Vous êtes sur la page 1sur 9

Jurnal JARKOM Vol. 5 No.

1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

ANALISIS KINERJA WIRELESS PROTOCOL 802.11 DAN NSTREME VERSION 2(NV2)


PADA WIRELESS MIKROTIK

Hanan Fajar Ramadhan1, Rr. Yuliana R. K. ST., MT.,2, Suwanto Raharjo, S.Si., M.Kom.3
1,2,3
Teknik Informatika, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta
hanan.fajar.ramadhan@gmail.com, yuliana@akprind.ac.id, wa2n@akprind.ac.id

ABSTRACT
Today's modern era, quality will be the speed in terms of data transfer is a matter to
note, this is related to the many needs for data transfer for maximum results in data transfer
desired by the users. The widely used wireless protocol is 802.11. Mikrotik developed the NV2
protocol to reduce the hidden nodes, reducing the overhead delay delay thus increasing
throughput. To know the existence of differences of protocol conducted by this research, so that
available comparison of performance in both protocol.
Protocol analysis to compare QoS performance between protocols on mikrotik wireless
routerboard.. Using quality networking methods analyzed with QoS using the parameters
throughput, delay, jitter and packet loss, testing network performance analysis of 802.11 and
NV2 protocols applied to TIPHON standards to determine the quality of the analysis results
when the network conditions are quiet and crowded on each - protocols.
The results of the performance analysis on the 802.11 wireless protocol in a crowded and quiet
network condition obtained an average throughput value of 0.16745 Megabit / second, whereas
in NV2 wireless protocols of 0.22615 Megabit/second, the throughput value in the NV2 protocol
got a larger average value 802.11. The average delay value of the 802.11 wireless protocol of
63.4863 ms according to the TIPHON standard is very good, while in the NV2 protocol it gets an
average value of 82.8475 ms that value is very good. The average value of jitter on 802.11 and
NV2 protocols is equal to 0 ms, the value according to TIPHON standard is very good. The
average value of 802.11 packet loss protocol is 0.465% while NV2 is 0.685%, the packet loss
value in both protocols according to TIPHON standard is very good. In the NV2 protocol the
throughput value is greater in quiet or crowded conditions, although not significantly.

PENDAHULUAN
Kebutuhan serta permintaan dalam layanan teknologi komunikasi memungkinkan sebuah
kemajuan teknologi yang makin berkembang. Perkembangan yang terjadi tidak hanya dalam
jaringan kabel, jaringan nirkabel mengalami perkembangan yang tidak kalah menarik untuk
dipelajari, hal ini berkaitan dengan banyaknya kebutuhan untuk transfer data terutama untuk
hasil maksimal dalam transfer data yang diinginkan oleh para user, semua pendukungnya
dimulai dari segi device atau perangkat serta teknologi yang digunakan.
Jaringan nirkabel atau biasa dikenal dengan wireless adalah sebuah media komunikasi
antar jaringan komputer yang menggunakan frekuensi radio untuk melakukan pertukaran data.
Standar protokol yang umum digunakan adalah 802.11 a/b/g/n. Saat ini mikrotik sebagai salah
satu perusahaan perangkat keras jaringan besar di dunia, telah mengembangkan sendiri
protokol nirkabel yang terdapat dalam perangkat keras jaringan yang diproduksi. Salah satu
protokol yang terdapat dalam mikrotik tersebut adalah nstreme version 2 (nv2). Nstreme version
2(NV2) mempunyai kelebihan dapat melakukan penjadwalan terhadap akses ke media
wireless. Fitur ini menghilangkan masalah node yang tersembunyi dan memungkinkan untuk
mengimplementasikan kebijakan akses terhadap media wireless secara terpusat. Nstreme
version 2(NV2) juga mengurangi overhead delay propagasi sehingga dapat meningkatkan
throughtput.
Berbagai jenis protokol nirkabel yang telah dikembangkan, memiliki performa dan kualitas
yang berbeda. Oleh karena itu protokol nirkabel memiliki kelebihan dan kekurangan pada
masing-masing protokol. Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan terhadap dua protokol
nirkabel yang terdapat dalam wireless mikrotik tersebut dengan menggunakan point to point
antar wireless untuk membandingkan kinerja kedua protokol menggukanan metode QoS
dengan parameter trouhput, delay dan packet loss. Hal ini bertujuan untuk membandingkan
jenis protokol nirkabel yang terdapat diwireless mikrotik.

