Vous êtes sur la page 1sur 10

EduChemia Vol.2, No.

2, Juli 2017
(Jurnal Kimia dan Pendidikan) e-ISSN 2502-4787

EFEKTIFITAS INTERNET DALAM LEARNING CYCLE


6E PADA MATERI HIDROKARBON DITINJAU DARI
HASIL BELAJAR SISWA
Bagus Adi Hermawan1, Suryani Wonorahardjo1, Siti Marfuah1
1
Prodi Kimia Pendidikan,Pascasarjana, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5, Malang, Indonesia

Email: hermawan.bagus1987@gmail.com

Diterima: 7 Juni 2017. Disetujui: 17 Juli 2017. Dipublikasikan: 30 Juli 2017

Abstract: Hydrocarbons material is one of organic chemistry material wich has developed
rapidly. In the level educational curriculum (KTSP) organic chemistry began to be learned in
tenth class on hydrocarbon material. Hydrocarbon learning has been done with refrensi studies
only. But along with the development of technology and information, internet choose by students
because it is considered practical. Learning by using the internet would be better if combined
with a model of learning. Based on the background, the researcher want to know about the
effectiveness of internet usage in Learning Cycle 6E learning so researcher took experiment
about "The Effectiveness of Internet in Learning Cycle-6E on Hydrocarbon Material from
Student Learning Result". This research uses Quasy Experimental Design. The sample of this
research uses tenth class in SMAN 4 Kediri. This research uses two classes,one class as an
experiment class and another as control class. Based on the research value and discussion, it can
be concluded that the learning of hydrocarbon material supported by Internet in Learning Cycle-
6E model proved effective where it was shown by the significant difference between the
experimental class and the control class where the average score of the experimental class is
higher than Control class.
Keywords: Effectiveness, Internet, 6E Learning Cycle

Abstrak: Hidrokarbon adalah salah satu materi dalam cabang ilmu kimia organik yang
berkembang pesat. Pada kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP) kimia organik mulai
dibelajarkan di kelas X pada materi hidrokarbon. Pembelajaran hidrokarbon selama ini
dilakukan dengan studi refrensi saja. Namun seiring perkembangan tehnologi dan informasi
siswa lebih memilih internet karena dinilai praktis. Pembelajaran dengan menggunakan
internet akan lebih baik jika digabungkan dengan suatu model pembelajaran. Berdasarkan
latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui keefektifan penggunaan internet dalam
pembelajaran Learning Cycle 6E sehingga peneliti mengambil judul penelitian “Keefektifan
Internet dalam Learning Cycle-6E pada Materi Hidrokarbon jika ditinjau dari Hasil Belajar
Siswa”. Penelitian ini menggunakan jenis rancangan semu (Quasy Experimental Design).
Sampel yang digunakan adalah siswa – siswi kelas X di SMAN 4 kota Kediri. Penelitian ini
menggunakan dua kelas, sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan data hasil
temuan penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran materi
hidrokarbon yang diajarkan menggunakan model Learning Cycle-6E berbantuan internet
terbukti efektif dimana ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara kelas

211
212 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Hermawan, Wonorahardjo, dan Marfuah

eksperimen dan kelas kontrol dimana nilai rata – rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol.
Kata kunci: Keefektifan, Internet, Learning Cycle 6E

PENDAHULUAN konsep kimia merupakan

Kimia adalah salah satu cabang ilmu penyederhanaan dari keadaan yang

pengetahuan alam (IPA) yang sebenarnya; dan (3) konsep kimia

mempelajari segala sesutu tentang zat berurutan dan berjenjang.

