Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
net/publication/333032162
Pengukuran Tingkat Stres Mahasiswa Yang Belum Dan Sudah Bekerja (Sebuah
Studi Deskriptif)
CITATIONS READS
0 91
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Irfandi Buamonabot on 12 May 2019.
Abstrak
The question posed in this study examines how patterns of stress among students who have
not and are already working on UPBJJ-UT Ternate? The purpose of this study was to
determine the pattern of stress among students who have not and are already working on
UPBJJ-UT Ternate. Respondents were collected in this study were students UPBJJ UT
Ternate yet and already working. A total of 125 respondents were collected from surveys.
Data was analyzed using descriptive statistics. Research results and conclusions indicate that
the pattern of stress for students who have not and are already working on part A (related to
the exam) at a low level. Patterns of stress for students who have not and are already working
on part B (class meeting to discuss the task) at a low level. Patterns of stress for students who
have not and are already working on part C (the learning process) at a high level. Patterns of
stress for students who are already working on part D (a college student while working) at a
low level .
Keywords: Stress, Student, Open University, Descriptive Study.
71
JMS VOLUME 3 N0.1, April 2015 : 71-83
72
Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas
73
JMS VOLUME 3 N0.1, April 2015 : 71-83
dalam penelitian. Uji validitas instrumen mengenai stabilitas dan konsistensi yang
dilakukan dengan analisis faktor terhadap mana instrumen mengukur konsep dan
butir-butir pernyataan kuesioner. Butir- membantu menilai “ketepatan” sebuah
butir pernyataan dikatakan mempunyai pengukuran (Sekaran, 2006). Pada
loading factor yang signifikan, bila butir penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan
pernyataan tersebut memiliki skor loading dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha
factor ≥ 0,5 dan skor loading factor yaitu diatas 0,6 (Hair et al., 2010).
tersebut tidak menjadi bagian atau Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
anggota faktor lainnya. Hal ini menggunakan software SPSS 16.
menunjukkan bahwa indikator-indikator
HASIL PENELITIAN DAN
tersebut merupakan kesatuan alat ukur
PEMBAHASAN
yang mengukur satu konstruk yang sama
Hasil Penyebaran Kuesioner
dan dapat memprediksi apa yang
Responden pada penelitian ini
seharusnya diprediksi (Hair et al., 2010).
adalah mahasiswa Universitas Terbuka
Reliabilitas berkaitan dengan
Ternate. Proses penyebaran dan
akurasi dan presisi dari sebuah prosedur
pengumpulan data dilakukan terhitung
pengukuran (Cooper dan Schidler, 2006).
mulai bulan juni hingga september 2015,
Keandalan (reliability) suatu pengukuran
dengan menyebarkan sebanyak 145
menunjukkan sejauh mana pengukuran
kuesioner. Dari 132 (94,29%) kuesioner
tersebut tanpa bias (bebas kesalahan—
yang dikembalikan, hanya 125 (89,29%)
error free) dan karena itu menjamin
kuesioner yang dinyatakan memenuhi
pengukuran yang konsisten dari waktu ke
syarat untuk dianalisis. Dengan demikian
waktu dan lintas beragam item dalam
tingkat respon dalam penelitian adalah
instrumen. Dengan kata lain, keandalan
94,29%. Hasil penyebaran kuesioner
suatu pengukuran merupakan indikasi
ditunjukkan pada tabel 1.
