnya pelayanan bentuk Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan

keperawatan yang dilakukan di ruangan Presiden (Perpres), Peraturan Menteri

rawat inap.Pelayanan keperawatan Kesehatan (Permenkes), Keputusan Menteri

merupakan hal paling utama yang harus Kesehatan (Kepmenkes), Surat Edaran (SE)

diperhatikan, guna meningkatkan Menteri Kesehatan, Pedoman Pelaksanaan

kualitasnya sesuai dengan standar pelayanan (Manlak), Petunjuk Teknis (Juknis),

keperawatan yang berlaku, sehingga Panduan Praktis dan lain-lain.Pedoman

masyarakat selaku konsumen dapat Pelaksanaan Program Jaminan

merasakan pelayanan keperawatan yang KesehatanNasional (JKN) ini memuat

baik dan memuaskan (Asmuji,2011). berbagaiketentuan pokok yangselanjutnya

Kepuasan pasien merupakan hal paling dijabarkan dalam berbagai petunjuk teknis

utama yang harus diperhatikan dalam sehinggadiharapkan dapat menjadi acuan

melaksanakan pelayanan sering terjadi bagi semua pemangku kepentingan dalam

ketidak puasan pada pasien karena pelaksanaan program Jaminan Kesehatan

kurangnya perhatiannya dari rumah sakit Nasional.tujuan pelaksanaan untuk


3

memberikan perlindungan kesehatan dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang


bentuk manfaat pemeliharaan kesehatan berinformasi BPJS mencatat pada tahun
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar 2016 pengguna BPJS mencapai 22.622.049
kesehatan yang diberikan kepada setiap peserta.tingkat kepuasan yang dirasakan
orang yang telah membayar iuran atau pengguna BPJS di masyarakat untuk
iurannya dibayar oleh pemerintah. Dengan kalangan pekerja yang menikmati fasilitas
sasaran seluruh komponen mulai dari kesehatan kelas I dan II mengatakan 82%
pemerintah (pusat dan daerah), BPJS, puas,akan tetapi angka pengguna BPJS yang
fasilitas kesehatan, peserta dan pemangku menggunakan fasilitas kesehatan kelas III
kepentingan lainnya sebagai acuan dalam angka kepuasan lebih rendah yaitu sebesar
pelaksanaan program Jaminan Kesehatan 68% saja. Pelayanan menyedihkan banyak
Nasional (JKN).ruang lingkup JKN meliputi pihak, karena sebuah layanan buruk kembali
penyelenggaraan, dan kepesertaan, diterima masyarakat di Ponorogo, Jatim.
pelayanan kesehatan, pendanaan, badan Kali ini para pasien di RSUD Dr Harjono
penyelenggara yang berhubungan antar mengeluhkan lambatnya pelayanan di rumah
lembaga, monitoring dan evaluasi, sakit plat merah terbesar di Kabupaten
pengawasan, dan penanganan keluhan Ponorogo tersebut. Rasa kecewa makin
(Permenkes, No 28. 2014 ). bertambah dan lebih menyakitkan lagi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, ketika diajak komunikasi, petugasnya malah
2010), mendorong seluruh negara sembunyi. Dalam hati kecilnya dia sempat
mengembangkan jaminan kesehatan untuk bertanya-tanya apa karena dia menjadi
semua penduduknya (Universal Health peserta BPJS sehingga layanannya malah
Coverage). Dengan adanya jaminan dipersulit.Sedangkan dikabupaten Ponorogo
kesehatan tersebut maka semua penduduk di untuk sementara pada tahun 2017 pengguna
negara yang mengembangkan jaminan BPJS mencapai 515.427 peserta. RSUD Dr.
kesehatan ini termasuk peserta jaminan Hardjono sebagai rumah sakit negeri di
kesehatan (WHO, 2010). Badan Ponorogo memberikan pelayanan
penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial keperawatan pada pasien peserta BPJS. Dari
Kesehatan pada 15 April 2016 telah mendata penelusaran data rekam medik RSUD Dr.
jumlah peserta pengguna BPJS kesehatan di Hardjono Ponorogo didapatkan jumlah
Indonesia telah mencapai 165.749.580 jiwa, kunjungan pasien menggunakan kartu BPJS
Provinsi Jawa Timur Badan Penyelenggara di tahun 2017 pada bulan Januari sampai
Sosial (BPJS) Kesehatan Divisi Regional bulan Oktober berjumlah 9.512 peserta.
VII Jawa Timur mencatat jumlah peserta Sedangkan di ruang rawat inap mawar pada
4

