Vous êtes sur la page 1sur 10

Pendidikan Biologi

Volume 3, Nomor 2 Mei 2011


Halaman 85-94
IDENTIFIKASI FUNGI PADA TAPE BERAS MERAH
(Oryza sativa glaberrima) SERTA PERANANNYA SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BERUPA MODUL TERHADAP
KETERAMPILAN MERENCANAKAN PERCOBAAN PADA
POKOK BAHASAN FUNGI SISWA KELAS X SMA
THE IDENTIFICATION OF FUNGI ON RED RICE TAPE
(Oryza sativa glaberrima) AND ITS ROLE AS A SOURCE OF STUDY
AS A MODULE TO A SKILL FOR PLANNING A RESEARCH OF
THE SUBJECT OF FUNGI FOR THE X GRADE OF HIGH
SCHOOL STUDENTS

Nining Setyowati1), Harlita2), Muzayyinah3)


1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: ni2ngsetyowati@yahoo.coid
2)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: harlita@yahoo.com
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: muzayyinah@yahoo.com

ABSTRACT - The purpose of this study was to (1) Identify the type of fungus found
on red rice tape (Oryza sativa glabberima). (2) Determine differences in students the
skills to plan experiments in teaching and learning process with additional learning
resources in the form of modules results in the learning process without additional
module on research results of class X SMA Al Islam 1 Surakarta. This study population
is the entire class X SMA Al Islam 1 Surakarta odd semester of the academic year
2011/2012. The sample in this study were students in class X-7 as a control class and
the class X-8 as a class experiment. Cluster sampling technique with Random
Sampling. The results of biological research in the form of modules as independent
variables and students' skills to plan the experiment as the dependent variable. Data
collection techniques of the skills to plan an experiment using the documentation and
observation sheet. Techniques of data analysis using t test. This study is a quasi-
experimental studies (Quasi Experiment) using Randomized Control Design Only. The
results of this study summed up as follows: (1) Fungi in the red rice tape involved
in rice fermentation process found two genera of Saccharomyces and Aspergillus
viewed from morphological features. (2) There are differences in students the skills to
plan experiments in teaching and learning process with additional learning resources
in the form of modules results in the learning process without additional module on
research results of class X SMA Al Islam 1 Surakarta.

Keywords: The Identification of Fungi, Skill For Planning A Research

PENDAHULUAN yang saling mempengaruhi mencapai


Pembelajaran adalah suatu tujuan pembelajaran (Oemar hamalik.
kombinasi yang tersusun meliputi 2001:57). Salah satu makna dari
unsur-unsur manusiawi, material, pembelajaran biologi adalah transfer
fasilitas, perlengkapan dan prosedur konsep biologi terhadap siswa,
Nining Setyowati – Identifikasi Fungi Pada Tape Beras Merah 86

