Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The passenger growth in the Ahmad Yani Airport Semarang increases each year, but it is not
followed with the the growth of optimal service quality. This phenomena occurs because PT.
Angkasa Pura I (Persero) Ahmad Yani Airport Semarang does not care about the importance of
the customer value especially for the services in the passenger station and the parking area.
Based on the problem, the aim of this research is to examine affecting factors and the impact to
customer value..
To achieve the aim of this research, the model which explores in this research use four
variables. The variables are information technology quality, service facility design quality,
service quality and customer value. Data about the variables was collected by using
questionnaires that was distributed to 100 visitors of Ahmad Yani Airport Semarang. Then the
data is analyzed under the Structural Equation Modeling (SEM) Method.
The result shows that the test over the five hypotheses can be statistically proven in which the
service quality is proven to have a positive and significant impact to customer value, information
technology quality is proven to have a positive and significant effect to customer value, ,
information technology quality is proven to have a positive and significant effect to service
quality, service facility design quality is proven to have a positive and significant effect to
customer value, and service facility design quality is proven to have a positive and significant
effect to service quality.
Keywords : information technology quality, service facility design quality, service quality,
customer value
.30 .27
.43
.65
X14 e14
.39 .62 Z1 Z2
e13 X13
.68 .46
.40 .56 X15 e15
.34 .58
e12 X12 Kualitas .35 .79 .62
.51 Nilai
X16 e16
.36 Pelayanan Pelanggan
e11 X11 .68
.60 X17 e17
.34 .82
e10 X10 .50
.58 X18 e18
.42 .70
.28
Kualitas
Design.Fasil Chi Square = 134.062
Probability = .362
CMIN/DF = 1.039
.63 .63 .78 .85 .87 GFI = .875
AGFI = .835
X9 X8 X7 X6 X5 TLI = .991
.40 .39 .60 .73 .76 CFI = .993
e9 e8 e7 e6 e5 RMSEA = .020
1. Uji Kesesuaian Model - Goodness Of Fit Chi Square pada default model. Adapun hasil
Test Chi-Square pada default model ini
Indeks-indeks kesesuaian model yang menunjukkan bahwa hipotesis nol yang
digunakan sama seperti pada konfirmatori menyatakan model sama dengan data empiris
factor analisis. Pengujian model SEM ditujukan diterima yang berarti model adalah fit.
untuk melihat kesesuaian model. Adapun hasil Disamping menguji kriteria-kriteria
pengujian goodness of fit pada full model yang kesesuaian model diatas, perlu juga dilakukan
dikembangkan dalam penelitian ini disajikan evaluasi terhadap ketepatan model yang lain,
dalam Tabel 1. meliputi:
a. Evaluasi Ukuran Sampel
Tabel 1 Model SEM berisi empat konstruk dengan
Hasil Pengujian Kelayakan Full Model masing-masing konstruk memiliki lebih dari
tiga item (indikator yang diamati),
Goodnes
Cut off Evaluasi komunalitas masing-masing item yang
s of Fit Hasil
Indeks
Value Model dihasilkan > 0.6 maka dapat diestimasikan
Chi- Kecil (< 134.0 Baik dengan sample yang mencukupi antara
Square 156.5075) 62 100-150. Ukuran sampel yang digunakan
(df=129)
Probabilit 0.362 Baik
dalam penelitian ini berjumlah 100
0,05
y sehingga dapat disimpulkan bahwa model
RMSEA 0,08 0.020 Baik memenuhi asumsi ukuran sample.
GFI 0,90 0.875 Marginal b. Evaluasi Normalitas Data
AGFI 0,90 0.835 Marginal Untuk mengevaluasi kenormalitasan data,
CMIN/DF 2,00 1.039 Baik dilakukan dengan mengamati nilai CR
TLI 0,95 0.991 Baik multivariate dengan rentang 2.58 pada
CFI 0,95 0.993 Baik tingkat signifikansi 1% (Ghozali, 2004).
Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Menurut Hair et al (1995) bila data tidak
normal maka jumlah sample haruslah lebih
Nilai Chi-Square = 134.062 dengan df = besar.
129 dan probabilitas 0.362. Nilai Chi Square
tersebut adalah nilai Chi Square pada default Tabel 2
model (model yang sekarang diuji). Hal ini Hasil Uji Normalitas Data
didasarkan pada pertimbangan bahwa jika Assessment of normality
menggunakan nilai Chi Square pada saturated min max skew c.r. kurtosis c.r.
model maka nilai Chi Square tersebut adalah -
X9 1.000 10.000 0.434 1.770 -0.661 1.349
hasil pengujian pada kondisi dimana terjadi just -
identified, yaitu df = 0 dimana pada banyak X8 1.000 10.000 0.156 0.637 -1.101 2.248
-
kasus nilai Chi Square = 0 sedangkan nilai Chi X7 1.000 9.000 0.165 0.675 -0.484 0.989
Square pada independent model merupakan -
X6 1.000 10.000 0.495 2.020 -0.203 0.413
hasil pengujian pada kondisi dimana setiap -
variabel indikator dianggap tidak berhubungan X5 1.000 10.000 0.273 1.116 -0.764 1.559
-
dengan variabel konstruknya. Dengan demikian X4 1.000 10.000 0.233 0.951 -0.573 1.170
model yang “bagus” adalah model dengan nilai X3 1.000 10.000 0.682 2.784 -0.007 -
Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 19 No. 1 Juli 2010 42
0.015
X13 1.000 10.000 0.226 0.922 -1.069 2.182 N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
- - - Zscore(X1)
Zscore(X2)
100 -1.71823 2.95370 .0000000 1.00000000
- - - Zscore(X6)
Zscore(X7)
100 -1.81870 2.66576 .0000000 1.00000000
X18 1.000 10.000 0.436 1.779 0.151 0.308 Zscore(X9) 100 -1.82083 1.95508 .0000000 1.00000000
Zscore(X10) 100 -1.85682 2.29581 .0000000 1.00000000
- Zscore(X11) 100 -1.81423 2.33597 .0000000 1.00000000
X17 1.000 7.000 0.192 0.782 -0.989 2.019 Zscore(X12) 100 -1.89153 2.09064 .0000000 1.00000000
Zscore(X13) 100 -1.73597 1.81488 .0000000 1.00000000
X16 1.000 10.000 0.481 1.965 0.266 0.542 Zscore(X14) 100 -1.67530 1.84752 .0000000 1.00000000
- Zscore(X15) 100 -1.69286 2.07836 .0000000 1.00000000
X15 1.000 10.000 0.351 1.434 -0.866 1.768 Zscore(X16) 100 -1.68439 3.14348 .0000000 1.00000000
- Zscore(X17)
Zscore(X18)
100 -1.71754 1.82378 .0000000 1.00000000
Tabel 5
Pengujian Hipotesis
Std Est SE CR P
Kualitas Kualitas
0.301 0.101 2.011 0.044
Pelayanan Teknologi Inf
Kualitas Kualitas
0.422 0.072 2.747 0.006
Pelayanan Design.Fasilitas
Nilai Kualitas
0.270 0.155 2.017 0.044
Pelanggan Teknologi Inf
Nilai Kualitas
0.281 0.105 2.125 0.034
Pelanggan Design.Fasilitas
Nilai Kualitas
0.346 0.293 2.019 0.043
Pelanggan Pelayanan
Sumber: Data primer yang diolah, 2009
Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 19 No. 1 Juli 2010 44
1. Pengujian Hipotesis Pertama desain fasilitas pelayanan berpengaruh positif
Parameter estimasi untuk pengujian terhadap nilai pelanggan.
pengaruh kualitas pelayanan terhadap nilai
pelanggan menunjukkan nilai CR sebesar KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
2.019 diatas nilai CR yang disyaratkan yaitu Kesimpulan Masalah Penelitian
2.000 dengan probabilitas sebesar 0.043. Oleh Penelitian ini ditujukan untuk
karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat mengetahui factor-faktor yang berpengaruh
disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan terhadap rendahnya nilai pelanggan di PT.
