Vous êtes sur la page 1sur 9

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BERBASIS LESSON STUDY DI


SMP

Sutama, Sabar Narimo, dan Samino


Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
sutama@ums.ac.id

Abstract: The purpose of research, describe and test the development of lesson
plan Junior High School math curriculum-based lesson study in 2013. This type of
research, namely research and development. The subject of research, math teachers,
principals, and students from Junior High School 26 Salatiga, as well as education
experts and policy makers. Methods of data collection, observation, interviews,
documentation, testing, and questionnaires. Data were analyzed using qualitative
analysis flow models, comparison, and t test. Result: the planning of the implementation
of learning methods section, learning activities, and part of the cover varies greatly
from one teacher to another. In the method of a teacher who wrote approach, learning
strategies, and learning methods; but there is also a write down approach, a model
of learning and teaching methods. The learning activities are structured in a math
teacher lesson plan through three stages: preliminary activities, core activities,
and closing activity. At each step of the variation of teacher is very diverse, but not
pay attention to individual differences of students. At the closing, the teacher with
students either individually or in groups do not reflect to evaluate the entire range of
activities hereinafter find direct benefit aupun indirectly from the learning outcomes,
provide feedback on the learning process and results, conduct follow-up activity in
the form of duties , either individually or in groups, and inform future learning plans.

Keywords: diverse, individual differences, reflection, variation

Abstrak. Tujuan penelitian, mendeskripsikan dan menguji pengembangan Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran matematika Sekolah Menengah Pertama kurikulum 2013
berbasis lesson study. Jenis penelitian, yaitu penelitian dan pengembangan. Subjek
penelitian, guru matematika, kepala sekolah, dan siswa dari 26 Sekolah Menengah
Pertama Kota Salatiga, serta ahli pendidikan dan pengambil kebijakan. Metode
pengumpulan data, observasi, wawancara, dokumentasi, tes, dan angket. Teknik
analisis data menggunakan analisis kualitatif model alur, komparasi, dan uji t. Hasil
penelitian: pada perencanaan pelaksanaan pembelajaran bagian metode, kegiatan
pembelajaran, dan bagian penutup sangat bervariasi antara guru satu dengan yang
lain. Pada metode ada guru yang menuliskan pendekatan, strategi pembelajaran,
dan metode pembelajaran; namun ada juga yang menuliskan pendekatan, model
pembelajaran, dan metode pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang disusun
guru matematika dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran melalui tiga tahap,
yaitu: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada masing-
masing langkah tersebut variasi guru sangat beragam, namun belum memperhatikan
perbedaan individual siswa. Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara

188
189 Pengembangan Rencana Pelaksanaan...(Sutama, dkk.)

individual maupun kelompok belum melakukan refleksi untuk mengevaluasi seluruh


rangkaian aktivitas untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
aupun tidak langsung dari hasil pembelajaran, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas,
baik individual maupun kelompok, dan menginformasikan rencana pembelajaran
selanjutnya.