bulan Januari sampai Oktober berjumlah terdapat model SERVQUAL yang juga
320 peserta. dapat menjadi indikator kualitas atau mutu
Di dalam penyelenggaraan pelayanan pelayanan (Rose et al., 2011).
publik, masih banyak dijumpai kekurangan, Dalam hal pemberian pelayanan
sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan menjadi faktor yang terpenting
keperwatan kepada masyarakat. Jika kondisi untuk tercapainya mutu pelayanan
seperti ini tidak direspon, maka akan keperawatan, dimana tenega kesehatan dapat
menimbulkan citra yang kurang baik diberikan pelatihan atau pengarahan untuk
terhadap rumah sakit sendiri. Kepuasan pemberian asuhan keperawatan dengan baik
pelanggan yang rendah akan berdampak dan sesuai standar operasional rumah sakit,
terhadap jumlah kunjungan yang akan serta memberikan fasilitas kesehatan yang
mempengaruhi mutu fasilitas kesehatan mendukung untuk tercapainya kepuasan
tersebut, sedangkan sikap karyawan pasien dan meningkatkan pelayanan
terhadap pelanggan juga akan berdampak keperawatan pada rumah sakit. Pelayanan
terhadap kepuasan pelanggan dimana keperawatan dengan mutu baik akan
kebutuhanpelanggan dari waktu ke waktu membuat pasien merasa nyaman dan senang
akan meningkat,begitu pula tuntutannya ketika di rumah sakit, sehingga dapat
akan mutu pelayanan yang diberikan mempercepat proses penyembuhan pasien.
terhadap masyarakat (Ulinuha, 2014 ). Berdasarkan uraian diatas penulis
Pelayanan RSUD dr Harjono kembali tertarik untuk melakukan penelitian dengan
dikeluhkan masyarakat. Kali ini datang dari judul: “Tingkat Kepuasan Pasien BPJS
pasien rawat inap di rumah sakit pelat merah Tentang Mutu Pelayanan Keperawatan di
tersebut. Di antaranya permintaan dari Ruang rawat Inap Mawar RSUD Hardjono
pasien yang tidak segera direspons petugas Ponorogo”.
jaga hingga sikap tidak ramah. Pasien
METOE PENELITIAN
mengeluh infus macet dari jam 03.00
perawat tidak merespon keluhan pasien Desain penelitian dalam penelitian ini
tersebut( Radar Ponorogo, 2017 ). adalah deskriptif. Sampel penelitian ini
Terdapat beberapa indikator kepuasan adalah pasien BPJS yang dirawat di ruang
yang dapat digunakan untuk mengatahui rawat inap mawar RSUD Dr.Hardjono
kualitas atau mutu pelayanan yaitu seperti Ponorogo sejumlah 48 responden yang
indikator Reliability, Assurance, Tangibles, sesuai dengan kiteria. Teknik sampling yang
Empathy, dan Responsiveness (RATER) di gunakan dalam penelitian ini yaitu
(Supriyanto & Wulandari, 2011). Selain itu Purposive Sampling. Pengumpulan data
5

kepuasan pasien BPJS tentang mutu


Karakteristik Kategori Frekuensi (%)
pelayanan keperawatan.
Responden
Jenis Kelamin Laki - 23 48
Laki
Perempua 25 52 Sumber : Data Primer 2018
n
A. Data Umum
Usia <25 16 33 Tabel 1 Karakteristik Responden di
≥25 32 67
Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr
Pendidikan SD 24 50 Harjono Ponorogo pada tanggal 23 Juli
SMP 6 12,5
SMA 16 33,3 2018 – 27 Juli 2018 .
PT 2 4,2
Berdasarkan tabel 1 karakteristik
Pekerjaan Tidak 25 52 repsonden berdasarkan jenis kelamin
Bekerja
Pegawai 21 44 didapatkan hasil bahwa sebagaian besar
Swasta responden berjenis kelamin perempuan yaitu
TNI 1 2
PNS 1 2 sebanyak ( 52%. ) atau 25 responden dan
hampir setengahnya responden berjenis
menggunakan kuisioner skala ordinal yang
kelamin laki -laki yaitu sebanyak ( 48% )
di modifikasi. Analisa data menggunakan
atau 23 responden.
prosentase.
Berdasarkan tabel 1 karakteristik
HASIL DAN PEMBAHASAN
responden pada usia didapatkan hasil bahwa
Pada hasil penelitian dan pembahasan
sebagaian besar responden berusia > 25
dari pengumpulan data berupa kuisioner
tahun yaitu ( 67%. ) atau 32 responden dan
yang disebarkan kepada pasien BPJS yang
hampir setengahnya berusia <25 tahun
dirawat diruang rawat inap mawar RSUD
sebanyak ( 33% ) atau 16 responden.
Dr.Hardjono Ponorogo dengan judul “
Tingkat Kepuasan Pasien BPJS Tentang Berdasarkan tabel 1 karakteristik