demikian pula untuk pembelajaran pada murah, cara pembuatannya mudah,


materi fungi. Pembelajaran merupakan praktis dan dapat dilakukan oleh setiap
perpaduan dua aktivitas yaitu aktivitas orang. Winarno (1984: 59)
belajar dan aktivitas mengajar. Aktivitas mengungkapkan suatu bahan disebut
mengajar menyangkut peran seorang tape apabila bahan yang telah
guru dalam konteks mengupayakan diragikan berubah menjadi lebih
tercapainya proses belajar mengajar lunak, rasa manis keasam-asaman
yang interaktif dan inovatif. Aktivitas dan berbau alkohol. Hal ini
belajar meyangkut perubahan tingkah disebabkan oleh kegiatan mikroba-
laku yang mikroba tertentu yang dapat
ditunjukkan siswa yang semula kurang menghasilkan enzim yang mampu
tahu menjadi lebih tahu tentang suatu merombak subtrat menjadi gula
konsep. Sebagai seorang yang dan alkohol.
profesional, maka guru seharusnya Bahan dalam membuat tape
mampu menerapkan suatu pendekatan tidak hanya berasal dari ubi kayu, ketan
yang disesuaikan dengan tujuan yang putih atau ketan hitam. Beras pun bisa
ingin dicapai. Seorang pengajar dibuat tape karena termasuk dalam
hendaknya tidak terus menerus umbi-umbian. Beras merah dikonsumsi
menyampaikan materi kepada anak setelah melalui penggilingan dan
didik, jika ingin penyosohan. Berdasarkan warnanya,
menumbuhkan sikap ilmiah dalam diri beras dapat dibedakan menjadi beras
anak. Siswa perlu dilatih untuk berpikir putih, beras merah, dan beras hitam.
kritis dan bertindak kreatif. Oleh karena Surdi (2005), jika dibandingkan dengan
itu pendekatan keterampilan perlu beras putih, beras merah dan beras
dikembangkan hitam terasa lebih kasar atau keras jika
dalam proses belajar mengajar. dimakan. Beras merah adalah sumber
Pada perkembangan industri, protein dan mineral seperti selenium
istilah tape sudah sering didengar. Tape yang dapat meningkatkan daya tahan
merupakan salah satu makanan tubuh, serta sumber vitamin B yang
tradisional produk fermentasi yang dapat menyehatkan sel syaraf dan
digemari oleh masyarakat Indonesia sistem pencernaan. Beras merah juga
karena rasanya enak, harganya relatif memiliki kandungan serat yang tinggi
87 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 85-94

sehingga dapat mencegah konstipasi. sistematis untuk membantu peserta


(Fitriani, 2006). Salah satu merk ragi didik mencapai tujuan belajar. Jerrold
yang banyak beredar khususnya di Kemp (1978) dalam Made Wena
wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta dan (2008:231) berpendapat modul adalah
Jawa Timur adalah Na Kok Liong ( paket pembelajaran mandiri berisi satu
NKL). Hasil penelitian yang dilakukan topik atau unit materi pelajaran dan
oleh Dyah Raharjanti (2006) memerlukan ketentuan waktu untuk
menunjukkan sampel ragi tape merk mempelajari modul. Melalui
NKL (Na Kok Liong) yang berasal dari penggunaan modul, siswa dapat
tiga daerah yaitu Semarang, Yogyakarta mempelajari terlebih dahulu materi
dan Madiun diperoleh 5 jenis kapang yang akan dibahas di kelas dengan
dan khamir yang dapat dikelompokkan membaca modul yang disediakan dan
menjadi 4 genus yaitu Mucor, melakukan diskusi dengan teman
Chlamydomucor, Saccharomycopsis mengenai materi yang dibahas di bawah
dan Saccharomyces. bimbingan guru.
Selain pelatihan kemampuan Komponen penyusun modul
diri yang dilakukan oleh siswa, pihak yang sudah dibahas di atas dijadikan
guru juga dituntut untuk melakukan sebagai acuan penyusunan format
inovasi pembelajaran untuk mendapat modul menurut E. Mulyasa (2004: 44)
hasil pembelajaran yang baik. Salah sebagai berikut :
satu inovasi yang dapat dilakukan 1) Pendahuluan
adalah dengan memperkaya sumber Bagian pendahuluan berisi
belajar yang digunakan. Sumber belajar deskripsi umum, seperti materi
segala sesuatu yang dapat yang disajikan, pengetahuan,
mempermudah siswa dalam upaya keterampilan, dan sikap yang akan
memperkaya informasi, pengetahuan, dicapai setelah belajar; termasuk
pengalaman dan keterampilan dalam kemampuan awal yang harus
proses belajar mengajar. dimiliki untuk mempelajari modul
Modul merupakan paket tersebut.
pembelajaran mandiri yang meliputi 2) Tujuan Pembelajaran
serangkaian pengalaman belajar yang Bagian tujuan pembelajaran
direncanakan dan dirancang secara berisi tujuan-tujuan pembelajaran
Nining Setyowati – Identifikasi Fungi Pada Tape Beras Merah 88

