Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DATA PENGAMATAN
Alat dan skala nonius alat ukur
Alat Ukur NST Nonius
Penggaris Plastik 0,1 cm -
Jangka Sorong - 0,05 mm
Mirometer Sekrup - 0,01 mm
PERHITUNGAN
A. Pengamatan Menggunakan Penggaris Plastik (cm)
1. Pipa
Panjang (x = 4,4 cm)
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,1 cm
2
∆𝑥 = 0,05 cm
X = x ± ∆𝑥
X = (4,4 ± 0,05) cm
∆𝑥 0,05
KTP Relatif = = = 0,0113 cm
𝑥 4,4
X = (4,4 ± 0,0113) cm
2. Balok Besi
Panjang ( x = 14,6 cm)
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,1 cm
2
∆𝑥 = 0,05 cm
X = x ± ∆𝑥
X = (14,6 ± 0,05) cm
∆𝑥 0,05
KTP Relatif = = = 0,00342 cm
𝑥 14,6
X = x ± ∆𝑥
X = (3,5 ± 0,05) cm
∆𝑥 0,05
KTP Relatif = = = 0,0142 cm
𝑥 3,5
4. Batu Timbangan 50 gr
Tinggi (x= 2,6 cm)
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,1 cm
2
∆𝑥 = 0,05 cm
X = x ± ∆𝑥
X = (2,6 ± 0,05) cm
∆𝑥 0,05
KTP Relatif = = = 0,0192 cm
𝑥 2,6
5. Batu Timbangan 20 gr
Tinggi (x = 2,0 cm)
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,1 cm
2
∆𝑥 = 0,05 cm
X = x ± ∆𝑥
X = (4,4 ± 0,05) cm
∆𝑥 0,05
KTP Relatif = = = 0,025 cm
𝑥 2,0
6. Batu Timbangan 10 gr
Tinggi ( x = 1,7)
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,1 cm
2
∆𝑥 = 0,05 cm
X = x ± ∆𝑥
X = (1,7 ± 0,05) cm
∆𝑥 0,05
KTP Relatif = = = 0,029 cm
𝑥 1,7
7. Batu Timbangan 5 gr
Tinggi ( x = 1,3 cm)
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,1 cm
2
∆𝑥 = 0,05 cm
X = x ± ∆𝑥
X = (1,3 ± 0,05) cm
∆𝑥 0,05
KTP Relatif = = = 0,038 cm
𝑥 1,3
8. Batu Timbangan 2 gr
Tinggi ( x = 1 cm)
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,1 cm
2
∆𝑥 = 0,05 cm
X = x ± ∆𝑥
X = (1 ± 0,05) cm
∆𝑥 0,05
KTP Relatif = = = 0,05 cm
𝑥 1
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
X = x ± ∆𝑥
X = (4,238 ± 0,025) mm
∆𝑥 0,025
KTP Relatif = = = 0,00589 mm
𝑥 4,238
3
𝑋 = 4,43 + (10 − 8,32) (0,1)
10
X = 4,2 + 0,3 (1,68) (0,1)
X = 4,2 + 0,0504
X = 4,25
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,05 mm
2
∆𝑥 = 0,025 mm
X = x ± ∆𝑥
X = (4,25 ± 0,025) mm
∆𝑥 0,025
KTP Relatif = = = 0,00588 mm
𝑥 4,25
X = x ± (KTP Relatif x 100%)
X = (4,25 ± 0,00588) mm
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,05 mm
2
∆𝑥 = 0,025 mm
X = x ± ∆𝑥
X = (4,24 ± 0,025) mm
∆𝑥 0,025
KTP Relatif = = = 0,0058 mm
𝑥 4,24
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,01 mm
2
∆𝑥 = 0,05 mm
X = x ± ∆𝑥
X = (4,23 ± 0,05) mm
∆𝑥 0,05
KTP Relatif = = = 0,0118 mm
𝑥 4,23
2. Balok Besi
Diameter (x=25,31mm M = 50 Ni = 1 N = 10)
5,0
𝑋 = 25,31 + (10 − 5,0) (0,1)
10
X = 4,2 + 0,5 (9,5) (0,1)
X = 4,2 + 0,475
X = 4,675
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,01 mm
2
∆𝑥 = 0,05 mm
X = x ± ∆𝑥
X = (4,675 ± 0,05) mm
∆𝑥 0,05
KTP Relatif = = = 0,0106 mm
𝑥 4,675
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,01 mm
2
∆𝑥 = 0,05 mm
X = x ± ∆𝑥
X = (36,31 ± 0,05) mm
