Vous êtes sur la page 1sur 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/333032162

Pengukuran Tingkat Stres Mahasiswa Yang Belum Dan Sudah Bekerja (Sebuah
Studi Deskriptif)

Preprint · April 2015


DOI: 10.13140/RG.2.2.31432.57605

CITATIONS READS

0 91

3 authors, including:

Irfandi Buamonabot Anfas Anfas


Politeknik Sains & Teknologi Wiratama Maluku Utara Universitas Terbuka
5 PUBLICATIONS   1 CITATION    5 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Student Stress View project

All content following this page was uploaded by Irfandi Buamonabot on 12 May 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas

Pengukuran Tingkat Stres Mahasiswa Yang Belum Dan Sudah Bekerja:


Sebuah Studi Deskriptif

Mohbir Umasugi1, Irfandi Buamonabot2, Anfas3


1,3
Universitas Terbuka
2
Politeknik Sains dan Teknologi Wiratama Maluku Utara

Abstrak
The question posed in this study examines how patterns of stress among students who have
not and are already working on UPBJJ-UT Ternate? The purpose of this study was to
determine the pattern of stress among students who have not and are already working on
UPBJJ-UT Ternate. Respondents were collected in this study were students UPBJJ UT
Ternate yet and already working. A total of 125 respondents were collected from surveys.
Data was analyzed using descriptive statistics. Research results and conclusions indicate that
the pattern of stress for students who have not and are already working on part A (related to
the exam) at a low level. Patterns of stress for students who have not and are already working
on part B (class meeting to discuss the task) at a low level. Patterns of stress for students who
have not and are already working on part C (the learning process) at a high level. Patterns of
stress for students who are already working on part D (a college student while working) at a
low level .
Keywords: Stress, Student, Open University, Descriptive Study.

PENDAHULUAN bersamaan akhirnya membuat mahasiswa


Mahasiswa merupakan pelajar stres (Merdeka, 7 Juni 2013).
yang paling tinggi levelnya diantara Hasil penelitian internasional
jenjang pendidikan lainnya. Mahasiswa menunjukkan bahwa mahasiswa sering
diharapkan mampu memahami konsep, menyatakan khawatir, cemas atau stres
dapat memetakan permasalahan dan sebagai bagian utama dalam kehidupan
memilih solusi terbaik untuk permasalahan mereka (Newton dalam Shirom, 1986).
tersebut sesuai dengan pemahaman yang Hasil penelitian lainnya juga menunjukkan
telah dipelajari. Namun banyak diantara mahasiswa terkena stres, baik itu dialami
mahasiswa yang kurang memahami akan secara perilaku dan pikiran, seperti electric
tanggung jawab dan kewajiban yang harus shock (Dembroski & MacDougall, 1978;
dimilikinya, sehingga banyak mahasiswa Friedman, 1981) atau hanya terkait
yang mengalami stres (Ubaidillah, 2013). pengalaman sehari-hari (Baum & Gatchel,
Salah satu penyebab stres yang 1981).
pasti dihadapi mahasiswa adalah adanya Bahkan dalam literatur konseling
tugas yang tak akan ada habisnya. memberikan temuan baru bahwa stres
Tingkat kesulitan tugas yang berbeda- yang dialami mahasiswa juga bisa
beda membuat mahasiswa dituntut dapat berakibat fatal (kronis) dalam kehidupan
menyelesaikan tugas tepat waktu dan saat sehari-hari (Lustman et. al. dalam Shirom,
1986), yang secara klinis bisa menekan

