Vous êtes sur la page 1sur 10

ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal.

58-67

PENGARUH IMPREGNASI LOGAM TITANIUM PADA ZEOLIT ALAM MALANG


TERHADAP LUAS PERMUKAAN ZEOLIT

Lalang Budi Rianto, Suci Amalia, Susi Nurul Khalifah

Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang

ABSTRACT

Effort that can maximize the working of natural zeolite is by activation and modification as a carrier of
active metals or commonly called impregnation. Modified zeolite by impregnation using titanium metal is to
increase the performance of a pure metal catalysts such as low in thermal stability, decreasing surface area and
sintering occurs (clotting) and expensive in the application. Bearers Treatment in the metallic solids by
impregnating the zeolite would make the metals in zeolites as bifungsional catalysts.
Modified Malang’s natural zeolite starting with the activation process using a solution of NH4NO3 2 M,
continued by the addition of titanium metal used in zeolite TiO2 solution with a concentration of 0.1, 0.2, and 0.3
M. Modified zeolite crystallinity characterized analized by XRD analysis. Methylen blue adsorption on Ti-
zeolite is to measure the specific surface area. SEM surface morphology analysis is used to determine the content
of the element is by using XRF analysis.
Characterization using XRD analysis results indicate that Malang’s natural zeolite not changed in the
structure, but it changes the intensity due to the addition of titanium. The largest surface area measurement
obtained from the treatment of Ti-zeolite 0.1, 0.2 and 0.3 M are : 23.159; 23.077 and 20.848 m2/gr. SEM
analysis showed that titanium metal dispersion fairly evenly after the modification. While from the XRF analysis
showed that the ratio of Si / Al increased to 4.354 and content of titanium in the Ti-natural zeolite Malang is
13.6%.

Key words: impregnation, titanium metal , surface area, nature zeolite Malang

ABSTRAK

Upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan kerja dari zeolit alam yakni dengan melakukan
proses aktivasi dan modifikasi sebagai bahan pengemban logam aktif atau yang biasa disebut dengan impregnasi.
Modifikasi zeolit dengan impregnasi menggunakan logam titanium didasarkan pada upaya memperbaiki kinerja
katalis logam murni, karena memiliki stabilitas termal rendah, mudah mengalami penurunan luas permukaan dan
terjadi sintering (penggumpalan) serta tingginya harga dan biaya pemakaian. Perlakuan pengemban logam pada
padatan zeolit melalui impregnasi akan menjadikan logam dalam zeolit sebagai katalis bersifat bifungsional.
Modifikasi zeolit alam Malang dimulai dengan proses aktivasi menggunakan larutan NH4NO3 2 M.
Penambahan logam titanium pada zeolit digunakan larutan TiO2 dengan konsentrasi 0,1; 0,2; dan 0,3 M. Zeolit
modifikasi dikarakterisasi kristalinitasnya dengan analisis XRD. Adsorbsi methylen blue pada Ti-zeolit
dilakukan untuk mengukur luas permukaan spesifik. Analisa morfologi permukaan digunakan SEM dan untuk
mengetahui kandungan unsur digunakan XRF.
Hasil karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan zeolit alam Malang tidak mengalami perubahan struktur,
namun perubahan intensitas akibat penambahan titanium. Nilai pengukuran luas permukaan terbesar didapatkan
dari hasil perlakuan Ti-zeolit 0,1; 0,2 dan 0,3 M berurutan adalah 23,159; 23,077 dan 20,848 m2/gr.. Analisis
SEM menunjukkan adanya pendispersian logam titanium yang cukup merata setelah dilakukan modifikasi.
Sedangkan dari analisis XRF didapatkan kandungan zeolit modifikasi, yang menunjukkan rasio Si/Al mengalami
peningkatan menjadi 4,354 dan kandungan titanium pada Ti-zeolit alam Malang sebanyak 13,6 %.

