Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Elderly people would find it easier to experience sleep disorders that will affect
the quality of sleep because of the aging process. This study aimed to analyze the
effectiveness of slow deep breathing with Langgam Jawa music to improve the quality
of elderly sleep in UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya.
The design of this study used a Quasy Experiment with the non-equivalent
control group method. The study sample was obtained using simple random sampling
of 40 elderly people aged 60 - 70 years in UPTD Griya Werdha Jambangan and
divided into 2 groups randomly. The instrument of this study used standard operating
procedures according to the University of Pittsburgh Medical Center with
smartphones, speakers, and Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaires. The
analysis of data used the Wilcoxon and Mann Whitney test (p≤0, 05).
The results of the study in the treatment group showed an increase in the quality
of sleep for the elderly people for 7 consecutive days with a dose of 10 minutes each
before going to bed (p = 0,000). The control group did not get an increase in sleep
quality (p = 1,000). The results showed that slow deep breathing with musical
accompaniment of Langgam Jawa music towards improving the quality of elderly sleep
(p=0,000).
Stimulation of parasympathetic nerve affect blood pressure and heart rate
decrease, release dopamine which is able to provide a relaxing and brings the brain to
the resting wave (delta). This intervention is highly recommended to be applied to
improve sleep quality in the elderly.
Keywords: Sleep Quality, Slow Deep Breathing, Langgam Jawa music, Elderly
* : Pembimbing
** : Penulis
1
2
2
3
dua masalah gangguan tidur, susah dan non – farmakologis. Efek samping
memulai tidur dan sering terbangun yang diakibatkan oleh terapi
dimalam hari. famakologis dikhawatirkan dapat
menimbulkan masalah yang lain pada
Proses penuaan yang dialami
lansia. Slow deep breathing dengan
lansia berdampak pada perubahan
Iringan musik langgam jawa
sleep architecture dan irama sirkadian
merupakan relaksasi nafas dalam
yang bertugas mengatur tahapan tidur
lambat dengan mendengarkan alunan
dan memberikan respon rangsang
musik yang bertempo lambat yang
untuk memulai tidur berubah dan
mampu memberikan efek nyaman dan
menyebabkan gangguan tidur pada
rilek (Nursalam, Haryanto, Indrawati,
lansia (Astuti, 2013). Dari hasil
& Wahyuni, 2010; Utomo, Armiyati, &
penelitian yang dilakukan oleh para
Arif, 2015) sehinga mampu membantu
peneliti di University of Warwick
lansia dalam pemenuhan kebutuhan
Amerika Serikat, yang melakukan
tidurnya setiap hari dan memiliki
pengamatan pada 475.000 partisipan
potensi dalam meningkatkan kualitas
dari 15 studi yang diakukan di 8 negara
tidur lansia khususnya di UPTD Griya
termasuk Inggris, Jepang, Swedia dan
Werdha Jambngan Surabaya.
Jerman mengungkapkan bahwa tidur
yang kurang dari 6 jam dimalam hari METODE PENELITIAN
memiliki resiko terkena penyakit
Penelitian ini menggunakan
jantung dan stroke (Setiawan, 2016)
desain Quasy Experiment dengan
juga berdampak pada perubahan
metode non equivalent control group
hormon yang meningkatkan tekanan
bertujuan untuk mencari efektivitas
darah meningkat dan dapat
slow deep breathing dengan iringan
menimbulkan penyakit hipertensi
musik langgam jawa terhadap
beserta komplikasinya (Amanda et al.,
peningkatan kualitas tidur lansia.
2017).
Teknik sampling pada penelitian ini
Kualitas tidur lansia dapat meggunakan Probability Sampling
diperbaiki dengan terapi farmakologis dengan pendekatan Simple Random
3
4
4
5
rata-rata gangguan tidur yang dialami tidur menjadi faktor paling dominan
berupa insomnia dengan kelompok yang membuat lansia di UPTD Griya
perlakuan (60%) kelompok kontrol Werdha Jambangan mengalami
(50%). kualitas tidur yang buruk, saat
Kualitas Tidur Lansia kelompok dilakukan wawancara responden
Perlakuan mengungkap sering terbangun dimalam
KT KT hari karena pergi kekamar mandi,
Pre Terapi Post Terapi sering merasa kedinginan dan mudah
Σ % Σ %
merasa mengantuk disiang hari.