yang meliputi komposisi, struktur zat, Ilmu kimia mengalami

perubahan zat, hukum dan prinsip yang perkembangan yang cepat dan luas. Salah

menjelaskan perubahannya serta konsep satu bagian dari ilmu kimia yang

dan teori yang menjelaskannya (Effendy, berkembang cepat dan luas adalah kimia

2007). Oleh karena itu, penerapan organik. Menurut Loudon (2009), kimia

pembelajaran kimia perlu didasarkan organik merupakan cabang ilmu kimia

pada karakteristik ilmu kimia itu sendiri. yang bersifat konseptual dan membahas

Menurut Jespersen (2004) Ilmu kimia senyawa – senyawa yang mengandung

adalah salah satu bagian bagian dari ilmu atom karbon seperti, DNA, minyak bumi,

pengetahuan alam (IPA) yang polimer dan senyawa karbon lainnya.

mempelajari komposisi, struktur, Perkembangan kimia organik dinilai

perubahan, dan energi yang menyertai cepat karena aplikasinya yang terus

perubahan partikel. Menurut Chang bertambah, dan dinilai luas karena

(2001) Ilmu kimia sering disebut sebagai didasarkan pada aplikasinya dalam

“The central of science” karena ilmu berbagai bidang, seperti pakaian, perabot

kimia merupakan ilmu yang menjadi rumah tangga, industri pengemasan

dasar bagi siswa untuk mempelajari ilmu makanan, kosmetika, dan bahan bakar.

fisika, biologi dan ilmu pengetahuan Berdasarkan kecepatan dan keluasan

alam lainya. Ilmu kimia dianggap sebagai perkembangannya maka kimia organik

ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak sangat penting untuk dibelajarkan. Kimia

karena menurut Menurut (Middlecamp organik mulai dibelajarkan di tingkat

dan Kean, 1985) karakteristik ilmu kimia SMA kelas X semester genap pada

antara lain (1) sebagian besar konsep – kurikulum tingkat satuan pendidikan

konsep bersifat abstrak; (2) konsep – (KTSP) dengan topik materi hidrokarbon

e-ISSN 2502-4787
Efektifitas Internet dalam Learning Cycle 6e 213

sebagai dasar untuk memahami materi sebagai hasil belajar). Namun,


kimia organik selanjutnya di kelas XII. pembelajaran langsung seperti studi
Menurut BIMTEK KTSP (2007) observasi atau serangkaian praktikum
hidrokarbon dipelajari di kelas X SMA memerlukan banyak waktu sehingga
semester 2. Hidrokarbon membahas pembelajaran langsung dinilai kurang
analisis kekhasan atom karbon. Selain itu efektif untuk materi hidrokarbon sehingga
juga membahas alkana, alkena dan diperlukan suatu cara agar pembelajaran
alkuna yang membahas tata nama, hidrokarbon dapat lebih efektif.
isomerisme senyawa hidrokarbon, reaksi Learning Cycle 6E merupakan salah
senyawa hidrokarbon (adisi, eliminasi satu salah satu model pembelajaran yang
dan subtitusi), penerapannya dalam dapat meningkatkan keefektifan proses
kehidupan sehari – hari serta dampak belajar mengajar. Learning Cycle
yang ditimbulkan dalam kehidupan sehari merupakan model yang tepat karena
hari. Berdasarkan kondisi sajian materi dapat dilakukan secara luwes dan
hidrokarbon tersebut, materi hidrokarbon memenuhi kebutuhan nyata guru dan
dikatakan sebagai materi yang padat siswa. Learning Cycle dinilai dapat
karena topik pembahasannya luas dan meningkatkan kreatifitas dan wawasan
waktu yang diberikan sedikit. guru dalam mengajar selain itu penerapan
Pembelajaran hidrokarbon selama ini Learning Cycle memberi keuntungan
hanya dilakukan hanya dengan membaca siswa dalam (1) meningkatkan motivasi
literatur sehingga pembelajaran belajar karena siswa dilibatkan secara
hidrokarbon menjadi kurang efektif. aktif dalam proses pembelajaran, (2)
Dalam upaya meningkatkan keefektifan membantu mengembangkan sikap ilmiah
pembelajaran hidrokarbon, dapat siswa, (3) pembelajaran menjadi lebih
dilakukan dengan pengalaman langsung bermakna. Menurut Lawson (1989)
seperti praktikum atau studi observasi Learning Cycle merupakan model
lapangan. Menurut kerucut pengalaman pembelajaran yang sesuai untuk
Dale (1969) menjelaskan bahwa pembelajaran sains seperti kimia, karena
pembelajaran berbasis lapangan atau Learning Cycle dapat mengarahkan siswa
pembelajaran langsung akan memberikan mulai dari membuat hipotesis hingga
dampak terhadap apa yang dilakukan menemukan suatu kesimpulan sehingga
siswa sebagai hasil yang telah dipelajari belajar menjadi lebih bermakna.
oleh siswa (menciptakan kebiasaan siswa

