Vous êtes sur la page 1sur 8

Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Bojonegoro

108 (LukmanSosial
Jurnal Ilmu-Ilmu 108
Arief)Vol.6 No.2 Oktober 2006 : 108-115

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BOJONEGORO


(Studi Tentang Perencanaan RTRK di Kecamatan Kota Bojonegoro)

Oleh
Lukman Arief
Adm.Publik FISIP-UPN”Veteran” Jatim

ABSTRACT

This research use method of descriptive with approach qualitative which executed in region
district of town of Bojonegoro with one independent variable that is planning. Technique data
collecting the used is observation, interview and withdrawal of conclusion.
In this research the problems is how execution of planning of development in Bojonegoro
through planning of development of region through town planology plan covering stipulating of
exploiting of town room, ready and make-up of public facility and planning of transportation.
Second focus is to know and depict phases planning of town planology ( RTRK) Bojonegoro.
Result of from this research indicate that policy of planning of town planology in District of
Bojonegoro, covering planning of housing environment, planning of commerce environment,
planning of transportation and planning of town utility. Some existing facility still need
correction, either from facet of quality of and also amount facet is and also required by effort
arrangement of better location again. And if seen from phases making of Plan Room Town
have precisely because have entangled entire/all elements ( society, governmental and private
sector).
Keyword : environmental of housing, planning of commerce environment, planning of
transportation and planning of town utility

INTISARI

Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan
di wilayah Kecamatan Kota Bojonegoro dengan satu variabel bebas yaitu perencanaan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan penarikan kesimpulan.
Dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah bagaimanakah pelaksanaan
perencanaan pembangunan di Kota Bojonegoro melalui perencanaan pembangunan wilayah
melalui rencana tata ruang kota yang meliputi penetapan pemanfaatan ruang kota, penyediaan
dan peningkatan fasilitas umum dan perencanaan transportasi. Fokus yang kedua adalah
mengetahui dan menggambarkan tahap-tahap perencanaan tata ruang kota (RTRK)
Bojonegoro.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan perencanaan tata ruang kota di
Kecamatan Bojonegoro, meliputi perencanaan lingkungan perumahan, perencanaan lingkungan
perdagangan, perencanaan transportasi dan perencanaan utilitas kota. Beberapa fasilitas yang
ada masih memerlukan pembenahan, baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas serta
dibutuhkan upaya pengaturan lokasi yang lebih baik lagi. Dan jika dilihat dari tahap-tahap
pembuatan Rencana Ruang Kota sudah tepat karena sudah melibatkan seluruh elemen-elemen
(masyarakat, pemerintah dan swasta).
Kata kunci : lingkungan perumahan, perencanaan lingkungan perdagangan,
perencanaan transportasi dan perencanaan utilitas kota
Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Bojonegoro (Lukman Arief) 109