berpengaruh positif terhadap nilai pelanggan. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang
2. Pengujian Hipotesis Kedua Bandara Ahmad Yani Semarang. Berdasarkan
Parameter estimasi untuk pengujian hasil analisis yang telah dilakukan dan
pengaruh kualitas teknologi informasi terhadap disajikan dalam Bab IV dapat disimpulkan
nilai pelanggan menunjukkan nilai CR sebesar bahwa rendahnya nilai pelanggan disebabkan
2.017 diatas nilai CR yang disyaratkan yaitu oleh :
2.000 dengan probabilitas sebesar 0.044. Oleh 1. Kualitas Pelayanan
karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat Hasil analisis deskriptif yang dilakukan
disimpulkan bahwa variabel kualitas teknologi dengan menggunakan nilai indeks
informasi berpengaruh positif terhadap nilai diketahui bahwa persepsi responden
pelanggan. terhadap kualitas pelayanan yang
3. Pengujian Hipotesis Ketiga diberikan oleh PT. Angkasa Pura I
Parameter estimasi untuk pengujian (Persero) Kantor Cabang Bandara Ahmad
pengaruh kualitas teknologi informasi terhadap Yani Semarang termasuk dalam kategori
kualitas pelayanan menunjukkan nilai CR sedang. Dari empat indikator yang
sebesar 2.011 diatas nilai CR yang disyaratkan digunakan untuk mengukur kualitas
yaitu 2.000 dengan probabilitas sebesar 0.044. pelayanan, indikator tentang kehandalan
Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka memiliki nilai indeks paling rendah (38.5)
dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas sehingga dapat disimpulkan bahwa
teknologi informasi berpengaruh positif kualitas pelayanan yang rendah
terhadap kualitas pelayanan. disebabkan oleh pelayanan yang diberikan
4. Pengujian Hipotesis Keempat PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor
Parameter estimasi untuk pengujian Cabang Bandara Ahmad Yani Semarang
pengaruh kualitas desain fasilitas pelayanan menurut responden belum dapat
terhadap kualitas pelayanan menunjukkan nilai dihandalkan.
CR sebesar 2.747 diatas nilai CR yang 2. Kualitas Teknologi Informasi
disyaratkan yaitu 2.000 dengan probabilitas Hasil analisis deskriptif yang dilakukan
sebesar 0.006. Oleh karena nilai probabilitas < dengan menggunakan nilai indeks
0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel diketahui bahwa persepsi responden
kualitas desain fasilitas pelayanan berpengaruh terhadap kualitas teknologi informasi yang
positif terhadap kualitas pelayanan. ada di PT. Angkasa Pura I (Persero)
5. Pengujian Hipotesis Kelima Kantor Cabang Bandara Ahmad Yani
Parameter estimasi untuk pengujian Semarang termasuk dalam kategori
pengaruh kualitas desain fasilitas pelayanan sedang. Dari empat indikator yang
terhadap nilai pelanggan menunjukkan nilai CR digunakan untuk mengukur kualitas
sebesar 2.125 diatas nilai CR yang disyaratkan teknologi informasi, indikator tentang
yaitu 2.000 dengan probabilitas sebesar 0.034. kemudahan penggunaan memiliki nilai
Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka indeks paling rendah (42.1) sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas dapat disimpulkan bahwa kualitas
teknologi informasi yang rendah
Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 19 No. 1 Juli 2010 45
disebabkan oleh teknologi informasi yang (Persero) Bandara Ahmad Yani
ada di PT. Angkasa Pura I (Persero) Semarang.