khusus yang harus dicapai oleh difokuskan pada tujuan terminal


setiap peserta didik setelah setiap modul.
mempelajari modul. Penyusunan modul berdasarkan
3) Tes awal komponen penyusun modul tersebut
Tes awal berguna untuk akan menghasilkan satu modul yang
menetapkan posisi peserta didik, lengkap dan terstuktur sehingga
dan mengetahui kemampuan mempermudah siswa mempelajari dan
awalnya, untuk menentukan dari memahami materi yang dibahas.
mana ia harus memulai belajar, Penerapan metode dalam proses
apakah perlu untuk mempelajari belajar mengajar diarahkan untuk
modul tersebut atau tidak. mengembangkan kemampuan-
4) Pengalaman belajar kemampuan dasar dalam diri siswa agar
Bagian pengalaman belajar mampu menemukan konsep materi
merupakan rincian materi untuk pelajaran. Conny Semiawan (1992:17-
setiap tujuan pembelajaran khusus, 18), menyatakan bahwa “keterampilan
yang berisi sejumlah materi, diikuti proses adalah keterampilan yang
dengan penilaian formatif sebagai diperoleh dari latihan kemampuan-
balikan bagi peserta didik tentang kemampuan fisik dan mental dasar
tujuan belajar yang dicapainya. untuk mengembangkan kemampuan
5) Sumber belajar yang lebih tinggi dari siswa”.
Pada bagian ini disajikan Kemampuan fisik dan mental tersebut
tentang sumber-sumber belajar pada dasarnya telah dimiliki oleh siswa
yang dapat ditelusuri peserta didik. meskipun masih sederhana dan perlu
Penetapan sumber belajar ini perlu dikembangkan.
dilakukan dengan baik oleh Kemampuan-kemampuan
pengembang modul, sehingga mendasar yang telah dikembangkan dan
peserta didik tidak kesulitan telah terlatih lama-kelamaan akan
memperolehnya. menjadi suatu keterampilan. Dengan
6) Tes akhir mengembangkan sendiri fakta dan
Tes akhir instrumennya sama konsep yang dipelajari dan dapat
dengan isi tes awal hanya lebih menjadi roda penggerak penemuan dan
pengembangan fakta dan konsep.
89 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 85-94

Nuryani (2001: 195) Siswa dikatakan dapat


menyatakan bahwa merencanakan menentukan masalah/objek dengan baik
percobaan atau penyelidikan harus apabila dalam menentukan
memberi kesempatan untuk masalah/objek sesuai dengan variable
mengusulkan gagasan berkenaan yang akan diteliti.
dengan alat/bahan yang akan c. Menetukan alat dan bahan yang akan
digunakan, urutan prosedur yang harus digunakan
ditempuh, menentukan peubah Dalam menentukan alat dan
(variabel), mengendalikan peubah. bahan dalam eksperimen harus
Keterampilan belajar yang dimiliki oleh disesuaikan dengan objek yang akan
seorang siswa dapat dilatih dan diteliti.
dikembangkan sesuai dengan tahapan d. Menentukan langkah-langkah kerja
perkembangan pikirannya. Dengan Langkah-langkah kerja dalam
melatih siswa untuk mengembangkan praktikum harus dibuat urut dan
kemampuan belajarnya, siswa tersebut mudah dipahami pada saat
akan terbiasa menemukan dan melakukan eksperimen.
mengembangkan sendiri fakta dan e. Membuat data/tabel pengamatan
konsep serta menumbuhkan dan Dalam menenetukan table
mengembangkan sikap dan nilai yang pengamatan disesuaikan dengan
dituntut. variabel yang akan diteliti.
Kegiatan siswa yang dapat f. Menganalisis hasil pengamatan
dilihat dalam merencanakan percobaan Analisis data harus berkaitan
antara lain: dengan data pengamatan yang
a. Menentukan tujuan eksperimen diperoleh setelah melakukan
Siswa dikatakan dapat eksperimen.
menentukan tujuan eksperimen jika METODOLOGI PENELITIAN
tujuan eksperimen yang dibuat siswa A. Penelitian
sesuai dengan materi yang sedang Pembuatan Tape Beras Merah
dipelajari dan dapat menjawab masalah Penelitian dilaksanakan di
yang akan diteliti. laboratorium Mikrobiologi serta
b. Menentukan masalah/objek yang Laboratorium Struktur dan
akan diamati Perkembangan Tumbuhan Program
Nining Setyowati – Identifikasi Fungi Pada Tape Beras Merah 90

