Vous êtes sur la page 1sur 12

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS DAN KUANTITAS TIDUR DENGAN PRESTASI

BELAJAR PADA MAHASISWA/I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK)


SEMESTER VI DI STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2018
(Relationship Between Quality and Quantity of Sleep and Learning Achievement of the Semester
VI Students of Science Nursing Study Program of STIKes Muhammadyah Palembang in 2018)

Aulia,Tri Rizki*. Pujiana,Dewi 2, Aristoteles 3

* STIKes Muhammadiyah Palembang, Palembang, Indonesia


1
STIKes Muhammadiyah Palembang, Palembang, Indonesia
2
STIKes Muhammadiyah Palembang, Palembang, Indonesia

e-mail : tririzkiaulia@.gmail.com

ABSTRACT

Background : Sleep is one of the basic needs that humans need to maintain their survival. There
are two main components that need to be considered in sleep, namely the quality of sleep and
quantity of sleep. If there is interference on both components, it will have an impact on the memory
and concentration. Consequently, it will decrease one’s learning achievement. Meanwhile, the
population most at risk of experiencing the disorder is the students. Aim : To find out the relationship
between quality and quantity of sleep and learning achievement of the VIth semester students of
Nursing Science Study Pogram (PSIK) of STIKes Muhammadyah Palembang in 2018. Research
Method : This Study used quantitative research design with Analytical Survey method through cross
sectional approach. The sampling technique used total sampling technique. The sample in this study
was all the VIth semester students of PSIK of STIKes Muhammadyah Palembang with the total
number of 86 respondents. The data were collected by using PSQI and STQ questionnaires.
Findings : The result showed that 33 out of 35 respondents had good sleep quality (94.3%) and had
high learning achievement, whereas respondents who had poor sleep quality were 15 out of 51
respondents (29.4%) having high learning achievement. Thirty-seven of 40 respondents (92.5%)
with sufficient quantity of sleep had high learning achievement, and 11 out of 46 respondents (23.9%)
who had lack of sleep quantity had high learning achievement. Based on the statistical test result
using Chi Square, the p value was 0,000 (p value ≤ 0.05), meaning Ho was reject and Ha was
accepted. Conclusion : There was a relationship between sleep quality and quantity and learning
achievement of the semester VIth students of Nursing Science Study Program (PSIK) of STIKes
Muhammadyah Palembang.

Keywords : Sleep Quality, Sleep Quantity, Learning Achievement , Students


ABSTRAK

Latar belakang : Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan manusia guna
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Ada dua komponen utama yang perlu diperhatikan
dalam tidur yaitu kualitas tidur dan kuantitas tidur. Apabila terjadi gangguan pada kedua komponen
tersebut, maka akan menimbulkan dampak pada sistem memori dan konsentrasi. Akibatnya, akan
menurunkan prestasi belajar seseorang. Adapun populasi yang paling berisiko mengalami
gangguan tersebut adalah para mahasiswa. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara kualitas
dan kuantitas tidur dengan prestasi belajar mahasiswa/i Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK)
semester VI di STIKes Muhammadiyah Palembang Tahun 2018. Metode Penelitian : Penelitian ini
menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode Survei Analitik melalui pendekatan Cross
Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i PSIK semester VI STIKes Muhammadiyah Palembang
yang berjumlah 86 responden.Adapun pengumpulan data penelitian dilakukan dengan
menggunakan kuesioner PSQI dan STQ. Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 35
responden yang kualitas tidurnya baik sebanyak 33 responden (94,3%) memiliki prestasi belajar
tinggi sedangkan responden yang memiliki kualitas tidur buruk 15 dari 51 responden (29,4%)
memiliki prestasi belajar tinggi. Responden dengan kuantitas tidur cukup didapatkan hasil bahwa 37
dari 40 responden (92,5%) memiliki prestasi belajar tinggi dan responden yang memiliki kuantitas
tidur kurang, 11 dari 46 responden (23,9%) memiliki prestasi belajar tinggi. Berdasarkan hasil uji
statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p value = 0,000 (p value ≤ 0,05), artinya Ho
ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kualitas dan kuantitas tidur dengan
prestasi belajar pada mahasiswa/i Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) semester IV.