74
Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas
75
JMS VOLUME 3 N0.1, April 2015 : 71-83
bekerja tidak ada yang dibuang. Hasil validitas item pernyataan yang
analisis faktor menunjukkan semua item berhubungan dengan kuliah sambil
pernyataan memiliki nilai factor loading bekerja dapat ditunjukkan pada tabel 6.
lebih besar dari 0,5. Hasil pengujian
Tabel 2 Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah Persentase
Jenis Kelamin
Pria 53 42,4
Wanita 72 57,5
Usia
17-22 tahun 33 26,4
23-26 tahun 33 26,4
29-34 tahun 24 19,2
35-40 tahun 15 12,0
> 41 tahun 20 16,0
Status Pernikahan
Sudah Menikah 70 56,0
Belum Menikah 50 44,0
Semester
Semester 4 26 20,8
Semester 5 29 23,2
Semester 6 10 8,0
Semester 7 25 20,0
> Semester 8 35 28,0
Program
Pendas 70 56,0
Non Pendas 55 44,0
Status Pekerjaan
Sudah Bekerja 70 56,0
Belum Bekerja 55 44,0
Pekerjaan
PNS 70 56,0
Mahasiswa 55 44,0
Pokjar
Kota Ternate 55 44,0
Halmahera Utara 24 19,2
Halmahera Selatan 25 20,0
Kepulauan Sula 21 16,8
Sumber: Data diolah
76
Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas
77
JMS VOLUME 3 N0.1, April 2015 : 71-83
konstruk. Analisis terhadap item-item yang belum dan sudah bekerja dinyatakan
correlation digunakan untuk memperbaiki reliable dengan nilai Cronbach’s alpha
ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir- rata-rata di atas 0,6. Item pernyataan yang
butir pertanyaan yang keberadaannya berhubungan dengan kuliah sambil
akan memperkecil koefisien Cronbach’s bekerja untuk responden yang sudah
alpha yang dihasilkan (Sekaran, 2006). bekerja juga menunjukan hal yang sama
Tabel 7 menyajikan hasil pengujian dengan item-item pernyataan yang
reliabilitas untuk item-item pernyataan berhubungan dengan ujian, tugas
yang berhubungan dengan ujian, tugas pertemuan kelas dan proses pengajaran
pertemuan kelas, proses pengajaran dan yakni, nilai Cronbach’s alpha 0,6.
kuliah sambil bekerja untuk responden
78
Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas
dengan ujian, nilai mean item-item mengajar untuk responden yang belum
pernyataan yang berhubungan dengan dan sudah bekerja berada pada kisaran
pertemuan kelas untuk membahas tugas sedang sampai cukup tinggi yakni 3,04-
responden yang belum dan sudah bekerja 4,40. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan
berada pada tingkat rendah sampai cukup saat proses belajar mengajar berada pada
tinggi yakni 2,99-3,66. Rendah dan cukup tingkat yang sedang sampai cukup tinggi.
tingginya angka item-item pernyataan Item pernyataan yang
yang berhubungan dengan pertemuan berhubungan dengan mahasiswa yang
kelas untuk membahas tugas kuliah sambil bekerja mempunyai nilai
menunjukkan bahwa responden mean yang rendah yaitu 2,48-2,95.
merasakan pembahasan tugas dikelas Rendahnya nilai ini menunjukkan bahwa
pada tekanan yang rendah sampai cukup responden mempersepsikan kuliah sambil
tinggi. bekerja berada pada tekanan yang
Nilai mean untuk item pernyataan rendah.
