Vous êtes sur la page 1sur 17

PROBLEMATIKA INFORMASI KARIER PESERTA DIDIK KELAS XII SMA NEGERI 1 GARUT

Siti Asyifa Soraya Noordin


(1607607)
Dr. H. Mamat Supriatna, M.Pd. & Dodi Suryana, M.Pd.
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Indonesia
Email: Sitiasyifa@upi.student.edu

Abstract:
Career Information is very important for students because career information accommodate every
students to continue their advanced study. Career information is rewarding for support students to
explore the informations about advanced study. The phenomenon that occurs is students that lack
of career information. However, the students becomes confused to continue their advanced studies.
This study aimed to find out the profile and the problems about career information for students in
class XII at SMA Negeri 1 Garut. The subject of this study are 67 out of 466 students class XII at
SMA Negeri 1 Garut. This observation use descriptive-quantitative methodology to identitfy level of
students information processing career. The observation instrument used was Likert Scale models.
The findings of this observation generally indicates that career information in SMA Negeri 1 Garut
especially in class XII that the average grade XII students at SMA Negeri 1 Garut have known their
own stregths and weaknesses, career self-efficacy, aware in finding a vocation for the future,
considering about good and bad career for themselves, determining advanced studies, and planing
for the future. However, the average grade XII students at SMA Negeri 1 Garut lack of information
about strategies to enter advanced studies.The Statistical significance using parametric analysis in
the form of t-test. The test results show that the career information of class XII students of SMA
Negeri 1 Garut is p = 0,000, where p <0.05.

Keyword: career information, advanced study

PENDAHULUAN
Pendekatan career information-processing merupakan integrasi dari teori pemecahan
masalah karir yang berasal dari Psikologi Kognitif dengan perspektif dari pemrosesan informasi
individu untuk menemukan jalan dalam memilih karir dan mengambil keputusan (Peterson,
Sampson, Reardon dan Lentz dikutip dalam Strohm, 2008). Pendekatan career information-
processing adalah pendekatan yang bertujuan membantu individu untuk menjadi penyelesai
masalah dan pengambil keputusan yang lebih baik (Patton dan McMahon, 2014).
Fase/ tahap career information-processing model terdiri dari lima tahap yang disebut dengan
siklus CASVE (Peterson, Sampson, Reardon, Lenz dikutip dalam Paivandy, 2009; Isaacson dan
Brown, 1997; Brown, 2012; Zunker, 2012; Patton dan McMahon, 2014).yaitu:
a) Communication (komunikasi),
b) Analysis (analisis),
c) Synthesis (sintesis),
d) Valuing (nilai), dan
e) Excecution (eksekusi)
Pada tahap komunikasi, individu menyadari bahwa mereka butuh untuk mengambil
keputusan berdasarkan komunikasi internal dan eksternal yang mereka terima berupa informasi dari
dirinya dan dari lingkungannya (Paivandy, 2008).
Santrock (2001) mengatakan bahwa perspektif yang dapat memahami per-kembangan
kognitif remaja adalah perspektif information-processing. Sieglar (dikutip dalam Santrock, 2001)
men-deskripsikan tiga karakteristik utama dari perspektif information-processing, yaitu: a) thinking,
berpikir adalah memproses informasi. Ketika remaja menerima, memberi kode, menampilkan, dan
menyimpan informasi yang diperoleh dari lingkungan sekitar, mereka terlibat dalam berpikir; b)
change mechanism, pendekatan information-processing harus berfokus pada peran mekanisme
perubahan dalam perkembangan; c) self-modification, remaja menggunakan pengetahuan dan

