Vous êtes sur la page 1sur 116

PT Indofarma (Persero) Tbk.

l Annual Report 2010

STRATEGIC
REALIGNMENTS

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 1


Daftar Isi | Content

2 Tema Laporan 2010


| Theme for the Year 2010 Report
3 Pencapaian Perusahaan 2010
| Corporate Achievement 2010
4 Jatidiri Perusahaan
| Corporate Identity
4 Visi dan Misi Perusahaan
| Corporate Vision and Mission
5 Sekilas Indofarma
| Indofarma, an Overview
7 Bagan Organisasi Indofarma
| Indofarma's Organization Chart
8 Ikhtisar Keuangan
| Financial Highlights
9 Ikhtisar Saham
| Stock Highlight
10 Peristiwa Penting 2010
| Important Events 2010
12 Laporan Dewan Komisaris
| The Board of Commissioners’ Report
14 Dewan Komisaris
| Board of Commissioners
16 Laporan Direktsi
| The Board of Directors’ Report
20 Direksi
| Board of Directors
24 Tatakelola Perusahaan
| Corporate Governance
30 Manajemen Risiko
| Risk Management
33 Tanggung Jawab Sosial Perusahan
| Corporate Social Responsibility
35 Pembahasan dan Analisis Manajemen
| Management’s Discussion and Analysis
36 Perspektif Umum
| General Perspective
37 Kinerja Keuangan
| Financial Performance
39 Proses Internal
| Internal Operations
41 Hubungan dengan Pelanggan
| Customer Relations
43 Pertumbuhan dan Pembelajaran
| Learning and Growth
45 Kinerja Anak Perusahaan
| Performance of Subsidiary Company
48 Pernyataan Komite Audit
| Statement of the Audit Committe
49 Laporan Auditor 2010
| Auditor’s Report for 2010
54 Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi
| Statement of the Board of Commissioners and Directors
57 Profil Bisnis Indofarma Global Medika
| Business Profile of Indofarma Global Medika
64 Data Perusahaan
| Corporate Information
65 Produk Kami
| Our Products

2 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Pencapaian Perusahaan 2010
Corporate Achievements 2010

PT Indofarma Tbk mencatat beberapa prestasi positif pada PT Indofarma Tbk posted some positive achievements in 2010.
2010. Di antara prestasi tersebut yang memberikan dampak Among the achievements that give the Company long-lasting
jangka panjang adalah: benefits are:

• Peningkatan fasilitas produksi. Dengan rampungnya renovasi • Improvement of production facilities. With the completion
fasilitas produksi untuk memenuhi persyaratan c-GMP, pada of production facility renovation to comply with the
2010 fasilitas produksi utama Perseroan mulai beroperasi requirements of c-GMP, in 2010 the Company’s main
penuh sehingga mengurangi keharusan untuk melakukan toll- production facility resumed its full operations, reducing the
out manufacturing. Company’s necessity to toll-out manufacturing.

• Kerja sama R&D dengan BPPT. Perseroan menandatangani • Joint R&D with BPPT. The Company signed memorandum
nota kesepahaman untuk kerjasama pengembangan formulasi of understanding on the development of topical wound
sediaan topical wound healing berbahan aktif kitosan dan healing preparation containing chitosan and Pegagan
ekstrak Pegagan. extract.

• Penyelarasan strategis. Dengan meningkatkan fungsi supply- • Strategic Realignments. By improving its supply-chain
chain management, Indofarma berhasil memetakan proses management functions, Indofarma was able to do mapping
bisnis Perseroan sehingga mampu melakukan restrukturisasi on its business process, allowing the Company to restructure
portofolio penjualan produk. Hasilnya: Perseroan berhasil its product sales portfolio. The result: The Company
meningkatkan kinerja keuangan pada 2010. successfully improved its financial performance in 2010.

Tema Laporan 2010


Theme of the Year 2010

Penyelarasan Strategis Strategic Realignments


Pemetaan proses bisnis yang akurat—dengan memanfaatkan Accurate mapping of business process—by taking advantage of our
manajemen rantai pasok yang ditingkatkan—membuat Indofarma improved supply-chain management—enabled Indofarma to increase
mampu meningkatkan margin labanya melalui restrukurisasi its profit margin through gradual restructuring of product sales
bertahap portofolio penjualan produk. Kami menyebut upaya portfolio. We called the long-term endeavor that in 2010 increased the
jangka panjang yang pada 2010 meningkatkan Laba Bersih Company’s Net Income Strategic Realignments: Continuous efforts to
Perseroan ini Penyelarasan Strategis: Upaya berkelanjutan align with the future market trend.
penyesuaian arah dengan tren pasar masa depan.

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 3


Jatidiri Perusahaan Corporate Identity
PT Indofarma (Persero), Tbk. PT Indofarma (Persero), Tbk.
Berkedudukan di Jakarta Headquartered in Jakarta

Alamat Address
Kantor Pusat dan Pabrik Head Office and Manufacturing Plant
Jalan Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530 Jalan Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530
Telepon (021)-8832 3971 Phone (021)-8832 3971
Faksimili (021)-8832 3972 – 73 Facsimile (021)-8832 3972 – 73
http://www.indofarma.co.id http://www.indofarma.co.id
E-mail: general@indofarma.co.id E-mail: general@indofarma.co.id

Kantor Komersial Commercial Office


Jalan Tambak No.2, Kebon Manggis Jalan Tambak No.2, Kebon Manggis
Jakarta 13150 Jakarta 13150
Telepon (021)-8590 8350 Phone (021)-8590 8350
Faksimili (021)-857 4503 Facsimile (021)-857 4503
E-mail: general@indofarma.co.id E-mail: general@indofarma.co.id

Pembentukan Perusahaan Founded


11 Juli 1981, pembentukan Perum Indofarma dari Pusat Produksi Farmasi 11 July 1981, establishment of Perum Indofarma from Pusat Produksi Farmasi
2 Januari 1996, perubahan status menjadi PT Indofarma (Persero) 2 January 1996, changing of status into PT Indofarma (Persero)
17 April 2001, menjadi perusahaan publik: PT Indofarma (Persero) Tbk. 17 April 2001, became a public company: PT Indofarma (Persero) Tbk.

Modal Dasar Authorized Capital


10.000.000.000 lembar saham 10,000,000,000 shares

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital
3.099.267.500 lembar saham 3,099,267,500 shares

Nilai Nominal Nominal Price


Rp100 per lembar saham Rp100 per share

Kepemilikan Saham Share Ownership


Pemerintah 80,66% Government 80.66%
Publik 19,34% Public 19.34%

Bidang Usaha Line of Business


Industri farmasi dan kesehatan Pharmaceutical and Health Care Industry

Visi Perusahaan Corporate Vision


Menjadi perusahaan yang berperan secara signifikan pada To become a company that has a significant role in improving
perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi the quality of human life by providing solutions for public health
terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. and welfare issues.

Misi Perusahaan Corporate Mission


•  Menyediakan produk dan layanan berkualitas dengan harga •  Providing high quality products and services in affordable
terjangkau untuk masyarakat price
•  Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif •  Conducting innovative research and development with priority
dengan prioritas untuk mengobati penderita penyakit dengan to address the most prevalent health problems
tingkat prevalensi tinggi •  Improving human resources competence to raise the spirit of
•  Mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiliki compassionateness, professionalism and entrepreneurship.
kepedulian, profesionalisme dan kewirausahaan yang tinggi.
4 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk
Sekilas Indofarma
Indofarma, an Overview

SEBAGAI salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, As one of the leading pharmaceutical companies in Indonesia,
PT Indofarma (Persero) Tbk—disebut juga “Indofarma” atau PT Indofarma (Persero) Tbk—also called “Indofarma” or “the
“Perseroan” — telah melayani masyarakat dengan penyediaan Company”—has been serving the society for almost nine decades
obat-obatan bermutu selama hampir sembilan dasawarsa. Cikal by providing quality pharmaceutical products. The root of the
bakal perusahaan farmasi yang menjadi salah satu pilar penunjang pharmaceutical company acknowledged as one of the pillars
sistem kesehatan nasional ini adalah Pabrik Obat Manggarai yang supporting the national health system was Pabrik Obat Manggarai
didirikan pada 1918 oleh pemerintah kolonial Belanda. that was established in 1918 by the Dutch colonial administration.

Pada awalnya, dengan fasilitas yang terbatas, pabrik yang masih In its early years, with very limited production facilities, the Company’s
berada di lingkungan Rumah Sakit Pusat itu hanya memproduksi plant was located in the same area as the Central Hospital and
beberapa jenis salep dan kasa pembalut. Pengembangan pertama manufactured only ointments and bandaging gauzes. The first
menjadi Pabrik Obat Manggarai yang memproduksi sediaan tablet development into Pabrik Obat Manggarai that produced such
dan injeksi dilakukan pada 1931. Pada 1942, Pabrik diambilalih pharmaceutical preparations as tablets and injections was started
oleh Pemerintah pendudukan Jepang dan dikelola di bawah in 1931. In 1942, the Company was taken over by the Japanese
manajemen Takeda. Pengelolaan Pabrik diserahkan kepada occupation government and put under the management of Takeda.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia setelah dinasionalisasi Later, nationalized in 1950, the Company’s management was put
pada 1950. under the Department of Health, the Republic of Indonesia.

Pada 1979, mengemban tugas memproduksi obat-obat esensial In 1979, with the special mission to produce essential drugs for public
untuk pelayanan masyarakat, status Pabrik Obat Manggarai services, Pabrik Obat Manggarai was transformed into Pusat Produksi
diubah jadi Pusat Produksi Farmasi yang bersifat nirlaba dan Farmasi, which was also non-profit in nature and still under the
masih di bawah Departemen Kesehatan. Selanjutnya, pada 11 Department of Health. Further development, in 11 July 1981, with
Juli 1981, dengan semakin banyaknya tanggung jawab yang added responsibilities, the Government upgraded the Company’s
diberikan, Pemerintah meningkatkan statusnya jadi Perusahaan status into Perusahaan Umum Indonesia Farma—or known as
Umum Indonesia Farma—disingkat Perum Indofarma. Perum Indofarma.

Tonggak penting lain perjalanan bisnis Indofarma terjadi pada Another milestone in Indofarma’s history was in 1988 when the
1988 dengan pembangunan pabrik modern berkapasitas besar Company started to found high capacity modern manufacturing
di lahan seluas 20 hektar, di kawasan Cibitung, Jawa Barat. Pada facilities on a-20 hectares land plot in Cibitung, West Jawa. In
1991, seluruh proses produksi di Manggarai, Jakarta, dipindahkan 1991, all production activities in Manggarai, Jakarta, were moved
ke satu dari lima pabrik pertama di Indonesia yang memenuhi to one of the first five pharmaceutical plants in Indonesia that were
persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) itu. awarded certification of Good Manufacturing Practices (Cara
Pembuatan Obat yang Baik, CPOB).
Untuk mengantisipasi perkembangan di masa datang dan
meningkatkan daya saing, pada 1996 status perusahaan To anticipate future development and enhance its competitiveness, in
ditingkatkan lagi menjadi PT Indofarma (Persero). Agar lebih 1996 the Company’s status was upgraded again into PT Indofarma
leluasa, Perseroan kemudian mengembangkan diri ke hilir hingga (Persero). To pursue business opportunities, the Company then
merambah distribusi dan perdagangan (trading) produk farmasi expanded downstream into such businesses as distribution and
dan alat kesehatan. trading of pharmaceutical products and medical devices.

Selanjutnya. pada 2000, bisnis distribusi dan perdagangan Later, in 2000, the distribution and trading businesses were
tersebut dipisah dan diserahkan ke anak perusahaan yang baru then spun-off and transferred to a newly established subsidiary
dibentuk, PT Indofarma Global Medika (IGM). Pengembangan ini company, PT Indofarma Global Medika (IGM). This allowed
sekaligus memungkinkan Indofarma memfokuskan diri pada bisnis Indofarma to focus to its core business both in manufacturing and
inti di bidang produksi dan pemasaran produk-produk farmasi. marketing of pharmaceutical products.

Pada 2001, Indofarma melakukan penawaran umum saham kepada In 2001, Indofarma made initial public offering (IPO) and listed all
masyarakat dan mendaftarkan seluruh saham Perseroan (kode: the Company’s shares (symbol: INAF) in both the Jakarta Stock
INAF) di Bursa Efek Indonesia (waktu itu Bursa Efek Jakarta dan Exchange and Surabaya Stock Exchange (now merged into
Bursa Efek Surabaya), sehingga resmi menjadi sebuah perusahaan the Indonesia Stock Exchange), thus officially became a public
terbuka dengan nama PT Indofarma (Persero) Tbk. Dengan struktur company named PT Indofarma (Persero) Tbk. Have had stronger
permodalan yang lebih kuat, Perseroan mengembangkan produksi capital structure, Indofarma expanded its production activities
sehingga bukan hanya membuat obat-obat esensial dan generik, from essential and generic drug products only to include Own-
melainkan juga Obat dengan Nama Dagang (OND) baik etikal brand Products (OND) of both ethical and OTC, traditional (herbal)
maupun OTC, obat tradisional (herbal), dan makanan kesehatan. products, and even food supplements.

Memasuki pertengahan 2003, Indofarma meluncurkan program In the mid 2003, Indofarma launched an integrated restructuring
restrukturisasi terpadu. Salah satu langkah awal yang diayun adalah program. Among the first measures taken was refreshment on the
penyegaran manajemen di anak perusahaan yang paling strategis: management of its most strategic subsidiary company:

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 5


PT Indofarma Global Medika (IGM) yang menangani distribusi dan PT Indofarma Global Medika (IGM) that handles the distribution
perdagangan produk Indofarma. Pada 2010, melalui restrukturisasi and trading of Indofarma's products. In 2010, through further
lanjutan untuk mengoptimalkan seluruh fungsi bisnis Indofarma Group, restructuring to optimize Indofarma Group's business functions, the
Perseroan meningkatkan portofolio penjualan produk, termasuk produk Company improved its product sales portfolio, including those of non-
non-Indofarma yang didistribusikan atau diperdagangkan oleh IGM. Indofarma products distributed or traded by IGM.

Langkah strategis ini memungkinkan IGM menurunkan proporsi The strategic measures helped IGM to reduce the proportion of
produk bermargin laba rendah yang didistribusikannya sehingga products with low profit margin it distributed, allowing Indofarma
Indofarma secara konsolidasian mampu meraih Laba Bersih to post Net Income of Rp12.55 billion. The Company's improved
Rp12,55 miliar. Peningkatan proses bisnis yang dibukukan business process in 2010 was also reflected on its lower Cost of
Perseroan pada 2010 tercermin pula pada penurunan rasio Beban Goods Sold to Net Sales ratio, i.e. 69.6% compared to 72.9% in
Pokok Penjualan terhadap Penjualan Bersih, yaitu menjadi 69,6% the preceding year.
dari 72,9% pada tahun sebelumnya.
At present, Indofarma produces 236 items of pharmaceutical
Saat ini, Indofarma memproduksi 236 item obat, 147 di antaranya product, among them 147 are actively distributed in the market.
sangat aktif beredar di pasar. Dari portofolio Indofarma yang cukup Among the Company’s complete portfolio, 60 items are ONDs,
lengkap ini, 60 item adalah OND, termasuk delapan jenis obat including eight widely recognize herbal products such as Prolipid
herbal yang telah diterima oleh masyarakat luas seperti Prolipid and Biovision.
dan Biovision.
To strengthen its product portfolio, aside from pruning few
Sebagai upaya memperkuat portofolio produk, selain memangkas non-essential products that gave negative profit margins, in
beberapa produk non-esensial yang menyumbang margin laba 2010 Indofarma launched nine items of new products, among
negatif, pada 2010 Indofarma meluncurkan sembilan item produk them one was OND. In the short-term, Indofarma also prepared
baru, satu di antaranya adalah OND. Dalam jangka pendek, to launch 21 items of new products, including seven items of
Indofarma akan meluncurkan lagi 21 item produk baru, termasuk branded ethical and six items of OTC products—among them
tujuh item produk branded ethical dan enam item produk OTC— three are herbal products.
tiga di antaranya produk herbal.
To strengthen its business structure, Indofarma strives to forge
Untuk memperkuat bisnis yang ada, Indofarma juga terus strategic alliances with international partners possessing
berupaya menjalin aliansi strategis dengan mitra internasional needed branded products and/or technologies, both through
pemilik produk dan/atau teknologi, baik melalui perusahaan induk the Holding and Subsidiary Company. In addition, the Company
maupun anak perusahaan. Selain itu, Perseroan juga mendorong also encourages IGM to develop its own brands, particularly
IGM untuk mengembangkan merek, terutama untuk produk for medical devices (among others through original equipment
peralatan kesehatan (antara lain melalui sistem original equipment manufacturer, OEM, system), allowing the subsidiary company to
manufacturer, OEM), sehingga anak perusahaan tersebut dapat improve its product portfolio.
meningkatkan portofolio produknya.
To develop strong business foundation, Indofarma’s Management
Guna meletakkan fondasi bisnis yang kuat, Manajemen Indofarma makes continuous efforts to consistently implement Good
Group terus berupaya menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Corporate Governance (GCG). More importantly, the Management
Baik (Good Corporate Governance, GCG). Yang tak kalah penting, also strives to improve its personnel's professional competence
Manajemen juga senantiasa berupaya membangun kompetensi through well-planned human resources development programs,
personel yang profesional melalui program pengembangan sumber to bring Indofarma into a leading pharmaceutical company in the
daya manusia yang terarah, agar mampu menempatkan Indofarma ASEAN region.
Group menjadi perusahaan farmasi terkemuka di kawasan ASEAN.

6 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Bagan Organisasi Indofarma
Indofarma's Organization Chart

President
Director

Production General Affair & Marketing Finance


Director HR Director Director Director

PT IGM

Corporate Production Human Group Product Information


Secretary Unit I Resources Management Technology

Sales &
Internal Production
General Affair Marketing Accounting
Audit Unit Unit II
Management

Strategic Finished Marketing


Engineering &
Business Product Management – Finance
Maintenance
Development Logistics OTC

Risk Management, Institutional


Raw Material Budgeting &
Compliance & PPIC Marketing
Logistics Control
GCG Management

Supply Chain Research & Marketing


Management Development Support

Quality
Assurance

Quality
Control

Procurement

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 7


Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Keterangan Item
2010 2009 2008 2007 2006
Laporan Laba-Rugi (Rp miliar) Income Statements (Rp billion)
Penjualan bersih 1.047,92 1.125,05 1.478,58 1.273,16 1.026,67 Net sales
Laba kotor 318,46 304,64 333,40 289,95 255,96 Gross profit
Laba (rugi) usaha 56,45 45,91 63,02 44,71 62,23 Operating income (loss)
EBIT 45,21 48,01 40,14 38,19 57,79 EBIT
EBITDA 57,75 58,07 49,86 48,37 60,37 EBITDA
Laba (rugi) bersih 12,55 2,12 5,03 11,08 15,24 Net income (loss)

Neraca (Rp miliar) Balance Sheet (Rp billion)


Jumlah Aset 733,96 728,03 965,81 1.009,44 686,94 Total Assets
Aset lancar 582,66 581,22 844,98 899,31 563,17 Current assets
Aset tidak lancar 151,29 146,81 120,83 110,13 123,77 Non-current assets
Aset tetap 96,94 100,99 89,23 82,01 89,50 Fixed assets
Kewajiban 422,69 429,31 669,22 717,87 406,45 Liabilities
Kewajiban lancar 383,67 376,91 634,58 686,30 379,34 Current liabilities
Kewajiban tidak lancar 47,15 52,40 34,64 31,58 27,11 Non-current liabilities
Ekuitas 311,27 298,72 296,59 291,56 280,49 Equity

Rasio Usaha dan Informasi Lain Financial Ratios and Other Information
Laba terhadap Aktiva (%) 1,71 0,29 0,52 1,10 2,22 Return on Assets (%)
Laba terhadap Ekuitas (%) 4,03 0,71 1,70 3,80 5,43 Return on Equity (%)
Margin laba kotor (%) 30,39 27,08 22,55 22,77 24,93 Gross profit margin (%)
Margin laba usaha (%) 5,39 4,08 4,26 3,51 6,06 Operating profit margin (%)
Rasio lancar (%) 151,86 154,21 133,16 131,04 148,46 Current ratio (%)
Laba (rugi) bersih per saham (Rp) 4,05 0,69 1,66 3,57 4,92 Earning (loss) per share (Rp)

Modal dan Saham (Rp miliar) Capital and Stock


Modal dasar 1.000,00 1.000,00 1.000,00 1.000,00 1.000,00 Capital stock—Authorized
Modal ditempatkan 309,93 309,93 309,93 309,93 309,93 Capital stock—Subscribed & Paid-up

Penjualan Bersih Laba Usaha Laba Bersih


Net Revenues Operating Income Net Income
(dalam miliar rupiah) (dalam miliar rupiah) (dalam miliar rupiah)

1500 100 25

80 20

1000
60 15

40 10
500

20 5

0 0 0
‘06 ‘07 ‘08 ‘09 ‘10 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09 ‘10 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09 ‘10

8 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Komposisi Kepemilikan Saham Indofarma I Indofarma’s Stock Ownership
Per 31 Desember 2010
Modal dan Saham I Capital Stock
As of 31 December 2010

Modal dasar I Authorized capital 10.000.000.000


Modal ditempatkandan disetor I Paid-up capital 3.099.267.500

Komposisi Kepemilikan I Shareholders Composition Lembar I Shares (%)

Pemerintah I Government 2.500.000.000 80,66


P. Sudibyo (Direktur I Director) 364.000 0,02
Masyarakat I Public 598.903.500 19,27

Jumlah I Total 3.099.267.500 100,00

Pergerakan Harga Saham Indofarma di Bursa Efek Indonesia


Indofarma’s Stock Price Fluctuation at the Indonesia Stock Exchange
120 350

2010 2011
300
100

Volume of Transaction (million)


250
80

200
Price

60
150

40
100

20
50

0 0
May

Nov
Mar

Mar
Aug

Dec
Oct
Apr

Sep
Feb

Feb
Jun
Jan

Jan
Jul

Month
Harga Penutupan I Closing Price
Volume Transaksi I Volume of Transaction

Harga Saham INAF 2009 dan 2010 I INAF Stock Price 2009 and 2010
Tertinggi I Highest Terendah I Lowest Penutupan I Closing Volume rata-rata I Average volume
Periode I Period 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 (unit) 2009 (unit)

Semester I 107 126 75 50 92 93 11.690.671 15.594.095


Semester II 95 107 79 78 80 83 8.740.656 5.101.817

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 9


Peristiwa Penting 2010
Significant Events 2010

20 April. 20 April.
Gedung Produksi Utama Beroperasi Penuh.. The Main Plant Resumed Its Full Operation.
Dengan rampungnya renovasi untuk memenuhi With the completion of renovation to comply
persyaratan c-GMP, gedung produksi utama with c-GMP, the Company's main plant
dapat kembali beroperasi penuh. Peningkatan resumed its full operation. The improvement
ini mengurangi keharusan Perseroan untuk reduced the Company's necessity to do toll-
melakukan toll-out manufacturing, sehingga out manufacturing, allowing higher business
akan meningkatkan efisiensi proses bisnis. process efficiency.

