Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2 2005
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian Dan Penerapan Teknologi
Lingkungan, BPPT
Abstract
Water pollution in the big cities in Indonesia, especially in DKI Jakarta has shown serious
problems. One of the potential sources of water pollution is domestic wastewater that is
wastewater from kitchens, laundry, bathing and toilets. These problems have become more
serious since the spreads of sewerage systems are still low, so that domestic, institutional and
commercial wastewater causes severe water pollution in many rivers or shallow ground water.
Based on the fact that the progress of development of sewerage system is still low, it is
important to develop low cost technology for individual house hold or semi communal
wastewater treatment such as using anaerobic and aerobic submerged biofilter. This paper
describes the pilot plan study of individual household wastewater treatment using anaerobic
and aerobic submerged biofilter using plastic fiber media. The raw wastewater in this
experiment was from household wastewater. Results of experiment shows that under operating
condition 12-24 hours hydraulic retention time, the treated water was physically very clear, and
according on chemical analysis the removal efficiency of BOD is 73.24 – 94.92 %, COD 65.80 –
90.76 %, total suspended solids (TSS) 95.60 – 97.69 %, and detergent (MBAS) 56.80 – 88.51
%, respectively. Compared to attempt by using charcoal media, the quality of treated water did
not show difference significantly.
Kata Kunci : Limbah domestik non toilet, biofilter anaerob-aerob, media serat palstik.
143
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
diolah dengan sistem tangki septik dengan efisiensi media plastik sarang tawon ini antara lain
pengolahan 65 %, maka hanya 22,5 % dari total mempunyai luas permukaan per m3 volume sebesar
beban polutan organik yang dapat dihilangkan, 150 – 240 m2/m3, volume rongga yang besar
sisanya 77,5 % masih terbuang keluar. Untuk dibanding media lainnya, serta kemungkinan terjadi
mengatasi masalah air limbah rumah tangga, salah penyumbatan pada media kecil (Viessman and
satu cara adalah dengan merubah sistem Hamer, 1985). Media palstik sarang tawon ini
pembuangan air limbah yang lama, yakni dengan umumnya dibuat secara pabrikasi khusus sehingga
cara seluruh air limbah rumah tangga baik air harganya relatif lebih mahal dan untuk daerah yang
limbah toilet maupun air limbah non toilet diolah pedesaan yang jauh dari kota menjadi kurang
dengan unit pengolahan air limbah di tempat (on sesuai.
site treatment), selanjutnya air olahannya dibuang Salah satu media biofilter lain yang dapat
ke saluran umum. Jika efisiensi pengolahan “On site digunakan adalah jenis serat plastik. Serat palstik
treatment “ rata-rata 90 %, maka hanya tinggal 10 % mempunyai luas permukaan yang cukup besar,
dari total beban polutan yang masih terbuang ringan dan banyak dijumpai dipasaran. Selain itu
keluar. Salah satu teknologi pengolahan air media dari serat plastik dapat dibuat sendiri dari
limbah rumah tangga dengan sistem “ On Site bahan baku serat plastik daur ulang.
Treatment “ adalah dengan menggunakan proses
kombinasi biofilter anaerob dan aerob. Sistem ini 1.2 Tujuan Penelitian
dapat diaplikasikan untuk tiap-tiap rumah tangga
maupun semi komunal yakni beberapa rumah Tujuan penelitian ini mengkaji efektifitas
menggunakan satu unit alat pengolahan air limbah. pengolahan air limbah rumah tangga individual (On
Di dalam proses pengolahan air limbah Site Treatment) dengan sistem kombinasi Biofilter
secara di tempat atau “On Site treatment”, biaya Anaerob dan Aerob tercelup menggunakan media
pembuatan IPAL tergantung pada jenis media serat plastik.
biofilter yang digunakan. Beberapa syarat yang
harus ada dari media biofilter adalah (MetCalf and
Eddy, 1978) : 2. PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN
Luas permukaan dari media, karena semakin SISTEM BIOFILM
luas permukaan media maka semakin besar
jumlah biomassa per-unit volume. 2.1 Prinsip Pengolahan
Persentase ruang kosong, karena semakin
besar ruang kosong maka semakin besar Mekanisme proses metabolisme di dalam
kontak biomassa yang menempel pada media sistem biofilm aerobik secara sederhana dapat
pendukung dengan substrat yang ada dalam air diterangkan seperti pada gambar 1 (Gouda, 1979).
