Vous êtes sur la page 1sur 7

Raditya Purna Yudha, Sri Tasminatun, Pengaruh Virgin Coconut Oil ..............................

Pengaruh Virgin Coconut Oil terhadap Kadar Kolesterol, HDL dan


LDL Tikus Putih (Rattus norvegicus)

The Influence of Virgin Coconut Oil on Cholesterol, HDL, and LDL Level in
Rat (Rattus norvegicus)

Raditya Purna Yudha1, Sri Tasminatun2


1
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakata, 2Bagian Farmakologi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abstract

Recently, cardiovascular disease becomes an obstacle to do a daily activities. VCO is


one of the solutions to decrease cholesterol blood score.The aim of this research is to know
the influence of VCO (Virgin Coconut Oil) toward cholesterol, LDL and HDL score on Rattus
norvegicus.
The research design used an experimental laboratory in vivo on animah test which
used Rattus norvegicus, Spraque Dawley strain, 2 months age, 130-215g body weight as
subject. Twenty rats were divided into 4 groups. Three groups were VCO’s treatment and 1
group was a control group. Those 3 groups were given three different VCO’s brand each
others orally everyday during 30 days and the formula doses were converted with human
dose standard. Then on 31st day, all rats are killed to check the blood score with micro
capillary pipe. The blood score were measured by Spectrophotometer and analyzed by ANOVA
one way, continued with Tukey Test.
Cholesterol and LDL score which given VCO treatment, its score higher than control
group. HDL score on the group which given VCO lower than control group. There is not any
significant (P > 0.05)between the influence of VCO toward Rattus norvegicus’ cholesterol,
LDL and HDL score.

Key words : cholesterol, HDL, LDL, Virgin Coconut Oil

Abstrak

Akhir-akhir ini penyakit kardiovaskuler dapat mengganggu aktifitas kerja, sehingga manusia
mencari jalan keluar untuk mengatasinya. Salah satunya dengan cara menggunakan VCO yang dapat
menurunkan kadar kolesterol darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh VCO
(Virgin Coconut Oil) yang berada di pasaran terhadap kadar kolesterol, LDL, dan HDL tikus
putih (Rattus norvegicus).
Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji dengan tikus
putih (Rattus norvegicus) galur SD jantan umur 2 bulan, berat badan 130-215g. Duapuluh ekor
tikus putih dibagi menjadi 4 kelompok yaitu: 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol.
Kelompok perlakuan diberi VCO dengan 3 merek berbeda per oral setiap hari selama 30 hari
dengan dosis yang dikonversikan dari dosis pada manusia. Pada hari ke 31 tikus dikorbankan,

20
Mutiara Medika
Edisi Khusus Vol. 8 No.1: 20 - 26, April 2008

diperiksa darah menggunakan pipa kapiler. Hasil kadar kolesterol diukur menggunakan
Spektrofotometri, dan dianalisis menggunakan uji Anova satu jalan dilanjutkan uji Tukey.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol dan LDL kelompok perlakuan yang
diberi VCO lebih tinggi daripada kelompok kontrol dan secara statistik tidak berbeda secara bermakna
(p>0,05). Kadar HDL kelompok yang diberi VCO lebih rendah daripada kelompok kontrol dan
secara statistik juga tidak signifikan (p>0,05).
Kata kunci : kolesterol, LDL, HDL, Virgin Coconut Oil

