Vous êtes sur la page 1sur 9

PENGEMBANGAN SOAL-SOAL OPEN-ENDED

PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA


DAN SEGIEMPAT DI SMP

Mariska Yusuf 1, Zulkardi1 , Trimurti Saleh2

Abstract : The research is proposed to: (1) get open-ended problems which
are valid and practice on the math topic Triangle and Rectangle in junior high
school. (2) find potential effects of open ended problems to the students on the
topic about triangle and rectangle in junior high school. The methodology that
use in this study is a developmental research. Subject of this research is 35
students of seventh grade (VII.10) at SMP Negeri 2 Banyuasin III. The way of
collecting data is by using interview, document analysis, and test of open
ended problems. All data have been collected was analysed by using
qualitative descriptive. The result of data analysis come to conclusion, that:
(1) This research produces open ended problems on the topic of triangle and
rectangle for students of VII grade are valid and practice. The validity was
described by the result of validator scores, where the all validators state that
the instrument have been valid based on content, construction and language.
The validity was also described by the validation the problems in small group.
The practical was described by testing the problem to a small group where
most of the students were able to solve the open-ended problems given. (2)
The prototype of open-ended problems which was developed have positive
potential effect to the result of student learning process, and it is shown by the
variety of the students’ answers and the average of complete students of 3
time tests of open-ended problems which resulted 77,2%.
Keywords: Development Research, Open-Ended Problem, Triangle and
Rectangle

Mata pelajaran matematika perlu diberikan olimpiade matematika dan saints yang
kepada semua peserta didik mulai dari siswanya dipersiapkan khusus. Tapi secara
sekolah dasar untuk membekali peserta umum kemampuan siswa Indonesia sangat
didik dengan kemampuan berpikir logis, memprihatinkan, berdasarkan hasil tes
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta berstandar internasional (International
kemampuan bekerjasama. Kompetensi Standarized Test), yaitu Trends in
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat International Mathematics and Science
memiliki kemampuan memperoleh, Studt (TIMSS) dan Programme for
mengelola, dan memanfaatkan informasi International Student Assesment (PISA).
untuk bertahan hidup pada keadaan yang Gambaran yang tampak dalam bidang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif pendidikan selama ini, pembelajaran
(Depdiknas, 2006) menekankan lebih pada hafalan dan mencari
Kemampuan bersaing siswa siswa satu jawaban yang benar untuk soal-soal
Indonesia sampai sekarang sangat rendah yang diberikan, proses pemikiran tinggi
dibanding dengan siswa negara lain. termasuk berpikir kreatif jarang dilatihkan.
Meskipun tak sedikit siswa kita memenangi Buku pelajaran yang dipakai siswa kalau
ajang bergengsi adu keterampilan di dikaji secara jujur, semua soal yang
1
) Alumni, 2,3 Dosen Jurusan Magister Pendidikan Matematika PPs Unsri
Yusuf, Pengembangan Soal-soal Open- Ended