Kata kunci: beragam, perbedaan individual, refleksi, variasi

Pendahuluan pada buku, abstrak, jenis permasalahan belum


Sesungguhnya tidak ada kurikulum yang menyeluruh dan tidak menantang, dan 3)
sempurna, karena kurikulum hanya baik dan kesulitan dalam melaksanakan penilaian pada
cocok di jamannya. Perubahan kurikulum aspek sikap dan keterampilan. Kesenjangan
sebagai upaya ke arah peningkatan kualitas tersebut dapat berdampak pada penurunan
pendidikan, karena di era globalisasi sangat efektivitas pembelajaran matematika di SMP.
dituntut adanya Sumber Daya Manusia Menurut Sutama (2011: 28-32), proses
(SDM) yang memiliki keunggulan kompetitif pembelajaran matematika tidak efektif
dan komparatif sesuai standar mutu nasional dikarenakan, metode pembelajaran monoton,
dan internasional. Orientasi pendidikan suasana tidak menyenangkan, siswa tidak
bukan hanya pada pengembangan SDM tertarik dengan apa yang disampaikan
(human resources development), tetapi juga oleh guru. Guru sebagian besar belum
pada pengembangan kapabilitas manusia memahami standar isi, kurang mampu dalam
(human capability development). Kurikulum mengembangkan silabus dan materi pokok,
2013 merupakan upaya pemerintah agar serta guru kesulitan dalam merumuskan
pendidikan di Indonesia tidak tertinggal dan indikator. Guru dalam mengajar masih
dapat mengejar kemajuan negara lain. berorientasi kepada buku, abstrak, dan masih
Rangkaian panjang pengembangan sedikit guru yang menghubungkan materi
Kurikulum 2013 tahun ajaran 2013/2014 ajar dengan kehidupan sehari-hari siswa.
telah memasuki tahap implementasi bertahap- Faktor lain yang juga berpengaruh
terbatas. Untuk tingkat SMP, Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran matematika
telah diimplementasikan di kelas VII pada siswa yaitu motivasi belajar siswa. Majid
1.437 sekolah yang tersebar di 295 Kabupaten/ (2013: 308) mendefinisikan motivasi adalah
Kota di seluruh Indonesia. Kurikulum energi positif yang menyebabkan terjadinya
2013 akan diterapkan secara serentak pada suatu perubahan pada diri seseorang yang
setiap sekolah tahun 2014/2015. Sekolah tampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan
Menengah Pertama (SMP) di Kota Salatiga juga emosi sehingga mendorong individu
Jawa Tengah Tahun 2013/2014 yang menjadi untuk bertindak atau melakukan sesuatu
sekolah sasaran penerapan kurikulum 2013 dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau
ada enam SMP dari 26 SMP. Hasil observasi keinginan yang harus terpuaskan. Hal tersebut
pendahuluan, ditemukan kesenjangan menunjukkan bahwa motivasi merupakan
penerapan kurikulum 2013, yaitu sebagian energi penggerak dari setiap kegiatan yang
besar guru matematika SMP sasaran di Kota akan dikerjakan sehingga hasil kegiatan
Salatiga 1) belum optimal dalam menyusun tersebut dapat maksimal. Hasil kegiatan yang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2) maksimal berbanding lurus terhadap hasil
dalam mengajar cenderung hanya berorientasi belajar matematika yang optimal. Realitasnya

ISSN: 0852-0976
Varia Pendidikan, Vol. 28, No. 2, Desember 2016: 188-196 190
guru tidak mengetahui kondisi awal siswa menghadapi berbagai perubahan, akses
sehingga guru kurang bisa memotivasi siswa pada materi mutakhir terbatas, wawasan dan
untuk belajar. keterampilan pembelajaran juga terbatas.
Kemandirian belajar juga dimungkinkan Pembelajaran yang mereka laksanakan kering
memberi warna terhadap proses dan tanpa makna. Matematika yang disajikan
pembelajaran matematika. Menurut Indarti kepada para siswa hanyalah kumpulan angka-
(2014) kemandirian belajar adalah dorongan angka dan rumus-rumus yang membosankan,
kuat dalam diri siswa untuk mewujudkan tidak ada penanaman nilai-nilai (value)
keinginan secara nyata tanpa bergantung pada yang sangat berguna untuk pembentukan
orang lain. Dorongan kuat yang dimaksud sikap dan kepribadian yang lengkap (utuh).
yaitu kemauan siswa sendiri, pilihan sendiri, Pembentukan sikap disiplin, sikap teliti,
tanggung jawab sendiri tanpa bantuan orang sikap kritis, sikap sabar, sikap hati-hati, sikap
lain dan mampu mempertanggungjawabkan peduli, sikap berani dan sikap adil belum
tindakannya, serta mampu melakukan dikembangkan melalui matematika. Para
aktivitas belajar secara mandiri. Melalui siswa tidak mengetahui untuk apa belajar
kemandirian belajar, siswa diarahkan matematika. Lebih menyedihkan lagi, buku-
untuk berpikir dan bertindak serta mampu buku paket dijadikan guru sebagai sumber
mengarahkan dan mengendalikan dirinya utama untuk penilaian hasil belajar.
sendiri. Menurut Martino dan Zan (2009)
Bertolak dari pemikiran di atas dan dalam membangun sikap belajar matematika harus
kondisi darurat “segera mengimplementasikan dilakukan oleh guru kepada siswa dalam
kurikulum 2013”, seyogyanya guru pembelajaran. Sikap memiliki peranan penting
memfokuskan pada pengelolaan pembelajaran untuk guru dan siswa dalam pembelajaran.
dengan strategi sesuai kebutuhan, yaitu Li dan Yu (2009) mengemukakan, bahwa
mengembangkan pembelajaran matematika seorang guru matematika yang menggunakan
kurikulum 2013 berbasis lesson study. pengetahuan pedagogic untuk mengajar
Pembelajaran matematika kurikulum 2013 matematika dapat untuk membangun
dengan pendekatan scientific, sehingga sikap belajar. Hansson (2010) memberikan
dapat merangsang wawasan anak dalam arahan agar pembelajaran efektif, yaitu a)
rangka merespon lingkungan. Lesson study guru melakukan penawaran kondisi yang
merupakan model pembinaan profesi pendidik sesuai untuk belajar matematika kepada
melalui pengkajian pembelajaran secara siswa, b) siswa membangun pengetahuan
kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan matematika mereka sendiri, c) keberadaan
prinsip-prinsip kolegialitas mutual learning isi matematika yang relevan memungkinkan
untuk membangun komunitas belajar (Sutama, guru untuk memberikan materi secara
Narimo, dan Haryoto, 2013). Hal ini sesuai penuh atau siswa membangun pengetahuan
dengan prinsip pelaksanaan kurikulum 2013, dan sikap mereka sendiri. Berdasarkan
yakni siswa harus mendapatkan pelayanan pendapat para ahli ini, dapat dimaknai
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh bahwa pembelajaran matematika akan
kesempatan untuk mengekspresikan dirinya bermakna dan menyenangkan apabila siswa
secara bebas, dinamis, dan menyenangkan. diberi kesempatan untuk mengembangkan
Bagaimana realitasnya di lapangan? Ada potensinya dengan fasilitator guru yang
kesan umum, kemampuan guru matematika profesional.
dalam implementasi kurikulum 2013 masih Secara umum, tujuan penelitian ini yaitu,
berpredikat sebagai pelaksana kurikulum mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran
dan bahkan kegiatan yang mereka lakukan matematika kurikulum 2013 yang dilakukan
lebih bersifat rutinitas. Guru belum siap guru SMP Kota Salatiga Jawa Tengah.