1
strategi yang telah mereka pelajari sebelumnya untuk mengadaptasi respon mereka terhadap situasi
yang baru dipelajari.
Pendekatan information-processing ini dapat dilihat aplikasinya pada pengambilan
keputusan. Menurut Santrock (2001), masa remaja adalah saat dimana terjadi peningkatan
pengambilan keputusan mengenai masa depan, me-nentukan teman mana yang dipilih, apakah
mereka akan kuliah. Remaja akhir lebih kompeten dalam mengambil keputusan dibandingkan
remaja awal (Papalia, Olds, & Feldman, 2007). Pada remaja akhir, pengambilan keputusan mereka
sudah hampir menyerupai orang dewasa. Mereka sudah dapat melaksanakan strategi dengan cara
yang lebih fleksibel dan dapat memperhitungkan resiko dan konsekuensi yang mungkin terjadi
(Papalia dkk., 2007). Kemampuan remaja akhir dalam menggali pilihan, mengantisipasi konsekuensi
dan mengevaluasi kredibilitas sumber infor-masi juga lebih baik apabila diban-dingkan remaja awal
(Papalia dkk., 2007).
Penerapan teori CIP dalam praktek telah dilengkapi dengan tiga teori lain yang dikemukakan
oleh Holland, Beck, dan Gagné. Teori RIASEC (Holland, 1997) telah terintegrasi dengan teori CIP
baik dalam studi tentang perilaku kejuruan dan penyampaian intervensi karir (Reardon & Lenz,
2015). Sebuah pendekatan teoritis terapi kognitif untuk kesehatan mental dan layanan kesehatan
mental (Beck, 1976; Beck, Emery, & Greenberg, 1985; Beck, Rush, Shaw, & Emery, 1979)
diintegrasikan dengan teori CIP dalam pengembangan Inventory Thoughts Karir (CTI) dan Buku
Kerja CTI (Sampson, Peterson, Lenz, Reardon, & Saunders, 1998). Teori pembelajaran dan
instruksional Gagné (1985) diintegrasikan dengan teori CIP dalam asumsi teori dan desain sumber
belajar yang digunakan untuk membantu diri sendiri, dibantu oleh staf yang singkat, masing-masing
kasus, dan intervensi programatik (Sampson, 2008).Pendekatan CIP untuk konseling karir telah
diterapkan dalam kasus-kasus individu dalam penelitian, dan aplikasi seperti, kemajuan signifikan
menuju pembuatan keputusan karir dan situasi karir yang dilaporkan (Clemens & Milsom, 2008).
Namun, tujuan dari pendekatan CIP untuk konseling karir (Sampson et al., 2004) harus
dicatat dan dimasukkan sesuai dengan tujuan mengenai pekerjaan dan karir. Tujuan termasuk yang
berikut:
1) Menurunkan pikiran karir negatif dan meningkatkan kepercayaan pada kemampuan untuk
membuat keputusan karier,
2) Meningkatkan pengetahuan tentang proses pengambilan keputusan karir yang efektif dan
bagaimana menerapkannya pada keputusan di luar domain pekerjaan,
3) Meningkatkan pengetahuan diri mengenai keterampilan, kemampuan dan minat dalam
kaitannya dengan pengambilan keputusan,
4) Meningkatkan kemandirian melalui pendidikan dan praktek menyelesaikan pekerjaan di luar
kelompok, dan
5) Menciptakan lingkungan yang kohesif dan aman bagi peserta untuk merasa nyaman untuk
membuat kesalahan dan kemajuan.

METODE
Subjek dalam penelitian ini adalah 67 peserta didik kelas 12 SMA Negeri 1 Garut. Yakni,
sampel dibawa 15% dari populasi, oleh karena itu sampel yang dibawa adalah 67 peserta didik dari
466 peserta didik seluruh kelas 12 SMA Negeri 1 Garut (Arikunto, 2006). Objek penelitian yang
menjadi perhatian dalam penelitian dalam permasalahan ini adalah mengenai Informasi Karier kelas
XII di SMA Negeri 1 Garut. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode deskriptif-kuantitatif dengan melakukan survey ke SMA Negeri 1 Garut. Menurut Sugiyono
(2016, hlm. 147) Metode analisis deskriptif adalah:

“Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi”.

Sedangkan penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2016:13) adalah:

2
“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pendekatan
kuatitatif digunakan oleh peneliti untuk mengukur atau menguji dan sehingga menghasilkan
jawaban identifikasi masalah yang diukur atau diuji dengan alat uji kuantitatif.”

Dengan menggunakan metode tersebut, penyusun dapat mengetahui sejauh mana informasi
karier yang dimiliki oleh peserta didik kelas XII SMA Negeri 1 Garut untuk menunjang masa depan
kariernya. Selanjutnya, penyusun menentukan instrumen, instrumen yang digunakan adalah
berupa angket mengenai informasi karier. Instrumen ini menggunakan skala Likert. Penggunaan
skala Likert menurut Sugiyono (2013, hlm. 132) adalah “skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Analisis
data dalam penilitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif dengan presentase. Pengategorian
tingginya pengetahuan informasi karier yakni: “sangat tinggi”, “tinggi”, “sedang”, “rendah”, “sangat
rendah”. Sedangkan untuk pengategorian menggunakan acuan 5 batas norma, yaitu seperti dalam
tabel berikut ini.