Kantor Cabang Bandara Ahmad Yani 3. Terbukti secara empiris bahwa kualitas
Semarang menurut responden tidak teknologi informasi berpengaruh positif
mudah digunakan (user friendly). dan signifikan terhadap kualitas pelayanan
3. Kualitas Design Fasilitas Pelayanan di PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara
Hasil analisis deskriptif yang dilakukan Ahmad Yani Semarang. Hal ini
dengan menggunakan nilai indeks menunjukkan bahwa kualitas teknologi
diketahui bahwa persepsi responden informasi merupakan variabel yang
terhadap kualitas design fasilitas berperan penting dalam meningkatkan
pelayanan yang ada di PT. Angkasa Pura kualitas pelayanan di PT. Angkasa Pura I
I (Persero) Kantor Cabang Bandara (Persero) Bandara Ahmad Yani
Ahmad Yani Semarang termasuk dalam Semarang.
kategori sedang. Dari lima indikator yang 4. Terbukti secara empiris bahwa kualitas
digunakan untuk mengukur kualitas design desain fasilitas pelayanan berpengaruh
fasilitas pelayanan, indikator tentang area positif dan signifikan terhadap kualitas
parkir memiliki nilai indeks paling rendah pelayanan di PT. Angkasa Pura I
(46.0) sehingga dapat disimpulkan bahwa (Persero) Bandara Ahmad Yani
kualitas design fasilitas pelayanan yang Semarang. Hal ini menunjukkan bahwa
rendah disebabkan oleh area parkir yang pelayanan yang berkualitas ditentukan
ada di PT. Angkasa Pura I (Persero) oleh kualitas desain fasilitas pelayanan di
Kantor Cabang Bandara Ahmad Yani PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara
Semarang menurut responden belum Ahmad Yani Semarang.
memadai. 5. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
kualitas desain fasilitas pelayanan
Kesimpulan Hipotesis berpengaruh positif dan signifikan
Setelah melakukan analisis terhadap terhadap nilai pelanggan di PT. Angkasa
hipotesis yang diuji dalam penelitian, maka Pura I (Persero) Bandara Ahmad Yani
dapat ditarik beberapa kesimpulan dalam Semarang. Hal ini berarti bahwa
penelitian ini, yaitu: pelanggan akan menerima nilai yang lebih
1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa jika desain fasilitas pelayanan di PT.
secara empiris kualitas pelayanan Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ahmad
berpengaruh positif dan signifikan Yani Semarang memiliki kualitas yang
terhadap nilai pelanggan PT. Angkasa baik.
Pura I (Persero) Bandara Ahmad Yani
Semarang. Hal ini menunjukkan Implikasi Teoritis
pentingnya peran kualitas pelayanan Berdasarkan model penelitian yang
dalam meningkatkan nilai yang diterima dikembangkan dalam penelitian ini maka dapat
oleh pelanggan. memperkuat konsep-konsep teoritis dan
2. Dapat dibuktikan secara empiris bahwa memberikan dukungan empiris terhadap
kualitas teknologi informasi berpengaruh penelitian terdahulu yang menjelaskan tentang
positif dan signifikan terhadap nilai kualitas teknologi informasi, kualitas design
pelanggan di PT. Angkasa Pura I fasilitas pelayanan, kualitas pelayanan, dan
(Persero) Bandara Ahmad Yani nilai pelanggan. Oleh sebab itu, hasil penelitian
Semarang. Bukti penelitian ini ini membawa beberapa implikasi teoritis
menunjukkan bahwa nilai yang dirasakan berkaitan dengan variabel-variabel yang terlibat
oleh pelanggan sangat tergantung pada dalam penelitian ini, yaitu :
tingkat kualitas teknologi informasi yang 1. Semakin tinggi kualitas pelayanan maka
digunakan di PT. Angkasa Pura I nilai yang diterima pelanggan di PT.
Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 19 No. 1 Juli 2010 46
Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ahmad melakukan alignment antara investasi TI
Yani Semarang akan semakin tinggi pula dengan value yang dihasilkan dengan
dengan demikian kualitas layanan memiliki semakin tingginya investasi TI, maka
pengaruh yang positif dalam meningkatkan dengan sendirinya TI harus mampu
nilai yang diterima pelanggan. Untuk menciptakan value yang tinggi setelah
mengukur kualitas layanan yang diteliti diimplementasi dalam waktu yang singkat
dalam penelitian ini menggunakan sesuai dengan prinsip ROI
indikator: kehandalan / reliability, daya 3. Semakin tinggi kualitas teknologi informasi
tanggap / responsiveness, jaminan / maka akan semakin tinggi pula kualitas
assurance, dan empati / emphaty yang pelayanan di PT. Angkasa Pura I (Persero)
dikembangkan Kotler (2000) dalam Kaihatu Bandara Ahmad Yani Semarang. Hasil
(2008). Hasil penelitian ini telah penelitian ini secara empiris memperkuat
memberikan bukti empiris terhadap hasil penelitian yang dilakukan Nilubon et
pendapat yang disampaikan Kotler & Keller al. (2005) yang menunjukkan adanya
(2006) dalam. Krisna (2007) bahwa suatu kontribusi yang positif dari teknologi
perusahaan dikatakan berhasil informasi terhadap kualitas pelayanan.
menawarkan kualitas pelayanan jasa Pendapat serupa juga dikemukakan oleh
kepada pelanggan apabila mampu (Cline, 1997; Furey, 1991; Randle, 1991
memberikan nilai dan kepuasan (value and dalam Badri, et al., 2005), bahwa
satisfaction). Demikian pula dengan penggunaan TI secara langsung
pendapat yang disampaikan oleh Purnama berpengaruh dalam memperbaiki
(2000) bahwa perusahaan dikatakan pelayanan pelanggan karena TI berguna
memberikan kualitas jasa yang baik, jika dalam pembuatan keputusan manajerial
mampu menciptakan nilai bagi pelanggan. untuk memperbaiki efisiensi kinerja
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan operasional dan kualitas pelayanan
hasil penelitian yang dilakukan oleh 4. Semakin tinggi kualitas desain fasilitas
Suwarna (2001) yang juga menunjukkan pelayanan maka kualitas pelayanan di PT.
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ahmad
positif dan signifikan terhadap nilai Yani Semarang akan semakin tinggi pula
pelayanan. dengan demikian kualitas design fasilitas
2. Semakin tinggi kualitas teknologi informasi pelayanan memiliki pengaruh yang positif
maka nilai yang diterima pelanggan di PT. dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ahmad Untuk mengukur kualitas design fasilitas
Yani Semarang akan semakin tinggi pula pelayanan yang diteliti dalam penelitian ini
dengan demikian kualitas teknologi menggunakan indikator: kualitas udara /
informasi memiliki pengaruh yang positif temperature, petunjuk tertulis / signage,
dalam meningkatkan nilai yang diterima kondisi ruang tunggu / waiting room,
pelanggan. Untuk mengukur kualitas kondisi area parkir, dan kondisi toilet yang
teknologi informasi yang diteliti dalam dikembangkan oleh Zeithaml dan Biner
penelitian ini menggunakan indikator: (1996) dalam Budiarti (2005). Hasil
keterhubungan (connectivity), ketersediaan penelitian ini memberikan bukti empiris
(readiness), kemudahan penggunaan terhadap pendapat yang disampaikan oleh
(ease to use), dan kecepatan penggunaan Bitner (1992) dalam Budiarti (2005) bahwa
(speed of use) yang dikembangkan oleh elemen kualitas desain fasilitas pelayanan
Budi (2008) dan Raymond (1998). Hasil mengakibatkan pemberi jasa dapat
penelitian ini sejalan dengan penelitian melayani pelanggan dengan baik.