ISSN: 0852-0976
191 Pengembangan Rencana Pelaksanaan...(Sutama, dkk.)

Adapun secara rinci artikel ini memaparkan pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
pengembangan RPP matematika SMP Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan
kurikulum 2013 berbasis lesson study. pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Selanjutnya hasil penelitian ini difokuskan
Metode pada RPP yang disusun guru matematika
Jenis penelitian berdasarkan tempat penelitian.
pendekatannya Penelitian dan Pengembangan. RPP adalah rencana kegiatan
Penelitian dan Pengembangan (Research and pembelajaran tatap muka untuk satu
Development) adalah suatu proses untuk pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
mengembangkan produk yang telah ada dan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
dapat dipertanggung jawabkan (Sutama, pembelajaran siswa dalam upaya mencapai
2012: 183). Pelaksanaan penelitian ini Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada
menggunakan metode deskriptif, evaluatif, satuan pendidikan berkewajiban menyusun
dan eksperimen. RPP secara lengkap dan sistematis agar
Penelitian dilakukan di 26 SMP Kota pembelajaran berlangsung secara interaktif,
Salatiga Jawa Tengah. Semua SMP untuk inspiratif, menyenangkan, menantang,
eksplorasi data awal, delapan SMP sebagai efisien, memotivasi peserta didik untuk
tempat ujicoba dan 16 SMP lainnya sebagai berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
tempat implementasi model pembelajaran yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
yang dikembangkan. Subjek penelitian, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
guru matematika, kepala sekolah, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
siswa dari 26 SMP Kota Salatiga Jawa RPP disusun berdasarkan KD atau subtema
Tengah. Subjek penenelitian lainnya, yaitu yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
ahli pendidikan, dan pengambil kebijakan. atau lebih.
Pejabat di Disdikpora Salatiga (Kasubdin dan Sistematika RPP yang disusun guru
pengawas) dan Kepala SMP Kota Salatiga matematika tempat penelitian kompenennya
mewakili subjek penelitian pengambil sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan
kebijakan. Subjek penelitian yang mewakili Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
ahli pendidikan dipilih ahli metode dan 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses
strategi pembelajaran, ahli pengembangan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kompenen
model pembelajaran, dan person yang RPP yang disusun guru matematika
memiliki keahlian pendidikan matematika disampaikan berikut.
Teknik pengumpulan dengan metode Komponen RPP terdiri dari: 1) identitas
observasi, wawancara, dokumentasi, tes, sekolah yaitu nama satuan pendidikan, 2)
dan angket (Denzin dan Lincoln, 2009: 495). identitas mata pelajaran atau tema/subtema,
Teknik analisis data menggunakan analisis 3) kelas/semester, 4) materi pokok, 5) alokasi
kualitatif model alur (Flick, Kardorff, and waktu ditentukan sesuai dengan keperluan
Steinke, 2004: 266), komparasi dan uji t untuk pencapaian KD dan beban belajar
(Gall, Gall, and Borg, 2003: 402). dengan mempertimbangkan jumlah jam
pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD
Hasil dan Pembahasan yang harus dicapai, 6) tujuan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
dalam bentuk Silabus dan Rencana menggunakan kata kerja operasional yang
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup
mengacu pada Standar Isi. Perencanaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan, 7)
pembelajaran meliputi penyusunan rencana kompetensi dasar dan indikator pencapaian
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan kompetensi, 8) materi pembelajaran, memuat
media dan sumber belajar, perangkat penilaian fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