buangan. Gambar tersebut menunjukkan suatu sistem biofilm
yang yang terdiri dari medium penyangga, lapisan
Media yang banyak digunakan antara lain yakni biofilm yang melekat pada medium, lapisan alir
media batu kerikil atau batu pecah (split) dan media limbah dan lapisan udara yang terletak diluar.
dari bahan plastik tipe sarang tawon. Media dari Senyawa polutan yang ada di dalam air limbah
batu kerikil relatif lebih murah dan mempunyai luas misalnya senyawa organik (BOD, COD), ammonia,
permukaan spesifik cukup besar, tetapi fraksi phospor dan lainnya akan terdifusi ke dalam lapisan
volume rongganya relatif bebih kecil. Oleh karena atau film biologis yang melekat pada permukaan
fraksi volume rongga kecil maka media biofilter ini medium. Pada saat yang bersamaan dengan
mudah terjadi penyumbatan. Untuk mencegah menggunakan oksigen yang terlarut di dalam air
penyumbatan jumlah ruangan diantara kerikil harus limbah senyawa polutan tersebut akan diuraikan
relatif besar. Secara umum diameter celah bebas oleh mikroorganisme yang ada di dalam lapisan
sebanding dengan ukuran kerikil. Tetapi luas biofilm dan energi yang dihasilhan akan diubah
permukaan spesifik berbanding terbalik dengan menjadi biomasa. Suplai oksigen pada lapisan
ukuran kerikil. Apabila kita menggunakan ukuran biofilm dapat dilakukan dengan beberapa cara
kerikil hingga cukup terbuka untuk mencegah misalnya pada sistem RBC yakni dengan cara
terjadinya penyumbatan, luas permukaan spesifik kontak dengan udara luar, pada sistem “Trickling
akan terlalu rendah. Dengan luas permukaan Filter” dengan aliran balik udara, sedangkan pada
spesifik rendah, maka volume reaktor biofilter yang sistem biofilter tercelup dengan menggunakan
diperlukan menjadi lebih besar. Media dari arang blower udara atau pompa sirkulasi.
kayu dapat juga digunakan sebagai media biofilter Jika lapisan mikrobiologis cukup tebal, maka
untuk pengolahan air limbah domestik dengan pada bagian luar lapisan mikrobiologis akan berada
efisiensi yang cukup baik (Said, 2001). dalam kondisi aerobik sedangkan pada bagian
Jenis media biofilter lain yang sering dalam biofilm yang melekat pada medium akan
digunakan adalah media dari bahan plastik tipe berada dalam kondisi anaerobik. Pada kondisi
sarang tawon. Kelebihan dalam menggunakan anaerobik akan terbentuk gas H2S, dan jika
144
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
konsentrasi oksigen terlarut cukup besar maka gas 2.2 Keunggulan Proses Biofilter
H2S yang terbentuk tersebut akan diubah menjadi Pengolahan air limbah dengan proses biofim
sulfat (SO4 ) oleh bakteri sulfat yang ada di dalam mempunyai beberapa keunggulan antara lain (Ebie
biofilm. dan Noriatsu, 1992) :
145
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
146
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
permukaan media kontaktor yakni arang kayu yang 80 BOD AIR OLAHAN (Media Arang)
BOD AIR OLAHAN (Serat Plastik)
ada di dalam zona anaerob maupun zona aerob, 40
telah diselimuti oleh lapisan mikroorganisme.
Dengan tumbuhnya lapisan mikroorganisme 0
0 5 10 15 20
tersebut maka proses penyaringan padatan
WAKTU OPERASI
tersuspensi (SS) maupun penguraian senyawa
polutan yang ada di dalam air limbah menjadai lebih Gambar 4 : Garfik konsentrasi BOD sebelum dan
baik. Hal ini secara fisik dapat dilihat dari air sesudah pengolahan.
limpasan yang keluar dari zona anaerob sudah
cukup jernih, dan buih atau busa yang terjadi di 4.2.2 Penghilangan COD :
zona aerob (bak aerasi) sudah sangat berkurang.
Sedangkan air olahan yang keluar secara fisik Dengan waktu tingal 24 jam, konsentrasi
sudah sangat jernih. COD di dalam air limbah bekisar antara 240,0 –
332,5 mg/l dan setelah pengolahan turun menjadi
4.2 Hasil Percobaan Berdasarkan Variasi 30,7 – 36,7 mg/l, dengan efisiensi penghilangan
Waktu Tinggal (WTH) COD 84,76 – 90,76 %.