yang dilakukan oleh Jerry (2004) dalam 5. Semakin tinggi kualitas desain fasilitas
Hanny (2006) yang dalam penelitiannya pelayanan maka nilai yang diterima
menyimpulkan mengenai pentingnya pelanggan di PT. Angkasa Pura I (Persero)
Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 19 No. 1 Juli 2010 47
Bandara Ahmad Yani Semarang akan Semarang yang ditunjukkan oleh banyaknya
semakin tinggi pula. Dengan demikian keluhan pengguna jasa bandara saat diadakan
kualitas design fasilitas pelayanan memiliki survei pada bulan pengaduan keluhan
pengaruh yang positif dalam meningkatkan pelanggan oleh pihak eksternal, yaitu YLKI dan
nilai yang diterima pelanggan. Hasil dari kotak keluhan pelanggan PT. Angkasa
penelitian ini memberikan bukti empiris Pura I (Persero). Untuk menjawab permasalah
terhadap pendapat yang dikemukakan oleh tersebut dikembangkan sebuah model
Sulek et al., (1995) dalam Budiarti (2005) penelitian yang melibatkan empat variabel
yang menyatakan apabila semakin ideal penelitian yaitu kualitas teknologi informasi,
kualitas desain fasilitas pelayanan, kualitas design fasilitas pelayanan, kualitas
semakin cepat konsumen memperoleh pelayanan, dan nilai pelanggan.
kemudahan, serta kepuasan pelanggan Atas dasar hasil penelitian yang
tercapai. Demikian pula memberikan bukti membuktikan adanya keterpengaruhan antara
empiris terhadap pendapat yang variabel-variabel yang diteliti maka implikasi
disampaikan oleh Wahyuningsih dan manajerial ditetapkan berdasarkan variabel-
Palampanga (2007) bahwa kepuasan variabel tersebut. Adapun implikasi-implikasi
pelanggan hanya bisa terjadi jika kualitas manajerial tersebut adalah :
jasa yang mereka rasakan sama seperti Nilai pelanggan ditingkatkan melalui
apa yang mereka harapkan dan upaya peningkatan kualitas pelayanan yang
tersebut bisa dilakukan dengan penciptaan diupayakan melalui peningkatan kualitas
nilai pelanggan. design fasilitas pelayanan. Adapun implikasi
manajerial yang dihasilkan dari penelitian ini
Implikasi Manajerial yang berkaitan untuk meningkatkan kualitas
Adapun permasalahan yang diangkat pelayanan yang diupayakan melalui
dalam penelitian ini adalah mengenai peningkatan kualitas design fasilitas pelayanan
pelayanan yang kurang optimal di PT. Angkasa disajikan dalam Tabel 6 berikut ini.
Pura I (Persero) Bandara Ahmad Yani
Tabel 6
Implikasi Manajerial Untuk Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Yang Diupayakan Melalui
Peningkatan Kualitas Design Fasilitas Pelayanan
Indikator yang Kebutuhan Tindakan Waktu
diprioritaskan (Need) (Action) Pelaksanaan
Memperluas area parkir
Memisahkan kendaraan
yang masuk dan keluar
Mengatur lebar area parkir
Memperbaiki area
Area parkir untuk tiap mobil untuk Jangka pendek
parkir
menjamin kemudahan
akses keluar-masuk mobil
Mengatur posisi parkir
kendaraan agar terlihat rapi
Menyesuaikan jumlah toilet
dengan kapasitas
penumpang bandara untuk
Memperbaiki kondisi menghindari antrian
Kondisi toilet Jangka pendek
toilet Menggunakan peralatan
toilet yang berkualitas
Memperhatikan kelancaran
dan ketersediaan air,
Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 19 No. 1 Juli 2010 48
memperhatikan
ketersediaan tissue.