27 Mei. 27 May.
RUPS Tahunan Indofarma Annual GSM of Indofarma
RUPST Indofarma menyetujui penggunaan Indofarma's AGSM agreed to use the Net
seluruh Laba Bersih tahun buku 2009 untuk Income of financial year 2009 to strengthen
memperkuat struktur permodalan Perseroan. the Company's capital structure. In addition,
Selain itu, RUPST juga mengangkat Dr. the AGSM also appointed Dr. Chalik Masulili,
Chalik Masulili, MSc sebagai Komisaris, Dr. MSc as the Company's Commissioner, and Dr.
Nizar Yamanie, Sp.s[K] sebagai Komisaris Nizar Yamanie, Sp.s[K] as the Independent
Independen, dan Elfiano Rizaldi sebagai Commissioners, and Elfiano Rizaldi as the
Direktur Pemasaran baru Perseroan. Marketing Director.

3 Agustus. 3 August.
Mendapat Penghargaan SGS. Won a SGS Award.
Indofarma mendapat penghargaan 10 tahun Indofarma won a 10-year partnership award
menjadi mitra PT SGS, sebuah lembaga from PT SGS, an international certification
sertifikasi internasional. Selama jangka waktu institution. Throughout these years, the
tersebut, Perseroan selalu lulus audit berkala Company always passes the three-yearly
tiga tahunan, terus mempertahankan kesesuaian audits, maintaining the compliance of its quality
sistem manajemen dan jaminan mutunya management and assurance system with the
dengan standar internasional. international standard.

29 September. 29 September.
Nota Kesepahaman dengan BPPT. Memorandum of Understanding with BPPT.
Dengan penandatanganan nota kesepahaman With the signing of memorandum of
(MoU) untuk kerja sama Pengembangan Formulasi understanding (MoU) on the Development
Sediaan Topical Wound Healing berbahan aktif of Topical Wound Healing Preparation
kitosan dan ekstrak Pegagan ini diharapkan containing chitosan and Pegagan extract as
tercipta sinergi antara lembaga riset, pemerintah active ingredients, synergy between research
dan industri guna mendukung kemandirian dan institutions, the government and industries is
daya saing industri untuk kepentingan nasional. expected to forge.

10 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Laporan Dewan Komisaris dan Direksi

Indofarma's BoC and BoD Reports

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 11


Laporan Dewan Komisaris
The Board of Commissioners' Report

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H.


Komisaris Utama | President Commissioner

Pada 2010, Indofarma berhasil meningkatkan Laba Bersih-nya hingga mencapai 6 kali
lipat Laba Bersih tahun sebelumnya. Guna memastikan kinerja bisnis yang baik tersebut
berkelanjutan, Manajemen harus terus meningkatkan koordinasi antardepartemen sehingga
kian adaptif terhadap perubahan pasar.

In 2010, Indofarma made successful efforts in boosting its Net Income to reach six times of the
previous year's Net Income. To ensure the sustainability of the excellent business performance,
the Management should continuously improve the Company's interdepartments cordination to
make them increasingly more adaptable to market changes.
12 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk
para Pemegang Saham yang Terhormat, Dear Valued Shareholders,

PENINGKATAN berkelanjutan kondisi ekonomi makro Indonesia continuing improvements of macroeconomic condition in
selama 2010—PDB yang tumbuh 6,1%, sukubunga pinjaman Bank Indonesia during 2010—GDP up by 6.1%, stable Central bank lending
Sentral yang stabil, penguatan nilai rupiah terhadap dollar AS sebesar rate, strengthening of the rupiah against the US dollar by 13%—augur
13%—telah memberikan harapan masa depan yang cerah. Peringkat well for the future. The Country's bond rating of BB+ that has been
obligasi Indonesia BB+ yang terjaga sejak diberikan oleh Fitch Ratings maintained since it was given by Fitch Ratings in January 2010 and
pada Januari 2010 dan peningkatan investasi asing langsung yang the rise of foreign direct investments by some 40% to US$14 billion
mencapai 40% menjadi US$14 miliar merupakan bukti tingginya were other evidences of the international confidence.
kepercayaan dunia.
Under such macro-economic development, Indofarma’s financial
Dengan perkembangan ekonomi makro yang demikian, kinerja keuangan performance also highly improved. Experienced decrease in the
Indofarma juga membaik. Kalau pada tahun sebelumnya mengalami preceding year, the Company's Operating Income rose by 23.0%—
penurunan, Laba Usaha Perseroan meningkat 23,0%—bahkan Laba and its Net Income even increased to almost six times—from Net
Bersih naik hingga menjadi hampir enam kali lipatnya—dari Penjualan Sales that was 6.9% lower, in 2010. The Board of Commissioners
Bersih yang 6,9% lebih rendah, pada 2010. Dewan Komisaris menghargai (BoC) appreciated the achievements attained through the
peningkatan kinerja yang diperoleh melalui peningkatan koordinasi improvement of inter-sector coordination. The good achievement
lintas bidang ini. Pencapaian yang diraih tersebut menunjukkan showed that the Board of Directors (BoD) have completed their duties
bahwa Direksi telah menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. diligently.

Selama 2010, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan atas The BoC has conducted monitoring on the BoD's activities in managing
kegiatan pengelolaan Perseroan yang dilaksanakan Direksi. Dalam the Company throughout 2010. Regarding corporate governance, we
hal tatakelola perusahaan, kami telah memastikan ditandatanganinya have ensured the signing of Integrity Pact, both by the BoC's and BoD's
Pakta Integritas, baik oleh anggota Dewan Komisaris maupun Direksi new members, to prevent the conflict of interests from happening. The
baru, untuk mengantisipasi adanya konflik kepentingan. Penerapan implementation of GCG principles that is dynamic and continuously
prinsip-prinsip GCG yang bersifat dinamis dan terus ditingkatkan improved is among others reflected on the increased GCG score, i.e. to
oleh Perseroan antara lain tercermin pada meningkatnya skor GCG 81.32 in 2010 from 77.11 in the preceding year.
menjadi 81,32 pada 2010 dari 77,11 pada tahun sebelumnya.
The BoC would like to take this opportunity to express our gratitude
Dalam kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih and highest appreciation to Drs. Dwidjo Susono and Mr. M. Munawaroh
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada saudara Drs. Dwidjo for their valued contributions during their tenure as the commissioner
Susono dan M. Munawaroh atas sumbangsih yang diberikan selama and director. May Allah bless you two.
menjadi komisaris dan direksi. Semoga saudara berdua senantiasa
dalam lindungan Allah. The BoC would also like to convey our appreciation to the
Management for their successful efforts in improving the Company's
Dewan Komisaris juga menyampaikan penghargaan atas keberhasilan production system, making Indofarma one of the few Indonesian
Manajemen Perseroan dalam meningkatkan sistem produksi sehingga pharmaceutical companies complying with c-GMP. Given the
menempatkan Indofarma menjadi satu dari sedikit perusahan farmasi Management’s high commitment in implementing the GCG principles,
di Indonesia yang memenuhi c-GMP. Mengingat komitmen Manajemen we believe that the long-term investments have been made prudently.
yang tinggi dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG, kami yakin bahwa
investasi jangka panjang tersebut dilakukan secara prudent. In closing, the BoC would like to thank the BoD and employees at all
levels for their dedication and hard works. In closing, we would like
Akhir kata, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih yang to convey our highest appreciation to our shareholders, customers,
sebesar-besarnya kepada Direksi dan seluruh jajaran karyawan suppliers and all business partners for their unfailing support and
atas dedikasi dan kerja kerasnya. Tak lupa, kami menyampaikan cooperation, allowing the Company to conclude the year 2010 with
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemegang saham, a positive note. May the Company sustain such good performance in
pelanggan, pemasok, dan seluruh mitra kerja atas dukungan dan the years to come.
kerja samanya sehingga Perseroan menutup tahun 2010 dengan hasil
positif. Semoga Perseroan terus berjaya di tahun-tahun mendatang. Jakarta, April 2011

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H.


Komisaris Utama I President Commissioner
Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 13
Laporan Dewan Komisaris
The Board of Commissioners' Report

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H.


Lahir di Kotacane, 6 Juni 1945
Warga Negara Indonesia.

Komisaris Utama
| President Commissioner
Drs. Mochamad Ichsani, M.M.
Lahir di Banyuwangi, 5 Januari 1957
Warga Negara Indonesia.

Komisaris
| Commissioner

Beliau dipercaya menjadi Komisaris Utama Indofarma sejak 2004. Beliau dipercaya menjadi Komisaris Indofarma sejak Agustus 2006.
Mendapatkan gelar Dokter dan ahli kesehatan masyarakat dari Meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas
Universitas Indonesia, Jakarta, pada 1972 dan 1976, serta gelar Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1982, dan Magister Manajemen
Master of Public Health dari University of Hawaii, Honolulu, pada bidang Manajemen Keuangan dari STIE ABI, Surabaya, pada 2003,
1977, dan gelar Doktor dalam Ilmu Kedokteran (dengan predikat cum Drs. Mochammad Ichsani, M.M. meniti karir di bidang audit selama
laude) dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH 26 tahun dan pernah menduduki jabatan Kepala Perwakilan BPKP
meniti karir sebagai dosen di almamaternya, Universitas Indonesia, Provinsi Riau (2004–2005) dan Direktur Pengawasan Agrobisnis,
Jakarta. Selain itu, beliau juga pernah menjadi Ketua Umum Jasa Konstruksi dan Pedagangan BPKP (2005–2006) sebelum
Pengurus Nasional Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia menduduki jabatan sebagai Inspektur Kementerian Negara BUMN
(PKBI), Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB (2006–sekarang). Beliau terpilih menjadi Komisaris Perseroan pada
IDI), Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Dokter Keluarga Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPST), 31 Agustus
Indonesia (PP PDKI), dan Ketua Umum Ikatan Lulusan Universitas 2006, di Jakarta.
Indonesia (ILUNI). Beliau pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan Direktur Jenderal He has been the Commissioner of Indofarma since August 2006.
Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan. Saat Obtained a first degree in Accounting from Gadjah Mada University,
ini, selain menjadi Komisaris Utama Indofarma, beliau adalah Ketua Yogyakarta, in 1982, and Magister Manajemen specializing in
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Finance Management from STIE ABI, Surabaya, in 2003.
Drs. Mochammad Ichsani, M.M. had been following career path
He has been the President Commissioner of Indofarma since 2004. as an auditor for 26 years and held a position of Head of BPKP
Earned Doctor in Medicine (dokter) degree and a post-graduate Office Province of Riau (2004–2005) and Director of Agrobusiness,
degree in public health from University of Indonesia, Jakarta, in Construction Industry and Trade Monitoring at BPKP (2005–2006)
1972 and 1976, Master of Public Health degree from University before appointed as Inspector of the State Ministry of State-
of Hawaii, Honolulu, in 1977, and a Doctorate degree in Medicine owned Enterprises Affairs (2006–present). He was elected as
(graduated cum laude) from the University of Indonesia, Jakarta, the Company's Commissioner at the Extraordinary General
Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH started his professional career as Shareholders Meeting (E-GSM) held in 31 August 2006, in Jakarta.
a lecturer in his alma mater, University of Indonesia. In addition, he
had also been Chairman of National Board of Indonesian Family
Planning Association (PKBI), Chairman of Indonesian Medical
Doctor Association (PB IDI), Chairman of Indonesian Family Doctor
Association (PB PDKI), and Chairman of the University of Indonesia
Alumni Association (ILUNI). He had also been the Dean of Faculty
of Nursing University of Indonesia and Director General of Public
Health Development, Department of Health. At present, aside from
being the President Commissioner of Indofarma, he is also the
chairman of National Quarter of Scout Movement.
14 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk
Dr. H.A. Chalik Masulili, M.Sc.
Lahir di Jakarta, 30 Januari 1951
Warga Negara Indonesia.

Komisaris
| Commissioner Dr. Nizar Yamanie, Sp.S[K]
Lahir di Surabaya, 23 Desember 1951
Warga Negara Indonesia.

Komisaris Independen
| Independent Commissioner

Beliau dipercaya menjadi Komisaris Indofarma sejak Mei 2010. Beliau dipercaya menjadi Komisaris Independen Indofarma
Meraih gelar dokter dan master di bidang Kesehatan Masyarakat sejak Mei 2010. Meraih gelar dokter (pada 1982) dan spesialis
dari Universitas Indonesia, Jakarta, Dr. H.A. Chalik Masulili, M.Sc. neurologi (pada 1994) dari Universitas Indonesia, Jakarta, Dr.
meniti karir profesionalnya di Departemen Kesehatan. Beliau Nizar Yamanie, Sp.S[K] meniti karir profesionalnya sebagai dosen
pernah menduduki jabatan Direktur Rumah Sakit Koja dan Kepala di almamaternya. Beliau pernah menduduki jabatan Koordinator
Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Sebelum menjadi Staf Ahli Menteri Administrasi dan Keuangan Departemen Neurologi (1999–2004) dan
Kesehatan Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas
beliau pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Promosi Kesehatan Indonesia (2005–2009). Di organisasi profesi, beliau adalah Ketua
dan Kepala Pusat Jaminan dan Pembiayaan Kesehatan. Saat ini, Perhimpunan Penanggulangan Epilepsi Indonesia (PERPEI,
selain menjadi Komisaris Perseroan, beliau juga Ketua Sekretariat 2002–sekarang) dan pernah menjadi Ketua I Perhimpunan Dokter
Tim Pengelola Jamkesmas Pusat, Ketua Country Coordination Spesialis Syaraf Indonesia (PERDOSSI, 1999 –2003). Selain menjadi
Mechanism (CCM) Global Fund ATM (sejak 2000) dan, di organisasi Komisaris Perseroan, beliau juga menjabat Sekretaris Tim Medis
profesional, menjadi Penasehat Asosiasi Rumah Sakit Seluruh Kementerian Indonesia (2008–sekarang).
Indonesia (Arsada, sejak 2002) dan Asosiasi Dinas Kesehatan
Seluruh Indonesia (Adinkes, sejak 2006). He has been the Independent Commissioner of Indofarma since May
2010. Obtained Doctor in Medicine (dokter, in 1982) and a specialist
He has been the Commissioner of Indofarma since May 2010. brevet in neurology (in 1994) from the University of Indonesia,
Obtained Doctor in Medicine (dokter) and a master degrees in Public Jakarta, Dr. Nizar Yamanie, Sp.S[K] started his professional career
Health from the University of Indonesia, Jakarta, Dr. H.A. Chalik as a lecturer in his alma mater. He had been the Administration and
Masulili, M.Sc. started his professional career in the Department of Finance Coordinator of the Department of Neurology (1999–2004)
Health. He had been the Director of Koja Hospital and the Head of and the Head of the Department of Neurology , Faculty of Medicine,
DKI Jakarta Provincial Health Office. Prior to be the Expert Staff of University of Indonesia (2005–2009). In the profession organization
Minister of Health on Public Financing and Empowerment, he held circles, he is the Chairman of Epilepsy Foundation of Indonesia
the position of the Head of the Health Promotion Center and the (PERPEI, 2002–present) and had been the Head I of the Neurologist
Head of the Health Insurance and Financing Center. Presently, in Association of Indonesia (PERDOSSI, 1999 –2003). Aside from the
addition to be the Company's Commissioner, he is also the Head Company's Commissioner, he also the Secretary of the Indonesian
of Jamkesmas Management Team Secretariat (Central Office), the Ministry Medical Team (2008–present).
Country Coordination Mechanism (CCM) Head of Global Fund ATM
(since 2000) and, in the professional organization, the Advisor of
the Indonesian Hospital Association (Arsada, since 2002) and the
Indonesian Provincial Health Offices Association (Adinkes, since
2006).

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 15


Laporan Direksi
The Board of Directors' Report

P. Sudibyo
Direktur Utama | President Director

Peningkatan Laba Bersih yang diraih Indofarma pada 2010 terutama diperoleh melalui efisiensi proses
bisnis yang memungkinkan Perseroan menghepat biaya modal kerja. Guna memastikan kinerja bisnis
yang baik tersebut berkelanjutan, Manajemen harus terus meningkatkan manajemen rantai pasok
sehingga dapat melakukan pemantauan seluruh proses bisnis Indofarma Group secara akurat.

The extraordinary increase of Net Income reached in 2010 was largely due to the improved business process
efficiency that enabled Indofarma to highly reduce its working capital cost. To ensure the sustainability of the
excellent business performance, the Management should continuously improve the Company's supply-
chain management, allowing the monitoring of all Indofarma Gorup's business process.
16 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk
para Pemegang Saham yang Terhormat, Dear Valued Shareholders,

TAHUN 2010 menandai periode penting dalam sejarah Indofarma. YEAR 2010 marked the important period in Indofarma's history. In this
Pada tahun yang krusial ini, upaya penataan portofolio penjualan produk crucial year, efforts to restructure product sales portfolio made since
yang dilakukan sejak tahun sebelumnya mulai memberikan hasil positif. the previous year has begun to give positive results. Minimizing the
Minimalisasi proporsi produk yang memberikan margin laba tipis dalam proportion of products that gave low profit margin in the Company's
portofolio penjualan Perseroan memang menyebabkan perolehan product sales portfolio indeed resulted to a Net Sales that was 6.9%
Penjualan Bersih 6,9% lebih rendah. Tetapi, peningkatan margin laba yang lower. However, increased profit margin attained led the Company to
terjadi menyebabkan Perseroan meraih Laba Bersih hampir enam kali lipat reach Net Income of almost six times of that of the preceding year, i.e.
tahun sebelumnya, yaitu menjadi Rp12,55 miliar dari Rp2,13 miliar. to Rp12.55 billion from Rp2.13 billion.

Selanjutnya, mengingat sejak 2006 Laba Bersih Indofarma terus Furthermore, given that since 2006 Indofarma's Net Income had
mengalami penurunan meskipun terjadi peningkatan Penjualan been declining despite the steady increase in Net Sales, year 2010
Bersih, tahun 2010 dapat dikatakan merupakan titik balik bagi could be said a turning point for the Company. Closer inter-sector
Perseroan. Koordinasi yang lebih erat antarbidang di dalam organisasi coordination within the Company's organization has resulted to
Perseroan telah menyebabkan penurunan signifikan berbagai biaya, significant decrease in various expenses, particularly those related to
terutama yang terkait modal kerja, sehingga meningkatkan margin working capital, thereby increasing the Company's profit margin that,
Perseroan laba yang, melalui penataan portofolio penjualan produk through the continuous restructuring of product sales portfolio, would
berkelanjutan, dapat dipastikan akan terus membaik. certainly continue to improve.

Upaya penataan portofolio penjualan produk yang dilakukan Indofarma Indofarma’s endeavor in restructuring its products sales portfolio has
dikatakan terarah karena didasarkan pada data riil yang diperoleh been quite well-plan for it is based on hard data obtained through close
melalui pemantauan lekat manajemen rantai pasok yang merupakan monitoring of supply chain management which is the integrator in a long,
integrator dalam sebuah proses bisnis yang panjang dan saling inter-related business processes. Through the endeavor to increase
terkait. Dengan mengupayakan peningkatan proporsi kelompok produk the proportion of product groups that give both high profit margins and
yang menjanjikan margin laba dan compound annual growth rate (CAGR) compound annual growth rate (CAGR) and minimize the product group
tinggi dan meminimalkan kelompok produk yang margin laba maupun with low profit margin and CAGR, the Company can make Strategic
CAGR-nya rendah, Perseroan dapat melakukan Penyelarasan Strategis— Realignments—systemic, continuous restructuring of product sales
restrukturisasi portofolio penjualan produk yang sistemik dan berkelanjutan. portfolio.

Pada 2010, peningkatan proporsi produk Kelompok I (menjadi sekitar In 2010, the increased proportion of products belong to Group I (to
10,8% dari 7,7%) dan penurunan proporsi produk Kelompok IX about 10.8% from 7.7%) and the reduced proportion of those belong
(menjadi sekitar 25,8% dari 56,4% pada tahun sebelumnya) terbukti to Group IX (to about 25.8% from 56.4% in the previous year) proved
mempertebal Margin Laba Usaha Perseroan dari 4,08% menjadi to fatten the Company's Operating Profit Margin to 5.39% from 4.08.
5,39%. Produk yang tergabung dalam Kelompok I memberikan The Group I products give both the highest profit margins and CAGR,
margin laba maupun CAGR tertinggi, sementara produk-produk while the Group IX products give the lowest profit margins and the
Kelompok IX memberikan margin laba dan CAGR terendah. CAGR.

Selain pencapaian bottom line yang lebih baik, Indofarma juga Aside from achieving a better bottom line, Indofarma also recorded
membukukan pencapaian lain terkait empat butir prioritas yang other achievements related to four points of priorities that were
menjadi fokus upaya turnaround yang dilakukan Perseroan. Secara the focus of turnaround efforts made by the Company. Briefly, the
singkat pencapaian masing-masing prioritas tersebut adalah: Company’s achievements on the four priorities are as follows:

• Portofolio Produk yang Dinamis. Pembentukan unit khusus yang • Dynamic Product Portfolio. Establishment of a special unit
menangani manajemen rantai pasok yang ditempatkan langsung that works on supply chain management that is put directly
di bawah manajemen puncak memungkinkan Indofarma untuk under the top management allowed Indofarma to continuously
terus meningkatkan dan menyesuaikan portofolio produknya improve and adjust its product portfolio, adapting with market
sesuai dinamika pasar. Didirikan dengan misi menjadi salah satu dynamics. Founded with the mission to become one of the pillars
pilar sistem pelayanan kesehatan nasional, Perseroan memang of the national health care system, the Company cannot deny
tak dapat melepaskan tanggung jawabnya sebagai penyedia its responsibility as the provider of essential drugs. However,
obat-obat esensial. Tetapi, keberhasilan meningkatkan manajemen the Company’s successful efforts in improving its supply chain
rantai pasok membuat Perseroan mampu bertumbuh seraya tetap management made the Company better able to grow while still fulfill
menjalankan tanggung jawab sosialnya. its social responsibility.