Tabel 1. Rumus Kategori Rentangan Norma Penelitian


No. Rentangan Norma Kategori
1. X ≥ M + 1,5 SD Sangat Tinggi
2. M + 0,5 SD ≤ X ˂ M + 1,5 SD Tinggi
3. M - 0,5 SD ≤ X ˂ M + 0,5 SD Sedang
4. M - 1,5 SD ≤ X ˂ M - 0,5 SD Rendah
5. X ˂ M – 1,5 SD Sangat Rendah
Sumber: B. Syarifudin (dalam Setiawan, 2016, hlm. 24)
Keterangan:
X : Skor
M : Mean Hitung
SD : Standar Deviasi Hitung

STATISTICAL SIGNIFICANCE
Berikut merupakan hipotesis penelitian dan hipotesis deskriptif informasi karier siswa kelas
XII SMA Negeri 1 Garut. Berikut merupakan rentang skor hasil pengolahan data angket

Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase


X ≥ 67.07 Sangat Tinggi 2 7.46%
62.59 ≤ X < 67.07 Tinggi 19 19.40%
58.11 ≤ X < 62.59 Sedang 31 32.84%
53.64 ≤ X < 58.11 Rendah 9 13.43%
X < 53.64 Sangat Rendah 6 26.87%

Hipotesis deskriptif dari penelitian ini yakni, “Rata-rata pengetahuan Informasi Karier Siswa
kelas XII SMA Negeri 1 Garut mencapai 95%”. Maka dapat diambil hipotesis statistika dari
penelitian ini adalah
H0 : Rata-rata pengetahuan informasi karier siswa sman 1 Garut ≤ 58
H1 : Rata-rata pengetahuan informasi karier siswa sman 1 Garut > 58

3
Dengan menggunakan nilai alpha = 0.05, atau derjat kepercayaan sebesar 95 % maka, dapat
dilakukan uji t-test untuk mengetahui apakah rata-rata pengetahuan informasi karier siswa sman 1
Garut lebih dari 58 skor yakni 32.84%

Test of μ = 58 vs > 58

Variable N Mean StDev SE Mean 95% Lower Bound T P


skor 55 60.800 4.723 0.637 59.734 4.40 0.000

Berdasarkan output Minitab di atas diketahui bahwa nilai P adalah 0,00. Sehingga nilai P <
α, yaitu 0,00 < 0,05. Artinya, Rata-rata pengetahuan informasi karier siswa sman 1 Garut lebih dari
58. Maka, frekuensi siswa SMA Negeri 1 Garut yang mengenali pengetahuan informasi karier yaitu
sebanyak 40 orang dari 67 orang benar.

PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini berupa penyebaran angket yang dilakukan di SMA Negeri 1 Garut.
Penyebaran angket ini dilakukan kepada peserta didik kelas XII MIPA 1 dan XII MIPA 3. Pernyataan
pada angket ini memuat 16 pertanyaan dengan 9 indikator didalamnya. Penelitian ini dilaksanakan
pada hari Selasa, 14 Agustus 2018 dan diperoleh responden sebanyak 67 peserta didik.
Hasil pengolahan data angket ini akan dibagi 9 indikator yang telah ditentukan oleh
penyusun. Atas dasar perhitungan data pada lampiran yang dihitung dengan bantuan program
Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS 23, maka data penelitian dapat di deskripsikan sebagai
berikut
A. Uji Validitas
Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan
P1 0,454 0,361 Valid
P2 0,632 0,361 Valid
P3 0,382 0,361 Valid
P4 0,576 0,361 Valid
P5 0,632 0,361 Valid
P6 0,433 0,361 Valid
P7 0,608 0,361 Valid
P8 0,535 0,361 Valid
P9 0,674 0,361 Valid
P10 0,718 0,361 Valid
P11 0,740 0,361 Valid
P12 0,559 0,361 Valid
P13 0,853 0,361 Valid
P14 0,537 0,361 Valid
P15 0,706 0,361 Valid
P16 0,746 0,361 Valid

Dari hasil di atas diperoleh untuk variabel pertama, pada seluruh pertanyaan nilai dari r
hitung lebih besar dari r tabel 0,361 (df – 2 = 30 -2 = 28 dengan alpha 0,05) sehingga item pernyataan
valid dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

B. Uji Reliabilitas

4
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
X1 0.568 Reliabilitas Moderat
X2 0.616 Reliabilitas Moderat
X3 0.752 Reliabilitas Tinggi
X4 0.759 Reliabilitas Tinggi
X5 0.736 Reliabilitas Tinggi

Untuk mengetahui apakah data reliabel atau tidak maka apabila nilai Cronbach’s Alpha >
0,6 kuesioner dinyatakan reliabel untuk digunakan sebagai acuan penelitian.
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas yang diperoleh melalui kuesioner penelitian untuk
variabel memiliki keandalan dapat dipercaya atau dapat diandalkan, bila alat pengukur (kuesioner)
tersebut digunakan dua kali atau lebih, untuk mengukur gejala yang sama.