71
JMS VOLUME 3 N0.1, April 2015 : 71-83

dan berdampak pada rasa bingung menjadi mampu untuk menjelaskan


(Campbell dalam Shirom, 1986, Kanner, karakteristik variabel yang diteliti dalam
et. al., Lazarus & DeLongis, 1983). suatu situasi (Shirom, 1986; Sekaran,
Sebagian besar penelitian di 2006).
Indonesia tentang stres pada mahasiswa Penelitian ini difokuskan pada stres
hanya berfokus pada stres mahasiswa psikososial, dengan mengesampingkan
baru (Ubaidillah, 2013), gangguan total stres fisik dan fisiologis (seperti
kecemasan pada mahasiswa semester I penjelasan intens ke tingkat pengganggu
dan VII (Candratika dan Purnawati, 2013), atau tekanan, atau crowding, atau tingkat
dan hubungan antara efektivitas tinggi). Selain itu juga penelitian yang
komunikasi mahasiswa dosen dilakukan oleh (Shirom, 1986)
pembimbing utama skripsi dengan stres pengujiannya hanya pada reliabilitas tetapi
dalam menyusun skripsi pada mahasiswa secara validitas tidak dilakukan, sehingga
(Gunawati, 2005). Dengan demikian peneliti ingin menguji kembali dengan
terlihat bahwa kurangnya penelitian stres melakukan pengujian validitas dan
untuk mahasiswa yang membandingkan reliabilitas.
tingkat stres antara mahasiswa yang
belum dan sudah bekerja. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada Desain penelitian ini adalah studi
mahasiswa Unit Program Belajar Jarak deskriptif dengan metode survei.
Jauh (UPBJJ)-Universitas Terbuka Pengambilan data pada penelitian ini
Ternate. UPBJJ-UT Ternate mengadopsi dilakukan dengan metode cross sectional
sistem pembelajaran mandiri dengan yaitu mengumpulkan atau mengambil data
pendekatan tutorial sebanyak delapan kali pada satu waktu tertentu (Neuman, 2006).
tatap muka. Hal ini berarti mahasiswa Populasi dalam penelitian ini
harus berusaha untuk mengetahui materi adalah seluruh mahasiswa UPBJJ-UT
perkuliahan secara keseluruhan dalam Ternate yang melakukan registrasi ulang.
delapan kali tatap muka dengan tiap Sampel yang digunakan pada penelitian
pertemuan pembahasan materi antara dua ini akan diambil dengan metode non
sampai tiga bab. Mengingat sistem probability sampling yaitu purposive
pembelajaran mandiri dan pembobotan sampling dengan pendekatan judgment
materi yang dibahas untuk setiap tatap sampling yaitu melibatkan pemilihan
muka maka akan sangat dimungkinkan subjek yang berada ditempat yang paling
mahasiswa mengalami stres. Oleh karena menguntungkan atau dalam posisi terbaik
itu, peneliti mendesain penelitian ini untuk memberikan informasi yang
dengan studi deskriptif (descriptive study) diperlukan (Sekaran, 2006). Purposive
yang dilakukan untuk mengetahui dan sampling dipilih berdasarkan

72
Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas

pertimbangan bahwa mahasiswa di atas yaitu berhubungan dengan ujian yang


semester 3 sudah mengenal dan terdiri dari 5 item pernyataan, tugas
mengetahui metode pembelajaran yang pertemuan kelas yang terdiri dari 3 item
diterapkan di UT. Menurut Roscoe dalam pernyataan, proses pengajaran yang
Sekaran (2000), ukuran sampel yang terdiri dari 3 item pernyataan, dan
paling sesuai dengan kebanyakan mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
penyelidikan dalam bidang behavioral yang terdiri dari 4 item pernyataan yang
science ialah lebih besar dari 30 dan dikembangkan Shirom (1986) dan
kurang dari 500 sampel. menggunakan skala likert dengan 1
Ukuran sampel yang digunakan sangat tidak setuju sampai dengan 5
pada penelitian ini sebanyak 125 sangat setuju.
responden. Berdasarkan Hair et al. (2010) Analisis data dalam penelitian ini
bahwa dalam menentukan jumlah sampel hanya berdasarkan rata-rata hitung
yang ideal dalam suatu penelitian adalah (mean) dan standar deviasi atau
dengan cara mengalikan jumlah total item simpangan baku (standard deviation)
pernyataan kuesioner dengan jumlah (Sekaran, 2008). Analisis data dilakukan
observasi antara 5-20. Penelitian ini dengan bantuan program SPSS 16.
menggunakan enam observasi, berarti Langkah berikutnya adalah melakukan uji
jumlah total sampel yang belum bekerja validitas terhadap data yang telah
adalah 55 dan sudah bekerja 70. Peneliti terkumpul dari responden penelitian. Uji
melebihkan jumlah sampel sebanyak 15 validitas dilakukan untuk mengukur sejauh
responden karena dikhawatirkan ada mana ketepatan dan kecermatan alat ukur
kuesioner yang pengisiannya tidak yang digunakan dalam mengukur variabel-
lengkap, sehingga jumlah total sampel variabel di dalam penelitian. Langkah
adalah 140. selanjutnya adalah melakukan uji
Data yang digunakan pada reliabilitas untuk mengetahui apakah
penelitian ini dikumpulkan dengan metode masing-masing item dalam instrumen
survei yang menggunakan kuesioner. terbebas dari kesalahan (error) sehingga
Survei merupakan metode yang tepat mampu memberikan hasil pengukuran
untuk pertanyaan penelitian mengenai yang konsisten pada kondisi yang
kepercayaan atau perilaku sesorang yang berbeda-beda. Langkah-langkah tersebut
dilaporkan (Neuman, 2006). dijelaskan berikut ini.
Dalam penelitian ini yang menjadi Pengujian validitas dilakukan untuk
instrumen penelitian adalah kuesioner mengetahui apakah alat ukur atau
stres pada mahasiswa yang belum dan instrumen yang digunakan dalam
sudah bekerja berisikan 15 item penelitian ini telah tepat, yaitu mampu
pernyataan dan terbagi menjadi 4 bagian mengukur apa yang seharusnya diukur

