Vous êtes sur la page 1sur 6

J Ked Gi, Vol. 7, No.

2, April 2016: 165 - 170 ISSN 2086-0218

PENGARUH METAL PRIMER DAN JENIS SEMEN RESIN TERHADAP


KEKUATAN GESER PERLEKATAN LOGAM NIKEL-KROMIUM
COPING GIGI TIRUAN CEKAT

Suriansyah Tenggara*, Titik Ismiyati**, Murti Indrastuti**


*Program Studi Prostodonsia, Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
**Bagian Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

ABSTRACT

Resin cement is often used for cementing restoration because oral fluid insolubility and increase marginal adaptation. High
shear strength in resin cement is required to minimalize restoration cementation failure. Therefore, material that could increase
shear strength is required. The aim of this study was to investigate the effect of metal primer and resin cement to shear strength
of Ni-Cr alloy in restoration metal coping.
This study used 24 cylindrical sample of Ni-Cr alloy with 5 mm diameter and 3 mm height. Sample divided into 4 group,
each group consisted of 6 samples. Each sample were sandblasted with Al2O3 50µm in 10 seconds. Two groups were made without
application of metal pimer and next two groups were made with application of metal primer. Self-adhesive and adhesive resin
cement were used in each group. Shear strength of samples then were tested using Universal Testing Machine (Pearson Panke
Equipment Ltd., London). The data were analyzed with two-way ANOVA and continued by LeastSignificantDifference (LSD) test.
The results showed that : there was a significant influence between metal primer application and combination of metal
primer application and resin cement in shear strength to Ni-Cr alloy (p<0.05), but there was no significant influence of resin
cement in shear strength to Ni-Cr alloy (p>0.05). The conclusions of this study were: 1) Metal primer is increasing shear strength
of adhesive and self-adhesive resin cement to Ni-Cr alloy. 2) Adhesive resin cement has higher shear strength to Ni-Cr alloy than
self-adhesive resin cement.

Keywords : restoration, adhesive resin cement, self-adhesive resin cement, metal primer, shear strength.

PENDAHULUAN tetap dengan gigi diisi dengan semen atau ba-


han luting. Mekanisme yang menahan sebuah
Kehilangan satu gigi atau lebih dapat restorasi pada gigi yang dipreparasi dibagi
menyebabkan gangguan pada keseimbangan menjadi non-adhesif (mekanikal) luting, perleka-
fungsional gigi yang masih ada. Hilangnya ke- tan mikromekanik, dan adhesi molekular. Pada
seimbangan fungsional gigi dapat menyebabkan beberapa kasus, kombinasi dari mekanisme ini
migrasi (tipping, rotasi, dan ekstrusi), gangguan dapat bekerja baik3. Hal yang paling penting
oklusi, gangguan fungsi pengunyahan, gangguan dari semen luting adalah tidak mudah larut dan
temporomandibula, dan gangguan bicara1. Salah terurai dalam rongga mulut. Semua semen lut-
satu pilihan restorasi untuk kehilangan satu gigi ing yang ada, kecuali semen resin, mempunyai
atau lebih adalah gigi tiruan cekat. Restorasi potensi terurai oleh cairan rongga mulut6. Semen
dengan gigi tiruan cekat dapat memberi kepua- luting resin sering digunakan karena beberapa
san pada pasien dan dokter gigi karena lebih keuntungan yang ditawarkan daripada semen
nyaman, mengembalikan fungsi oklusi, dan dapat terdahulu, termasuk estetik yang lebih baik,
meningkatkan estetik pasien2. kelarutan yang rendah, dan meningkatkan kera-
Bahan yang sering digunakan untuk res- patan marginal7.
torasi gigi tiruan cekat adalah porcelain fused to Jenis semen resin berdasarkan kandun-
metal. Restorasi metal-keramik menggabungkan gan bahan dan teknik aplikasi dapat dibedakan
kekuatan dan akurasi dari logam tuang dengan menjadi semen resin adhesive dan self-adhesive.
estetik dari porcelain3. Logamnikel-kromium (Ni- Semen resin adhesive memerlukan aplikasi de-
Cr) umumnya digunakan sebagai bahan retainer ngan teknik multistep yang lebih kompleks dan
gigi tiruan cekat, karena kekuatan perlekatan sensitif sehingga dapat mengganggu keefek-
geser yang tinggi pada semen resin4. Selain itu tifan perlekatan8. Semen resin adhesive tidak
nikel bila dikombinasikan dengan kromium akan mengandung komponen bonding dan berikatan
membentuk alloy yang mempunyai daya tahan dengan logam melalui retensi mikromekanik
tinggi terhadap korosi5. Jarak antara restorasi pada permukaan yang dikasari9. Semen resin