35
Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

(Purwanto, 2013), mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang dengan judul “Analisa
Kinerja Wireless Radius Server Pada Perangkat Access Point 802.11g (Studi Kasus di
Universitas Bina Darma)”. Penelitian tersebut dijelaskan secara detail mengenai Kinerja
jaringan nirkabel terletak pada physical link dan paling berpengaruh adalah kondisi fisik seperti
jarak, karena semakin lemah radio frekuensi yang dapat di terima dan menjadikan akses
kejaringan lambat, selain itu penghalang berupa tembok tebal (Fresnel Zone) dan gangguan
sinyal berdekatan (interferensi Co-Channel) dari komponen lain bisa juga menurunkan kualitas
sinyal yang di terima enduser. Dari pemasalah-permasalahan yang terjadi yang dapat
mempengaruhi kinerja keseluruhan jaringan AP adalah parameter QoS (Quality of Service)
seperti delay, jitter, troughput, dan paket loss. bertujuan untuk mengetahui kinerja jaringan
nirkabel yang optimal untuk memberikan kualitas jaringan yang baik dari aspek fisik sehingga
jaminan QoS yang di berikan disesuaikan dengan aplikasi yang digunakan serta efisiensi
terhadap jaringan Wireless LAN (Hotspot) di Universitas Bina Darma untuk setiap enduser.
(Setiawan, 2016) Mahasiswa IST AKPRIND Yogyakarta dalam skripsinya mengenai
Analisa Kinerja Teknologi Jaringan Wireless pada Frekuensi 2.4GHz dalam kondisi ruangan
tertentu yaitu dengan mengukur parameter Bandwidth, delay dan packet loss untuk mengetahui
seberapa besar kinerja jaringan terhadap pengaruh dari hambatan penghalang yaitu dinding
dan tripleks.
Jaringan komputer adalah interkoneksi antara dua komputer autonomous atau lebih, yang
terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). (Syafrizal, 2005)
Jaringan wireless / wireless network adalah jaringan yang memungkinkan pengiriman
informasi atau data antar host dilakukan tanpa media kabel. (S’to, 2014)
Sejumlah standarisasi dibuat dan disusun untuk memastikan peralatan wireless dapat
berkomunikasi dengan baik. Standarisasi tersebut berisikan beberapa informasi penting yang
harus disertakan pada saat perangkat wireless dibuat. (Towidjojo & Eno, 2015)
Nstreme version 2 (NV2) adalah protokol Wireless yang dikembangkan oleh MikroTik
menggunakan Atheros 802.11 wireless chip. (mikrotik, 2017)
QoS adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan
menyediakan kapasitas jaringan, mengatasi jitter dan delay (waktu tunda).QoS merupakan
suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan
(Yuksel dkk, 2007)

Gambar 1 Rancangan Topologi Penelitian

Rancangan topologi menggunakan microsoft visio untuk diterapkan pada pengujian QoS
pada masing-masing protokol. Dengan menggunakan dua buah wireless router mikrotik dan
satu buah laptop untuk melakukan monitoring. Pengambilan data dari dua protokol dapat
diperoleh hasil dari setiap parameter QoS meliputi throughput, delay, jitter dan packet loss,
kemudian dilakukan perbandingan hasil untuk mengetahui perbedaan antara kedua protokol
wireless tersebut.

36
Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

Gambar 2 konfigurasi wireless router A protokol 802.11

Konfigurasi wireless router A sebagai access point dengan mode bridge, band 2GHz-
B/G/N, frequency 2452,SSID point to point, scan list default, wireless protocol 802.11

Gambar 3 Konfigurasi routing wireless router A

Routing berfungsi sebagai penghubung antara wireless router lokal dengan jaringan
internet. Routing pada wireless router A menghubungkan ke internet juga wireless router B.

37
Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

Gambar 4 konfigurasi wireless router B

Konfigurasi wireless router B sebagai client dengan mode station bridge, band 2GHz-
B/G/N, frequency 2452,SSID point to point, scan list default, wireless protocol 802.11.

Gambar 5 Konfigurasi routing wireless router B


Konfigurasi routing router B untuk menghubungkan ke router A dan internet.