∆𝑥 0,05
KTP Relatif = = = 0,000137 mm
𝑥 36,31
4. Batu Timbangan 50 gr
Tinggi (x=27,16 mm M = 5,4 Ni = 6 N = 10)
6
𝑋 =2+ (10 − 5,4) (0,1)
10
X = 4,2 + 0,6 (4,6) (0,1)
X = 4,2 + 0,276
X = 4,476
1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
1
∆𝑥 = 0,01 mm
2
∆𝑥 = 0,05 mm
X = x ± ∆𝑥
X = (4,476 ± 0,05) mm
∆𝑥 0,005
KTP Relatif = = = 0,00117 mm
𝑥 4,476
b. Mikrometer Sekrup
Benda X1 X2 X3 X4 X5 X6 𝑥̅
Batu 27,16 27,16 27,16 27,16 27,16 27,15 27,15
Timbangan mm mm mm mm mm mm mm
50 gr
Batu 36,31 36,30 36,30 36,30 36,30 36,31 36,30
Timbangan mm mm mm mm mm mm mm
100 gr
Diameter 47, 45 47,45 47,47 7,45 47,45 47,45 47,45
Pipa mm mm mm mm mm mm mm
PERHITUNGAN
A. Pengamatan Menggunakan Penggaris (cm)
Panjang Pipa
𝜀𝑋𝑛 4,4 𝑐𝑚+4,3 𝑐𝑚+4,4 𝑐𝑚+4,5 𝑐𝑚+4,3 𝑐𝑚+4,5 𝑐𝑚 26,4 𝑐𝑚
𝑥̅ = = = = 4,4 cm
𝑛 6 6
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (4,4 ± 0,1) cm
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (14,65 ± 0,05) cm
Batu Timbangan 2 gr
𝜀𝑋𝑛 1,1 𝑐𝑚+1,0 𝑐𝑚+1,0 𝑐𝑚+1,2 𝑐𝑚+1,1 𝑐𝑚+1,0 𝑐𝑚 6,4 𝑐𝑚
𝑥̅ = = = = 1,06 cm
𝑛 6 6
(𝑋𝑚𝑎𝑥−𝑋𝑚𝑖𝑛) 1,2 𝑐𝑚 −1,0 𝑐𝑚
∆𝑥 = = = 0,2 cm
2 2
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (1,06 ± 0,2) cm
Batu Timbangan 5 gr
𝜀𝑋𝑛 1,3 𝑐𝑚+1,3 𝑐𝑚+1,4 𝑐𝑚+1,3 𝑐𝑚+1,2 𝑐𝑚+1,3 𝑐𝑚 7,8 𝑐𝑚
𝑥̅ = = = = 1,3 cm
𝑛 6 6
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (1,3 ± 0,1) cm
Batu Timbangan 10 gr
𝜀𝑋𝑛 1,7 𝑐𝑚+1,8 𝑐𝑚+1,8 𝑐𝑚+1,7 𝑐𝑚+1,7 𝑐𝑚+1,7 𝑐𝑚 10,4 𝑐𝑚
𝑥̅ = = = = 1,73 cm
𝑛 6 6
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (1,73 ± 0,05) cm
Batu Timbangan 20 gr
𝜀𝑋𝑛 2,1 𝑐𝑚+2,0 𝑐𝑚+2,0 𝑐𝑚+2,2 𝑐𝑚+2,1 𝑐𝑚+2,0 𝑐𝑚 12,4 𝑐𝑚
𝑥̅ = = = = 2,06 cm
𝑛 6 6
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (2,06 ± 0,1) cm
Batu Timbangan 50 gr
𝜀𝑋𝑛 2,5 𝑐𝑚+2,6 𝑐𝑚+2,6 𝑐𝑚+2,5 𝑐𝑚+2,5 𝑐𝑚+2,6 𝑐𝑚 15,3𝑐𝑚
𝑥̅ = = = = 2,55 cm
𝑛 6 6
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
3,3 𝑐𝑚+3,4 𝑐𝑚+3,5 𝑐𝑚+3,5 𝑐𝑚+3,5 𝑐𝑚+3,4 𝑐𝑚 20,6 𝑐𝑚
X = (2,55 ± 0,05) = =
6 6
3,43 cm
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (3,43 ± 0,1) cm
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (27,15 ± 0,05) mm
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (36,303 ± 0,005) mm
Diameter Pipa
𝜀𝑋𝑛
𝑥̅ = =
𝑛
47,45 𝑚𝑚+47,45 𝑚𝑚+47,47 𝑚𝑚+47,46 𝑚𝑚+47,45 𝑚𝑚+47,45 𝑚𝑚 284,73 𝑚𝑚
=
6 6
= 47,45 mm
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (47,45 ± 0,01) mm
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (3,81 ± 0,005) mm
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (4,42 ± 0,005) mm
Tinggi Pipa
𝜀𝑋𝑛 4,2 𝑚𝑚+4,2 𝑚𝑚+4,3 𝑚𝑚+4,2 𝑚𝑚+4,3 𝑚𝑚+4,2 𝑚𝑚 25,4 𝑚𝑚
𝑥̅ = = = =
𝑛 6 6
4,23 mm
X = 𝑥̅ ± ∆𝑥
X = (4,23 ± 0,05) mm
VII. ANALISIS DATA
Pengukuran adalah suatu teknik untuk menyatakan suatu sifat dalam
bilangan sebagai hasil membandingan dengan suatu besaran baku (standar) yang
diterima sebagai satuan. Setiap pengukuran selalu dianggap oleh ketidakpastian.