e-ISSN 2502-4787
214 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Hermawan, Wonorahardjo, dan Marfuah

Menurut Iskandar (2006) salah satu phone sangat praktis dalam mengakses
model pembelajaran Learning Cycle yang konten internet salah satunya konten
dapat diterapkan di sekolah adalah learning edukasi. Dengan menggunakan internet
cycle 6E. Learning Cycle 6E memiliki yang dinilai praktis sebagai alat bantu
tahapan Elicite, Engagement, Exploration, diharapkan dapat meningkatkan hasil
Explanation, Elaboration, Evaluation. belajar siswa.
Dengan dibuatkan tahapan berfikir dalam Berdasarkan latar belakang tersebut
learning cycle 6E siswa dapat lebih mudah peneliti ingin mengetahui keefektifan
mempelajari materi terutama materi yang penggunaan internet dalam pembelajaran
bersifat deskriptif seperti hidrokarbon. Learning Cycle 6E sehingga peneliti
Materi hidrokarbon bukan saja luas mengambil judul penelitian “Efektiftas
dalam cakupan materi, hidrokarbon juga Internet dalam Learning Cycle 6E pada
materi pembelajaran yang membutuhkan Materi Hidrokarbon Ditinjau dari Hasil
waktu lama dalam mempelajarinya. Belajar Siswa”.
Panjangnya waktu yang diperlukan dalam
mempelajari materi hidrokarbon METODE
dikarenakan kurangnya sumber belajar Penelitian ini dilakukan dengan
materi hidrokarbon di lingkungan sekolah, menggunakan populasi SMU negeri yang
akibatnya dalam mempelajari materi menggunakan KTSP yaitu SMUN 4 kota
hidrokarbon siswa harus belajar di luar Kediri. Sampel yang dipilih menggunakan
lingkungan sekolah. Berdasarkan satu kelas sebagai kelas eksperimen dan
keterbatasan tersebut internet dipilih satu kelas kontrol pada jenjang kelas X
sebagai salah satu cara agar siswa lebih tahun pelajaran 2015/2016. Pengambilan
mudah dalam mendapatkan informasi sampel dilakukan dengan teknik cluster
mengenai materi pelajaran yang mereka random sampling. Teknik cluster random
butuhkan. sampling dipilih karena di sekolah tersebut
Internet saat ini sangat dibutuhkan tidak memiliki kelas unggulan.
oleh semua kalangan, terutama oleh Kelas yang akan dilakukan penelitian
siswa. Menurut Juraman (2014) dengan dilakukan uji prasyarat untuk menentukan
internet yang dapat digunakan oleh siswa analisis dalam penentuan pengambilan
siswa dalam smartphone, siswa akan kesimpulan. Adapun uji prasyarat yang
lebih cepat mendapatkan informasi yang dilakukan adalah menganalisis hasil pretes
diperlukan dalam belajar, karena smart dan postes siswa kelas yang akan dijadikan