PENDAHULUAN bias kearah pertanian. Sedangkan untuk


membangun sektor industri dihadapkan pada
Dalam mewujudkan masyarakat banyak kesulitan, seperti kurangnya
yang adil dan makmur yang merata baik pengusaha yang aktif dan kurannya tenaga
materiil dan spiritual diperlukan kerja yang terampil, 3. Karena sempitnya
pembangunan secara menyeluruh. kesempatan-kesempatan kerja di daerah
Pembangunan yang meliputi seluruh aspek miskin tersebut, maka akan terjadi
kehidupan baik kesehatan, perekonomian, perpindahan tenaga kerja yang masih muda,
pendidikan, transportasi dan lain-lain. yang berjiwa dinamis, dan yang mempunyai
Pembangunan juga harus dilakukan secara pendidikan yang lebih baik sehingga yang
merata sampai ke seluruh wilayah Indonesia, tinggal di daerah miskin hanya tenaga kerja
tidak terpusat pada wilayah tertentu saja. Hal yang produktivitasnya rendah (Arsyad, 1999
tersebut dimaksudkan agar terjadi : 130).
pemerataan pembangunan dan tidak terjadi Sedangkan untuk daerah yang maju
kesenjangan antara daerah satu dengan back wash effect memberikan kesulitan
daerah yang lain. Karena masih banyak 1. Karena daerah tersebut harus menampung
daerah di Indonesia yang terpencil dan penduduk dari daerah-daerah miskin maka
minim fasilitas publik. lama kelamaan daerah setempat untuk
Akibat dari pembangunan yang menciptakan sarana public yang dibutuhkan
tidak merata adalah kesenjangan antara oleh masyarakat, 2. Daerah-daerah ini akan
daerah yang satu dengan daerah yang lain. terjadi maslaah-masalah social akibat dari
Kesenjangan tersebut akan menimbulkan perkembangannya, seperti masalah polusi,
kcemburuan antar daerah. Karena daerah kerawanan keamanan dan lain sebagainya.
yang kurang maju akan merasa tidak Mengetahui betapa pentingnya
diperhatikan dan dianaktirikan oleh pemerataan pembangunan, maka pemerintah
pemerintah pusat. Rasa tersisihkan itu mengatasinya dengan desentralisasi dan
berakibat fatal karena mendorong timbulnya otonomi daerah. Dengan desentralisasi dan
upaya-upaya untuk memisahkan diri yang otonomi daerah selain pembangunan dapat
tentu saja akan mengancam tetap tegaknya lebih merata, potensi yang dimiliki oleh
Negara Kesatuan Republik Indonesia. masing-masing daerah juga akan
Selain itu pembangunan yang tidak dimanfaatkan secara masksimal dan
merata akan mengakibatkan munculnya pemerintah daerah diberi kewenangan yang
back wash effect yaitu semua perubahan lebih oleh pemerintah pusat. Kewenangan
yang bersifat merugikan dari ekspansi di yang dimiliki oleh pemerintah daerah
suatu daerah karena sebab-sebab diluar menurut UU No. 32 tahun 2004 BAB III
tempat itu (Jhinghan, 1993 : 263). mengenai Pembagian Urusan Pemerintah
Back wash effect tidak hanya yang mengatur mengenai Kewenangan
berpengaruh pada daerah yang miskin tetapi Daerah dijabarkan dalam pasal 10 bahwa : 1.
juga daerah yang maju. Akibat back wash Kewenangan daerah mencakup kewenangan
effect bagi daerah miskin adalah : 1. Daerah dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali
yang miskin akan mengalami kesulitan kewenangan dalam bidang politik luar
dalam membangun sektor industrinya dan negeri, pertahanan keamanan, yustisi,
dalam memperluas kesempatan kerja. moneter dan fiscal dan agama, 2.
Penduduk akan berkembang lebih cepat, Kewenangan dibidang lain, sebagaimana
sehingga pendapatan perkapita penduduk disebutkan pada ayat (1), meliputi kebijakan
akan semakin rendah dan kemudian diikuti tentang perencanaan nasional dan
dengan semakin banyaknya pengangguran. pengendalian pembangunan nasional secara
2. Daerah-daerah miskin tersebut akan makro, dana perimbangan keuangan, sistem
semakin sulit mengubah struktur ekonomi administrasi negara dan lembaga
yang tradisional, sehingga senantiasa akan perekonomian negara, pembinaan dan
Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Bojonegoro
110 (LukmanSosial
Jurnal Ilmu-Ilmu 110
Arief)Vol.6 No.2 Oktober 2006 : 108-115

pemberdayaan sumber daya manusia, lingkungan, polusi, limbah industri.