ISSN: 0852-0976
Varia Pendidikan, Vol. 28, No. 2, Desember 2016: 188-196 192
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir Penyajian beberapa komponen RPP yang
sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian disusun guru matematika pada sekolah tempat
kompetensi, 9) metode pembelajaran, penelitian masih beragam. Sebagian guru
digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan menuliskan Kompetensi Inti, Kompetensi
suasana belajar dan proses pembelajaran agar Dasar, dan Indikator secara naratif namun
peserta didik mencapai KD yang disesuaikan juga terdapat guru yang menuliskan hal
dengan karakteristik siswa dan KD yang tersebut dalam bentuk tabel. Penulisan secara
akan dicapai, 10) media pembelajaran, naratif ada dua versi, yaitu 1) Kompetensi
berupa alat bantu proses pembelajaran untuk Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator urutan
menyampaikan materi pelajaran, 11) sumber kebawah secara terpisah dan 2) Kompetensi
belajar, dapat berupa buku, media cetak dan Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator urut
elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar kebawah tetapi Indikator mengikuti masing-
lain yang relevan, 12) langkah-langkah masing Kompetensi Dasar.
pembelajaran dilakukan melalui tahapan Penulisan Kompetensi Inti, Kompetensi
pendahuluan, inti, dan penutup, dan 13) Dasar, dan Indikator dalam bentuk tabel dapat
penilaian hasil pembelajaran. diperiksa pada tabel 1 berikut.

Tabel 1 Penulisan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Bentuk Tabel
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama Menghargai dan 1.1.1 Berdoa sebelum
yang dianutnya menghayati ajaran agama memulai pelajaran
yang dianutnya

Menghargai dan menghayati perilaku jujur, Menunjukkan sikap logis, Menunjukkan rasa ingin
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, kritis, analitik, konsisten tahu dalam melakukan
gotong royong), santun, percaya diri, dalam dan teliti, bertanggung penyelidikan tentang
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan jawab, responsif dan tidak operasi bentuk aljabar
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan mudah menyerah dalam 2.1.2Bertanggungjawab
dan keberadaannya memecahkan masalah. dalam kelompok
belajarnya;
Memahami pengetahuan (faktual, Menerapkan operasi aljabar 3.1.1.Memahami perkalian
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa yang melibatkan bilangan bentuk aljabar;
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, rasional. 3.1.2.Menentukan hasil
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan perkalian bentuk aljabar
kejadian tampak mata
Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam 4.1 Membuat dan Menggunakan perkalian
ranah konkret (menggunakan, mengurai, menyelesaikan model bentuk aljabar untuk
merangkai, memodifikasi, dan membuat) matematika dari masalah menyelesaikan masalah
dan ranah abstrak (menulis, membaca, nyata yang berkaitan nyata dalam kehidupan
menghitung, menggambar, dan mengarang) dengan persamaan linear sehari-hari
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dua variabel.
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/
teori

ISSN: 0852-0976
193 Pengembangan Rencana Pelaksanaan...(Sutama, dkk.)