Kata Kunci : Kualitas tidur, Kuantitas tidur, Prestasi belajar, Mahasiswa

PENDAHULUAN dengan lingkungannya1. Secara garis besar


faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan
Mahasiswa dituntut untuk memenuhi
prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua
kebutuhan dasar manusia guna
bagian, yaitu faktor internal dan faktor
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
eksternal. Faktor internal merupakan faktor
Salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan
yang berasal dari dalam diri seseorang
manusia adalah tidur. Pendidikan adalah suatu
sedangkan faktor eksternal merupakan faktor
usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan
yang berasal dari luar diri seseorang seperti
sengaja, teratur dan berencana dengan
lingkungan keluarga maupun lingkungan
maksud mengubah atau mengembangkan
masyarakat1.
perilaku yang diinginkan. Belajar merupakan
Tidur merupakan kebutuhan dasar
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
yang dibutuhkan setiap orang untuk
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
memulihkan kondisi tubuh sehingga dapat
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
mengembalikan stamina tubuh dalam kondisi
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
yang optimal2. Tidur merupakan suatu proses Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang
aktif, bukan sekedar hilangnya keadaan serius karena gangguan tidur (sleep
terjaga. Tingkat aktivitas otak keseluruhan deprivation) dapat mempengaruhi proses
tidak berkurang selama tidur. Di samping itu, belajar, gangguan memori dan kesehatan
ada dua faktor penting yang perlu diperhatikan emosi. Konsentrasi yang baik dapat
dalam tidur sehingga seorang individu dapat memperoleh hasil prestasi belajar yang
memperoleh tidur yang cukup. Kedua faktor memuaskan.
tersebut adalah kualitas dan kuantitas tidur. Di zaman era modern ini, aktivitas
Kualitas tidur adalah suatu kondisi yang dijalani manusia semakin lama semakin meningkat
oleh seseorang sehingga mendapatkan sehingga perhatian terhadap aspek tidur yang
kesegaran dan kebugaran saat terbangun dari cukup (secara kuantitas) dan berkualitas ini
tidurnya, sedangkan kuantitas tidur merupakan masih sangat kurang. Hal tersebut dibuktikan
jumlah jam tidur normal yang diperlukan lewat survei indeks pola hidup sehat American
seseorang sesuai dengan kebutuhan tidurnya3. International Assurance (AIA) pada tahun 2013
Kebutuhan tidur yang cukup tidak di Indonesia yang dilaksanakan oleh
hanya ditentukan oleh faktor jam tidur perusahaan riset global yaitu Taylor Nelson
(kuantitas tidur), tetapi juga oleh kedalaman Sofrens (TNS). Survei tersebut menunjukkan
tidur (kualitas tidur). Kualitas tidur meliputi bahwa masyarakat Indonesia yang ingin
aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti mendapatkan waktu tidur selama 7,8 jam
lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk ternyata hanya dapat merealisasikan 6,8 jam
bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek saja setiap harinya karena aktivitas mereka
subjektif seperti kedalaman dan kepulasan yang semakin lama semakin meningkat2.
tidur. Kualitas dan kuantitas tidur dikatakan Adapun berbagai dampak yang dapat
baik jika tidak menunjukkan tanda-tanda ditimbulkan oleh akibat kurangnya tidur pada
kekurangan tidur dan tidak mengalami seseorang. Dari berbagai dampak yang
masalah dalam tidur. Kondisi kurang tidur ditimbulkan tersebut, aspek utama yang paling
banyak ditemui dikalangan dewasa muda dipengaruhi oleh akibat kurangnya tidur pada
terutama mahasiswa yang nantinya bisa seseorang yaitu aspek memori dan
menimbulkan banyak efek, seperti konsentrasi. Kondisi ini banyak dijumpai pada
berkurangnya konsentrasi belajar dan anak sekolahan, mahasiswa, dan pekerja yang
gangguan kesehatan2. Kurangnya kebutuhan mempunyai jam terbang yang tinggi, dimana
tidur akan berdampak pada menurunnya kelompok yang paling tinggi risikonya untuk
kemampuan untuk berkonsentrasi, membuat terkena gangguan tidur adalah mahasiswa. Di
keputusan dan berpartisipasi dalam aktivitas samping itu, jika dikaitkan kualitas dan
sehari-hari. Dewasa muda yang mengalami kuantitas tidur para mahasiswa dengan
hambatan dalam proses belajar disebabkan prestasi belajarnya maka berdasarkan
oleh rasa mengantuk dan lelah akibat kurang penelitian-penelitian sebelumnya, dilaporkan
tidur, sehingga konsentrasi belajar menurun. bahwa mahasiswa dengan siklus tidur-bangun
yang tidak teratur dan mempunyai jam tidur dikarenakan mahasiswa/i Program Studi Ilmu
yang kurang menunjukkan nilai akademik yang Keperawatan (PSIK) Semester VI merupakan
lebih rendah2. mahasiswa/i yang sudah banyak melalui
Berdasarkan data penelitian berbagai proses perkuliahan. Kelompok usia
Sarfriyanda J dkk (2015), dari 5 orang yang banyak mengalami gangguan tidur
mahasiswa yang diwawancara, hanya 8 orang adalah usia dewasa muda. Dan usia
yang memiliki jam tidur yang cukup, dan mahasiswa//i Program Studi Ilmu Keperawatan
terdapat7 orang sisanya mempunyai (PSIK) Semester VI rata-rata 18-25 tahun, usia
kebiasaan tidurdi atas jam 12 malam, dan rata- tersebut sesuai dengan National Sleep
rata kebiasaan para mahasiswa yang Foundation,2010.