Gambar 6 Konfigurasi wireless router A pada protokol NV2

38
Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

Konfigurasi dasar pada protokol ini sama dengan konfigurasi pada protokol
sebelumnya, hanya terdapat perbedaan pada konfigurasi wireless protocol dan mengaktifkan
mode nstreme pada tab nstreme. Begitu pula pada konfigurasi router B juga menggunakan
protokol NV2.

Gambar 7 Konfigurasi wireless router B pada protokol NV2

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil dari pengujian yang dilakukan pada penelitian mengenai hasil kinerja protokol
wireless 802.11 dan NV2 diperoleh nilai rata-rata pada masing-masing parameter, berikut hasil
nilai yang diperoleh :
Pengujian throughput :

Gambar 8 Pengujian throughput

Pada gambar 8 terlihat nilai throughput yang didapat adalah 24736,955 Bps, jika dihitung
dengan rumus didapatkan:
jumlah data yang dikirim
Throughput = waktu pengiriman data

Pengujian delay :

39
Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

Gambar 9 Pengujian delay

Pada gambar 9 diatas, didapatkan total delay(duration) 595,57 s, dan total paket diterima
(total RTP packet) adalah 15677. Jika dihitung dengan rumus delay didapatkan sebagai berikut.
Rata Rata Delay = Total Delay / Total Paket Diterima

Pengujian Jitter :
Nilai jitter dapat diperoleh dengan rumus
Variable Delay
Jitter =total paket diterima−1

Nilai variabel tersebut didapakan dari mengubah hasil format monitoring jaringan yang
berupa RTP ke excel kemudian menjumlahkan varian delay.
Untuk menghitung nilai variabel dapat dilihat pada hasil monitoring jaringan pada gambar
IV.16 menggunakan perintah =sum(g2:g15679). Didapatkan hasil dari penjumlahan variabel
delay tersebut adalah 595,566689.

Gambar 10 Total variasi delay

40
Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

Gambar 11 Total paket diterima

Pengujian packet loss :

Gambar 12 pengujian packet loss

Monitoring pada gambar 12 didapatkan total paket yang dikirim sebesar 15706 dan total
paket yang diterima sebesar 15677. Nilai packet loss didapatkan dari rumus:
paket data yang dikirim−paket data yang diterima
Packet loss = x 100%
paket data yang dikirim

Protokol 802.11 Rata-rata Nilai Keterangan

Throughput 0.16745 Mbit/s -


Delay 63,4863 ms Sangat Bagus
Jitter 0 ms Sangat Bagus
Packet Loss 0.465% Sangat Bagus

Protokol NV2 Rata-rata Nilai Keterangan

Throughput 0.22615 Mbit/s -


Delay 82,8475ms Sangat Bagus
Jitter 0 ms Sangat Bagus
Packet Loss 0.685% Sangat Bagus

41
Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

0,007

0,006

0,005

0,004 802.11

0,003 NV2

0,002

0,001

0
Throughput Delay Jitter Packet Loss

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa pada pengujian kualitas jaringan antara
kedua protokol hasilnya berbeda, dapat diketahui dari perbandingan parameter QoS yang
digunakan, yaitu throughput, delay, jitter, dan packet loss. Berikut adalah hasil perbandingan
parameternya :

Perbandingan Throughput
Dari diagram hasil perbandingan dapat diketahui bahwa nilai throughput Pada protokol
802.11 sebesar 0.16745 Mbit/s, sedangkan untuk protokol NV2 diperoleh nilai sebesar 0.22615
Mbit/s.
Kesimpulan : pada protokol NV2 diperoleh nilai throughput lebih besar dibandingkan
protokol 802.11 walaupun tidak signifikan. semakin besar nilai throughput yang diperoleh maka
kualitas jaringan semakin bagus

Perbandingan Delay
Dari diagram hasil perbandingan dapat diketahui bahwa nilai delay pada protokol 802.11
sebesar 63,4863 ms, sedangkan untuk protokol NV2 diperoleh nilai sebesar 82,8475ms,
perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan dan masih dalam kategori sangat bagus.
Kesimpulan : Pada protokol 802.11 nilai delay lebih kecil dibandingkan dengan protokol NV2,
semakin kecil nilai delay yang diperoleh maka kualitas jaringan semakin bagus.