Pendahuluan darah sehingga dapat menyebabkan infark


(penyumbatan).3,4
Banyak dikupas di mass media Sejumlah senyawa kimia dalam
tentang manfaat Virgin Coconut Oil (VCO) makanan dan dalam tubuh diklasifikasikan
untuk menurunkan berat badan. Alasan sebagai lipid. Lipid ini meliputi : (1) lemak
rasionalnya adalah bahwa lemak dalam netral yang terkenal sebagai trigliserida; (2)
minyak kelapa murni adalah dalam bentuk fosfolipid; (3) kolesterol; dan (4) beberapa
trigliserida rantai sedang (MCT : medium- lipid lain. Sejumlah besar lemak disimpan
chain triglyceride). MCT tidak disimpan dalam dua jaringan tubuh utama : jaringan
dalam tubuh kita sebagai lemak seperti adipose dan hati. Jaringan adipose
halnya minyak pada trigliserida rantai biasanya disebut deposit lemak, atau
panjang (long-chain triglyceride). MCT juga disebut depot lemak. Kolesterol terdapat
berguna untuk meningkatkan metabolisme dalam diet semua orang, dan dapat
basal dan bersifat mengenyangkan diabsorbsi dengan lambat dari saluran
sehingga mempercepat turunnya berat pencernaan ke dalam limfe usus. Kolesterol
badan pada waktu MCT dipakai untuk sangat larut dalam lemak tetapi hanya
menggantikan LCT pada waktu diet.1 sedikit larut dalam air, dan mampu
VCO yang diklaim memiliki berbagai membentuk ester dengan asam lemak.
macam manfaat, dipasarkan di masyarakat Hampir 70% kolesterol dalam lipoprotein
dengan beragam merek. Dari perbedaan plasma adalah dalam bentuk ester
merek VCO dimungkinkan juga terdapat kolesterol.5
perbedaan cara produksi sehingga hasil Penelitian ini bertujuan untuk
akhirnya terdapat perbedaan kualitas dan mengetahui pengaruh VCO di pasaran
isi kandungan. Proses pengolahan kelapa terhadap kadar kolesterol, HDL, dan LDL
menjadi VCO yang terintegrasi dicirikan tikus putih ( Rattus norvegicus ).
dengan adanya proses pengolahan yang
jauh lebih singkat, konsumsi energi rendah,
nilai tambah produk yang dihasilkan tinggi, Bahan dan Cara
serta multiproduk dan multiguna. Isi
kandungan VCO kualitas standar memiliki Bahan penelitian yaitu minyak
komposisi tiga asam laurat ± 48%, diikuti kelapa murni (VCO : virgin coconut oil) dari
asam mirisat ± 16%, asam palmitat ± 9% .2 3 produsen, yaitu VCO A, VCO B, dan VCO
Dengan manfaat positif kolesterol C. Alat penelitian yaitu kandang tikus,
sebagai bahan pembentuk dinding sel, timbangan, sonde oral tikus,
dibutuhkan juga untuk membuat vitamin D, spektrofotometri. Subyek uji adalah
dan penyusun hormon-hormon steroid duapuluh ekor tikus putih (Rattus
(termasuk hormon seks). Kolesterol juga norvegicus) galur SD jantan berumur 2
memiliki dampak negatif jika kadar dalam bulan dengan berat 130 - 215 gram.
darah berlebihan. Contohnya adalah Variabel penelitian yaitu variabel
kolesterol (LDL= low density lipoprotein) bebas : minyak kelapa murni (VCO),
dapat membentuk plak di dalam sirkulasi variabel tergantung yaitu kadar kolesterol,