Mutu Pelayanan Keperawatan “Penelitian di responden pada tingkat pendidikan

lakukan pada tanggal 23 sampai 27 Juli didapatkan hasil bahwa sebagian responden

2018 dengan menggunakan instrument berpendidikan SD yaitu ( 50% ) atau 24

kuesioner. Data umum berupa data responden dan sebagian kecil responden

demografi yaitu karakteristik dari responden menempuh pendidikan di Perguruan tinggi

yang meliputi jenis kelamin, usia, sebanyak ( 4,2%) atau 2 responden.

pendidikan, dan pekerjaan. Sedangkan data Berdasarkan tabel 1 karakteristik

khususnya menyajikan tabulasi tingkat responden berdasarkan pekerjaan didapatkan


6

hasil sebagian besar ( 52%) atau 25 pelayanan (48%) atau 23 responden.


responden memiliki pekerjaan Tidak Menurut Kepmenpan Nomor : 63 Tahun
Bekerja. Dan sebagian kecil responden 2003 faktor yang mempengaruhi kepuasan
memiliki pekerjaan sebagai PNS dan TNI yaitu : prosedur pelayanan, kejelasan
masing – masing ( 2% ) atau masing – petugas pelyanan, kedisiplinan petugas
masing 2 responden. pelayanan, kemampuan petugas pelayanan,
keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan
B. Data Khusus dan keramahan petugas, dan kewajaran
Tabel 2 Distribusi frekuensi Tingkat biaya pelayanan. Sedangkan faktor penentu
Kepuasan Pasien BPJS tentang Mutu mutu jasa pelayanan keperawatan
Pelayanan Keperawatan Di Ruang Rawat diantaranya bukti langsung, keandalan, daya
Inap Mawar RSUD Dr.Hardjono Ponorogo tanggap, jaminan dan empati. faktor tersebut
pada tanggal 23 Juli 2018 – 27 Juli 2018. berpengaruh pada pelayanan keperawatan.
No Tingkat Frekuensi % Pada pasien pengguna BPJS di
Kepuasan pengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut hal ini
1 Puas 25 52 dibuktikan dengan skor tertinggi pada soal
2 Tidak Puas 23 48 nomor 12 yaitu begitu anda sudah sampai di

Sumber : Data Primer 2018 rumah sakit sebagai pasien rawat inap,

Berdasarkan tabel 2 tingkat kepuasan segera mendapatkan penanganan. Dengan

pasien BPJS tentang mutu pelayanan jawaban SM ( Sangat Memuaskan )

keperawatan didapatkan bahwa sebagian sebanyak 25 responden dari 48 responden

besar (52%) yakni 25 responden memiliki dengan total nilai 155. Kepuasan adalah

tingkat kepuasan yang baik dan hampir harapan dengan kinerja maksimal yang

setengahnya (48%) yakni 23 responden dapat diterima oleh pelanggan. (Woodruff

memiliki tingkat kepuasan yang kurang and Gardial dalam suprianto, 2006).

baik. Menurut peneliti kepuasan adalah model


kesenjangan antara harapan dengan kinerja

PEMBAHASAN aktual sesuai yang diterima pelanggan.


Menurut peneliti kensenjangan antara
Berdasarkan hasil penelitian didapakan
harapan dengan kinerja baik sesuai dengan
dari 48 responden yang menyatakan puas
yang diterima pelanggan.
dengan mutu pelayanan keperawatan
sebagian besar (52%) atau 25 responden dan Faktor lain yang mempengaruhi