e-ISSN 2502-4787
Efektifitas Internet dalam Learning Cycle 6e 215

penelitian. Uji prasarat tersebut Sampel dalam penelitian ini yang


mengunakan SPSS 20 for Windows dengan dipilih adalah kelas X – 9 sebagai kelas
aplikasi Homogenity Tes dan Normality eksperimen dan X – 10 sebagai kelas
Tes. kontrol pada SMU negeri 4 kota kediri.
Kelas yang dipilih sebanyak dua kelas. Sampel tersebut dipilih uji kesamaan dua
Salah satu dijadikan sebagai kelas rata rata. Sebelum melakukan uji kesamaan
eksperimen diberikan perlakuan yaitu dua rata -rata, sampel kedua kelas terlebih
menggunakan Internet dalam Learning dahulu dilakukan uji prasyarat untuk
Cycle 6E dan kelas yang dijadikan sebagai memilih uji dua rata – rata yang tepat. Uji
kelas kontrol yang diberikan perlakuan prasyarat tersebut antara lain adalah uji
hanya menggunakan Learning Cycle 6E. homogenitas dan uji normalitas.
Berdasarkan rancangan desain Uji homogenitas dilakukan dengan
eksperimen Ary (2010), maka rancangan Uji Levene’s test. Berdasarkan uji
eksperimen penelitian ini dapat disimak tersebut menghasilkan nilai signifikasi
pada Tabel 1. 0,875 nilai tersebut lebih besar dari 0,05
sehingga menunjukkan bahwa kedua
Tabel 1 Rancangan Eksperimen kelas yang dijadikan penelitian memiliki
Subyek Pretes Variabel Postes kemampuan awal yang homogen.
bebas
Kelas Eksperimen Y1 X Y2 Selanjutnya sampel diuji dengan
Kelas Kontrol Y1 - Y2
menggunakan uji normalitas untuk
Keterangan: mengetahui kenormalan sebaran data.
X: Pembelajaran LC 6E dengan menggunakan
Hasil uji normalitas dapat disimak pada
bantuan internet
Y: Pembelajaran LC 6E tanpa menggunakan
Tabel 2.
Internet.
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas

Sumber data pada penelitian ini Kelas Kolmogorov-Smirnova


Statistic df Sig.
diambil berdasarkan analisis pretes dan Eksperimen .171 28 .034
Kontrol .168 28 .043
postes pada kedua kelas. Data pretes
digunakan untuk mengetahui kesamaan
Kelas eksperimen memiliki nilai
rata rata kemampuan kedua kelas dan Data
signifikasi > 0,05 sehingga dikatakan
postes digunakan untuk mengetahui ada
normal, namun pada kelas kontrol
tidaknya perbedaan hasil belajar pada
memiliki nilai signifikasi < 0,05 sehingga
kedua kelas.

e-ISSN 2502-4787
216 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Hermawan, Wonorahardjo, dan Marfuah

data tersebut dikatakan tidak normal Edmodo dipilih karena menurut


akibatnya dalam penentuan kesamaan rata memiliki fitur yang dapat mendukung
– rata kedua kelas, menggunakan analisis pembelajaran on-line seperti: (a) Groups,
non parametrik analisis mann-Whitney jika digunakan oleh guru sebagai akun
salah satu atau kedua data dikatakan tidak teacher untuk mengelompokkan siswa
normal. sebagai akun students berdasarkan kelas,
Berdasarkan hasil analisis homogenitas dengan code PIN masing-masing; (b)
dan normalitas pada data pretes maka Alert, digunakan oleh Teacher untuk
untuk mengetahui kesamaan dua rata rata memberi pesan penting/khusus; (c)
menggunakan analisis mann-Whitney. Assignment, digunakan oleh Teacher
Hasil uji Mann-Whitney dapat disimak untuk memberi tugas kepada students.
pada Tabel 3. Fitur ini dilengkapi dengan batas waktu
(deadline) dan attach file (melampirkan
Tabel 3. Hasil Analisis dengan Mann-Whitney file) sehingga students dapat mengunduh
Kemampuan dan/atau mengirim laporan tugas dalam
awal siswa
Mann-Whitney U 381.000 bentuk file kepada Teacher; (d) Quiz,
Z -.181
Asymp. Sig. (2-tailed) .856 digunakan oleh Teacher untuk memberi
assesmen beserta batas waktu
Berdasarkan analisis dengan
penyelesaiannya; (e) Gradebook,
menggunakan Man-Whitney test, dapat
digunakan oleh Teacher untuk memberi
diketahui bahwa nilai signifikasi 0,856
nilai students dari hasil Assignment dan
dimana dilai tersebut lebih besar daripada
Quiz; (f) Polling, digunakan oleh Teacher
0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa kedia
untuk mengetahui respon student tentang
sampel memiliki kemampuan rata – rata
sesuatu yang terkait dengan pelajaran dan
yang sama.
proses pembelajaran (umpan balik); (g)
Metode pengumpulan data pada
File and Links, digunakan oleh Teacher
penelitian ini adalah dengan menganalisis
dan students untuk mengirim pesan dan
pretes dan postes menggunakan soal yang
link pada group; (h) Library, digunakan
pilihan ganda yang telah tervalidasi oleh
untuk menyimpan dan menyebarkan
ahli dosen ahli dan guru. Media internet
berbagai sumber belajar kepada students
yang dipilih dalam penelitian ini adalah
maupun group. Fitur – fitur tersebut tidak
Edmodo.
semuanya digunakan dalam penelitian
ini, namun hanya sebagian saja.

