APKAI 2015 Classification of perils in insurance policy (Commonly
DASAR-DASAR ASURANSI & LOSS used)........................ 14
ADJUSTING Physical and Moral hazard... 14 ICAP exam 2015 Policy conditions.... 15 Classification of conditions (1)................ 15 Dasar-dasar Asuransi & Loss Adjusting 2015 Classification of conditions (2)... 15 Disclaimer Insurance policy document...... 16 This subject matter is provided solely for the purpose of Insurance policy – how to deal w/ inconsistencies? 16 Methods of providing indemnity.. 16 exam preparation. Basic of Loss Adjusting... 17 Attempts have been made to ensure the accuracy of this What is loss adjuster?.. 17 text. The authors Duties of loss adjuster.. 18 or any persons involved in authoring or editing it Skills needed by a loss adjuster. 18 disclaim any liability from Kode Etik...... 19 any consequences arising from its use. Kode Perilaku................. 20 Dasar-dasar Asuransi & Loss Adjusting 2015 Pedoman Kerja ........ 21 Table of Contents Risk, Insurance and Contract.......................................... 1 Definitions of Risk:........................................ 1 Definitions of Insurance:............ 1 Definitions of Contract:....... 1 What are we doing here talking about Risk, Insurance and Contract?......... 2 Risk – what can we do with Risk?..... 2 Insurable risk – 6 elements.... 2 Excluded and Uninsured risks in a policy...... 2 6 elements of a valid contract:....... 3 Void, Voidable and unenforceable contracts....... 3 Discharge of a contract........ 4 Terms used in interpreting contract wordings.... 4 Insurance branches....... 5 Parties in insurance policies (main)....... 5 Insurance principles, terms and policy.... 6 Basic principles / terms in insurance.. 6 Utmost good faith.... 6 Uberrima Fidei vs Caveat Emptor... 7 Duties arise from principle of utmost good faith: 7 Why does this principle exist in insurance?.. 8 Material Facts... 8 Duty of disclosure....... 8 Misrepresentation.......... 9 Insurable Interest............ 9 Insurance contract vs wagering (gambling)..... 10 Proximate cause.... 10 Principle of indemnity..... 11 Measure of indemnity.............. 11 Subrogation....... 12 Contribution................. 12 Average................ 13 Alteration of risk......... 13 Specific terms commonly used in insurance...... 14 Risk, Insurance and Contract Risiko, Asuransi dan Kontrak Definitions of Risk: Definisi Risiko: Potential of losing something of value Potensi kehilangan sesuatu yang bernilai A probability or threat of damage, injury, liability, loss Kemungkinan atau ancaman kerusakan, cedera, A situation involving exposure to danger tanggung jawab, kehilangan The chance of loss or the perils to the subject matter Sebuah situasi yang melibatkan paparan bahaya of an insurance contract; also: the degree of probability Peluang kehilangan atau bahaya pada subjek kontrak of such loss asuransi; juga tingkat kemungkinan kerugian tersebut Definitions of Insurance: A thing providing protection against a possible Definisi Asuransi: eventuality Satu hal yang memberikan perlindungan terhadap A practice or arrangement by which a company or kemungkinan kemungkinan government agency provides a guarantee of Sebuah praktik atau pengaturan di mana perusahaan compensation for specified loss, damage, illness, or atau lembaga pemerintah memberikan jaminan death in return for payment of a premium kompensasi atas kehilangan, kerusakan, penyakit, atau Coverage by contract whereby one party undertakes kematian tertentu sbg imbalan atas pembayaran premi to indemnify or guarantee another against loss by a Jaminan kontrak dengan mana satu pihak berjanji specified contingency or peril untuk mengganti rugi atau menjamin yang lain thd A means of guaranteeing protection or safety kerugian dengan kemungkinan atau bahaya tertentu Risk-transfer mechanism that ensures full or partial Suatu cara utk m’jamin perlindungan/keselamatan financial compensation for the loss or damage caused by Mekanisme transfer risiko yang memastikan event(s) beyond the control of the insured party. kompensasi finansial penuh atau sebagian untuk The act, system, or business of insuring property, kehilangan atau kerusakan yang disebabkan oleh life, one's person, etc., against loss or peristiwa di luar kendali pihak yang diasuransikan. harm arising in specified contingencies, as fire, accident, Tindakan, sistem, atau bisnis mengasuransikan death, disablement, or the like, in consideration of a properti, kehidupan, seseorang, dll., Terhadap kerugian payment proportionate to the risk involved atau kerugian yang timbul dalam kontinjensi tertentu, The equitable transfer of the risk of a loss, from one seperti kebakaran, kecelakaan, kematian, cacat, atau entity to another in exchange for money sejenisnya, dengan pertimbangan pembayaran yang notes: some are progressive / business sector specific proporsional dengan risiko yang terlibat definition Transfer risiko kerugian yang adil, dari satu entitas ke entitas lain dengan imbalan uang Definitions of Contract: An agreement between two or more parties for the Definisi Kontrak: doing or not doing of something specified Perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk mlkkan A voluntary, deliberate, and legally binding agreement atau tidak melakukan sesuatu yang ditentukan between two or more competent parties Perjanjian sukarela, yang disengaja, dan mengikat scr A legal document that states and explains a formal hukum antara dua atau lebih pihak yang berkompeten agreement between two different people or groups, or Dokumen hukum yang menyatakan dan menjelaskan the agreement itself perjanjian formal antara dua orang atau kelompok yang An agreement between two or more parties, berbeda, atau perjanjian itu sendiri especially one that is written and enforceable by law Perjanjian antara dua pihak atau lebih, terutama yang ditulis dan ditegakkan oleh hukum What are we doing here talking about Risk, Insurance Apa yang kita lakukan di sini berbicara tentang Risiko, and Contract? Asuransi dan Kontrak? Risk – what can we do with Risk? Risiko - apa yang dapat kita lakukan dengan Risiko? We faced risk in our everyday lives Kami menghadapi risiko dalam kehidupan sehari-hari We do not live in a “free from risk” world Kita tidak hidup di dunia "bebas dari risiko" What can we do with the risk? Apa yang bisa kita lakukan dengan risikonya? Avoid Avoid Accept Accept Reduce Reduce Transfer Transfer Insurance is a risk transfer scheme Asuransi adalah skema transfer risiko
Insurable risk – 6 elements Risiko yang dapat diasuransikan - 6 elemen
The loss must be fortuitous Rugi harus kebetulan The loss must be unforeseen, not a loss which is Kerugian itu harus tidak terduga, bukan kerugian yang expected to happen or intentionally brought about diharapkan terjadi atau disengaja membawa The loss must not be excessive Rugi tidak harus berlebihan Coverage must be able to be provided at reasonable Cakupan harus dapat disediakan dengan biaya yang cost masuk akal The loss must not against public interest Rugi tidak boleh bertentangan dengan kepentingan Protecting or reimbursing a loss attributable to criminalpublik offences is illegal Melindungi atau mengganti kerugian yang disebabkan There must be adequate numbers oleh tindak pidana adalah ilegal The risk must belongs to a sufficiently large group of Harus ada angka yang memadai similar risks so that losses can be predicted with some Risiko harus dimiliki oleh kelompok risiko serupa yang statistical accuracy cukup besar sehingga kerugian dapat diprediksi dengan The chance of loss must be accessible akurasi statistik Insurer cannot provide cover for a loss that mysteriouslyKesempatan kehilangan harus dapat diakses happened Penanggung tidak dapat memberikan pertanggungan A pecuniary or financial loss must be possible atas kerugian yang secara misterius terjadi General insurance deals with loss of tangible property Kehilangan uang atau finansial harus dimungkinkan which have financial value, not Asuransi umum berkaitan dengan kehilangan harta intangible value such as loss of reputation berwujud yang memiliki nilai finansial, bukan nilai tak berwujud seperti kehilangan reputasi Excluded and Uninsured risks in a policy Risiko yg dikecualikan & Tdk