73
JMS VOLUME 3 N0.1, April 2015 : 71-83

dalam penelitian. Uji validitas instrumen mengenai stabilitas dan konsistensi yang
dilakukan dengan analisis faktor terhadap mana instrumen mengukur konsep dan
butir-butir pernyataan kuesioner. Butir- membantu menilai “ketepatan” sebuah
butir pernyataan dikatakan mempunyai pengukuran (Sekaran, 2006). Pada
loading factor yang signifikan, bila butir penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan
pernyataan tersebut memiliki skor loading dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha
factor ≥ 0,5 dan skor loading factor yaitu diatas 0,6 (Hair et al., 2010).
tersebut tidak menjadi bagian atau Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
anggota faktor lainnya. Hal ini menggunakan software SPSS 16.
menunjukkan bahwa indikator-indikator
HASIL PENELITIAN DAN
tersebut merupakan kesatuan alat ukur
PEMBAHASAN
yang mengukur satu konstruk yang sama
Hasil Penyebaran Kuesioner
dan dapat memprediksi apa yang
Responden pada penelitian ini
seharusnya diprediksi (Hair et al., 2010).
adalah mahasiswa Universitas Terbuka
Reliabilitas berkaitan dengan
Ternate. Proses penyebaran dan
akurasi dan presisi dari sebuah prosedur
pengumpulan data dilakukan terhitung
pengukuran (Cooper dan Schidler, 2006).
mulai bulan juni hingga september 2015,
Keandalan (reliability) suatu pengukuran
dengan menyebarkan sebanyak 145
menunjukkan sejauh mana pengukuran
kuesioner. Dari 132 (94,29%) kuesioner
tersebut tanpa bias (bebas kesalahan—
yang dikembalikan, hanya 125 (89,29%)
error free) dan karena itu menjamin
kuesioner yang dinyatakan memenuhi
pengukuran yang konsisten dari waktu ke
syarat untuk dianalisis. Dengan demikian
waktu dan lintas beragam item dalam
tingkat respon dalam penelitian adalah
instrumen. Dengan kata lain, keandalan
94,29%. Hasil penyebaran kuesioner
suatu pengukuran merupakan indikasi
ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1 Hasil Penyebaran Kuesioner


Keterangan Jumlah Persentase
Kuesioner yang disebar 140 100%
Kuesioner yang tidak kembali 8 5,71%
Kuesioner yang kembali 132 94,44%
Kuesioner yang tidak dapat diolah 7 5,00%
Kuesioner yang dapat diolah 125 85,56%
Sumber: data diolah

Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini


adalah mahasiswa yang sudah dan belum

74
Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas

bekerja UPBJJ-UT Ternate. Gambaran dan dapat memprediksi apa yang


umum tentang responden yang digunakan seharusnya diprediksi (Hair et al., 2010).
dalam penelitian ini ditunjukkan dalam Hasil uji validitas item yang berhubungan
tabel 2. Karakteristik responden yang dengan ujian ditunjukkan pada tabel 3.
digunakan dalam penelitian ini meliputi Tabel 3 menyajikan hasil analisis
jenis kelamin, usia, status pernikahan, faktor untuk menguji validitas item-item
semester, program, status pekerjaan, pernyataan yang berhubungan dengan
pekerjaan dan pokjar. Secara umum, ujian baik untuk responden yang belum
mayoritas responden adalah wanita (72 dan sudah bekerja. Tidak ada item
atau sebesar 57,6%) dan pria (53 atau pernyataan yang dibuang karena
42,4%), dengan sebagian besar berada semuanya memiliki factor loading diatas
pada usia 17-22 dan 23-28 tahun, rata- 0,5.
rata responden sudah menikah dan Hasil analisis faktor pada item
berada pada semester akhir. Selain itu, pernyataan yang berhubungan dengan
sebagian besar berada pada program pertemuan kelas untuk membahas tugas,
pendas dan sudah bekerja sebagai responden yang belum dan sudah bekerja
Pegawai Negeri Sipil (Guru), serta menunjukkan tidak ada item pernyataan
sebagian besar kuliah di Pokjar Ternate. yang dibuang karena semuanya memiliki
factor loading di atas 0,5. Hasil pengujian
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
validitas instrumen penelitian untuk item
Pengujian validitas dilakukan untuk
pernyataan yang berhubungan dengan
mengetahui apakah alat ukur atau
pertemuan kelas untuk membahas tugas
instrumen yang digunakan dalam
ditunjukkan pada tabel 4.
penelitian ini telah tepat, yaitu mampu
Tabel 5 menyajikan hasil analisis
mengukur apa yang seharusnya diukur
faktor untuk menguji validitas item-item
dalam penelitian. Uji validitas instrumen
pernyataan yang berhubungan dengan
dilakukan dengan analisis faktor terhadap
proses pengajaran responden yang belum
butir-butir pernyataan kuesioner. Butir-
dan sudah bekerja. Tidak ada item
butir pernyataan dikatakan mempunyai
pernyataan yang dibuang karena
loading factor yang signifikan, bila butir
semuanya memiliki factor loading diatas
pernyataan tersebut memiliki skor loading
0,5.
factor ≥ 0,5 dan skor loading factor
Sama halnya dengan uji validitas
tersebut tidak menjadi bagian atau
item-item pernyataan yang berhubungan
anggota faktor lainnya. Hal ini
dengan ujian, tugas pertemuan kelas dan
menunjukkan bahwa indikator-indikator
proses pengajaran, item pernyataan yang
tersebut merupakan kesatuan alat ukur
berhubungan dengan kuliah sambil
yang mengukur satu konstruk yang sama
bekerja untuk responden yang sudah

75
JMS VOLUME 3 N0.1, April 2015 : 71-83

bekerja tidak ada yang dibuang. Hasil validitas item pernyataan yang
analisis faktor menunjukkan semua item berhubungan dengan kuliah sambil
pernyataan memiliki nilai factor loading bekerja dapat ditunjukkan pada tabel 6.
lebih besar dari 0,5. Hasil pengujian
Tabel 2 Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah Persentase
Jenis Kelamin
 Pria 53 42,4
 Wanita 72 57,5
Usia
 17-22 tahun 33 26,4
 23-26 tahun 33 26,4
 29-34 tahun 24 19,2
 35-40 tahun 15 12,0
 > 41 tahun 20 16,0
Status Pernikahan
 Sudah Menikah 70 56,0
 Belum Menikah 50 44,0
Semester
 Semester 4 26 20,8
 Semester 5 29 23,2
 Semester 6 10 8,0
 Semester 7 25 20,0
 > Semester 8 35 28,0
Program
 Pendas 70 56,0
 Non Pendas 55 44,0
Status Pekerjaan
 Sudah Bekerja 70 56,0
 Belum Bekerja 55 44,0
Pekerjaan
 PNS 70 56,0
 Mahasiswa 55 44,0
Pokjar
 Kota Ternate 55 44,0
 Halmahera Utara 24 19,2
 Halmahera Selatan 25 20,0
 Kepulauan Sula 21 16,8
Sumber: Data diolah

76
Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas

Tabel 3 Uji Validitas Item Pernyataan


yang berhubungan dengan Ujian
Belum Bekerja Sudah Bekerja
Item
Komponen Komponen Keterangan
Pernyataan
1 1
A1 0,577 0,565 Valid
A2 0,894 0,731 Valid
A3 0,790 0,536 Valid
A4 0,653 0,754 Valid
A5 0,832 0,653 Valid
Sumber: Data diolah

Tabel 4 Uji Validitas Item Pernyataan yang


berhubungan dengan Pertemuan Kelas untuk Membahas Tugas
Belum Bekerja Sudah Bekerja
Item
Komponen Komponen Keterangan
Pernyataan
1 1
B1 0,946 0,833 Valid
B2 0,774 0,820 Valid
B3 0,877 0,739 Valid
Sumber: Data diolah

Tabel 5 Uji Validitas Item Pernyataan yang


Berhubungan dengan Proses Pengajaran
Belum Sudah
Item Bekerja Bekerja
Keterangan
Pernyataan Komponen Komponen
1 1
C1 0,892 0,758 Valid
C2 0,665 0,842 Valid
C3 0,794 0,791 Valid
Sumber: Data diolah

Tabel 6 Uji Validitas Item Pernyataan yang


Berhubungan Kuliah sambil Bekerja
SudahBekerja
Item
Komponen Keterangan
Pernyataan
1
D1 0,817 Valid
D2 0,803 Valid
D3 0,602 Valid
Sumber: Data diolah