Dengan waktu tinggal 18 jam, konsentarsi
Setelah proses “seeding” percoban dilkukan COD di dalam air limbah 208,9 – 318,9 mg/l turun
dengan kondisi waktun tinggal 24 jam, 18 jam dan menjadi 38,9 –39,4 mg/l, dengan efisiensi
12 jam. penghilangan COD antara 81,37 – 87,61 %.
Dengan waktu tinggal 12 jam, konsentarsi
4.2.1 Penghilangan BOD : COD di dalam air limbah 153,5 – 323,4 mg/l turun
menjadi 43,5 – 52,5 mg/l, dengan efisiensi
Dari hasil percobaan tersebut dapat dilihat penghilangan COD antara 65,8 – 86,54 %.
bahwa dengan waktu tinggal hidolis (WTH) antara Hasil percobaan penurunan konsentrasi
24 jam dapat menurunkan konsentrasi BOD di serta efisiensi penghilangan COD selengkapnya
dalam air limbah dari 150,50 – 183,10 mg/l turun dapat dilihat seperti pada Tabel 2 dan Gambar 5.
menjadi 9,3 – 15,2 mg/l, dengan efisiensi
penghilangan BOD berkisar 92,35 – 94,92 %. Tabel 2 : Hasil analisa konsentrasi COD sebelum
Dengan waktu tinggal 18 jam, konsentarsi dan sesudah pengolahan.
BOD di dalam air limbah 143,7 – 190,7 mg/l turun
menjadi 11,2 – 11, 5 mg/l, dengan efisiensi Hari COD COD Efisiensi Keterangan
penghilangan BOD antara 92,2 – 93,97 %. ke masuk keluar (%)
Dengan waktu tinggal 12 jam, konsentarsi (mg/l) (mg/l)
BOD di dalam air limbah 56,8 – 124,8 mg/l turun 1 240,00 36,70 84,76 WTH
menjadi 12,6 – 15,2 mg/l, dengan efisiensi 6 332,50 30,70 90,76 24 Jam
penghilangan BOD antara 73,24 – 89,9 %. Hasil 7 208,90 38,90 81,37 WTH
percobaan penurunan konsentrasi serta efisiensi 12 318,90 39,40 87,61 18 Jam
penghilangan BOD selengkapnya dapat dilihat 13 153,50 52,50 65,80 WTH
seperti pada Tabel 1 dan Gambar 4. 18 323,40 43,50 86,54 12 Jam
300
KONSENTRASI COD (mg/l)
250
Hari BOD BOD Efisiensi Keterangan
ke masuk keluar Penghila 200
(mg/l) (mg/l) ngan (%) 150 COD AIR LIMBAH (Media Arang)
COD AIR OLAHAN (Media Arang)
100 COD AIR OLAHAN (Serat Plastik)
1 150,50 11,50 92,35 WTH
50
6 183,10 9,30 94,92 24 Jam
0
7 143,70 11,20 92,20 WTH 0 5 10 15 20
12 190,70 11,50 93,97 18 Jam WAKTU OPERASI
147
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
40
KONSENTRASI TSS (mg/l)
Gambar 6 : Garfik konsentrasi MBAS sebelum dan Gambar 7 : Garfik konsentrasi TSS sebelum dan
sesudah pengolahan. sesudah pengolahan.
148
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
4.3 Hasil Percobaan Berdasarkan Titik pencemar yakni BOD, COD, Deterjen (MBAS)
Pengambilan Sample dan Total padatan tersuspensi (TSS) dengan
baik, yakni masing masing efisiensi peng-
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui hilangan BOD 73,24 – 94,92 %, penghilangan
efisiensi tiap tiap zona di dalam biofilter. Lokasi COD 65,80 – 90,76 %, penghilangan deterjen
pengambilan contoh (sampling) yakni : (MBAS) 56,80 – 88,51 %, dan penghilangan
Lokasi 1 : Air limbah yang masuk reaktor. TSS 95,60 – 97.69 %.
Lokasi 2 : Air limbah setelah bak pengendapan Pengolahan air limbah dengan sistem biofilter
Awal. menggunakan media serat plastik relatif stabil
Lokasi 3 : Air limbah setelah biofilter anaerob. terhadap pengaruh fluktuasi konsentrasi atau
Lokasi 4 : Air limbah yang keluar reaktor beban pengolahan.
(air olahan). Jika dibandingkan terhadap percobaan
Hasil analisa sampling berdasarkan titik dengan menggunakan media arang, kualitas
pengambilan contoh air dengan waktu tinggal 24 air hasil olahan menunjukkan hasil yang relatif
jam, 18 jam serta 12 jam untuk parameter BOD, sama dan tidak menunjukkan perbedaan
COD, MBAS serta TSS ditunjukkan seperti pada berarti.
