Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
108 (LukmanSosial
Jurnal Ilmu-Ilmu 108
Arief)Vol.6 No.2 Oktober 2006 : 108-115
Oleh
Lukman Arief
Adm.Publik FISIP-UPN”Veteran” Jatim
ABSTRACT
This research use method of descriptive with approach qualitative which executed in region
district of town of Bojonegoro with one independent variable that is planning. Technique data
collecting the used is observation, interview and withdrawal of conclusion.
In this research the problems is how execution of planning of development in Bojonegoro
through planning of development of region through town planology plan covering stipulating of
exploiting of town room, ready and make-up of public facility and planning of transportation.
Second focus is to know and depict phases planning of town planology ( RTRK) Bojonegoro.
Result of from this research indicate that policy of planning of town planology in District of
Bojonegoro, covering planning of housing environment, planning of commerce environment,
planning of transportation and planning of town utility. Some existing facility still need
correction, either from facet of quality of and also amount facet is and also required by effort
arrangement of better location again. And if seen from phases making of Plan Room Town
have precisely because have entangled entire/all elements ( society, governmental and private
sector).
Keyword : environmental of housing, planning of commerce environment, planning of
transportation and planning of town utility
INTISARI
Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan
di wilayah Kecamatan Kota Bojonegoro dengan satu variabel bebas yaitu perencanaan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan penarikan kesimpulan.
Dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah bagaimanakah pelaksanaan
perencanaan pembangunan di Kota Bojonegoro melalui perencanaan pembangunan wilayah
melalui rencana tata ruang kota yang meliputi penetapan pemanfaatan ruang kota, penyediaan
dan peningkatan fasilitas umum dan perencanaan transportasi. Fokus yang kedua adalah
mengetahui dan menggambarkan tahap-tahap perencanaan tata ruang kota (RTRK)
Bojonegoro.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan perencanaan tata ruang kota di
Kecamatan Bojonegoro, meliputi perencanaan lingkungan perumahan, perencanaan lingkungan
perdagangan, perencanaan transportasi dan perencanaan utilitas kota. Beberapa fasilitas yang
ada masih memerlukan pembenahan, baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas serta
dibutuhkan upaya pengaturan lokasi yang lebih baik lagi. Dan jika dilihat dari tahap-tahap
pembuatan Rencana Ruang Kota sudah tepat karena sudah melibatkan seluruh elemen-elemen
(masyarakat, pemerintah dan swasta).
Kata kunci : lingkungan perumahan, perencanaan lingkungan perdagangan,
perencanaan transportasi dan perencanaan utilitas kota
Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Bojonegoro (Lukman Arief) 109
dan industri sehingga memunculkan lahan tak terbangun masih luas seperti pada
kawasan pemukiman. Potensi pertanian di BWK D dan E. BWK D dan E ini sangat
BWK ini juga berkembang karena tanahnya potensial untuk kawasan pengembangan
yang subur di daerah Campurejo, perumahan baru karena daerahnya yang
Mulyoagung, Semanding dan Kalirejo relatif datar, wilayah yang belum terbangun
dengan lahan pertanian yang luas. masih luas dan memiliki akseptibilitas yang
Pada BWK D dikembangkan cukup baik.
sebagai pelayan kesehatan, pemukiman, Selain usaha pengembangan
industri dan transportasi. Dengan adanya perumahan baru, usaha pengembangan
terminal baru di daerah ini akan menjadi perumahan juga dilakukan dengan fasilitas
magnet pertumbuhan kawasan ini, yang lingkungan perumahan terutama di kawasan
akan meningkat industri rokok di BWK ini. dengan kondisi buruk yaiu di sebagian BWK
Dengan tingkat pertumbuhan yang cukup B karena kawasan tersebut berada di
bagus di kawasan ini menyebabkan pinggiran Sungai Bengawan Solo dan kalau
berkembangnya kawasan pemukiman. musim penhujan akan terjadi banjir. Usaha
BWK E dikembangkan sebagai tersebut secara alami akan menarik motivasi
pelayan distributor kebutuhan penduduk untuk tinggal di kawasan tersebut
pangan/kebutuhan di sektor pertanian. dan kedepannya diharapkan akan menarik
Karena didaerah ini sebagian besar lahannya penduduk agar tidak terlalu padat di pusat
digunakan untuk pertanian. Di wilayah ini kota. Pengembangan pemukiman di wilayah
juga disebarkan kegiatan pendidikan untuk yang belum padat penduduknya akan
pemerataan dan memberikan kemudahan menciptakan embrio pengembangan pusat-
bagi masyarakat dalam menuntut ilmu. pusat pertumbuhan wilayah baru yang akan
Pembagian wilayah kota sangat penting dalam rangka membina
Bojonegoro atas 5 BWK berdasarkan pemerataan pembangunan daerah.