Diasuransikan dlm suatu A policy even with names of “All Risks” or kebijakan “Comprehensive” does not provide cover for all Kebijakan bahkan dengan nama "Semua Risiko" atau contingencies (type of loss). The following may explain "Komprehensif" tidak menyediakan perlindungan untuk the reason: semua kontingensi (jenis kerugian). Berikut ini dapat Insurance provide coverage against Risk menjelaskan alasannya: by issuing insurance policy. Asuransi memberikan perlindungan terhadap Risiko Insurance policy is a Contract dengan mengeluarkan polis asuransi Loss due to maintenance risk or trade risk Polis asuransi adalah Kontrak Wear and tear, gradually operating causes, fallen market Kurang karena risiko pemeliharaan atau risiko prices (commodities) perdagangan Keausan, penyebab operasi secara bertahap, penurunan harga pasar (komoditas) Loss which is against public interest Smuggled goods, Loss yang bertentangan dengan kepentingan umum Loss which is too excessive War, Nuclear explosion, Barang selundupan, radioactivity risks Kurangnya Perang yang terlalu berlebihan, Ledakan Loss / risk which would be more appropriate to be nuklir, risiko radioaktivitas covered by other type of policy Cover provided by Kurang / risiko yang lebih sesuai untuk ditanggung specific policies such as MB, EEI, HE oleh jenis lain dari Polis yang disediakan oleh kebijakan khusus seperti MB, EEI, HE 6 elements of a valid contract: 1. Intention 6 elemen kontrak yang valid: Parties must have intention to create legal relations 1. Niat An agreement without such intention is not a Parties harus memiliki niat untuk menciptakan contract hubungan hukum 2. Offer and acceptance Sepakatan tanpa maksud seperti itu bukanlah kontrak An agreement is usually established by a process of 2. Penawaran dan penerimaan offer and acceptance Sepakatan biasanya dibuat dengan proses penawaran An offer, factors to be considered include: form of dan penerimaan offer, communication of the offer, duration of the offer, Sebuah tawaran, faktor yang harus dipertimbangkan An acceptance, factors to be considered include: meliputi: bentuk penawaran, komunikasi penawaran, acceptance must be unqualified, because qualified durasi penawaran, acceptance is sort of rejection of the offer, manner of Sebuah penerimaan, faktor yg hrs dipertimbangkan the acceptance meliputi: penerimaan hrs tidak memenuhi syarat, krn 3. Consideration penerimaan yang memenuhi syarat adalah semacam Is some right, interest, profit or benefit accruing to penolakan terhadap penawaran, cara penerimaan one party, or some forbearance, detriment, loss or 3. Pertimbangan responsibility given, suffered or undertaken by the other Ada hak, bunga, keuntungan atau manfaat yang Can be: benefit to the promisor, or detriment to the diperoleh oleh satu pihak, atau kesabaran, kerugian, promisee kerugian atau tanggung jawab yang diberikan, diderita Rules of consideration: must be real or genuine, atau dijalankan oleh pihak lain need not be adequate, must not be past, must move Bisa: manfaat bagi pihak yang menjanjikan, atau from promisee, must not be something the promisee is merugikan pihak yang dijanjikan already bound to do Rule pertimbangan: harus nyata atau asli, tidak perlu 4. Legality of purpose memadai, tidak boleh lewat, harus bergerak The contract must not be illegal, must not against dari berjanji, tidak harus menjadi sesuatu yang sudah public interest dijanjikan untuk dilakukan 5. Legal capacity to contract 4. Legalitas tujuan Parties who entered into a contract must have legal Kontrak tidak boleh ilegal, tidak boleh bertentangan capacity dengan kepentingan publik Not minors, not mental patients, not drunken 5. Kapasitas hukum untuk melakukan kontrak persons Pihak yang menandatangani kontrak harus memiliki 6. Reality of consent kapasitas hukum The parties must have a real consent to make the Tidak ada anak di bawah umur, bukan pasien mental, contract, bukan orang mabuk Not by mistake, duress, unconscionability 6. Realitas persetujuan Para pihak harus memiliki persetujuan nyata untuk membuat kontrak, Tidak karena kesalahan, paksaan, ketidaksadaran Void, Voidable and unenforceable contracts Kontrak batal, tdk berlaku dan tdk dapat dilaksanakan A contract may not be fully valid in law Kontrak mungkin tidak sepenuhnya sah dalam hukum Void contract Kontrak Batal Has no binding effect on either party Tidak memiliki efek mengikat pada salah satu pihak Voidable contract Kontrak yang dapat dibatalkan Is binding but one (or possibly both) of the parties will Apakah mengikat ttp satu (atau mungkin keduanya) dari have the right to set it aside. For example, a contract para pihak akan memiliki hak u/ mengesampingkannya. may be voidable on grounds such as misrepresentation, Sbg Contohnya, kontrak dapat dibatalkan dengan alasan insanity seperti kesalahan penyajian, kegilaan Unenforceable contract Kontrak tidak dapat dilaksanakan Is a valid contract but it cannot be enforced in a court Merupakan kontrak yang sah tetapi tidak dapat Discharge of a contract ditegakkan di pengadilan A contract may be discharged by: Pelepasan kontrak 1. Performance Kontrak dapat habis oleh: The duty has been performed. For example, in insurance 1. Kinerja contract, Insurer has paid Tugas telah dilakukan. Misalnya, dalam kontrak the claim to the maximum (Sum Insured) asuransi, Penanggung telah membayar klaim secara 2. Breach maksimal (Uang Pertanggungan) Breach of contract’s condition, i.e. breach by failure to 2. Pelanggaran perform Pelanggaran kondisi kontrak, yaitu pelanggaran oleh 3. Frustration kegagalan untuk melakukan If the contract become impossible to perform, i.e.: 3. Frustrasi destruction of a thing necessary for performance of Jika kontrak menjadi tidak mungkin dilakukan, mis. the contract (subject matter of insurance) penghancuran hal yang diperlukan untuk pelaksanaan non-occurrence of an event which the contract kontrak (masalah asuransi) depends tidak adanya kejadian yang tergantung kontrak commercial purpose of the contract frustrated, i.e. Tujuan komersial dari kontrak frustrasi, yaitu minat insurable interest ceases yang tidak dapat diasuransikan berhenti death or personal incapacity, in case of contract for kematian atau ketidakmampuan pribadi, dalam hal personal service kontrak untuk layanan pribadi 4. Agreement 4. Perjanjian By further agreement Dengan persetujuan lebih lanjut 5. Operation of law 5. Operasi hukum i.e. bankruptcy mis. kebangkrutan Terms used in interpreting contract wordings Istilah yang digunakan dalam menafsirkan kata2 kontrak Ejusdem Generis Ejusdem Generis Kata-kata umum yang mengikuti kata-kata spesifik General words which follow specific words are taken as dianggap merujuk pada hal-hal yang jenisnya sama referring to things of the same kind as the specific words dengan kata-kata spesifik atau or Arti kata (atau frasa) harus ditentukan oleh konteks The meaning of a word (or phrase) must be determined kata-kata di sekitarnya Contoh: by the context of the surrounding words Example: "Perhiasan, karya seni, dan artikel serupa lainnya". Arti “Jewellery, works of art, and other similar articles”. The "artikel serupa lainnya" harus dibatasi meaning of “other similar articles” to be confined to articles of high monetary value in comparatively small barang bernilai moneter tinggi dalam jumlah yang relatif kecil bulk Contra preferentum rule Contra preferentum rule In case of ambiguity, words should be construed against Dalam hal ambiguitas, kata-kata harus ditafsirkan the party who proposed it, so that the other party is terhadap pihak yang mengajukannya, sehingga pihak given the benefit of the doubt lain diberikan manfaat dari keraguan Example: deductible 10% of loss, 1% of Sum Insured Contoh: dikurangi 10% dari kerugian, 1% dari Uang Read together Pertanggungan A contract must be read in its entirety. The words and Baca bersama phrased contained in it must be construed consistently Sebuah kontrak harus dibaca secara keseluruhan. Kata- and not in isolation kata dan frasa yang terkandung di dalamnya harus Ordinary meaning ditafsirkan secara konsisten dan tidak terisolasi Words are generally construed in their ordinary sense. Makna biasa However, where a technical Kata-kata pada umumnya ditafsirkan dalam pengertian term is used, it will applied