Gambar 8 sampai dengan Gambar 19. Dari hasil
tersebut secara umum dapat dilihat bahwa
penghilangan polutan pencemar sebagian besar DAFTAR PUSTAKA
terjadi pada zona pengendapan atau pengurai awal
serta pada zona anaerob yakni mencapai sekitar 80 1. ----- " The Study OnUrban Drainage And
%, sedangkan zona aerob hanya menghilangkan Waste Water Disposal Project In The City
atau menyisihkan kandungan polutan sekitar 10 – Of Jakarta”, , JICA, December 1990.
15 %. 2. -----, “ Gesuidou Shissetsu Sekkei Shisin to
Besarnya penyisihan yang terjadi pada zona Kaisetsu “, Nihon Gesuidou Kyoukai, 1984.
anaerob tersebut merupakan salah satu keunggulan 3. Ebie, K. dan Noriatsu, A., 1992, Sanitary
sistem biofilter anaerob –aerob yakni dengan cara Engineering fot Practice (Esei Kougaku
tersebut energi yang digunakan akan sangat kecil Engshu), Water and wastewater (Jouuoido
dibandingkan apabila menggunakan sistem aerobik To Gesuido), Morikita Shupan, Tokyo.
saja.
4. Fair, Gordon Maskew et.al., " Eements Of
Namun demikian di dalam sistem biofilter
Water Supply And Waste Water Disposal”,
zona aerob tetap diperlukan karena dengan sistem
John Willey And Sons Inc., 1971.
aerob senyawa amoniak akan teroksidasi menjadi
nitrat, dan senyawa sulfur yang menyebabkan bau 5. Gouda T., “Suisitsu Kougaku - Ouyouben”,
akan teroksidasi menjadi sulfat yang tidak berbau. Maruzen kabushiki Kaisha, Tokyo, 1979.
Selain itu dengan adanya zona aerob efluen 6. MetCalf And Eddy, " Waste Water
menjadi lebih jernih dan tidak berbau. Engineering”, Mc Graw Hill 1978.
7. Said, N.I., “Sistem Pengolahan Air Limbah
5. KESIMPULAN Rumah Tangga Skala Individual Tangki
Septik Filter Up Flow”, Majalah Analisis
Berdasarkan hasil percobaan tersebut diatas Sistem Nomor 3, Tahun II, 1995.
dapat disimpulkan beberapa hal antara lain : 8. Said, N.I., “Proses Biofilter Anaerob-Aeropb
Tercelup Menggunakan Media Arang Untuk
Serat plastik dapat digunakan sebagai media Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga”,
biofilter untuk pengolahan air limbah rumah Majalah Pengkajian Industri Edisi No.
tangga dengan hasil yang baik. 14/Agustus/2001. ISSN 1410-3680.
Uji coba pengolahan air limbah rumah tangga 9. Viessman W, Jr., Hamer M.J., “ Water
dengan sistem biofiloter menggunakan media Supply And Polution Control “, Harper &
serat plastik dengan waktu tinggal hidrolis Row, New York, 1985.
(WTH) 12 -24 jam pada kondisi stabil dapat
menghilangkan atau menyisihkan kandungan
149
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
LAMPIRAN :
Gambar 3 :Diagram proses percobaan pengolahan air limbah rumah tangga dengan sistem biofilter tercelup
menggunakan media serat plastik.
240 100
200
80
PENGHILANGAN BOD (%)
KONSENTRASI BOD (mg/l)
20
40
0 0
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
Gambar 8 :Konsentrasi BOD di dalam air limbah dan air olahan berdasarkan titik pengambilan contoh,
serta efisiensi penghilangan.
Keterangan : Media Serat Plastik
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 18 Jam. HRR = 1
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
150
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
350 100
300
80
0 0
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
Gambar 9: Konsentrasi COD di dalam air limbah dan air olahan berdasarkan titik pengambilan contoh,
serta efisiensi penghilangan.
Keterangan :
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 24 Jam. HRR = 1
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
40 100
KONSENTRASI MBAS Hari Ke-1
KONSENTRASI MBAS hari Ke-6
30
60
20
Media Biofilter : Serat Plastik
Waktu Tinggal : 24 Jam 40
10
20
0 0
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
Gambar 10 : Konsentrasi MBAS di dalam air limbah dan air olahan berdasarkan titik pengambilan contoh,
serta efisiensi penghilangan.