Kata kunci: impregnasi, logam titanium, luas permukaan, zeolit alam Malang

58
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal 58-67

1.PENDAHULUAN yang tahan panas mencegah terjadinya


Zeolit alam adalah salah satu proses sintering logam katalis yang akan
material yang banyak terdapat pada daerah menurunkan efektifitas katalis.
pegunungan berapi yang berasal dari Komponen logam yang
transformasi abu vulkanik. Zeolit alam didespersikan pada pengemban zeolit
memiliki begitu banyak kegunaan merupakan suatu usaha untuk memperbaiki
diantaranya dapat digunakan sebagai kinerja dan mengatasi kelemahan katalis
adsorben, dehidrasi, separator, penukar ion logam murni. Hal ini dikarenakan
dan katalis. Zeolit alam salah satunya penggunaan katalis logam murni memiliki
berada di daerah Malang selatan. beberapa kesulitan antara lain katalis logam
Kandungan utama zeolit alam Malang murni memiliki stabilitas termal yang
adalah mineral mordenit (MOR), menurut rendah, mudah mengalami penurunan luas
Leniwati (1999) persen mineral mordenit permukaan akibat pemanasan dan mudah
pada zeolit alam Malang sebesar 55–85 % terjadi sintering (penggumpalan) serta
yang berarti kandungan mineral mordenit tingginya harga dan biaya pemakaian logam
relatif tinggi. Sistem kristal mordenit adalah murni sebagai katalis. Pemakaian
ortorombik dan biasanya ditemukan di pengemban akan memberikan dasar yang
dalam batuan vulkanik dan merupakan stabil sehingga dapat memperpanjang
salah satu jenis zeolit alam dengan rasio waktu pakai katalis dan luas permukaan
Si/Al yang tinggi. Hal ini menyebabkan pengemban yang besar sehingga
mordenit memiliki stabilitas termal yang meningkatkan dispersi logam. Selain itu,
tinggi. menurut Sriatun dan Suhartana (2002)
Zeolit banyak dimanfaatkan sebagai logam yang diembankan pada padatan
katalis karena memiliki struktur kerangka zeolit melalui impregnasi akan menjadikan
tiga dimensi dengan rongga di dalamnya logam dalam zeolit sebagai katalis bersifat
dan luas permukaan yang besar. Zeolit yang bifungsional.
berfungsi sebagai katalis mempengaruhi Suharto dkk. (2007) telah
laju reaksi tanpa mempengaruhi melakukan pengembanan logam Cr, Ni dan
kesetimbangan reaksi karena mampu Ti pada zeolit alam Bengkulu secara
menaikkan perbedaan lintasan molekuler impregnasi. Hasil impregnasi logam pada
dari reaksi yang terjadi. Menurut zeolit alam Bengkulu dapat meningkatkan
Prasetyoko (2005), reaksi yang dikatalisis luas permukaan dan keasaman, yaitu
oleh material padatan banyak melibatkan 110,83; 98,97; 109,03 m2/g dan keasaman
pori-pori katalis sebagai tempat terjadinya 3,426; 3,372; 3,355 mmol NH3/g zeolit
reaksi. Sebagian reaksi katalisis tergantung secara berturut-turut dari yang semula luas
pada luas permukaan katalis, dan sebagian permukaan dan keasaman zeolit alam
tergantung pada sisi aktif katalis yang ada Bengkulu 97,26 m2/g dan 1,537 mmol
dalam pori-pori katalis. NH3/g zeolit. Moliner (2010) juga telah
Upaya yang dilakukan untuk melakukan impregnasi Ti dan Sn pada
memaksimalkan kerja dari zeolit yang zeolit Beta (sintetik) yang diaplikasikan
dimanfaatkan sebagai katalis yakni dengan pada isomerisasi glukosa menjadi fruktosa.
aktivasi dan memodifikasi zeolit dengan Penggunaan Ti-Beta menghasilkan
bahan pengemban logam aktif atau yang selektivitas yang lebih baik daripada Sn-
biasa disebut dengan impregnasi. Beta.
Pemanfaatan zeolit sebagai pengemban Berdasarkan hal tersebut dicoba
antara lain karena strukturnya yang berpori melakukan modifikasi pengembanan logam
dan tahan panas. Struktur yang berpori titanium (Ti) pada zeolit alam Malang.
mengakibatkan luas permukaan zeolit besar Pemilihan logam titanium didasarkan pada
sehingga lebih banyak logam katalis yang sifatnya yang dikenal sebagai material tidak
dapat diembankan. Struktur pengemban beracun (non toxic), memiliki stabilitas
59
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal. 58-67