Penyajian komponen Kompetensi Inti, untuk meminimalkan perbedaan persepsi guru


Kompetensi Dasar, dan Indikator tersebut tentang konsep model, pendekatan, strategi,
mempunyai alasan masing-masing, namun metode, teknik, dan taktik pembelajaran.
secara sederhana untuk memaknai keterkaitan Pada kegiatan pembelajaran semua guru
dan keterpaduan antara KI, KD, dan indikator matematika tempat penelitian cenderung
pencapaian kompetensi, ada baiknya tidak ada variasi yang menyolok, namun
penyajian ditampilkan dalam bentuk tabel. aktivitas guru ditulis sangat dominan. Hal ini
Tampilan dalam tabel lebih menguntungkan, menunjukkan, bahwa dalam menyusun RPP
karena konsistensi penjabaran dari yang guru belum memperhatikan prinsip partisipasi
lebih umum menjadi lebih operasional segera aktif siswa dan berpusat pada siswa untuk
dapat diketahui dan kekurangan maupun bias mendorong semangat belajar, motivasi,
diantaranya juga segera dapat diketahui. minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi
Penulisan metode pada RPP juga dan kemandirian. Kebiasaan menulis “Guru”
menunjukkan perbedaan diantara guru satu terlalu banyak dalam RPP perlu diubah
dengan guru yang lain. Pada metode ada menjadi siswa yang harus mengalami belajar.
guru yang menuliskan pendekatan, strategi Pengalaman belajar merupakan wadah bagi
pembelajaran, dan metode pembelajaran; siswa untuk mengembangkan kreativitas dan
namun ada juga yang menuliskan pada gilirannya siswa mampu mencipta.
pendekatan, model pembelajaran, dan metode Kegiatan pembelajaran yang disusun
pembelajaran. Contoh informasi ini disajikan guru matematika tempat penelitian dalam
pada tabel 2 berikut. RPP melalui tiga tahap, yaitu: kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
Tabel 2 Perbedaan penulisan metode pada RPP penutup. Pada masing-masing langkah
Guru A Guru B tersebut variasi guru sangat beragam, namun
Pendekatan : belum memperhatikan perbedaan individual
Pendekatan : Pendekatan siswa antara lain: kemampuan awal, tingkat
Pendekatan Saintifik
Strategi pembelajaran
Saintifik intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi
Model pembelajaran : belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya
: Pembelajaran
Pembelajaran Penemuan belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar,
Penemuan (Discovery
(Discovery Learning) latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
Learning)
Metode Pembelajaran: lingkungan siswa.
Metode Pembelajaran:
Pengamatan, tanya- Pada kegiatan pendahuluan, guru satu
Pengamatan, tanya-
jawab, penugasan dengan yang lain masih terdapat variasi dalam
jawab, penugasan menulis menyiapkan siswa secara psikis dan
individu , dan diskusi
individu , dan diskusi fisik untuk mengikuti proses pembelajaran,
kelompok.
kelompok. motivasi, apersepsi, dan menyampaikan
tujuan serta cakupan materi dan penjelasan
Berdasarkan informasi tersebut, uraian kegiatan sesuai silabus. Guru sangat
perbedaan penyebutan model pembelajaran dominan ditulis dalam kegiatan pendahuluan
dan strategi pembelajaran dari Discovery dan sangat lemah dalam menuliskan
Learning dimungkinkan guru hanya ikut- memberikan motivasi dan apersepsi. Begitu
ikutan dan belum membaca sendiri konsep juga menulis menyampaikan tujuan serta
yang sebenarnya. Selain itu, guru belum cakupan materi dan penjelasan uraian
memahami perbedaan dari konsep model kegiatan sesuai silabus, cenderung yang aktif
pembelajaran dan strategi pembelajaran. guru. Ini semua karena keterbatasan guru
Berarti lesson study sangat bermakna, karena dalam belajar bersama, sehingga guru lupa
belajar bersama saling menghargai sangat baik bahwa dalam penulisan RPP ada baiknya