Keterangan :
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 24 Jam HRR = 1
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
151
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
350 100
300
80
100
20
50
0 0
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
Gambar 11 : Konsentrasi TSS di dalam air limbah dan air olahan berdasarkan titik pengambilan contoh,
serta efisiensi penghilangan.
Keterangan :
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 24 Jam. HRR = 1
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
250 100
200 80
PENGHILANGAN BOD (%)
KONSENTRASI BOD (mg/l)
50 20
0 0
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
Gambar 12 : Konsentrasi BOD di dalam air limbah dan air olahan berdasarkan titik pengambilan contoh,
serta efisiensi penghilangan.
Keterangan :
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 18 Jam. HRR = 1
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
152
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
350 100
300
80
100
20
50
0 0
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
Gambar 13: Konsentrasi COD di dalam air limbah dan air olahan berdasarkan titik pengambilan contoh,
serta efisiensi penghilangan.
Keterangan :
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 18 Jam. HRR = 1
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
30 120
PENGHILANGAN MBAS Hari Ke-1
PENGHILANGAN MBAS Hari Ke-6
100
PENGHILANGAN MBAS (%)
80
Media Biofilter : Serat Plastik
18 Waktu Tinggal : 18 jam
60
12
40
6
20
0 0
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
Gambar 14 : Konsentrasi MBAS di dalam air limbah dan air olahan berdasarkan titik pengambilan contoh,
serta efisiensi penghilangan.
keterangan :
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 18 Jam. HRR = 1
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
153
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
300 120
Media Biofilter : Serat Plastik
Waktu Tinggal : 18 Jam
250 100
150 60
KONSENTRASI TSS Hari Ke-1
KONSENTRASI TSS Hari Ke-6
PENGHILANGAN TSS Hari Ke-1
100 PENGHILANGAN TSS Hari Ke-6 40
50 20
0 0
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
Gambar 15 : Konsentrasi TTS di dalam air limbah dan air olahan berdasarkan titik pengambilan contoh,
serta efisiensi penghilangan.
Keterangan :
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 18 Jam. HRR = 1
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
200 120
KONSENTRASI BOD Hari Ke-1
KONSENTRASI BOD Hari Ke-6
PENGHILANGAN BOD Hari Ke-1 100
KONSENTRASI BOD (mg/l)
160
PENGHILANGAN BOD (%)
80
120
60
80
40
Media Biofilter : Serat Plastik
Waktu Tinggal : 12 Jam
40
20
0 0
0 1 2 3 4 5
LOKASI SAMPLING
Gambar 16 : Konsentrasi BOD di dalam air limbah dan air olahan berdasarkan titik pengambilan contoh,
serta efisiensi penghilangan.
Keterangan :
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 12 Jam. HRR = 1
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
154
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
300
KONSENTRASI COD Hari Ke-1
KONSENTRASI COD Hari Ke-6
200 80
150 60
100 40
50 20
Media Biofilter : Serat Plastik
Waktu Tinggal : 12 jam
0 0
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
Gambar 17 : Konsentrasi COD di dalam air limbah dan air olahan berdasarkan titik pengambilan contoh,
serta efisiensi penghilangan.
Keterangan :
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 12 Jam. HRR = 1
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
25 100
KONSENTRASI MBAS Hari Ke-1
KONSENTRASI MBAS Hari Ke-6
PENGHILANGAN MBAS Hari Ke-1
80
PENGHILANGAN MBAS (%)
15 60
10 40
5 20
Media Biofilter : Serat Plastik
Waktu Tinggal : 12 Jam
0 0
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
Gambar 18 : Konsentrasi MBAS di dalam air limbah dan air olahan berdasarkan titik pengambilan contoh,
serta efisiensi penghilangan.
Keterangan :
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 12 Jam. HRR = 1
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
155
Nusa Idaman Said : Penggunaan Media Serat Palstik pada Proses …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
400
KONSENTRASI TSS Hari Ke-1
KONSENTRASI TSS Hari Ke-6
PENGHILANGAN TSS Hari Ke-1
PENGHILANGAN TSS Hari Ke-6
80
200
60
40
100 Media Biofilter : Serat Plastik
Waktu Tinggal : 12 Jam
20
0 0
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
Gambar 19 : Konsentrasi TSS di dalam air limbah dan air olahan berdasarkan titik pengambilan contoh,
serta efisiensi penghilangan.
Keterangan :
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 12 Jam. HRR = 1
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
156