termal tinggi dan kemampuan dipergunakan adsorben, penukar ion dan katalisator.
berulang kali tanpa kehilangan keaktifan. Mordenit termasuk zeolit berpori besar
yang tersusun dari cincin-12 anggota
2. LANDASAN TEORI sehingga dapat mengadsorpsi baik molekul
2.1 Struktur Karakter Zeolit berantai lurus, cabang maupun siklik.
Mineral zeolit adalah kelompok Mordenit juga dikenal memiliki stabilitas
mineral alumunium silikat terhidrasi termal yang tinggi, terbukti dari
LmAlxSiyOz.nH2O, dari logam alkali dan kemampuannya untuk mempertahankan
alkali tanah (terutama Ca, dan Na), m, x, y, struktur sampai temperatur 800–900 oC.
dan z merupakan bilangan 2 hingga 10, n Zeolit mordenit digunakan dalam
koefisien dari H2O, serta L adalah logam. penelitian ini karena kuantitasnya yang
Zeolit secara empiris ditulis banyak dan kualitas yang baik. Rumus
(M+,M2+)Al2O3.SiO2.zH2O, M+ berupa Na kimia zeolit mordenit adalah seperti berikut
atau K dan M2+ berupa magnesium, (Hussain dkk., 2000):
kalsium, atau besi. Litium, stronsium atau M8 [ (AlO2)8 (SiO2)40 ]. 24 H2O
barium dalam jumlah kecil dapat + +
di mana M adalah kation seperti Na , K
menggantikan M+ atau M2+, g dan z 2+
bilangan koefisien. Beberapa jenis zeolit atau Ca yang hadir dalam zeolit mordenit.
berwarna putih, kebiruan, kemerahan, Nilai rasio Si/Al dalam mordenit adalah
coklat, atau warna lainnya karena hadirnya sebanyak 4,17 sampai 10. Nilai rasio Si/Al
oksida besi atau logam lainnya. Densitas yang tinggi akan menyebabkan mordenit
zeolit antara 2,0 – 2,3 g/cm3, dengan bentuk mempunyai kestabilan termal yang tinggi
halus dan lunak. Kilap yang dimiliki dan tidak menunjukkan perubahan apapun
bermacam-macam. Struktur zeolit dapat dalam strukturnya sehingga boleh mencapai
o
dibedakan dalam tiga komponen yaitu suhu setinggi 800 C. Jenis pori yang
rangka aluminosilikat, ruang kosong saling terdapat dalam zeolit mordenit bertindak
berhubungan yang berisi kation logam, dan sebagai bahan adsorban dan kandungan
molekul air dalam fase occluded (Flanigen, kation Na+, K+ dan Ca2+ yang dapat
1981 dalam Harben & Kuzvart, 1996). ditukargantikan oleh kation lain
2.2 Zeolit Mordenit menjadikannya zeolit sebagai penukar ion
Mordenit adalah mineral zeolit yang yang baik. Sifat pemilihan terhadap kation
terjadi secara alami yang mempunyai ratio mengikut urutan sebagai berikut : Cs+ > K+
Si/Al mendekati 10. Keistimewaan dari > NH4+ > Na+ > H+ > Li+.
mordenit adalah permukaan oval cincin 12
dengan ukuran 0,67 x 0,7 nm. Dekat 3. METODE PENELITIAN
dengan permukaan terdapat cincin 8 dengan 3.1 Alat-alat penelitian
diameter 0,39 nm. Dilihat dari strukturnya, Alat yang digunakan seperangkat
setiap kerangka atom berada di sebelah alat gelas, neraca analitik, pengaduk
rongga cincin 12 atau 8. Struktur magnet, desikator, cawan porselin, oven,
menyebabkan semua atom aluminium dan spatula, pemanas listrik, tanur, pH meter,
anion atau situs asam yang bergabung pH indikator universal, kertas saring
dengannya berada pada dinding rongga dan whatman 42, alumunium foil,
dapat dicapai oleh spesies reaktan yang spektrofotometer UV-Vis, botol
melaluinya (Augustin, 1996). hidrotermal, X-Ray Diffractometer (XRD)-
Mordenit merupakan salah satu 6000 3 kW Shimadzu, Scanning Electron
jenis zeolit alam yang dapat digunakan Microscopy (SEM) dan XRF (X-ray
sebagai bahan pengemban logam karena Fluorescence).
berpori cukup besar (±7Å). Rongga dan 3.2 Bahan-bahan penelitian
saluran pada mordenit membuat molekul
jenis ini mampu digunakan sebagai
60
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal 58-67