165
Suriansyah Tenggara, dkk. : Pengaruh Metal Primer dan Jenis Semen Resin ISSN 2086-0218

self-adhesive diperkenalkan untuk mengatasi monomer MDP membuat potensi tinggi untuk
beberapa masalah pada sistem semen luting bereaksi dengan aluminium oksida pada bahan
resin. Tujuan pengembangan semen ini adalah yang dikasari dengan partikel udara. Methacry-
mengkombinasikan kemudahan penggunaan loylberfungsi untuk polimerisasi monomer MDP
semen konvensional dengan keuntungan me- pada metal primer dengan monomer matriks
kanik, estetik, dan perlekatan pada semen resin. pada semen resin11.
Perlekatan semen ini dengan metal berdasarkan Berdasarkan lokasi kegagalan perlekatan
adanya monomer fungsional yang mengandung semen resin dan logam dapat dibedakan menjadi
kelompok phosphoric atau carboxylic. Mono- kegagalan adhesive antara logam dan semen
mer ini dapat mengikat ion pada logam dengan resin dan kegagalan cohesive di dalam semen
reaksi asam basa. Semen resin self-adhesive resin. Pada logam yang diberi perlakuan sand-
selain berikatan dengan logam secara kimia, blasting sering ditemukan kegagalan adhesive
juga berikatan secara mekanik melalui retensi sedangkan kegagalan cohesive lebih sering
mikromekanik pada permukaan logam7. Polim- ditemukan pada perlakuan dengan metal primer9.
erisasi dengan cahaya (light cured) pada semen Berdasarkan penelitian, pada semen resin self-
resin dapat menghasilkan konversi monomer adhesive terdapat kegagalan adhesive yang
yang lebih baik di dalam lapisan hybrid dan tinggi dan kegagalan cohesive secara umum
adhesive, menghasilkan kekuatan geser yang ditemukan pada semen resin adhesive. Keber-
lebih tinggi8. hasilan ikatan tergantung pemilihan kombinasi
Variasi surface treatment pada metal se- terbaik antara logam, metal primer, dan semen
perti etsa kimia atau elektrik, abrasi partikel resin11.
udara, metal primer,tin plating, dan silica coating
telah diteliti dan dimaksudkan untuk mening- METODE PENELITIAN
katkan kekuatan perlekatan restorasi pada
semen7. Prinsip abrasi partikel dengan udara Penelitian ini menggunakan jenis pene-
(sandblasting) membersihkan dan meningkat- litian eksperimental laboratoris dengan meng-
kan luas permukaan, sehingga menghasilkan gunakan 24 subjek penelitian logam Ni-Cr ber-
kekuatan geser lebih tinggi karena retensi meka- bentuk silinder dengan tinggi 3 mm dan diameter
nik10. Abrasi partikel udara dengan partikel Al2O3 5 mm.
merupakan metode yang paling umum digunakan
untuk mendapatkan retensi mikromekanik. Par- BAHAN DAN ALAT PENELITIAN
tikel ini mempunyai ukuran yang berbeda-beda.
Preparasi dengan partikel Al2O3ukuran 50µm Bahan yang digunakan dalam penelitian
menghasilkan kekuatan geser perlekatan dengan ini adalah :
logam Ni-Cr paling tinggi11. a. Semen resin luting material (Kerr, Jerman):
Metal primer digunakan untuk mendap- - Semen resin adhesive (NX3 Nexus)
atkan perlekatan yang kuat antara logam dan - Semen resin self-adhesive (Maxcem Elite)
material berbahan dasar resin. Metal primer b. Metal primer (Scotchbond™ Universal, 3M
mengandung monomer aktif yang meningkat- ESPE, Jerman)
kan ikatan kimia antara semen dan aluminium c. Logam Ni-Cr (Noritake Super Alloy, Kuraray,
oksida pada permukaan logam. Metal primer Jepang)
mengandung MDP (10-methacryloyloxydecryl d. Self-cured akrilik (Hillon, S.Court Limited,
dihydrogen phosphate) yang memberi kekuatan Inggris)
perlekatan yang tinggi antara resin dan logam. Alat yang digunakan dalam penelitian ini
Faktor yang mendasar untuk dipertimbangkan adalah :
adalah komposisi lapisan oksida yang ada pada a. Cetakaninlay wax , berbentuk silinder akrilik
permukaan logam, yang akan menghasilkan dengan diameter 5 mm dan tinggi3 mm
reaksi kimia dengan monomer12. Reaksi kimia b. Setting plate, digunakan untuk polimerisasi
antara monomer MDP dan aluminium oksida semen resin
menghasilkan ikatan yang kuat dan tahan lama c. Mixing pad, digunakan untuk mengaduk se-
antara resin dan bahan dengan permukaan men resin
kasar. Dihydrogen phosphate yang ada pada