yang menyatakan tidak puas dengan mutu kepuasan pasien meliputi jenis kelamin,
7

pendidikan, umur dan pekerjaan. semakin bertambahnya usia seseorang


Berdasarkan hasil tabulasi silang antara jenis semakin dewasa dalam menanggapi
kelamin dan tingkat kepuasan pasien masalahan sehingga usia tua lebih puas
terhadap pelayanan, didapatkan ( 29% ) atau terhadap pelayanan yang diberikan. Hal ini
14 responden dari 25 responden berjenis sesuai dengan mayoritas jumlah responden
kelamin perempuan puas terhadap yang berada pada usia ≥ 25 yang masuk
pelayanan. Sedangkan (23%) atau 12 pada usia dewasa akhir dimana usia ini lebih
responden dari 23 responden berjenis mudah diberikan wawasan karena daya ingat
kelamin laki – laki menyatakan tidak puas yang masih kuat sehingga ketika di berikan
terhadap pelayanan keperawatan. Pada penjelasan pada mudah memahami sehingga
pasien pengguna BPJS berdasarkan jenis menimbulkan tingkat kepuasan pasien
kelamin ada perbedaan hampir setengahnya positif.
pada pasien pengguna BPJS dengan jenis
Faktor ditinjau dari umur pasien
kelamin perempuan mempunyai tingkat
pengguna BPJS yang tidak puas dengan
kepuasan yang baik . Menurut Schmoll dkk
pelayanan keperawatan adalah usia < 25
dalam Regia (2011) di temukan perbedaan
tahun. Hasil tabulasi silang pada lampiran
antara jenis kelamin perempuan dan laki-
4.2 yang tidak puas dengan pelayanan
laki terhadap suatu jasa pelayanan.
keperawatan didapatkan usia < 25 tahun
Sedangkan perempuan cenderung lebih
yaitu ( 15% )atau 7 responden dari 16
mudah untuk menerima pelayanan
responden. Menurut ( Rahman,2006
keperawatan dibandingkan dengan laki-laki.
)menyatakan bahwa kepuasan berdasarkan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
usia remaja mempunyai tuntutan dan
mengapa perempuan itu bersifat positif
harapan yang lebih besar di bandingkan
karena prempuan tingkat sensitivitasnya
umur tua. Menurut Peneliti bahwa usia <25
lebih rendah jadi dapat di katakan
tahun merupakan usia remaja, merupakan
perempuan itu mudah dalam mendapatkan
usia produktif yang mempunyai tuntunan
tingkat kepuasan yang positif.
dan harapan yang lebih besar terhadap
Sesuai hasil tabel 4.2 hasil tabulasi fasilitas pelayanan keperawatan dirumah
silang antara umur dengan tingkat kepuasan sakit. Dibandingkan dengan usia ≥25 tahun
terdapat 16 responden dari 32 responden merupakan usia dewasa maupun lansia yang
pada golongan umur ≥ 25 tahun puas dengan matur dan tingkat kematangan lebih baik.
pelayanan keperawatan. Menurut ( Mardini semakin betambah usia maka semakin
di kutip dari Nur Mukarromah,2012 ) bijaksana dalam menanggapi permasalahan,
8

sehingga usia akan merasakan puas terhadap orang, berita di media masa maupun media
fasilitas pelayanan keperawatan di rumah sosial sehingga semakin banyak pengetahun
sakit. yang dimiliki tentang kepuasan pelayanan
BPJS, maka cenderung mananggapi tidak
Hasil tabulasi silang antara tingkat
puas terhadap pelayanan yang diberikan.
pendidikan dan tingkat kepuasan pada
Sebaliknya dengan pendidikan yang kurang
lampiran 4.3 didapatkan 13 responden puas
akan sulit untuk mendapatkan informasi
dengan pelayanan keperawatan dari
mengenai pelayanan BPJS, sehingga dengan
pendidikan SD. Menurut Menurut
pendidikan yang kurang akan merima
Notoadmojo (2005) semakin rendah tingkat
dengan puas terhadap pelayanan yang
pendidikan maka semakin sulit untuk
diberikan.
menerima informasi yang diberikan. hal ini
sesuai dengan jumlah responden yang Faktor selanjutnya tentang kepuasan
berpendidikan SD yang kurang informasi pasien ditinjau dari pekerjaan menurut
sehingga menimbulkan tingkat kepuasan lampiran 4.4 Menunjukkan hasil tabulasi
yang positif. Berdasarkan hasil lampiran silang pekerjaan dan tingkat kepuasan
pada tabel 4.3 antara pendidikan dan tingkat pelayanan keperawatan didapatkan hasil (
kepuasan pasien didapatkan sebagian kecil ( 29%) atau 14 responden dari 25 responden
2% ) atau 1 responden dari 2 responden dengan tidak bekerja menyatakan puas
yang berpendidikan PT tidak puas terhadap terhadap pelayanan keperawatan dan
layanan keperawatan. Menurut sebagian besar dan ( 2% ) atau 1 responden
Koentjaraningrat.1997. dikutip Nursalam dari 48 responden. dengan pekerjaan PNS
2001) pendidikan yang tinggi maka menyatakan tidak puas terhadap pelayanan
seseorang akan cenderung untuk keperawatan. Menurut Green (1970) dalam
mendapatkan informasi baik dari orang lain M.Tanto (2013) menyimpulkan bahwa
maupun media masa, sehingga semakin masyarakat yang berpenghasilan rendah dan
banyak pula pengetahuan yang dimiliki. berpendidikan formal yang rendah
Sebaliknya tingkat pendidikan yang kurang menimbulkan sikap acuh serta rasa takut
akan menghambat perkembangan dan sikap yang tidak mendasari. Hal ini sesuai dengan
seseorang terhadap nilai – nilai yang baru jumlah responden pada pekerjaan yang tidak
diperkenalkan. Menurut peneliti responden bekerja dimana yang tidak bekerja akan
yang berpendidikan tinggi maka pengetahun memiliki pengalaman yang kurang
dan informasi yang dimiliki lebih banyak dibandingkan tidak bekerja. Menurut
sehingga akan mendapat informasi dari peneliti pasien BPJS yang tidak bekerja
9