e-ISSN 2502-4787
Efektifitas Internet dalam Learning Cycle 6e 217

Pada penelitian ini pengujian hipotesis meningkatkan keaktifan siswa dalam


diambil berdasarkan data postes. Dimana KTSP adalah model pembelajaran
H0 diterima jika tidak ada perbedaan yang Leaning Cycle 6E.
signifikan antara kelas kontrol dan kelas Menurut (Fajaroh, 2008) Learning
eksperimen dan H1 diterima jika ada Cycle merupakan model pembelajaran
perbedaan yang signifikan antara kelas yang berisi tahapan pembelajaran yang
eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum diorganisasi sedemikian rupa sehingga
melakukan uji hipotesis, Data postes siswa dapat menguasai kompetensi yang
terlebih dahulu dilakukan pengujian harus dicapai dalam pembelajaran. Lebih
prasyarat homogenitas dan normalitas lanjut Fajaroh (2008) mengemukakan
kemudian dilakukan pengujian hipotesis. bahwa Learning Cycle memiliki sejumlah
kelebihan, antara lain: (1) merangsang
HASIL DAN PEMBAHASAN siswa untukk mengingat kembali
Menurut Williams dan Pence (2011) pelajaran yang telah diperoleh
Internet dapat diakses dengan sebelumnya; (2) memotivasi siswa dalam
menggunakan smartphone sehingga siswa menambah rasa ingin tahunya; (3)
lebih fleksibel untuk mengakses konten melatih siswa menemukan konsep dalam
konten edukasi dalam memenuhi kegiatan eksperimen; (4) melatih siswa
kebutuhan belajar mereka. Menurut menyampaikan konsep yang telah
Olapiriyakul (2006) penggunaan jaringan dipelajarinya; (5) memberi kesempatan
komputer yang terhubung internet pada siswa untuk berfikir, mencari,
sebagai fasilitas belajar, tidak hanya menemukan, dan menjelaskan contoh
meringankan beban finansial, namun juga dari penerapan konsep yang telah mereka
dapat meningkatkan pengalaman belajar pelajari.
siswa dengan cepat. Hasil penelitian yang Keefektifan internet dalam
dilakukan oleh Akkoyunlu (2006) pembelajaran Learning Cycle-6E dapat
dijelaskan bahwa menggabungkan diketahui melalui pengujian hipotesis
pertemuan tatap muka dan diskusi secara yang diambil dari nilai postes pada kelas
online dengan menggunakan forum kontrol dan kelas eksperimen. Sebelum
online dalam suatu aplikasi on-line dapat pengujian hipotesis, untuk memilih
meningkatkan kontribusinya untuk metode pengujian hipotesisnya yang tepat
berdiskusi dalam pembelajaran. Salah maka dilakukan terlebih dahulu analisis
satu pembelajaran yang dapat uji normalitas dan uji homogenitas.