pendayagunaan sumber daya alam serta 5).Fasilitas, prasarana, sarana kota yang
teknologi tinggi yang strategis, konversi dan semakin terbatas. 6). Semakin langkanya
standarisasi nasional. lahan yang tersedia karena diperebutkan
Selain keuntungan yang diperoleh oleh sektor industri dan sektor perumahan
dengan otonomi, daerah juga mendapatkan (Gani, 1994:19).
tantangan tersendiri. Pemerintah daerah juga Untuk mengatasi masalah-masalah
tertantang untuk dapat melaksanakan tersebut diperlukan perencanaan kota, yaitu
pembangunan di daerahnya dengan baik. melalui perencanaan tata ruang kota yang
Pemerintah daerah harus bisa membuat baik. Mengenai alternatif mengatasi masalah
perencanaan pembangunan didaerahnya kota yang selain dengan mengurangi tekanan
dengan baik. Pemerintah daerah harus bisa penduduk di kota dengan mengendalikan
membuat perencanaan pembangunan yang migrasi dan menyarankan tingkat kelahiran
merupkan bagian paling penting dalam yang rendah juga dengan melakukan
pembangunan dengan memperhatikan manajemen kota yang lebih baik
potensi dan kebutuhan yang ada (Jayadinata, 1999 : 213).
didaerahnya. Perencanaan pembangunan Kota, dengan berbagai
tersebut harus kreatif sehingga dapat permasalahannya tidak mungkin dibiarkan
meningkatkan potensi daerah tersebut baik berkembang dengan sendirinya tanpa ada
yang berupa sumber daya alam maupun perencanaan. Oleh sebab itu perencanaan
sumber daya manusia. Dengan perencanaan, kota sangatlah dibutuhkan untuk mengatasi
pembangunan akan dapat berjalan dengan masalah perkotaan, meningkatkan potensi
lebih teratur dan terarah. (Tjokroamidjojo, kota, yang akan mengembangkan kota
1985 : 11). Karena itulah mustahil tersebut dan juga merangsang
pembangunan akan berjalan dengan baik perkembangan daerah lain yang ada
tanpa adanya suatu perencanaan terlebih disekitarnya.
dahulu. Bojonegoro yang merupakan salah
Pembangunan dan pengembangan satu wilayah kabupaten di Jawa Timur, sejak
adalah dua hal yang sangat berhubungan otonomi daerah efektif dilaksanakan tahun
erat. Pembangunan adalah mengadakan atau 2001, Kabupaten Bojonegoro giat
membuat atau mengatur sesuatu yang belum melakukan pembangunan untuk
ada, sedangkan pengembangan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
memajukan atau memperbaiki atau Dalam pembangunan, diperlukan dana yang
meningkatkan sesuatu yang sudah ada besar untuk mencapai tujuan dari
(Jayadinata, 1994:4). Pengembangan pembangunan tersebut. Modal tersebut
wilayah adalah suatu usaha yang terencana berupa sumber daya alam dan sumber daya
untuk memajukan atau meningkatkan atau manusia. Sebagai daerah kecil, Bojonegoro
memperbaiki suatu wilayah dengan mempunyai potensi alam yang bagus
menggunakan potensi-potensi yang dimiliki sebagai penunjang pembangunan. Hutan jati
oleh wilayah tersebut baik potensi sumber yang dimiliki oleh daerah Bojonegoro
daya alam maupun sumber daa manusia menjadikan berdirinya banyak meubel di
untuk menciptakan kemakmuran dan daerah tersebut. Selain itu, akhir-akhir ini di
kesejahteraan masyarakat. daerah Bojonegoro ditemukan sumur
Seiring dengan perubahan waktu minyak yang tentu saja akan banyak
dan perkembangan zaman muncuk berbagai mengundang investor.
macam masalah, khususnya di daerah Dengan potensi yang dimiliki
perkotaan, seperti : 1).Jumlah penduduk daerah Bojonegoro maka tidak mustahil ini
yang semakin meningkat. 2).Kemacetan lalu akan berkembang pesat menjadi kota yang
lintas. 3). Munculnya perumahan-perumahan maju. Untuk itu diperlukan suatu
kumuh. 4).Pengerusakan terhadap perencanaan pembangunan yang baik untuk
Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Bojonegoro (Lukman Arief) 111