Sumber ketidakpastian disebabkan oleh adanya nilai skala terkecil alat ukur,
adanya ketidakpastian bersistem dan keterbatasan pengamat.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengukuran, pertama
masalah ketelitian (presisi) dan kedua masalah ketepatan (akurasi). Presisi
menyatakan derajat kepastian suhu pengukuran sedangkan akurasi menunjukkan
seberapa tepat hasil pengukuran mendekati nilai yang sebenarnya. Presisi
bergantung pada alat yang digunakan unutk melakukan pengukuran. Umumnya,
semakin kecil pembagian skala suatu alat, semakin presisi hasil pengukuran alat
tersebut.
Berbeda dengan penggaris memiliki NST (Nilai Skala Terkecil) 1mm atau 0,1
cm. Penggaris kurang efektif bila dibandingkan dengan jangka sorong. Selain itu,
penggaris juga kurang akkurat karena hanya memiliki skala utama tanpa skala
nonius. Jadi, penggaris hanya bias digunakan pada pengukuran panjang atau lebar
suatu benda.
JAWAB :
1. - Mistar plastik : 1mm
- Termometer : 1 °C
- Voltmeter : 0,01 Volt
- Amperemeter : 0,01 A
- Stopwatch : 0,1 S
- Busur derjata : 1°
2. Dengan cara melihat berapa banyak angka dibelakang koma alat tersebut.
3. - Jangka sorong
NST : 0,05 mm
NSTI : 0,1 mm
- Mikrometer sekrup
NST : 0,01 mm
NSTI : 0,5 mm
IX. KESIMPULAN
1. Penggaris plastic yang digunakan untuk mengukur panjang dan lebar suatu
benda, nilai skala terkecilnya adalah 0,1 cm, tidak memiliki skala nonius dan
tidak akurat untuk mengukur benda ynag kurang dalam.
2. Suatu pengukuran selalu disertai ketidakpastian. Beberapa penyebabnya
yaitu nilai skala terkecil (NST), kesalahn kalibrasi, kesalahan titik nol,
kesalahan pegas, adanya gesekan, kesalahn paralaks, fluktuasi parameter
pengukuran dan lingkungan yang saling memengaruhi serta keterampilan
pengamat.
3. NST adalah nilai skala terkecil yang ridak dapat dibagi lagi. NST penggaris
yaitu 0,1.
4. Nonius adalah skala yang digunakan untuk membantu mengukur dengan
lebih teliti melebihi yang dapat ditunjukkan NST. Nonuis jangka sorong
adalah 0,05 mm dan nonius micrometer sekrup adalah 0,01 mm
5. Beberapa alat uur dasar yaitu penggaris, jangka sorong, mikrometer sekrup,
barometer, neraca teknis, busur derajat, stopwatch dan beberapa alat ukur
besaran listrik amperemeter dan voltmeter.
1
6. Ketidakpastian tunggal menggunakan rumus ∆𝑥 = 𝑁𝑆𝑇 dengan hasil
2
pengukuran 𝑥 = ∆𝑥 ± ∆𝑥. Jika menggunakan KTP relative maka
∆𝑥
rumusnya, 𝐾𝑇𝑃 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = dan hasilnya dilaporkan sebagai 𝑋 = (𝑋 ±
𝑥
𝐾𝑇𝑃 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑥 100%)100%)
7. Ketidakpastian pada pengukuran berulang menggunakan rumus 𝑥̅=
𝑥1+𝑥2+.…+𝑋𝑛
, untuk mencari rata-rata kemudian untuk mencari ∆𝑋
𝑛
𝑋𝑚𝑎𝑥−𝑋𝑚𝑖𝑛
enggunakan rumus ∆𝑋 = dan hasilnya menggunakan rumus
2
𝑥 = ∆𝑥 ± ∆𝑥. ∆x ± ∆x.
PUSTAKA
1. Darmawan DJonoputro B, Teori ketidakpastian, Penerbit ITB, 1984
2. Braid, D.C, Experimentation : an introduction to measurement theory and
experiment design, 1962.
3. University of malbourne school of physics 160 laboratory manual, 1995.
4. https://id.m.wikipedia.org/wiki/pengukuran
5. https://www.wardayacollege.com/fisika/pengukuran/pengukuran/ketidakp
astian
6. http://erinaseptiani.blogspot.com/2012/01/teori-ketidakpastian-dan-
angka-penting.html?=1
7. https://www.academia.edu/13375363/Dasar_pengukuran_dan_ketidakpas
tian
8. http://gardoartikelsains.blogspot.com/2015/01/nilai-skala-terkecil-nst-
pada-alat-ukur.html?m=1