Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Quality antenatal care has a major role in reducing maternal mortality. Every effort to improve quality must also
be accompanied by efforts to pay attention to factors that contribute to improving the performance of midwives in
providing services. The study used a combination of quantitative approaches in 67 midwives in the Bukittinggi
and qualitatively in 15 informants, of which 9 people included in-depth interview informants to coordinator
midwives, head of the Public health center and staffing and 6 FGD informants to midwives on duty at the health
center.The results of quantitative data analysis, factors related to the performance of midwives are incentives,
motivation and workload. Motivation is the most dominant factor related to the performance of midwives. The
results of qualitative data analysis, the leadership plays an important role in increasing motivation to work
midwives and optimizing the role of midwives in overcoming problems related to overlapping workloads.
Midwives also need to increase their participation efforts and empower pregnant women so that programs can
run well and provide positive feedback for improving the health status of pregnant women. Basically antenatal
services provided by midwives are in accordance with standards, but the paradigm of antenatal care for pregnant
women must shift from achieving quantity to focus on quality. To improve the performance of midwives in
providing antenatal care, several efforts are needed: monitoring and evaluation of the quality of antenatal care by
midwives, leadership involvement in efforts to increase midwife motivation both from supervision and reward
management in non-material forms. Providing equal opportunities for midwives to improve competence through
training, especially training related to quality antenatal care. In addition, the provision of infrastructure at the
polindes needs attention.
Keywords:
Performance; Antenatal Services; PublicHealth Center
53
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Bidan dalam Khairan Nisa, DKK
Memberikan Pelayanan Antenatal Berkualitas Diwilayah Kerja Puskesmas
Kota Bukittinggi Tahun 2018
54
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Bidan dalam Khairan Nisa, DKK
Memberikan Pelayanan Antenatal Berkualitas Diwilayah Kerja Puskesmas
Kota Bukittinggi Tahun 2018
55
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Bidan dalam Khairan Nisa, DKK
Memberikan Pelayanan Antenatal Berkualitas Diwilayah Kerja Puskesmas
Kota Bukittinggi Tahun 2018
tunjangan profesi, hal ini dirasakan sangat cukup Selain itu pada saat pemeriksaan
bagi bidan. Antenatal, ada sebagian bidan yang belum
Saat ini tenaga kesehatan khususnya melakukan pemeriksaan fisik yang lengkap dari
bidan diberikan penambahan tunjangan yang kepala sampai ke kaki. Seperti pemeriksaan
berasal dari dana BOK. Selain pendanaan untuk konjunctiva, pemeriksaan panggul, pemeriksaan
kegiatan pelayanan, insentif juga memegang ekstremitas atas dan bawah kemudian
peran penting dalam memotivasi bidan dan pemeriksaan thyroid. Bidan hanya melakukan
upaya peningkatan kinerja bidan. Insentif hal-hal yang dirasa sangat penting sesuai
digolongkan kepada 2 bentuk yaitu insentif dengan standar 10T.
berupa materil dan insentif berupa non materil. Berdasarkan hasil wawancara, bidan
Kompensasi dan tunjangan merupakan salah mengemukakan alasan bahwa pemeriksaan
satu bentuk dari insentif materil. Kompensasi kehamilan yang lengkap akan memakan waktu
yang memadai merupakan hal utama dalam yang lama, sementara pasien lain banyak yang
bekerja karena untuk memenuhi kebutuhan mangantree. Hal ini juga ditakutkan nantinya
hidup. akan memberikan efek terhadap kepuasan
Bidan akan lebih terdorong untuk pasien akan menurun. Oleh karena itu
berkembang jika diimbangi dengan kompensasi pemeriksaan hanya difokuskan 10T. Untuk
berupa gaji yang sesuai. Selain kompensasi, pemberian konseling gizi, setiap ibu hamil akan
setiap individu juga butuh penghargaan atas diarahkan ke ruangan konseling gizi dan
prestasi. Pemberian reward yang sesuai dapat diberikan promkes oleh ahli gizi, sementara itu
meningkatkan motivasi bidan dalam memberikan untuk pemeriksaan labor juga ada petugas labor
pelayanan yang baik. yang melakukan pemeriksaan.