mengatur wilayah Bojonegoro agar dapat menciptakan kesimbangan


perkembangannya menjadi kota yang pertumbuhan antara wilayah serta dapat
teratur, terarah dan tertata secara rapi. menciptakan kesimbangan pertumbuhan
antara wilayah serta dapat memacu
METODE PENELITIAN berkembangnya sektor produksi, distribusi
dan pelayanan.
Penelitian ini dilaksanakan di Dalam concentric zone theory, oleh
wilayah Kecamatan Bojonegoro dengan E.W Burgess dalam Koestoer (2001:30)
situs penelitianya hádala cantor BPPEDA dikemukakan bahwa kota itu memekarkan
Bojonegoro. Tujuan penelitian ini hádala diri bermula dari pusat aslinya, sehingga
untuk mengetahui kebijakan dan tahap-tahap dengan datangnya pertambahan penduduk
pembuatan perencanaan tata ruang kota nantinya secara bertahap meluas ke wilayah-
Bojonegoro wilayah terpian keluar, memberikan struktur
Penelitian ini menggunakan metode bergelang mengikuti aliran air. Suatu kota
diskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dapat memekarkan diri secara bertahap
dilaksanakan di wilayah Kecamatan Kota meluas ke wilayah-wilayah terpian keluar
Bojonegoro dengan satu variabel bebas yaitu membentuk struktur bergelang.
perencanaan. Teknik pengumpulan data Kriteria yang digunakan kota
yang digunakan adalah observasi, Bojonegoro dalam menentukan fungsi dari
wawancara dan penarikan kesimpulan. masing-masing wilayah sudah cukup
Dalam penelitian ini permasalahan yang kompesensif dan meliputi banyak aspek.
diangkat adalah bagaimanakah pelaksanaan Untuk BWK A yang merupakan pusat kota,
perencanaan pembangunan di Kota kegiatan yang paling utama pada wilayah ini
Bojonegoro melalui perencanaan adalah sebagai pelayanan pemerintah, sosial,
pembangunan wilayah melalui rencana tata perdagangan lokal dan pemukiman.
ruang kota yang meliputi penetapan Penempatan pusat-pusat pelayanan di pusat
pemanfaatan ruang kota, penyediaan dan kota dimaksudkan untuk memberikan
peningkatan fasilitas umum dan perencanaan pelayanan yang optimal kepada masyarakat
transportasi. Fokus yang kedua adalah dengan menekankan kemudahan untuk
mengetahui dan menggambarkan tahap- mendapatkan pelayanan dan disertai
tahap perencanaan tata ruang kota (RTRK) penyedian fasilitas-fasilitas dan peningkatan
Bojonegoro. mutu pelayanan.
Pada BWK B dengan jarak yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dekat dengan pusat kota (BWK A)
menyebabkan kawasan ini berkembang
Hasil pengumpulan data berkaitan pesat, baik untuk permukiman, pendidikan,
dengan Kebijakan Pengembangan Wilayah industri, perdagangan lokal maupun
kota Bojonegoro, maka dapat dijelaskan pertanian. Dengan dikembangkannya
sebagai berikut: kawasan pendidikan dan industri
1. Penetapan Fungsi dan Peran Wilayah memungkinkan kawasan ini berkembang
Kota dengan baik. Di wilayah BWK ini juga
Berkaitan dengan pengembangan terdapat tempat-tempat pembelanjaan
wilayah kota, maka perlu ditetapkan sehingga memudahkan masyarakat dalam
kebijakan fungsi dari masing-masing memenuhi kebutuhannya. Sedangkan untuk
wilayah kota Bojonegoro berdasarkan daerah pertanian yang ada di BWK B
potensi yang memiliki oleh setiap wilayah terdapat di daerah pacul, Jetak Sumbang dan
perencanaan. Dengan mengetahui fungsi Mojokampung dengan hasil yang baik
dari masing-masing wilayah tersebut, maka karena tanah di daerah tersebut subur.
pengembangan wilayah akan lebih merata Sedangkan untuk BWK C
sesuai dengan pengelolaannya. Sehingga dikembangkan sebagai kawasan pendidikan
Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Bojonegoro
112 (LukmanSosial
Jurnal Ilmu-Ilmu 112
Arief)Vol.6 No.2 Oktober 2006 : 108-115