dimuatnya kebanyakan hanya meliputi tugas pengajaran matematika yang ditemuinya


tugas yang harus mencari satu jawaban yang selama ini. Yang menurut Schoenfeld
benar (konvergen). Kemampuan berpikir (Takahashi,2005) ada beberapa anggapan
divergen, yaitu menjajaki berbagai siswa terhadap pembelajaran matematika,
kemungkinan jawaban atas suatu masalah yaitu :
jarang diukur. Dengan demikian 1. Proses matematika formal hanya
kemampuan intelektual anak untuk mempunyai sedikit atau tidak sama
berkembang secara utuh diabaikan. sekali discovery atau invention.
Padahal, Pemerintah dalam 2. Hanya beberapa siswa yang mampu
Permendiknas No 19 (2006), telah memahami materi, memecahkan tugas
mengisyaratkan bahwa pembelajaran yang diberikan atau permaslahan
matematika dengan hanya memberikan matematika dalam waktu sebentar.
soal-soal konvergen menyebabkan proses 3. Hanya siswa genius yang benar benar
pembenaran pembelajaran yang aktif dan memahami matematika
kreatif ditelantarkan, dan dalam satu pilar 4. Hanya beberapa siswa yang berhasil
belajar disebutkan bahwa belajar itu untuk disekolah mengerjakan tugas, tepat,
membangun dan menemukan jati diri, dan persis sesuai perintah guru.
dilaksanakan melalui proses pembelajaran Melihat kenyataan tersebut,
yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. pendekatan pembelajaran matematika
Untuk menanggulangi hal tersebut, menurut beberapa tokoh harus dirubah, hal
didalam Kurikulum Tingkat Satuan ini dikarenakan ”education for all” and
Pendidikan fokus dalam pembelajaran ”Math for all”. Menurut Gtegno
matematika hendaknya pendekatan (Takahashi,2005) salah satu konsep yang
pemecahan masalah, yang mencakup penting dari peran guru adalah bagaimana
masalah tertutup dengan solusi tunggal, caranya harus menstimulus siswa belajar
masalah terbuka dengan solusi tidak matematika dan mendukung perkembangan
tunggal, dan masalah dengan berbagai cara mereka. Sedangkan Brown
penyelesaian. (Permendiknas Nomor 22: (Takahashi,2005) menyatakan bahwa siswa
2006). Untuk mengantisipasi model-model harus dipandang sebagai pembangun yang
pembelajaran pemecahan masalah seperti aktif dari pada penerima pasif.
yang diamanatkan kurikulum, maka Dari hal tersebut, muncul pendekatan
diperlukan adanya pemberian soal-soal open-ended yang dikembangkan di negara
open-ended. Hal ini dikarenakan untuk Jepang sejak tahun 1970an. Menurut
mengungkapkan atau menjaring manusia Shimada (1997 :1) pendekatan open-ended
kreatif itu sebaiknya menggunakan berawal dari pandangan bagaimana
pertanyaan pertanyaan terbuka (divergen), mengevaluasi kemampuan siswa secara
pertanyaan yang jawabannya lebih dari satu objektif dan berpikir matematika tingkat
dan tidak bisa diperkirakan sebelumnya tinggi. Supaya matematika dapat disenangi
(Russeffendi ,1988:239). dan dipelajari oleh semua siswa, maka
Dalam penelitian ini didesain dan permasalahan tertutup (closed problem)
dievaluasi soal-soal open-ended pada pokok yang menuntut satu jawaban yang benar
bahasan segitiga dan segiempat di SMP. hendaknya diganti dengan permasalahan
Menurut hemat penulis, materi segitiga dan terbuka / open-ended problems.
segiempat belum pernah dikembangkan soal Shimada (1997:1) mengatakan
open-endednya. Sekolah yang digunakan pendekatan open-ended adalah suatu
adalah SMP Negeri 2 Banyuasin III. pendekatan pembelajaran yang dimulai dari
pengenalan atau menghadapkan siswa pada
• Pendekatan Open-Ended masalah open-ended. Masalah open ended
Pendekatan open-ended dilatar adalah suatu permasalahan yang
belakangi oleh anggapan siswa pada diformulasikan mempunyai banyak