cenderung akan memiliki pengalaman yang Hasil tabulasi silang tingkat pendidikan
kurang pada terhadap pelayanan dalam hal dan tingkat ketidakpuasan pada rlampiran
ini adalah pelayanan keperawatan didukung 4.3 didapatkan ( 21% ) atau 10 responden
pula sikap pasrah yang berakibat kurang dari 26 responden tidak puas dengan
baik terhadap mutu pelayanan keperawatan pelayanan keperawatan dari pendidikan
yang diberikan SMA. Menurut ( Retnowati,2010 ) tingkat
pendidikan secara tidak langsung akan
Faktor ketidak puasan pasien BPJS
mempengaruhi pengetahuan seseorang, dan
dipengaruhi oleh jenis kelamin, pendidikan
berdampak pada pengambilan keputusan
dan pekerjaan. Berdasarkan lampiran 4.1
terhadap kesehatannya. Menurut peneliti
jenis kelamin dan tingkat ketidak kepuasan
tingkat pendidikan secara tidak langsung
terhadap pelayanan,didapatkan ( 23% ) atau
akan memepngaruhi pengetahuan yang
11 responden dari 23 responden berjenis
dimiliki seseorang, dan berdampak pada
kelamin laki – laki menyatakan tidak puas
pengambilan keputusan dalam menangani
terhadap pelayanan keperawatan. Pada
kesehatannya.
pasien pengguna BPJS ada perbedaan
hampir setengahnya pada pasien BPJS Faktor selanjutnya tentang
berjenis kelamin laki – laki memiliki tingkat ketidakpuasan pasien ditinjau dari pekerjaan
kepuasan yang kurang baik. Menurut ( Nur menurut lampiran 4.4 menunjukan hasil
Mukarromah,2008 ) jenis kelamin pria tabulasi silang pekerjaan dan ketidakpuasan
kebanyakan lebih mampu melakukan pasien pelayanan keperawatan didapatkan
pemecahan masalah daripada wanita, karena hasil ( 21% ) atau 11 responden dari 21
pria di tuntut untuk tidak tergantung pada responden dengan pekerjaan pegawai swasta
orang lain, sehingga pria lebih menggunakan menyatakan tidak puas terhadap pelayanan
rasio dalam pemecahan masalah dibutuhkan keperawatan. ( Menurut Nur Mukarommah,
ketegasan dan rasionalitas dalam 2012 ) pekerjaan sangat mempengaruhi
menghadapi masalah. Menurut peneliti jenis tingkat kepuasan masyarakat terhadap
kelamin pria kebanyakan mampu melakukan pelayanan yang diberikan karena orang yang
pemecahan masalah dari pada wanita, bekerja lebih tinggi harapannya
karena pria dituntut untuk mandiri dan tidak dibandingakan dengan orang yang tidak
tergantung pada orang lain, sehingga pria bekerja. Menurut peneliti pekerjaan sangat
menggunakan rasio dalam pemecahan mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat
masalah dibutuhkan sikap tegas dalam terhadap pelayanan yang diberikan karena
menghadapi masalah. orang yang bekerja harapan dan tuntutan
10