21
Raditya Purna Yudha, Sri Tasminatun, Pengaruh Virgin Coconut Oil ..............................

LDL, dan HDL dan variabel terkendali adalah ml/ Kg BB (Dosis yang diberikan pada tikus
subyek penelitian, 20 ekor tikus putih (Rattus setara dengan penggunaan pada manusia
norvegicus) galur SD jantan berumur 2 sebesar 50 ml/ hari × 0,018).6 Misalnya
bulan dengan berat antara 130 - 215 gram, berat rerata kelompok VCO A adalah 169,4
faktor genetik menggunakan tikus satu galur gram, maka dosis VCO yang akan
yaitu galur SD dan dilakukan randomisasi direncanakan pada kelompok I adalah :
dalam menentukan sampel dan kondisi 169,4 gr × 4,5 ml/Kg BB = 0,76 ml.
kandang dan pakan yang sama Perhitungan dosis ini diulang
Lokasi Penelitian yaitu di kembali setelah penimbangan kembali
Laboratorium Farmakologi FK UMY dan berat tikus setiap hari ke-5. Karena berat
LPPT UGM di Jl. Farmako Sekip. tikus yang berbeda mempengaruhi juga
Pengelompokan hewan uji dilakukan kadar dosis pemberian VCO yang akan
dengan cara ewan uji dibagi menjadi 4 diberikan pada tikus.
kelompok, masing-masing kelompok
perlakuan terdiri dari 5 ekor tikus, yaitu
kelompok VCO A yaitu kelompok dengan Hasil
perlakuan VCO A, kelompok VCO B yaitu
kelompok dengan perlakuan VCO B, Penelitian ini merupakan penelitian
kelompok VCO C yaitu kelompok dengan eksperimental dilakukan di Laboratorium
perlakuan VCO C dan kelompok Kontrol Biomedis Fakultas Kedokteran UMY dengan
yaitu kelompok tanpa perlakuan VCO menggunakan 20 ekor tikus putih jantan
sebagai kontrol. (Rattus norvegicus). Untuk
Diberikan dosis VCO yang telah homogenitasnya dipilih tikus jantan galur SD
direncanakan sesuai dengan kelompoknya berumur 2 bulan dengan berat antara 130
dengan berat antara 130-215 gram. Setelah – 215 gram yang di bagi menjadi 4 kelompok,
itu dikonversi dengan penggunaan pada yaitu kelompok VCO A, VCO B, VCO C,
manusia dengan berat badan 70 kg (50 ml dan kelompok negatif tanpa perlakuan.
VCO) mendapatkan hasil sebanyak 4,5 ml/ Keempat kelompok tersebut di kelompokan
Kg BB /hari, sedangkan tikus kelompok D berdasarkan kemiripan berat, dengan
tanpa perlakuan VCO. Minyak kelapa murni kondisi tempat yang terjaga kebersihannya,
diberikan setiap hari berturut-turut selama jenis makanan yang sama dan berat pakan
30 hari. Berat badan tikus ditimbang setiap yang sama. Setiap hari kelompok hewan
5 hari sekali selama percobaan. Kebersihan uji diberi perlakuan VCO A, VCO B, dan VCO
kandang dibersihkan setiap hari bila perlu C dengan cara disonde dengan 3 merek
diberi tambahan sekam. Pada hari ke-31 VCO di pasaran yang berbeda sesuai
diambil darahnya untuk diperiksa kadar dengan dosisnya selama 30 hari
kolesterol, HDL dan, LDL. Pengambilan sedangkan kelompok negatif tanpa
darah tikus melewati vena orbitalis perlakuan VCO. Kemudian hari ke 31
menggunakan pipa mikrokapiler, kemudian semua hewan uji diambil darahnya dengan
dihitung kadar kolesterol, HDL, dan LDL menggunakan pipa mikrokapiler. Kadar
menggunakan Spektrofotometri. Kolesterol, LDL, dan HDL hewan uji
Data yang diperoleh dari penelitian diperiksa dengan menggunakan
berupa kadar kolesterol, LDL, dan HDL tikus Spektrofotometri, kemudian dianalisis
perkelompok. Analisis dengan uji Anova satu dengan uji Anova satu jalan, dilanjutkan uji
jalan kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey. Tukey.
Analisis statistik ini akan dilakukan dengan Pembagian dosis pada tikus
bantuan program komputer SPSS. merupakan hasil konversi antara berat
Perhitungan volume pemberian manusia 70 kg dengan dengan berat tikus
VCO : Volume VCO : Y × dosis VCO, 200 gram dikalikan dengan dosis pemberian
keterangan : Y = Berat rerata kelompok tikus VCO pada manusia 50 ml, menghasilkan
dengan perlakuan VCO. Dosis VCO : 4,5 0,9 ml / 200 gram tikus.

22
Mutiara Medika
Edisi Khusus Vol. 8 No.1: 20 - 26, April 2008

70 67.84
68

Ka da r D alam Da rah (m g/dl)


66 64.58
64
62 60.98
60 Kolesterol
58 57.02
56
54
52
50
VCO A VCO B VCO C Kontrol
Negatif
Perlakuan VCO