yang berhubungan dengan proses belajar
Tabel 8 Mean dan Standar Deviasi untuk item-item pernyataan yang berhubungan
dengan Ujian, Tugas Pertemuan Kelas, Proses Pengajaran dan Kuliah sambil Bekerja
Belum Bekerja Sudah Bekerja
No Pernyataan Standar Standar
Mean Mean
Deviasi Deviasi
A. Berhubungan Dengan Ujian
Saya tidak mampu menjawab pertanyaan
1 2,35 0,92 2,39 0,99
ujian
Saya datang ke ujian dengan persiapan
2 2,31 1,38 2,29 0,90
yang tidak cukup
Saya mengerjakan soal ujian yang terlalu
3 2,75 1,10 2,83 0,98
banyak dalam waktu yang singkat
Saya tidak memiliki waktu yang cukup
4 2,24 1,14 2,56 0,93
untuk persiapan ujian
Saya tidak mampu menyelesaikan ujian
5 dengan tepat waktu karena waktu yang 1,82 1,23 2,08 0,89
disediakan terlalu singkat
B. Pertemuan Kelas untuk Membahas Tugas
Saya memiliki banyak bahan bacaan
1 3,04 0,99 3,66 1,03
(tugas/paper) yang harus dibaca
Saya harus mengerjakan tugas (makalah,
2 3,09 1,03 3,52 1,05
review, dll) dalam waktu yang singkat
Saya harus menyelesaikan banyak tugas
3 2,93 0,96 3,29 0,99
dalam waktu yang bersamaan
C. Proses Belajar Mengajar
Saya diwajibkan membaca paper (tugas)
1 4,26 0,52 3,43 1,13
sebelum kelas dimulai
Saya harus siap menghadapi pertanyaan
2 langsung dari dosen pada setiap 4,40 0,60 3,63 1,02
perkuliahan
79
JMS VOLUME 3 N0.1, April 2015 : 71-83
Tabel 8 menunjukkan nilai mean berupaya untuk selalu siap dalam setiap
dan deviasi standar untuk setiap item sesi perkuliahan yang nantinya
kuesioner. Jika standar deviasi makin kecil berdampak pada kinerja dan hasil belajar
maka item pertanyaan makin baik untuk yang tinggi.
mengungkapkan kondisi secara nyata, Hasil pada bagian A (berhubungan
maka dari empat bagian pertanyaan dengan ujian) menunjukkan bahwa,
tentang stres yang paling dirasakan oleh mahasiswa mempersepsikan kesiapan
mahasiswa yang belum dan sudah bekerja dalam menghadapi ujian pada tingkat
adalah yang memiliki nilai mean paling yang rendah. Hal ini berarti mahasiswa
tinggi dan standar deviasi paling kecil yaitu sangat siap dalam hal persiapan, waktu
bagian C (proses belajar mengajar). Hal yang diberikan, dan kemampuan
ini berarti Universitas Terbuka dalam menjawab soal. Temuan ini bertentangan
proses belajar mengajar menerapkan dengan data UPBJJ-Ternate bahwa untuk
sistem belajar mandiri dengan pertemuan mahasiswa tidak bekerja seharusnya
delapan kali tatap muka dalam satu memiliki prestasi akademik yang lebih baik
semester dianggap tepat guna mencapai dibandingkan mahasiswa yang bekerja
keberhasilan pembelajaran. Penerapan karena ketersedian waktu untuk fokus
sistem pembelajaran ini dimulai dari terhadap kuliah, sementara mahasiswa
pelatihan kepada Tutor yang nanti yang belum bekerja sebagian besar
diterapkan kepada mahasiswa. Tuntutan mempunyai prestasi akademik yang
akademis dari pihak Universitas Terbuka kurang memuaskan (IPK < 2,00-0,00).
dengan nilai IPK minimal 2,00 membuat Bagian B (pertemuan kelas untuk
mahasiswa merasa dituntut untuk meraih membahas tugas) juga menunjukkan hasil
pencapaian yang telah ditentukan. yang dipersepsikan oleh mahasiswa yang
Tuntutan tersebut memberikan beban belum dan sudah bekerja pada tingkat
yang tinggi berupa membaca tugas yang rendah. Hal ini disebabkan setiap dosen
kemudian direviu kembali oleh tutor dalam yang telah mengikuti pelatihan tutor harus
bentuk pertanyaan kepada mahasiswa, mampu menjadi fasilitator, mediator dan
sehingga mahasiswa harus selalu motivator sehingga pada perkuliahan tatap
80
Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas
muka awal sudah memberikan kiat-kiat yakni untuk mahasiswa yang sudah
sukses dalam proses pengerjaan tugas bekerja melaksanakan perkuliahan pada
kepada mahasiswa yang nantinya hari sabtu dan minggu. Seperti yang
berdampak pada efektifitas pengerjaan diketahui pemerintah Provinsi dan
tugas. Kabupaten/ Kota Se-Maluku Utara
Terakhir pada bagian D menerapkan sistem kerja yakni 5 hari
(mahasiswa yang kuliah sambil bekerja) kerja dan 2 hari libur, sementara untuk
mempunyai hasil yang tidak berbeda kategori guru yang harus masuk kerja dari
dengan bagian A dan B yakni hari senin sampai sabtu tidak dijadwalkan
dipersepsikan pada tingkat rendah. Hal ini jam mengajar pada hari sabtu, sehingga
berarti UPBJJ UT-Ternate dalam proses perkuliahan tidak menggangu kerja
mendesain perkuliahan untuk sudah tepat dari mahasiswa tersebut.