Bahan yang digunakan dalam mengukur absorbansi menggunakan


penelitian ini diantaranya zeolit alam konsentrasi 16 ppm pada selang waktu 5, ,
Malang, akuades, ammonium nitrat 20, 30, 40, 50, dan 60 menit. Lalu
(NH4NO3), titanium dioksida (TiO2), dilakukan perhitungan dengan persamaan:
metilen blue, etanol.
3.3 Prosedur Xm  N  A
S
Aktivasi zeolit M
Zeolit alam Malang halus direndam Dalam analisis morfologi permukaan zeolit
dalam air bebas ion sambil diaduk dengan modifikasi dilakukan dengan SEM
pengaduk magnet selama sehari semalam (Scanning Electron Microscopy) yang
(24 jam) pada suhu kamar (±25 oC), zeolit diamati pada perbesaran 5000–20000 kali.
kemudian disaring dan endapan yang Kandungan unsur pada zeolit modifikasi
diperoleh dikeringkan dalam oven pada dilakukan analisis XRF (X-Ray
suhu 100 ºC selama 24 jam. Padatan zeolit Fluorescence).
kering ini dicampur dengan larutan
NH4NO3 2 M dengan perbandingan berat 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
zeolit : volume larutan NH4NO3 adalah 1 : Zeolit didapatkan dari daerah
2. Campuran diaduk secara kontinyu Sumbermanjing Malang Selatan, yang
selama 4 jam tanpa pemanasan. Zeolit memiliki kandungan mineral zeolit alam
selanjutnya disaring dan dicuci dengan yang melimpah. Aktivasi zeolit alam
aquades sampai pH filtrat netral (pH ±7). diawali dengan menambahkan NH4NO3 2M
Padatan yang diperoleh dipanaskan pada ke dalam zeolit alam kering. Penggunaan
suhu 110 oC dalam oven selama 12 jam. NH4NO3 dalam proses aktivasi zeolit alam
Modifikasi Ti-H-zeolit alam Malang terletak pada keefektifan bahan tersebut
dengan metode impregnasi sebagai pengganti ion-ion pada zeolit,
Serbuk H-Zeolit kering dicampur khususnya ion logam alkali/alkali tanah.
dengan larutan yang mengandung ion Berdasarkan penelitian Banon dan Suharto
logam titanium (Ti) masing-masing dengan (2008), lemahnya ikatan ion-ion logam
konsentrasi 0,1; 0,2; 0,3 M. Campuran alkali/alkali tanah pada zeolit
diaduk selama 2 jam, kemudian dipanaskan memungkinkan ion tersebut digantikan oleh
pada suhu 90 oC dalam oven selama 12 jam, NH4NO3. Rosdiana (2006) menambahkan,
setelah dingin dilakukan penyaringan. penambahan garam NH4NO3 bertujuan
Dilakukan pemanasan selama 2 jam. sebagai penukar kation, sehingga ion
Selanjutnya semua sampel zeolit “pengganggu” yang terdapat dalam zeolit
terimpregnasi diaktivasi dengan cara dapat disubstitusi dengan kation NH4+ yang
kalsinasi pada suhu 500 oC selama 4 jam terdapat pada permukaan zeolit.
dalam tanur. Adsorpsi kation amonium terjadi
Karakterisasi pada permukaan dengan gugus hidroksil
Karakterisasi menggunakan XRD pada zeolit dan kombinasi muatan positif
dilakukan untuk mengetahui fase dari kation amonium dan muatan negatif
kristalinitas sampel zeolit sebelum dan pada permukaan zeolit. Adapun model
setelah dilakukan modifikasi. Penentuan sederhana mekanisme penukar ion logam
luas permukaan spesifik dilakukan dengan dengan amonium pada zeolit alam secara
menggunakan metode adsorpsi metilen biru skematis disajikan pada Gambar 1 yang
dengan penentuan gelombang pada menggambarkan bahwa ion-ion NH4+ dari
konsentrasi 5,5 ppm λ=600–680 nm. Kurva larutan amonium nitrat menggantikan posisi
baku dicari dengan mengukur adsorbansi logam-logam alkali pada permukaan zeolit
metilen biru dengan konsentrasi 1, 2, 3, 4, alam. Pertukaran ini berlangsung secara
5, 6, 7, dan 8 ppm. Penentuan luas bertahap dan sebanding dengan banyaknya
permukaan spesifik dilakukan dengan
61
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal. 58-67

kation yang tersedia, sehingga semakin dioksida (TiO2) dengan berbagai


besar konsentrasi larutan amonium nitrat konsentrasi yaitu sebesar 0,1; 0,2; dan 0,3
yang digunakan dalam aktivasi semakin M pada H-zeolit. Digunakannya dengan
banyak pula kation-kation logam alkali variasi konsentrasi tersebut untuk
pada zeolit yang diganti oleh ion amonium. mengetahui hubungan antara konsentrasi,
luas permukaan, keasaman serta
kristalinitas dari zeolit hasil modifikasi.
M M
O O O O O O Diharapkan dengan bertambahnya
Si Al Si Al Si
Larutan konsentrasi titanium dioksida yang
NH4NO3 Zeolit Alam digunakan dalam modifikasi zeolit akan
NH4+ NH4+ menambah kandungan ion titanium pada
O O O O O O
Si Al Si Al Si permukaan dan dapat menimbulkan luas
permukaan yang lebih besar dan keaktifan
H+
dari pada zeolit non modifikasi.
H+
O O O O O O
Si Al Si Al Si

Pemanasan 4.1 Karakterisasi dengan X-Ray


Diffraction (XRD)