Gambar 1. Rata-rata kadar Kolesterol

Hasil pengamatan kadar Kolesterol susu. sedangkan makanan yang berasal


dari Gambar 1 menunjukkan 3 kelompok dari tumbuhan seperti buah-buahan, sayur-
perlakuan VCO memiliki kadar Kolesterol sayuran, dan biji-bijian tidak mempunyai
lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. kolesterol.4 Proses perjalanan penyakitnya
Kelompok VCO A memiliki kadar kolesterol mula-mula kadar kolesterol darah yang
yang lebih rendah dibandingkan dengan ke- tinggi membentuk suatu kristal yang disebut
2 kelompok perlakuan lain. Sedangkan dengan plak. Plak ini lama-kelamaan
kelompok VCO C memiliki kadar kolesterol membentuk bangunan yang dapat menutupi
tertinggi dibandingkan ke-2 kelompok aliran darah, bila aliran darah ini tersumbat
perlakuan lainya. Sehingga kelompok maka daerah yang tidak tersuplai darah
kontrol negatif memberikan hasil kadar bagian bawah akan mengalami kekurangan
kolesterol (57,02 mg/dl) yang lebih rendah oksigen dan nutrisi sehingga disebut
dibandingkan ke-3 kelompok perlakuan iskemia.7 Kadar kolesterol normal adalah
VCO. Dari hasil analisis Anava kemudian 180 mg/dl plasma.8
dan uji Tukey memberikan hasil yang tidak Keistimewaan VCO yaitu tidak
signifikan (P>0,05) dari keempat kelompok menyebabkan terbentuknya kolesterol yang
tersebut. Sehingga secara statistik ketiga merugikan karena komposisi VCO
kelompok perlakuan tidak ada perbedaan didominasi oleh molekul lemak unik yang
dalam menurunkan kadar kolesterol darah dikenal sebagai Medium Chain Trygliseride
tikus putih. (MCT). MCT memiliki rantai karbon C6-C12
Keadaan kolesterol yang tinggi dalam tubuh dipecah dan secara dominan
dalam darah dapat menyebabkan suatu digunakan untuk memproduksi energi dan
penyakit, terutama kolesterol berbentuk jarang tersimpan sebagai lemak tubuh.
lipoprotein dengan densitas rendah. Kadar Kelebihan MCT adalah asam lemak rantai
kolesterol yang tinggi dalam darah manusia sedang bersifat jenuh alami sehingga tidak
adalah faktor penyebab penyakit jantung mengandung lemak trans yang bisa
koroner, serangan jantung dan juga menyebabkan penyakit jantung. VCO yang
menyebabkan faktor stroke. Kadar dikenal memiliki kandungan asam laurat
kolesterol ini dapat secara langsung tinggi dan asam palmitat bila diberikan
meningkat oleh lemak jenuh di dalam diet dalam diet sebesar 5% dapat menaikan
sehari-hari, terutama konsumsi makanan kadar kolesterol total, menurunkan kadar
berasal dari hewan. Contoh produk hewan LDL dan menaikan kadar HDL sehingga
yang menghasilkan kolesterol yaitu : daging- dapat menurunkan rasio LDL-C/ HDL-C
dagingan, unggas, ikan, telur, keju, dan dari 2,49 menjadi 2,39. Kerusakan sifat

23
Raditya Purna Yudha, Sri Tasminatun, Pengaruh Virgin Coconut Oil ..............................

VCO dapat disebabkan oleh proses dihasilkan oleh mikroorganisme kapang


pengolahan, pemanasan, dan yang dapat hidup pada minyak karena air
penyimpanan. Umumnya kerusakan VCO dan bahan-bahan pada VCO yang dijadikan
berupa ketengikan yang diartikan media pertumbuhan kapang. Proses
kerusakan atau kualitas minyak. Semakin hidrolisis akan merubah trigliserid menjadi
tinggi kandungan asam lemak jenuh pada gliserol dan asam lemak bebas. Kerusakan
VCO semakin mudah terhidrolisis dan juga VCO pada pemanasan diakibatkan oleh
berpotensi untuk meningkatkan kadar suhu tinggi sehingga merubah asam lemak
kolesterol dalam darah. Proses kerusakan menjadi Trans Fatty Acids (TFA). TFA
oleh hidrolisis dapat diakibatkan oleh adanya adalah kategori lain dari lemak yang telah
air dan enzim. Enzim (lipase) dapat terbukti mempunyai pengaruh yang kuat
mempercepat proses hidrolisis yang terhadap risiko penyakit jantung.7

20
17.4 17.42 17.58
18
Ka dar Da la m D ar ah (m g/dl)