49
JURNAL
L PENDIDIK
KAN MATEM
MATIKA VOL
LUME 3. NO
O. 2 DESEMB
MBER 2009

jawabann yang benar. Sedangkkan Menurutt Suherm man (2003 3), tiga
pembelaajaran yaang menyajikan suuatu kriiteria soal op pen-ended aadalah :
permasaalahan yangg memilikii metode aatau 1.
1 Soal haarus kaya dengan konsep
penyeleesaian lebih dari satu diseebut matematiika yang berrharga.
pembelaajaran openn-ended. Deengan kegiaatan 2.
2 Level so oal atau tinngkatan matematika
ini dihaarapkan pulla dapat meembawa sisswa dari soal harus cocokk untuk sisw wa.
untuk menjawab permasalahan denggan 3.
3 Soal haru us mengunddang pengem mbangan
banyak cara, sehinngga mengu undang poteensi konsep matematika
m llebih lanjut.
intelektuual dan peengalaman siswa dallam Cooney,,et al.(dalam m Syarifah Fadillah,
F
proses menemukaan sesuatu u yang baaru. 2008) men ngemukakann yang perlu
Dengann demikiaan pembellajaran akkan dip
perhatikan dalam meembuat pertanyaan
mengem mbangkan kemampuan
k n memecahkkan open-ended adalah ssatu item m harus
masalahh matematikka. meencakup hall-hal sebagaai berikut :
Peendekatan open-ennded daapat 1.
1 Melibatkan maatematika yang
dijelaskkan dalam gaambar berik
kut : signifikan n.
2.
2 Menimbu ulkan responn yang luas.
3.
3 Memerlu ukan komunnikasi.
4.
4 Dinyatak kan dengan jjelas.
5.
5 Mendoro ong mereka mendapatkan skor.
Beberap pa aacuan dalam
meengkonstruk ksi soal oppen-ended menurut
Suuherman (2003:129)
( adalah sebagai
berrikut :
1.
1 Menyajik kan perm masalahan melalui
situasi fissik yang nyyata, dimanaa konsep
konsep matematika
m dapat diammati dan
dikaji oleeh siswa.
2.
2 Menyajik kan soal-soaal pembuktiian dapat
dirubah sedemikiann rupa, sehingga s
Shimada et.al.,19777, Beckerr & Shimaada, siswa dap pat menemuukan hubun ngan dan
1997 sifat sifatt dari variabbel dalam persoalan
p
Beerdasarkan uraian
u diataas, maka daapat tersebut.
diungkaap bahwa pendekatan n open-endded 3.
3 Menyajik kan bentuk bbentuk atau u bangun
adalah suatu pendekaatan dallam geometri sehinggga siswa dapat
pembelaajaran yanng dalam pelaksanaan
p nya membuatt konjektur.
siswa ddihadapkan dengan maasalah terbuuka 4.
4 Menyajik kan urutan bilangan attau tabel
yang mmenghendakii jawaban dengan
d banyyak sehingga siswa ddapat men nemukan
cara pennyelesaian. aturan maatematika.
5.
5 Memberiikan beberaapa contoh kongkrit
• Men ngkonstrukksi Soal opeen-ended dalam beberapa
b kkategori, sehingga
s
M
Mengkonstrruksi ddan siswa bisa mengkkolaborasikaan sifat
mengem mbangkan soal open n-ended yaang sifat dari contoh itu,, untuk men nemukan
tepat ddan baik untuk siswa denggan sifat yangg umum.
kemamppuan yang beragam
b tid
daklah muddah, 6.
6 Memberiikan beberaapa latihan n serupa,
dan m memerlukann waktu yang cukkup sehingga siswa dapaat menggen neralisasi
panjangg. Guru dalam meengkonstrukksi/ dari pekeerjaannnya.
membuaat soal open-ended
o d selain haarus Syahban n,M (2008) juga
memuatt soal dengan banyak b ccara meengemukakaan bahwa ddi dalam menyusun m
penyeleesaian, juga harus memmenuhi kriteeria suaatu pertany yaan open-eended terdaapat dua
soal opeen ended. tek
knik yang dapat dilakukkan, yaitu :