Gambar 1. Pergerakan amonium sebagai bahan Karakteristik zeolit modifikasi


aktivasi zeolit (Banon dan Suharto, 2008) logam titanium dilakukan dengan
menggunakan metode X-Ray Diffraction
Modifikasi zeolit hasil aktivasi yang (XRD) untuk mengidentifikasi kristalinitas
berupa serbuk H-Zeolit selanjutnya zeolit sebelum dan sesudah dilakukan
ditambahkan logam titanium menggunakan modifikasi serta untuk mengetahui
metode impregnasi. Impregnasi merupakan kemungkinan pembentukan fasa baru
metode preparasi zeolit dengan selama modifikasi. Hasil uji kritalinitas
menempelkan komponen aktif logam dari XRD setelah modifikasi, didapatkan dari
garam prekursor ke dalam material penambahan logam titanium dengan
penyangga. berbagai konsentrasi yakni sebesar 0,1; 0,2;
Titanium merupakan salah satu dan 0,3 M. Pola hasil difraksi zeolit
logam yang baik digunakan dalam alam Malang dibandingkan dengan pola
melakukan proses modifikasi zeolit. difraksi Mordenit standart. Pada Gambar 2
Menurut Fatimah (2008), titanium dioksida dapat dilihat adanya puncak-puncak
(TiO2) adalah material yang dikenal sebagai spesifik yang merupakan puncak dari
bahan katalis didasarkan pada sifat mordenit, yaitu pada 2θ = 19,61o; 20,9o;
semikonduktornya. Diantara oksida logam 25,63o; 26o; 26,25o; 27,67o; 27,87o; 35,6o.
yang lain, titanium dioksida dikenal tidak Sedangkan puncak khas untuk mordenit
memiliki sifat toksik (non toxic), memiliki terdapat pada tiga puncak yang paling
stabilitas termal cukup tinggi dan tertinggi yaitu pada 2θ = 25,631o; dan
kemampuannya dapat dipergunakan 27,651o (JCPDS No 700232). Wustoni
berulang kali tanpa kehilangan aktivitasnya. (2011) juga menambahkan data
Sedangkan modifikasi zeolit alam Malang difraktogram XRD pola khas zeolit
yang berperan sebagai material penyangga mordenit terletak pada sudut 2θ utama yaitu
dilakukan dengan impregnasi logam 13,26o dan 27,6o. Kesesuaian pola
titanium bertujuan untuk memperbaiki sifat difraktogram zeolit alam Malang dengan
dari zeolit alam Malang, agar pemanfaatan mordenit pada Gambar 2 dan dari data 2θ
mineral alam tersebut lebih luas. dapat disimpulkan bahwa sampel zeolit
Modifikasi yang dilakukan terhadap alam Malang mempunyai struktur zeolit
zeolit dengan metode impregnasi diawali tipe Mordenit.
dengan menambahkan larutan titanium
62
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal 58-67

Tabel 1. Intensitas sampel zeolit alam dan Ti


Ti-
zeolit alam
0,1Ti-zeolit alam Intensitas pada
2θ =
Kode Sampel 2θ = 26,6,
27,9,
Cps
0,2Ti-zeolit alam Cps
Zeolit alam 1872,50 521,94
0,1Ti-zeolit alam 1613,94 531,59
0,3Ti-zeolit alam 0,2Ti-zeolit alam 1564,72 488,49
0,3Ti-zeolit alam 1467,32 389,91

zeolit alam Pada prinsipnya, puncakpuncak-puncak


utama muncul pada 2θ yang sama baik pada
10 20 30
2
40 50
pola difraktogram sampel zeolit alam
maupun pola difraktogram dari Ti-zeolit.
Ti
Gambar 2. Perbandingan pola ola XRD zeolit
mordenit database, 0,1 Ti-zeolit
zeolit alam; 0,2 Ti-
Kesesuaian pola difraktogram tersebut
zeolit alam; 0,3 Ti-zeolit
zeolit alam, zeolit alam mengindikasikan bahwa penambahan Ti
Malang pada zeolit alam tidak merubah struktur
kristal zeolit alam dengan tipe zeolit
mordenit. Perubahan terjadi hanya pada
intensitas puncak. Apabila dibandingkan
dengan zeolit alam, intensitas puncak pada
2θ = 26,6° dan 27,9o dari sampel Ti Ti-zeolit
Gambar 3. Pola difraktogram XRD titanium
alam semakin menurun dengan
Menurut Matsumoto dkk. (1999) bertambahnya jumlah titanium sebagaimana
pola XRD TiO2 ditunjukkan pada difraksi ditunjukkan oleh Tabel 1. Adanya
puncak 2θ = 25,28; 37,80; dan 48,12°. penurunan intensitas puncak pada sampel
Gambar 2 menunjukkan bahwa puncak Ti-zeolit
zeolit alam ini membuktikan bahwa
titanium pada semua sampel Ti-zeolit
Ti alam titanium telah berada pada permukaan
Malang tidak terlihat meskipun sudah zeolit alam.
terdapat titanium pada permukaan zeolit Puncak
ncak yang ditunjukkan pada
alam. Fenomena tersebut dapat disebabkan difraktogram hasil analisis XRD zeolit alam
oleh rendahnya kandungan logam titanium yang telah dimodifikasi
modifikasi juga menunjukkan
padaa zeolit alam Malang sehingga dispersi adanya sedikit pergeseran. Pergeseran yang
titanium pada permukaan zeolit alam terjadi, dikarenakan adanya perubahan fase
Malang sangat merata. setelah titanium menempel pada zeolit
Difraktogram yang dihasilkan dari alam. Hal lain mungkin disebabkan
di karena
zeolit alam dan zeolit modifikasi hampir jenis alat dan ketelitian alat yang digunakan
tidak menunjukkan adanya perubahan yang memiliki prinsip dan cara kerja yang sama.
berarti, namun pada puncak khas yang
terbentuk
tuk tampak terjadi perubahan 4.2 Analisa luas permukaan
ermukaan dengan
intensitas relatif kristal. Intensitas relatif adsrobsi metilen biru
iru
merupakan parameter yang menunjukkan Penentuan luas permukaan zeolit
jumlah atau banyaknya bidang kristal yang alam modifikasi dilakukan dengan
terukur. Perubahan intensitas yang terjadi menggunakan adsorbsi metilen biru.
dikarenakan adanya penambahan logam Adsorpsi dilakukan untuk menentukan
titanium yang berpengaruh
berpenga pada kapasitas adsorpsi yang terdapat pada zeolit
kristalinitas, hal
al tersebut dapat dilihat pada modifikasi. Perlakuan diawali dengan
Tabel 1. penentuan panjang gelombang maksimum