Apabila suatu alat pengukuran pengukuran (Cooper dan Schidler, 2006).


telah dinyatakan valid maka, maka tahap Reliabilitas dinilai dengan menggunakan
selanjutnya adalah mengukur reliabilitas nilai koefisien Croanbach’s alpha yang
dari alat. Reliabilitas berkaitan dengan bertujuan untuk mengetahui keandalan
akurasi dan presisi dari sebuah prosedur suatu alat ukur dalam mengukur suatu

77
JMS VOLUME 3 N0.1, April 2015 : 71-83

konstruk. Analisis terhadap item-item yang belum dan sudah bekerja dinyatakan
correlation digunakan untuk memperbaiki reliable dengan nilai Cronbach’s alpha
ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir- rata-rata di atas 0,6. Item pernyataan yang
butir pertanyaan yang keberadaannya berhubungan dengan kuliah sambil
akan memperkecil koefisien Cronbach’s bekerja untuk responden yang sudah
alpha yang dihasilkan (Sekaran, 2006). bekerja juga menunjukan hal yang sama
Tabel 7 menyajikan hasil pengujian dengan item-item pernyataan yang
reliabilitas untuk item-item pernyataan berhubungan dengan ujian, tugas
yang berhubungan dengan ujian, tugas pertemuan kelas dan proses pengajaran
pertemuan kelas, proses pengajaran dan yakni, nilai Cronbach’s alpha 0,6.
kuliah sambil bekerja untuk responden

Tabel 7 Hasil Pengujian Reliabilitas Item Pernyataan yang Berhubungan dengan


Ujian, Tugas Pertemuan Kelas, Proses Pengajaran
dan Kuliah sambil Bekerja
Belum Bekerja Sudah Bekerja
Item Pertanyaan
Cronbach’s alpha Cronbach’s alpha
Ujian 0,812 0,655
Tugas Pertemuan Kelas 0,831 0,715
Proses Pengajaran 0,631 0,707
Kuliah sambil Bekerja — 0,600
Sumber: Lampiran 5

Statistik Deskriptif Adapun tabel mean dan standar deviasi


Statistik deskriptif dimaksudkan ditunjukkan pada tabel 8.
untuk mengenali pola data serta Hasil pengolahan data statistik
merangkum informasi yang terdapat deskriptif untuk item-item pernyataan
dalam data. Penelitian ini menyajikan nilai dalam penelitian menunjukkan bahwa
mean dan standar deviasi. Semakin besar responden yang belum dan sudah bekerja
nilai standar deviasi berarti semakin tinggi mengalami tekanan ujian pada tingkat
penyimpangan data dengan nilai rata- rendah. Hal ini dapat diketahui dari nilai
ratanya. Sebaliknya semakin kecil deviasi mean item pernyataan yang berhubungan
standar berarti data berkelompok di sekitar dengan ujian yang berada pada kisaran
nilai rata-ratanya dan tidak menunjukkan nilai 1,82-2,75.
variasi yang tinggi (Sekaran, 2006). Sama halnya dengan nilai mean
item pernyataan yang berhubungan

78
Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas

dengan ujian, nilai mean item-item mengajar untuk responden yang belum
pernyataan yang berhubungan dengan dan sudah bekerja berada pada kisaran
pertemuan kelas untuk membahas tugas sedang sampai cukup tinggi yakni 3,04-
responden yang belum dan sudah bekerja 4,40. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan
berada pada tingkat rendah sampai cukup saat proses belajar mengajar berada pada
tinggi yakni 2,99-3,66. Rendah dan cukup tingkat yang sedang sampai cukup tinggi.
tingginya angka item-item pernyataan Item pernyataan yang
yang berhubungan dengan pertemuan berhubungan dengan mahasiswa yang
kelas untuk membahas tugas kuliah sambil bekerja mempunyai nilai
menunjukkan bahwa responden mean yang rendah yaitu 2,48-2,95.
merasakan pembahasan tugas dikelas Rendahnya nilai ini menunjukkan bahwa
pada tekanan yang rendah sampai cukup responden mempersepsikan kuliah sambil
tinggi. bekerja berada pada tekanan yang
Nilai mean untuk item pernyataan rendah.
yang berhubungan dengan proses belajar