e-ISSN 2502-4787
218 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Hermawan, Wonorahardjo, dan Marfuah

Uji normalitas merupakan uji yang Berdasarkan data signifikasi pada Tabel
digunakan untuk mengetahui sebaran 4.8 yaitu 0,733 yang lebih besar dari 0,05
data postes terdistribusi normal atau sehingga dikatakan sebaran data postes
tidak. Uji normalits yang dilakukan kelas eksperimen dan kelas kontrol
menggunakan SPSS 20 for windows adalah homogen.
dengan aplikasi uji Komolgorov Smirnov. Berdasarkan sebaran data yang tidak
Data hasil analisis uji normalitas hasil normal namun homogen, maka pengujian
belajar (postes) tercantum pada Tabel 4. hipotesis dapat dilakukan dengan metode
analisis non parametrik menggunakan
Table 4. Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas SPSS 20 for Windows menggunakan
Eksperimen dan Kelas Kontrol
aplikasi uji Wilcoxon dengan hasil yang
Kelas Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig. tercantum dalam Tabel 6.
Eksperimen .175 28 .029
Kontrol .316 28 .000
Tabel 6. Hipotesis Data Hasil Belajar (Postes)
dengan Wilcoxon
Berdasarkan data pada Tabel 4 nilai
Kelas Eksperimen
signifikasi kelas eksperimen sebesar -Kelas Kontrol
0,029 yang lebih kecil dari 0,05 dan kelas Z -3.631b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
kontrol 0,000 yang lebih kecil dari 0,05
sehingga dikatakan bahwa kedua kelas Berdasarkan hasil uji hipotesis
memiliki sebaran data tidak normal. dengan p value (Asym. Sig 2 tailed)
Uji homogenitas yang dilakukan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
sama seperti hal nya uji normalitas yaitu sehingga keputusan hipotesis adalah
menggunakan data postes untuk diketahui menolak H0 dan menerima H1 atau yang
kehomogenan sebaran data, yaitu berarti terdapat perbedaan yang
menggunakan SPSS 20 for Windows bermakna terhadap hasil belajar siswa
dengan aplikasi uji levene’s static test. antara kelas eksperimen dan kelas
Hasil uji homogenitas hasil belajar kontrol.
(postes) kelas eksperimen dan kelas
kontrol tercantum dalam Tabel 5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat


Tabel 5. Uji Homogenitas Hasil Belajar Kelas
Eksperimen dan Kontrol diketahui bahwa pembelajaran dengan
model Learning Cycyle 6E berbantuan
Levene df1 df2 Sig.
Statistic internet efektif memberikan pengaruh
.431 3 20 .733

e-ISSN 2502-4787
Efektifitas Internet dalam Learning Cycle 6e 219

terhadap hasil belajar siswa yang kelas eksperimen lebih tinggi dari pada
ditunjukkan dengan nilai postes siswa nilai postes kelas kontrol.