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 17


• Peningkatan Pemanfaatan Kapasitas Produksi. Telah memenuhi • Increased Production Capacity Utilization. Has been
persyaratan c-GMP dengan diselesaikannya renovasi fasilitas meeting c-GMP requirements with the completion of the main
produksi utama, Perseroan memiliki kemampuan lebih untuk production facility renovation, the Company is better able to
meningkatkan pemanfaatan kapasitas produksi. Sistem produksi increase production capacity utilization. The improved production
yang lebih baik ini bukan hanya mengurangi kebutuhan Perseroan system does not only reduce the Company’s needs for toll-out
untuk melakukan toll-out manufacturing dan menghemat biaya. manufacturing and cut costs. Moreover, through continuous
Lebih dari itu, melalui penerapan prinsip operational excellence implementation operational excellence principles, the Company will
secara berkelanjutan, Perseroan akan dapat mengembangkan be able to develop its production department a into profit center in
departemen produksi menjadi profit center di masa depan. the future.

• Memperkuat Basis Pertumbuhan Jangka Panjang. Upaya • Strengthening the Base of Long-term Growth. Integrated
peningkatan efisiensi secara terpadu, termasuk di bidang keuangan improvement efforts, including in the financial sector by using data
dengan memanfaatkan hasil analisis dari kegiatan manajemen collected from the analysis on supply chain management activities
rantai pasok untuk perencanaan produksi yang lebih baik sehingga for better production planning to reduce the costs of working
dapat menghemat biaya modal kerja, meningkatkan kinerja bisnis capital, improve business performance. Continuous performance
Perseroan. Peningkatan kinerja yang berkelanjutan, pada gilirannya, improvement will in turn strengthen the base for long-term growth.
akan meningkatkan basis pertumbuhan jangka panjang. Pada In 2010, strategic realignments that started giving positive results
2010, penyelarasan strategis yang mulai memberikan hasil positif on the Company’s performance enabled the Management to
terhadap kinerja Perseroan memungkinkan Manajemen untuk strengthen the Company’s Assets that has since 2007 been
memperkuat Aset Perseroan yang sejak 2007 terus tergerus. eroded. With the more solid balance sheet, the base for long-term
Dengan neraca keuangan yang lebih solid, basis pertumbuhan growth is expected to be stronger.
jangka panjang diharapkan akan lebih kuat.
• Improving Human Resources. To improve the quality of human
• Peningkatan Sumber Daya Manusia. Untuk meningkatkan resources (HR), the Company provides various education and
kualitas sumberdaya manusia (SDM), Perseroan memberikan training, including through the training for trainers system that
berbagai pendidikan dan latihan, termasuk melalui sistem training for requires the participants to spread the knowledge gained to
trainers yang mewajibkan peserta menularkan hasil pelatihan kepada other employees. In addition, the Company also continues the
karyawan lain. Selain itu, Perseroan juga meneruskan kebijakan yang policy adopted in the previous year: Providing scholarships for
telah diayun pada tahun sebelumnya: Memberikan beasiswa bagi

18 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


“ Hal yang belum tercapai hendaknya menjadi pendorong bagi insan
Indofarma untuk tetap bersemangat dan bekerja keras.

Things that have not produce results as desired should be a driving


force for Indofarma people to stay motivated and work hard.

karyawan berprestasi yang berhasil menembus program pendidikan


pascasarjana di universitas terkemuka dan merotasi karyawan
yang berpotensi dipromosikan. Program pendidikan dan pelatihan
outstanding employees who managed to enroll post-graduate
program at a leading university and rotating would-be promoted
employees. The well-plan education and training programs are
"
yang terarah ini diharapkan dapat meningkatkan SDM sehingga expected to improve human resources, enabling the Company to
Perseroan mampu menghadapi tantangan yang semakin besar, weather greater challenges without having to significantly increase
tanpa harus menambah jumlah karyawan secara signifikan. the number of employees.

Laporan rinci tentang kinerja Indofarma sepanjang 2010 disampaikan Detailed reports on Indofarma’s performance throughout 2010 are
pada bagian selanjutnya dari buku ini. Secara umum, kinerja Perseroan presented in the subsequent parts of this Annual Report. In general,
pada 2010 cukup mengesankan. Peluncuran sembilan item produk the Company's performance in 2010 was quite impressive. The
baru, satu di antaranya OND, diharapkan akan membuat portofolio launching of nine items of new products, among them one was OND,
penjualan produk Perseroan lebih sehat, sehingga memberikan is expected to make the Company's product sales portfolio healthier,
landasan yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang. providing it a strong foundation for long-term growth.

Namun demikian, di samping beberapa keberhasilan masih terdapat However, aside from some successes there are there are still
kekurangan atau kekecewaan karena adanya upaya yang belum shortcomings or disappointments there due to some ventures that
membuahkan hasil seperti yang diinginkan. Hal ini hendaknya menjadi have not produced results as desired. This should be a driving force
pendorong bagi seluruh insan Indofarma untuk tetap bersemangat for Indofarma people to stay motivated and work hard. We believe
dan bekerja keras. Kita percaya bahwa semua usaha pada saatnya that the endeavor will in time give fruitful results.
akan membuahkan hasil yang manis.
The BoC would also like to thank the BoD and employees at all
Harus diakui, tanpa dedikasi dan kerja keras seluruh karyawan, levels for their dedication and hard works. In closing, we would like
kinerja yang cukup baik tersebut belum tentu teraih. Untuk itu, Direksi to convey our highest appreciation to our shareholders, customers,
menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh suppliers and all business partners for their unfailing support and
staf dan karyawan atas kontribusi mereka yang besar sepanjang cooperation, allowing the Company to conclude the year 2010 with
2010. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra a positive note. May the Company sustain such good performance in
usaha, pemasok, pemegang saham, Pemerintah, dan seluruh the years to come.
stakeholders yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan
kepada Indofarma. Jakarta, April 2011

P. Sudibyo
Direktur Utama
I President Director

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 19


Direksi
Board of Directors

20 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


1 2
P. Sudibyo Djakfarudin Junus
Direktur Utama Direktur Keuangan
Lahir di Yogyakarta, 5 Oktober 1950 Lahir di Palembang, 7 Agustus 1964
Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia

Beliau dipercaya menjadi Direktur Utama Indofarma Beliau dipercaya menjadi Direktur Keuangan Indofarma
sejak Desember 2007. Memulai pendidikan tingginya sejak Juni 2009. Menyelesaikan pendidikan S2 di
di Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1999, beliau
(1969–1972), beliau mendapatkan gelar sarjana pernah mengikuti beberapa Seminar dan Pelatihan
di bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dari di bidang Bisnis dan Manajemen Risiko di London,
universitas di Yogyakarta itu, pada 1980. Setelah Amsterdam, Australia dan Singapura, serta memperoleh
itu, beliau mengambil gelar Master in Accounting Sertifikasi Managemen Risiko di Hong Kong, pada
di State University of New York, pada 1987, dan 2005. Djakfarudin Junus memulai karirnya di Bank Exim
memperdalam keahlian di bidang corporate finance pada 1990 sebagai staf di Bagian Kebijakan Kredit/
dan computer-aided software engineering di Ohio Pembinaan Administrasi dan Informasi, Biro Kredit Jangka
State University (1990–1991). P. Sudibyo memulai Pendek & Menengah. Setelah Bank Exim bergabung
karirnya sebagai dosen di almamaternya, Fakultas menjadi Bank Mandiri, beliau menduduki jabatan sebagai
Ekonomi, Univesitas Gadjah Mada (1980–2006) dan Department Head Credit Policy & Procedures (1999), VP
pernah menjadi konsultan di beberapa BUMN dan di Operational Risk Management – Portfolio & Operational
Direktorat Jenderal BUMN, Departemen Keuangan Risk Management (Juli 2002), VP Risk Management
Republik Indonesia. Di organisasi profesional, beliau – Corporate Risk Management (2003), Regional Risk
adalah Anggota Ikatan Akuntan Indonesia dan pernah Manager IV – Jakarta Thamrin (2004), Commercial
menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asean Federation Banking Center Manager Jakarta Thamrin I (2006–2008).
of Accountants (1993–1995). Pertama kali bergabung Sejak 19 Desember 2003, beliau ditunjuk sebagai
sebagai Sekretaris Perusahaan (2000–2003), beliau Komisaris Bank Syariah Mandiri sampai 2008. Beliau
ditunjuk menjadi Direktur Keuangan Perseroan (2003– pernah mengajar di Lembaga Pengembangan Perbankan
2007) sebelum terpilih sebagai Direktur Utama. Indonesia dan Universitas Trisakti – International Islamic
Banker Management Trainee Program di Bidang
He has been the President Director of Indofarma Perbankan Syariah sampai April 2009.
since December 2007. Started his tertiary education
in the Faculty of Medicine, Gadjah Mada University He has been the Finance Director of Indofarma since
(1969–1972), he obtained a first degree in Accounting June 2009. Completed his master program in Gadjah
from the Faculty of Economy, Gadjah Mada University, Mada University, Yogyakarta, in 1999, he has been
Yogyakarta, in 1980. He also earned a Master degree participated various Seminars and Training in Business
in Accounting from the State University of New York, and Risk Management in London, Amsterdam, Australia,
in 1987, and had deepened his expertise in corporate and Singapore, and obtained Certification on Risk
finance and computer-aided software engineering at Management in Hong Kong, in 2005. Djakfarudin
the Ohio State University (1990–1991). P. Sudibyo Junus started his career in Bank Exim in 1990 as a
started his professional career as a lecturer in his staff in the Credit Policy/Administration and Information
alma mater, the Faculty of Economy, Gadjah Mada Department, Short- & Medium-term Credit Bureau, in
University (1980–2006) and had been a consultant in 1990. After the merging of Bank Exim into Bank Mandiri,
various State-Owned Enterprises (BUMN) and in the he was holding a position of Department Head on Credit
Directorate General of BUMN, Department of Finance Policy & Procedures (1999), VP of Operational Risk
Republic of Indonesia. In professional organization, Management – Portfolio & Operational Risk Management
he is an active member of Indonesian Accountant (July 2002), VP of Risk Management – Corporate Risk
Association and had been the Secretary General of Management (2003), Regional Risk Manager IV – Jakarta
ASEAN Federation of Accountants (1993–1995). Firstly Thamrin (2004), Commercial Banking Center Manager
joined as the Corporate Secretary (2000–2003) he Jakarta Thamrin I (2006–2008). Since 19 December
was appointed as the Company's Finance Director 2003, he had been the Commissioner of Bank Syariah
(2003–2007) before elected as President Director. Mandiri through 2008. He had also been a lecturer at the
Indonesian Institute of Banking Development and Trisakti
University – International Islamic Banker Management
Trainee Program in Syariah Banking through April 2009.

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 21


3 4
Yuliarti R. Merati Elfiano Rizaldi
Direktur Produksi Direktur Pemasaran
Lahir di Jakarta, 29 Juli 1954 Lahir di Batu Sangkar, 26 Februari 1964
Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia.

Beliau dipercaya menjadi Direktur Indofarma yang Beliau dipercaya menjadi Direktur Pemasaran Indofarma
membawahi Bidang Produksi sejak Juli 2003. sejak Mei 2010. Beliau memperoleh gelar Sarjana
Memperoleh gelar Sarjana Farmasi dan Apoteker Ekonomi dari Universitas Parahyangan, Bandung, pada
diperolehnya dari Institut Teknologi Bandung, pada 1986. Sebelum bergabung dengan Indofarma Group
1980 dan 1982, Yuliarti R. Merati memulai karirnya sebagai Direktur Keuangan dan SDM PT Indofarma
sebagai staf Manajer Pabrik Pil KB Bandung di PT Global Medica [IGM] pada 2003, Elfiano Rizaldi pernah
Kimia Farma Tbk. (1983–1985). Karir beliau di PT Kimia bekerja di beberapa perusahaan terkait farmasi,
Farma terus berlanjut menjadi Manajer Unit Formulasi termasuk PT Dexa Medica (1988–1990), PT Anugrah
Bandung (1997–2002) dan Kepala Divisi Produksi Argon Medica (1990–2000), PT Anugerah Pharmindo
Bandung (2002–2003). Lestari (2000–2002), dan PT Mahakam Beta Farma
(2002–2003). Jabatan terakhirnya di IGM adalah
She has been Director of Indofarma in charge of Direktur Keuangan/SDM/Distribusi (2006–2008) dan
Production Department since July 2003. Obtained a Direktur Operasional (2008–2010).
first and a professional (Apoteker) degrees in Pharmacy
from Bandung Institute of Technology, in 1980 and He has been the Marketing Director of Indofarma since
1982, Yuliarti R. Merati started her professional career May 2010. He earned a first degree in economics from
as Staff of Plant Manager Pil KB Bandung at PT Kimia Parahyangan University, Bandung, in 1986. Before
Farma Tbk. (1983–1985). Her career at Kimia Farma joining Indofarma Group as the Finance and HR Director
continuously advanced to Manager of Formulation Unit of PT Indofarma Global Medika [IGM] in 2003, Elfiano
Bandung (1997–2002) and Head of Production Division Rizaldi had been with various pharmaceutical related
Bandung (2002–2003). companies, including PT Dexa Medica (1988–1990),
PT Anugrah Argon Medica (1990–2000), PT Anugerah
Pharmindo Lestari (2000–2002), and PT Mahakam
Beta Farma (2002–2003). The most current position he
held at IGM were the Finance/HR/Distribution Director
(2006–2008) and the Operational Director (2008–2010).

22 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


5
Deden Edi Soetrisna
Direktur Umum dan SDM
Lahir di Jakarta, 28 Januari 1966
Warga Negara Indonesia.

Beliau dipercaya menjadi Direktur Umum dan SDM


Indofarma sejak 4 Juni 2009. Meraih gelar Sarjana
Kedokteran Gigi dari Universitas Padjadjaran,
Bandung, pada 1991, dan Magister Manajemen di
bidang Pemasaran dari Universitas HAMKA, Jakarta,
pada 2002, Deden Edi Soetrisna memulai karirnya di
Indofarma. Beliau pernah menduduki jabatan Group
Product Manager (1999–2003), Manajer Strategic
Business Development (2003–2004), Manajer
Pemasaran (2004–2006). dan terpilih menjadi Direktur
Umum dan SDM Perseroan pada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS, Agustus 2006). Sebelum
menduduki posisi saat ini sebagai Direktur Umum dan
SDM, beliau menjadi Direktur Keuangan dan SDM
(2007−2009).

He has been Finance and HR Director of Indofarma


since 4 June 2009. Earned a first degree in Dentistry
from Padjadjaran University, Bandung, in 1991, and
Magister Manajemen degree in Marketing from HAMKA
University, Jakarta, in 2002, Deden Edi Soetrisna
started his professional career at Indofarma. He had
been Group Product Manager (1999–2003), Manager
of Strategic Business Development (2003–2004), and
Marketing Manager (2004–2006). He was elected as the
Company's General Affairs and HR Director the General
Shareholders' Meeting (GSM, 31 August 2006), in
5
Jakarta. Before holding current position as the General 3 2 4
Affairs and HR Director, he was the Finance and HR
Director (2007– 2009).

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 23


Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance

TATAKELOLA Perusahaan yang Baik (GCG) telah menjadi GOOD CORPORATE governance (GCG) has been an integral part of
bagian integral dari falsafah Manajemen Indofarma dalam upaya Indofarma's Management's philosophy in its endeavor to continuously
berkelanjutan meningkatkan kinerja bisnis dan akuntabilitas Perseroan improve the Company's business performance and accountability in
guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang order to create long-term shareholder value while taking the interests
dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, of other stakeholders into account, abiding the law and regulations
berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika. Penerapan as well as ethical values. The implementation of GCG principles by
prinsip-prinsip GCG oleh Perseroan bersifat dinamis dan terus the Company is dynamic and continuously improved. This is partly
ditingkatkan. Hal ini antara lain tercermin pada meningkatnya skor reflected on the increase of GCG score to 81.32 in 2010 from 77.11
GCG menjadi 81,32 pada 2010 dari 77,11 pada 2009. in 2009.

Menjadi perusahaan terbuka sejak 2001, Indofarma saat ini telah Has been a public company since 2001, Indofarma currently has had
memiliki hampir seluruh perangkat normatif GCG. Secara ringkas, nearly all the normative GCG instruments. In essence, the Company's
struktur tatakelola Perseroan terdiri dari: governance structure consists of:
► Organ utama perusahaan: ► The main corporate bodies:

• Rapat Umum Pemegang Saham • General Shareholders’ Meeting


• Dewan Komisaris • The Board of Commissioners
• Direksi • The Board of Directors
► Organ pendukung perusahaan: ► The corporate supporting bodies:

• Komite Audit • Audit Committee


• Satuan Pengawasan Intern • Internal Audit Unit
• Auditor Eksternal • External Auditor
• Komite GCG, Remunerasi dan Nominasi • GCG, Nomination and Remuneration Committee
• Sekretaris Perusahaan • Corporate Secretary

Rapat Umum Pemegang Saham General Shareholders' Meeting


Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perseroan yang General Shareholders' Meeting (GSM) is the Company's body bestowed
memiliki wewenang tertinggi yang tidak diberikan baik kepada Dewan with the highest authority which is not granted to both the Board of
Komisaris maupun Komisaris. Keputusan RUPS menentukan strategi Commissioners (BoC) and the Board of Directors (BoD). GMS decisions
Perseroan dan bertujuan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham. determine strategies and are aimed to increase shareholders’ value.

RUPS Perseroan diselenggarakan sedikitnya sekali dalam setahun, The Company's GSM is conducted at least once a year, in a location
di lokasi yang mudah dijangkau oleh pemegang saham. Untuk easily accessible to the shareholders. In 2010, the Company held the
2010, Perseroan mengadakan RUPS pada 27 Mei yang antara lain GSM in 27 May which among others made the following decisions:
membuahkan beberapa keputusan berikut: • Determined Net Income allocation
• Penetapan penggunaan Laba Bersih • Determined the Board of Commissioners' and the Board of
• Penetapan gaji dan tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Directors' salaries and other benefits for 2010 financial year is the
untuk tahun buku 2010 adalah sama dengan tahun buku 2009 same with those for the 2009 financial year
• Penunjukkan Kantor Akuntan Publik Husni, Mucharam dan • Appointed Public Accountant Office of Husni Muharam dan
Rasidi sebagai auditor eksternal untuk tahun buku 2010 Rasyidi as the external auditor for 2010 financial year
• Penggantian Direktur Pemasaran Perseroan. • Replaced the Company's Marketing Director
• Penghentian Drs. M. Dwidjo Susono, Apt., S.E. dan • Dismissed Drs. M. Dwidjo Susono, Apt., S.E. and appointed
pengangkatan Dr. H.A. Cholik Masulili, M.Sc. sebagai komisaris Dr. H.A. Cholik Masulili, M.Sc. as the new commissioner and
dan Drs. Nisar Yamanie, Sp.S[K] sebagai komisaris independen. Dr. Nizar Yamanie, Sp.S[K] as the new independent commissioner

24 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Dewan Komisaris Indofarma bertugas memantau kinerja Direksi Indofarma's Board of Commissioners (BoC)'s duty is to monitor
dan memberikan arahan jika dipandang perlu, serta memastikan the Board of Directors (BOD)’s performance and provide necessary
diterapkannya prinsip-prinisip GCG Perseroan. Seluruh anggota guidance as well as to ensure the implementation of GCG principles.
Dewan Komisaris Perseroan telah menandatangani Pakta Integritas All the Company's BoC and BoD members have signed the Integrity
untuk mengantisipasi adanya konflik kepentingan. Pact to prevent the conflict of interests from happening.

Komunikasi formal antara Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui Formal communication between the BOC and the BOD is performed
rapat rutin yang diadakan setiap bulan guna membahas kinerja Direksi through regular, monthly meetings to review the BOD’s performance
pada bulan sebelumnya dan rencana Direksi untuk bulan mendatang. for the previous month and the BOD’s plan for the coming month.

Direksi The Board of Directors


Direksi Indofarma bertanggung jawab atas kinerja Perseroan secara Indofarma's Board of Directors (BoD) is responsible for the
keseluruhan dan atas kesesuaian pengelolaan dengan seluruh Company's whole performance and upon management compliance
kebijakan internal dan peraturan eksternal yang berlaku. Seluruh with all internal policies and external regulations that apply. All
anggota Direksi Perseroan telah menandatangani Pakta Integritas members of the Company's BoD have signed the Integrity Pact to
untuk mengantisipasi adanya konflik kepentingan prevent the conflict of interests from happening.

Pada 2010, Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan secara In 2010, the BoD conducted regular meetings and submitted reports
berkala memberikan laporan kepada Dewan Komisaris. to the BoC.

Kehadiran dalam Rapat Formal Komisaris dan Direksi pada 2010


Attendance at Formal BoC and BoD Meetings 2010
Peserta Rapat Dewan Komisaris Direksi Dewan Komisaris dan Direksi
Meeting Attendant Board of Commissioners Board of Directors Board of Commissioners and Directors
Dewan Komisaris l Board of Commissioners
Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H. 6 19
Drs. M. Dwidjo Susono, Apt., S.E.* ‒ 9
Drs. Mochamad Ichsani, M.M. 6 18
Dr. H.A. Chalik Masulili, M.Sc.** 6 9
Dr. Nizar Yamanie, Sp.S[K]** 6 10

Direksi l Board of Directors


P. Sudibyo 25 18
Djakfarudin Junus 24 19
Yuliarti R. Merati 23 19
Deden Edi Soetrisna 23 19
Muhammad Munawaroh* 8 9
Elfiano Rizaldi** 14 8
Keterangan: * Menjabat sampai Mei 2010
** Menjabat mulai Mei 2010

Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris


Remuneration of the BoD and the BoC
Komponen Remunerasi Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur
Components President Commissioner Commissioner President Director Director

Gaji Dasar I Basic Salary Rp17.240.000 Rp15.516.000 Rp43.100.000 Rp38.790.000


Tunjangan I Allowances
• Perumahan I Housing 0 0 Rp12.930.000 Rp11.637.000
• Kendaraan I Cars Rp 3.448.000 Rp 3.104.000 0 0
• Lainnya I Other Rp 862.000 Rp 776.000 0 0
Total Tunjangan I Total Allowances Rp 4.310.000 Rp 3.880.000 Rp12.930.000 Rp11.637.000

Take Home Pay [per bulan I per month] Rp21.550.000 Rp19.496.000 Rp56.030.000 Rp50.427.000

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 25


Komite Audit Audit Committee
Komite Audit Indofarma dibentuk dengan tujuan membantu Indofarma's Audit Committee has been established to support and
dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi facilitate the Board of Commissioners in performing its supervisory
pengawasan serta memastikan keefektifan sistem pengendalian function as well as to ensure the effectiveness of the Company's
internal Perseroan, termasuk keefektifan pelaksanaan tugas Auditor internal audit system, including the effectiveness of audits both by
Eksternal dan Satuan Pengawasan Intern (SPI). External Auditor and Internal Auditor Unit (IAU).