dan industri sehingga memunculkan lahan tak terbangun masih luas seperti pada
kawasan pemukiman. Potensi pertanian di BWK D dan E. BWK D dan E ini sangat
BWK ini juga berkembang karena tanahnya potensial untuk kawasan pengembangan
yang subur di daerah Campurejo, perumahan baru karena daerahnya yang
Mulyoagung, Semanding dan Kalirejo relatif datar, wilayah yang belum terbangun
dengan lahan pertanian yang luas. masih luas dan memiliki akseptibilitas yang
Pada BWK D dikembangkan cukup baik.
sebagai pelayan kesehatan, pemukiman, Selain usaha pengembangan
industri dan transportasi. Dengan adanya perumahan baru, usaha pengembangan
terminal baru di daerah ini akan menjadi perumahan juga dilakukan dengan fasilitas
magnet pertumbuhan kawasan ini, yang lingkungan perumahan terutama di kawasan
akan meningkat industri rokok di BWK ini. dengan kondisi buruk yaiu di sebagian BWK
Dengan tingkat pertumbuhan yang cukup B karena kawasan tersebut berada di
bagus di kawasan ini menyebabkan pinggiran Sungai Bengawan Solo dan kalau
berkembangnya kawasan pemukiman. musim penhujan akan terjadi banjir. Usaha
BWK E dikembangkan sebagai tersebut secara alami akan menarik motivasi
pelayan distributor kebutuhan penduduk untuk tinggal di kawasan tersebut
pangan/kebutuhan di sektor pertanian. dan kedepannya diharapkan akan menarik
Karena didaerah ini sebagian besar lahannya penduduk agar tidak terlalu padat di pusat
digunakan untuk pertanian. Di wilayah ini kota. Pengembangan pemukiman di wilayah
juga disebarkan kegiatan pendidikan untuk yang belum padat penduduknya akan
pemerataan dan memberikan kemudahan menciptakan embrio pengembangan pusat-
bagi masyarakat dalam menuntut ilmu. pusat pertumbuhan wilayah baru yang akan
Pembagian wilayah kota sangat penting dalam rangka membina
Bojonegoro atas 5 BWK berdasarkan pemerataan pembangunan daerah.
potensi yang dimiliki, merupakan salah satu (Jayadinata, 1999:198)
cara pendekatan proses rencana 3. Perencanaan Kawasan Pemerintahan
pembangunan kota. Dalam pengaturan dan Bangunan Umum
penggunaan tanah perlu mempertimbangkan Fasilitas pelayanan administrasi
segala aspek yang ada sehingga bagian pemerintah seperti kantor Kecamatan,
wilayah kota dapat tertata dengan baik Kelurahan tetap di pertahankan pada lokasi
sesuai dengan fungsi dari masing-masing yang ada, tetapi untuk pembangunan kantor
wilayah. pemerintahan yang baru akan lebih baik jika
2. Perencanaan Kawasan Perumahan/ dibangun pada satu kawasan tertentu agar
Pemukiman pelayanan adminstrasi pemerintahan
Perumahan memegang peranan fisik berjalan lebih efektif dan efisien.
yang sangat besar dari lingkungan buatan Sedangakan untuk bangunan umum
dan memonopoli sebagian besar ruang seperti bangunan tempat kegiatan sosial,
perkotaan. Pembangunan perumahan akan budaya dan rekreasi, perencanaan
menentukan bentuk dan struktur kota yang pembangunanya di sebarkan keseluruh
pada akhirnya akan bepenaruh pada kawsan pemukiman yang telah ada. Hal
perkembangan kota. Sehingga masalah tersebut merupakan salah satu usaha untuk
lokasi pengembangan perumahan terutama memeratakan pembangunan dan untuk
bagi pembangunan perumahan baru perlu meningkatkan kemajuan wilayah sub pusat
diperhitungkan guna menunjang usaha kota.
pengembangan kota. 4. Perencanaan Kawasan Perdagangan dan
Adanya jumlah penduduk yang Perbelanjaan
semakin meningkat terutama di BWK A, Perdagangan merupakan salah satu
maka pengembangan kawasan perumahan pendukung perekonomian kota. Apabila
baru di arahkan ke wilayah yang memiliki suatu kota perdagangannya berkembang
Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Bojonegoro (Lukman Arief) 113