166
J Ked Gi, Vol. 7, No. 2, April 2016: 165 - 170 ISSN 2086-0218

d. Universal testing machine, digunakan untuk diatas permukaan logam.Semen resin self-
mengukur gaya geser adhesive disinar dengan LED curing unit
e. LED (Light Emitting Diode) Curing Unit, digu- selama 20 detik dengan jarak selapis pita
nakan untuk polimerisasi semen resin seluloid.
f. Stop watch, digunakan untuk menghitung Pada kelompok 3, sampel dimasukkan dalam
waktu setting plate kemudian dituangkan akrilik
g. Spatula semen, digunakan untuk mengaduk self-cured setinggi 10 mm. Logam diletakkan
semen resin sebidang dengan akrilik dan ditunggu sampai
h. Alat sandblasting, digunakan untuk perlakuan akrilik mengeras. Permukaan sampel diulasi
permukaan secara mekanik pada logam Ni- de-ngan metal primer dan ditunggu kering
Cr selama 20 detik (waktu dihitung dengan
Jalannya penelitian ini meliputi membuat stop watch). Semen resin adhesive diaduk
sampel logam Ni-Cr, prosedur aplikasi semen dengan perbandingan 1:1 pada mixing pad.
resin pada logam Ni-Cr, dan persiapan pengu- Semen dimasukkan secara bertahap pada
kuran kekuatan geser. penutup setting plate yang diletakkan diatas
1. Membuat sampel logam Ni-Cr permukaan logam.Semen resin adhesive di-
Membuat cetakan yang dibuat dari akrilik se- sinar dengan LED curing unit selama 20 detik
suai dengan spesifikasi ANSI/ADA: diameter dengan jarak selapis pita seluloid.
5 mm, tinggi 3 mm untuk membuat malam Pada kelompok 4, sampel dimasukkan dalam
inlay yang akan di proses menjadi logam Ni- setting plate kemudian dituangkan akrilik
Cr. Cetakan diulasi dengan parafin, kemudian self-cured setinggi 10 mm. Logam diletakkan
memanaskan malam inlay dan dimasukkan sebidang dengan akrilik dan ditunggu sampai
ke dalam cetakan secara bertahap untuk akrilik mengeras. Permukaan sampel diulasi
menghindari adanya porositas. Melakukan dengan metal primer dan ditunggu kering
pengecoran logam kemudian bahan tanam selama 20 detik (waktu dihitung dengan stop
dibongkar dan logam dikeluarkan. Logam watch). Semen resin self-adhesive diaduk
dihaluskan dengan silicon carbide sandpaper. dengan perbandingan 1:1 pada mixing pad.
Melakukan surface treatment sandblasting Semen dimasukkan secara bertahap pada
dengan partikel ukuran 50 µm, jarak 10 mm, penutup setting plate yang diletakkan diatas
selama 10 detik pada permukaan logam permukaan logam.Semen resin self-adhesive
Ni-Cr. disinar dengan LED curing unit selama 20
2. Prosedur aplikasi semen resin pada logam detik dengan jarak selapis pita seluloid.
Ni-Cr 3. Persiapan pengukuran kekuatan perlekatan
Pada kelompok 1, sampel dimasukkan dalam geser
setting plate kemudian dituangkan akrilik Semen resin didiamkan polimerisasi sem-
setinggi 10 mm. Logam diletakkan sebidang purna selama 24 jam dengan suhu ruang
dengan akrilik dan ditunggu sampai akrilik (37°C). Semen resin yang menempel pada
mengeras. Semen resin adhesive diaduk permukaan logam dalam akrilk dikeluarkan
dengan perbandingan 1:1 pada mixing pad. dari setting plate. Akrilik diletakkan pada
Semen dimasukkan secara bertahap pada universal testing machine dan dilakukan
penutup setting plate yang diletakkan diatas uji kekuatan geser pada semen resin dari
permukaan logam.Semen resin adhesive di- arah lateral sampai terlepas dari permukaan
sinar dengan LED curing unit selama 20 detik logam. Hasil gaya yang diterima tiap sam-
dengan jarak selapis pita seluloid. pel dapat dilihat pada indikator dan dicatat.
Pada kelompok 2, sampel dimasukkan dalam Data dihitung dengan rumus kekuatan geser
setting plate kemudian dituangkan akrilik (T=F/A).
self-cured setinggi 10 mm. Logam diletakkan
sebidang dengan akrilik dan ditunggu sampai HASIL PENELITIAN
akrilik mengeras. Semen resin self-adhesive
diaduk dengan perbandingan 1:1 pada mix- Penelitian tentang pengaruh metal primer
ing pad. Semen dimasukkan secara bertahap dan jenis semen resin terhadap kekuatan geser
pada penutup setting plate yang diletakkan perlekatan logam nikel-kromium coping gigi tiruan