lebih tinggi di bandingkan orang tidak Saran


bekerja.
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas,
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi maka peneliti akan memberikan saran
tingkat kepuasan pasien tentang mutu khususnya pada Institusi Kesehatan dan
pelayanan BPJS didapatkan skor tertinggi Profesi dalam memantau pelayanan
pada dimensi keandalan (Reliabilit) dengan keperawatan dan menjaga kebersihan
skor 858 sedangkan pada dimensi terendah lingkungan supaya pemberian pelayanan
jaminan ( Assurance ) dengan skor 429 . hal kerawatan dan kebersihan dapat terjaga
ini berdasarkan terori ( Parasuraman 2004 ) dengan baik. Sehingga mempertahankan apa
yaitu: Tangiables ( keadaan yang ada ) : yang dicapai guna meningkatkan kepuasan
Meliputi penampilan / fasilitas fisik, pasien disetiap pelayanan sehingga dapat
peralatan /perlengkapan. Pegawai dan meningkatkan wawasan dan
berbagai materi komunikasi.dan Assurance ( pengetahuannya tentang pelayanan yang
Kepastian atau jaminan ) Mencangkup diberikan.
pengetahuan dan kemampuan, kesopanan Daftar Pustaka
dan sifat yang dapat dipercaya, bebas Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
bahaya, resiko atau keraguan.
Badan penyelenggara jaminan sosial
Kesimpulan (BPJS).2017. Komisi IX sesalkan
timbulnya permasalahan dalam
Berdasarkan hasil penelitian “ Tingkat bpjs.http//Bpjs info diakses 24
November 2017 pukul 15.07
Kepuasan Pasien BPJS Tentang Mutu
Pelayanan Keperawatan Di Ruang Rawat Desimawati Wahyu Dian.2013.Hubungan
Layanan Keperawatan dengan
Inap Mawar Rumah Sakit Umum Daerah
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat
Dr.Hardjono Ponorogo” dapat disimpulkan Inap Di Pukesmas Sumbersari
Kabupaten Jember.diakses pada
dari 48 responden mempunyai tingkat
tanggal 10 Desember 2017.
kepuasan positif sebanyak (52%) atau 25
Depkes RI. Undang-Undang Tentang
responden. Sedangkan 48 responden yang
Kesehatan Nomor 36 tahun 2009.
memiliki tingkat kepuasan negatif sebanyak Jakarta:Depkes RI : 2009
(48%) atau 23 responden mengenai tingkat
Easter Carlone Tungkagi, Pondaag Linnie &
kepuasan pasien BPJS tentang mutu Wowor Mona.2017. Hubungan
Pelayanan Keperawatan Dengan
pelayanan keperawatan.
Kepuasan Pengguna BPJS Rawat
Inap Di Ruang Hana RSU Pancaran
Kasih GMIM Manado. Diakses
tanggal 31 November 2017.
11

Khoiri Nur Ahmad & Hermastutik Kiki.


2014. Hubungan Mutu Pelayanan
Keperawatan Dengan Kepuasan
Pasien Pengguna Kartu BPJS
Kesehatan di Puskesmas Mojowarno
Kabupaten Jombang. Diakses pada
tanggal 2 November 2017. Dari

Nursalam.2015. Manajemen Keperwatan.


Jakarta : Salemba Medika

Parasuraman,A.,Valarie A. Zeitthaml and


ArvindMalhora ( 2005 ), “E-S-
QUAL:Multiple-Item Scale for
Assesing Electronic Service
Quality,”Journal Of Service
Research.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomer 28 Tahun 2014
Tentang Pedoman Pelaksanaan
Progam Jaminan Kesehatan Nasional

Pohan, Imbalo S. 2007. Jaminan Mutu


Layanan Kesehatan, EGC, Jakarta

Pramita Sari Mahardika.2016. Hubungan


Mutu Pelayanan Dengan Kepuasan
Pasien BPJS Di Ruang Flamboyan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Hardjono Ponorogo.Diakses pada
tanggal 6 April 2016

Radar Ponorogo Khasus BPJS Pelayanan


Keperawatan di RSUD Hardjono
Ponorogo.Diakses pada tanggal 3
November 2017

WHO . 2010. Adherence To Long-Term


Theraphies Evidence For Action,
From whqlibdoc WHO.
Int/publication 2010 diakses
3November 2017

Vous aimerez peut-être aussi