menyebabkan mereka tidur larut malam Semua yang ada di dunia ini sudah
beragam, kebanyakan dari mereka sering tergambarkan lewat Al-Quran. Seperti prestasi
memainkan handphone dan laptop sebelum belajar yang kita ketahui terdapat di dalam Al-
tidur. Padahal di pagi harinya mereka harus Quran meskipun tidak secara terang-terangan
terbangun untuk melakukan aktifitas dijelaskannya. “Dan Dia mengajarkan kepada
perkuliahan. Hal ini dapat mempengaruhi Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kebugaran mahasiswa dalam menjalani kemudian mengemukakannya kepada para
aktifitas perkuliahan, dan dapat berefek malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-
kepada konsentrasi serta kemampuan dalam Ku nama benda-benda itu jika kamu memang
menangkap pelajaran di kampus. Dari 8 orang benar orang-orang yang benar!”Mereka
mahasiswa yang rata-rata jam tidurnya di menjawab:”Maha Suci Engkau, tidak ada yang
katakan cukup 7 orang mempunyai IP (Indeks kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau
Prestasi) semester yaitu 3.30 sampai 3.50, 1 ajarkan kepada kami, Sesungguhnya
orang mempunyai IP 2.95, dan 5 dari 7 orang Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
yang jam tidurnya kurang, mempunyai IP Bijaksana”. Allah berfirman: “Hai Adam,
semester 2.90 sampai 3.20, 2 orang lagi yang beritahukanlah kepada mereka nama-nama
jam tidurnya kurang mempunyai IP semester benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah
3.60 dan 3.70. Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya
Menurut data dari BAAK STIKes Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan
Muhammadiyah Palembang Indeks Prestasi mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa
Sementara (IPS) mahasiswa/i Program Studi yang kamu sembunyikan?” (Q.S. Al Baqarah:
Ilmu Keperawatan (PSIK) Semester IV 31-33).
terdapat 79 mahasiswa/i memiliki IPS > 3.00 Berdasarkan latar belakang masalah,
dan 11 mahasiswa/i Program Studi Ilmu maka penulis tertarik untuk melakukan
Keperawatan (PSIK) Semester VImemiliki IPS penelitian mengenai “Hubungan antara
< 3.00. Disamping itu, alasan peneliti Kualitas Dan Kuantitas Tidur dengan Prestasi
mengambil sampel mahasiswa/i Program Studi Belajar pada Mahasiswa/i Program Studi Ilmu
Ilmu Keperawatan (PSIK) Semester VI
Keperawatan (PSIK) Semester VI Di STIKes koefisien konsistensi dan reliabilitas yang
Muhammadiyah Palembang”. didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar
(0,89) terhadap setiap domain yang diukur5.
METODE PENELITIAN Kuesioner kualitas tidur berisi 9 soal yang
terdiri dari 7 komponen, yaitu kualitas tidur
Penelitian ini menggunakan desain
secara subjektif, latensi tidur, durasi tidur,
penelitian kuantitatif dengan menggunakan
efisiensi tidur, gangguan tidur, penggunaan
metode ”Survey Analitik” melalui pendekatan
obat-obat yang berhubungan dengan tidur, dan
”Cross Sectional”, dimana telah dilakukan
disfungsi yang dialami pada siang hari selama
pengumpulan data melalui pertanyaan-
satu bulan terakhir. Masing-masing komponen
pertanyaan di dalam kuesioner untuk menilai
memiliki kisaran nilai (0-3). 0 = kualitas tidur
kualitas dan kuantitas tidur mahasiswa.
sangat baik, 1 = kualitas tidur baik, 2 = kualitas
Kemudian nilai prestasi akademik mahasiswa
tidur buruk, 3 = kualitas tidur sangat buruk.
dilihat dari nilai indeks prestasi semester (IPS)
Skor dari 9 pertanyaan dijumlahkan menjadi 1
dan dilakukan hanya pada satu kali
skor global dengan kisaran nilai 0-21. Nilai
pengamatan.
yang lebih tinggi mengindikasikan kualitas tidur
Penelitian ini dilakukan di STIKes
yang lebih rendah atau sangat buruk.
Muhammadiyah Palembang dan dilaksanakan
Sedangkan kuantitas tidur diukur dengan
pada tanggal 5-6 April 2018. Populasi
menggunakan kuesioner STQ (Sleep Timing
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i
Questionare) yang dimodifikasi oleh peneliti
program studi ilmu keperawatan (PSIK)
yang terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
semester VI STIKes Muhammadiyah
reliabilitas terhadap 30 responden dan
Palembang yang berjumlah 86 responden.
didapatkan Cronbach’s Alpha (0,809).
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
Pengolahan data dilakukan dengan
ini dilakukan secara Non Probability dengan
proses editing, coding, sorting, entry data,
menggunakan metode Sampling Jenuh (Total
cleaning, dan mengeluarkan informasi.
Sampling). Kriteria inklusi dalam penelitian ini
Selanjutnya secara univariat dan bivariat
adalah mahasiswa/i PSIK semester VI STIKes
dengan menggunakan etika penelitian
Muhammadiyah Palembang yang sedang aktif
informed consent, anonimity, confidentiality,
terdaftar tahun ajaran 2017/2018, mahasiswa/i
dan nonmaleficence.
PSIK semester VI STIKes Muhammadiyah
Palembang yang bersedia menjadi responden,
dan mahasiswa/i PSIK Semester VI STIKes
Muhammadiyah Palembang yang berusia 18-
25 tahun.
Dalam penelitian ini instrument yang
HASIL PENELITIAN
digunakan adalah kuesioner PSQI (Pittsburgh
1. Analisa Univariat
Sleep Quality Index) yang sudah dibakukan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
oleh Piitsburg University yang memiliki
Karakteristik Responden
Karakteristik Frequency %
Tabel 3 Distribusi Frekuensi
Jenis
Kelamin Kuantitas Tidur Responden