63
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012,
201 hal. 58-67

terhadap
erhadap larutan metilen biru konsentrasi permukaan yang cukup besar.
5,5 ppm. Dimungkinkan pada penambahan logam
Pengukuran absorbansi dilakukan titanium 0,3 M terjadi sintering
dengan menggunakan spektrofotometer (penggumpalan), sehingga zeolit dengan
UV-Vis,
Vis, hal ini dikarenakan metilen biru hasil impregnasi titanium 0,3 M mengalami
adalah senyawa berwarna. Menurut Yudi penutupan pori yang berakibat
(2011), warna dari metilen biru disebabkan berkurangnya kemampuan dalam m menyerap
oleh perpanjangan gan sistem konjugasi, metilen biru. Semakin bertambahnya
dimana hal ini dapat terjadi karena sistem konsentrasi titanium
itanium yang digunakan, maka
konjugasi akan mengecilkan jarak antara pendispersian titanium
itanium pada permukaan
tingkat energi dasar ke tingkat energi zeolit akan semakin banyak. Sehingga
tereksitasi. Jarak yang kecil ini menyebabkan tertutupinya pori pada
menyebabkan energi yang diperlukan untuk permukaan zeolit modifikasi.
melakukan eksitasi elektron dari keadaankead
dasar ke keadaan yang lebih tinggi (keadaan
24 23.15923,365
eksitasi) akan berkurang, sehingga akan
23 0,1Ti
0,1Ti-zeolit
menyebabkan panjang gelombang sinar Uv Uv-

Luasp Permukaan
22 21.53 alam
Vis yang diperlukan dalam terjadinya 21
serapan akan meningkat (Underwood, 0,2Ti
0,2Ti-zeolit
20
alam
2002). Pengukuran
engukuran serapan dari suatu zat 19
dalam analisis kuantitatif
uantitatif secara 18 0,3Ti
0,3Ti-zeolit
spektrofotometer dilakukan pada panjang 17 alam
5 10 20 30 40 50 60
gelombang maksimum. Data yang Menit
diperoleh dari pengukuran panjang Gambar 4. Grafik luas permukaan spesifik Ti
Ti-
gelombang maksimum metilen biru zeolit alam
diperlukan untuk pengukuran konsentrasi
metilen biru dalam proses model adsorpsi Berdasarkan analisa statistika yang
oleh zeolit. telah dilakukan,, dimana analisa tersebut
Analisaa luas permukaan diawali dengan uji F, maka dari data yang
menggunakan metilen biru didasarkan pada diperoleh menunjukkan taraf signifikan.
prinsip adsorbsi fisika pada permukaan Ti Ti- Hal ini dikarenakan hasil F tabel > dari F
zeolit alam. Luas permukaan spesifik hitung,
g, baik dari pengaruh konsentrasi
tertinggi yang didapatkan dari variasi maupun dari lama pengocokan. Sedangkan
konsentrasi modifikasi zeolit alam yaitu dari uji BNT (Beda Nyata Terkecil)
pada pengocokan menit ke-40. 40. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria luas
menunjukkan
nunjukkan bahwa zeolit modifikasi permukaan yang dihasilkan antara
mampu mengadsorp metilen biru secara konsentrasi titanium tampak tidak terjadi
optimum pada menit ke-40. 40. Hal tersebut perbedaan yang nyata. Hal ini dikarenakan
dapat ditunjukkan pada Gambar 4. taraf BNT lebih kecil dibandingkan dengan
Berdasarkan data Gambar 4 perbedaan antar data.
diketahui zeolit dengan konsentrasi
titanium 0,2 M menunjukkan n luas 4.3 Karakterisasi SEM
permukaan yang lebih bih besar dari zeolit Morfologi permukaan padatan zeolit
modifikasi lain. Hal ini dimungkinkan dilihat dengan menggunakan analisis
karena adanya perluasan permukaan yang Scanning Electron Microscopy (SEM).
diakibatkan proses impregnasi logam Analisis tersebut dilakukan untuk
titanium dengan konsentrasi 0,2 M, mengetahui topologi dari zeolit
olit modifikasi
sedangkan dari hasil impregnasi logam meliputi tekstur dan dispersi dari logam
titanium dengan konsentrasi 0,3 M yang dimodifikasikan pada zeolit alam
cenderung mengalami galami penurunan luas Malang. Sampel yang dilakukan analisis
64
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal 58-67