56
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Bidan dalam Khairan Nisa, DKK
Memberikan Pelayanan Antenatal Berkualitas Diwilayah Kerja Puskesmas
Kota Bukittinggi Tahun 2018
tuntutan akan pekerjaan mendorong motivasi kurang baik. Hasil uji statistik didapatkan nilai p
bidan untuk bekerja lebih giat. Sehingga tidak value 1,000 (P>0,05) artinya bahwa tidak ada
ada perbedaan usia dalam menciptakan kinerja hubungan yang bermakna antara pelatihan ANC
yang baik. dengan kinerja bidan. Hasil analisis statistik
menyatakan tidak ada hubungan yang bermakna
Analisis hubungan pendidikan dengan antara pelatihan ANC dengan kinerja bidan,
kinerja bidan meskipun distribusi responden yang belum
Hasil penelitian menggambarkan bahwa mengikuti pelatihan Antenatal lebih banyak dari
dari 63 responden yang memiliki pendidikan responden yang sudah mengikuti pelatihan.
sesuai standar, 34 (54%) diantaranya memiliki Penelitian ini sejalan dengan hasil
kinerja yang baik. Sedangkan responden yang penelitian Nasution (2018) yang menyebutkan
memiliki pendidikan kurang sesuai standar ada 4 bahwa tidak ada hubungan antara pelatihan
orang dimana 2 diantaranya memiliki kinerja dengan kinerja bidan dalam pencapaian
yang kurang baik. cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah
Hasil analisis uji statistik didapatkan nilai P kerja puskesmas siabu kabupaten mandailing
Value > 1,000 artinya bahwa tidak ada natal
hubungan antara pendidikan dengan kinerja Berdasarkan hasil penelitian juga
bidan. Penelitian ini sejalan dengan hasil didapatkan bahwa sebagian besar responden
penelitian Nasution (2016) yang menyebutkan yang belum mendapatkan pelatihan antenatal
bahwa tidak ada hubungan pendidikan dengan tetap memberikan kinerja yang baik. Hal ini
kinerja bidan dalam pencapaian cakupan dikarenakan bidan merasa mempunyai tanggung
imunisasi dasar lengkap diwilayah kerja jawab dalam menjalankan setiap program untuk
puskesmas siabu kabupaten mandailing natal. mencapai target atau cakupan, meski
Selain pengalaman bekerja, berdasarkan pengetahuan tentang pelayanan antenatal yang
hasil wawancara, peneliti menemukan faktor lain berkualitas belum maksimal ia dapatkan, namun
terkait dengan beberapa responden yang ia tetap bekerja demi tercapainya target.
mengatakan bahwa riwayat pendidikan tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan Analisis hubungan motivasi kerja dengan
terhadap produktifitas kinerja bidan. Hal ini kinerja bidan
karena dalam melakukan pelayanan, telah ada Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
standar yang mengatur, jadi meskipun bidan bahwa dari 41 responden yang memiliki motivasi
dengan riwayat pendidikan DI, bidan tetap baik, 31 orang diantaranya juga memiliki kinerja
melaksanakan asuhan sesuai standar. yang baik. Sementara dari 26 responden yang
Adanya perbedaan dari dua sisi tersebut memiliki motivasi kurang baik 21 orang
bisa kita simpulkan bahwa pendidikan diantaranya juga memiliki kinerja yang kurang
memegang peranan penting bagi perbaikan baik.
kualitas pelanan dan peningkatan kinerja bidan. Berdasarkan hasil wawancara yang
Meskipun ada bidan yang belum memiliki peneliti lakukan, sebagian besar responden
riwayat pendidikan DIII, mereka berusaha sudah memiliki motivasi yang baik. responden
menunjukkan kinerja yang baik dengan mengatakan bahwa banyak faktor yang saling
memberikan pelayanan sesuai Standar Prosedur berkaitan yang dapat meningkatkan motivasi
yang ditetapkan. Kondisi lingkungan saling dari bidan, salah satunya adalah peran dari
memotivasi bidan untuk memberikan pelayanan pimpinan dan suasana bekerja yang nyaman.
yang baik, karena sebagian besar bidan sudah Selain itu bidan juga mendapatkan rewward dan
memiliki riwayat pendidikan yang sesuai standar penghargaan dengan adanya tunjangan
kompetensi, jadi sedikit banyak memberikan tambahan penghasilan.