Laki-Laki 19 22.1 Karakteristik Frequency %


Perempuan 67 77.9 Cukup 40 46.5
Umur Kurang 46 53.5
19 5 5.8
20 56 65.1 Berdasarkan tabel 3 analisis distribusi
21 21 24.4 frekuensi dari 86 responden menunjukan
22 2 2.3
bahwa mahasiswa/i yang memiliki kuantitas
23 2 2.3 tidur cukup sebanyak 40 responden (46.5%)
dan 46 responden (53.5%) lainnya memiliki
Berdasarkan tabel 1 analisis distribusi kuantitas tidur kurang.
frekuensi dari 86 responden menunjukan
bahwa mayoritas responden adalah
Tabel 4 Distribusi Frekuensi
perempuan yaitu 67 orang (77.9%) dan
sebagian besar usia responden berada pada Prestasi Belajar Responden
kategori 20 tahun yaitu 56 orang (65.1%).
Karakteristik Frequency %
Tinggi 48 55.8
Tabel 2 Distribusi Frekuensi
Rendah 38 44.2
Kualitas Tidur Responden
Karakteristik Frequency %
Berdasarkan tabel 4 analisis distribusi
Baik 35 40.7
frekuensi dari 86 responden menunjukan
Buruk 51 59.3
bahwa mahasiswa yang memiliki prestasi
belajar tinggi sebanyak 48 responden (55.8%)
Berdasarkan 2 analisis distribusi dan 38 responden (44.2%) lainnya memiliki
frekuensi dari 86 responden menunjukan prestasi belajar rendah.
bahwa mahasiswa/i yang memiliki kualitas
tidur buruk ada sebanyak 51 responden
(59.3%) dan 35 responden (40.7%) lainnya
memiliki kualitas tidur baik.