Sesuai ketentuan Bursa Efek Indonesia, Komite Audit bertugas Pursuant to the Indonesia Stock Exchange, the Audit Committee's
dan bertanggung jawab memberikan pendapat profesional yang duties and responsibilities are to provide independent, professional
independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan/atau opinion to the BoC on the report and/or other matters submitted
hal-hal yang disampaikan Direksi, mengidentifikasi hal-hal yang by the BoD, identify issues that require attention of the BoC, and
memerlukan perhatian Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain carry out other tasks given by the BoC. The Audit Committee holds
yang diberikan Komisaris. Komite Audit mengadakan rapat sekurang- regular meetings at least once a month which are attended by all
kurangnya satu kali sebulan yang dihadiri seluruh anggotanya. members.

Komite GCG, Remunerasi dan Nominasi GCG, Remuneration and Nomination Committee
Tugas dan fungsi Komite GCG, Remunerasi dan Nominasi adalah The GCG, Remuneration and Nomination Committee's duties and
membantu Komisaris dalam menjalankan tugasnya memantau functions are to assist the BoC in carrying out its duties to monitor
penerapan prinsip-prinsip GCG, menetapkan remunerasi untuk the implementation of GCG principles, set remuneration for the
manajemen dan pejabat tingkat manajer, dan menominasikan orang management and personnel of manager levels, and nominate the right
yang tepat untuk mengisi jabatan yang tepat di jajaran manajemen person to fill the right position in the ranks of corporate management.
perusahaan. Pada 2010, Komite ini dijadikan komite ad hoc, hanya In 2010, the Committee was made into an ad hoc committee, the one
dibentuk manakala diperlukan. that is established temporarily when needed.

Komite Audit Indofarma I Indofarma’s Audit Committee


Nama I Name Posisi I Position

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H. Independent Commissioner / Chairman and Member of the Audit Committee
Drs. Mochamad Ichsani, M.M. Commissioner / Vice Chairman and Member of the Audit Committee
Tarcicious Sawardi, Ak., M.M. Member of the Audit Committee
Purwadi, Ak., M.M. Member of the Audit Committee
Drs. Warga Murad Secretary of the Audit Committee

Tarcicious Sawardi Ak., M.M. Tarcicious Sawardi Ak., M.M.


Anggota Komite Audit Member of the Audit Committee
Lahir di Salatiga, 14 Desember 1951 Born in Salatiga, 14 December 1951
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.

Beliau dipercaya menjadi anggota Komite Audit He has been the member of Indofarma's Audit Committee
Indofarma sejak 1 Juli 2010. Memperoleh gelar Sarjana since 1 July 2010. Obtained a first degree in Accounting
Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntan Negara, Jakarta, from Indonesian State College of Accountancy, Jakarta,
pada 1985 dan gelar Magister Managemen dari IPWI in 1985 and a Magister Managemen degree from IPWI in
pada 2000, beliau memulai karier profesionalnya sebagai 2000, he started his professional career as Electronic Data
Pengolah Data Elektronik di Departemen Keuangan pada Processing Officer in the Department of Finance in 1975,
1975, sementara karier sebagai Auditor dimulai di Kantor Wilayah while his career as an Auditor was started at the Directorate
Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Nagara, Departemen General of State Financial Supervisory ‒ Regional Office, the
Keuangan, pada 1978. Beliau pernah mengikuti beberapa Department of Finance, in 1978. He has been participated
pelatihan dan seminar yang terkait dengan karier profesionalnya in various training and seminars in the field related to his
dan sampai saat ini masih bergabung dengan sebuah Kantor professional career and currently is active in a Public Accountant
Akuntan Publik. Jabatan terakhir beliau sebelum pensiun adalah Firm. Before retired, he held the position of Sub-directorate Head
Kasubdit Pengawasan Fiskal pada Deputi Pengawasan Bidang of Fiscal Supervisory with the Deputy of Economic Supervisory,
Perekonomian BPKP. the Financial and Development Supervisory Board (BPKP).

26 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Purwadi, Ak., M.M. Purwadi, Ak., M.M.
Anggota Komite Audit Member of the Audit Committee
Lahir di Pati, 14 Mei 1964 Born in Pati, 14 May 1964
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.

Beliau dipercaya menjadi Anggota Komite Audit Indofarma He has been a Member of Audit Committee of Indofarma
sejak 1 Maret 2008. Memperoleh gelar Sarjana Muda dan since 1 March 2008. Obtained a Bachelor and Sarjana
Sarjana Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, degrees in Accounting from Indonesian State College
Jakarta, pada 1987 dan 1994, dan gelar Magister of Accountancy, Jakarta, in 1987 and 1994, and Master
Manajemen dari STIE – ABI, Surabaya, pada 2003, Managemen degree from STIE – ABI, Surabaya, in
Purwadi, Ak., M.M. memulai karir profesionalnya sebagai 2003, Purwadi, Ak., M.M. started his professional career
Ajun Akuntan pada Direktorat Pengawasan Pertamina, pada as Adjunct Accountant at Pertamina, in 1987, and the Financial
1987, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan and Development Supervisory Board (BPKP, through 2007).
(BPKP, sampai 2007). Saat ini beliau menjadi Auditor Ahli Muda Currently, he is a Senior Accountant at the State Ministry of
pada Kementerian Negara BUMN. Government-owned Enterprises.

Drs. Warga Murad Drs. Warga Murad


Sekretaris Komite Audit Secretary of the Audit Committee
Lahir di Bukitinggi, 1 Juli 1947 Born in Bukitinggi, 1 July 1947
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.

Beliau dipercaya menjadi Sekretaris Komite Audit He has been the Secretary of Audit Committee of
Indofarma sejak September 2006. Memperoleh Indofarma since September 2006. Earned a Bachelor and
gelar Sarjana Muda dan Sarjana dari Institut Ilmu Sarjana degrees from the Institute of Finance in 1971 and
Keuangan pada 1971 dan 1977, Drs. Warga Murad 1977, Drs. Warga Murad started his professional career
memulai karirnya sebagai Inspektur Muda di Direktorat as a Junior Inspector at the Directorate General of State
Jenderal Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Financial Supervisory, Department of Finance, in 1972.
Keuangan, pada 1972. Pada 1984 beliau ditugaskan di Badan In 1984 he was transferred to the Financial and Development
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sampai Supervisory Board (BPKP) and among others held positions of
memangku jabatan Kepala Bidang Pengelolaan Data dan the Head of Data and Information Management Division (June
Informasi (Juni 2001–Juli 2003) dan Nara Sumber Pusinfo 2001–July 2003) and Resource Person of Pusinfo (August
(Agustus 2001–Juli 2005). 2001–July 2005).

Satuan Pengawasan Intern Internal Audit Unit


Satuan Pengawasan Intern (SPI) memiliki peran penting sebagai mitra Internal Audit Unit (IAU) bears a very important role as the
strategis manajemen. SPI membantu manajemen mewujudkan sistem management strategic partner. The IAU supports the management
pengendalian internal perusahaan yang andal dan memadai melalui in establishing a corporate internal audit system that is reliable
audit terhadap aktivitas operasional pada setiap tingkatan manajemen and adequate through audits on operational activities of the
serta sebagai narasumber dalam mengkaji standard operating management at al levels, and also as a resource in reviewing the
procedures dan memastikan semua aktivitas operasional perusahaan standard operating procedures and ensuring that all the company's
memenuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Peran operational activities complies with the law and regulations. The role
tersebut dilakukan dengan memperhatikan prinsip transparansi, is performed by taking the principles of transparency, accountability,
akuntabilitas, independensi, dan obyektivitas agar selaras dengan independence, and objectivity into account, ensuring it to be in line
tujuan dan kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan. with the specified corporate policies and objectives.

Sepanjang 2010, SPI Indofarma telah melaksanakan kegiatan audit Throughout 2010, Indofarma's IAU has been completed its audits on
terhadap sembilan unit kerja di lingkungan Perseroan. SPI juga telah nine sectors within the Company. The IAU also conducted monitoring
melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut atas temuan hasil audit on the follow-ups of both the IAU's and external auditor’s audit
SPI maupun auditor eksternal guna perbaikan aktivitas operasional findings in order to improve the Company’s operational activities
Perseroan sesuai dengan rekomendasi yang telah diberikan oleh in accordance with the recommendations given by the auditors.
auditor. Selain itu, SPI juga telah melaksanakan pendidikan profesi In addition, the IAU has also carried out continuous professional
berkelanjutan bagi semua staf SPI. education for all its staffs.

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 27


Dadang Mulyana, Ak., M.Si., CFE
Manajer Satuan Pengawasan Intern
| Internal Audit Unit Manager

Seluruh hasil kegiatan SPI telah dilaporkan secara tertulis kepada The IAU reports are periodically submitted to the President Director
Direktur Utama serta ditembuskan kepada Komite Audit Perseroan. and a copy is sent to the Audit Committee.

Auditor Eksternal External Auditor


Guna keperluan audit tahun buku 2010, Indofarma telah menunjuk To audit the Company's book for the fiscal year 2010, Indofarma has
secara langsung Kantor Akuntan Publik Husni, Mucharam dan Rasidi directly appointed Public Accountant Office of Husni, Mucharam and
menjadi auditor eksternal. Penunjukan ini merupakan tahun ke-2 secara Rasidi as the extermal auditor. The appointment has been the second in
berturut-turut bagi Kantor Akuntan Publik Husni, Mucharam dan Rasidi. a row for the Public Accountant Office of Husni, Mucharam and Rasidi.

Hasil audit tahun buku 2010 menyatakan bahwa laporan keuangan The audit results for the 2010 financial year stated that Indofarma’s
konsolidasian Indofarma telah disajikan secara wajar berdasarkan consolidated financial report was presented fairly, in accordance with
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. the generally accepted accounting principles accepted in Indonesia..

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary


Indofarma telah mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan. Fungsi Indofarma has appointed a Corporate Secretary. The Corporate
Sekretaris Perusahaan pada hakekatnya menjadi penghubung Secretary function is in essence to facilitate the Company's
Perseroan dengan para pemegang saham, lembaga otoritas pasar communication with its shareholders, capital market authority and
modal dan keuangan, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. financial regulators, and other stakeholders. Corporate Secretary
Tim Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk is also responsible to disseminate all important information to
menyampaikan informasi yang bersifat material kepada stakeholders the Company’s stakeholders timely, accurately, responsibly, and
secara tepat waktu, akurat, bertanggung jawab, serta menjunjung transparently.
asas keterbukaan.

28 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Isakayoga C.H. Isakayoga C.H.
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Lahir di Magelang, 14 Mei 1952 Born in Magelang, 14 May 1952
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.

Beliau dipercaya menjadi Sekretaris Perusahaan He has been the Corporate Secretary of Indofarma since
Indofarma sejak awal 2008. Gelar Sarjana Ekonomi early 2008. He earned a first degree in Management from
di bidang Manajemen diperolehnya dari Universitas Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1979. In addition
Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1979. Selain itu, he laso completed various trainings, including Pacific
beliau juga menyelesaikan berbagai pelatihan, Rim Bankers Program at the University of Washington,
termasuk Pacific Rim Bankers Program di University of Seattle, in 1991. He established his professional career in
Washington, Seattle, pada 1991. Beliau memantapkan karir capital market sector, holding a string of positions that include
di bidang pasar modal hingga menduduki jabatan Direktur Managing Director of PT Bapindo Bumi Sekuritas (1992-1994),
Pengelola PT Bapindo Bumi Sekuritas (1992-1994), Direktur President Director of PT Mashill Jaya Sekuritas (1994-1995),
Utama PT Mashill Jaya Sekuritas (1994-1995), Direktur Utama President Director of PT Bursa Efek Surabaya (1995-1997),
PT Bursa Efek Surabaya (1995-1997), dan Direktur Utama PT and President Director of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Kustodian Sentral Efek Indonesia (1997-1998). Setelah itu, (1997-1998). Afterwards, he joined HLB Consultant (1999), then
beliau bergabung dengan HLB Consultant (1999) serta menjadi become Corporate Secretary of PT Bank Mega Tbk. (2000-
Sekretaris Perusahaan PT Bank Mega Tbk. (2000-2001), 2001), Independent Commissioner of PT Siwani Trimitra Tbk.
Komisaris Independen PT Siwani Trimitra Tbk. (2001-2006) dan (2001-2006) and Executive Director of Indonesian Emittents
Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (2007-sekarang). Association (2007-presently).

Akses Informasi Access to Information


Sebagai perusahaan terbuka, Indofarma menyediakan akses informasi, As a public company, Indofarma provides access on information for
baik bagi pemegang saham, investor maupun stakeholders lainnya. shareholders, investors and other stakeholders. Disclosures of the
Penyampaian informasi terkini yang lengkap, cepat, tepat waktu, dan most current, complete information that are fast, timely, and easy to
mudah sekaligus diharapkan meningkatkan citra Perseroan. access can be expected to boost the Company’s image.

Untuk itu, Indofarma menyediakan situs Web—www.indofarma.co.id For this purpose, Indofarma makes available a Corporate Website—
—yang menyampaikan informasi yang terus diperbaharui secara www.indofarma.co.id—for disseminating information that is
berkala. Selain itu, Perseroan juga menyelenggarakan pertemuan periodically updated. In addition, the Company also conducts regular
berkala dengan kalangan media massa, investor, dan pihak-pihak lain meetings with mass media, investors, and other stakeholders.
yang berkepentingan.

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 29


Manajemen Risiko
Risk Management

KEBIJAKAN Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur RISK MANAGEMENT policy is a structured, and systematic guidance
dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan dan in identifying, measuring, mapping, and developing alternative risk
mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan mitigation, as well as in monitoring and controlling the implementation
mengendalikan penerapan penanganan risiko. Tujuan Manajemen Risiko of risk management. The purpose of Risk Management is to ensure
adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target perusahaan. that the company is better able to attain its target.

Sebagai perusahaan farmasi dengan produk utama obat generik As a pharmaceutical company with generic drugs (OGB) as its main
berlogo (OGB), Indofarma beroperasi pada bisnis yang berisiko cukup product, Indofarma is in a quite high risk business. In short, the risks
tinggi. Secara ringkas, risiko yang dihadapi Perseroan dan langkah- and the Company's faced and measures to mitigate them are as
langkah mitigasinya adalah sebagai berikut: follows:

Risiko External External Risk


• Risiko Perekonomian • Economic Risk
Kinerja bisnis Indofarma, terutama di pasar reguler, secara Indofarma’s business performance, particularly in regular market,
langsung dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan demikian, is directly dependent on consumers’ purchasing power. Decline
penurunan PDB dan inflasi memberikan dampak negatif terhadap on GDP and high inflation rate are therefore negatively affected the
kinerja pasar non-Institusi (Pemerintah) ini. Sementara itu, di sektor Company’s performance in this non-institution market. Meanwhile,
pasar institusi, kinerja Indofarma dipengaruhi oleh besaran belanja in the institution (Government) market, the Company’s performance
Pemerintah di bidang kesehatan. is dependent upon the Government expenditure on medicals.

Guna memitigasi risiko ini, Indofarma terus melakukan upaya untuk To mitigate the risk, Indofarma makes continuous efforts to increase
meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang menjanjikan permintaan sales in regular market that offers both more continuous demands
yang lebih berkelanjutan dengan pertumbuhan yang lebih stabil. and more stable growth. In 2010, with the easing of global
Pada 2010, dengan meredanya krisis ekonomi global, perekonomian economic crisis, Indonesia's economy began to recover,
Indonesia mulai pulih sehingga risiko ekonomi makro ini menurun diminishing the macroeconomic risk compared to the preceding
dibanding tahun sebelumnya. year.

• Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku • Raw Material Price Fluctuation Risk
Sampai saat ini, ketergantungan industri farmasi Indonesia pada Until now, Indonesian pharmaceutical industry is still highly
bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, harga dan dependence on imported raw materials. Therefore, the price and
ketersediaan bahan baku impor masih menjadi faktor yang sangat availability of imported raw materials is a crucial factor greatly
mempengaruhi kelangsungan industri farmasi di Tanah Air. affects the business continuity of the pharmaceutical industry in the
Country.
Indofarma mengurangi risiko ini dengan mencari pemasok yang
memungkinkan Perseroan mendapat deals yang lebih baik. Indofarma mitigates the risk by finding suppliers that allow the
Langkah antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak jangka Company to get better deals. Other anticipatory measure is to
panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya sangat strive for long-term contract purchases of certain raw materials
fluktuatif, termasuk Amoxicillin. which prices are very volatile, including Amoxicillin.

Pada 2010, menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS In 2010, the strengthened of the rupiah against the US dollar made
membuat harga bahan baku (dan juga bahan kemasan) yang harus the prices of raw materials (and also packaging materials) tend to
diimpor cenderung stabil atau bahkan turun dalam rupiah. stabilize or decline in rupiah.

30 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


• Risiko Regulasi • Regulation Risk
Terkait dengan regulasi di bidang farmasi yang cukup dinamis, Given the quite dynamic regulation in the pharmaceutical sector,
seperti keharusan menerapkan current-Good Manufacturing such as the requirement to implement current Good Manufacturing
Practice (c-GMP) dan Good Distribution Practice (GDP), industri Practice (c-GMP) and Good Distribution Practice (GDP),
farmasi dituntut untuk memenuhi standar mutu yang semakin ketat. pharmaceutical industries required to meet increasingly stringent
Penarikan produk, bahkan pencabutan izin produksi atau izin edar, quality standards. Product recalls, even production or marketing
menjadi ancaman. license revocations, become serious threats.

Terhadap kondisi yang demikian, Indofarma berupaya mengubah Against such conditions, Indofarma makes serious efforts to
tantangan ini menjadi peluang. Karena itu, Perseroan secara change the challenge into an opportunity. Therefore, the Company
bertahap memenuhi persyaratan c-GMP dan GDP tersebut, gradually meets the requirements of the c-GMP and GDP,
termasuk meningkatkan fasilitas produksinya sehingga memenuhi including improving its production facilities to satisfy the most
persyaratan regulasi terkini. Dengan demikian, Perseroan current regulatory requirements. Accordingly, the Company can
dapat menerapkan prinsip operational excellence secara continuously implement operational excellence principles, opening
berkesinambungan, membuka peluang untuk menjadikan bagian the window of opportunity to make the production as a profit center
produksi sebagai profit center melalui toll-in manufacturing. through a toll-in manufacturing.

• Risiko Harga Obat Generik • Generic Drug Price Risk


Harga Obat Generik Berlogo (OGB) di Indonesia dikendalikan oleh Price of Generic Drug Product (OGB) in Indonesia is controlled by
Pemerintah dengan cara menetapkan Harga Neto Apotik (HNA, the Government by fixing the net price in the pharmacies’ level
harga di tingkat apotik) yang berlaku untuk seluruh produsen (Harga Neto Apotik, HNA) and imposing the price to all OGB
OGB. Untuk memitigasi risiko ini, Indofarma terus berupaya producers. To mitigate the risk, Indofarma continuously strives to
menyeimbangkan portofolio penjualan produknya dengan, antara make its product sales portfolio more balanced by, among others,
lain, meluncurkan sejumlah produk Obat dengan Nama Dagang launching new products with owned-brand, including those that
(OND), termasuk obat-obat non-resep dokter (OTC). can be sold without prescription (OTC).

Pada 2010, Perseroan meluncurkan sembilan item obat baru, In 2010, the Company launched nine items of new products,
satu di antaranya adalah produk OND. Selain itu, Perseroan juga among them one was OND. In addition, the Company also made
mempersiapkan 21 item obat baru, 16 di antaranya adalah produk ready 21 items of new products, among them 16 were OND, that
OND, yang akan diluncurkan secara bertahap pada 2011. will be launched gradually in 2011.

• Risiko Persaingan Usaha • Business Competition Risk


Di Indonesia, tak ada pembatasan Pemerintah bagi sebuah Pharmaceutical industry in Indonesia is in very open competition,
perusahaan farmasi untuk memproduksi jenis obat tertentu. the Government does not require any pharmaceutical company to
Dengan demikian, tak terbentuk segmentasi—banyak produsen produce only a certain kind of drugs. Therefore, there is no clear
farmasi yang menawarkan produk sejenis ke target pasar yang segmentation within the industry—many pharmaceutical companies
sama. Keadaan ini menyebabkan persaingan usaha lebih banyak offer the same or similar products. This leads pharmaceutical
mengarah ke segi harga sehingga mempengaruhi secara langsung companies in the Country to compete mostly on price, directly
kinerja industri. affecting the Company’s business performance.

Agar margin laba Perseroan tak tergerus, pada 2010 Indofarma To prevent the Company's profit margin from eroding, in 2010
menyesuaikan portofolio penjualan produknya—terutama untuk Indofarma restructured its product sales portfolio—particularly
produk eksternal yang didistribusikan Anak Perusahaan—sehingga external products distributed by its Subsidiary—thus providing
secara agregat memberikan margin laba yang lebih memadai. better, adequate profit margin.

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 31


Risiko Internal Internal Risk
• Risiko Likuiditas • Liquidity Risk
Besarnya proporsi penjualan kepada Pemerintah yang biasanya High sales proportion to the Government that is usually realized in
terjadi menjelang akhir tahun, sementara proses produksi harus the very late month of the year, whereas raw materials procurement
dilakukan sejak awal, menyebabkan terjadinya risiko temporer and production process must be carried out far earlier, lead to
kekurangan likuiditas. temporarily risk of cash-flow mismatch.

Guna mengatasi masalah ini, pada 2010 Indofarma berupaya To overcome the problem, in 2010 Indofarma maintained working
mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada Bank capital loan contract with Bank Mandiri. In 2009, the Company
Mandiri. Pada 2009, Perseroan telah menandatangani komitmen signed a contract for working capital loan, a banking facility,
pinjaman modal kerja tersebut dengan menjaminkan lebih dari 50% secured by more than 50% of the Company’s asset. In the near
aset. Di masa yang akan datang, Perseroan masih harus mendanai future, the Company may have to fund its working capital with the
kebutuhan modal kerjanya dengan fasilitas bank. bank facility.

Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik, Perseroan With improved supply-chain management, the Company was able
berhasil meningkatkan efisiensi mengelola modal kerja sehingga to improve its efficiency in managing the working capital, reducing
menekan biaya bunga. interest expense.

• Risiko Kredit • Credit Risk


Risiko gagal bayar (bad debt) oleh pelanggan akan sangat Default risk (bad debt) by the customer will greatly affect the cash
mempengaruhi arus kas Perseroan. Untuk memitigasi risiko ini flows of the Company. To mitigate the risk, the Company imposes
dilakukan pengaturan term of payment yang sangat ketat serta very strict terms of payment and makes intensive efforts to collect
upaya penagihan yang intensif kepada pelanggan. timely payment.

• Risiko Dampak Lingkungan • Environmental Risk


Pencemaran lingkungan dapat mendatangkan tuntutan hukum. Polluting environment may bring legal consequences. To minimize
Untuk meminimalisasi risiko ini, sejak 2008 Perseroan telah mulai the risk, since 2008 Indofarma has been operating its improved
mengoperasikan sistem pengolahan limbah yang telah ditingkatkan. waste processing system.

• Risiko Kegagalan Produksi • Production Failure Risk


Risiko ini dapat terjadi pada saat proses produksi, disebabkan oleh This particular risk may occur throughout production process,
penyimpangan dari spesifikasi produk yang seharusnya. Untuk resulting from some deviations on the product specifications. To
meminimalkan risiko ini, Indofarma melakukan pemantauan ketat minimize the risk, Indofarma conducts close monitoring on its entire
terhadap seluruh proses produksinya melalui sistem yang didukung production process through the Company’s in process control
oleh prosedur-prosedur yang telah divalidasi. system which is supported by validated procedures.

• Risiko Produk yang Rusak • Product Damage Risk


Risiko ini dapat terjadi ketika produk Perseroan dikirim, disimpan, This risk may occur when the Company's products transported,
atau diperdagangkan oleh para pengecer dengan cara yang kurang stored, or traded by the retailers in a way that is not entirely
memadai. Untuk meminimalkan risiko ini, sejak 2007 Indofarma proper. To minimize this risk, since 2007 Indofarma Group has
Group telah meningkatkan sistem teknologi informasi di IGM, anak been improving its information technology systems in IGM, the
perusahaan yang menangani distribusi produk Indofarma, sehingga Company’s subsidiary that handles the distribution Indofarma’s
dapat dilakukan pemantauan terhadap produk secara online dan products, allowing it to monitor all the product it distributed online,
real time. on real time basis.

32 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilities

Menuju Kesejahteraan Bersama Achieving Prosperity Together

Indofarma sangat menyadari tugas sosialnya dalam membantu Indofarma is very aware of its social duty, giving hand to help the
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itulah, sejak 1991 society improving welfare. In so doing, since 1991 the Company
Perseroan telah menyisihkan dana dari Laba Bersih yang diperoleh has been setting aside funds from its Net Income to run a social
untuk menjalankan program social bernama "Program Kemitraan dan program called "Program Kemitraan dan Bina Lingkungan" (PKBL, a
Bina Lingkungan" (PKBL). partnership and environmental related program).

Dalam Program Kemitraan, Perseroan membantu Usaha Kecil In the “Kemitraan” or Partnership Program, the Company gives
dan Koperasi, menerapkan konsep pembinaan terpadu dan assistant to Small Business and Cooperatives, applying the concept
berkesinambungan melalui kerjasama dengan lembaga terkait of integrated and sustainable development through cooperation
yang kompeten di bidangnya. Melalui berbagai program yang with relevant institutions competent in their fields. Through various
sekarang ditangani Unit PKBL ini, sampai dengan 2010 Perseroan programs that are managed by the PKBL Unit, up to 2010 the
telah melakukan pembinaan terhadap 1.392 Mitra Binaan dengan Company has given assistance to 1.392 Mitra Binaan, channeling
penyaluran dana kemitraan sebesar Rp17,45 miliar dan hibah partnership fund amounting to Rp17.45 billion and partnership grants
kemitran Rp3,26 miliar. Dengan demikian, jumlah dana yang Rp3.26 billion. Therefore, total fund channeled since 1991 has
disalurkan sejak 1991 tersebut mencapai Rp20,71 miliar. reached Rp20.71 billion.

Program tanggung jawab sosial (CSR) lain yang dilakukan Perseroan Other corporate social responsibility (CSR) program the Company
dalam kerangka PKBL—Program Kemitraan dan Bina Lingkungan— involved within PKBL framework is “Program Bina Lingkungan.” In the
adalah berbagai Program Bina Lingkungan. Pada tahun buku 2010, fiscal year 2010, the funds for the environment related program were
dana Program Bina Lingkungan Perseroan antara lain disalurkan among other disbursed to help people who were victims of Mount
untuk membantu masyarakat yang menjadi korban bencana letusan Merapi eruption in Yogyakarta and Central Jawa as well as the victim
Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah serta korban banjir di of flooding in the District of Karawang (West Jawa).
Kabupaten Karawang (Jawa Barat).
In addition, just like in the preceding years, in 2010 Indofarma also
Selain itu, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pada 2010 provided scholarships for elementary- junior high- and senior-high
Indofarma juga memberikan beasiswa tingkat SD, SLTP dan SLTA school students from less-fortunate families in the Factory Plant
bagi para siswa berprestasi dari keluarga yang kurang mampu secara vicinities.
ekonomi, di sekitar Perseroan.

Sektor Bisnis Mitra Binaan Indofarma


Business Sectors of Indofarma Mitra Binaan
Sektor | Sector Jumlah | Unit(s)
Perdagangan | Commerce 1.047
Industri | Industry 45
Jasa | Services 50
Pertanian | Agriculture 92
Peternakan | Animal Husbandry 8
Perikanan | Fisheries 1
Lainnya/koperasi | Others/cooperative 149

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 33


Sebagai perusahaan yang memiliki perhatian khusus terhadap Having special interests to matters concerning national educations,
pendidikan, Perseroan menerima puluhan pelajar dan mahasiswa Indofarma opened its door to tens of students to take apprenticeship,
untuk magang, terutama di pabrik yang juga merupakan Kantor Pusat largely in the Factory Plant where the Company’s Head Office also
Indofarma. located.

Kami bangga bahwa murid sekolah menengah atas, dan terutama We are proud that the apprenticing high school, and especially
mahasiswa universitas, berasal dari lembaga pendidikan terkemuka di university, students come from leading education institutions
seluruh Nusantara. throughout the Archipelago.

2 April 2010 31 Mei 2010 7 September 2010


INAF Goes Green Donor Darah Mudik Bareng
| INAF Goes Green | Blood Transfusion | Mudik Bareng

34 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Diskusi dan Analisis Manajemen

Management Discussion and Analysis

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 35


Perspektif Umum
General Perspective

Penyelarasan Strategis Portofolio Penjualan Produk Strategic Realignments of Product Sales Portfolio

Tahun 2010 menandai pendekatan strategis baru oleh Indofarma. Year 2010 marked new strategic approaches by Indofarma.
Penataan-ulang proses bisnis yang menempatkan pemantauan Business process restructuring that put monitoring of supply-chain
manajemen rantai pasok langsung di bawah manajemen puncak management directly under the top management allowed the
memungkinkan Perseroan melakukan penataan strategis portofolio Company to make strategic realignment on its product sales portfolio,
penjualan produknya sehingga secara agregat memberikan margin providing better profit margin in aggregate.
laba yang lebih memadai.
In its core business, as a manufacturer of pharmaceutical products
Di bisnis inti, sebagai manufaktur produk farmasi Indofarma Group Indofarma Group has made successful efforts in developing quite
telah dapat mengembangkan portofolio penjualan produk yang cukup balanced product sales portfolio, while maintaining its duties and
seimbang, dengan tetap mempertahankan tugas dan fungsinya functions as the main provider of Generic Drug Products (OGB) in the
sebagai penyedia utama Obat Generik Berlogo (OGB) dalam national health care system. However, in the distribution business that
sistem pelayanan kesehatan nasional. Tetapi, di bisnis is inherently thin in profit margin, the Company has
distribusi yang secara inheren menjanjikan margin laba yet to restructure its product sales portfolio.
tipis, Perseroan masih harus melakukan penataan-ulang
terhadap portofolio produknya. In the strategic endeavor, in 2010 Indofarma
has completed product mapping. Based on
Dalam upaya yang bersifat strategis ini, pada 2010 compound annual growth rate (CAGR) and
Indofarma telah berhasil melakukan pemetaan produk. gross profit margin, the Company categorized
Berdasarkan compound annual growth rate (CAGR) dan its products into a number of groups—ranging
margin laba kotor, produk Perseroan dibagi menjadi from Group I (that gives the highest profit
sejumlah kelompok—mulai dari Kelompok I (yang margin and CAGR) to Group IX (that gives the
menjanjikan margin laba dan CAGR tertinggi) sampai lowest profit margin and CAGR). In addition, the
Kelompok IX (yang menjanjikan margin laba dan CAGR Company has also made successful efforts in
terendah). Selain itu, Perseroan juga telah membukukan increasing the proportion of Group I (to about
keberhasilan dalam meningkatkan proporsi Kelompok I 10.8% from 7.7%) and reducing the proportion
(menjadi sekitar 10,8% dari 7,7%) dan menurunkan proporsi of Group IX (to about 25.8% from 56.4% in the
Kelompok IX (menjadi sekitar 25,8% dari 56,4% pada tahun preceding year).
sebelumnya).
Having mission as the main pillar of the national health care system
Mengemban misi sebagai pilar utama sistem pelayanan kesehatan through the providing of affordable, quality Generic Drug Products,
nasional melalui penyediaan OGB berkualitas yang terjangkau, Indofarma may not eliminate entire product groups that give low profit
Indofarma tak mungkin memangkas habis kelompok produk yang margin. However, the Company will continue to improve its product
menjanjikan margin laba rendah. Tetapi, Perseroan akan terus sales portfolio, particularly by increasing the quantity of Group I—and
meningkatkan portofolio penjualan produknya, terutama melalui also Group II and III. The proportion of product groups that give high
peningkatan kuantitas Kelompok I—juga Kelompok II dan III. Dengan profit margin will therefore continue to grow.
demikian, proporsi kelompok produk yang menjanjikan margin laba
tinggi ini akan terus membesar. By launching new products and/or acquiring products of high profit
margin to distribute, in 2011 the proportion of Group I is expected
Melalui peluncuran produk baru dan/atau akuisisi produk bermargin to increase to 13.3% while the proportion of Group IX decrease to
laba tinggi untuk didistribusikan, pada 2011 diharapkan proporsi 20.7%. With continuous restructuring, Indofarma will have increasingly
Kelompok I akan meningkat jadi 13,3% sementara proporsi Kelompok more balanced sales product portfolio, allowing the Company to
IX menurun jadi 20,7%. Dengan penataan yang berkelanjutan, achieve higher long-term growth from year to year.
Indofarma akan memiliki portofolio penjualan produk yang semakin
seimbang sehingga dapat meraih pertumbuhan jangka panjang yang
kian baik pula dari tahun ke tahun.

36 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Kinerja Keuangan
Financial Performance

Margin Laba yang Membaik Improved Profit Margin

DILIHAT DARI perspektif keuangan, pada 2010 Indofarma membukukan FROM THE financial perspective, in 2010 Indofarma achieved
kinerja yang cukup mengesankan. Penataan portofolio penjuialan produk quite impressive performance. The restructuring of product sales
dan efisiensi penggunaan modal kerja yang dilakukan menghasilkan portfolio and the efficiency improvement of the working capital use led
Laba Bersih konsolidasian Rp12,55 miliar—jauh lebih tinggi dibanding to a consolidated Net Income of Rp12.55 billion—much higher than
Rp2,13 miliar pada tahun sebelumnya. the Rp2.13 billion attained in the preceding year.

Laba Bersih ini diperoleh dari Penjualan Bersih sebesar Rp1.047,92 The Net Income was derived from Net Sales of Rp1,047.92 billion that
miliar yang mencerminkan hasil penataan portofolio penjualan produk. reflecting the product sales portfolio restructuring efforts. In 2009 the
Pada 2009 Penjualan Bersih Perseroan mencapai Rp1.125,05 miliar. Company's Net Sales reached Rp1,125.05 billion.

Peningkatan efisiensi proses bisnis yang terjadi juga tercermin pada The improved efficiency of business processes was also reflected on
penurunan rasio Beban Pokok Penjualan terhadap Penjualan Bersih, the decrease of Cost of Goods Sold to Net Sales ratio, i.e. to 69.6%
yaitu menjadi 69,6% dari 72,9% pada tahun sebelumnya. Dengan from 72.9% in the preceding year. With the lower Cost of Goods Sold
rasio Beban Pokok Penjualan terhadap Penjualan Bersih yang lebih to Net Sales ratio, the Company was able to achieve consolidated
baik ini, Perseroan secara konsolidasian berhasil meraih Laba Kotor Gross Income of Rp318.46 billion, or 4.5% higher than the Rp304.64
Rp318,46 miliar, atau 4,5% lebih tinggi dibanding Laba Kotor tahun billion Gross Profit attained in the preceding year.
sebelumnya, Rp304,64 miliar.
Furthermore, despite Operating Expenses increased of 1.3%,
Selanjutnya, walau Beban Usaha meningkat 1,3%, dari Rp258,73 miliar from Rp258.73 billion to Rp262.02 billion, in 2010 the Company
menjadi Rp262,02 miliar, pada 2010 Perseroan secara konsolidasian was still able to record quite high growth, 23.0%, on consolidated
tetap mampu mencatat pertumbuhan Laba Usaha cukup tinggi, 23,0%, Operating Profit, i.e. from Rp45.91 billion to Rp56.45 billion. The
dari Rp45,91 miliar menjadi Rp56,45 miliar. Peningkatan Beban Usaha Operating Expenses increase occurred in the post of General and
ini terjadi pada pos Beban Umum dan Administrasi, dari Rp83,15 Administrative Expenses, from Rp83.15 billion to Rp92.08 billion,
miliar menjadi Rp92,08 miliar, atau sekitar 10,7%, akibat peningkatan or about 10.7%. Meanwhile, as the Net Sales decreased, Sales
Beban Penyusutan dan Pemeliharaan Aset Tetap, Pendidikan dan Expenses experienced decrease of 3.2%, from Rp175.58 billion to
Pelatihan Karyawan serta peningkatan Manfaat Pekerja. Sementara Rp169.93 billion.
itu, seiring penurunan Penjualan Bersih, Beban Penjualan mengalami
penurunan 3,2% dari Rp175,58 miliar menjadi Rp169,93 miliar. With Other Expenses increased only slightly, from Rp33, 24 billion to
Rp36, 04 billion, the Company recorded a consolidated Profit before
Dengan Beban Lain-lain yang hanya sedikit meningkat, dari Rp33,24 Tax of Rp20.41 billion, an increase of 61.1% from Rp12.67 billion a
miliar menjadi Rp36,04 miliar, Perseroan secara konsolidasian year earlier. Although Other Expenses increased by 8.4%, Interest
membukukan Laba sebelum Pajak Rp20,41 miliar, meningkat 61,1% and Finance component experienced quite high decrease, 29.8%,
dari Rp12,67 miliar pada tahun sebelumnya. Walau Beban Lain-lain from Rp35.34 billion to Rp24.81 billion. This reflected the Company's
meningkat 8,4%, komponen Beban Bunga dan Keuangan mengalami successful efforts in improving the efficiency of funding for working
penurunan cukup tinggi, 29,8%, dari Rp35,34 miliar menjadi Rp24,81 capital through bank loans.
miliar. Hal ini mencerminkan keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan
efisiensi pendanaan kebutuhan modal kerja melalui kredit perbankan. Thanks to good supply chain management, in 2010 the Company
also successfully maintained its Allowance for Inventory Losses at
Berkat pengelolaan yang baik terhadap rantai pasok, pada 2010 quite reasonable levels, i.e. Rp3.34 billion from Rp3.43 billion a year
Kerugian Penyisihan Persediaan juga berhasil dijaga pada tingkat earlier. With such improvement in supply chain management, the
yang memadai, yaitu Rp3,34 miliar atau sedikit menurun dibanding Company managed to streamline overall business processes.
Rp3,43 miliar pada tahun sebelumnya. Dengan peningkatan
manajemen rantai pasok seperti ini, Perseroan berhasil meningkatkan
proses bisnis secara keseluruhan.

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 37


Peningkatan Laba sebelum Pajak yang mencapai 61,1% itulah yang It was the increase of Income before Taxes that reached 61.1%
membuat Indofarma membukukan Laba Bersih Rp12,55 miliar, atau that allowed Indofarma to register a Net Profit of Rp12.55 billion, an
meningkat 482,8% dibanding tahun sebelumnya, tanpa meninggalkan increase of 482.8% over the previous year, without failing its duty as a
kewajibannya sebagai pemasok utama OGB berkualitas—produk major supplier of quality OGB—pharmaceutical products that provide
farmasi yang memberi manfaat besar bagi masyarakat. Penataan substantial benefits to the society. Continuous strategic realignment of
portofolio penjualan produk yang berkelanjutan dan terarah akan product sales portfolio and directed will increase profit margins, while
meningkatkan margin laba sementara peran Perseroan sebagai pilar allowing the Company to maintain its role as the main pillar of national
utama sistem pelayanan kesehatan nasional akan tetap terjaga. health care system.

Pada 2010, Jumlah Aset Indofarma mengalami peningkatan dari In 2010, Indofarma’s Total Assets experienced increase from
Rp728,03 miliar menjadi Rp733,96 miliar. Peningkatan sebesar 0,8% Rp728.03 billion to Rp733.96 billion. The 0.8% increase was mainly
ini terutama disebabkan oleh peningkatan Jumlah Aset Tidak Lancar due to the increase of the Company’s Total Non-Current Assets, from
Perseroan, dari Rp146,81 miliar menjadi Rp151,29 miliar. Sementara Rp146.81 billion to Rp151.29 billion. Meanwhile, the Company's Total
itu, Jumlah Aset Lancar Perseroan meningkat tipis, dari Rp581,22 miliar Current Assets increased slightly, from Rp581.22 billion to Rp582.66
menjadi Rp582,66 miliar. billion.

Peningkatan Jumlah Aset Lancar tersebut terutama diraih melalui The increase on Total Current Assets was primarily achieved through
peningkatan Kas dan Setara Kas serta Persediaan yang cukup tinggi, the quite high increase of Cash and Cash Equivalents and Inventories,
masing-masing 9,1% (dari Rp110,88 miliar menjadi Rp120,92 miliar) respectively 9.1% (from Rp110.88 billion to Rp120.92 billion) and
dan 12,2% (dari Rp141,95 miliar menjadi Rp159,25 miliar). Dibarengi 12.2% (from Rp141.95 billion to Rp159.25 billion). Coupled with
dengan penurunan Jumlah Kewajiban Lancar, yaitu dari Rp376,91 miliar a decrease in Total Current Liabilities, from Rp376.91 billion to
menjadi Rp375,54 miliar, peningkatan tipis Jumlah Aset Lancar tersebut Rp375.54 billion, the slight increase in Total Current Assets allowed
memungkinkan Perseroan meningkatkan Rasio Lancar dari 154,2% the Company to increase Current Ratio, from 154.2% to 155.2%.
menjadi 155,2%.
Therefore, in 2010 Indofarma’s financial condition was liquid enough
Dengan demikian, pada 2010 kondisi keuangan Indofarma cukup likuid to cover its Current Liabilities. Moreover, as of December 31, 2010,
untuk menutup kewajiban jangka pendeknya. Apalagi, per 31 Desember the Company’s Net Cash from Operating Activities was also positive,
2010 Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Perseroan juga positif, walau although decreased from Rp40.56 billion to Rp23.71 billion.
mengalami penurunan dari Rp40,56 miliar menjadi Rp23,71 miliar.

Kinerja bisnis yang meningkat. 3

Pada 2010, peningkatan portofolio penjualan produk telah meningkatkan Laba Bersih Perseroan
hingga mencapai enam kali lipat Laba Bersih tahun sebelumnya. 2

Improved business performance.


1
In 2010, the improvement of product sales portfolio increased the Company's Net Income
to almost six times of that attined in the preceding year.
0
1,25% 0,73% ‘06 ‘07 ‘08 ‘09 ‘10
0,46% 0,55%
72,67% 0,87% 64,15%
1,38% Portofolio produk yang lebih baik. Peningkatan proporsi
penjualan bersih kelompok produk yang memberikan margin
tinggi membuat portofolio produk Indofarma lebih baik, pada
2010.
22,54% 2010 2009
1,71% Better product portfolio. Increase on the proportion of net
% sales of product group that gave high profit margin made
31,58
Indofarma's product portfolio better, in 2010.
1%
2,1
Penjualan Bersih Indofarma berdasarkan Kelompok Produk I Indofarma's Net Sales by Product Group
(Rp miliar I Rp billion) 2010 2009
Etikal | Ethical 761,49 721,73
OTC | OTC 17,87 23,77
Alat Kesehatan | Medical Devices 236,15 355,35
Diagnostik | Diagnostic 14,43 9,77
Lain-lain
38 | Annual Report| 2010
Others PT Indofarma (Persero) Tbk 4,87 6,19
Ekspor | Export 13,11 8,25
Proses Internal
Internal Operations

Efisiensi dan Fleksibilitas Efficiency and Flexibility

PADA 2010, kinerja bisnis Indofarma mengalami peningkatan IN 2010, Indofarma’s business performance increased significantly.
berarti. Secara konsolidasian, Perseroan berhasil meningkatkan In consolidated term, the Company managed to increase Net Income
Laba Bersih dari Penjualan Bersih yang lebih rendah daripada tahun from Net Sales that was lower than the previous year. The improved
sebelumnya. Peningkatan bottom line di tengah penurunan top line ini bottom line amid the declining top line reflected the Company’s
mencerminkan keberhasilan Perseroan meningkatkan efisiensi proses successful efforts in improving the efficiency of its business
bisnisnya. Peningkatan proses bisnis yang terjadi juga tercermin pada processes. The improved business processes were also reflected on
penurunan rasio Beban Pokok Penjualan terhadap Penjualan Bersih the decreasing of Cost of Goods Sales to Net Sales ratio from 72.9%
dari 72,9% menjadi 69,6%. to 69.6%.