ISSN: 0852-0976
Varia Pendidikan, Vol. 28, No. 2, Desember 2016: 188-196 194
menggunakan metode pembelajaran yang Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas
mengkaitkan gradasi sikap, pengetahuan, dan mengetahui, memahami, menerapkan,
keterampilan siswa. menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta.
Sebagai contoh dalam kegiatan Karakteritik aktivititas belajar dalam domain
penandahuluan, pada waktu guru menulis pengetahuan ini memiliki perbedaan dan
memberi motivasi belajar siswa secara kesamaan dengan aktivitas belajar dalam
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi domain keterampilan. Untuk memperkuat
ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan pendekatan saintifik, disarankan untuk
memberikan contoh dan perbandingan lokal, menerapkan belajar berbasis penyingkapan/
nasional dan internasional; kebanyakkan guru penelitian (discovery/inquiry learning).
matematika tempat penelitian hanya menulis Untuk mendorong siswa menghasilkan karya
“guru memberikan motivasi belajar”. Hal ini kreatif dan kontekstual, baik individual
maupun kelompok, disarankan menggunakan
akan lebih baik apabila dituliskan “melalui
pendekatan pembelajaran yang menghasilkan
pengamatan contoh penayangan vedio, siswa
karya berbasis pemecahan masalah (project
menghayati dan memahami manfaat dan
based learning).
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan
hari”. Melalui pengamatan merupakan aspek
mengamati, menanya, mencoba, menalar,
keterampilan, menghayati merupakan aspek menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik
afektif, dan memahami merupakan aspek dan subtopik) matematika yang diturunkan
kemampuan. dari keterampilan harus mendorong siswa
Gradasi sikap, pengetahuan, dan untuk melakukan proses pengamatan hingga
keterampilan harus selalu diperhatikan penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan
penuh dalam kegiatan inti. Sesuai dengan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang
karakteristik sikap, maka salah satu alternatif menerapkan belajar berbasis penyingkapan/
yang dipilih adalah proses afeksi mulai penelitian (discovery/inquirylearning) dan
dari menerima, menjalankan, menghargai, pembelajaran yang menghasilkan karya
menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh berbasis pemecahan masalah (project
aktivitas pembelajaran berorientasi pada based learning). Rincian gradasi sikap,
tahapan kompetensi yang mendorong siswa pengetahuan, dan keterampilan disajikan
untuk melakuan aktivitas tersebut. pada tabel 3.
Tabel 3 Rincian Gradasi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
- - Mencipta

Pada kegiatan inti guru matematika Sintak strategi juga sudah direncanakan,
pada sekolah tempat penelitian cenderung yaitu sebagai contoh proses pembelajaran
sesuai dengan pendekatan scientific dan dengan strategi discovery learning (DL).
sintak strategi yang digunakan. Semua aspek Fase pertama, pemberian rangsangan; Fase
scientific sudah terencana yaitu: mengamati, kedua, identifikasi masalah; Fase Ketiga,
menanya, mengumpulkan informasi, pengumpulan data, Fase ke-empat pengolan
mengolah informasi, mengkomunikasikan. data; Fase kelima, verifikasi data; dan Fase ke-

ISSN: 0852-0976
195 Pengembangan Rencana Pelaksanaan...(Sutama, dkk.)

enam, menarik kesimpulan. Guru menuliskan RPP melalui tiga tahap, yaitu: kegiatan
pemanfaatan teknologi informasi dan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, penutup. Pada masing-masing langkah
dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. tersebut variasi guru sangat beragam, namun
Pada kegiatan penutup ditulis pada RPP belum memperhatikan perbedaan individual
oleh guru matematika pada sekolah bervariasi. siswa. Pada kegiatan penutup, guru bersama
Ada guru yang membuat rangkuman siswa baik secara individual maupun
kemudian memberikan kesan terhadap kelompok cenderung belum melakukan
pengalaman pembelajaran (motivasi). Ada refleksi untuk mengevaluasi: 1) seluruh
juga guru yang secara sistematis menutup rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-
kegiatan pembelajaran dengan membuat hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara
rangkuman, refleksi terhadap kegiatan yang bersama menemukan manfaat langsung
sudah dilakukan, memberikan tugas, dan aupun tidak langsung dari hasil pembelajaran
menyampaikan rencana pembelajaran pada yang telah berlangsung, 2) memberikan
pertemuan berikutnya. Hal ini menunjukkan, umpan balik terhadap proses dan hasil
bahwa guru matematika tidak fokus dan tidak pembelajaran, 3) melakukan kegiatan tindak
punya komitmen tinggi dalan menulis RRP. lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik
Dalam kegiatan penutup, ada baiknya tugas individual maupun kelompok, dan
guru bersama siswa baik secara individual 4) menginformasikan rencana kegiatan
maupun kelompok melakukan refleksi untuk pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
mengevaluasi: 1) seluruh rangkaian aktivitas Berbagai ucapan terima kasih kami
pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh sampaikan kepada berbagai pihak yang
untuk selanjutnya secara bersama menemukan telah menyukseskan kegiatan penelitian ini.
manfaat langsung aupun tidak langsung dari Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
hasil pembelajaran yang telah berlangsung, 2) DIKTI DP2M dan KOPERTIS Wilayah
memberikan umpan balik terhadap proses dan VI yang telah membantu dalam pendanaan
hasil pembelajaran, 3) melakukan kegiatan biaya penelitian multi tahun melalui Hibah
tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, Penelitian Tim Pascasarjana. Ucapan terima
baik tugas individual maupun kelompok, kasih kami sampaikan kepada Direktur
dan 4) menginformasikan rencana kegiatan Sekolah Pascasarjana dan Ketua Lembaga
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Penelitian UMS beserta stafnya, yang telah
memberikan fasilitas dan dorongan sehingga
Penutup kami bisa melakukan penelitian. ucapan
Setelah dilakukan pengembangan terima kasih juga kami sampaikan kepada
rencana pelaksanaan pembelajaran kepala DIKPORA, para kepala dan guru
matematika SMP Kurikulum 2013 berbasis matematika SMP Kota Salatiga Jawa Tengah,
lesson study maka perlu dilakukan uji yang telah membantu proses penelitian
efektivitas. Pada perencanaan pelaksanaan sehingga berjalan sesuai perencanaan.
pembelajaran bagian metode, kegiatan Berbagai ucapan terima kasih kami
pembelajaran, dan bagian penutup sangat sampaikan kepada berbagai pihak yang
bervariasi antara guru satu dengan yang telah mendukung kegiatan penelitian ini.
lain. Pada metode ada guru yang menuliskan Ucapan terima kasih kami sampaikan
pendekatan, strategi pembelajaran, dan kepada Direktorat Riset dan Pengabdian
metode pembelajaran; namun ada juga yang Masyarakat Direktorat Jenderal penguatan
menuliskan pendekatan, model pembelajaran, Riset dan Pengembangan Kementerian
dan metode pembelajaran. Riset, Teknologi, dan pendidikan Tinggi
Kegiatan pembelajaran yang disusun yang telah membantu dalam pendanaan
guru matematika tempat penelitian dalam biaya penelitian multi tahun melalui Hibah