dengan baik maka dapat mendukung harus disesuaikan dengan sistem kota yang
pertumbuhan kota. Dari hasil pengamatan akan dibentuk, spesialisasi masing-masina
diketahui bahwa kegiatan perdagangan di kota dalam hubunagan dengan jenis
kota Bojonegoro tidak hanya di pusat kota industrinya yang berhubungan dengan
saja tetapi telah menyebar di hampir seluruh potensi dan sumber daya alam.
wilayah kota. Hanya saja di pusat kota 6. Perencanaan Ruang Terbuka Hijau
intensitas perdagangan dan jasa lebih tinggi Ruang tebuka hijau meliputi
bila dibandingkan dengan wilayah yang lain. kawasan rekreasi terbuka, taman dan tempat
Pengembangan di wilayah olah raga. Ruang tebuka hijau ini selain
perdagangan dan jasa selain dikembangkan untuk tempat rekreasi dan olah raga juga
di pusat kota juga dikembangkan di daerah- berfungsi sebagai penyejuk kota atau paru-
daerah yang padat penduduknyan atau paru kota, mengingat udara kota Bojonegoro
daerah perumahan/pemukiman baru. yang sangat panas. Dan untuk
Sedangkan untuk jenis pedagang kaki lima pengembanganya, ruang terbuka hijau ini
yang banyak tersebar di kota Bojonegoro akan dibangun di tiap-tiap BWK.
akan diadakan penetapan terhadap tempat- Perencanaan ruang terbuka hijau sangatlah
tempat yang dilarang dan tempat yang penting untuk menjamin kondisi kebersihan,
diperbolehkan untuk berdagang. Untuk itu kesehatan, kenyamanan dan ketenangan
pemerintah Bojonegro berencana masyarakat, sehingga perencanaan
membangun sentra pedagang kaki lima pengembangan kota harus memperhaikan
yang rencananya akan menempati daerah lingkungan alam sekitarnya.
sekitar terminal baru. Yang termasuk khawasan khusus
5. Perencanaan Kawasan Industri dan adalah pompa bensin, makam, jalur hijau
Pergudangan dan industri. Untuk pengembangan jalur
Industri merupakan salah satu usaha hijau didasarkan pada daerah sepanjang
yang perlu dibina dan dikembangkan untuk jalan aliran sungai sebagai pengembangan
mendukung perekonomian kota. Apabila rekreasi terbuka dan daerah serapan. Untuk
industri dapat berjalan dengan baik, maka makam, pengembangannya memerlukan
kesejahteraan masyarakat sekitar akan lokasi yang berorientasi ke pinggiran kota.
meningkat khususnya bagi industri padat Sedangkan pengembangan lokasi pompa
karya yang banyak menyerap tanaga kerja. bensin ditetapkan pada jalan utama yang
Kawasan pergudangan yang dapat dicapai dengan mudah dari segalah
berfungsi sebagai sarana penyimpanan arah. Lokasi pompa bensin ini akan lebih
baranga dan areal bonkar muat barang- baik jika ditempatkan ditiap-tiap BWK
barang distribusi dan konsumsi yang untuk lebih memudahkan pelayanannya
diangkut dari/antar kota atau sebaliknya. terhadap masyarakat.
Kegiatan industri dan pergudangan 7. Perencanaan Utilitas Kota
yang merupakan penunjang kegiatan pusat Utilitas kota merupakan aspek
pelayanan memerlukan tingkat kemudahan perkotaan yang memberi kelengkapan bagi
pencapaian yang tinggi terhadap berbagai kota. Kelengkapan kota merupakan salah
lokaso kegiatan, yaitu berupa sarana satu daya tarik yang cukup kuat untuk
transportasi seperti terminal, baik untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan
pelayanan skala lokal maupun regional sosial lainnya. Penanganan utilitas pada
ditempatkan di BWK C dan BWK D. dasarnya perlu dilakukan secara terpadu,
Pembangunan industri harus karena banyak berkaitan dengan masalah
disebarkan ke daerah-daerah secara merata. pemliharaan lingkungan.
Pelaksanaannya ialah dengan 8. Listrik
mengembangkan prasarana yang cukup baik Sebagai sumber penerangan,
di daerah-daerah, antara lain dengan sebagian basar masyarakat Bojonegoro telah
membangun wilayah-wilayah industrai yang memanfaatkan listrik dari pln. Produksi
Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Bojonegoro
114 (LukmanSosial
Jurnal Ilmu-Ilmu 114
Arief)Vol.6 No.2 Oktober 2006 : 108-115