Memang, sebagian penurunan Beban Pokok Penjualan yang terjadi Indeed, some reduction in Cost of Goods Sold was due to the
akibat dari penurunan Penjualan Bersih yang mencapai 6,9%. Selain decrease in Net Sales of 6.9%. In addition, in 2010 there was also
itu, pada 2010 juga terjadi penguatan nilai tukar rupiah sehingga harga strengthening of rupiah so that the price of raw materials—of which
bahan baku—yang 80% masih harus diimpor—turun dalam rupiah. 80% has still to be imported—decreased in rupiah. For the record,
Sebagai catatan, dari awal Januari 2009, nilai tukar rupiah terhadap from early January 2009, the rupiah exchange rate against the
dollar AS mencapai rata-rata Rp10.500 dan menurun sampai di bawah US dollar reached an average of Rp10,500 and declined to below
Rp10.000 pada minggu pertama September dan ditutup pada tingkat 10,000 in the first week of September and closed at Rp9,450 per 31
Rp9.450 per 31 Desember. Pada 2010, nilai tukar rata-rata rupiah December. In 2010, the average exchange rate of rupiah against the
terhadap dollar AS dibuka pada sekitarRp9.300 (per 4 Januari) dan US dollar opened at around Rp9,300 (per 4 January) and continued
terus menurun hingga menyentuh Rp8.990 (per 31 Desember). to decline until touched Rp8,990 (as of 31 December).

Kendati demikian, pergeseran portofolio penjualan prodk yang Nevertheless, the shifting of product sales portfolio indicated
terjadi menunjukkan bahwa peningkatan efisiensi yang dicapai pada that the improved efficiency achieved in 2010 was systemic.
2010 bersifat sistemik. Pergeseran portofolio penjualan tersebut The shifting reflected the Company’s successful efforts in
mencerminkan keberhasilan upaya penataan portofolio penjualan restructuring its product sales portfolio. As noted in the
produk yang dilakukan. Seperti yang telah disampaikan pada bagian previous section, in 2010 the Company managed to increase
sebelumnya, pada 2010 Perseroan berhasil meningkatkan proporsi the proportion of products belonged to Group I (which gave the
produk Kelompok I (yang memberikan margin laba tahunan tertinggi), highest annual profit margin), i.e. to 10.8% from 7.7% in the
yaitu menjadi 10,8% dari 7,7% pada tahun sebelumnya, dan previous year, and reduce the proportion of products belonged
menurunkan proporsi produk Kelompok IX (yang memberikan margin to Group IX (which provided the lowest annual profit margin), to
laba tahunan terendah), menjadi 25,8% dari 56,4%. 25.8% from 56.4%.

Kenyataan yang lebih menggembirakan, keberhasilan penataan The more encouraging fact was the Company’s successful efforts in
portofolio penjualan tersebut bukan sekadar karena pemangkasan restructuring its product sales portfolio was not simply due to pruning
penjualan produk-produk yang termasuk dalam Kelompok IX yang in sales of products belonged Group IX, which was quite high, 49.7%,
memang cukup tinggi, 49,7%, tetapi juga peningkatan penjualan but also resulted from the increase in sales of products belonged
produk-produk Kelompok I yang mencapai 54,7%. Selain itu, pada Group I that reached 54.7%. In addition, in 2010 the Company also
2010 Perseroan juga berhasil meningkatkan penjualan produk-produk managed to increase sales of the products of Group II and Group
Kelompok II dan Kelompok III, kelompok produk yang memberikan III, the product groups that provided quite high annual profit margin,
margin laba tahunan cukup tinggi, masing-masing 17,6% dan 20,8%. respectively 17.6% and 20.8%.

Peningkatan kinerja pada 2010 secara tidak langsung merupakan Improved performance in 2010 was indirectly the result of the
buah dari keberhasilan Perseroan meningkatkan manajemen rantai Company’s successful efforts in improving its supply chain
pasok. Pembentukan unit khusus manajemen rantai pasok yang management. The establishment of special units on supply chain
ditempatkan langsung di bawah kendali Manajemen Puncak sejak management that has since 2009 been put directly under the control
2009 memungkinkan Perseroan memantau secara lekat seluruh of Top Management enabled the Company to closely monitor the
proses bisnisnya sekaligus menempatkan Manajemen Rantai Pasok entire business process as well as placing Supply Chain Management

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 39


4

2
Penjualan Bersih Produk Indofarma vs Produk Pihak Ketiga I Net Sales of Indofarma's Products vs Third-party Products
(Rp miliar I Rp billion) 2010 2009 2008 2007 2006
1
Non-INAF 514,03 508,56 923,90 755,39 514,93
| INAF 533,89 616,50 554,68 517,77 511,75
0
Total 1.047,92 1.125,06 1.478,58 1.273,16 1.026,68 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09 ‘10

sebagai integrator lintas-bidang dalam Perusahaan. Pemantauan as the cross-sector integrator within the Company’s organization.
yang lebih baik ini dalam jangka panjang memungkinkan peningkatan The better monitoring in the long term portfolio enables continuous
berkelanjutan portofolio penjualan. Sementara itu, dalam jangka improvement of product sales portfolio. Meanwhile, in the short
pendek, peningkatan manajemen rantai pasok yang didukung oleh term, improved supply chain management, supported by information
teknologi informasi yang memberikan data online secara real time technology that provides online data in real time, allows the Company
memungkinkan Perseroan lebih adaptif terhadap perubahan pasar to be more adaptive to rapidly changing market.
yang sangat cepat.

Peningkatan efisiensi, yang ditandai dengan penurunan rasio Beban The improved efficiency, which was characterized by the decrease
Pokok Penjualan terhadap Penjualan Bersih, juga memerlukan of Cost of Goods Sold to Net Sales ratio, may also required support
dukungan optimalisasi penggunaan kapasitas produksi. Pada in form of optimized production capacity utilization. In 2010, efforts
2010, upaya peningkatan fasilitas produksi yang dilakukan sejak to improve production facilities conducted since 2008, and planning
2008, dan perencanaan dan eksekusi yang lebih baik, telah berhasil and better execution, increased the availability of Indofarma’s
meningkatkan ketersediaan produk sehingga Perseroan lebih lincah products, enabling the Company to be more agile in fulfilling the quite
memenuhi permintaan pasar yang sering tak terduga. unpredictable market demands.

Selanjutnya, dengan perencanaan dan eksekusi yang lebih baik Furthermore, with better planning and execution at the level of
pada tingkat pengadaan bahan baku dan kemasan, produksi, dan procurement of raw materials and packaging, production, and
penyediaan produk, serta pembayaran dan penagihan, Perseroan products offering, as well as payment and billing, the Company
berhasil menurunkan Beban Bunga dan Keuangan sebesar Rp10,53 managed to reduce Interest and Finance Cost up to Rp10.53 billion,
miliar, yaitu dari Rp35,34 miliar menjadi Rp24,81 miliar. from Rp35.34 billion to Rp24.81 billion.

40 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Hubungan dengan Pelanggan
Customer Relations

Memperluas Basis Kemitraan Bisnis Broadening Business Networks

JARINGAN mitra bisnis yang luas merupakan kunci sukses dalam EXTENSIVE network of business partners is the key success in
memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Untuk winning increasingly tighter business competition. To broaden its
memperluas basis pelanggan—mitra bisnis terpenting Indofarma— customer base— Indofarma’s most important business partner—
Perseroan melakukan upaya terpadu, termasuk kemitraan dengan the Company makes integrated efforts, including partnership with
BUMN lain yang menawarkan produk dan/atau jasa yang diperlukan. other State-owned Enterprises. This approach enabled Indofarma
Pendekatan inilah yang membuat Perseroan pada 2010 mampu to significantly reduce the Expenses, allowing it to increase profit
menurunkan biaya sehingga dapat meningkatkan margin laba. margins.

Salah satu terobosan yang berhasil dilakukan Indofarma adalah Among Indofarma’s successful breakthrough was the partnering with
menggandeng PT Telkom Tbk, BUMN yang bergerak di bidang PT Telkom Tbk, the state-owned telecommunication company, for
telekomunikasi, untuk penyediaan jejaring telekomunikasi yang the provision of telecommunications network which is the backbone
merupakan backbone aplikasi teknologi informasi Perseroan. Jaringan of the Company’s information technology applications. Telkom's
telekomunikasi Telkom yang luas dan andal telah memungkinkan extensive, reliable telecommunications network enabled the Company
Perseroan memanfaatkan sistem teknologi online yang real time to take advantage of online, real time technology at lower cost than
dengan biaya yang lebih murah daripada sebelumnya. Penghematan ever before. The cost savings in 2010 that was around Rp80 million/
biaya yang pada 2010 mencapai sekitar Rp80 juta/bulan ini month gave quite significant contribution to the Company’s successful
memberikan andil yang cukup besar dalam keberhasilan upaya efforts in improving its business process efficiency.
peningkatan efisiensi yang dilakukan Perseroan.
In addition, the Company also encourages its subsidiaries, Indofarma
Selain itu, Perseroan juga mendorong anak perusahaan, Indofarma Global Medika (IGM), to collaborate more extensively with international
Global Medika (IGM), untuk menjalin kerja sama lebih luas dengan principals that own valuable brands, technology and patents. To
prinsipal internasional pemilik merek, teknologi dan paten yang increase the proportion of products that provide higher profit margins
berharga. Pengembangan jejaring kemitraan bisnis tersebut harus in the product sales portfolio, the expansion of business partnership
dilakukan secara cerdas agar dapat meningkatkan proporsi produk networks should be done intelligently. In this case, the Company’s
yang menjanjikan margin laba lebih tinggi dalam portofolio penjualan. supply chain management would help IGM optimizing its product
Dalam hal ini, manajemen rantai pasok yang dilakukan Perseroan sales portfolio.
turut membantu IGM melakukan optimalisasi portofolio penjualan
produknya. Among efforts the Subsidiary Company should continue to make is
the development of owned brands, including for medical devices.
Salah satu upaya yang terus diusahakan peningkatannya adalah Expansion on OEM (original equipment manufacturing) partnership
pengembangan merek milik sendiri, termasuk untuk produk-produk with the owner of the technology would enable the distribution and
alat kesehatan. Perluasan kerja sama OEM (original equipment trading subsidiary to launch more products, complementing Kordis
manufacturing) dengan pemilik teknologi memungkinkan anak (disposable syringe), Medigut (surgical suture), e-Power (electric
perusahaan distribusi dan perdagangan Indofarma meluncurkan lebih infusion pumps) , and Erga (electromedic equipment) which have
banyak produk, melengkapi merek-merek Kordis (jarum suntik sekali been quite well known.
pakai), Medigut (benang operasi), e-Power (pompa infus elektrik), dan
Erga (peralatan elektromedika) yang telah cukup dikenal di pasar. Indofarma itself, as a company with pharmaceutical manufacturing
as its core business, seeks to expand partnerships to increase the
Indofarma sendiri, sebagai perusahaan dengan produksi obat sebagai proportion of Owned-Brand Drug (OND). In so doing so, in 2010 the
bisnis inti, berupaya memperluas kemitraan untuk meningkatkan Company among others signed a memorandum of understanding
proporsi Obat Nama Dagang (OND). Untuk itu, pada 2010 Perseroan with the Agency for the Assessment and Application of Technology
antara lain menandatangani kerja sama dengan Badan Pengkajian (BPPT) on the development of a topical wound healing preparation
dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk pengembangan formulasi containing chitosan and Pegagan extract as active ingredients.
sediaan untuk pengobatan luka luar berbahan aktif kitosan dan
ekstrak Pegagan.

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 41


Hal lain yang memberikan harapan jangka panjang adalah indikasi Other thing that gives the Company long-term confidence was an
meningkatnya permintaan pasar ekspor terhadap produk Indofarma. indication of the increasing demand of export markets for Indofarma’s.
Memberikan respons yang cepat, pada 2010 Perseroan berhasil Providing a fast response, in 2010 the Company managed to increase
meningkatkan Penjualan Bersih produk etikalnya ke mancanegara, its Net Sales on ethical products to international market—Afghanistan,
menjadi Rp10,533 miliar dari Rp5,40 miliar—yaitu ke Afghanistan, Myanmar, Iraq, Nigeria, Jordan, the Philippines and Singapore —from
Myanmar, Irak, Nigeria, Yordania, Filipina dan Singapura—sehingga Rp5.40 billion to Rp10.533 billion, allowing the Company to boost its
penjualan ekspor Perseroan meningkat menjadi Rp13,11 miliar dari export sales to Rp13.11 billion from Rp8,25 billion a year earlier. In an
Rp8,25 miliar pada tahun sebelumnya. Sebagai upaya menjadikan effort to make the international market one of the Company’s pillars
pasar internasional salah satu pilar pemasaran Indofarma di era of marketing in the era of global trade, Indofarma will more actively
perdagangan global, Perseroan akan lebih aktif memperluas jaringan expand its business networks abroad.
bisnis di mancanegara.
In order to serve the broader business network, Indofarma continues
Guna melayani jaringan bisnis yang lebih luas itu, Indofarma to strengthen its human resources (HR) in the marketing area,
terus memperkuat sumberdaya manusia (SDM) di bidang particularly those in the field, with new talent. While maintaining zero
pemasaran, terutama yang di lapangan, dengan talenta baru. growth policy for HR in general, the expansion of marketing people
Masih mempertahankan kebijakan zero growth untuk SDM would encourage the establishment of a more market-oriented
secara keseluruhan, penambahan jajaran pemasaran ini sekaligus organization.
mendorong pembentukan organisasi yang lebih berorientasi pasar.
In addition, to satisfy an increasingly diverse customer needs,
Selain itu, agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin Indofarma continue to expand its product offering. Throughout 2010,
beragam, Indofarma terus menambah ragam produk. Sepanjang 2010, the Company launched nine items of new products and made ready
Perseroan meluncurkan sembilan item produk baru dan mempersiapkan other 21 items of new products—all of a reliable product quality—to
21 item produk baru lainnya—semua dengan kualitas produk yang dapat be launched in gradually in 2011.
diandalkan—untuk diluncurkan secara bertahap pada 2011.
The new products, especially those with own-brand name (OND),
Penyediaan produk baru, terutama dengan nama dagang, diharapkan are expected to become a profit generator within Indofarma’s
akan menjadi profit generator dalam struktur bisnis Indofarma. business structure. Meanwhile, strategy to provide OGB that are
Sementara itu, penyediaan rentang produk OGB yang lebih lengkap akan more complete in product ranges will improve the Company’s
meningkatkan daya saing Perseroan di pasar reguler maupun institusi, competitiveness in both regular and institution markets, making
mempermudah tercapainya tujuan bisnis jangka pendek yang pada us better able to achieve short-term goals that in turn will support
gilirannya akan mendukung pencapaian tujuan jangka panjang Indofarma. Indofarma’s endeavor on its long-term goals

Produk yang Diluncurkan pada 2010 | Products Launched in 2010


OND

Zinkid 10mg/5ml Sirup Zinc sulphate 10mg

OGB
Ibuprofen 100mg/5ml Suspensi Ibuprofen 100mg
Ibuprofen 200mg/5ml Suspensi Ibuprofen 200mg
Cetirizine 5mg/5ml Sirup Cetirizine 5mg
Cetirizine 10mg/ml Drops Cetirizine 10mg
Glucosamin Tablet Glucosamin HCl 500mg; Chondroitin sulfat 400mg; Vit C 50mg; Vit E 50mg; Mangan 2,5mg; Magnesium 20mg; Zinc 5mg; Selenium 24mg
Salbutamol 2mg/5ml Sirup Salbutamol 2mg
Ketorolac 10mg/ml Injeksi Ketorolac 10mg
Ketorolac 10mg/ml Injeksi Ketorolac 30mg

42 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Pertumbuhan dan Pembelajaran
Learning and Growth

Upaya Terpadu Mempertajam Daya Saing Integrated Efforts to Sharpen Competitiveness

DALAM iklim persaingan bisnis yang ketat, hanya mereka yang adaptif IN A VERY keen business competition, only those who are adaptive
terhadap perubahan yang akan mampu bertahan. Keyakinan terhadap toward changes will survive. Firmly believed in the paradigm,
paradigma inilah yang mendorong Indofarma untuk melaksanakan Indofarma was encouraged to complete strategic realignment.
perubahan strategis. Diluncurkan pada 2009, pembenahan strategis Launched in 2009, the strategic realignment to improve the
guna meningkatkan kemampuan Perseroan menyesuaikan diri dengan Company’s ability in adapting to the rapidly changing market has been
pasar yang berubah cepat ini telah memberikan hasil yang menjanjikan. giving promising results.

Pada 2010, upaya terpadu yang ditunjang manajemen rantai pasok In 2010, integrated efforts supported by supply chain management
yang ditempatkan langsung di bawah manajemen puncak telah berhasil which is put directly under the top management enables the
meningkatkan proporsi penjualan produk yang menjanjikan margin Company to increase the proportion of products that gave booth
laba dan compound annual growth rate (CAGR) tinggi dalam portofolio high profit margin and compound annual growth rate (CAGR) within
Penjualan Bersih Indofarma. Kalau pada 2009, proporsi Kelompok I, II, Indofarma’s Net Sales portfolio. While in 2009, the proportion of
dan III dalam portofolio penjualan bersih Perseroan hanya 13%, pada Group I, II, and III in the Company's net sales portfolio only 13%, in
2010 proporsi ketiga Kelompok yang menjanjikan margin laba dan 2010 the proportion of the three groups that gave high profit margin
CAGR tinggi tersebut meningkat jadi 17% dan, sebaliknya, proporsi and CAGR increased to 17% and, conversely, the proportion of Group
Kelompok VII, VIII, dan XI menurun dari 63% jadi 34%. VII, VIII, and XI decreased from 63% to be 34%.

Peningkatan yang bersifat sistemik inilah yang membuat Indofarma The systemic increased made Indofarma in 2010 able to reach
pada 2010 meraih Laba Bersih yang hampir enam kali lipat dibanding Net Income of almost six times of that in previous years, from the
pada tahun sebelumnya, dari Penjualan Bersih yang 6,9% lebih Net Sales that was 6.9% lower. In 2011, the strategic alignments
rendah. Pada 2011, perubahan strategis yang dilakukan diharapkan are expected to increase the proportion of Group I, II and III to
akan meningkatkan proporsi Kelompok I, II dan III menjadi 20% dan 20% and maintain the proportion Group VII, VIII, and XI at 34%
mempertahankan proporsi Kelompok VII, VIII, dan XI pada tingkat 34%. level.

Indofarma tentu saja dapat menurunkan proporsi Kelompok VII, VIII, Indofarma is certainly able to reduce the proportion of Group VII, VIII,
dan XI ke tingkat minimal. Keputusan untuk mempertahankan proporsi and XI to a minimal level. The decision to keep the proportions quite
yang cukup tinggi, 34%, untuk ketiga Kelompok yang memberikan high, 34%, for the three groups that provide low profit margin shows
margin laba rendah ini menunjukkan komitmen Perseroan sebagai the Company’s commitment as the provider of essential drugs of
penyedia obat-obat esensial dengan harga terjangkau. affordable prices.

Di bidang produksi, pembenahan terpadu yang dilakukan Indofarma In the production sector, with the integrated restructuring Indofarma
juga telah berhasil meningkatkan efisiensi proses bisnis dan also managed to improve its business process efficiency and sharpen
mempertajam prioritas kerja. Dengan selesainya renovasi yang work priorities. With the completion of renovations done to meet the
dilakukan untuk memenuhi persyaratan c-GMP, pada 2010 fasilitas requirements of c-GMP, in 2010 the Company’s main production
produksi utama Perseroan telah dapat kembali beroperasi penuh. facility resumed to its full capacity.

Peningkatan ini mengurangi keharusan Perseroan untuk melakukan The improvement reduced the necessity for the Company to toll-out,
toll-out manufacturing sehingga menghemat biaya dan meningkatkan saving manufacturing costs and improving flexibility to anticipate
fleksibilitas yang diperlukan untuk mengantisipasi kebutuhan pasar the rapidly changing markets. And, equally important, with the
yang berubah cepat. Dan, yang tak kalah penting, dengan penerapan implementation of appropriate sourcing strategy and improved
strategi alih-daya yang tepat dan peningkatan manajemen produksi, production management, the production facilities that now support
fasilitas produksi yang mendukung operational excellence tersebut operational excellence provide opportunities for the production sector
memberi peluang bagi bidang produksi untuk menjadi profit center— to become a profit center, in the long run.
dalam jangka panjang.

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 43


Dalam hal sumber daya manusia (SDM), Indofarma terus melakukan In terms of human resources (HR), Indofarma continues its
peningkatan secara terpadu. Untuk meningkatkan kualitas para integrated improvement efforts. To improve its quality professionals,
profesionalnya, Peseroan tak segan menanam investasi dalam bentuk the Company invests quite heavily on continuous training and
pelatihan berkelanjutan. Berbagai kegiatan juga diciptakan untuk education. Various activities are also created to increase the sense
meningkatkan rasa kebersamaan dan memperkuat teamwork. Pada 2010, of togetherness and strengthen teamwork. In 2010, with more focus
dengan program yang lebih terarah—salah satunya dengan menerapkan program—among them was the implementation of the training for
sistem training for trainers yang mewajibkan peserta menularkan hasil trainers system that requires participants to spread knowledge gained
pelatihan kepada karyawan lain—Perseroan mempertahankan program to other employees—the Company maintained it intensive training
pelatihan yang intensif, minimal rata-rata 20 jam/karyawan. programs, an average of 20 hours/employee at minimum.

Selain itu, Perseroan juga meneruskan kebijakan yang telah diayun In addition, the Company also continues the policy adopted in the
pada tahun sebelumnya, yaitu memberikan beasiswa bagi karyawan previous year: Providing scholarships for outstanding employees who
berprestasi yang berhasil menembus program pendidikan pascasarjana managed to enroll post-graduate program at a leading university.
di universitas berkualitas. Upaya pendidikan dan pelatihan yang The well-plan education and training programs are expected to
demikian diharapkan dapat meningkatkan SDM sehingga Perseroan improve human resources, enabling the Company to weather greater
mampu meghadapi tantangan yang semakin besar, tanpa harus challenges without having to significantly increase the number of
menambah jumlah karyawan secara signifikan (zero growth). employees (zero growth).