SEM adalah zeolit modifikasi yang penempelan logam titanium pada


memiliki luas permukaan paling baik permukaan zeolit. t. Hal ini menunjukkan
diantara sampel lain. Hasil
asil analisis zeolit bahwa dari perlakuan menggunakan logam
alam Malang aktivasi dan hasil modifikasi titanium sebagai logam modifikasi berjalan
zeolit alam Malang dengan logam titanium dengan baik. Terdispersinya logam titanium
menggunakan SEM ditunjukkan pada yang merata tersebut, diharapkan adanya
Gambar 5 hingga Gambar 8. pertambahan luas permukaan dan sisi aktif
dari logam titanium.
Padaa perhitungan luas permukaan
yang dilakukan dengan adsorbsi metilen
biru, menunjukkan hal yang berbeda yakni
luas permukaan zeolit dengan konsentrasi
titanium tertinggi (0,3 M) menunjukkan
hasil yang kurang lebih baik jika
dibandingkan dengan zeolit modifi modifikasi
logam titanium 0,2 M. Hal ini dikarenakan
logam yang menempel pada permukaan
zeolit ada beberapa yang menutupi rongga
pori pada permukaan, sehingga luas
permukaan spesifik dapat berkurang.
Gambar 5. Zeolit alam Malang aktivasi
(perbesaran 5500 kali)

Gambar 7. 0,2 Ti-Zeolit


Zeolit alam (perbesaran
8000 kali)

Gambar 6. Zeolit alam Malang aktivasi


(perbesaran 10000 kali)

Berdasarkan hasil SEM pada


Gambar 5 dan Gambar 6,, dapat dilihat
perbedaan penampakan antara zeolit
aktivasi dan zeolit modifikasi titanium. Dari
hasil
asil SEM yang didapatkan bahwa pada
kristal yang terbentuk kurang begitu
seragam, hal ini dikarenakan pada
penelitian ini tidak menggunakan ayakan
dalam ukuran tertentu. Sedangkan
Gambar 8. 0,2Ti-Zeolit
Zeolit alam (perbesaran
penampakan dengan adanya gumpalan 20000 kali)
putih yang terdispersi terlihat adanya

65
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal. 58-67

4.4 Karakterisasi XRF sulit untuk dilakukan penukaran ion


Analisis XRF dilakukan untuk dibandingkan dengan logam alkali dan
mempertegas adanyanya logam titanium alkali tanah.
yang menempel pada zeolit alam setelah
dilakukan impregnasi. Analisis XRF 5. KESIMPULAN
dilakukan pada zeolitalam yang telah Konsentrasi logam titanium yang
dimodifikasi dengan impregnasi logam paling baik dalam memodifikasi zeolit alam
titanium 0,2 M. Pada Tabel 2. Malang dengan menggunakan metode
menunjukkan hasil analisis XRF sampel Ti- impregnasi yaitu pada penambahan larutan
H-zeolit dibandingkan dengan komposisi TiO2 dengan konsentrasi 0,2 M. Hal ini
unsur dari zeolit alam yang belum ditinjau dari kristalinitas, luas permukaan
dimodifikasi. spesifik dan pendispersian material titanium
pada permukaan. Karakterisasi yang
Tabel 2. Hasil Analisa XRF zeolit alam dan dihasilkan dari modifikasi zeolit alam
zeolit modifikasi titanium Malang menunjukkan bahwa zeolit alam
Kandungan (%) Malang tidak mengalami perubahan
Unsur 0,2 Ti-zeolit struktur dan kristalinitas setelah dilakukan
Zeolit alam
alam modifikasi. Luas permukaan yang
Al 13 9,6 dihasilkan dari modifikasi zeolit dengan
Si 49,9 41,8 konsentrasi logam titanium 0,1; 0,2 dan 0,3
Ca 4,26 3,03 M berurutan adalah 22,433; 23,365 dan
Ti 1,28 13,6 21,502 m2/gram. Berdasarkan uji statistika
Cr 0,064 0,03
BNT, luas permukaan yang diukur dari
Fe 25,3 25,3
Zn 0,33 0,26 zeolit modifikasi tidak menunjukkan
Eu 0,3 0,3 perbedaan yang nyata. Pendispersian pada
zeolit dengan konsentrasi logam titanium
Berdasarkan Tabel 2 diketahui 0,2 M yang diamati menggunakan
kandungan unsur pada zeolit setelah instrumentasi SEM tampak relatif tersebar
dilakukan modifikasi terjadi peningkatan merata dan kandungan logam titanium yang
kandungan logam titanium. Hal ini menempel pada zeolit-Ti 0,2 M dari hasil
menunjukkan bahwa selama proses analisis XRF sebesar 13,6 %.
modifikasi, logam titanium dapat menempel
pada zeolit sebanyak 13,6 %. Sedangkan 6. DAFTAR PUSTAKA
rasio Si/Al pada zeolit alam Malang Augustine, J.R., 1996, Heterogeneous
mengalami perubahan nilai setelah Catalysis for The Synthetic Chemist,
dilakukan modifikasi dengan penambahan 1st ed. Marcel Decker. Inc. New York.
logam titanium. Semula rasio Si/Al zeolit Banon, C. dan Suharto E.2008. Adsorbsi
alam Malang adalah sebesar 3,838 dan Amoniak Oleh Adsorben Zeolit Alam
setelah dilakukan modifikasi menjadi yang Diaktivasi Dengan Larutan
4,354. Sedangkan logam-logam pada zeolit Amonium Nitrat. Jurnal Gradien.
modifikasi sebagian mengalami Vol.4 No. 2 Juli 2008 : 354-360.
pengurangan, seperti yang terjadi pada Zn Fatimah, Is. 2008. Dispersi TiO2 ke Dalam
(seng) dan Ca (kalsium). Hal ini SiO2-Montmorillonit: Efek Jenis
dimungkinkan kation tersebut telah Prekursor. Jurnal Penelitian Saintek,
digantikan oleh amonium ketika proses Vol. 14, No. 1, April 2009: 41-58.
aktivasi zeolit dan titanium mengisi logam Harben, P.W. dan Kuzvart, M. 1996.
pada zeolit. Untuk Fe (besi) menunjukkan Industrial Minerals: A Global
tidak terjadi perubahan jumlah komposisi. Geology. Industrial Minerals
Hal tersebut disebabkan pada besi lebih Information Ltd, Metal Bulletin PLC.
London.
66
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal 58-67