Baik 0 0% 16 80%
Buruk 20 100% 4 20% Kualitas Tidur Lansia kelompok
Median 8 4
Kontrol
Minimum 6 1
Maksimum 12 8
KT KT
Wilcoxon p value 0,000
Pre Terapi Post Terapi
Σ % Σ %
Pada kelompok perlakuan ini
Baik 0 0% 0 0%
didapat sebelum diberikan intervensi Buruk 20 100% 20 100%
seluruh (100%) responden memiliki Median 9 7,5
kualitas tidur yang buruk. Dimana dari Minimum 7 6
Maksimum 12 11
hasil skoring kuisioner tidur didapatkan
Wilcoxon p value 1,000
skor tertinggi pada komponen
gangguan tidur seseorang. Roebuck Jenis kelamin merupakan salah
dianataranya tingkat efisiensi tidur cemas (Potter & Perry, 2013). Pada
yang lebih awal, dan mengantuk pada dimulai dari fase pra-menopause dan
siang hari. Pendapat peneliti gangguan menjadi lebih tinggi pada fase
5
6
menopause (Hekmawati, 2016). Hal ini dilakukan uji Mann Whitney untuk
berbeda pada penelitian ini dimana berikut adalah uraiannya:
pada kelompok kontrol dari 20
Kelompok Kelompok
responden yang mengalami gangguan Perlakuan Kontrol
tidur sebanyak 13 orang (65%) pria dan Pre Terapi Post Terapi
7 orang (35%) wanita. Peneliti Σ % Σ %
Baik 16 80% 0 0%
berasumsi bahwa selain jenis kelamin
Buruk 4 20% 20 100%
faktor gaya hidup juga berdampak pada N 20 20
kualitas tidur seseorang. Penelitian Mann Whitney
0,000
p value
yang dilakukan oleh (Wicaksono,
2010) menyimpulkan rutinitas dan Dari tabel hasil uji Mann
sosialisasi sehari – hari akan Whitney skor posttest kedua kelompok
mempengaruhi kualitas tidur disimpulkan secara statistik
seseorang. Hasil wawancara peneliti menunjukkan bahwa terdapat
kebanyakan wanita disana memiliki perbedaan pengaruh slow deep
sosialisasi dengan lingkungannya breathing dengan iringan musik
terutama lingkungan kamar langgam jawa terhadap kualitas tidur
dibandingkan dengan lansia pria yang lansia di UPTD Griya Werdha
kebanyakan mengaku hanya Jambangan Surabaya.
berinteraksi jika ada hal yang penting.
Δ KT Δ KT
Efektivitas Slow Deep Breathing Kelompok Kelompok
Perlakuan Kontrol
Dengan Iringan Musik Langgam N 20 20
Jawa Terhadap Kelompok Mean 3,85 1,15
Perlakuan dan Kelompok Kontrol di Median 4,00 1,00
Mode 4 1
UPTD Griya Werdha Jambangan
Maksimum 6 3
Surabaya Minimum 2 0
Mann Whitney p value 0,000
Hasil dari skoring kuisioner
pada saat posttest pada kedua kelompok Dari tabel uji Mann Whitney Δ
dimasukkan kedalam spss dan skor Kualitas Tidur kedua kelompok di
6
7
7
8
menurunkan tahanan perifer hal ini intelektual di dalam otak dan langsung
akan menurunkan tekanan darah pada berpindah kealam bawah sadar, mampu
lansia sehingga mengurangi rasa nyeri meningkatkan hormon endorphin dan
dan meningkatkan perasaan nyaman menurunkan hormon epineprin yang
yang akan meningkatkan kualitas tidur mampu mempengaruhi fungsi
lansia. Peneliti beranggapan efek yang fisiologis seperti pernafasan, detak
mampu menurunkan tekanan darah jantung dan tekanan darah, selain itu
pada lansia menjadi salah satu faktor juga memicu sistem saraf parasimpatis
penyebab peningkatan kualitas tidur menghasilkan gelombang otak alpha
lansia terutama pada karaketeristik dan juga mampu menstimulus
kelompok perlakuan dimana 50% munculnya gelombang delta dimana
memiliki riwayat darah tinggi. gelombang ini mampu menciptakan
Efek alunan musik langgam keadaan yang tenang dan nyaman dan
jawa yang terkenal mempunyai mampu memberikan kualitas tidur yang
karakteristik tempo lamban dan lembut baik. Peneliti berpendapat efek rileks
mampu memberikan keselarasan jiwa dan perasaan damai yang dirasakan
Wicaksono (2005 dalam Nursalam et ketika sesorang mendengar alunan
al., 2010). Alunan musik yang lembut musik langgam jawa mampu
kemudian akan diterima oleh indra membawanya menuju suasana hati
pendengar yang kemudian akan tenang dan nyaman yang dapat
menstimulus sistem limbik dan membantu lansia memulai tidur dengan
mensekresi feniletilamin yang lebih mudah dan dapat merasakan tidur
merupakan suatu neuroamin bertugas yang lebih nyenyak.
melepaskan dopamine yang Efek yang diberikan slow deep
bertanggung jawab pada pengaturan breathing dengan iringan musik
mood seseorang. Alunan musik langam jawa mampu membantu lansia
langgam jawa yang lembut mampu dalam menndapatkan tidur yang
merubah Susana hati seseorang nyenyak dan alunan musik langgam
menjadi tenang dan rileks. Perjalanan jawa yang merupakan musik khas
musik yang masuk melalui stimulus masyarakat Jawa lebih mudah diterima
8
9
Lansia. Keperawatan.
Utomo, W., Armiyati, Y., & Arif, M. S.
(2015). Efektifitas antara Musik
Religi dan Slow Deep Breathing
Relakxation dengan Slow Deep
Breathing Relaxation terhadap
Intensitas Nyeri pada Pasien Post
Ooperasi Bedah Mayor di RSUD
Ungaran. Ilmu Keperawatan Dan
Kebidanan.
Wicaksono, D. W. (2010). Analisis
Faktor Dominasi yang
Berhubungan dengan Kualitas
Tidur pada Mahasiswa Fakultas
Keperawatan Uniiversitas
Airlangga.
Wiharja, W., Pranata, R., Abraham, F.,
Bertha, Kurniadi, I. C., Deka, H.,
& Damay, V. A. (2016). Acute
Effect of Slow Deep Breathing
Maneuver on Patient with
Essential Hypertension Stage 1
and 2. Jurnal Kardiologi
Indonesia, 37(2), 75–80.
11