potensi yang dimiliki, merupakan salah satu (Jayadinata, 1999:198)
cara pendekatan proses rencana 3. Perencanaan Kawasan Pemerintahan
pembangunan kota. Dalam pengaturan dan Bangunan Umum
penggunaan tanah perlu mempertimbangkan Fasilitas pelayanan administrasi
segala aspek yang ada sehingga bagian pemerintah seperti kantor Kecamatan,
wilayah kota dapat tertata dengan baik Kelurahan tetap di pertahankan pada lokasi
sesuai dengan fungsi dari masing-masing yang ada, tetapi untuk pembangunan kantor
wilayah. pemerintahan yang baru akan lebih baik jika
2. Perencanaan Kawasan Perumahan/ dibangun pada satu kawasan tertentu agar
Pemukiman pelayanan adminstrasi pemerintahan
Perumahan memegang peranan fisik berjalan lebih efektif dan efisien.
yang sangat besar dari lingkungan buatan Sedangakan untuk bangunan umum
dan memonopoli sebagian besar ruang seperti bangunan tempat kegiatan sosial,
perkotaan. Pembangunan perumahan akan budaya dan rekreasi, perencanaan
menentukan bentuk dan struktur kota yang pembangunanya di sebarkan keseluruh
pada akhirnya akan bepenaruh pada kawsan pemukiman yang telah ada. Hal
perkembangan kota. Sehingga masalah tersebut merupakan salah satu usaha untuk
lokasi pengembangan perumahan terutama memeratakan pembangunan dan untuk
bagi pembangunan perumahan baru perlu meningkatkan kemajuan wilayah sub pusat
diperhitungkan guna menunjang usaha kota.
pengembangan kota. 4. Perencanaan Kawasan Perdagangan dan
Adanya jumlah penduduk yang Perbelanjaan
semakin meningkat terutama di BWK A, Perdagangan merupakan salah satu
maka pengembangan kawasan perumahan pendukung perekonomian kota. Apabila
baru di arahkan ke wilayah yang memiliki suatu kota perdagangannya berkembang
Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Bojonegoro (Lukman Arief) 113
dengan baik maka dapat mendukung harus disesuaikan dengan sistem kota yang
pertumbuhan kota. Dari hasil pengamatan akan dibentuk, spesialisasi masing-masina
diketahui bahwa kegiatan perdagangan di kota dalam hubunagan dengan jenis
kota Bojonegoro tidak hanya di pusat kota industrinya yang berhubungan dengan
saja tetapi telah menyebar di hampir seluruh potensi dan sumber daya alam.
wilayah kota. Hanya saja di pusat kota 6. Perencanaan Ruang Terbuka Hijau
intensitas perdagangan dan jasa lebih tinggi Ruang tebuka hijau meliputi
bila dibandingkan dengan wilayah yang lain. kawasan rekreasi terbuka, taman dan tempat
Pengembangan di wilayah olah raga. Ruang tebuka hijau ini selain
perdagangan dan jasa selain dikembangkan untuk tempat rekreasi dan olah raga juga
di pusat kota juga dikembangkan di daerah- berfungsi sebagai penyejuk kota atau paru-
daerah yang padat penduduknyan atau paru kota, mengingat udara kota Bojonegoro
daerah perumahan/pemukiman baru. yang sangat panas. Dan untuk
Sedangkan untuk jenis pedagang kaki lima pengembanganya, ruang terbuka hijau ini
yang banyak tersebar di kota Bojonegoro akan dibangun di tiap-tiap BWK.