to that particular word biasa. Namun, di mana teknis throughout the remainder of the document istilah digunakan, itu akan diterapkan pada kata tertentu Expressed terms di seluruh sisa dokumen An expressed term will override an implied term where Istilah yang dinyatakan there are inconsistencies Istilah yang diekspresikan akan menggantikan istilah Intention of the parties must prevail tersirat di mana ada ketidakkonsistenan But not override the clear terms or written terms in a Niat para pihak harus menang contract Tetapi tidak mengesampingkan ketentuan yang jelas Insurance branches atau ketentuan tertulis dalam kontrak General insurance Life insurance Parties in insurance policies (main) Insured Insurer Broker Loss adjuster Reinsurer Reinsurance broker Insurance principles, terms and policy Basic principles / terms in insurance Utmost good faith Duty of disclosure Material facts Misrepresentation Insurable interest Proximate cause Principle of indemnity Contribution Subrogation Average Alteration of risk Utmost good faith Itikad baik sepenuhnya Utmost good faith is a provision or a doctrine requiring Itikad baik sepenuhnya adalah ketentuan atau doktrin each party to a contract act towards the other party, in yang mengharuskan masing-masing pihak utk kontrak respect of any matter arising under or in relation to the bertindak terhadap pihak lain, sehubungan dengan contract, with utmost good faith. masalah apa pun yang timbul di bawah atau dalam It is concerned with the information disclosed by parties kaitannya dgn kontrak, dgn itikad baik sepenuhnya. in the insurance contract. Ini berkaitan dengan informasi yang diungkapkan oleh It is widely accepted as an insurance-specific principle. It para pihak dalam kontrak asuransi. applies to insurance contract and not Ini diterima secara luas sebagai prinsip khusus asuransi. to most of other contracts. Example of definition of Itu berlaku untuk kontrak asuransi dan tidak untuk Utmost good faith defined by not sebagian besar kontrak lainnya. Contoh definisi dari insurance industry player: itikad baik sepenuhnya didefinisikan oleh tidak pemain Utmost good faith is a principle used in insurance industri asuransi: contracts, legally obliging all parties to reveal Itikad baik sepenuhnya adalah prinsip yg digunakan dlm to the others any information that might influence the kontrak asuransi, yang secara hukum mewajibkan smua others' decision to enter into the contract. pihak untuk mengungkapkannya kpd orang lain (collinsdictionary.com) informasi apa pun yang dapat memengaruhi keputusan What does this doctrine require? orang lain untuk masuk ke dalam kontrak. The insured must reveal the exact nature and (collinsdictionary.com) potential of the risks that he transfers to the insurer Apa yang dibutuhkan oleh doktrin ini? The insurer must make sure that the potential Tertanggung hrs mengungkapkan sifat & potensi pasti contract fits the needs of, and benefits, the insured. dari risiko yg ditransfernya kpd perusahaan asuransi A higher duty is expected from parties to an insurance Perusahaan asuransi hrs memastikan bahwa kontrak contract than from parties to most other contracts in potensial sesuai dengan kebutuhan, dan manfaat, order to ensure the disclosure of all material facts so tertanggung. that the contract may accurately reflect the actual risk Tugas yg lebih tinggi diharapkan dari para pihak dlm being undertaken. kontrak asuransi daripada dari para pihak ke sebagian The principles underlying this doctrine were stated by besar kontrak lain utk memastikan pengungkapan Lord Mansfield in the leading and often quoted case of semua fakta material sehingga kontrak tsb dpt secara Carter v Boehm (1766) "Insurance is a contract of akurat mencerminkan risiko aktual yg diambil. speculation... The special facts, upon which the Prinsip-prinsip yang mendasari doktrin ini dinyatakan contingent chance is to be computed, lie most commonly oleh Lord Mansfield dalam kasus Carter v Boehm (1766) in the knowledge of the insured only: the under-writer yang terkemuka dan sering dikutip, "Asuransi adalah trusts to his representation, and proceeds upon kontrak spekulasi ... Fakta-fakta khusus, di mana confidence that he does not keep back any peluang kontingen harus dihitung, sebagian besar circumstances in his knowledge, to mislead the under- terletak umumnya dalam pengetahuan hanya dari writer into a belief that the circumstance does not tertanggung: under-writer mempercayai perwakilannya, exist... Good faith forbids either party by concealing dan melanjutkan dengan keyakinan bahwa ia tidak what he privately knows, to draw the other into a menahan keadaan dalam pengetahuannya, untuk bargain from his ignorance of that fact, and his believing menyesatkan penulis-bawah menjadi keyakinan bahwa the contrary.” keadaan itu tidak ada ... Iman yang baik melarang salah satu pihak dengan menyembunyikan apa yang dia ketahui secara pribadi, untuk menarik pihak lain ke dalam tawar-menawar karena ketidaktahuannya akan fakta itu, dan dia percaya sebaliknya." Uberrima Fidei vs Caveat Emptor Uberrima Fidei vs Caveat Emptor It is Latin phrases for “Utmost good faith” and “Let the Ini adalah frasa Latin untuk "Niat baik sepenuhnya" dan buyer beware” "Biarkan pembeli waspada" There is a contrast between insurance contracts and Ada perbedaan antara kontrak asuransi dan kontrak contracts in general. pada umumnya. Contracts in general adopts principle of Caveat Emptor Kontrak pd umumnya m’adopsi prinsip Caveat Emptor or Let the buyer beware, which is defined as “the atau Let the Buyer beware, yg didefinisikan sbg "prinsip principle that a person who buys something is bhw s’org yg m’beli sstu bertggjawab utk memastikan responsible for making sure that it is in good condition, bhw kondisinya baik, berfungsi dgn baik, dll." works properly, etc.” Dalam kontrak asuransi, itu tidak dapat diterapkan. In insurance contract, it cannot be applied. Insurance Kontrak asuransi, pada dasarnya adalah "janji". contract, by its nature is a “promissory”. Pihak dalam kontrak (pengusul atau tertanggung) tdk Party to the contract (proposer or insured) cannot make dapat memastikan bahwa “itu dalam kondisi baik”. sure that “it is in good condition”. Elaborasi ini akan menjelaskan lbh lanjut mengapa This elaboration will explain further why insurance kontrak asuransi memerlukan doktrin/prinsip yg b’beda contract require a different doctrine / principle Caveat Emptor Caveat Emptor Ini adalah tugas pembeli untuk berkenalan dgn cacat. It is the duty of the buyer to become acquainted Pembeli memiliki opsi utk memeriksa barang dgn risiko with the defects. The buyer has the option to inspect mereka sendiri. Tdk ada tugas p’ungkapan the goods on their own risk. No duty of disclosure Setiap pihak hrs mengajukan pertanyaan utk Each party must asks question to ensure that they memastikan bhw mrk memiliki semua informasi yg have all information they need before signing a contract mereka butuhkan sebelum menandatangani kontrak Example: contract of sale of goods Contoh: kontrak penjualan barang Uberrima fidei Uberrima fidei The proposer knows all about the risk proposed for Pengusul tahu semua tentang risiko yang diajukan Insurer, whilst Insurer rely upon information given by untuk Penanggung, sementara Penanggung the proposer mengandalkan informasi yang diberikan oleh pengusul Each party must disclose all relevant information. In Setiap pihak harus mengungkapkan semua informasi insurance, such information will typically only be known yang relevan. Dalam asuransi, informasi tersebut to one party to the contract, that is, the proposer or biasanya hanya akan diketahui oleh satu pihak dalam Policyholder kontrak, yaitu pengusul atau Pemegang Polis Example: contract of insurance Contoh: kontrak asuransi Duties arise from principle of utmost good faith: Tugas muncul dari prinsip itikad baik sepenuhnya: Duty not to misrepresent Tugas untuk tidak salah menggambarkan Duty to disclose material facts Tugas untuk mengungkapkan fakta material Why does this principle exist in insurance? Mengapa prinsip ini ada dalam asuransi? The above texts provide a comprehensive answer to this Teks-teks di atas memberikan jwban yg komprehensif question. There are few key elements utk pertanyaan ini. Ada