Guna menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang kondusif, To create and nurture highly conducive working environment,
Indofarma terus menerapkan prinsip-prinsip Competency-Based Indofarma will continue to consistently implement Competency-Based
Organization secara konsisten. Pemetaan career path system yang Organization principles. More clearly defined career path—that among
jelas—yang antara lain mewajibkan seseorang untuk menguasai others requires any personnel to master at least two work areas to
minimal dua bidang kerja agar dapat dicalonkan untuk promosi qualify the candidacy for promotion to higher, related position—has
ke jabatan terkait di atasnya—telah meningkatkan motivasi kerja. been boosting employees' morale. Moreover, the Company has also
Perseroan juga telah mengkomunikasikan deskripsi kerja, terutama been communicated job descriptions, particularly for middle-level
untuk manajemen tingkat menengah, dan mengacu pada Key management, and Key Performance Indicator (KPI).
Performance Indicator (KPI) sebagai alat pengukur kinerja.

Komposisi Sumber Daya Manusia Indofarma


I Composition of Indofarma's Human Resources

Direktorat 2010 2009 Directorate


Indofarma Indofarma
Produksi 403 411 Production
Pemasaran 227 210 Marketing
Lain-lain 238 244 Others
Sub Jumlah 868 865 Sub Total
IGM IGM
Operasional 632 660 Operation
Pendukung 116 91 Supporting
Sub Jumlah 748 751 Sub Total
Jumlah 1.616 1.616 Total

44 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Kinerja Anak Perusahaan
Performance of Subsidiary Company

Menuju Portofolio yang Lebih Seimbang Towards More balanced Portfolio

TAHUN 2010 merupakan tahun pembenahan besar bagi YEAR 2010 was the year of great restructuring for Indofarma Global
PT Indofarma Global Medika (IGM), anak perusahaan PT Indofarma Medika (IGM), the subsidiary of Indofarma in the distribution and
(Persero), Tbk. yang bergerak di bidang distribusi dan trading obat trading of pharmaceutical products and medical devices. Along the
dan alat kesehatan. Seiring upaya strategic realignments yang strategic realignments undertaken by its holding company, IGM made
dilakukan perusahaan induk, IGM melakukan rasionalisasi sehingga rationalization and consequently its Net Sales experienced decrease
pada 2010 Penjualan Bersih-nya mengalami penurunan. in 2010.

Pada 2010 itu, Penjualan Bersih IGM menurun 5,7% menjadi In 2010, IGM’s Net Sales decreased 5.7% to Rp1.038,45 billion
Rp1.038,45 miliar dari Rp1.100,91 miliar pada tahun sebelumnya. from Rp1.100,91 billion a year earlier. The decrease in Net Sales
Penurunan Penjualan Bersih ini terutama terjadi di pasar institusi yang was mainly in the institution market that has been increasingly
semakin tersegmentasi dengan kian banyaknya relokasi anggaran segmented with a growing number of budget relocation to
penyediaan obat ke daerah, di era otonomi daerah ini. Penjualan the district level in the era of regional autonomy. The lower
Bersih yang yang lebih rendah membuat Laba Kotor IGM mengalami Net Sales made IGM’s Gross Profit to decrease by 2.7% to
penurunan 2,7% menjadi Rp179,48 miliar dari Rp184,56 miliar Rp179.48 billion from Rp184.56 billion in the previous year.
dibanding pada tahun sebelumnya.
The decrease in Gross Profit that was smaller than that in Net
Penurunan Laba Kotor yang lebih kecil dibanding penurunan Sales indicated a shift in product sales portfolio; the proportion of
Penjualan Bersih ini menunjukkan terjadinya pergeseran portofolio products provided higher profit margins increased. This was an
penjualan produk; proporsi produk yang memberikan margin laba indication that the strategic realignment brought IGM to the right
tinggi meningkat. Keadaan ini menjadi indikasi bahwa strategic track.
realignment yang telah membawa IGM ke arah yang benar.
Furthermore, due to an increase in Operating Expenses, from
Selanjutnya, karena terjadi peningkatan Beban Usaha, dari Rp157,94 Rp157.94 billion to Rp160.24 billion, IGM’s Operating Profit also
miliar menjadi Rp160,24 miliar, Laba Usaha IGM juga turun, yaitu decreased, i.e. to Rp19.25 billion from Rp26.61 billion a year earlier.
menjadi Rp19,25 miliar dari Rp26,61 miliar pada tahun sebelumnya. With the increase in Other Expenses, IGM’s Net Income experienced
Dengan meningkatnya Beban Lain-lain, Laba Bersih IGM pun mengalami negative growth, from Rp9.55 billion to Rp2.30 billion.
pertumbuhan negatif, dari Rp9,55 miliar menjadi Rp2,30 miliar.
On the Balance Sheet, in 2010 both IGM’s Total Assets and Current
Di sisi Neraca, pada 2010, Jumlah Aset dan Aset Lancar IGM Assets experienced increase, respectively from Rp518.51 billion and
mengalami kenaikan, masing-masing dari Rp518,51 miliar dan Rp488.95 billion to Rp538.87 billion and Rp503.66 billion. However,
Rp488,95 miliar menjadi Rp538,87 miliar dan Rp503,66 miliar. Tetapi, the increase in Total Assets and Current Assets, each of which only
kenaikan Jumlah Aset dan Aset Lancar yang masing-masing hanya 3.9% and 3.0% was followed by the increase in Current Liabilities
3,9% dan 3,0% ini diikuti oleh kenaikan Jumlah Kewajiban dan and Total Liabilities that was higher, i.e. 4.7% and 4.1%, respectively,
Kewajiban Lancar yang lebih tinggi, 4,7% dan 4,1%, yaitu masing- from Rp383.48 billion and Rp378.11 billion to Rp401.54 billion and
masing dari Rp383,48 miliar dan Rp378,11 miliar menjadi Rp401,54 Rp393.70 billion.
miliar dan Rp393,70 miliar.
Therefore, IGM’s Current Ratio also decreased slightly, to 127.9%
Dengan demikian, Rasio Lancar juga mengalami sedikit penurunan, from 129.3% in the previous year, in paper still liquid enough to cover
menjadi 127,9% dari 129,3% pada tahun sebelumnya, di atas kertas its current liabilities. However, the liquidity experienced deficit in Net
masih cukup likuid untuk menutup kewajiban jangka pendeknya. Tetapi, Cash Flows from Operating Activities that receded from Rp6.48 billion
likuiditas mengalami defisit pada Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional to minus Rp9.96 billion.
yang menyurut dari Rp6,48 miliar menjadi minus Rp9,96 miliar.

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 45


Kantor pusat baru Indofarma Global Medika
I Indofarma Global Medika's new head office

Pertumbuhan negatif yang terjadi tersebut diharapkan bersifat The negative growth is expected to be temporary. Strategic
sementara. Pembenahan yang dilakukan sepanjang 2010 diharapkan realignment carried out throughout 2010 is expected to give a more
akan memberikan portofolio penjualan produk yang lebih seimbang. balanced product sales portfolio. Meanwhile, some brands that were
Sementara itu, beberapa brand yang dikembangkan oleh IGM juga developed by IGM are also expected to contribute greater sales.
diharapkan dapat memberikan sumbangan penjualan yang lebih besar.

Beberapa brand produk alat kesehatan yang memberikan margin laba Some brands of medical devices and other health care products
cukup tinggi namun nilai penjualannya masih kecil tersebut adalah that give quite high profit margin but still small sales value are Kordis
Kordis (jarum suntik sekali pakai), Erga (peralatan elektromedis), Medigut (disposable syringe), Erga (electromedic equipment), Medigut (surgical
(benang bedah), dan e-Power (pompa infus elektrik). Upaya diversifikasi suture), and e-Power (electric infusion pumps). Other diversification
lain yang dilakukan IGM pada 2010 adalah menjalin kerja sama dengan effort IGM taken in 2010 is to establish cooperation with a number of
sejumlah rumah sakit besar di Tanah Air di bidang laboratorium. major hospitals in the Country in laboratory development.

Untuk mendukung diversifikasi terarah tersebut, IGM melakukan optimalisasi To support the targeted diversification, IGM optimized its information
teknologi informasi sehingga IGM dapat mengembangkan sistem technology, developing knowledge management systems that can be
knowledge management yang dapat dimanfaatkan sampai ke seluruh used by the entire branch office. The online, real time systems, plus
kantor cabang. Sistem yang telah online dan real time, plus penerapan the implementation of a consistent standard operating procedure,
standard operating procedure yang konsisten, tersebut memungkinkan IGM allowed IGM to improve its services toward operational excellent.
meningkatkan pelayanan menuju operational excellent.
As a long-term effort, IGM develops education and training system.
Sebagai upaya jangka panjang, IGM mengembangkan sistem The system that is strategy and business operation-based—IGM-
pendidikan dan pelatihan. Berbasis strategi dan operasional bisnis, Human Capital Academy—is expected to produce strong sales
sistem tersebut—IGM Human Capital Academy—diharapkan akan and marketing forces that will be the backbone of the Company’s
mencetak tenaga penjualan dan pemasaran tangguh yang dapat distribution business.
diandalkan menjadi tulang punggung bisnis distribusi Perseroan.

46 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Keterangan Item
2010 2009
Laporan Laba-Rugi (Rp miliar) Income Statements (Rp billion)
Penjualan bersih 1.038,45 1.100,91 Net sales
Beban Pokok Penjualan 858,96 916,35 Cost of Goods Sold
Laba (rugi) kotor 179,48 184,56 Gross income (loss)
Beban usaha 160,24 157,94 Operating expense
Laba usaha 19,25 26,61 Operating income (loss)
Laba (rugi) bersih 2,30 9,55 Net income (loss)

Neraca (Rp miliar) Balance Sheet (Rp billion)


Jumlah Aset 538,87 518,51 Total Assets
Aset lancar 503,66 488,95 Current assets
Kewajiban 401,54 383,48 Liabilities
Kewajiban lancar 393,70 378,11 Current liabilities
Ekuitas 137,33 135,03 Equity

Rasio Usaha dan Informasi Lain Financial Ratios and Other Information
Laba terhadap Aktiva (%) 0,43 1,84 Return on Assets (%)
Laba terhadap Ekuitas (%) 1,67 7,07 Return on Equity (%)
Margin laba usaha (%) 1,85 2,42 Gross profit margin (%)
Margin laba bersih (%) 0,22 0,87 Net profit margin (%)
Rasio lancar (%) 127,93 129,31 Current ratio (%)

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 47


48 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk
Laporan Auditor 2010

Auditor's Report 2010

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 49


halaman ini sengaja dikosongkan
this page is intentionally left blank

50 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 51
Daftar Isi l Index

1 Laporan Auditor Independen


| Independent Auditor’s Report

3 Neraca per 31 Desember 2010 dan 2009


| Balance Sheet as of December 31, 2010 and 2009

5 Laporan Laba - Rugi per 31 Desember 2010 dan 2009


| Income Statements as of December 31, 2010 and 2009

6 Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember 2010 dan 2009


| Statements of Changes in Equity as of December 31, 2010 and 2009

7 Laporan Arus Kas per 31 Desember 2010 dan 2009


| Statements of Cash Flow as of December 31, 2010 and 2009

8 Catatan atas Laporan Keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk.


| Note to Financial Statements of PT Indofarma (Persero) Tbk.

52 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Auditor Report 2010 | 1
2 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 3
4 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 5
6 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 7
8 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 9
10 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 11
12 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 13
14 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 15
16 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 17
18 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 19
20 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 21
22 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 23
24 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 25
26 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 27
28 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 29
30 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 31
32 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 33
34 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 35
36 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 37
38 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 39
40 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 41
42 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 43
44 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 45
46 | Auditor Report 2010
Auditor Report 2010 | 47
48 | Auditor Report 2010
halaman ini sengaja dikosongkan
this page is intentionally left blank

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 49


halaman ini sengaja dikosongkan
this page is intentionally left blank

50 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


halaman ini sengaja dikosongkan
this page is intentionally left blank

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 53


54 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk
halaman ini sengaja dikosongkan
this page is intentionally left blank

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 55


halaman ini sengaja dikosongkan
this page is intentionally left blank

56 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Profil Usaha Indofarma Global Medika

Business Profile of Indofarma Global Medika

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 57


Indofarma
Global Medika

Profil Bisnis Indofarma Global Medika


Business Profile of Indofarma Global Medika

Berawal dari sebuah unit distribusi PT STARTED from a distribution unit of PT


Indofarma (Persero), PT Indofarma Global Indofarma (Persero), PT Indofarma Global
Medika (IGM) telah berkembang menjadi sebuah Medika (IGM) has been growing into a
perusahaan distribusi dan trading produk farmasi distribution and trading company specializing
dan alat kesehatan dengan Jumlah Aset Rp712,59 on pharmaceutical products and medical
miliar dan Penjualan Bersih Rp1.255,97 miliar. devices with Total Assets of Rp712.59 billion
Sejak didirikan pada 1996 itu, jaringan distribusi and Net Sales of Rp1,255.97 billion. Since its
IGM telah berkembang dari hanya empat kantor founding in 1996, IGM's distribution network
cabang yang semuanya berlokasi di Pulau Jawa has proliferated from only four branch offices
menjadi 22 (pada 1999) dan 28 (pada 2006) yang that all were located in the Island of Jawa to
tersebar di seluruh Nusantara. 22 (in 1999) and 28 (in 2006) throughout the
Archipelago.
Pada 2010, IGM memiliki jaringan distribusi
dengan 30 kantor cabang yang telah terintegrasi In 2010, IGM's distribution network comprised
penuh dengan sistem Enterprise Resource of 30 branch offices, fully integrated under
Planning (ERP) yang didukung Oracle database. an Oracle (data)based Enterprise Resource
Dengan fasilitas online, real time yang canggih Planning (ERP) system. Having the sophisticated
ini—dan komitmen kuat untuk memberikan online, real time facility—and strong commitment
kepuasan kepada pelanggan melalui pelayanan to provide highest satisfaction for our customers
dan upaya terbaik—kami yakin IGM akan through services and extended efforts—we
berkembang lebih pesat dan mendukung are strongly believed that IGM will grow more
pertumbuhan Indofarma secara keseluruhan di rapidly, supporting Indofarma's overall growth in
masa mendatang. the future.

Misi Perusahaan Corporate Mission

Memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui pelayanan dan upaya terbaik Ensuring highest satisfaction for our customers through services and extended
•M
 enyediakan produk yang bermutu kepada para pelanggan, dengan harga yang efforts
bersaing • Providing quality products to the customers at competitive price
•M
 emiliki produk yang paling diinginkan dalam jumlah yang memadai untuk kebutuhan • Maintaining stocks of popular products for immediate delivery
pengiriman segera • Giving the customers a more complete business understanding in term of
•M
 emberikan pelanggan pengalaman bisnis secara total, dengan memenuhi services, comfort and ethical standard of doing business.
harapan pelanggan dalam pelayanan, kenyamanan maupun standar etika bisnis

58 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Mitra Strategis Indofarma Global Medika | Indofarma Global Medika's Strategic Partners
Perusahaan | Company Asal | Origin Perusahaan | Company Asal | Origin
Indofarma Indonesia Widatra Indonesia
Edan Instrument Corporation Indonesia DNV Indonesia
Chengdu Indonesia Trimed Indonesia
Otsuka Indonesia Graha Farma Indonesia

President
Director

Operational Finance
Director Director

Head of Head of Finance,


Head of Sales
Internal Control Accounting
(Branch)
& Legal & Tax

Head of
Head of Sales Head of
Information
(Institution) HR & GA
Technology

Head of Head of
Head of
Business Supply Chain
Operation
Development Management

Branch
Manager

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 59


Indofarma
Global Medika

PT Indofarma Global Medika


Komisaris | Board of Commissioners

Muhammad Asawir Harahap Djasriadi


Komisaris Utama Komisaris
| President Commissioner | Commissioner
Lahir di Padangsidempuan, 11 Agustus 1946 Lahir di Jambi, 28 Mei 1956
Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia.

Beliau dipercaya menjadi Komisaris Utama Beliau dipercaya menjadi Komisaris PT Indofarma
PT Indofarma Global Medika (IGM) sejak Mei 2010. Global Medika (IGM) sejak 2008. Gelar Sarjana
Gelar Sarjana Akuntansi diperolehnya dari Institut Ilmu ekonomi-Manajemen diperolehnya pada 1987. Drs.
Keuangan pada 1975. Drs. Muhammad Asawir, Akt. Djasriadi memulai karir profesionalnya sebagai staf di
memulai karirnya sebagai Auditor untuk Perusahaan Direktorat Jenderal Moneter Dalam negeri, pada 1980,
Negara dan Perusahaan Daerah di Direktorat sampai menjadi Pejabat Kepala Seksi Administrasi
Akuntan Negara, Badan Pengawasan Keuangan dan Usaha, Direktorat Jenderal Pengawasan BUMN,
Pembangunan (BPKP), pada 1969, hingga menduduki Departemen Keuangan RI, pada 1995. Ketika dilakukan
jabatan Deputi Bidang Akuntan Negara BPKP. Sebelum reorganisasi kabinet pada 1998, beliau bergabung
ditunjuk sebagai Komisaris Utama IGM, beliau menjadi dengan Kementerian BUMN dengan jabatan terakhir
anggota Komite Audit Indofarma, perusahaan induk Kepala Bidang Usaha Aneka Industri II (2009).
IGM (2006−2010).
He has been a Commissioner of PT Indofarma Global
He has been the President Commissioner of Medika (IGM) since 2008. He obtained a first degree in
PT Indofarma (Persero), Tbk. since May 2010. He Economic-Management in 1987. Drs. Djasriadi started
obtained a first degree in Accounting from Institute of his professional career as a staff at Directorate General
Finance in 1975. Drs. Muhammad Asawir, Akt. started of Internal Monetary, in 1980, holding the latest position
his professional career as Auditor of Central and of Acting Section Head of Business Administration,
Regional Government-owned Enterprises at the State Directorate General of BUMN Control, Ministry of
Accounting Office, the Financial and Development Finance of the Republic of Indonesia, in 1995. With
Supervisory Board (BPKP), in1969, with the latest cabinet reorganization in 1998, he joined the State
position of Deputy of State Sector Accountant at BPKP. Ministry of BUMN (Government-owned Enterprises),
Prior to become IGM's President Commissioner, a with the latest position of Division Head of Various
member of Indofarma's Audit Committee (2006‒2010). Industrial Business II (2009).

60 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Indofarma
Global Medika

PT Indofarma Global Medika


Direksi | Board of Directors

Ary Gunawan Pratoto Satno Raharjo


Direktur Utama Direktur Keuangan, Umum & SDM
| President Director | Finance, General Affairs & HR Director
Lahir di Magelang, 13 Mei 1959 Lahir di Sukoharjo, 6 Juni 1966
Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia

Beliau dipercaya menjadi Direktur Utama PT Indofarma Beliau dipercaya menjadi Direktur Keuangan PT
Global Medika (IGM) sejak 2006. Setelah lulus dari Indofarma Global Medika (IGM) sejak 2008. Gelar
Akademi Meteorologi dan Geofisika, Jakarta, pada 1983, Sarjana Ekonomi bidang akuntansi diperolehnya
beliau meneruskan pendidikannya hingga memperoleh dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada
gelar Master of Business Administration dari American 1991. Drs. Pratoto Satno Raharjo, Akt. memulai karir
Institute of Management Studies, pada 2000, dan profesionalnya sebagai Auditor Internal pada
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi-Bisnis Indonesia, pada PT Indomarco (1992). Setelah itu, beliau bergabung
2003. Sebelum bergabung dengan IGM sebagai Direktur dengan PT Menara Terus Makmur (1992–1995)
Operasi pada 2003, beliau pernah bekerja di bidang dan dipercaya menjadi Auditor Internal Senior di
meteorologi dan geofisika (1983–1985), kemudian perusahaan induknya, PT Astra Otoparts (1995–1996).
bergabung denan bagian pemasaran PT Merck Indonesia Beliau juga pernah bergabung dengan PT Bakrie
(1985–1995), PT Abbott Indonesia (1995–1996), PT Motor (1996–1998), Rabana Group (1998–2000),
Pharos Indonesia (1996–2002), dan PT Pradja Pharins Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN, Maret
(2002–2003). Beliau terpilih menjadi Direktur Utama pada 2000–Mei 2000), dan PT Anugerah Pharmindo Lestari
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2006, (Agustus 2001–Maret 2004). Sebelum terpilih menjadi
di Jakarta. Direktur Keuangan IGM, beliau menjabat Manajer
Akuntansi di Indofarma (2004–2008).
He has been the President and Trading Director of PT
Indofarma Global Medika (IGM) since 2006. Graduated
from Meteorology and Geophysics Academy, Jakarta, He has been Finance Director of PT Indofarma
in 1983, he continued his study and obtained Master of Global Medika (IGM) since 2008. He earned a first
Business Administration degree from American Institute degree specializing on Accounting from Gadjah Mada
of Management Studies, in 2000, and Indonesian University in 1991. Drs. Pratoto Satno Raharjo started
Business School, in 2003. Before joining IGM in 2003 his professional career as an Internal Auditor at PT
as Operation Director, he had been working in the Indomarco (1992). He was then joined with PT Menara
field of meteorology and geophysics (1983–1985) Terus Makmur (1992–1995) and promoted to a position
and marketing department at PT Merck Indonesia of Internal Auditor at its holding company, PT Astra
(1985–1995), PT Abbott Indonesia (1995–1996), PT Otoparts (1995–1996). Prior to be elected as Finance
Pharos Indonesia (1996–2002), dan PT Pradja Pharins Director of IGM, he had also been joined with PT Bakrie
(2002–2003). He was elected to become President/ Motor (1996–1998), Rabana Group (1998–2000),
Trading Director of IGM at the Annual General Meeting Indonesia Banking Restructuring Agency (IBRA, March
of Shareholders (AGMS) 2006, in Jakarta. 2000–May 2000), and PT Anugerah Pharmindo Lestari
(August 2001–March 2004). Before holding the position
of the IGM's Financial Director, he was the Accounting
Manager of Indofarma (2004–2008).