50
Yusuf, Pengembangan Soal-soal Open- Ended

1. Teknik bekerja terbalik ( working • Development Research


backward ). Dalam penelitian ini, peneliti
Teknik ini terdiri dari tiga langkah, menggunakan metode penelitian
yaitu : pengembangan atau development research
1. Mengidentifikasi topik. tipe formative research (Tessmer,1999 ;
2. Memikirkan pertanyaan dan Zulkardi, 2002). Penelitian ini akan
menuliskan jawaban lebih dulu. mengembangkan soal-soal open-ended yang
3. Membuat pertanyaan open-ended valid dan praktis dalam pembelajaran
didasarkan pada jawaban yang telah matematika pokok bahasan segitiga dan
dibuat. segiempat di kelas VII SMP. Pada tahap
2. Menggunakan teknik pertanyaan standar awal telah didesain soal-soal open-ended,
(adapting a standart question). kartu soal, dan kisi-kisi.
Teknik ini juga terdiri dari tiga
langkah yaitu : • Subjek Penelitian dan Lokasi
1. Mengidentifikasi topik. Penelitian
2. Memikirkan pertanyaan standar. Penelitian dilakukan pada semester
3. Membuat pertanyaan open-ended genap tahun akademik 2008/2009. Subjek
yang baik berdasarkan pertanyaan penelitian adalah seluruh siswa kelas VII-10
standar yang dibuat. SMP Negeri 2 Banyuasin III yang
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat berjumlah 35 siswa, yang terdiri dari 21
diungkap bahwa dalam mengkonstruksi soal laki-laki dan 14 perempuan.
open-ended harus memenuhi beberapa • Teknik dan Instrumen Pengumpulan
syarat. Yang utama adalah soal tersebut Data
memuat banyak cara penyelesaian dengan Dalam penelitian ini, instrumen
satu jawaban atau banyak jawaban, penelitian yang digunakan adalah : lembar
selanjutnya soal harus memenuhi kriteria, wawancara, dan soal-soal open-ended. Data
yaitu soal kaya dengan konsep, sesuai yang dikumpulkan dalam penelitian ini
dengan level siswa, dan mengundang adalah dengan cara sebagai berikut:
pengembangan konsep lebih lanjut. Serta ¾ Wawancara, dilakukan terhadap pakar,
dalam pembuatan soal open-ended, guru pada one to one, dan siswa small
dianjurkan untuk guru menuliskan group untuk memberi tanggapan
kemungkinan respon jawaban siswa tentang soal open-ended yang
terhadap soal tersebut. diberikan.
Masalah dalam penelitian ini adalah, apa ¾ Analisis dokumen, dilakukan terhadap
prototype soal-soal open-ended yang valid instrumen soal open-ended yang telah
dan praktis pada pokok bahasan segitiga dan dianalisis secara content, konstruk dan
segiempat di SMP, dan apakah soal-soal bahasa oleh pakar.
open-ended memiliki efek potensial ¾ Tes Soal Open-Ended, dilakukan
terhadap hasil tes siswa pada pokok bahasan untuk memperoleh data tentang efek
segitiga dan segiempat di SMP. soal open-ended terhadap hasil tes
Tujuan dari Penelitian ini adalah, untuk siswa terhadap siswa pada subjek
menghasilkan soal-soal open-ended yang penelitian untuk melihat efek soal
valid dan praktis pada pokok bahasan open-ended terhadap hasil tes siswa.
segitiga dan segiempat di SMP, serta untuk
melihat efek potensial soal-soal open-ended • Prosedur Penelitian
terhadap hasil tes siswa pada pokok bahasan Prosedur penelitian ini dibagi dalam 3
segitiga dan segiempat di SMP tahapan, meliputi :

METODOLOGI PENELITIAN 1. Self Evaluation


a. Analisis
51
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 3. NO. 2 DESEMBER 2009