bbrp elemen kunci utk for the answer: jawabannya: Insurance contract is a “promissory”, the fitness of Kontrak asuransi adalah "janji", kesesuaian produk tdk the product cannot be tested at the time or before the dpt diuji pada saat atau sebelum pihak menandatangani party entered into the contract kontrak Insurer need information that typically only be Penanggung memerlukan informasi yg biasanya hanya known by the proposer/insured Important! Breach diketahui oleh pengusul / tertanggung Penting! of those duties constitute breach of principle of utmost Pelanggaran dari tugas-tugas tersebut merupakan good faith pelanggaran prinsip itikad baik sepenuhnya Material Facts Fakta Material Material facts is every circumstances of information Fakta material adalah setiap keadaan informasi yang which would influence the judgment of a prudent akan mempengaruhi penilaian perusahaan asuransi insurer in assessing the risk, such circumstances which yang berhati-hati dalam menilai risiko, keadaan yang influence the insurer decision to accept or refuse the mempengaruhi keputusan perusahaan asuransi untuk risk or which effect the fixing of the premium or the menerima atau menolak risiko atau yang mempengaruhi terms and conditions of the contract. penetapan premi atau syarat dan ketentuan kontrak. . Examples: Contoh: The property in the risk premises had been stolen by Properti di tempat risiko telah dicuri oleh pencuri bbrp thieves is several occasions during the last 2 years kali selama 2 tahun terakhir The business had been recently expanded by Bisnis baru2 ini diperluas dg memperkenalkan lini introducing new line of business bisnis baru Duty of disclosure Tugas pengungkapan Duty of disclosure is: Tugas pengungkapan adalah: duty to disclose all material facts relating the tugas utk mengungkapkan semua fakta material yg property insured or berkaitan dgn harta benda yg dipertanggungkan atau duty to disclose all material facts relating to the risk tugas utk mengungkapkan semua fakta material yg to be covered terkait dg risiko yg akan ditanggung It applies specifically upon the Insured; to disclose Ini berlaku khusus pada Tertanggung; utk any relevant facts to an underwriter m’ungkapkan fakta yang relevan kepada penjamin emisi The Insured must disclose the circumstances or Tertanggung harus mengungkapkan keadaan atau information which he knows or which a “reasonable informasi yang ia tahu atau yang "diketahui oleh orang person” in the circumstances could be expected to yang beralasan" dalam situasi tersebut, relevan dengan know, are relevant to the decision of the insurer, keputusan perusahaan asuransi, apakah akan menerima whether to accept the risk, if so, on what terms risiko, jika demikian, dengan ketentuan apa The measure here is “reasonable person in the Ukuran di sini adl "orang yg masuk akal dlm situasi" circumstances” Tugas ini berlaku, dalam banyak kasus, dari negosiasi This duty applies, in most cases, from the hingga akhir kontrak negotiation up to the end of the contract Fakta-fakta yang tidak perlu diungkapkan kepada Facts that need not be disclosed to insurer: perusahaan asuransi: facts that diminish the risk fakta yang mengurangi risiko facts that are common knowledge fakta yang merupakan pengetahuan umum facts that should be known by insurer in the course fakta yang harus diketahui oleh perusahaan asuransi of their business dalam perjalanan bisnis mereka What are loss adjuster's roles in this regard? Apa peran adjuster kerugian dalam hal ini? investigate as to whether there is non-disclosure of menyelidiki apakah ada pengungkapan fakta material material facts untuk melaporkan segala non-pengungkapan yang jelas to report any apparent non-disclosure as the karena penjamin emisi perlu mempertimbangkan apa underwriter needs to consider what effect the non- efek yang dimiliki pengungkapan tersebut disclosure may have Penaksir kerugian tidak boleh membuat keputusan Loss adjuster should not make decision to accept or untuk menerima atau menolak tanggung jawab atas deny liability on the basis of the non-disclosure dasar non-pengungkapan The breach of this duty can be: Pelanggaran tugas ini dapat: Innocent Tidak bersalah Arises when a person is not aware of the facts or when Muncul ketika seseorang tidak menyadari fakta atau even though being aware of fact does not appreciate its ketika menyadari fakta tidak menghargai signifikansinya significance Deliberate Disengaja Done with a deliberate intention to defraud the insurer Dilakukan dgn niat yg disengaja utk menipu prsh entering into a contract, which he would not have done asuransi yg masuk ke dalam kontrak, yg tdk akan dia had he been aware of that fact lakukan seandainya dia mengetahui fakta itu. Misrepresentation Representasi yang keliru Misrepresentation is a false statement of fact which Kesalahan penyajian adalah pernyataan fakta yg salah yg may induce other party to enter into a contract dpt mendorong pihak lain utkk m’tandatangani kontrak Misrepresentation can be: Kesalahan penyajian dapat berupa: Innocent misrepresentation Kesalahan representasi yg tdk bersalah terjadi ketika occurs when a person states a fact in the belief or seseorang menyatakan fakta dlm keyakinan atau expectation that it is right but it turns out to be wrong. harapan bhw itu benar ttp ternyata salah. Intentional / deliberate misrepresentation Representasi yang disengaja/disengaja muncul ketika arises when the proposer intentionally distorts the pengusul dengan sengaja mendistorsi informasi yg known information to defraud the insurer. The objective diketahui utk menipu perusahaan asuransi. Entah bgm is somehow to enter the contract or to get a reduction caranya untuk memasuki kontrak atau utk mendapatkan in the premium. pengurangan premi. Insurable Interest Insurable Interest Insurable interest is a legal right to insure arising out of Insurable Interest adalah hak hukum utk m’asuransikan financial relationship recognised at law between the yg timbul dari hubungan keuangan yang diakui secara insured and the subject matter of insurance. There is hukum antara tertanggung dan subjek asuransi. Ada insurable interest when a person or an entity will Insurable Interest ketika seseorang atau suatu entitas benefit from the continuance and soundness of the item akan mdpt manfaat dr kelanjutan dan kesehatan barang and be deprived by its loss or damage. tersebut dan dicabut oleh kerugian atau kerusakannya. Insurable interest was defined by Lawrence J. In a Insurable Interest didefinisikan oleh Lawrence J. Dalam leading case Lucena V. Craufurd (1806): kasus terkemuka Lucena V. Craufurd (1806): “Seorang “A man is interested in a thing to whom advantage may pria tertarik pd sst yg kepadanya keuntungan mungkin arise or prejudice happen from circumstances which may timbul atau prasangka terjadi dr keadaan yg mungkin attend it. Interest does not necessarily imply a right to menghadirinya. Kepentingan tdk selalu menyiratkan hak the whole or part of a thing, nor necessarily and atas keseluruhan atau sebagian dari suatu hal, juga tidak exclusively that part which may be the subject of serta-merta dan secara eksklusif bagian yg mungkin privation, but having some relation to or concern in the menjadi subjek privasi, ttp memiliki bbrp hubungan dgn subject of the insurance which relation or concern may atau masalah dlm subjek asuransi yg mungkin terkait dg be so affected as to produce a damage, detriment or hub-an atau masalah tsb t’pengaruh utk m’hasilkan prejudice to the person insuring. And where a man is so kerusakan, kerugian atau prasangka thdp orang yang affected as to produce a damage, detriment or prejudice mengasuransikan. Dan di mna seorg pria berada to the person insuring. And where a man is so terpengaruh utk m’hasilkan kerusakan, kerugian atau circumstanced with respect to matters exposed to prasangka thdp org yg m’asuransikan. Dan di mana ssorg certain risks or dangers, a to have a moral certainty of begitu terikat sehub-an dg hal2 yg terekspos pd risiko advantage or benefit, but for those risks or dangers he atau bahaya ttt, seorg memiiki kepastian moral akan may be saidto be interested in the safety of the thing. To keuntungan atau manfaat, ttp utk risiko atau ba-haya itu be interested in the preservation of a thing, is