167
Suriansyah Tenggara, dkk. : Pengaruh Metal Primer dan Jenis Semen Resin ISSN 2086-0218

cekat telah dilakukan di Laboratorium Teknik Gigi Data penelitian dianalisis dengan uji
Fakultas Kedokteran Gigi dan Laboratorium Ilmu ANAVA dua jalur seperti pada tabel 2 untuk
Bahan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik mengetahui pengaruh metal primer dan jenis
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Hasil re- semen resin terhadap kekuatan geser perlekatan
rata kekuatan geser yang diterima semen resin logam Ni-Cr.
self-adhesive dan adhesivedengan logam Ni-Cr Hasil uji ANAVA dua jalur pada tabel 2
tanpa dan dengan metal primer dapat dilihat menujukkan bahwa pengaruh terdapat per-
pada tabel 1. bedaan yang signifikan antara penggunaan
metal primer terhadap kekuatan geser perlekatan
Tabel 1. Rerata dan Standar Deviasi Kekuatan logam Ni-Cr (p<0,05). Pada jenis semen resin
Geser Semen Resin Self-Adhesive dan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak
Adhesive dengan Logam Ni-Cr(MPa) signifikan antara jenis semen resin terhadap
kekuatan geser perlekatan logam Ni-Cr (p>0,05).
Pengaruh metal primer dan jenis semen resin
berpengaruh signifikan terhadap kekuatan geser
perlekatan logam Ni-Cr (p<0,05).
Hasil uji LSD pada tabel 3 menunjukkan
perbedaan kekuatan geser antara kelompok
metal primer dan jenis semen resin sebagai
berikut:
Tabel 1 menunjukkan kekuatan geser pa-
1) Kelompok self-adhesive tanpa metal primer
ling tinggi pada semen resin self-adhesive de-
menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05)
ngan aplikasi metal primer, sedangkan yang
dengan kelompok adhesive tanpa metal
paling rendah pada kelompok semen resin
primer.
­self-adhesive tanpa aplikasi metal primer. Rerata
2) Kelompok self-adhesive tanpa metal primer
kekuatan geser semen resin self-adhesive tanpa
menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05)
metal primer lebih kecil dari semen resin adhe-
dengan kelompok self-adhesive dengan metal
sive tanpa metal primer. Rerata kekuatan geser
primer.
semen resin self-adhesive dengan metal primer
3) Kelompok adhesive tanpa metal primer
lebih besar dari semen resin adhesive dengan
menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05)
metal primer.