pengaruh yang baik juga bagi bidan lainnya Hasil penelitian menggambarkan adanya
yang masih berpendidikan DI Kebidanan. keterkaitan hubungan yang mendukung motivasi
Meskipun hasil penelitian menunjukkan bidan dalam bekerja, diantaranya kebutuhan
tidak ada keterkaitan hubungan antara individu, kondisi lingkungan, rasa keinginan
pendidikan dengan kinerja bidan, peran terhadap kebutuhan akan sesuatu beserta
pendidikan dalam upaya peningkatan kualitas imbalan atau insntif. Faktor ini saling berkaitan
sumber daya manusia menjadi teramat penting, dan menimbulkan motivasi yang mendorong
mengingat pendidikan merupak jalan keluar dari seseorang bidan untuk tetap meningkatkan
persoalan yang dihadapi. kinerja. Motivasi harus tetap dipertahankan dan
dipelihara secara terus menerus agar menjadi
Analisis hubungan pelatihan dengan kinerja pendorong bagi setiap bidan untuk terus
bidan berprestasi.
Dari hasil analisis diketahui bahwa dari 22
responden yang sudah mendapatkan pelatihan
ANC, ada sebanyak 54,5 % yang kinerjanya
57
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Bidan dalam Khairan Nisa, DKK
Memberikan Pelayanan Antenatal Berkualitas Diwilayah Kerja Puskesmas
Kota Bukittinggi Tahun 2018
Analisis hubungan persepsi terhadap insentif, cendrung memiliki kinerja yang kurang
kepemimpinan baik, bahkan responden dengan persepsi kurang
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk baik terhadap insentif cendrung memiliki kinerja
mempengaruhi sesuatu kelompok agar tercapai yang baik. Hal ini tentu berbanding terbalik
tujuan yang diharapkan. Kepemimpinan dengan teori yang mana seharusnya jika
merupakan kemampuan untuk mengendalikan persepsi terhadap kinerja kurang baik, maka
organisasi melalui perencanaan, juga akan memberikan efek yang kurang baik
pengorganisasian, pengawasan dalam rangka terhadap kinerja.
mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut hasil analisa peneliti bahwa ada
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari faktor lain yang berhubungan erat dengan peran
37 responden yang memiliki persepsi baik bidan dalam pencapaian kinerja yaitu bidan
terhadap kepemimpinan, 21 (56,8%) orang diberikan sanksi jika pekerjaan yang
diantaranya juga memiliki kinerja yang baik. dilakukannya belum tuntas. Setiap bulan bidan
sedangkan 30 responden dengan persepsi yang membuat laporan kegiatan. yang harus
kurang baik terhadap kepemimpinan, 15 (50%) dilaporkan. Jika laporan telat, maka akan ada
orang diantaranya dengan kinerja yang baik. pemotongan terhadap insentif yang diterima.
Dari hasil uji statistik didapatkan p value 0,760 Selain itu bidan juga mendapatkan Tunjangan
yang artinya bahwa tidak ada hubungan yang Profesi, dimana syaratnya bidan harus datang
bermakna antara insentif dengan kinerja bidan. dan mengambil absen tepat waktu, jika
Dari hasil wawancara yang peneliti terlambat maka akan dikenakan pemotongan.
lakukan juga tampak pimpinan puskesmam Oleh karna itu meski bidan memiliki persepsi
memberikan keterlibatan dalam hal manajerial. yang kurang baik terhadap insentif, tetapi bidan
Hal ini meliputi peningkatan SDM, pembagian tetap harus bekerja maksimal untuk mencapai
tugas dan upaya optimalisasi setiap peran dan target agar tidak dikenakan sanksi berupa
tanggung jawab bidan dalam bertugas. Peran pemotongan tunjangan.
pimpinan juga sangat besar terhadap Menurut hasil wawancara peneliti dengan
peningkatan motivasi para bidan. beberapa responden, memaparkan bahwa
Insentif yang diterima bidan saat ini cukup
Analisis hubungan insentif dengan kinerja memadai dan mengalami peningkatan dibanding
bidan dalam memberikan pelayanan tahun sebelumnya. Hal ini dipertegas oleh
antenatal berkualitas kepala puskesmas tigo baleh memaparkan
Insentif sering dartikan juga sebagai bahwa dengan adanya BPJS dan dana atau
kompensasi. Kompensasi atau insentif bantuan operasional kesehatan (BOK), dapat
merupaan balas jasa organisasi terhadap menambah tunjangan bidan.