16
13.98
14
12
10 LDL
8
6
4
2
0
VCO A VCO B VCO C Kontrol Negatif
Perlakuan VCO

Gambar 2. Rata-rata kadar LDL

Pengamatan kadar LDL pada Diskusi


Gambar 2 tersebut menunjukkan 3
kelompok VCO memiliki kadar LDL lebih Kadar LDL pada kelompok VCO A,
tinggi daripada kelompok kontrol. Kelompok VCO B, dan VCO C yang lebih tinggi dari
VCO A memiliki kadar LDL terendah pada kelompok kontrol, merupakan faktor
dibandingkan dengan ke-2 kelompok VCO penyebab atherosklerosis. Artherosklerosis
lainnya. Dan kelompok VCO C memiliki adalah suatu penyakit dari arteri-arteri besar
kadar tertiggi dibandingkan dengan ke-2 dan sedang di mana lesi lemak yang disebut
kelompok VCO lainnya. Sehingga dapat plak ateromatosa timbul pada permukaan
disimpulkan bahwa kontrol negatif memiliki dalam dinding arteri.10 Kadar LDL yang tinggi
kadar LDL lebih rendah dibandingkan dalam sirkulasi darah manusia lama-
dengan semua kelompok perlakuan. Dari kelamaan menimbun kristal kolesterol yang
analisis Anava dan Tukey memberikan hasil kecil dalam dinding pembuluh darah
bahwa keempat kelompok tersebut tidak membentuk plak, deposit lemak yang
signifikan (P>0,05). Tidak signifikan ini menyumbat arteri. Untuk mengevalusi
memberi arti bahwa tidak ada perbedaan serangan jantung diperlukan pemeriksaan
antara ketiga kelompok perlakuan VCO HDL dan LDL dalam darah.Kadar LDL
dalam hal menurunkan kadar LDL darah manusia 100 mg/dl merupakan kadar yang
tikus putih. tinggi bagi orang sehat. Dalam

24
Mutiara Medika
Edisi Khusus Vol. 8 No.1: 20 - 26, April 2008

pemeriksaan LDL, kadar LDL lebih dari 130


mg/dl merupakan faktor penyebab penyakit
kardiovaskuler.4

14
11.9
11.32
Kadar Dalam Darah (mg/dl)
12 11
9.9
10

8
HDL
6

0
VCO A VCO B VCO C Kontrol Negatif
Perlakuan VCO

Gambar 3. Rata-rata kadar HDL

Hasil pengamatan Gambar 3 dl meningkatkan serangan jantung.


menunjukkan ke-3 kelompok perlakuan Beberapa ahli percaya bahwa HDL dapat
VCO memiliki kadar HDL paling rendah menghilangkan kelebihan kolesterol dan
dibandingkan kelompok kontrol. Kelompok bentukan kolesterol lainnya. 4 Di antara
VCO B memiliki kadar tertinggi yaitu 11,32 konsentrasi HDL dan penyakit jantung
mg/dl dalam darahnya dibandingkan dengan koroner terdapat hubungan terbalik
ke-2 kelompok VCO. Kelompok VCO A sehingga sebagian ahli beranggapan
memiliki kadar HDL terendah dibandingkan bahwa hubungan yang paling prediktif
dengan ke-2 kelompok VCO. Sehingga adalah rasio LDL : HDL kolesterol.
dapat disimpulkan kontrol negatif memiliki Hubungan ini dapat dijelaskan dalam hal
kadar HDL yang lebih tinggi dibandingkan peranan HDL pada pengangkutan kolesterol
ketiga kelompok perlakuan VCO. Dari hasil ke jaringan dan peranan HDL yang berindak
analisis Anova dilanjutkan dengan uji Tukey sebagai skavenger (penangkap) kolesterol
memberikan hasil tidak signifikan (P>0,05). pada pengangkutan balik kolesterol.8
Tidak signifikan ini memberikan arti tidak Dari hasil analisis Anava dan uji
ada perbedaan antara ketiga kelompok Tukey menerangkan bahwa ketiga merek
perlakuan VCO dalam menaikan kadar HDL VCO yang banyak beredar di masyarakat
darah tikus putih. tidak dapat menurunkan kadar Kolesterol,
Kadar HDL yang lebih rendah dapat LDL, dan tidak dapat menaikan kadar HDL
menyebabkan pengendapan kolesterol yang darah tikus putih. Hasil penelitian
diperantarai LDL pembuluh darah. menunjukan bahwa kelompok VCO A
Pengangkut kolesterol dalam pembuluh memiliki kadar kolesterol dan LDL yang lebih
darah dilakukan HDL dan membawanya rendah dibandingkan dengan kelompok
kembali ke hati untuk dimetabolisme.7 HDL VCO B dan VCO C. Sedangkan kelompok
dengan kadar yang tinggi dapat sebagai VCO B memiliki kadar yang lebih tinggi
penjaga tubuh dari serangan jantung. Kadar dibandingkan dengan VCO A dan VCO C.
HDL yang rendah yaitu kurang dari 40 mg/