2. Analisa Bivariat
Tabel 6 Analisis hubungan antara kualitas tidur dengan prestasi belajar
mahasiswa/i
Prestasi Belajar
Jumlah P
Kualitas Tidur Tinggi Rendah OR
Value
N % N % N %
Baik 33 94.3% 2 5.7% 35 100.0%
Buruk 15 29.4% 36 70.6% 51 100.0% 0.000 39.600
Jumlah 48 55.8% 38 44.2% 86 100.0%

Tabel 6 menunjukan bahwa dari hasil berarti Ho ditolak artinya ada hubungan antara
uji statistik didapatkan hasil p value 0,000 yang kualitas tidur dengan prestasi belajar.

Tabel 7 Analisis hubungan antara kuantitas tidur dengan prestasi belajar


mahasiswa/i
Prestasi Belajar
Jumlah P
Kuantitas Tidur Tinggi Rendah OR
Value
N % N % N %
Cukup 37 92.5% 3 7.5% 40 100.0%
Kurang 11 23.9% 35 76.1% 46 100.0% 0.000 39.242
Jumlah 48 55.8% 38 44.2% 86 100.0%

Tabel 7 menunjukan bahwa hasil dari hubungan antara kuantitas tidur


hasil uji statistik didapatkan hasil p value 0,000 dengan prestasi belajar.
yang berarti Ho ditolak artinya ada
prestasi belajar rendah. Sementara 52
PEMBAHASAN responden (100,0%) yang memiliki kualitas
1. Hubungan Kualitas Tidur dengan tidur buruk, 15 responden (28,8%) diantaranya
Prestasi Belajar memiliki prestasi belajar tinggi dan 37
Berdasarkan hasil analisis bivariat untuk responden (71,2%) lainnya memiliki prestasi
mencari hubungan antara kualitas dan belajar rendah.
kuantitas tidur dengan prestasi belajar Hasil analisis penelitian tentang kualitas
menunjukan bahwa dari total 86 responden, tidur dengan prestasi belajar pada
terdapat 34 responden yang kualitas tidur mahasiswa/i program studi ilmu keperawatan
baik, dari 34 responden (100,0%) yang (PSIK) semester IV STIKes Muhammadiyah
kualitas tidurnya baik didapatkan 32 Palembang, terkait sebaran data pada
responden (94,1%) memiliki prestasi belajar mahasiswa/i yang kualitas tidurnya baik
tinggi dan 2 responden (5,9%) lainnya memiliki namun memiliki prestasi belajar rendah
sejumlah 2 orang (5,9%), dan kualitas tidurnya Kualitas tidur yang buruk juga sering
buruk namun memiliki prestasi belajar tinggi menimbulkan manifestasi klinis seperti
sejumlah 15 orang (28,8%). Hal ini bisa terjadi mengantuk yang dapat menurunkan energi
karena tidak hanya kualitas tidur saja yang seseorang ketika menjalani aktivitas disiang
mempengaruhi prestasi belajar tetapi banyak hari, mengantuk juga dapat menyebabkan
faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan
teori yang dikemukakan oleh Slameto (2010), berpikir dengan jelas. Berdasarkan survey
ada beberapa faktor yang dapat yang dilakukan di Great British Sleep
mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor ditemukan bahwa orang yang memiliki kualitas
internal (dalam diri) dan faktor eksternal (luar dan kuantitas tidur yang buruk mengalami
diri). kesulitan dalam mempertahankan perhatian
Hasil uji statistik dengan menggunakan dan merespon suatu stimulus (Kyle,2012).
uji Chi Square dengan tabel (2x2) dan tingkat Secara primer, tidur memiliki peran
kemaknaan α = 0,05 diperoleh p value = 0,000 tersendiri bagi otak. Tidur menyediakan waktu
(p value ≤ 0,05), sehingga Hoditolak berarti bagi otak untuk pulih kembali dan
ada hubungan signifikan antara kualitas tidur beregenerasi. Selama tidur, otak dapat
dengan prestasi belajar mahasiswa/i program memperoses informasi, memperkuat memori
studi ilmu keperawatan STIKes mengelompokkan informasi yang telah ada