Tabel 8 Mean dan Standar Deviasi untuk item-item pernyataan yang berhubungan
dengan Ujian, Tugas Pertemuan Kelas, Proses Pengajaran dan Kuliah sambil Bekerja
Belum Bekerja Sudah Bekerja
No Pernyataan Standar Standar
Mean Mean
Deviasi Deviasi
A. Berhubungan Dengan Ujian
Saya tidak mampu menjawab pertanyaan
1 2,35 0,92 2,39 0,99
ujian
Saya datang ke ujian dengan persiapan
2 2,31 1,38 2,29 0,90
yang tidak cukup
Saya mengerjakan soal ujian yang terlalu
3 2,75 1,10 2,83 0,98
banyak dalam waktu yang singkat
Saya tidak memiliki waktu yang cukup
4 2,24 1,14 2,56 0,93
untuk persiapan ujian
Saya tidak mampu menyelesaikan ujian
5 dengan tepat waktu karena waktu yang 1,82 1,23 2,08 0,89
disediakan terlalu singkat
B. Pertemuan Kelas untuk Membahas Tugas
Saya memiliki banyak bahan bacaan
1 3,04 0,99 3,66 1,03
(tugas/paper) yang harus dibaca
Saya harus mengerjakan tugas (makalah,
2 3,09 1,03 3,52 1,05
review, dll) dalam waktu yang singkat
Saya harus menyelesaikan banyak tugas
3 2,93 0,96 3,29 0,99
dalam waktu yang bersamaan
C. Proses Belajar Mengajar
Saya diwajibkan membaca paper (tugas)
1 4,26 0,52 3,43 1,13
sebelum kelas dimulai
Saya harus siap menghadapi pertanyaan
2 langsung dari dosen pada setiap 4,40 0,60 3,63 1,02
perkuliahan

79
JMS VOLUME 3 N0.1, April 2015 : 71-83

Saya diwajibkan untuk berpartisipasi dalam


3 3,04 0,99 4,00 0,90
diskusi kelas
D. Mahasiswa yang Kuliah Sambil Bekerja
Saya datang ke kelas setelah melewati hari kerja yang
1 2,48 1,36
melelahkan
2 Saya bekerja menghabiskan banyak waktu 2,70 1,19
Saya dipanggil untuk bertugas kembali di tengah tahun ajaran
3 perkuliahan sedang berjalan sementara harus menerima 2,95 1,16
tugas tersebut.
Sumber: Data diolah

Tabel 8 menunjukkan nilai mean berupaya untuk selalu siap dalam setiap
dan deviasi standar untuk setiap item sesi perkuliahan yang nantinya
kuesioner. Jika standar deviasi makin kecil berdampak pada kinerja dan hasil belajar
maka item pertanyaan makin baik untuk yang tinggi.
mengungkapkan kondisi secara nyata, Hasil pada bagian A (berhubungan
maka dari empat bagian pertanyaan dengan ujian) menunjukkan bahwa,
tentang stres yang paling dirasakan oleh mahasiswa mempersepsikan kesiapan
mahasiswa yang belum dan sudah bekerja dalam menghadapi ujian pada tingkat
adalah yang memiliki nilai mean paling yang rendah. Hal ini berarti mahasiswa
tinggi dan standar deviasi paling kecil yaitu sangat siap dalam hal persiapan, waktu
bagian C (proses belajar mengajar). Hal yang diberikan, dan kemampuan
ini berarti Universitas Terbuka dalam menjawab soal. Temuan ini bertentangan
proses belajar mengajar menerapkan dengan data UPBJJ-Ternate bahwa untuk
sistem belajar mandiri dengan pertemuan mahasiswa tidak bekerja seharusnya
delapan kali tatap muka dalam satu memiliki prestasi akademik yang lebih baik
semester dianggap tepat guna mencapai dibandingkan mahasiswa yang bekerja
keberhasilan pembelajaran. Penerapan karena ketersedian waktu untuk fokus
sistem pembelajaran ini dimulai dari terhadap kuliah, sementara mahasiswa
pelatihan kepada Tutor yang nanti yang belum bekerja sebagian besar
diterapkan kepada mahasiswa. Tuntutan mempunyai prestasi akademik yang
akademis dari pihak Universitas Terbuka kurang memuaskan (IPK < 2,00-0,00).
dengan nilai IPK minimal 2,00 membuat Bagian B (pertemuan kelas untuk
mahasiswa merasa dituntut untuk meraih membahas tugas) juga menunjukkan hasil
pencapaian yang telah ditentukan. yang dipersepsikan oleh mahasiswa yang
Tuntutan tersebut memberikan beban belum dan sudah bekerja pada tingkat
yang tinggi berupa membaca tugas yang rendah. Hal ini disebabkan setiap dosen
kemudian direviu kembali oleh tutor dalam yang telah mengikuti pelatihan tutor harus
bentuk pertanyaan kepada mahasiswa, mampu menjadi fasilitator, mediator dan
sehingga mahasiswa harus selalu motivator sehingga pada perkuliahan tatap