to be so ia dpt dikatakan tertarik pd keamanan benda tsb. Utk circumstanced with respect to it as to have benefit from tertarik pd pelestarian suatu hal, adlh dg dmkian its existence, prejudice from its destruction. The property dilestarikan terhadapnya utk mendapatkan manfaat dr of a thing and the interest devisable from it may be very keberadaannya, prasangka dr kehancurannya. Properti different; of the first the price is generally the measure, sst & minat yg dpt darinya mgk sgt berbeda; dr harga but by interest in a thing every benefit and advantage pertama biasanya ukuran, ttp dg keptgan dlm sst setiap arising out of or depending on such thing may be manfaat & keuntungan yg timbul dr atau tergtg pd hal considered as being comprehended.’” spt itu dpt dianggap telah dipahami. " Why is insurable interest required? Mengapa bunga diasuransikan diperlukan? To reduce moral hazard Untuk mengurangi bahaya moral To discourage wagering Untuk mencegah taruhan Insurance contract vs wagering (gambling) Kontrak asuransi vs taruhan (judi) In insurance and gambling, with small spending can get Dalam asuransi dan perjudian, dengan pengeluaran kecil big gain (premium vs claim payment) bisa mendapatkan keuntungan besar (pembayaran What is the different between insurance and gambling? premi vs klaim) Insurance contract Apa perbedaan antara asuransi dan perjudian? • The insured must have a financial interest in the Kontrak asuransi subject matter of the contract. • Tertgg hrs memiliki keptgan finansial dlm hal kontrak. • The object is to protect the insured against loss and his • Tujuannya adalah untuk melindungi tertanggung dari identity is known before the event. kehilangan dan identitasnya diketahui sebelum acara. • Full disclosure on the part of both parties is required • Pengungkapan penuh pada bagian dari kedua belah under the doctrine of utmost good faith. pihak diperlukan di bawah doktrin dengan itikad baik. • In most cases payment is made only be way of • Dlm kebanyakan kasus pembayaran dilakukan hny dg indemnity - i.e. for a loss which has been incurred. cara ganti rugi - yaitu untuk kerugian yg tlh terjadi. Wagering contract Taruhan kontrak • The interests are limited to the stake to be won or • Kepentingan terbatas pada taruhan untuk lost. dimenangkan atau dikalahkan. • Either party may win or lose; and the loser cannot be • Salah satu pihak dapat menang atau kalah; dan yang identified until after the event. kalah tidak dapat diidentifikasi sampai setelah kejadian. • Full disclosure is not required of either party. • Pengungkapan penuh tidak diperlukan oleh salah satu • The stakes are not paid by way of indemnity. Payment pihak. is made without suffering loss beforehand. • Taruhannya tidak dibayar dengan ganti rugi. Proximate cause Pembayaran dilakukan tanpa menderita kerugian The proximate cause doctrine is rooted in the Latin sebelumnya. maxim causa proxima, non remota spectator. This Proximate cause maxim has been widely interpreted to mean, “the Doktrin penyebab langsung berakar pada pepatah Latin immediate not the remote cause is considered.” causa proxima, penonton non-remota. Pepatah ini telah This doctrine in insurance has a number of definitions, secara luas diartikan sebagai, "langsung bukan such as: Proximate cause is the active and efficient penyebab jarak jauh dianggap." cause which sets in motion of a train of events which Doktrin asuransi ini memiliki sejumlah definisi, seperti: bring about a result which uninterrupted by any other Penyebab langsung adalah penyebab aktif dan efisien new and intervening cause result in damage. yang menggerakkan kereta peristiwa yang membawa Proximate cause is active and efficient cause of loss that hasil yang tidak terganggu oleh penyebab baru dan sets in motion an unbroken chain of events which bring intervensi lainnya yang mengakibatkan kerusakan. about damage, destruction, or injury without the Penyebab langsung adalah penyebab kerugian aktif dan intervention of a new and independent force efisien yang menggerakkan rantai peristiwa yang tak Proximate cause is effective, or dominant, cause of loss terputus yang menyebabkan kerusakan, kehancuran, and is not necessarily the cause closest in time to when atau cedera tanpa intervensi kekuatan baru dan the damage, or occurrence giving rise to the claim, may independen have transpired Penyebab langsung efektif, atau dominan, penyebab kehilangan dan belum tentu menjadi penyebab terdekat pada saat kerusakan, atau kejadian yang menimbulkan klaim, mungkin telah terjadi Case law Kasus hukum Proximate cause was defined in the case of Pawsey v Proximate cause didefinisikan dalam kasus Pawsey v Scottish Union & National Insurance Company (1908) Scottish Union & National Insurance Company (1908) as: sebagai: the active and efficient cause that sets in motion a train penyebab aktif dan efisien yang menggerakkan of events which brings about a result,without the serangkaian peristiwa yang membawa hasil, tanpa intervention of any force started and working actively intervensi dari kekuatan apa pun dimulai dan bekerja from a new and independent source secara aktif dari sumber baru dan independen Important points / keywords Poin / kata kunci penting Active, effective, or dominant cause Aktif aktif, efektif, atau dominan Not the last or the nearest Tidak yang terakhir atau yang terdekat In an unbroken chain of events Dalam rangkaian acara yang tidak terputus Without intervention of an independent force Tidak ada intervensi dari kekuatan independen Principle of indemnity Prinsip ganti rugi The word “indemnity” has literal meaning as to save Kata “ganti rugi” memiliki arti literal untuk from loss or harm. In relation to insurance menyelamatkan dari kehilangan atau bahaya. it could be described as protection or security against Sehubungan dgn asuransi itu bisa digambarkan sebagai damage or loss. perlindungan atau keamanan terhadap kerusakan atau This principle can be explained in various ways: kerugian. Principle of indemnity aim to return insured to their Prinsip ini dapat dijelaskan dengan berbagai cara: pre-loss position Prinsip ganti rugi bertujuan untuk mengembalikan A person shall be returned to the same position as tertanggung ke posisi pra-kerugian mereka before, no better, no worse Seseorang harus dikembalikan ke posisi yang sama The person “indemnified” should not by over- seperti sebelumnya, tidak lebih baik, tidak lebih buruk compensated and should not ‘make a profit’ from their Orang yang “mendapat ganti rugi” tidak boleh dengan loss kompensasi berlebihan dan tidak seharusnya ‘mendapat Principle of placing the insured in the same financial untung 'dari kerugian mereka position after the occurrence of an insured event as he Prinsip menempatkan tertanggung dalam posisi enjoyed immediately before it keuangan yang sama setelah terjadinya suatu peristiwa Basic underlying the principle of indemnity is that it yang dipertanggungkan seperti yang dia nikmati segera pays money to reinstate a person to the same financial sebelum itu position after a loss as enjoyed immediately prior to the Dasar yang mendasari prinsip ganti rugi adalah bahwa loss ia membayar uang untuk mengembalikan seseorang ke This principle is not only present in insurance as it also posisi keuangan yang sama setelah kerugian seperti exist in Indonesian law yang dinikmati segera sebelum kerugian Measure of indemnity Prinsip ini tidak hanya hadir dalam asuransi karena juga The exact amount of compensation (as indemnity) is not ada dalam hukum Indonesia known in advance but it is to be fixed afterwards on the Ukuran ganti rugi basis of the loss actually suffered. Jumlah pasti kompensasi (sebagai ganti rugi) tidak Method of valuing the loss to represent a true diketahui sebelumnya tetapi harus diperbaiki setelahnya indemnity to the Insured depends primarily upon berdasarkan kerugian yang sebenarnya diderita. the nature to the subject matter of this insurance, i.e. Metode menilai kerugian untuk mewakili ganti rugi yang building, machinery, stock (manufacturer’s stock, sebenarnya bagi Tertanggung tergantung terutama pada wholesale and retail stock). sifat dari pokok masalah asuransi ini, yaitu bangunan, mesin, stok (stok pabrikan, stok grosir dan eceran). Subrogation Subrogasi Subrogation is right