Menyediakan jumlah
tempat duduk yang
memadai
Kondisi ruang Memperbaiki kondisi
Menggunakan tempat Jangka pendek
tunggu ruang tunggu
duduk yang nyaman misal
tempat duduk
menggunakan busa
Memperhatikan
kelengkapan petunjuk
tertulis dalam bahasa
Memperbaiki petunjuk Indonesia dan asing
Petunjuk tertulis Jangka pendek
tertulis (Inggris)
Mengganti petunjuk tertulis
yang sudah tidak lengkap
(ada yang hilang hurufnya)
Memperhatikan posisi dan
jumlah penyejuk ruangan
Memperbaiki kualitas Memperhatikan agar suhu
Kualitas udara Jangka pendek
udara ruangan tetap nyaman
(tidak terlalu dingin atau
panas)
Sumber: Dikembangkan untuk penelitian ini, 2009
Badri, Masood A.; Mohamed Abdulla; dan Abdelwahab Al-Madani. 2005. “Information Technology
Center Service Quality : Assessment and Application of SERVQUAL”. The International
Journal of Quality & Reliability Management. Vol. 22. No. 8. p. 819-848.
Beal, M.R. 2000. “Competing Effectively : Environmental Scanning, Competitive Strategy, and
Organizational Performance in small Manufacturing Firms”. Journal of Small Business
Management. January. P. 27-47.
Berry, Leonard L.; A. Parasuraman, dan Valarie A. Zeithaml. 1994. “Improving Service Quality in
America : Lessons Learned”. Academy of Management Executive. Vol. 8. No. 2. p. 32-52.
Budiarti, Yuli. 2005. “Pengaruh Intervensi Pelayanan Pelanggan dan Disain Fasilitas Pelayanan
Terhadap Minat Pembeian Ulang (Studi Terhdap Pelanggan Wanita Bekerja Pada Beberapa
Supermarket di Semarang)”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 12. No. 2. September. p. 204 –
224.
Choo, W.C. 1999. “The Art of Scanning The Environment”. Bulletin of The American Society for
Information Science. March
Cooper, D.R. dan C.W. Emory. 1998. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Dharmmesta, Basu Swastha. 1998. “Teknologi Informasi dalam Pemasaran : Implikasi dalam
Pendidikan Pemasaran”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 13. No. 3. p. 116-125.
Deamiera. 2008. “Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Usaha Perusahaan Untuk
Memenangkan Persaingan”. http://blog.unila.ac.id/deameira/
Ferdinand, Augusty T. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.
Ferdinand, Augusty T. 2006. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hair, J. F. et al. 1995. Multivariate Data Analysis. Prentice Hall. New Jersey.
Hanny S. 2006. “Pentingnya Mengukur Value Dari Investasi TI”. 16 Mei 2006.
http://hannysanjs.multiply.com/journal/item/29/Pentingnya_Mengukur_Value_dari_Investasi_TI
Hermana, Budi. 2008. “Mendorong Daya Saing di Era Informasi dan Globalisasi: Pemanfaatan Modal
Intelektual dan Teknologi Informasi Sebagai Basis Inovasi di Perusahaan”.
http://bhermana.staff.gunadarma.ac.id. Universitas Gunadarma. Jakarta.
Ghobadian, A., Viney H., James P. 1995. “The Influence of Environmental Issues in Strategic Analysis
and Choice: A Review of Environmental Strategy Among Top UK Corporations”. Management
Decision. Vol. 33. P. 46-58
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen. BPFE. Yogyakarta.
Irawan, Handi. 2008. “Customer Value”. 26 Maret 2008.
http://www.handiirawan.com/articles/archives/2008/03/26/customer_value.
Supranto, J. 2003. “Memperoleh Keunggulan Bersaing Melalui Kualitas dan Service Pelanggan Pada
Jasa Perbaikan Barang Elektronik di Jawa Barat”. Jurnal.
Kaihatu, Thomas Stefanus. 2008. “Analisa Kesenjangan Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen
Pengunjung Plaza Tunjungan Surabaya”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 10. No.
1. Maret. p. 66-83.
Kohli, Ajay. K, and Bernard J. Jaworski. 1990. “Market Orientation The Construct, Research
Propositions and Managerial Implication”. Journal of Marketing. 54. April. p. 1-18
Krisna, N.L. 2007. “Nilai Jasa (Services Value)”. 24 April 2007. http://marketing-
teori.blogspot.com/2007/04/nilai-jasa-services-value.html.