akan diadakan penetapan terhadap tempat- Perencanaan ruang terbuka hijau sangatlah
tempat yang dilarang dan tempat yang penting untuk menjamin kondisi kebersihan,
diperbolehkan untuk berdagang. Untuk itu kesehatan, kenyamanan dan ketenangan
pemerintah Bojonegro berencana masyarakat, sehingga perencanaan
membangun sentra pedagang kaki lima pengembangan kota harus memperhaikan
yang rencananya akan menempati daerah lingkungan alam sekitarnya.
sekitar terminal baru. Yang termasuk khawasan khusus
5. Perencanaan Kawasan Industri dan adalah pompa bensin, makam, jalur hijau
Pergudangan dan industri. Untuk pengembangan jalur
Industri merupakan salah satu usaha hijau didasarkan pada daerah sepanjang
yang perlu dibina dan dikembangkan untuk jalan aliran sungai sebagai pengembangan
mendukung perekonomian kota. Apabila rekreasi terbuka dan daerah serapan. Untuk
industri dapat berjalan dengan baik, maka makam, pengembangannya memerlukan
kesejahteraan masyarakat sekitar akan lokasi yang berorientasi ke pinggiran kota.
meningkat khususnya bagi industri padat Sedangkan pengembangan lokasi pompa
karya yang banyak menyerap tanaga kerja. bensin ditetapkan pada jalan utama yang
Kawasan pergudangan yang dapat dicapai dengan mudah dari segalah
berfungsi sebagai sarana penyimpanan arah. Lokasi pompa bensin ini akan lebih
baranga dan areal bonkar muat barang- baik jika ditempatkan ditiap-tiap BWK
barang distribusi dan konsumsi yang untuk lebih memudahkan pelayanannya
diangkut dari/antar kota atau sebaliknya. terhadap masyarakat.
Kegiatan industri dan pergudangan 7. Perencanaan Utilitas Kota
yang merupakan penunjang kegiatan pusat Utilitas kota merupakan aspek
pelayanan memerlukan tingkat kemudahan perkotaan yang memberi kelengkapan bagi
pencapaian yang tinggi terhadap berbagai kota. Kelengkapan kota merupakan salah
lokaso kegiatan, yaitu berupa sarana satu daya tarik yang cukup kuat untuk
transportasi seperti terminal, baik untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan
pelayanan skala lokal maupun regional sosial lainnya. Penanganan utilitas pada
ditempatkan di BWK C dan BWK D. dasarnya perlu dilakukan secara terpadu,
Pembangunan industri harus karena banyak berkaitan dengan masalah
disebarkan ke daerah-daerah secara merata. pemliharaan lingkungan.
Pelaksanaannya ialah dengan 8. Listrik
mengembangkan prasarana yang cukup baik Sebagai sumber penerangan,
di daerah-daerah, antara lain dengan sebagian basar masyarakat Bojonegoro telah
membangun wilayah-wilayah industrai yang memanfaatkan listrik dari pln. Produksi
Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Bojonegoro
114 (LukmanSosial
Jurnal Ilmu-Ilmu 114
Arief)Vol.6 No.2 Oktober 2006 : 108-115
listrik yang dihasilkan oleh PLN meningkat terhadap mutu pelayanan Telkom yang
sejalan dengan bertambahnya jumlah kurang baik. Terutama bagi fasilitas telepon
pelanggan dan luas jaringan jalan pelayanan. umum yang kondisinya cukup menyedihkan
Berdasarkan data yang ada hampir seluruh di kota Bojonegoro.