Tabel 2. Hasil Uji ANAVA Dua Jalur Pengaruh Metal Primer dan Jenis Semen Resin Terhadap Kekuatan
Geser Perlekatan Logam Ni-Cr

Keterangan: * menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05)

Tabel 3. Hasil Uji LSD Pengaruh Metal Primer dan Jenis Semen Resin Terhadap Kekuatan Geser
Perlekatan Logam Ni-Cr

Keterangan: * menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05)

168
J Ked Gi, Vol. 7, No. 2, April 2016: 165 - 170 ISSN 2086-0218

dengan kelompok adhesive dengan metal Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada
primer. pengaruh jenis semen resin terhadap kekuatan
4) Kelompok self-adhesive dengan metal primer geser perlekatan logam Ni-Cr coping gigi tiruan
menunjukkan perbedaan tidak signifikan cekat. Kedua jenis semen resin tersebut memiliki
(p>0,05) dengan kelompok adhesive dengan tipe kegagalan perlekatan yang berbeda dengan
metal primer. logam Ni-Cr. Semen resin self-adhesive memiliki
kegagalan adhesive yaitu kegagalan perlekatan
PEMBAHASAN antara logam Ni-Cr dan semen resin, sedangkan
semen resin adhesive memiliki kegagalan cohe-
Berdasarkan rerata hasil uji kekuatan ge- sive yaitu kegagalan ikatan dalam semen resin.
ser semen resin dengan logam Ni-Cr diketahui Kedua sifat ini dapat melemahkan kekuatan
semen resin self-adhesive dengan metal primer geser perlekatan semen resin dengan logam Ni-
memiliki kekuatan geser paling tinggi sedangkan Cr. Hal ini didukung oleh Abreu, pada perlekatan
semen resin self-adhesive tanpa metal primer resin dengan logam terdapat tiga tipe kegagalan
memiliki kekuatan geser paling rendah. Menurut yaitu kegagalan adhesive, kegagalan cohesive,
ADA No. 15 kekuatan geser minimal semen resin dan kegagalan campuran yang menunjukkan
dengan logam Ni-Cr adalah 3 MPa. Pada hasil kombinasi kedua tipe. Kegagalan adhesive
penelitian kekuatan geser paling kecil adalah adalah kegagalan antara dua material yang ber-
3,76 MPa, lebih tinggi dari standar minimal. beda yaitu logam dan semen resin. Kegagalan
Pemberian metal primer dapat meningkatkan cohesive adalah kegagalan antara material yang
kekuatan geser dua sampai tiga kali lipat pada sama yaitu antara material di dalam semen resin.
perlekatan semen resin adhesive dan self- Kegagalan campuran adalah kombinasi dari dua
adhesive dengan logam Ni-Cr5. tipe kegagalan yang ada9.
Peningkatan kekuatan geser karena apli- Tanpa aplikasi metal primer terdapat
kasi metal primer pada logam Ni-Cr didukung perbedaan signifikan antara kekuatan geser per-