25
Raditya Purna Yudha, Sri Tasminatun, Pengaruh Virgin Coconut Oil ..............................

Penelitian ini memberi gambaran Daftar Pustaka


berkebalikan dengan kenyataan di
masyarakat tentang kegunaan VCO dapat 1. Weil. (2000). What Difference Between
menurunkan kadar Kolesterol. MCT and LCT. Diakses 8 Oktober 2006,
Kemungkinan ini dapat diakibatkan dari dari http://www.cdc.gov/labstandards/
proses pembuatan VCO yaitu proses crmln.htm
pengolahan sampai penyimpanan VCO. 2. Syah, A.N.A. (2005). Kelapa: Masihkah
Kerusakan VCO dalam menurunkan Memberi Harapan?, Virgin Cocout Oil
Kolesterol dapat diakibatkan proses Minyak Penakluk Aneka Penyakit. 1-9.
hydrogenasi VCO dan kekurangan AgroMedia Pustaka. Jakarta
suplemen asam linoleic (18:2n16) yang 3. Anonim, (2007). Americanheart.
membuat asam lemak essensial Cholesterol. Diakses 4 Januari 2007,
berkurang.10 dari http://www.americanheart.org//
Hidrogenasi adalah penyerapan zat presenter.jhtml?identifier=180AboutCholesterol
air molekuler, senyawa organik di bawah 4. Anonim, (2007). American Heart
pengaruh suatu katalisator pada tekanan Association : What Is Cholesterol?
dan suhu tinggi. Proses hidrogenasi ini Diakses 4 Januari 2007, dari http://
diperlukan dalam proses pengerasan/ presenter.jhtml.htmcholesterol.htm
pengentalan. 3 Proses kerusakan VCO 5. Syah, A.N.A.(2005). Karakteristik Fisiko-
menandakan penurunan mutu minyak kimia Minyak Kelapa, Virgin Coconut Oil
(ketengikan). Dalam ketengikan hidrolisis Minyak penakluk Aneka Penyakit. 10-
pada umumnya merupakan penyebab 27. AgroMedia Pustaka. Jakarta.
penurunan mutu minyak. Ketengikan 6. Ngatijan. (1991). Petunjuk Laboratorium
hidrolisis disebabkan oleh karena faktor air : Metode Laboratorium dalam
baik berasal dari dalam minyak atau berasal Toksikologi. Yogyakarta: Pusat Analisa
dari udara. Reaksi ketengikan hidrolisis Bioteknologi Universitas Gadjah Mada.
dipercepat oleh enzim dan proses 7. Lam, L. (2007).Services Heart Attack.
pengolahan wet rendering (proses ekstraksi Diakses 22 Maret 2007, dari http://
secara basah). Enzim lipase yang dapat www.cardiaccenter.org//article
menghidrolisis trigliserid menjadi gliserol 8. Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes,
dan asam lemak bebas.5 P.A., Rodwell, V.W. (2003).
Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid,
dalam Buku Kedokteran Biokimia
Kesimpulan Harper. 254-269. EGC. Jakarta.
9. Guyton, A.C., Hall, J.E. (1997).
Kadar Kolesterol dan LDL kelompok Metabolisme Lemak, dalam Buku Ajar
yang diberi VCO lebih tinggi daripada Fisiologi Kedokteran. 1077-1088. EGC.
kelompok kontrol dan secara statistik tidak Jakarta.
berbeda secara bermakna (p>0,05), 10. Dayrit, C.S. (2003). COCONUT OIL:
sedangkan kadar HDL kelompok yang diberi Atherogenic or Not. Philippine Journal
VCO lebih rendah daripada kelompok of Cardiology, Volume 31. Diakses 8
kontrol dan secara statistik juga tidak Januari 2007, dari http://
bermakna (p>0,05). www.coconutresearchcenter.org//
article/pdf

26

Vous aimerez peut-être aussi