Pada tahap analisis ini, merupakan mendapatkan kevaliditasan soal tes tersebut.
langkah awal penelitian pengembangan. Berdasarkan analisis validasi butir soal dan
Peneliti dalam hal ini akan menganalisis respon atau komentar siswa terhadap soal
siswa, analisis materi, kurikulum dan secara umum, maka produk akan direvisi
literatur yang sesuai dengan KTSP. atau diperbaiki.
b. Desain
Pada tahapan ini akan dilakukan 3. Field Test ( Uji lapangan )
pendesainan kisi kisi, kartu soal, dan soal- Saran-saran serta hasil uji coba pada
soal open-ended pada pokok bahasan prototype kedua dijadikan dasar untuk
segitiga dan segiempat di kelas VII SMP. merevisi desain prototype kedua . Hasil
Desain produk ini sebagai prototype. revisi disebut prototype ketiga, diujicobakan
Masing-masing prototype fokus pada tiga ke subjek penelitian dalam hal ini sebagai
karakteristik yaitu : content, konstruk dan field test, yaitu siswa SMP Negeri 2
bahasa. Ketiga karakteristik ini divalidasi Banyuasin III kelas VII-10 yang menjadi
oleh pakar / panelis. Cara ini dikenal dengan subjek penelitian.
teknik triangulasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Prototyping ( validasi, evaluasi dan
revisi ). 1. Prototype Soal Open-Ended yang
Pada tahap ini produk yang telah Valid dan Praktis
dibuat tadi akan dievaluasi. Dalam tahap Setelah melalui proses pengembangan
evaluasi ini produk akan diujicobakan. Ada yang terdiri dari 3 tahapan besar untuk 3
3 kelompok uji coba ini : prototype dan proses revisi berdasarkan
a. Expert Review dan One-to-one saran validator dan siswa, diperoleh soal-
Hasil desain pada prototipe pertama soal open-ended pokok bahasan segitiga dan
yang dikembangkan atas dasar self segiempat yang dapat dikategorikan valid
evaluation diberikan pada pakar / panelis dan praktis. Soal-soal open-ended tersebut
(expert review) dan seorang guru (one-to- terdiri dari 12 soal tipe 1 ( satu jawaban
one) secara paralel. Dari hasil keduanya dengan banyak solusi), dan 2 soal tipe 2
dijadikan bahan revisi. (banyak jawaban dengan banyak solusi),
b. Small Group (kelompok kecil ) yang dibagi menjadi tiga kali tes sesuai
Hasil revisi dari expert dan saran serta dengan kompetensi dasar.
komentar guru di one to one pada prototype Kevalidan tergambar dari hasil
pertama, dijadikan dasar untuk revisi desain penilaian validator, dimana semua validator
prototype pertama, yang selanjutnya menyatakan produk soal open-ended yang
dinamakan prototype ke dua. Kemudian dibuat sudah baik, berdasarkan content (soal
hasilnya diujicobakan pada small group (5 sesuai kompetensi dasar dan indikator),
orang siswa sebaya non subjek penelitian). konstruk ( sesuai dengan teori dan kriteria
Pada tahap ini akan diminta sekitar 5 soal open-ended : banyak solusi, kaya
orang siswa SMP untuk menyelesaikan soal dengan konsep, sesuai level siswa, dan
open-ended yang telah didesain. Siswa- mengundang pengembangan konsep lebih
siswa tersebut memiliki karakteristik yang lanjut), dan bahasa (sesuai dengan kaidah
sama dengan karakteristik siswa yang akan bahasa yang berlaku dan EYD).
dijadikan sasaran penelitian. Selanjutnya Selain itu kevalidan soal open-ended ini
mereka diobservasi selama mengerjakan tergambar setelah dilakukan analisis
soal dan diminta untuk memberikan validasi butir soal pada siswa small group,
tanggapan terhadap produk yang dihasilkan dimana setiap skor jawaban siswa dianalisis
melalui lembar respon siswa. oleh peneliti , dan soal dikatakan valid jika
Hasil jawaban siswa pada small group rhitung ≥ r tabel..
akan dianalisis validitas butir soalnya, untuk

52
Yusuf, Pengembangan Soal-soal Open- Ended

Kepraktisan soal open-ended dilihat diujicobakan kepada subjek penelitian,


dari hasil pengamatan pada uji coba small dalam hal ini siswa kelas VII-10 SMP
group, dimana sebagian besar siswa dapat Negeri 2 Banyuasin III,terdiri dari tiga kali
menyelesaikan soal open-ended yang tes, yang diberikan setelah siswa
diberikan. Artinya soal open-ended yang menyelesaikan materi oleh guru yang
dibuat mudah dipakai oleh pengguna, sesuai bersangkutan.
alur pikiran siswa, mudah dibaca, tidak Pada pelaksanaan tes soal open-ended,
menimbulkan penafsiran beragam, dan dua hal yang dianalisis peneliti yaitu
dapat diberikan serta digunakan oleh semua keberagaman solusi siswa dan hasil tes
siswa. siswa. Keberagaman solusi siswa dari tes
2. Efek Prototype Soal Open-Ended pertama sampai tes ketiga terlihat pada
terhadap Hasil Tes Siswa grafik berikut:
Prototype soal open-ended pokok
bahasan segitiga dan segiempat yang sudah
dikategorikan valid dan praktis, kemudian