Muhammadiyah Palembang. Berdasarkan dan memberikan kesempatan bagi kita untuk
hasil analisis didapatkan juga nilai OR = belajar dan berfungsi secara efektif pada siang
39.600 artinya mahasiswa/i yang kualitas hari. Tidur mempengaruhi kemampuan kita
tidurnya baik berpeluang 39.600 kali memiliki dalam menggunakan bahasa,
prestasi belajar. mempertahankan konsentrasi, memahami
Hal ini sejalan dengan teori yang apa yang kita baca, dan menyimpulkan apa
dikemukakan oleh Ulimudin (2011). Bahwa yang kita dnegarkan (Robotham,2011).
tidur merupakan suatu proses yang sangat Penelitian ini juga didukung oleh
penting bagi manusia, karena dalam tidur penelitian Taiwo an Ruth (2014) yang berjudul
terjadi proses pemulihan, proses ini Sleep As A Determinant Of Academic
bermanfaat mengembalikan kondisi Performance Of University In Ogun State,
seseorang pada keadaan semula, dengan South West, Nigeria menyatakan bahwa
begitu tubuh yang tadinya mengalami kualitas yang buruk dapat mempengaruhi
kelelahan akan menjadi segar kembali. Proses proses pembelajaran seseorang. Selain itu,
pemulihan yang terhambat dapat penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja Putri (2012) yang menyatakan bahwa ada
dengan maksimal, akibatnya orang yang hubungan kualitas tidur dengan prestasi
kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami belajar pada mahasiswa program DIII
penurunan konsentrasi dalam kebidanan stikes aiyiyah yogyakarta, dengan
pembelajarannya. hasil analisa uji Chi Square didapatkan p value
= < 0,042(p value ≤0,05). tidak hanya kuaantitas tidur saja yang
Berdasarkan hasil penelitian, teori dan mempengaruhi prestasi belajar tetapi banyak
studi literatur, maka peneliti berpendapat faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan
bahwa ada hubungan antara kualitas tidur teori yang dikemukakan oleh Slameto (2010),
dengan prestasi belajar, hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang dapat
kualitas tidur akan menyebabkan mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor
ketidakmampuan atau kurang optimalnya internal (dalam diri) dan faktor eksternal (luar
prestasi belajar karena kurang mampu diri).
berkonsentrasi dan seseorang yang kurang Hasil uji statistik dengan menggunakan
tidur akan memiliki masalah pada prestasi uji Chi Square dengan tabel (2x2) dan tingkat
belajarnya. kemaknaan α = 0,05 diperoleh p value = 0,000
(p value ≤ 0,05), sehingga Ho ditolak berarti ada
2. Hubungan Kualitas Tidur dengan hubungan signifikan antara kuantitas tidur
Prestasi Belajar dengan prestasi belajar mahasiswa/i program
Berdasarkan hasil analisis bivariat studi ilmu keperawatan STIKes
untuk mencari hubungan antara kualitas tidur Muhammadiyah Palembang. Berdasarkan
dengan prestasi belajar menunjukan bahwa hasil analisis didapatkan juga nilai OR = 39.242
dari total 86 responden, terdapat 39 responden artinya mahasiswa/i yang kuantitas tidurnya
yang kuantitas tidur cukup, dari 39 responden cukup berpeluang 39.242kali memiliki prestasi
(100,0%) yang kuantitas tidurnya cukup belajar.
didapatkan 36 responden (92,3%) memiliki Hasil penelitian didukung dengan teori
prestasi belajar tinggi dan 3 responden (7,7%) yang dikemukakan oleh Nililifda et al (2016)
lainnya memiliki prestasi belajar rendah. bahwa tidur merupakan kebutuhan dasar yang
Sementara 47 responden (100,0%) yang dibutuhkan oleh setiap orang untuk