80
Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas

muka awal sudah memberikan kiat-kiat yakni untuk mahasiswa yang sudah
sukses dalam proses pengerjaan tugas bekerja melaksanakan perkuliahan pada
kepada mahasiswa yang nantinya hari sabtu dan minggu. Seperti yang
berdampak pada efektifitas pengerjaan diketahui pemerintah Provinsi dan
tugas. Kabupaten/ Kota Se-Maluku Utara
Terakhir pada bagian D menerapkan sistem kerja yakni 5 hari
(mahasiswa yang kuliah sambil bekerja) kerja dan 2 hari libur, sementara untuk
mempunyai hasil yang tidak berbeda kategori guru yang harus masuk kerja dari
dengan bagian A dan B yakni hari senin sampai sabtu tidak dijadwalkan
dipersepsikan pada tingkat rendah. Hal ini jam mengajar pada hari sabtu, sehingga
berarti UPBJJ UT-Ternate dalam proses perkuliahan tidak menggangu kerja
mendesain perkuliahan untuk sudah tepat dari mahasiswa tersebut.

SIMPULAN DAN SARAN (mahasiswa yang kuliah sambil


Simpulan bekerja) pada tingkat rendah.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengetahui pola stres antara mahasiswa Keterbatasan Penelitian dan Saran bagi
yang belum dan sudah bekerja pada Penelitian Mendatang
UPBJJ-UT Ternate. Berdasarkan hasil Penelitian ini memiliki keterbatasan
statistik deskriptif, serta pembahasan, sebagai berikut:
maka dapat ditarik simpulan sebagai a. Penelitian ini menggunakan teknik
berikut: non-probability sampling sehingga
a. Pola stres untuk mahasiswa yang tidak semua sampel memiliki
belum dan sudah bekerja pada bagian kesempatan yang sama untuk dipilih
A (berhubungan dengan ujian) pada sebagai sampel.
tingkat rendah. b. Common method bias. Penelitian ini
b. Pola stres untuk mahasiswa yang sangat memungkinkan terjadinya
belum dan sudah bekerja pada bagian common method bias yaitu responden
B (pertemuan kelas untuk membahas menjawab pertanyaan dengan self
tugas) pada tingkat rendah. reporting. Artinya, responden
c. Pola stres untuk mahasiswa yang menjawab pertanyaan hanya
belum dan sudah bekerja pada bagian bergantung pada penilaian subyektif
C (proses belajar mengajar) pada responden sehingga jawaban
tingkat tinggi. responden berpotensi pada
d. Pola stres untuk mahasiswa yang perceptual bias. Namun demikian,
sudah bekerja pada bagian D pada penelitian ini kelemahan
tersebut telah dikurangi dengan tidak

81
JMS VOLUME 3 N0.1, April 2015 : 71-83

menyebutkan variabel-variabel yang DAFTAR PUSTAKA


hendak diukur dalam kuesioner dan
urutan pernyataannya diacak. Abbey, A., Dunkel-Schetter, C. &
Brickman, P. (1983). Handling the
Beberapa saran yang dapat
stress of looking for a job in law
diajukan peneliti untuk dilakukan pada school: the relationship between
intrinsic motivation, internal attributes,
penelitian mendatang adalah:
relations with others, and happiness.
a. Penelitian ini menggunakan sampel Basic and Applied Social Psychology
4: 263-278.
yang homogen untuk mahasiswa yang
Agoes, A. dkk (2003). Teori dan
bekerja yakni guru. Akan lebih baik Manajemen Stres (Kontemporer dan
penelitian mendatang menggunakan Islam). Malang: Taroda.