Studi Pendidikan Biologi Jurusan Sampling. Pengambilan sampel


Pendidikan MIPA Fakultas secara acak didapatkan dua kelas.
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Masing-masing kelas berjumlah 35
Universitas Sebelas Maret Surakarta. siswa. Kelas X-7 digunakan sebagai
Penelitian ini merupakan penelitian kelas kontrol dengan pembelajaran
kuantitatif eksperimen. Hasil konvensional. Kelas X-8 sebagai
penelitian ini ditulis dalam bentuk kelas eksperimen dengan penerapan
sumber belajar berupa modul yang dengan tambahan modul hasil
telah digunakan dalam penelitian di penelitian. Variabel bebas berupa
kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta. hasil penelitian biologi berupa modul
Data yang dikumpulkan dalam dan variabel terikat adalah
penelitian pembuatan tape beras keterampilan merencanakan
merah adalah jenis-jenis fungi yang percobaan. Teknik observasi
terdapat pada tape dan ciri morfologi digunakan untuk mengambil data
fungi pada tape. Penelitian meliputi merencanakan percobaan. Tes uji
tahap pembuatan tape, tahap coba pada instrumen penelitian
pengukuran kualitas kimia tape dilakukan untuk mengetahui validitas
(dilakukan untuk setiap variasi dan reliabilitas. Rancangan
waktu), pengamatan perkembangan penelitian berupa Randomized
kapang dan khamir (dilakukan Control Only Design. Analisis data
diakhir isolasi). pada penelitian dengan
B. Aplikasi Hasil menggunakan uji t 2 sampel pada
Penelitian Pembuatan Tape Beras Minitab 16. Sebelum dilakukan
Merah analisis data, maka dilakukan uji
Penelitian dilaksanakan di SMA normalitas menggunakan uji
Al Islam 1 Surakarta pada kelas X Anderson-Darling dan uji
semester ganjil tahun pelajaran homogenitas dengan uji Levene’s.
2011/2012. Populasi dalam
penelitian adalah seluruh siswa kelas
X SMA Al Islam 1 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012. Pengambilan
sampel dengan cara Cluster Random
91 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 85-94

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Hasil Identifikasi Ragi pada
Tape Beras Merah (Oryza sativa
glaberrima)

Kedua jenis fungi tersebut


berperan penting pada proses fermentasi
beras merah menjadi tape. Selama
Tabel 3. Hasil Analisis Pengaruh
proses fermentasi terjadi perubahan-
Tambahan Modul Hasil Penelitian
perubahan kimia dan fisik yang
Terhadap Keterampilan Merencanakan
mengubah rupa, bentuk dan rasa dari
Percobaan Biologi Siswa
bahan aslinya.
Buckle (1985:95) menyatakan
fermentasi adalah perubahan kimia
dalam bahan pangan yang disebabkan
enzim. Enzim yang berperan dapat
dihasilkan oleh mikroorganisme. Secara
umum, proses fermentasi dalam
pembuatan tape dibagi menjadi dua
Tabel 3 menunjukan bahwa
tahap yaitu pemecahan pati menjadi
penerapan dengan tambahan modul
gula sederhana oleh kinerja kapang dan
hasil penelitian berpengaruh nyata
perubahan gula oleh alkohol oleh kerja
terhadap keterampilan merencanakan
khamir.
percobaan. Hasil penelitian identifikasi
Tabel 2. Perbandingan Ciri Morfologi
fungi dalam tape beras merah (Oryza
Genus Fungi Dalam Tape Beras Merah
sativa glaberrima) ini relevan dengan
materi pelajaran biologi SMA kelas X
pada pokok bahasan fungi. Sesuai
dengan kompetensi dasar
Nining Setyowati – Identifikasi Fungi Pada Tape Beras Merah 92

mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis merencanakan percobaan siswa pada


jamur berdasarkan hasil pengamatan, kelompok eksperimen dengan tambahan
percobaan dan kajian literatur serta sumber belajar berupa modul hasil
peranannya bagi kehidupan, fungi penelitian dan kelompok kontrol tanpa
dalam tape beras merah sebagai salah tambahan sumber belajar berupa
satu objek kajian memuat materi pokok modul hasil penelitian.
yang diajarkan kepada siswa meliputi Berdasarkan data penelitian di
ciri-ciri morfologi fungi tersebut, SMA Al Islam 1 Surakarta, didapatkan
pengelompokan jamur berdasarkan ciri- nilai rata-rata keterampilan
ciri tertentu, siklus hidup fungi terutama merencanakan percobaan kelompok
fungi dalam tape beras merah dan kontrol adalah 73,30 dan untuk
peranan fungi dalam kehidupan sehari- kelompok eksperimen adalah 76,76.
hari salah satunya dalam fermentasi Perbandingan rata-rata nilai
jamur pembuatan tape beras merah. keterampilan merencanakan percobaan
Uji hipotesis penerapan hasil kelompok kontrol dan eksperimen
penelitian identifikasi fungi dalam tape menunjukkan bahwa keterampilan
beras merah dalam pembelajaran merencanakan percobaan pada
biologi pada pokok bahasan fungi di kelompok eksperimen dengan tambahan
kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta sumber belajar berupa modul hasil
tahun pelajaran 2011/2012 penelitian lebih baik bila dibandingkan
menunjukkan adanya perbedaan dengan kelompok kontrol tanpa
keterampilan merencanakan tambahan sumber belajar berupa modul
percobaan/eksperimen pada kelompok hasil penelitian.
eksperimen dengan tambahan sumber Adanya perbedaan keterampilan
belajar berupa modul hasil penelitian merencanakan percobaan antara
dan kelompok kontrol tanpa tambahan kelompok kontrol dengan kelompok
sumber belajar berupa modul hasil eksperimen di atas disebabkan karena
penelitian. Hasil uji hipotesis yang pada kelompok eksperimen diberikan
dilakukan diperoleh thitung = 0,029 < tambahan sumber belajar berupa modul
nilai probability (p-value) 0,05 maka hasil penelitian dalam kegiatan belajar
Ho ditolak. Hal tersebut menyatakan mengajar. Hal ini disebabkan pada
bahwa ada perbedaan keterampilan modul hasil penelitian membahas
93 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 85-94