listrik yang dihasilkan oleh PLN meningkat terhadap mutu pelayanan Telkom yang
sejalan dengan bertambahnya jumlah kurang baik. Terutama bagi fasilitas telepon
pelanggan dan luas jaringan jalan pelayanan. umum yang kondisinya cukup menyedihkan
Berdasarkan data yang ada hampir seluruh di kota Bojonegoro.
bagian kota Bojonegoro telah terjangkau 11. Jaringan Drainase dan Air Limbah
oleh pelayanan jaringan listrik. Sehingga Sistem drainase yang ada di kota
hampir seluruh masyarakat kota telah Bojonegoro sudah cukup baik dan
memanfaatkan fasilitas listrik dari PLN. pemerintah daerah Bojonegoro telah
Tetapi perlu diperhatikan bahwa PLN masih melakukan perbaikan dari tahun ke tahun.
perlu meningkatkan lagi mutu pelayanan Hal itu terbukti dari kota Bojonegoro yang
terhadap masyarakat. dulunya dikenal sebagai kota banjir sekarang
Penambahan kapasitas listrik sudah jarang erjadi banjir. Namun jarigan
ditujuhkan untuk mencapai standart drainase tersebut harus lebih ditingkatkan
kebutuhan yang layak, demikian juga lagi karena pada musim penghujan di kota
dengan penambahan jaringan-jaringan baru Bojonegoro sering terjadi genangan air
harus disesuaikan dengan perkembangan sementara di daerah-daerah rawan banjir
kota baik untuk perumahan, perdagangan, seperti Jeta, Mojokampung, Kadipaten,
industri dan lain-lain. (Ilhami,1990:63) Karangpacar, Banjarejo dan Ledok Kulon.
9. Air Bersih Genangan air itu terjadi karena tersumbatnya
Sebagian besar kebutuhan air bersih saluran oleh banyaknya sampah atau saluran
masyarakat Bojonegoro telah dipenuhi oleh tersebut memang jelak kualitasnya sehingga
PDAM Bojonegoro dengan adanya jaringan air hujan tidak bisa mengalir dengan baik.
air bersih di seluruh wilayah kota 12. Sampah
Bojonegoro. Walaupun demikian PDAM Di kota Bojonegoro, masalah
Bojoegoro harus ters meningkatkan mutu penanganan sampah yang dihasilkan oleh
pelayanannya agar pelayanan air bersih rumah tangga dan kegiatan lainnya seperti
dapat merata siseluruh BWK. Agar perkaantoran dan pasar, sudah terkoordinasi
pelayanan air bersih dapat lebih efektif dan oleh Dinas Kebersihan kota yang sudah
efisien, maka dalam pengembangan jaringan mempersiapkan cara pengelolaan sampah,
perpipaan perlu diperhtikan persyaratan- Adanya Tempat Pembuangan Sementara
persyaratan teknisnya dan adanya program- (TPS) di dalam kota pada masing-masing
program pengonrolan kebocoran pipa. BWK dan Tempat Pembuangan Akhir
Dalam penyediaan air bersih yang (TPA) yang berada diluar wilayah
perlu diperhatikan adalah perluasan atau perencanaan, serta jumlah pasukan kuning
penambahan jaringan saluran air bersih yang mendukung penanganan sampah di
seseuai dengan perluasan wilayah kota, baik kota Bojonegoro.
untuk daerah perumahan, perdagangan 13. Perencanaan Tranportasi
maupun industri. Trasportasi mempunyai peranan
10. Telepon pentingdalam pertumbuhan ekonomi suatu
Telepon merupakan sarana daerah. Oleh karena itu untuk memajuhkan
komunikasi yang sangat penting dan dapat perkembangan ekonomi yang tinggi di kota
menjangkau daerah yang luas. Pada Bojonegoro, keadaan sarana dan prasarana
umumnya jaringan telepon yang ada di kota transportasi perlu dikembangkan dan
Bojonegoro telah menjangkau seluruh ditingkatkan lagi.
bagian kota. Jaringan dari Telkom sendiri Perencanaan transportasi pada
meningkat sejalan dengan bertambahnya dasarnya bertujuan untuk mengembangkan
jumlah pelanggan dan luas jangkauan lalu lintas yang aman dan ekonomis serta
pelayan. Tekom sendiri harus meningkatkan menjamin kelancaran sirkulasi lalu lintas
kualitas pelayannya kepada masyarakat antar bagian kota maupun dalam hubungan
karena banyaknya keluhan masyarakat dengan dareah-daerah sekitarnya dan juga
Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Bojonegoro (Lukman Arief) 115