Hussain, Asiah dkk., 2000. Penentuan Suharto E. dan Banon, C. 2008. Adsorbsi
Kapasiti dan Jenis Pencerapan Zeolit Amoniak Oleh Adsorben Zeolit Alam
Asli Terhadap Bahan Pencelup yang Diaktivasi Dengan Larutan
Sintetik. Malaysian Journal of Amonium Nitrat. Gradien Jurnal.
Analytical Sciences. Vol. 7. No. 1 Vol. 4 No. 2 Juli 2008. Jurusan
(2001) 69-79. Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Leniwati, M. 1999. Isomerisasi 1– Buten Pengetahuan Alam, Universitas
Menggunakan Zeolit Alam Asal Bengkulu. Indonesia.
Malang. Jawa Timur. Sebagai Katalis. Suharto, T. E., Gustian, I., Sundaryono, A.
Proc. ITB. Vol 31, No.2, 1999. Hal. 2007. Pembuatan dan Karakterisasi
42. Katalis Bifungsional dari Zeolit Alam.
Matsumoto, A., Chen, H., Tsutsumi, K., Jurnal Gradien. Vol. 3. No.2 Hal:
dan Nishimiya. N. 1999. Preparation 138-146.
and Characterization of TiO2 Suseno, A. 2004. Modifikasi Pori Zeolit
Incorporated Y-zeolite. Colloids and Alam Wonosari Menggunakan
Surfaces A: Physicochemical and Molekul Pengarah Struktur dan
Engineering Aspects 157 (1999) 295– Aplikasinya Sebagai Padatan
305. Pendukung Imobilisasi Sel Khamir
Moliner, Manuel, Leshkov, Yuriy Román (Phaffia Rhodozyma) Penghasil
dan Davis, Mark E. 2010. Tin- Karotenoid Untuk Diversifikasi
containing zeolites are highly active Metode Konservasi Sel. Fakultas
catalysts for the isomerization of Matematika dan Ilmu Pengetahuan
glucose in water. Chemical Alam. Universitas Diponegoro.
Engineering. California Institute of Semarang.
Technology. Pasadena. Wustoni, S. 2011. Sintesis Zeolit Mordenit
Nugrahaningtyas, Khoirina Dwi dkk. 2009. dengan Bantuan Benih Mineral Alam
Preparation and Characterization The Indonesia. Jurnal Matematika &
Non-Sulfided Metal Catalyst: Ni/USY Sains, Desember 2011. Vol. 16
and NiMo/USY. Indo. J. Chem., Nomor 3. ITB. Bandung.
2009, 9 (2), 177 – 183 Yudi, A. 2011. Pembuatan dan
Prasetyoko, D. 2005. Sintesis & Karakterisasi Karbon Aktif Dari Ban
Karakterisasi ZSM-5 Mesopori serta Bekas Dengan NaCl Sebagai Bahan
Uji Aktivitas Katalitik pada Reaksi Pengaktif Pada Temperatur Aktivasi
Esterifikasi Asam Lemak Stearin Fisika 600 oC dan 650 oC. Skripsi.
Kelapa Sawit. Skripsi. Jurusan Kimia Jurusan Kimia. UIN Malang.
FMIPA. Institut Teknologi Sepuluh Underwood. 2002. Analisis Kimia
Nopember. Surabaya. Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Rosdiana, T. 2006. Pencirian dan Uji
Aktivitas Katalitik Zeolit Alam
Teraktivasi. Skripsi. Departemen
Kimia. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Sriatun dan Suhartana. 2002. Impregnasi
Nikel Klorida pada Zeolit-Y Untuk
Katalis Hidrorengkah Minyak Bumi
o
Fraksi 150–230 C. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Universitas Diponegoro.
Semarang.
67

Vous aimerez peut-être aussi