tentang cara kerja pembuatan tape dan Hardin (2005) melakukan penelitian
cara mengamati fungi pada tape beras tentang Using a Module-base
tersebut. Jadi, siswa pada kelompok Laboratory to Incorporate Inquiry into a
eksperimen memiliki pandangan Large Cell Biology Course. Dari hasil
tersendiri mengenai percobaan yang penelitian diperoleh bahwa
akan direncanakan. pembelajaran dengan menggunakan
Hal ini diperkuat oleh Hadi sistem modul dalam aktfitas di
(2000) melakukan penelitian mengenai laboratorium dapat meningkatkan
Pembelajaran Sistem Modul pada motivasi dan keterampilan berinquiri.
Subkonsep Sistem Saraf Untuk Kemampuan merencanakan
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. percobaan yang diujikan dalam
Dari hasil penelitian tersebut diperolah penelitian ini terdiri dari enam aspek
bahwa sistem pembelajaran modul yaitu menentukan tujuan, menentukan
sangat membantu siswa dalam objek, menentukan langkah kerja,
memahami pelajaran biologi khususnya menentukan alat dan bahan,
pada subkonsep sistem saraf. Kathryn menentukan tabel/data pengamatan,
dan Brian (2001) melakukan penelitian serta menentukan fakta apa yang harus
mengenai Interactive Learning in a diukur, diamati dan dicatat seperti yang
Higer Education Mechanic Modul. telah diungkapkan oleh Rustaman, dkk
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (2003:103). Hal ini sejalan dengan
penggunaan modul dalam pembelajaran Ramig & Harlen (Yulianti,1995:14)
dapat meningkatkan pemahaman yaitu kegiatan merencanakan percobaan
konsep. Russel et.al (2004) melakukan dimulai dengan menentukan variabel,
penelitian tentang Photosynthesis in merumuskan masalah, berhipotesis, lalu
Silico. Overcoming the Challenges of diikuti dengan merancang percobaan
Photosynthesis Education Using a yang di dalamnya menyangkut
Multimedia CD-ROM. Hasil penelitian penentuan alat dan bahan, penentuan
menunjukkan bahwa pembelajaran langkah kerja serta penentuan fakta
dengan menggunakan modul yang yang harus diukur, diamati dan dicatat.
disajikan dalam bentuk multimedia Untuk aspek menentukan tujuan harus
interaktif dapat meningkatkan dirumuskan sedemikian rupa sehingga
pemahaman dan keterampilan siswa. hanya mempunyai satu pengertian saja,
Nining Setyowati – Identifikasi Fungi Pada Tape Beras Merah 94

tidak boleh ditafsirkan menjadi DAFTAR PUSTAKA


beraneka ragam makna (Subiyanto, Conny Semiawan. 1992. Pendekatan
Keterampilan Proses :
1988:58).
Bagaimana Mengaktifkan
Penggunaan modul hasil Siswa Dalam Belajar?. Jakarta :
penelitian pada proses pembelajaran Gramedia
dalam penelitian ini berpengaruh nyata Widiasarana Dimyati dan Mudjiono.
1999. Belajar dan
terhadap kelas eksperimen. Pembelajaran. Depdikbud :
KESIMPULAN Rineka Cipta
Berdasarkan hasil penelitian Dwidjoseputro. 1978. Pengantar
Mikologi. Bandung: Penerbit
tentang pengaruh identifikasi fungi Alumni
dalam tape beras merah (Oryza sativa E. Mulyasa. 2000. Kurikulum Berbasis
glabberima) serta peranannya sebagai Kompetensi. Bandung : Remaja
Rosdakarya
sumber belajar biologi pada pokok
Made Wena. 2009. Strategi
bahasan fungi terhadap keterampilan Pembelajaran Inovatif
merencanakan percobaan dapat Kontemporer : Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional.
disimpulkan sebagai berikut: Jakarta: Bumi Aksara
1. Fungi dalam tape beras merah yang Nuryani. 2005. Strategi Belajar
berperan dalam proses fermentasinya Mengajar Biologi. Malang :
Universitas Negeri Malang
ditemukan dua jenis yaitu
Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar
Saccharomyces dan Aspergillus Mengajar. Bandung: Bumi
Aksara
dilihat dari ciri morfologi.
Samana. 1992. Sistem Pengajaran.
2. Identifikasi fungi dalam tape beras
Yogyakarta : Kanisius
merah (Oryza sativa glabberima) Srikandi Fardiaz. 1992. Mikrobiologi
serta peranannya sebagai sumber Pangan 1. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
belajar biologi pada pokok bahasan
Susiwi, Hinduan, Achmad A., Liliasari.,
fungi berpengaruh nyata terhadap dan Ahmad, Sadijah. 2009.
keterampilan merencanakan Analisis Ketrampilan Proses
Sains Siswa SMA Pada ”Model
percobaan siswa kelas X SMA Al Pembelajaran Praktikum D-E-
Islam 1 Surakarta. H”. Jurnal Pengajaran Mipa.
14(2): 87-104

Vous aimerez peut-être aussi