ISSN: 0852-0976
Varia Pendidikan, Vol. 28, No. 2, Desember 2016: 188-196 196
Penelitian Tim Pascasarjana. Ucapan terima terima kasih juga kami sampaikan kepada
kasih kami sampaikan kepada Direktur kepala DIKPORA, para kepala dan guru
Sekolah Pascasarjana dan Ketua Lembaga matematika SMP Kota Salatiga Jawa Tengah,
Penelitian UMS beserta stafnya, yang telah yang telah membantu proses penelitian
memberikan fasilitas dan dorongan sehingga sehingga berjalan sesuai perencanaan.
kami bisa melakukan penelitian. ucapan

Daftar Pustaka
Denzin, N.K. & Lincoln, Y. S. 2009. Handbook of Qualitative Research (Edisi Bahasa
Indonesia). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gall, M.D., Gall, J.P., and Borg, W.R. 2003. Educational Research An Introduction. New
York: Pearson Educational, Inc.
Hansson, A. 2010.”Instructional responsibility in mathematics education: modelling classroom
teaching using Swedish data”. Educational Studies in Mathematics May 2010, vol. 7(5),
171–189.
Indarti, S. M. (Eds.). (2014). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014: Peran
Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis serta Kemandirian Belajar
Siswa SMA Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah. Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung: Program Pascasarjana
Pendidikan Matematika.
Li, M. and Yu P. 2009. “Study on Effect of Mathematics Teachers’ Pedagogical Content
Knowledge on Mathematics Teaching”. Journal of Mathematic Education, Juni 2009,
Vol.2,No.1, 55-68.
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Martino, P. D. and Zan, R. 2009.”Me and maths’: towards a definition of attitude grounded on
students’ narratives”.Journal of Mathematic Teacher Education, Vol. 5, No.13, 27-48.
Sutama. 2011. ”Pengelolaan Pembelajaran Matematika Berbasis Aptitude Treatment
Interaction”, Pidato Pengukuhan Guru Besar, Disampaikan pada Sidang Senat Terbuka
UMS, Sabtu, 8 Januari 2011.
Sutama. 2012. ”Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D). Surakarta:
Fairuz Media.
Sutama, Narimo, S., dan Haryoto. 2013. “Contextual Math Learning Based on Lesson Study
Can Increase Study Communication”. International Journal of Education. Vol. 5, No.
4, 48-60.

ISSN: 0852-0976

Vous aimerez peut-être aussi