oleh hasil uji statistik yang menunjukkan adanya lekatan semen resin self-adhesive dan adhesive
pengaruh signifikan metal primer terhadap terhadap logam Ni-Cr. Semen resin adhesive
kekuatan geser perlekatan semen resin dengan berikatan dengan logam melalui retensi mikrome-
logam Ni-Cr (p<0.05). Semen resin melekat pada kanik pada permukaan logam Ni-Cr yang dilaku-
logam Ni-Cr yang telah dilakukan sandblasting kan sandblasting. Semen resin self-adhesive
dengan partikel Al2O3 secara mikromekanik. berikatan dengan logam berdasarkan adanya
Logam Ni-Cr yang telah dilakukan sandblasting monomer fungsional yang mengandung golon-
menghasilkan mikroporositas pada permukaan gan phosphoric. Adanya monomer fungsional
logam, sehingga semen resin dapat masuk ke menyebabkan perlekatan utama semen self-
dalam lubang mikro pada permukaan logam dan adhesive terhadap logam Ni-Cr dengan adhesi
membentuk retensi mikromekanik. Penambahan kimia (ikatan ion). Reaksi kimia antara semen
metal primer pada logam Ni-Cr yang telah di- resin self-adhesive dengan aluminium oksida dari
lakukan sandblasting menimbulkan ikatan kimia logam menghasilkan produk air. Adanya air dapat
antara metal primer dengan logam. Hal ini terjadi menurunkan kekuatan geser antara semen resin
karena metal primer mengandung MDP (10- dengan logam Ni-Cr. Hasil ini sesuai dengan
methacryloyloxydecryl dihydrogen phosphate) hipotesis bahwa semen resin adhesive memiliki
yang dapat berikatan dengan alunmium oksida kekuatan geser perlekatan logam Ni-Cr coping
dari logam secara kimia. Monomer dihydrogen gigi tiruan cekat lebih tinggi daripada semen resin
phosphate berikatan dengan aluminium oksida self-adhesive. Hal ini dijelaskan oleh penelitian
dari permukaan logam Ni-Cr yang telah dilaku- yang dilakukan Knobloch bahwa kemampuan
kan sandblasting sehingga dapat meningkatkan perlekatan semen self-adhesive secara kimia
kekuatan geser secara signifikan. Sifat asam menyebabkan kegagalan adhesive yang tinggi.
dari dihydrogen phosphate bereaksi dengan Kegagalan tersebut karena adanya air yang ter-
basa dari metal oksida sehingga menimbulkan bentuk dari pelepasan ion hidrogen dari reaksi
reaksi asam basa antara H2(PO4)3(dihydrogen antara golongan phosphoric dengan aluminuim
phosphate) dengan Al2O3 (aluminium oksida) oksida. Pergerakan air pada permukaan yang
menghasilkan Al2(PO4)3 (aluminium phosphate) berlekatan dapat memicu kekakuan matriks resin
dan H2O (air)11.