of one party to stand in place of Subrogasi adalah hak salah satu pihak utk menggantikan another and avail themselves of the other’s rights and yang lain dan memanfaatkan hak pihak lain serta upaya remedies in law hukumnya. Subrogation means stand in the insured’s shoes in Subrogasi berarti berdiri di posisi tertanggung dalam commencing proceedings against a Third Party who was memulai proses melawan Pihak Ketiga yg bertanggung responsible for the loss jawab atas kehilangan Subrogation is the right of one person, having Subrogasi adalah hak satu orang, telah mengganti rugi indemnified another under a legal obligation to orang lain berdasarkan kewajiban hukum untuk do so, to stand in the place of that other and avail melakukannya, untuk berdiri di tempat yang lain dan himself of all the rights and remedies of that other, memanfaatkan dirinya sendiri dari semua hak dan solusi whether already enforced or not yang lain, apakah sudah ditegakkan atau tidak By Brett, L.J. in Castellain v. Preston (1883), Menurut Brett, L.J. dalam Castellain v. Preston (1883), Subrogation is a doctrine if favour of the underwriter or Subrogasi adalah doktrin jika bantuan penjamin emisi insurers on order to prevent the assured from atau perusahaan asuransi untuk mencegah jaminan recovering more than a full indemnity !important! mendapatkan lebih dari ganti rugi penuh! Penting! Subrogation arises out of principle of indemnity Subrogasi muncul dari prinsip ganti rugi In practice nowadays, most of the insurance policy have Dalam praktiknya saat ini, sebagian besar polis asuransi a “subrogation” clause which primarily inserted to memiliki klausul "subrogasi" yang utamanya dimasukkan protect and secure their subrogation rights at early untuk melindungi dan mengamankan hak subrogasi stage (before making claim payment) mereka pada tahap awal (sebelum melakukan For example: pembayaran klaim) In IAR policy : General condition no. 11 : Subrogation Sebagai contoh: In PSAKI policy : Bab IV Syarat Umum, Pasal 16 Dalam kebijakan IAR: Ketentuan umum no. 11: Subrogasi Subrogasi Dalam kebijakan PSAKI: Bab IV Ketentuan Umum, Contribution Pasal 16 Subrogasi Contribution is a doctrine which enables an insurer to call upon other insurers who are liable to the same Kontribusi insured to share the cost of an indemnity payment Kontribusi adalah doktrin yang memungkinkan entitas Contribution is the right of an insurer who has paid out asuransi untuk memanggil perusahaan asuransi lain under a policy to call upon other insurers, who are yang bertanggung jawab kepada tertanggung yang sama equally or otherwise liable for the same loss, to untuk berbagi biaya pembayaran ganti rugi contribute to the payment Kontribusi adalah hak perusahaan asuransi yang telah It arises where: membayar berdasarkan kebijakan untuk memanggil 1. There must be 2 or more policies of indemnity in perusahaan asuransi lain, yang sama atau bertanggung existence jawab atas kerugian yang sama, untuk berkontribusi 2. Each of the policies must cover the same peril or pada pembayaran event that gave rise to the loss Itu muncul di mana: 3. Each policy must protect the same interest of the 1. Harus ada 2 atau lebih kebijakan ganti rugi yang ada insured 2. Setiap kebijakan harus mencakup risiko atau peristiwa 4. Each policy must relate to the same subject matter yang sama yang menimbulkan kerugian !important! Contribution arises out of principle of 3. Setiap polis harus melindungi kepentingan yang sama indemnity dari tertanggung 4. Setiap kebijakan hrs berhub-an dg masalah yang sama Penting! Kontribusi muncul berdasarkan prinsip ganti rugi In practice nowadays, most of the insurance policy have Dalam prakteknya saat ini, sebagian besar polis asuransi a “contribution” clause which allow themselves to pay memiliki klausul "kontribusi" yang memungkinkan only “proportion of the damage” mereka untuk hanya membayar "proporsi kerusakan" For example: Sebagai contoh: In IAR policy : General condition no. 12 : Other IAR: Ketentuan umum no. 12: Asuransi Lainnya Insurance PSAKI: Bab IV Pasal 14 Pertanggungan In PSAKI policy : Bab IV Pasal 14 Pertanggungan Bab IV Pasal 15 Ganti rugi pertanggungan rangkap Bab IV Pasal 15 Ganti rugi pertanggungan rangkap Rata-rata Average Kondisi ini akan proporsional pembayaran ganti rugi This condition would proportionate the indemnity dalam proporsi kerugian sesuai dengan jumlah yang payment in proportion of loss in accordance to the diasuransikan dengan nilai penuh dari properti yang amount insured bear to the full value of the property diasuransikan. insured Efeknya adalah bahwa jika seseorang mengasuransikan The effect it that if a person insured a property for less properti dengan nilai kurang dari nilai penuhnya, mrk than its full value they are considered to be their own dianggap sebagai perusahaan asuransi mereka sendiri insurer for a part of any partial loss in proportion to the untuk bagian dari setiap kerugian sebagian sesuai dg degree of underinsurance tingkat underasuransi. The purpose is to prevent people to deliberately under- Tujuannya adalah untuk mencegah orang sengaja insuring their property. In case of partial loss, it is only mengasuransikan harta benda mereka. Dalam hal fair if an insured paying high premium receive more kerugian sebagian, adalah wajar jika tertanggung yg than an insured that pay less (under-insured) membayar premi tinggi menerima lebih dari tertgg yg Formula: membayar lebih sedikit (kurang diasuransikan) Alteration of risk Rumus: Alterations concerned here is alteration that Perubahan risiko increased the risk Perubahan yang bersangkutan di sini adalah perubahan Why alteration of risk is important for Insurer? yang meningkatkan risiko o Insurer accepted to cover the risk based on Mengapa perubahan risiko penting bagi Penanggung? information obtained during acceptance, but during o Penanggung diterima utk menanggung risiko period of cover the risk may change berdasarkan informasi yg diperoleh selama penerimaan, o It may have influenced Insurer's judgement against tetapi selama periode perlindungan risiko dpt berubah the risk o Ini mungkin telah mempengaruhi penilaian Insurer terhadap risiko o Insurer may accept, reject, restrict the cover, o Penanggung dapat menerima, menolak, membatasi increase the premium pertanggungan, menambah premi Why loss adjusters need to observe this aspect? --> Mengapa penentu kerugian perlu memperhatikan aspek At the time of loss the risk may have changed and this ini? -> Pada saat kehilangan risiko mungkin tlh berubah affect the determination of policy liability examples of circumstances that may cause alteration dan ini mempengaruhi penentuan kewajiban kebijakan contoh keadaan yg dpt menyebabkan perubahan risiko of risks which are important in claim investigation yg penting dalam penyelidikan klaim o Change of occupancy o Perubahan hunian o Change of ownership o Perubahan kepemilikan o Addition or removal of certain property in the risk o Pe+ atau penghapusan properti ttentu di tempat risiko premises Biasanya ditemukan sebagai kondisi yang dinyatakan Usually found as expressed condition in policy dalam kebijakan in IAR policy : General Condition no. 3 IAR: Ketentuan Umum no. 3 in PSAKI policy : Bab IV Pasal 3 : Perubahan Resiko PSAKI: Bab IV. Pasal 3: Perubahan Resiko What loss adjuster should do in this regard? Apa adjuster kerugian yg harus dilakukan dalam hal ini? o Investigate if there was any change / alteration of o Selidiki apakah ada perubahan / perubahan risiko, risk, between the facts and the policy schedule antara fakta dan jadwal kebijakan o If there is any alteration which is likely increased theo Jika ada perubahan yang kemungkinan meningkatkan risk, investigate further for the historical circumstancesrisiko, selidiki lebih lanjut untuk keadaan historis dari of the change, i.e. when the change was made? what perubahan tersebut, yaitu kapan perubahan itu are the nature of the changes? Have the change been dilakukan? apa sifat dari perubahan itu? Sudahkah notified to Insurers? perubahan diberitahukan kepada Penanggung? o Analyze the change in relation to the insurance o Menganalisis perubahan terkait dengan prinsip principle (alteration of risk) and policy conditions asuransi (perubahan risiko) dan kondisi kebijakan