bagian kota Bojonegoro telah terjangkau 11. Jaringan Drainase dan Air Limbah
oleh pelayanan jaringan listrik. Sehingga Sistem drainase yang ada di kota
hampir seluruh masyarakat kota telah Bojonegoro sudah cukup baik dan
memanfaatkan fasilitas listrik dari PLN. pemerintah daerah Bojonegoro telah
Tetapi perlu diperhatikan bahwa PLN masih melakukan perbaikan dari tahun ke tahun.
perlu meningkatkan lagi mutu pelayanan Hal itu terbukti dari kota Bojonegoro yang
terhadap masyarakat. dulunya dikenal sebagai kota banjir sekarang
Penambahan kapasitas listrik sudah jarang erjadi banjir. Namun jarigan
ditujuhkan untuk mencapai standart drainase tersebut harus lebih ditingkatkan
kebutuhan yang layak, demikian juga lagi karena pada musim penghujan di kota
dengan penambahan jaringan-jaringan baru Bojonegoro sering terjadi genangan air
harus disesuaikan dengan perkembangan sementara di daerah-daerah rawan banjir
kota baik untuk perumahan, perdagangan, seperti Jeta, Mojokampung, Kadipaten,
industri dan lain-lain. (Ilhami,1990:63) Karangpacar, Banjarejo dan Ledok Kulon.
9. Air Bersih Genangan air itu terjadi karena tersumbatnya
Sebagian besar kebutuhan air bersih saluran oleh banyaknya sampah atau saluran
masyarakat Bojonegoro telah dipenuhi oleh tersebut memang jelak kualitasnya sehingga
PDAM Bojonegoro dengan adanya jaringan air hujan tidak bisa mengalir dengan baik.
air bersih di seluruh wilayah kota 12. Sampah
Bojonegoro. Walaupun demikian PDAM Di kota Bojonegoro, masalah
Bojoegoro harus ters meningkatkan mutu penanganan sampah yang dihasilkan oleh
pelayanannya agar pelayanan air bersih rumah tangga dan kegiatan lainnya seperti
dapat merata siseluruh BWK. Agar perkaantoran dan pasar, sudah terkoordinasi
pelayanan air bersih dapat lebih efektif dan oleh Dinas Kebersihan kota yang sudah
efisien, maka dalam pengembangan jaringan mempersiapkan cara pengelolaan sampah,
perpipaan perlu diperhtikan persyaratan- Adanya Tempat Pembuangan Sementara
persyaratan teknisnya dan adanya program- (TPS) di dalam kota pada masing-masing
program pengonrolan kebocoran pipa. BWK dan Tempat Pembuangan Akhir
Dalam penyediaan air bersih yang (TPA) yang berada diluar wilayah
perlu diperhatikan adalah perluasan atau perencanaan, serta jumlah pasukan kuning
penambahan jaringan saluran air bersih yang mendukung penanganan sampah di
seseuai dengan perluasan wilayah kota, baik kota Bojonegoro.
untuk daerah perumahan, perdagangan 13. Perencanaan Tranportasi
maupun industri. Trasportasi mempunyai peranan
10. Telepon pentingdalam pertumbuhan ekonomi suatu
Telepon merupakan sarana daerah. Oleh karena itu untuk memajuhkan
komunikasi yang sangat penting dan dapat perkembangan ekonomi yang tinggi di kota
menjangkau daerah yang luas. Pada Bojonegoro, keadaan sarana dan prasarana
umumnya jaringan telepon yang ada di kota transportasi perlu dikembangkan dan
Bojonegoro telah menjangkau seluruh ditingkatkan lagi.
bagian kota. Jaringan dari Telkom sendiri Perencanaan transportasi pada
meningkat sejalan dengan bertambahnya dasarnya bertujuan untuk mengembangkan
jumlah pelanggan dan luas jangkauan lalu lintas yang aman dan ekonomis serta
pelayan. Tekom sendiri harus meningkatkan menjamin kelancaran sirkulasi lalu lintas
kualitas pelayannya kepada masyarakat antar bagian kota maupun dalam hubungan
karena banyaknya keluhan masyarakat dengan dareah-daerah sekitarnya dan juga
Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Bojonegoro (Lukman Arief) 115