menunjang kelancaran distribusi dan jasa Koestoer, R.D.dkk, 2001. Dimensi


yang meliputi pengembangan jaringan jalan, Keruangan Kota. Jakarta; UI
peningkatan kualitas jaringan jalan dan Mertokusumo, S. Dkk, 1994. Hukum dan
pengembangan jalur angkutan umum. Politik Agraria, Jakarta; Universitas
Terbuka, DEPDIKBUD
DAFTAR PUSTAKA Miles, M.B dan A. Michael, H., 1992.
Analisis Data Kualitatif, Jakarta; UI
Arsyad L., 1999. Pengantar Perencanaan Moleong, L.J., 2002. Metodologi Penelitian
dan Pembangunan Ekonomi Kualitatif, Bandung; PT. Remaja
Daerah, Yogyakarta; BPFE Rosda Karya
Bryant. C, White G.L, 1989. Manajemen Parlindungan, A.P., 1993. Komentar Atas
Pembangunan, Jakarta; LP3ES UU Penataan Ruang, Bandung; CV.
Catanese, A. dan Snyder, J.C, 1992. Mandar Maju
Perencanaan Kota, Jakarta; PROPERNAS 2000-2004, Jakarta; Sinar
Erlangga Grafika
Gani, Abd. Y.A, 1992. Beberapa Masalah Riyadi, 2003. Perencanaan Pembangunan
Dalam Pemerintahan Kota, Malang; Daerah, Jakarta; PT. Gramedia
BPP FIA Unibraw Pustaka Utama
Gani, Abd. Y.A, 1994. Manajemen RTRK Kabupaten Bojonegoro, 2004-2014
Pemerintah Kota Masalah dan Siagian, Sondang, 1995. Administrasi
Prospek, Malang;BPP FIA Unibraw Pembangunan, Jakarta; PT. Toko
Ilhami, 1990. Strategi Pembangunan Gunung Agung
Perkotaan di Indonesia, Srabaya; Tarigan, Robinson, 2005. Perencanaan
PT. Usaha Nasional Pembangunan Wilayah, Jakarta; PT.
Jayadinata, J.T., 1999. Tata Guna Tanah Bumi Aksara
Dalam Perencanaan Pedesaan, Tjokroamidjodjo, B., 1985. Perencanaan
Perkotaan dan Wilayah, Bandung; Pembangunan, Jakarta; PT. Gunung
ITB Agung
Jhingan, M.L., 1993. Ekonomi Usman, H dan Akbar, P., 2001. Metodologi
Pembangunan dan Perencanaan, Penelitian Sosial, Jakarta; PT Bumi
Jakarta; PT. Grafindo Perkasa Aksara
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1986 UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan
Kartasasmita, Ginandjar, 1996. Ruang, Jakarta; CV. Eka Jaya
Pembangunan Untuk Rakyat, UU No. 32 Tahun 2004 Tentang
Jakarta; PT. Pustaka CIDESINDO Pemerintahan Daerah, Jakarta;
Koentjaraningrat, 1995. Metodologi Komisi Pemilihan Umum
Penelitian Masyarakat, Jakarta; UI

Vous aimerez peut-être aussi