anggota atas kontribusi yang telah diberikan, Beberapa responden mengatakan bahwa
dapat berupa penghargaan yang diterima bidan insentif akan mereka dapatkan dari anggaran
baik imbalan finansial maupun non finansial. BOK. Jika anggaran tidak ada, tentunya insentif
Pemberian kompensasi merupakan faktor juga tidak diberikan, sedangkan dalam setiap
penting untuk meningkatkan kinerja karyawan program atau kegiatan lapangan baik itu
dalam bekerja. pemeriksaan kehamilan atau kelas ibu hamil
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari sangat bergantung pada anggaran. Mereka
42 orang yang memiliki persepsi baik terhadap menyimpulkan bahwa keterbatasan anggaran
insentif, 25 diantaranya memiliki kinerja yang juga bisa menyebabkan keterbatasan bidan
kurang baik(59,5%). Sedangkan 25 responden bekerja dilapangan sehingga dapat memberikan
yang memiliki persepsi kurang baik, 19 orang efek kepada kinerja yang dilakukan bidan.
diantaranya memiliki kinerja yang baik(76,0%).
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan p value Analisis hubungan beban kerja dengan
0,010 artinya terdapat hubungan antara insentif kinerja bidan
dengan kinerja bidan. Permendagri No. 12/2008, menyatakan
Penelitian Yonaha (2017) juga bahwa beban kerja merupakan besaran
menunjukkan hasil yang sama yaitu terdapat pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu
hubungan antara Insentif dengan Kinerja jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali
Perawat di RSUD kota Semarang. Secara antara volume kerja dan normal waktu. Jika
statistik hubungan insentif dengan kinerja kemampuan pekerja lebih tinggi dari pada
perawat bermakna (p value 0,001). Sejalan tuntutan pekerjaan, maka akan muncul perasaan
dengan hasil penelitian (Hajar Nur Aswad, bosan. Namun sebaliknya, jika kemampuan
2016) menyebutkan bahwa kompensasi pekerja lebih rendah daripada tuntutan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat pekerjaan maka akan mucul kelelahan yang
di Rumah Sakit UIT Makassar. lebih. Oleh karena itu, pembagian beban kerja
Dari hasil analisis diketahui bahwa yang tepat dan sesuai dengan kemampuan
responden dengan persespi baik terhadap karyawan sangat penting untuk diperhatikan
58
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Bidan dalam Khairan Nisa, DKK
Memberikan Pelayanan Antenatal Berkualitas Diwilayah Kerja Puskesmas
Kota Bukittinggi Tahun 2018
karena dapat mempengaruhi kinerja karyawan meningkatkan motivasi bekerja bidan dan
dan juga pencapaian program (Riny Chandra, optimalisasi peran bidan dalam hal mengatasi
2017). permasalahan terkait beban kerja yang tumpang
Penelitian ini juga menggambarkan hal tindih.
yang sejalan. Dari hasil analisis, 40 responden Bidan juga perlu meningkatkan upaya
memiliki persepsi baik terhadap beban kerja, 27 peran serta dan pemberdayaan ibu hamil agar
orang diantaranya juga memiliki kinerja yang program dapat berjalan dengan baik dan
baik. Sedangkan 27 responden yang memiliki memberikan feedback positif bagi peningkatan
persepsi kurang baik terhadap beban kerja, 18 status kesehatan ibu hamil. Pada dasarnya
orang diantaranya juga memiliki kinerja yang pelayanan antenatal yang diberikan bidan sudah
kurang baik. sesuai standar, namun paradigma pelayanan
Hasil penelitian ini menggambarkan antenatal ibu hamil harus bergeser dari
bahwa responden yang memiliki persepsi baik pencapaian kuantitas menjadi fokus pada
terhadap beban kerja cendrung memiliki kinerja kualitas.
yang baik juga. Sementara responden dengan Terkait Capaian kinerja pelayanan bidan
persespsi yang kurang baik juga cendrung dalam pelayanan Antenatal, 85% pelayanan
memiliki kinerja yang kurang. Hasil penelitian ini dipuskesmas sudah sesuai standar 10T.