DAFTAR RUJUKAN

Ary, D. 2010. Introduction to Reesearch in Effendy. 2007. A-Level Chemistry


Education. Canada: Wadsworth. (volume 1A). Malang: Bayu Media
Akkoyunlu, B & Yilmaz, S.M. 2006. A Publishing.
Study on Students’ Views on Blended Fajaroh, F. & Dasna, I, W. 2003.
Learning Environment. Turkish. Penggunaan Model Learning Cycle
Online. Journal of Distance untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Education-TOJDE. 7(3) : 43-56. dan Hasil Belajar Kimia Zat Aditif
Asmuni. 2015. Pengaruh Penggunaan dalam Bahan Makanan pada Siswa
Media Jejaring Sosial Edmodo Kelas II SMU Negeri Tumpang-
Terhadap Partisipasi Mahasiswa Malang. Jurnal Pendidikan dan
dalam Diskusi Kelas pada Materi Ajar Pembelajaran, Vol II (2) 1-10
Teoritis dan Praktis. Makalah Iskandar, S.M. 2006. Improving The
disajikan pada Prosiding Seminar Organic Chemistry Teaching Learning
Nasional Hasil Penelitian Pendidikan Process and The Student’s English
dan Pembelajaran tahun 2015 di Reading Comprehension. Jurnal
STKIP PGRI Jombang, Jombang 25- Pendidikan, 13 (3) : 203 – 208.
26 April 2015. Jespersen, N.D., Brady, J.E., Hyslop.A.
Balasubramanian, K.J & Nitin, V.L. 2004. Chemistry The Molecular
2014. A study on “ Student Nature of Matter. USA: Wiley.
preference towards the use of Juraman, S.R. 2014. Pemanfaatan
Edmodo as a learning platform to Smartphone Android Oleh Mahasiswa
create responsible learning Ilmu Komunikasi Dalam Mengakses
environment ”. Procedia - Social and Informasi Edukatif, 3(1) , (Online),.
Behavioral Sciences, 144 : 416 – 422 (http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/a
Chang, R. 2001. General Chemistry- ctadiurna/article/viewFile/4493/4022).
(volume 6). New York: Mc-Graw-Hill Diakses pada Oktober 2016.
Companies. Lawson, A.E., Abraham, M.R. & Renner,
Dale, E. 1969. Audiovisual Methods in J.W. 1989. A Theory of Instruction:
Teaching. New York: Dryden Press Using The Learning Cycle to teach

e-ISSN 2502-4787
220 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Hermawan, Wonorahardjo, dan Marfuah

Science Concepts and Thinking Skills. Course: Employing Information


Departement Zoology, Chemistry and Technology to Create a New Learning
Education: Oklahoma University. Experience, and a Case Study. Journal
(Online) Internet and Higher Education, 9 (4):
(http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED324 287-301.
204.pdf) . Diakses pada 13/6/2017 Rika, J., Kadaritna, N., Betta, R., & Ratu.
Loudon, M. 2009. Organic Chemistry 2013. Efektifitas Model Learning
(volume 5). Roberts and Company Cycle 6E dalam Meningkatkan
Publishers. Keterampilan Inferensi dan Pnguasaan
Manafe, H.E., Ibnu, S & Fajaroh, F.2017. Konsep Koloid. Jurnal Pendidikan dan
Pengaruh Penerapan Learning Cycle Pembelajaran Kimia. 2 (3), (Online)
6E Think Pair Share Terhadap Hasil (http://jurnal.unila.ac.id/index.php/JPK
Belajar Kognitif Peserta Didik dengan /article/view/2929) Diakses pada 28
Kemampuan Awal Berbeda, Jurnal Mei 2017.
Pendidikan: Teori Pendidikan dan Sumarmi, W. 2013. Pembelajaran
Pengembangan, 2(2): 252-260. Berbasis Multimedia untuk
Middlecamp,C & Kean, E. 1985. Panduan Meningkatkan PEnguasaan Konsep
Belajar Kimia Dasar. Jakarta: Kimia dan Ketrampilan Berfikir
Gramedia. Mahasiswa. Jurnal Ilmu Pendidikan,
Na’imah, N.J., Supartono & Wardani, S. 19 (1): 69-77, (Online)
2015. Penerapan Pembelajaran (https://www.researchgate.net/public
Berbasis Proyek Berbantuan E- ation/307674674).
Learning untuk Meningkatkan Hasil Williams A, H. Pence. 2011. Smart
Belajar Siswa. Jurnal Inovasi Phones, a Powerful Tool in The
Pendidikan, 9 (2): 1566-1574. Chemistry Classroom. Journal oc
Olapiriyakul, K & Scher, J.M. 2006. A Chemical Education, 88 (6) : 683 –
Guide to Establishing hybrid Learning 686.

e-ISSN 2502-4787

Vous aimerez peut-être aussi