memiliki kuantitas tidur kurang, 11 responden memulihkan kondisi tubuh sehingga dapat
(23,4%) diantaranya memiliki prestasi belajar mengembalikan stamina tubuh dalam kondisi
tinggi dan 36 responden (76,6%) lainnya yang optimal.
memiliki prestasi belajar rendah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Hasil analisis penelitian tentang Eliasson & Lettieri (2010) yang berjudul Early
kuantitas tidur dengan prestasi belajar pada to bed, early to rise! sleep habits and academic
mahasiswa/i program studi ilmu keperawatan performance in college studentsmenyatakan
(PSIK) semester IV STIKes Muhammadiyah bahwa mahasiswa yang kekurangan tidur
Palembang, terkait sebaran data pada (memiliki kuantitas tidur yang kurang) akan
mahasiswa/i yang kuantitas tidurnya cukup merasa mengantuk di siang hari, merasa lelah,
namun memiliki prestasi belajar rendah sejulah dan mempengaruhi suasana hati (mood)
3 orang (7,7%), dan kuantitas tidurnya kurang sehingga pada akhirnya akan membuat
namun memiliki prestasi belajar tinggi sejumlah penurunan pada prestasi belajarnya.Selain itu,
11 orang (23,4%). Hal ini bisa terjadi karena penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
Fenny & Supriatmo (2016), yang menyatakan responden (53,5%) lainnya memiliki
bahwa ada hubungan kuantitas tidur memiliki kuantitas tidur kurang. Dan hasil analisis
hubungan dengan tingkat prestasi belajar pada distribusi frekuensi prestasi belajar
mahasiswa fakultas kedokteran, dengan hasil didapatkan bahwa mahasiswa/i yang
analisa uji Chi Square didapatkan p value = memiliki prestasi belajar tinggi yaitu
0,0001(p value ≤0,05). sebanyak 48 responden (55,8%) dan 38
Berdasarkan hasil penelitian, teori dan responden (44,2%) lainnya memiliki
studi literatur, maka peneliti berpendapat prestasi belajar rendah.
bahwa ada hubungan antara kuantitas tidur 2. Berdasarkan hasil analisis ada hubungan
dengan prestasi belajar, hal ini dikarenakan yang bermakna antara kualitas tidur dengan
tidur mempengaruhi kinerja otak sehingga prestasi belajar mahasiwa/i program studi
berpengaruh terhadap kondisi fisik dan ilmu keperawatan (PSIK) semester VI di
psikologis seseorang. Dampak fisiologi STIKes Muhammadiyah Palembang tahun
meliputi penurunan aktifitas sehari-hari, rasa 2018.Hasil uji statistik Chi Square
lelah, lemah, penurunan daya tahan tubuh dan didapatkan dari 86 responden,terdapat 35
ketidakstabilan tanda-tanda vital. Sehingga responden yang kualitas tidurnya baik, dari
dampak yang dapat ditimbulkan oleh akibat 35 responden yang kualitas tidurnya baik
kurangnya tidur pada seseorang. Aspek utama didapatkan hasil bahwa 33 responden
yang paling dipengaruhi oleh akibat kurangnya (94,3%) memiliki prestasi belajar tinggi dan
tidur pada seseorang yaitu aspek memori dan 2 responden (5,7%) lainnya memiliki
konsentrasi yang bisa mengakibatkan prestasi belajar rendah. Sementara itu 51
penurunan pada prestasi belajarnya. responden yang memiliki kualitas tidur
buruk, 15 responden (29,4%) diantaranya
KESIMPULAN DAN SARAN memiliki prestasi belajar tinggi dan 36
reponden (70,6%) lainnya memiliki prestasi
Kesimpulan
belajar rendah.
Berdasarkan hasil penelitian dan 3. Berdasarkan hasil analisis ada hubungan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa : yang bermakna antara kuantitas tidur