Grafik 1 : Rekapitulasi Banyak Solusi Siswa


Tes Soal Open-Ended

5
Banyak Solusi

4
Te s 1
3 Te s 2
2 Te s 3

0
1 2 3 4 5
Nom or Soal

Dari grafik 1 di atas, terlihat bahwa tes Selain itu hasil jawaban siswa juga
soal open-ended yang diberikan berhasil memunculkan solusi yang tak terduga,hal
memberikan efek potensial yang positif bagi ini menggambarkan bahwa soal open-ended
siswa , dengan banyak solusi yang dapat dapat memunculkan ide kreatif siswa dalam
dimunculkan oleh siswa pada setiap tes soal menyelesaikan soal yang diberikan. Sebagai
open-ended yag diadakan. Rata-rata solusi contoh jawaban dari siswa Kiki Irawan pada
yang dimunculkan siswa pada tiga tes yang tes kesatu nomor 5.
diberikan sebanyak empat solusi.

53
JURNAL
L PENDIDIK
KAN MATEM
MATIKA VOL
LUME 3. NO
O. 2 DESEMB
MBER 2009

AR SOAL
GAMBA JAWAB
BAN

A B E
1340

C
350
D F

IIde siswa yang


y bernam
ma kiki iraw
wan meencari nilaii C1 dan C2, dan memakai
m
tersebutt tergolong kreatif ketika ssoal konsep sudut berpelurus untuk mend dapatkan
menanyyakan besaar sudut BCD. Sisswa hasil jawaban ∠ BCD = 8810.
tersebutt membuat garis lurus yang melaalui Co
ontoh yang g lainnya adalah jawaban
titik C, sehingga didapat
d dua segitiga siiku- Muuhammad Iqbal
I Prakooso pada tees kedua
siku. Kemudian memasuk kkan konnsep nomor soal 4.
jumlah sudut seegitiga sik ku-siku unntuk

BAR SOAL
GAMB L JAWAB
BAN

D P Q C

A B

Daari jawabann siswa di atas, ide yaang pan njang ABCD. Kemudiian sisanya tentunya
dimuncuulkan kreaatif, dengann memisalkkan akan sama dengan luaas yang diketahui
d
luas gam
mbar yang diketahui L1 + L2+ L 3 = dittambah den ngan L4. K
Kemudian langkah
25 cm2, kemudian yang ditan nya dengan L6, sellanjutnya, dia
d mulai beerpikir bahwa L4 =
dan L6 + L5 adalaah setengah h luas perssegi L5 dengan pertimbanggan luas segitiga
54
Yusuf, Pengembangan Soal-soal Open- Ended

dengan alas dan tinggi yang sama., sehingga dari atau sama dengan nilai KKM
didapatlah nilai L6 = 25 cm2 matematika yaitu 60. Dan penelitian
Setelah menganalisis keberagaman dianggap membawa efek potensial yang
solusi siswa, peneliti menganalisis tes siswa, positif terhadap hasil tes siswa, jika rata-rata
untuk mengetahui efek potensial soal open- ketuntasan seluruh siswa pada tiga tes
ended terhadap hasil tes siswa. Tes yang tersebut ≥ 75% siswa.
diberikan sebanyak tiga kali, dengan acuan Berikut ditampilkan grafik hasil tes soal
siswa dikatakan tuntas jika nilainya lebih open-ended siswa :