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 61


Kantor Pusat dan Cabang PT Indofarma Global Medika (IGM)
Head and Branch Offices of PT Indofarma Global Medika (IGM)

16

62 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


14
19
11
28

12 13
25 15
27

1&2
24 18
17 21 7

30 5
6

20
3 8 29
26
10
9
23

22
Indofarma
Global Medika

Kantor Pusat dan Cabang PT Indofarma Global Medika (IGM)


Head and Branch Offices of PT Indofarma Global Medika (IGM)

1 Kantor Pusat dan Jakarta Satu 11 Manado 21 Cirebon


Komplek Infinia Park Blok B-85 Jl. DR. Sam Ratulangi No. 28 Jl. Pilang Raya No. 147
Jl. Dr.Saharjo No. 45, Manado 95000 Cirebon
Jakarta Selatan 12850 Tel. (0431) 870 199, 854 363 Tel. (0231) 202 950, 233 969
Tel. (021) 837 92599 Fax. (0431) 863 166 Fax. (0231) 223 2770
Fax. (021) 837 92814
12 Padang 22 Kupang
2 Jakarta Dua Jl. Bagindo Azis Chan No. 6 Jl. RW. Monginsidi VI No. 3
Jl. Sultan Iskandar Muda 9 BCD Padang Walikota Baru - Kupang
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Tel. (0751) 22034, 810 347 Tel. (0380) 838 041, 821 191
Tel. (021) 722 7432, 726 8325-6 Fax. (0751) 25664 Fax. (0380) 820 028
Fax. (021) 722 7431
13 Palembang 23 Mataram
3 Bandung Jl. Ali Gathmir No. 37, RT01/01 Jl. Bung Karno No. 76
Jl. Bapak Husein Dalam No. 2 Kel. 13 Ilir, Kec. Ilir Timur I Karanganyar - Mataram
Cihampelas Bandung 40131 Palembang Tel. (0370) 626 378
Tel. (022) 204 0966-7 Tel. (0711) 351 123, 351 323 Fax. (0370) 623 065
Fax. (022) 203 8320 Fax. 321 230
24 Bekasi
4 Medan 14 Pekanbaru Jl. Ir. H. Juanda No. 99 A/B
Jl. Karya Ujung No. 4-C, Medan Jl. Kaharuddin Nasution Duren Jaya - Bekasi Timur
Desa Helvetia, Kecamatan Sunggai Gang Triarga No. 1, Simpang Tiga Tel. (021) 880 3450, 880 0798
Deli Serdang, Sumatera Utara Pekanbaru
Tel. (061) 846 8084, 846 8033 Tel. (0761) 679 550, 679 553 25 Pontianak
Fax. (061) 846 7807 Fax. (0761) 674 720 Jl. Tanjung Pura No. 6
Pontianak 78117
5 Semarang 15 Samarinda Tel. (0561) 765 976-7
Jl. Pamularsih Raya Kav. 67 No. 60 Jl. Basuki Rahmat No. 74 Fax. (0561) 741 208
Semarang 50148 Samarinda 75117
Tel. (024) 761 3648-9, 0888 680 1203 Tel. (0541) 78572, 748 147 26 Purwokerto
Fax. (024) 762 5826 Fax. (0541) 741 095 Jl. Ragasemangsang No. 44
Purwokerto
6 Surabaya 16 Banda Aceh Tel. (0281) 63465, 621 907
Jl. Raya Margorejo Indah, Blok A-137/58 Jl. Teuku Imeum Lueng Bata Km-3 Fax. (0281) 635 769, 0888 667 3416
Surabaya 60238 No. 111 - Banda Aceh 23247
Tel. (031) 841 9377 Nangroe Aceh Darusalam 27 Papua
Fax. (031) 843 5444 Tel. (0651) 26773, 23119 Jl. Kelapa Dua No. 39
Fax. (0651) 23119 Entrop - Jayapura
7 Makassar Tel. (0967) 550 867
Jl. Dr. Sutomo No. 39 17 Bandar Lampung Fax. (0967) 550 913
Makassar Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 68
Tel. (0411) 334 485, 332 731 Banda Lampung 28 Jambi
Fax. (0411) 332 732 Tel (0721) 487 131, 482 689 Jl. Barau Barau II, RT 24 No. 28
Fax. (0721) 482 686 Pakuan Baru - Kec. Jambi Selatan
8 Yogyakarta Jambi 36132
Jl. Ring Road Utara No. 17 18 Banjarmasin Tel. (0741) 33718
Kembang, Maguwoharjo Jl. Manggis No. 33-B RT. 36 Fax. (0741) 33718
Depok Sleman Kec. Banjar Timur, Kel. Kebun Bunga
Tel. (0274) 746 0130-1, 0888 687 2815 Banjarmasin 70235 29 Solo
Fax. (0274) 488 069 Tel. (0511) 325 9359-60 Jl. Ceplok No. 8
Fax. (0511) 325 1884 Purwosari - Laweyan
9 Denpasar Solo 51742
Jl. Gunung Agung No. 21 19 Batam Tel. (0271) 729 772, 728 860
Denpasar 80118 Komp. Crown Hill Estate Blok E/9 Fax. (0271) 714 850
Tel. (0361) 411 888, 416 286-7 Batam Center - Batam
Fax. (0361) 411 888, 416 287 Tel. (0778) 468 265-6 30 Tangerang
Fax. (0778) 461 434 Jl. Honoris Raya Blok RV No. 38
10 Malang Ruko Versail - Modern Land
Jl. Sunandar Trio Soedarmo 20 Bogor Tangerang
No. 20 Kav. D, Malang Jl. Sindang Barang Loji No. 251 Tel. (021) 557 49876
Tel. (0341) 402 150-51 Bogor 16114
Fax. (0341) 402 100 Tel. (0251) 834 6345, 833 3833
Fax. (0251) 833 4515

Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 63


Data Perusahaan
Corporate Information

Perusahaan Company
PT Indofarma (Persero), Tbk. PT Indofarma (Persero), Tbk.
Berkedudukan di Jakarta Headquartered in Jakarta

Alamat Address
Kantor Pusat dan Pabrik Head Office and Manufacturing Plant
Jalan Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530 Jalan Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530
Telepon: (021)-8832 3971 Phone: (021)-8832 3971
Faksimili: (021)-8832 3972 – 73 Facsimile: (021)-8832 3972 – 73
http://www.indofarma.co.id http://www.indofarma.co.id
E-mail: general@indofarma.co.id E-mail: general@indofarma.co.id

Kantor Komersial Commercial Office


Jalan Tambak No.2, Manggarai Jalan Tambak No.2, Manggarai
Jakarta 13150 Jakarta 13150
Telepon: (021)-8590 8350 Phone: (021)-8590 8350
Faksimili: (021)-857 4503 Facsimile: (021)-857 4503
E-mail: general@indofarma.co.id E-mail: general@indofarma.co.id

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary


Isakayoga, C.H. Isakayoga, C.H.
Telepon: (021)-883 23975 Phone: (021)-883 23975
E-mail: isaka@telkomsel.blackberry.com E-mail: isaka@telkomsel.blackberry.com

Hubungan Investor Investor Relations


Jefrie Moza Jefrie Moza
Telepon: (021)-859 08350 Phone: (021)-859 08350
E-mail: jefriemoza@indofarma.co.id E-mail: jefriemoza@indofarma.co.id

Saham Tercatat Share Listed


Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange

Kode Saham Share Symbol


INAF INAF

Biro Administrasi Efek Share Register


Datyndo Entrycom Datyndo Entrycom
Wisma Diners Club Wisma Diners Club
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 34 – 35 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 34 – 35
Jakarta 10220 Jakarta 10220
Telepon: (021)-570 9009 Phone: (021)-570 9009
Faksimili: (021)-570 9026 Facsimile: (021)-570 9026

Informasi Lain Other Information


Akuntan Publik Auditor
Husni, Mucharam & Rasidi Husni, Mucharam & Rasidi
The Royal Palace C-18 The Royal Palace C-18
Jalan Dr. Soepomo, SH No.178A Jalan Dr. Soepomo, SH No.178A
Jakarta 12870 Jakarta 12870
Telepon: (021)-835 1868, 831 3413 Phone: (021)-835 1868, 831 3413
Faksimili: (021)-835 1978 Facsimile: (021)-835 1978
e-mail: office@kaphmr.com e-mail: office@kaphmr.com

64 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk


Produk Kami I Our Products
Generic Drug Products (OGB): • Acyclovir 200mg Tablet • Acyclovir 400mg Tablet • Acyclovir 5% Krim • Albendazole 400mg Tablet • Allopurinol 100mg Tablet • Ambroxol
15mg/5ml Sirup • Ambroxol 30mg Tablet • Aminophylline 200mg Tablet • Amitriptyline 25mg Tablet Salut Selaput • Amlodipine 10mg Tablet • Amlodipine 5mg Tablet • Amoxicillin
125mg/5ml Sirup Kering • Amoxicillin 250mg Kapsul • Amoxicillin 500mg Kaplet • Ampicillin 1,0g Injeksi Kering • Ampicillin 125mg/5ml Sirup Kering • Ampicillin 250mg Tablet •
Ampicillin 500mg Kaplet • Antalgin 500mg Tablet • Antalgin 500mg Tablet • Antasida DOEN Tablet • Asam Mefenamat 500mg Tablet Salut Selaput • Atropine 0,25mg/ml Injeksi •
Atropine 0,5mg Tablet • Bacitracin Polymyxin B Salep Kulit • Captopril 12,5mg Tablet • Captopril 25mg Tablet • Captopril 50mg Tablet • Carbamazepine 200mg Tablet • Cefadroxil
125mg/5mg Sirup Kering • Cefadroxil 500mg Kapsul • Cefixcim 100mg Kapsul • Cefixime 100mg/5ml Sirup Kering • Cefotaxime 1,0g Injeksi Kering • Ceftriaxone 1,0g Injeksi
Kering • Cephalexin 500mg Kapsul • Cetirizine 10mg Kapsul • Cetirizine Drops 10mg/ml • Cetirizine Sirup 5mg/5ml • Chloramphenicol 250mg Kapsul • Chloramphenicol 250mg
Kapsul • Chloramphenicol 250mg Kapsul • Chloroquine 150mg Tablet • Cimetidine 200mg Tablet • Ciprofloxacin 500mg Tablet • Clindamycin 150mg Kapsul • Clindamycin 300mg
Kapsul • Clonidine 0,15mg Tablet • Co Amoxiclav 625mg Tablet Salut Selaput • Cotrimoxazole 120mg Tablet • Cotrimoxazole 240mg/5ml Suspensi • Cotrimoxazole 480mg
Tablet • Cotrimoxazole 480mg Tablet • Cyanocobalamine 500mcg/ml Injeksi • Dexamethasone 0,5mg Tablet • Dexamethasone 0,5mg Tablet • Dexamethasone 5mg/ml Injeksi •
Dextromethorphan 10mg/5ml Sirup • Dextromethorphan 15mg Tablet Salut Selaput • Dextromethorphan 15mg Tablet Salut Selaput • Diazepam 2mg Tablet • Diazepam 5mg Tablet
• Diazepam 5mg/ml Injeksi • Dicloxacillin 125mg Kapsul • Diethylcarbamazine 100mg Tablet • Digoxin 0,25mg Tablet • Diltiazem 30mg Tablet • Domperidon Tablet • Doxycycline
100mg Kapsul • Ephedrine 25mg Tablet • Erythromycin 200mg/5ml Sirup Kering • Erythromycin 250mg Kapsul • Erythromycin 500mg Tablet Salut Selaput • Ethambutol 250mg
Tablet Salut Selaput • Ethambutol 500mg Tablet Salut Selaput • Famotidine 20mg Tablet Salut Selaput • Famotidine 40mg Tablet Salut Selaput • Furosemide 10mg/ml Injeksi •
Furosemide 40mg Tablet • Furosemide 40mg Tablet • Gemfibrozil 300mg Kapsul • Gemfibrozil 600mg Tablet • Gentamicin 0,1% Salep Kulit • Gentamicin 0.3% OTM • Gentamicin
40mg/ml Injeksi • Glibenclamide 5mg Tablet • Glibenclamide 5mg Tablet • Glucosamin 500mg+Chondroitin 400mg+Vitamin C 50mg • Griseofulvin 125mg Tablet • Griseofulvin
125mg Tablet • Haloperidol 0,5mg Tablet • Haloperidol 1,5mg Tablet • Haloperidol 5mg Tablet • Hydrochlorthiazide (HCT) 25mg • Hydrocortisone 2,5% Krim • Ibuprofen 100mg/5ml
Suspensi • Ibuprofen 200mg/5ml Suspensi • Ibuprofen 200mg Tablet Salut Selaput • Ibuprofen 400mg Tablet Salut Selaput • Inacain 2% Injeksi • Inamox 500mg Tablet • Isoniazide
100mg Tablet • Isoniazide 300mg Tablet • Isosorbide Dinitrate 5mg Tablet Sublingual • Ketorolac 10mg/ml Injeksi • Ketorolac 30mg/ml Injeksi • Lansoprazole 30mg Kapsul •
Levofloxacin 500mg Tablet Salut Selaput • Lidocaine Compositum 2%/2ml Injeksi • Lincomycin 500mg Kapsul • Loratadine 10mg Tablet • Mebendazole 100mg Tablet • Meloxicam
15mg Tablet • Meloxicam 7,5mg Tab • Methylprednisolone 16mg Tablet • Methylprednisolone 4mg Tablet • Metoclopramide 10mg Tablet • Metoclopramide 5mg/5ml Sirup •
Metronidazol 250mg Tablet • Metronidazol 250mg Tablet • Metronidazol 500mg Tablet • Na Diklofenak 50mg Tablet Salut Enterik • Nifedipine 10mg Tablet Salut Selaput • Ofloxacin
200mg Tablet Salut Selaput • Ofloxacin 400mg Tablet Salut Selaput • Omeprazole 20mg Kapsul • Ondansetron 4mg Tablet • Ondansetron 4mg/2ml Injeksi • Ondansetron 8mg Tablet
Salut Selaput • Ondansetron 8mg/4ml Injeksi • Oralit 200ml Serbuk • Oralit 200ml Serbuk • Oxytetracycline 3% Salep Kulit • Papaverina 40mg/ml Injeksi • Paracetamol 100mg Tablet
• Paracetamol 120mg/5ml Sirup • Paracetamol 500mg Tablet • Paracetamol 500mg Tablet • Paracetamol Drops 100mg/5ml • Phenobarbital 100mg Tablet • Phenobarbital 30mg
Tablet • Piracetam 1200mg Tablet Salut Selaput • Piracetam 3g/15ml Injeksi • Piroxicam 10mg Kapsul • Piroxicam 20mg Kapsul • Pravastatin 10mg Tablet Salut Selaput • Prednison
5mg Tablet • Propanolol 40mg Tablet • Propanolol 10mg Tablet • Propylthiouracyl 100mg Tablet • Pyrantel 125mg (Basa) Kaplet • Pyrantel 125mg (Basa) Kaplet • Pyrazinamide
500mg Tablet • Pyridoxine 10mg Tablet • Ranitidine 150mg Tablet Salut Selaput • Ranitidine 25mg/ml Injeksi • Reserpine 0,1mg Tablet • Reserpine 0,25mg Tablet • Rifampicin
300mg Kapsul • Rifampicin 450mg Kapsul • Rifampicin 600mg Tablet Salut Selaput • Salbutamol 2mg Tablet • Salbutamol 4mg Tablet • Salbutamol Sirup 2mg/5ml • Spiramycin
500mg Tablet • Sulfadoxine Pyrimehamine 525mg Tablet • Sulfadoxine Pyrimethamine 525mg Tablet • Tablet Tambah Darah • Tetracycline 250mg Kapsul • Thiamine 50mg Tablet •
Thiamphenicol 500mg Kapsul • Tramadol 50mg Kapsul • Tramadol 50mg/ml Injeksi • Tramadol 50mg/ml Injeksi • Trihexyphenidyl 2mg Tablet • Zinc 20mg Tablet •

Diagnostics: • DI Hbs Ag Fast • DI Anigen Rapid H5 AIV Test Kit • DI Malaria Ag P.f/ Pan • DI Malaria Ag P.f/P.v. • DI TB • DI Dengue IgG/IgM • DI HIV- 1/2 3.0 • DI HCV • DI
UroColor • DI Chikungunya IgM • DI Dengue NS1 Ag • DI Anti HBs • DI MOP • DI Anigen Rapid AIV Test Kit • DI Salmonella Typhi IgG/IgM • DI Anti HBs • DI Hbs Ag • DI Hbs Ag
• DI HCV • DI Leptospira IgG/IgM • DI HIV-1/2 3.0 • DI Influenza Ag • DI Dengue Duo • DI Dengue IgG/IgM W/B • DI Malaria P.f/P.v.Ab • DI Syphilis 3.0 • DI TB IgG/IgM • DI HCG
Fast • DI SD Check Gold Meter Kit 1 • DI SD Check Gold Strip • DI THC • DI MET • DI AMP • DI hCG •

Health Foods: • Bioginko Plus Tablet Salut Selaput • Bioprost Kapsul Lunak • Biovision Kapsul •

Licensed Product: • Urispas 200mg Tablet Salut Selaput •

Branded Generic: • Amloten 10mg Tablet • Amloten 5mg Tablet • Cetaler • Dextina 2,5mg Tablet • Floxinaf 400mg Kaplet Salut Selaput • Gluconin 5mg Tablet • Hitrol • Inacain
2% Injeksi • Inacid 500mg • Inamox 500mg Kaplet • Inamycin 125mg/5ml Sirup • Inamycin 500mg • Inamycin Sirup • Inapril 25mg Tablet • Inazol • Inazol 30mg Kapsul • Incephin •
Incetax • Inciclav • Inciclav 625mg Tablet Salut Selaput • Inciflox • Indoralyte • Indoran Injeksi • Infix 100mg • Infix Sirup • Insetron 4mg • Insetron 4mg/2ml • Insetron 8mg • Insetron
8mg/4ml • Intradol Injeksi • Ketoflam • Nausin • RifanH • Rifastar • Urispas • Vermic 200mg/5ml Suspensi • Zinkid 10mg/5 ml Sirup • Zinkid 20mg Dispersible Tablet •

Branded OTC: • Bioralit • Bioprost Kapsul Lunak • Biovision Gold Kapsul • Biovision Kapsul • Indo Obat Asma • Indo Batuk & Flu • Indo Obat Batuk Berdahak • Indo Obat Batuk
Cair Sirup • Indo Obat Cacing • Indo Obat Cacing Anak Suspensi • Indo Obat Flu • Indo Obat Maag • Indo Obat Penurun Panas Anak • Indo Obat Penurun Panas • Indo Obat Sakit
Kepala • Indo Obat Tambah Darah • OBH Indo Plus • Prouric Kapsul • Prolipid Kapsul

Herbal Products: • Biovision Gold • Pro asi Kapsul • Pro uric Kapsul • Probagin Eliksir • Prolipid Kapsul • Prorhoid Kapsul •

Exported Pharma Products: • Acyclovir 5 % Krim • Allopurinol 100mg Tablet • Aminophylline 200mg Tablet • Amoxicillin 125mg/5ml Sirop Kering • Amoxicillin 250mg Kapsul
• Amoxicillin 500mg Kaplet • Ampicillin 125mg/5ml • Ampicillin 500mg Kaplet • Asam Mefenamat 250mg Kapsul • Asam Mefenamat 500mg Tablet Salut Selaput • Bioginko Plus
• Tablet Salut Selaput • Bioprost Kapsul Lunak • Biovision Kapsul • Captopril 25mg Tablet • Captopril 50mg Tablet • Carbamazepine 200mg Tablet • Cephalexin 500mg Kapsul •
Chloramphenicol 250mg Kapsul • Cimetidine 200mg Tablet • Ciprofloxacin 250mg Tablet Salut Selaput • Ciprofloxacin 500mg Tablet Salut Selaput • Ciprofloxacin 500mg Tablet
Salut Selaput • Cotrimoxazole 480mg Tablet • Dexamethasone 0,5mg Tablet • Dexamethasone 0,5mg Tablet • Dextromethorphan 10mg/5ml Sirop • Dextromethorphan 15mg Tablet
Salut Selaput • Digoxin 0,25mg Tablet • Diltiazem 30mg Tablet • Doxycycline 100mg Kapsul • Erythromycin 250mg Kapsul • Ethambutol 500mg Tablet Salut Selaput • Famotidine
40mg Tablet Salut Selaput • Famotidine 40mg Tablet Salut Selaput • Ferro Folat 200, 25mg Tablet Salut Selaput • Ferrolat Tablet Salut Selaput • Fitoslim Serbuk Efervesen •
Fitoslim Serbuk Efervesen • Furosemide 40mg Tablet • Gemfibrozil 300mg Kapsul • Glibenclamide 5mg Tablet • Griseofulvin 125mg Tablet • Ibuprofen 400mg Tablet Salut Selaput •
Inamox 125mg/5ml Sirop Kering • Inamox 500mg Tablet • Inciflox 500mg Tablet Salut Selaput • Indomag Suspensi • Iodina Test 10ml • Isosorbide Dinitrate 5mg Tablet Sublingual •
Mebendazole 100mg/5ml Sirop • Metronidazol 250mg Tablet • Metronidazol 500mg Tablet • OBH Plus Sirop • Ofloxacin 200mg Tablet Salut Selaput • Ofloxacin 400mg Tablet Salut
Selaput • Omeprazole 20mg Kapsul • Oralit 200ml Serbuk • Oxytetracycline 1 % Salep Mata • Paracetamol 120mg/5ml Sirop • Paracetamol 500mg Tablet • Piroxicam 20mg Kapsul
• Piroxina 20mg Kapsul • Prednison 5mg Tablet • Pro uric Kapsul • Probagin Eliksir • Probagin Kapsul • Proflu Tablet • Prolipid Kapsul • Prorhoid Kapsul • Pyrazinamide 500mg
Tablet • Ranitidine 150mg Tablet Salut Selaput • Rifampicin 300mg Kapsul • Salbutamol 2mg Tablet • Salbutamol 4mg Tablet • Sulfadoxine Pyrimethamine 525mg Tablet • Vitamin
A - 100.000 IU (Warna Biru) Kapsul • Vitamin A - 200.000 IU (Warna Merah) Kapsul •
Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk | 65
Kantor Pusat dan Pabrik Kantor Komersial
Head Office and Manufacturing Plant Commercial Office
 0816 947 823

Jl. Indofarma No. 1, Jl. Tambak No. 2, Kebon Manggis,


Cikarang Barat 17530 Jakarta 13150
Telp. (021) 8832 3975, 8832 3971 Telp. (021) 8590 8350
Fax. (021) 8832 3972, 8832 3973 Fax. (021) 8574 503
e-mail: general@indofarma.co.id e-mail: general@indofarma.co.id
Website: www.indofarma.co.id Website: www.indofarma.co.id

66 | Annual Report 2010 PT Indofarma (Persero) Tbk

Vous aimerez peut-être aussi