1. Berdasarkan hasil analisis distribusi dengan prestasi belajar mahasiwa/i

frekuensi didapatkan bahwa mahasiswa/i program studi ilmu keperawatan (PSIK)

yang memiliki kualitas tidur baik yaitu semester VI di STIKes Muhammadiyah

sebanyak 35 responden (40,7%) dan 51 Palembang tahun 2018. Hasil uji statistik

responden (59,3%) lainnya memiliki kualitas Chi Square didapatkan dari 86 responden,

tidur buruk. Sedangkan hasil analisis terdapat 40 responden yang kuantitas

distribusi frekuensi kuantitas tidur tidurnya cukup, dari 40 responden yang

didapatkan bahwa mahasiswa/i yang kuantitas tidurnya cukup didapatkan hasil

memiliki kuantitas tidur cukup yaitu bahwa 37 responden (92,5%) memiliki

sebanyak 40 responden (46,5%) dan 46 prestasi belajar tinggi dan 3 responden


(7,5%) lainnya memiliki prestasi belajar belajar.
rendah. Sementara itu 46 responden yang Bagi peneliti yang nantinya akan
memiliki kuantitas tidur kurang, 11 melakukan penelitian dengan masalah
responden (23,9%) diantaranya memiliki kualitas dan kuantitas tidur dengan prestasi
prestasi belajar tinggi dan 35 responden belajar mahasiswa/i hendaknya lebih
(76,1%) lainnya memiliki prestasi belajar mengembangkan dan menyempurnakan
rendah. penelitian ini serta dapat meneliti lebih lanjut
4. Dari hasil statistik ada hubungan yang tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
bermakna antara kualitas dan kuantitas prestasi belajar.
tidur dengan prestasi belajar mahasiswa/i
program studi ilmu keperawatan (PSIK) DAFTAR PUSTAKA
semsester VI di STIKes Muhammadiyah
1. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor
Palembang.
yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
Saran
2. Nilifda H, dkk. 2016. Hubungan Kualitas
Bagi mahasiswa/i diharapkan dapat
Tidur dengan Prestasi Akademik
mempertahankan kualitas dan kuantitas tidur
Mahasiswa Program Studi Pendidikan
yang baik dan cukup dan memperbaiki
Dokter Angkatan 2010 FK Universitas
kualitas dan kuantitas tidur yang buruk dan
Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol.5
kurang. Selain itu, diharapkan dapat
3. Fenny & Supriatmo. (2016). Hubungan
menggunakan hasil penelitian ini sebagai
kualitas dan kuantitas tidur dengan prestasi
informasi untuk menambah pengetahuan
belajar pada mahasiswa fakultas
mengenai kualitas dan kuantitas tidur dengan
kedokteran. Jurnal Pendidikan Kedokteran
hubungannya terhadap prestasi belajar.
Indonesia, Vol. 5, No 3. 140-147
Bagi institusi pendidikan khususnya
4. Setiadi. (2013). Konsep dan Praktek
program studi ilmu keperawatan (PSIK)
Penulisan Riset Keperawatan. Ed. 2.
Muhammadiyah Palembang diharapkan
Yogyakarta : Graha Ilmu.
dapat dijadikan panduan dalam pembelajaran
5. Smyth, M. , Robinson, L. , Segal, R. , M.A
khususnya mata kuliah keperawatan dasar
(2012). How Much Sleep Do You Need,Help
dan hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
Guide. Available From :
meningkatkan literature dan referensi tentang
(http://Smith.org/life/sleeping.htm). Diakses
hubungan kualitas dan kuantitas tidur dengan
pada tanggal 18 Januari 2018
prestasi belajar.
6. Ulimudin, B.A. (2011). Hubungan Tingkat
Bagi masyarakat diharapkan ini dapat
Stress Dengan Kejadian Insomnia Pada
dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan
Mahasiswa Program Studi Ilmu
sehingga dapat menambah wawasan
Keperawatan Universitas Diponogoro,
keilmuan khususnya mengenai hubungan
Jurnal Fakultas Kedokteran Universits
kualitas dan kuantitas tidur dengan prestasi
Diponogoro
7. Kyle, S. (2012). Sleepiness, fatigue and 16. Potter, P A & Perry, A. G. (2006). Buku Ajar
impaired concentration. Fundamental Keperawatan: Konsep,
(https://www.sleepio.com/article/insomnia/s Proses, dan Praktik. Ed. 4 Vol 2. Jakarta :
leepinessfatigueandimpaired- EGC
Concentration)
8. Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
Questionare. Available from :
(http://www.goodmedicine.org.uk/files/asse
ssment/%20pittsburgh%20psqi.pdf).
Diakses pada tanggal 17 Januari 2018
9. Robotham, D., Chakkalackal, L., Cyhlarova,
E., 2011. Robotham : the impact of sleep on
health and wellbeing, Mental Health
Foundation. Available from :
(Http://www.howdidyousleep.org/media/do
wnloads/MHF_Sleep_Matters)Reposrt.pdf).
10. Taiwo M. William. (2014). Sleep As a
Determinant Of Academic Performance Of
University Student In Ogun State, South
West, Nigeria. Vol. 10, No 13. Journal
European Scientific
11. Elliason AH, Lettieri CJ. Early to bed, early
to rise! Sleep habits and academic
performance in college students. Sleep
Breath. 2010:14(1):71-5
12. Foundation,N. S. (2010).
http://sleepfoundation.org. Diakses Pada
Tanggal 18 Januari 2018
13. Sleep Timing Questionnare. Available from
: (www.pitt.edu/nimga/STQ_English.pdf).
Diakses Pada Tanggal 20 Januari 2018
14. Hartaji, Damar A. (2012). Motivasi
Berprestasi Pada Mahasiswa yang
Berkuliah. (http://digilib.unisby.ac.id.pdf.).
Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018
15. Hidayat, A.A. Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta: Salemba Medika

Vous aimerez peut-être aussi