sampel yang heterogen dengan Baum, A. & Gatchel, J. (1981). Cognitive


determinants of reaction to
jumlah yang lebih besar guna uncontrollable events: development of
reactance and learned helplessness.
mendapatkan pola stres yang lebih
Journal of Personality and Social
bervariasi. Selain itu, penggunaan Psychology 40: 1078-1089.
sampel yang heterogen akan Brown, R.D., Bond, S., Gerndt, J.,
Krager, L., Krantz, B., Lukin, M.,
memberikan informasi mengenai pola & Prentice, D. (1986) Stress on
stres pada berbagai konteks Campus: An Interactional
Perspective. Research in Higher
pekerjaan, karena setiap pekerjaan Education, Vol. 24, No. 1, pp. 97-
memiliki tekanan stres kerja yang 112.
berbeda-beda. Chandratika, D., & Purnawati, D. 2013.
Gangguan Cemas pada Mahasiswa
b. Penelitian ini menggunakan teknik Semester I dan VII Program Studi
non probability sampling yaitu Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana,
porpusive sampling dengan Skripsi Tidak Dipublikasi
pendekatan judgment sampling akan Cohen, S., Kamarck, T. & Hermelstein, R.
(1983). A global measure of perceived
lebih baik jika pada penelitian stress. Journal of Health and Social
selanjutnya menggunakan jumlah Behavior 24: 385-396.
sampel yang lebih banyak sehingga Cooper, D. R., & Schlinder. P. S. 2008.
Bussiness Research Methods, 10th
bisa digeneralisasi. edition. Mc Graw. New York.
c. Penelitian ini terbatas pada sampel Dembroski, T.H. & MacDougall, J.M.
(1978). Stress effects on affiliation
mahasiswa non-pendas yang hanya
preference among subjects
bisa mengkonfirmasi tingkat stres possessing the Type A coronary
prone behavior pattern. Journal of
pada mahasiswa itu sendiri. Akan
Personality and Social Psychology 36:
lebih baik jika penelitian mendatang 23-33.
memisahkan stres antara mahasiswa Flagel, C.D., Best, L.A., & Hunter, A.C
(2007) Perceptions of Stress Among
laki-laki dan perempuan guna Students Participating in Psychology
mengetahui pola diantara mahasiswa Research: A Canadian Survey.
Journal of Empirical Research on
dengan tingkat gender yang berbeda. Human Research Ethics: An

82
Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas

International Journal, Vol. 2, No. 3, pp. aging. American Psychologist 38: 245-
61-67. 254.
Friedman, L. (1981). How affiliation affects Merdeka.com
stress in fear and anxiety situations. Potter & Perry. (2005). Fundamental Of
Journal of Personality and Social Nursing: Concept, Process, & Practice
Psychology 40: 1102-1117. (Asih, Y. et. All, PenerjemahI. Jakarta:
EGC
Gunawati, R. (2005). Hubungan antara Rasmun. (2004). Stres, Koping dan
Efektivitas Komunikasi Mahasiswa- Adaptasi. Jakarta: Sagung Seto
Dosen Pembimbing Utama Skripsi
Rice, P.L. (1992). Stress & Health (2nded).
dengan Stres dalam Menyusun California, DC; Mc Graw-Hill.
Skripsi pada Mahasiswa Program Robbins, S.P. & Judge, T.A., (2008),
Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Perilaku organisasi. Jakarta: Empat
Universitas Diponegoro. Skripsi Tidak
Salemba, buku 2
Dipublikasikan Sekaran, Uma. (2006) Research Methods
Hair, J. F. Jr., William, C. B., Banin, B. J., for business, Metodologi Penelitian
& Anderson, R. E. 2010. Multivariate untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Data Analysis. 7th edition. Upper
Empat, buku 1 edisi 4.
Saddle River- Prentice Hall. New Sekaran, Uma. (2006) Research Methods
Jersey. for Business, Metodologi Penelitian
Hawari, D. (2001). Manajemen Stres untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Empat, buku 2 edisi 4.
Penerbit FKUI. Shirom, A. (1986). Student Stress. Higher
Ivanchevich, J. M., Konopaske, R., & Education, Vol. 15, No. 6, pp. 667-
Matteson, M. T. 2008. Organizational 676.
Behavior and Management. 8th Sulistiawati. (2005). Konsep Dasar
edition. McGraw-hill. New York. Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jogiyanto, H.M. (2010). Metodologi Jakarta: EGC
penelitian Bisnis: salah kaprah dan Ubaidillah, A. (2013). Hubungan antara
pengalaman-pengalaman. kesejahteraan psikologis dan
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, Edisi penyesuaian diri terhadap stress
pertama, Cetakan ketiga. akademik mahasiswa baru fakultas
Jogiyanto, H.M. (2008). Pedoman survei psikologi Universitas Islam Negeri
kuesioner: mengembangkan Maulana Malik Ibrahim Malang
kuesioner, mengatasi bias dan Tahun Akademik 2013.
meningkatkan respon. Yogyakarta: http://psikologi.uinmalang.ac.id/pub
BPFE-Yogyakarta, Edisi pertama, lication (diakses 18 Febuari 2015)
Cetakan pertama. Yosep, I. (2007). Keperawatan Jiwa.
Lazarus, R.S. & Delongis, A. (1983). Cetakan 1. Bandung: PT. Refika
Psychological stress and coping in Aditama.

83

View publication stats

Vous aimerez peut-être aussi