Grafik 2 : Rekapitulasi Hasil Tes Open-Ended

100
22,9 25,7 20
80

60 % siswa belum tuntas


40 77,1 74,3 80
% siswa tuntas
20

0
1 2 3

Te s K e

Dari grafik 2 diatas, terlihat bahwa open-ended yang dikembangkan


pada tes pertama siswa yang mendapat memilki efek potensial yang positif
ketuntasan adalah 77,1% , siswa yang terhadap hasil tes siswa
mendapatkan ketuntasan pada tes kedua • Saran
adalah 74,3%, sedangkan siswa yang Bagi guru matematika, agar dapat
mendapatkan ketuntasan pada tes ketiga menggunakan soal-soal open-ended yang
adalah 80%, sehingga jika dirata-ratakan telah dibuat pada pokok bahasan segitiga
ketiga tes tesebut maka terdapat 77,2% dan segiempat, dan bagi peneliti lain, agar
siswa yang telah mendapatkan ketuntasan . dapat dipergunakan sebagai masukan untuk
Dari hasil tersebut maka dapat mendesain soal-soal open-ended pada
dikategorikan pemberian soal open-ended pokok bahasan lainnya.
pokok bahasan segitiga dan segiempat dapat
menimbulkan efek yang positif terhadap DAFTAR PUSTAKA
hasil tes siswa.
Akker,J.Van den. 1999. Principle and
SIMPULAN DAN SARAN Methods of Development Research.
• Simpulan In:J.Van den Akker, R.Branch,
Berdasarkan hasil penelitian yang K.Gustafson, N.Nieveen and Tj.
telah dilakukan, maka dapat ditarik Plomp (Eds), Design Methodology
kesimpulan sebagai berikut : and Development Research.
1. Penelitian ini telah menghasilkan Dordrecht: Kluwer
suatu produk soal open-ended pokok Djaali. 2004. Evaluasi Pendidikan. Jakarta :
bahasan segitiga dan segiempat Rineka Cipta
untuk siswa kelas VII SMP yang Giordano, Timothi. 2006. SRA Mathematics
valid dan praktis. Scoring Open-Ended Items. Office
2. Berdasarkan proses pengembangan of State Assesment NJ Departement
diperoleh bahwa prototype soal of Education.

55
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 3. NO. 2 DESEMBER 2009

Japa, IGN. 2008. Peningkatan Kemampuan content&task=view&id=54&itemid=


Pemecahan Masalah Matematika 4. Diakses tanggal 22 mei 2009
Terbuka Takahashi, Akihiko. 2005. What is The
Jupri,Al. 2007. Open-Ended Problems Open-Ended Aproach. Chicago :
dalam Matematika. Tersedia pada: Depault University. Tersedia pada:
http://mathematicse.wordpress.com/ http://www.docstoc.com/docs/22594
2007/12/25/open-ended-problems- 44/An-Overview-What-is-The-
dalam-matematika/. Diakses tanggal Open-Ended-Approach Diakses 22
22 mei 2009 mei 2009
Nohda, N. (2001). A study of Open-Appoach Vandewaele, Cohn. 2002. Matematika
Method in School Mathematics Sekolah Dasar dan Menengah
Teaching- Focusing on Pengembangan dan Pengajaran.
Mathematical Problem Solving Jakarta : Erlangga
Activities. (online). Wolfram, C. 2008. The Practical Approach
Ruseffendi, E.T. 1988. Pengantar Kepada to Math Education. Tersedia pada:
Membantu Guru Mengembangkan http://www.wolfram.com/solutions/h
Kompetensinya dalam Pengajaran ighered/usformat.pdf . Diakses
Matemática. Bandung: Tarsito tanggal 22 mei 2009
Sawada, T. (1997). Developing Lesson Zulkardi. 2002. Developing a Learning
Plans. In Shimada, S. Dan Becker, Environment on Realistic
J.P. (Ed) The Open Ended Mathematics Education for
Approach. A New Proposal for Indonesian student teachers.
Teaching Mathematics. Reston: VA Disertasi. Tersedia pada
NCTM. http://projects.edte.utwente.nl/cascad
Shimada, S dan Becker J.P. (1997) The e/imei/dissertation/disertasi.html.
open-ended approach: A new Diakses tanggal 22 mei 2009
Proposal for Teaching Mathematics. -----------,2006. Formatif Evaluation : What,
Virginia : National Cauncil of Why, When, and How. (On Line).
Teachers of Mathematics Tersedia :
Suherman.E. 2001. Common Textbook: http://www.geocities.com/zulkardi/b
Strategi Pembelajaran Matematika ooks.html. Diakses : 22 mei 2009
Kontemporer. Bandung: Jica-
Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI)
Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan
Matematika di Indonesia.
Jakarta:Dirjen Dikti
Syafrudin. 2008. Pendekatan Open-Ended
Problem dalam Matematika.
Tersedia pada: http://www.psb-
psma.org/content/blog/pendekatan-
open-ended-problem-dalam-
matematika. Diakses tanggal 22 mei
2009
Syahban,M. 2008. Menggunakan open-
ended untuk memotivasi berpikir
matematika.. Tersedia pada :
http://educare.e-
fkipunla.net/index.php?option=com_

56

Vous aimerez peut-être aussi