o Then, provide recommendation to Insurer based on o Kemudian, berikan rekomendasi kpd Penanggung the analysis berdasarkan analisis Specific terms commonly used in insurance Istilah spesifik yang biasa digunakan dalam asuransi Perils Bahaya Physical and moral hazard Bahaya fisik dan moral Conditions Kondisi Classification of perils in insurance policy (Commonly Klasifikasi bahaya dalam polis asuransi (Biasa digunakan) used) Risiko Tertanggung Insured peril Bahaya yg terutama dipahami dan ditetapkan dlm Perils that primarily understood and set out in the kebijakan masing2 respective policy Risiko dikecualikan Excluded peril Bahaya yg scr khusus dikecualikan dr p’lindungan asu’ Perils that are specifically excluded from the insurance Bahaya yang tidak diasuransikan covers Risiko yang berada di luar ruang lingkup pertanggungan Uninsured peril meskipun tidak disebutkan dalam dokumen kebijakan Perils which are outside the scope of cover although are Bahaya fisik dan moral not mentioned in the policy document Bahaya fisik mengacu pada sifat dan kondisi properti yang dipertanggungkan Physical and Moral hazard Kondisi yang harus diperhatikan dan informasi terkait Physical hazards refers to the nature and condition of bahaya ini adalah: the property insured Lingkungan tempat properti tersebut berada Conditions to be observed and information related to Sejarah properti this hazard are such as : Setiap cacat atau depresiasi nilai (berdasarkan usia atau Environment in which such property was located penggunaan) History of the property Setiap perubahan material terhadap risiko Any defects or deprecation in value (by age or usage) Setiap fitur perlindungan terhadap risiko yang Any material alterations to the risk dipertanggungkan, seperti deteksi kebakaran dan Any protective features against risks insured, such as perangkat perlindungan fire detection and protection devices Bahaya moral mengacu pada aspek risiko yg bergantung Moral hazards refers to aspects of risk that depend on pada karakter dan perilaku tertanggung sendiri the character and behaviour of the insured himself Bahaya moral adalah risiko karena kemungkinan Moral hazard is the risk due to possible lack of honesty kurangnya kejujuran tertanggung of the insured Contoh: Example: Identitas tertanggung, yaitu pekerjaan Identity of the insured, i.e. occupation Tindak pidana, yaitu pelanggaran pidana sebelumnya Criminal acts, i.e. previous criminal offences Polis asuransi yang merugikan, seperti kerugian Adverse insurance policy, such as previous losses, dual sebelumnya, asuransi ganda insurance Polis asuransi yang merugikan, seperti kerugian sebelumnya, asuransi ganda Policy conditions Ketentuan kebijakan Classification of conditions (1) Klasifikasi kondisi (1) Classification of conditions (2) Klasifikasi kondisi (2) Classification of conditions (1) Klasifikasi kondisi (1) o Implied conditions : not written in policy documents, o Kondisi tersirat: tidak tertulis dalam dokumen implied by custom or by law kebijakan, tersirat oleh kebiasaan atau oleh hukum o Expressed conditions : written in policy documents o Kondisi yang dinyatakan: ditulis dalam dokumen Examples: kebijakan o Implied : Utmost good faith, principle of indemnity Contoh: o Expressed : Insured's obligation in the event of claim, o Tersirat: Itikad baik sepenuhnya, prinsip ganti rugi Warranty A, o Dinyatakan: Kewajiban Tertanggung dalam hal klaim, Klausula Kepemilikan dan Pengelolaan Gudang, Garansi A, o Why there are implied conditions? Klausula Kepemilikan dan Pengelolaan Gudang, Based on fairness and commonly accepted as a basic o Mengapa ada kondisi yang tersirat? principle of law / justice Didasarkan pada keadilan dan diterima secara umum Classification of conditions (2) sebagai prinsip dasar hukum / keadilan o Condition precedent to the contract Klasifikasi kondisi (2) Compliance can effect before the contract is o Ketentuan yang mendahului kontrak enforceable Kepatuhan dapat berlaku sebelum kontrak diberlakukan Example: premium payment Contoh: pembayaran premi o Condition subsequent to the contract o Kondisi setelah kontrak Compliance is expected after inception of the policy Kepatuhan diharapkan setelah dimulainya kebijakan Example : notifying change of occupation Contoh: memberi tahu perubahan jabatan o Condition precedent to liability o Kondisi yang mendahului kewajiban Compliance effect existence of liability in the event of Efek kepatuhan adanya kewajiban jika terjadi kerugian loss Contoh: prosedur klaim, pemberitahuan kehilangan Example: claim procedure, notification of loss Dokumen polis asuransi Ada dua dokumen wajib dalam polis asuransi: Insurance policy document 1. Kata-kata kebijakan There are two compulsory documents in an insurance 2. Jadwal kebijakan policy: Ada dua dokumen lain yang mungkin ada atau tidak ada 1. Policy wording dalam polis asuransi: 2. Policy schedule 1. Klausul ekstensi There are two other documents that may or may not 2. Pengesahan exist in an insurance policy: Ada dokumen lain yang bukan bagian dari dokumen 1. Extension clauses kebijakan tetapi harus selalu dipertimbangkan ketika 2. Endorsements menafsirkan kebijakan tersebut, seperti There are other documents that not part of policy Formulir Proposal (SPPA) document but must always be considered when Menempatkan slip interpreting the policy, such as Kutipan Proposal form (SPPA) Kuisioner, korespondensi, dll. Placing slips Quotations Questionnaire, correspondences, etc. Insurance policy – how to deal with inconsistencies? Polis asuransi - bagaimana cara menghadapi Insurance policies sometimes contain inconsistencies or ketidakkonsistenan? contradictions. The common way adopted to deal with Polis asuransi terkadang mengandung inkonsistensi atau these situations: (the first prevail against the latter) kontradiksi. Cara umum diadopsi untuk menghadapi Endorsement vs Policy schedule / wordings situasi ini: (yg pertama menang melawan yg terakhir) Endorsement vs Policy schedule / wordings Pengesahan vs. Jadwal / perkataan kebijakan Policy schedule / wordings vs Proposal Pengesahan vs. Jadwal / perkataan kebijakan Expressed term vs Implied term Jadwal / susunan kebijakan vs Proposal Methods of providing indemnity Istilah yang dinyatakan vs Istilah yang diterapkan There are several methods for Insurer to provide Metode pemberian ganti rugi indemnity to the Insured in the event of a valid claim, in Ada beberapa metode bagi Penanggung untuk other words the methods to settle a legitimate claim memberikan ganti rugi kepada Tertanggung jika terjadi Cash klaim yang sah, dengan kata lain metode untuk Repair menyelesaikan klaim yang sah Replacement Cash Reinstatement Perbaikan Basic of Loss Adjusting Pengganti The person whose profession is specifically doing loss Pernyataan Pemulihan adjusting tasks is loss adjuster Dasar Penyesuaian Kerugian Orang yang profesinya secara khusus melakukan tugas What is loss adjuster? penyesuaian kerugian adalah adjuster kerugian Definitions by public Apa itu penilai kerugian? Loss adjusters are independent claims specialists Definisi oleh publik who investigate complex or contentious claims on Loss adjuster adalah spesialis klaim independen yang behalf of insurance companies. All fees are paid by the menyelidiki klaim kompleks atau kontroversial atas insurance company in addition to the claim settlement nama prsh asuransi. Semua biaya dibayar oleh prsh Loss adjusters are impartial and independent asuransi di samping penyelesaian klaim insurance claims specialists Loss adjuster adl spesialis klaim asuransi yg Loss adjusters investigate insurance claims by independen dan tidak memihak interviewing the claimant and witnesses, Loss adjuster menyelidiki klaim asuransi dg consulting police and hospital records, and inspecting mewawancarai penggugat dan saksi, berkonsultasi property damage to determine the extent of the dengan polisi dan catatan rumah sakit, dan memeriksa company's liability kerusakan properti utk menentukan sejauh mana tgg Definitions by loss adjusters jawab prsh by CILA on their website Definisi oleh penilai kerugian Loss adjusters are experts in many fields. In addition to a Oleh CILA di situs web mereka thorough knowledge of insurance and of the area in Penyesuai kerugian adalah pakar di banyak bidang. which