81
JMS VOLUME 3 N0.1, April 2015 : 71-83
82
Pengukuran Tingkat .... (Mohbir Umasugi, Irfandi Buamonabot dan Anfas
International Journal, Vol. 2, No. 3, pp. aging. American Psychologist 38: 245-
61-67. 254.
Friedman, L. (1981). How affiliation affects Merdeka.com
stress in fear and anxiety situations. Potter & Perry. (2005). Fundamental Of
Journal of Personality and Social Nursing: Concept, Process, & Practice
Psychology 40: 1102-1117. (Asih, Y. et. All, PenerjemahI. Jakarta:
EGC
Gunawati, R. (2005). Hubungan antara Rasmun. (2004). Stres, Koping dan
Efektivitas Komunikasi Mahasiswa- Adaptasi. Jakarta: Sagung Seto
Dosen Pembimbing Utama Skripsi
Rice, P.L. (1992). Stress & Health (2nded).
dengan Stres dalam Menyusun California, DC; Mc Graw-Hill.
Skripsi pada Mahasiswa Program Robbins, S.P. & Judge, T.A., (2008),
Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Perilaku organisasi. Jakarta: Empat
Universitas Diponegoro. Skripsi Tidak
Salemba, buku 2
Dipublikasikan Sekaran, Uma. (2006) Research Methods
Hair, J. F. Jr., William, C. B., Banin, B. J., for business, Metodologi Penelitian
& Anderson, R. E. 2010. Multivariate untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Data Analysis. 7th edition. Upper
Empat, buku 1 edisi 4.
Saddle River- Prentice Hall. New Sekaran, Uma. (2006) Research Methods
Jersey. for Business, Metodologi Penelitian
Hawari, D. (2001). Manajemen Stres untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Empat, buku 2 edisi 4.
Penerbit FKUI. Shirom, A. (1986). Student Stress. Higher
Ivanchevich, J. M., Konopaske, R., & Education, Vol. 15, No. 6, pp. 667-
Matteson, M. T. 2008. Organizational 676.
Behavior and Management. 8th Sulistiawati. (2005). Konsep Dasar
edition. McGraw-hill. New York. Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jogiyanto, H.M. (2010). Metodologi Jakarta: EGC
penelitian Bisnis: salah kaprah dan Ubaidillah, A. (2013). Hubungan antara
pengalaman-pengalaman. kesejahteraan psikologis dan
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, Edisi penyesuaian diri terhadap stress
pertama, Cetakan ketiga. akademik mahasiswa baru fakultas
Jogiyanto, H.M. (2008). Pedoman survei psikologi Universitas Islam Negeri
kuesioner: mengembangkan Maulana Malik Ibrahim Malang
kuesioner, mengatasi bias dan Tahun Akademik 2013.
meningkatkan respon. Yogyakarta: http://psikologi.uinmalang.ac.id/pub
BPFE-Yogyakarta, Edisi pertama, lication (diakses 18 Febuari 2015)
Cetakan pertama. Yosep, I. (2007). Keperawatan Jiwa.
Lazarus, R.S. & Delongis, A. (1983). Cetakan 1. Bandung: PT. Refika
Psychological stress and coping in Aditama.
83