Perbandingan Jitter
Dari diagram hasil perbandingan dapat diketahui bahwa nilai jitter pada protokol 802.11
sebesar 0 ms, sedangkan untuk protokol NV2 diperoleh nilai sebesar 0 ms. Kedua protokol
tersebut dalam kategori sangat bagus.
Kesimpulan : semakin besar nilai jitter yang diperoleh maka kualitas jaringan semakin jelek.

Perbandingan Packet Loss


Dari diagram hasil perbandingan dapat diketahui bahwa nilai packet loss pada protokol
802.11 sebesar 0,465 %, sedangkan untuk protokol NV2 diperoleh nilai sebesar 0,685 %.
Terdapat perbedaan walaupun tidak terlalu signifikan dan dalam kategori sangat bagus.
Kesimpulan : semakin besar nilai packet loss yang diperoleh maka kualitas jaringan semakin
jelek.

42
Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

No. Parameter Protokol 802.11 Protokol NV2 Kesimpulan


1 Throughput 0,16745 0,22615 Lebih baik NV2
2 Delay 63,4863 82,8475 Lebih baik 802.11
3 Jitter 0 0 Sama
4 Packet Loss 0,465 % 0,685 % Lebih Baik 802.11

Kesimpulan
Dari hasil analisis kinerja protokol wireless 802.11 dan NV2 pada mikrotik, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Besaran nilai pada setiap parameter dapat dipengaruhi kondisi jaringan ramai dan kondisi
jaringan sepi.
2. Parameter QoS yang terdiri dari throughput, delay, jitter dan packet loss menurut standar
versi TIPHON bahwa pada setiap protokol termasuk dalam kategori sangat bagus sangat
bagus untuk semua parameter.
3. parameter QoS pada kedua protokol terdapat perbedaan pada setiap parameter, walaupun
tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
4. Dari hasil penelitian menggunakan metode QoS protokol NV2 lebih baik pada segi
parameter throughput walau tidak terlalu signifikan.
5. Pada protokol 802.11 lebih unggul pada parameter delay dan packet loss dibandingkan NV2
walaupun tidak signifikan.
6. Pada parameter jitter tidak terdapat perbedaan, kedua protokol sama-sama mendapatkan
besaran nilai 0.
7. Pada protokol 802.11 delay dan packet loss lebih baik jika dibandingkan protokol NV2, dan
NV2 lebih unggul pada parameter throughput, sehingga pada protokol 802.11 lebih baik
diaplikasikan untuk kebutuhan transfer data yang tidak terlalu membutuhkan kecepatan
transfer yang tinggi, sedangkan protokol NV2 lebih baik diaplikasikan untuk kebutuhan
transfer data yang cepat.

Saran
1. Pengujian kualitas kinerja jaringan antar jaringan lan, dan bukan menggunakan jaringan
internet.
2. Pengujian kualitas kinerja jaringan terhadap jarak antar wireless router.
3. Pengujian kualitas kinerja jaringan terhadap pengaruh interferensi sinyal wireless.
4. Pengujian variasi ukuran file dan variasi jumlah user lebih banyak sehingga didapatkan data
yang semakin valid.
5. Pengujian dilakukan menggunakan perangkat yang sama dan kondisi yang sama.

DAFTAR PUSTAKA
Mikrotik, 30 Juli 2017, Manual: NV2,https://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Nv2

Purwanto, T.D., Cholil, W., (2013),Analisa Kinerja Wireless Radius Server Pada Perangkat
Access Point 802.11g (Studi Kasus di Universitas Bina Darma), Seminar Nasional, Universitas
Bina Darma, Palembang
Setiawan, M. A. (2016). analisis kinerja teknologi jaringan wireless pada frekuensi 2.4 ghz
dalam kondisi ruangan tertentu. IST AKPRIND. Yogyakarta.

Sto. (2014). Wireless Kungfu : Networking dan Hacking. Jakarta: Jasakom.

Syafrizal, M., 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Andi C.V, Yogyakarta


Towidjojo, dkk, 2015. Router Mikrotik: Implementasi Wireless LAN Indoor, JASAKOM, Jakarta
Yuksel, M., dkk., 2007, IEEE International Workshop on Quality of Service, Evanston, IL, USA

43

Vous aimerez peut-être aussi