they work, they can advise both the insurance Selain pengetahuan menyeluruh ttg asuransi dan area company and the policyholder on repair and tempat mereka bekerja, mereka dapat memberi nasihat replacement techniques. After discussions with the baik pd asuransi prsh dan pemegang polis ttg teknik policyholder, the loss adjuster's report to the insurance perbaikan dan penggantian. Setelah berdiskusi dg company enables the company to process the claim pemegang polis, laporan penaksir kerugian kpd prsh without delay. Each loss adjuster may work for many asuransi memungkinkan prsh utk memproses klaim insurance companies. These companies know they can tanpa penundaan. Setiap loss adjuster dpt bekerja untuk rely on the skill, fairness and just approach of the loss banyak perusahaan asuransi. Perusahaan-perusahaan ini adjuster. tahu bahwa mereka dapat mengandalkan keterampilan, Anonymous quote keadilan, dan pendekatan adil dari adjuster kerugian. Kutipan anonim Duties of loss adjuster Tugas loss adjuster Examine the cause of loss and apply the terms of the Periksa penyebab kerugian dan terapkan ketentuan insurance policy polis asuransi Assess the amount of loss Nilai jumlah kerugian Negotiate claim settlement Negosiasikan penyelesaian klaim Pursue recovery Kejar pemulihan Skills needed by a loss adjuster Keterampilan yang dibutuhkan oleh loss adjuster Investigation Penyelidikan Observation, enquiry and research Pengamatan, penyelidikan dan penelitian Policy application Aplikasi kebijakan Know how to read an insurance policy, understand Ketahui cara membaca polis asuransi, memahami syarat terms and condition and how to dan ketentuan serta cara melakukannya terapkan dalam apply it in particular situation situasi tertentu Communication Komunikasi Able to communicate effectively both orally and in Mampu berkomunikasi secara efektif baik secara lisan writing maupun tulisan Assessment Penilaian To assess the amount of loss, specific for different type Untuk menilai jumlah kerugian, spesifik untuk berbagai of losses, such as building costing skills, accounting skills jenis kerugian, seperti membangun keterampilan Problem solving penetapan biaya, keterampilan akuntansi Discover solution or creative solution, able to think Penyelesaian masalah laterally Temukan solusi atau solusi kreatif, mampu berpikir Relationship management lateral Understand the needs of other party and to inspire Manajemen hubungan confidence in them Memahami kebutuhan pihak lain dan menginspirasi Negotiation kepercayaan mereka Negotiation skills include effective communication, Perundingan showing empathy and planning Keterampilan negosiasi termasuk komunikasi yang Project management efektif, menunjukkan empati dan perencanaan To be able to properly plan and manage the process Manajemen proyek during the life of the claim Untuk dapat merencanakan dan mengelola proses Time management selama masa klaim Need to organise time to perform optimally Manajemen waktu Perlu mengatur waktu untuk tampil optimal Kode Etik 5. Adjuster Asuransi mengupayakan agar perhitungan KODE ETIK kerugian yang dilakukannya dapat disetujui oleh Didorong oleh keinginan yang luhur untuk senantiasa Penanggung dan Tertanggung. berperilaku jujur, profesional dan tidak bepihak 6. Setiap anggota Asosiasi wajib mematuhi Anggaran (independent) dengan ini para anggota Asosiasi Adjuster Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Asuransi Indonesia menyatakan tunduk dan taat kepada Kode Etik, Kode Perilaku dan Pedoman Kerja yang Kode Etik dibawah ini :- ditetapkan oleh Asosiasi. 1. Adjuster Asuransi dalam menjalankan kegiatannya Pedoman Kerja harus senantiasa menjunjung tinggi kejujuran, PEDOMAN KERJA berpegang teguh pada prinsip-prinsip profesi yang benar Pedoman Kerja di bawah ini berlaku secara sendiri- serta tunduk dan taat pada peraturan perundang- sendiri bagi Adjuster Asuransi Loss and undangan yang berlaku. Average" (Loss and Average Adjusters). 2. Adjuster Asuransi dalam menjalankan kegiatannya ADJUSTER ASURANSI “LOSS” (LOSS ADJUSTER) harus senantiasa menjunjung tinggi tanggung jawab 1. Penugasan terhadap profesinya dengan selalu menggunakan Penugasan kepada Adjuster Asuransi dapat diberikan standar kemampuan yang tinggi sesuai dengan oleh Penanggung secara tertulis ataupun lisan. keahliannya. Setelah menerima penunjukan, secepatnya 3. Adjuster Asuransi dalam menjalankan kegiatannya AdjusterAsuransi harus :- harus senantiasa mempertahankan i. Memberitahukan pihak- pihak yang berkepentingan sikap tidak berpihak dan menghindarkan diri dari adanya (Tertanggung ataupun Broker) perihal penugasan pertentangan kepentingan pribadi tersebut. dengan profesinya. ii. Meminta dan meneliti polis beserta perubahan/ 4. Adjuster Asuransi harus senantiasa berusaha lampirannya. meningkatkan pengetahuan, keahlian dan iii. Apabila dianggap perlu, mengirimkan konñrmasi ketrampilan diri sendiri dan sesama anggota asosiasi, penugasan yang berisikan antara lain, syarat mengikuti perkembangan bidang pembayaran imbalan atau “fees” Adjuster Asuransi pekerjaannya. kepada Penanggung. 5. Adjuster Asuransi senantiasa menghormati sesama anggota asosiasi dengan tidak mengabaikan 2. Pemeriksaan Lapangan kewibawaan profesinya. Melakukan pemeriksaan ke lokasi bersama-sama pihak Kode Perilaku yang terkait apabila diperlukan KODE PERILAKU Adjuster Asuransi sedapat mungkin mengupayakan Para anggota Asosiasi Adjuster Asuransi Indonesia untuk memperoleh informasi mengenai:- menyatakan tunduk dan taat pada Kode i. Rincian kejadian dan penyebab. Perilaku di bawah ini :- ii. Jenis dan besarnya kerusakan. 1. Dalam menjalankan kegiatannya Adjuster Asuransi iii. Memberikan saran kepada Tertanggung untuk harus menyusun laporan penilaian yang melakukan upaya pencegahan kerusakan yang lebih dipertanggungjawabkan. besar. 2. Adjuster Asuransi dalam menjalankan kegiatan 3. Laporan Awal usahanya tidak boleh menggunakan caracara Laporan awal diserahkan kepada pihak Asuransi setelah yang dapat merugikan perusahaan penilai kerugian menyelesaikan kunjungan ke lokasi. asuransi lain. Laporan awal tersebut mencakup antara lain :- 3. Adjuster Asuransi tidak boleh mencemarkan nama i. Penjelasan tentang lokasi atau informasi umum baik rekan seprofesinya dengan cara apapun. tentang subyek yang diasuransikan. 4. Adjuster Asuransi harus bebas dari pengaruh pihak ii. Penjelasan mengenai bisnis tertanggung. manapun. iii. Keadaan saat kejadian. iv. Penyebab kerugian. v. Komentar terhadap pihak yang terkait apabila ada. vi. Komentar terhadap polis Asuransi lainnya. vii. Tanggungjawab polis. viii. Cadangan Dana. ix. Posisi akhir. 4. Permintaan Dokumen Permintaan secara tertulis diserahkan kepada pihak Tertanggung dan/atau yang mewakili Tertanggung, yang merinci semua dokumen dan informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian klaim mereka. 5. Penunjukan Tenaga Ahli Jika dibutuhkan tanggapan ahli, AdjusterAsuransi harus memberitahukan pihak penanggung dan memperoleh izin mereka untuk penunjukan tenaga ahli tersebut. 6. Laporan Akhir Laporan akhir dikeluarkan setelah lengkapnya dokumen dan informasi yang diminta yang isinya antara lain :- i. Dasar dan penghitungan jumlah kerugian. ii. Kemungkinan adanya sisa barang. iii. Komentar terhadap aspek "recovery" Laporan akhir hanya diserahkan kepada Penanggung, kecuali Penanggung member persetujuan untuk memberikan laporan tersebut kepada pihak lain. Dalam kasus tertentu dapat diterbitkan satu kali Laporan yang mencakup Laporan Awal dan Laporan Akhir. 7. Laporan Interim Jika untuk alasan tertentu Laporan Akhir belum bisa diterbitkan, sebagai gantinya Laporan Interim harus diterbitkan. References and further readings Fire Insurance Law & Claims – E.J.D Peverett F.C.I.I Fire Insurance Law & Claims – R.M. Walmsley Bird’s Modern Insurance Law – John Birds, LL.M. and Norma J. Hird, LL.M. CILA Publications – www.cila.co.uk CII Publications – www.cii.co.uk ANZIIF publications – www.theinstitute.com.au AICLA publications – www.aicla.org Concise Encyclopedia of Insurance Terms - Silver, Lawrence S., Stevens, Robert E., Clow, Kenneth E.; 2010 Australasian Legal Information Institute - http://www.austlii.edu.au/ Rule of Insurable Interest and Principle of Indemnity – Collage of William & Mary Law School World Wide Web