169
Suriansyah Tenggara, dkk. : Pengaruh Metal Primer dan Jenis Semen Resin ISSN 2086-0218

dan hilangnya monomer bebas, yang berakibat 4. Okuya, N., Minami, H., Kurashige, H., Murahara,
penurunan kekuatan perlekatan geser13. S., Suzuki, S., Tanaka, T., 2010., Effects Of Metal
Aplikasi metal primer membuat kekuatan Primers On Bonding Of Adhesive Resin Cement To
geser semen resin self-adhesive sama dengan Noble Alloys For Porcelain Fusing. Dental Material
J., 29(2): 177-187.
semen resin adhesive. Hasil tersebut menun-
5. Anusavice, K.J., Shen. C., Rawls, H.R., 2012.
jukkan jenis semen resin bila ditambah dengan Phillips’ Science of Dental Materials. 12th Ed. h:
aplikasi metal primertidak berpengaruh secara 449-453.
signifikan terhadap kekuatan perlekatan geser 6. Skinner, E.W., Phillips, R.W., 1991. Science Of
semen resin dengan logam Ni-Cr. Gugus decryl Dental Materials 9th Ed. h: 239-246. Saunders:
pada MDP merupakan rantai karbon panjang London.
yang menimbulkan sifat hidrofobik. Sifat hidrofo- 7. Hattar, S., Hatamleh, M., Khraisat, A., Rabab’ah,
bik menyebabkan air yang dihasilkan dari semen M., 2013. Shear Bond Strength Of Self-Adhesive
resin self-adhesive tidak dapat masuk dalam Resin Cements To Base Metal Alloy. J. Prosthet.
Dent., 21:1-5.
ikatan logam dengan semen resin, sehingga
8. Viotti, R.G., Kasaz, A., Pena, C.E., Alexandre,
tidak menurunkan kekuatan geser. Rantai kar- R.S., Arrais, C.A., Reis, A.F., 2009. Microtensile
bon yang panjang membuat monomer ini cukup Bond Strength Of New Self-Adhesive Luting Agents
hidrofobik. Struktur monomer adhesif MDP terdiri And Conventional Multistep Systems. J. Prosthet.
dari kelompok polimerisasi, kelompok hidrofobik, Dent., 102:306-312.
dan kelompok hidrofilik. Kelompok hidrofobik 9. Abreu, A., Loza, M.A., Elias, A., Mukhopadhyay, S.,
terdiri dari gugus decryl yang berguna untuk Looney, S., Rueggeberg, F.A., 2009. Tensile Bond
menghindari masuknya air pada permukaan Strength Of An Adhesive Resin Cement To Differ-
adhesif, mengurangi atau mencegah hidrolisis. ent Alloys Having Various Surface Treatments. J.
Prosthet Dent., 101: 107-118.
Sifat ini yang membuat air yang merupakan hasil
10. Stawarczyk, B., Basler, T., Ender, A., Roos, M.,
pelepasan semen resin self-adhesive tidak dapat Ozcan, M., Hammerle, C., 2012. Effect Of Sur-
masuk ke dalam perlekatan semen resin dengan face Conditioning With Airborne-Particle Abrasion
logam Ni-Cr, sehingga tidak menurunkan kekua- On The Tensile Strength Of Polymeric CAD/CAM
tan geser semen resin self-adhesive14. Crowns Luted With Self-Adhesive And Conven-
tional Resin Cements. J.Prosthet. Dent. 107: 94-
KESIMPULAN 101.
11. Fonseca, R.G., Almeida, J.G., Haneda, I.G.,
Metal primer meningkatkan kekuatan Adabo, G.L., 2009. Effect Of Metal Primers On
Bond Strength Of Resin Cements To Base Metals.
geser perlekatan semen resin self-adhesive dan
J. Prosthet Dent., 101:262-268.
adhesive terhadap logam Ni-Cr.Kekuatan geser 12. Fonseca, R.G., Martins, S.B., Rached, F.O., Cruz,
perlekatan semen resin adhesive lebih tinggi C.A., 2012. Effect Of Different Airborne-Particle
daripada semen resin self-adhesive terhadap Abrasion/ Bonding Agent Combinations On The
logam Ni-Cr. Bond Strength Of A Resin Cement To A Base Metal
Alloy. J. Prosthet Dent., 108: 316-323.
DAFTAR PUSTAKA 13. Knolboch, L.A., Gailey, D., Azer, S., Johnston,
W.M., Clelland, N., Kerby, R.E., 2007. Bond
1. Owall, B., Kayser, A.F., Carlsson, G.E., 1996. Prost- Strengths Of One And Two Step Self-Etch Adhe-
hodontics: Principle and Management Strategies sive Systems. J. Prosthet Dent., 97: 216-222.
1st Ed. Mosby-Wolfe: London. h: 19-26. 14. Lorwicheanrung, J., 2014. The Adhesion Tech-
2. Rosenstiel, S.F., Land, M.F., Fujimoto, J., 2006. niques for Metal to Resin Material. J. Biomaterial.,
Contemporary Fixed Prosthodontics 4th Ed. 28: 3757-3785.
Mosby-Wolfe: London. h: 273-275.
3. Shillingburg, H.T., Hobo, S., Whitsett., L.D., Jacobi,
R., Brackett, S.E. 2012. Fundamentals of Fixed
Prosthodontics. 4th Ed., h:485-490, Quintessence
Pub Co Inc: Chicago.

170

Vous aimerez peut-être aussi