menunjukkan nilai P=0,012, artinya terapat Sedangkan di beberapa tempat seperti
hubungan beban kerja dengan kinerja bidan posyandu, Puskeskel dan pustu belum
dalam pelayanan antenatal. terlaksana seluruhnya, karena keterbatasan alat
Sejalan dengan penelitian (Anggiasari, dan prasarana. Pelaksanaan asuhan 10 T perlu
2017) menyebutkan bahwa terdapat hubungan diperhatikan lagi kualitasnya terutama promosi
antara persepsi beban kerja dengan kinerja kesehatan terhadap ibu hamil.
bidan desa dalam pelayanan antenatal, dimana Untuk meningkatkan kinerja bidan dalam
nilai P=0,019. memberikan pelayanan antenatal diperlukan
Berdasarkan hasil wawancara peneliti beberapa upaya : monitoring dan evaluasi
dengan informan juga didapatkan informasi terhadap kualitas pelayanan antenatal oleh
bahwa beban kerja bidan meningkat akibat bidan, keterlibatan pimpinan dalam upaya
kekurangan tenaga kesehatan dari jenisnya. peningkatan motivasi bidan baik dari manajemen
Bidan memiliki peran dan tugas ganda, tidak supervisi maupun reward dalam bentuk non
hanya melayani ibu hamil, bahkan bidan juga materil. Memberikan kesempatan yang sama
menjadi petugas administrasi. Beban kerja yang bagi bidan untuk peningkatan kompetensi
banyak membuat bidan sulit untuk membagi melalui pelatihan, terutama pelatihan terkait
waktu antara tugas di pelayanan dengan tugas pelayanan antenatal yang berkualitas. Selain itu
lain, akibatnya pelayanan kepada ibu hamil juga pengadaan sarana prasarana di polindes
menjadi tidak maksimal. perlu mendapat perhatian.
Penelitian ini hanya meneliti 7 faktor yang
SIMPULAN berhubungan dengan kinerja bidan. Hasil
Hasil analisis data kuantitatif, faktor yang penelitian, tidak semua faktor yang berhubungan
berhubungan dengan kinerja bidan adalah dengan kinerja bidan dalam memberikan
Insentif, motivasi dan beban kerja. Motivasi pelayanan antenatal yang berkualitas,
merupakan faktor paling dominan yang disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat
berhubungan dengan kinerja bidan. Motivasi mengembangkan penelitian ini lebih lanjut
didorong oleh karena bidan merasakan dengan faktor lain yang diprediksi besar
kenyamanan bekerja, beban kerja yang sesuai pengaruhnya seperti peranan komunikasi antar
tupoksi kemudian insentif yang didapatkan juga bidan dengan ibu hamil atau pasien atau
akan meningkatkan motivasi bekerja bidan. masyarakat, bidan dengan sejawat dan bidan
Peningkatan motivasi akan memberikan efek dengan pimpinan.
terhadap peningkatan kinerja bidan dalam
memberikan asuhan antenatal. DAFTAR PUSTAKA
Dalam hal ini bidan juga membutuhkan Abalos, E., Chamillard, M., Diaz, V., Tuncalp, Ӧ.,
dukungan sosial dari pimpinan berupa reeward & Gulmezoglu, A. (2015, December).
penghargaan dan ucapan terimakasih bagi bidan Antenatal care for healthy pregnant
yang sudah berprestasi maupun bidan yang women: a mapping of intervensons from
sudah menunjukkan kinerja baik. pemberian existing guidelines to inform the
kesempatan yang sama bagi bidan untuk development of new WHO guidance on
mengikuti pelatihan antenatal juga dirasa sangat antenatal care. International Journal of
penting untuk mengingkatkan kompetensi bidan Obstetrics and Gynaecology , 519.
dalam memberikan asuhan antenatal. Agustino, Y. P. (2016, November 12). Angka
Hasil analisis data kualitatif, pimpinan Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di
sangat memegang peranan penting dalam Bukittinggi masih tinggi. hal. 1.
59
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Bidan dalam Khairan Nisa, DKK
Memberikan Pelayanan Antenatal Berkualitas Diwilayah Kerja Puskesmas
Kota Bukittinggi Tahun 2018
60