1. Indikator 1

Tabel 1. Rentang skor, frekuensi, dan presentase kelebihan dan kekurangan


Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase
X ≥ 8.12 Sangat Tinggi 2 2.99%
6.46 ≤ X < 8.12 Tinggi 19 28.36%
4.80 ≤ X < 6.46 Sedang 31 46.27%
3.14 ≤ X < 4.80 Rendah 9 13.43%
X < 3.14 Sangat Rendah 6 8.96%

50.00 46.27%

40.00
28.36%
30.00
20.00 13.43%
8.96%
10.00 2.99%
0.00
1 2 3 4 5

Grafik 1. Presentase kelebihan dan kekurangan diri

Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator mengenai pengetahuan peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII terhadap pengetahuan kelebihan dan kekurangan diri yakni, sebanyak 11 peserta
didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat tinggi terhadap pengetahuan kelebihan dan
kekurangan diri, lalu sebanyak 33 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat
sedang terhadap pengetahuan kelebihan dan kekurangan diri, sebanyak 17 peserta didik SMA
Negeri 1 Garut kelas XII memiliki rendah terhadap pengetahuan kelebihan dan kekurangan diri,
selanjutnya sebanyak 6 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sangat rendah
terhadap pengetahuan kelebihan dan kekurangan diri.
Dapat disimpulkan bahwa pada indikator pengetahuan kelebihan dan kekurangan diri, peserta
didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII rata-rata mengetahui bagaimana pengetahuan kelebihan dan
kekurangan diri sendiri tetapi tidak mendalami dan tidak terlalu memahami
2. Indikator 2

Tabel 2. Rentang skor, frekuensi, dan presentase penyesuaian diri

5
Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase
X ≥ 5.08 Sangat Tinggi 0 0.00%
4.16 ≤ X < 5.08 Tinggi 11 16.42%
3.24 ≤ X < 4.16 Sedang 33 49.25%
2.32 ≤ X < 3.24 Rendah 17 25.37%
X < 2.32 Sangat Rendah 6 8.96%

60.00
49.25%
50.00
40.00
30.00 25.37%
16.42%
20.00
8.96%
10.00 0.00%
0.00
1 2 3 4 5

Grafik 2. Presentase penyesuaian diri

Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator mengenai pengetahuan peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII terhadap penyesuaian diri karier yakni, sebanyak 11 peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII memiliki tingkat tinggi terhadap penyesuaian diri karier, lalu sebanyak 33 peserta
didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sedang terhadap penyesuaian diri karier,
sebanyak 17 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki rendah terhadap penyesuaian diri
karier, selanjutnya sebanyak 6 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sangat
rendah terhadap penyesuaian diri karier.
Dapat disimpulkan bahwa pada indikator penyesuaian diri karier, peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII rata-rata mengetahui bagaimana penyesuaian diri karier sendiri tetapi tidak
mendalami dan tidak terlalu memahami penyesuaian diri karier sendiri untuk menunjang
pengetahuan informasi karier.

3. Indikator 3

Tabel 3. Rentang skor, frekuensi, dan presentase kesadaran mencari pekerjaan yang cocok
Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase
X ≥ 9.70 Sangat Tinggi 6 8.96%
8.32 ≤ X < 9.70 Tinggi 8 11.94%
6.94 ≤ X < 8.32 Sedang 42 62.69%
5.56 ≤ X < 6.94 Rendah 8 11.94%
X < 5.56 Sangat Rendah 3 4.48%

150.00

95.52
100.00

50.00
2.99 0.00 0.00 1.49
0.00 Series1
1 2 3 4 5

6
Grafik 3. Presentase kesadaran mencari pekerjaan yang cocok

Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator mengenai pengetahuan peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII mengenai kesadaran dalam mencari pekerjaan yang cocok bagi diri yakni, sebanyak
6 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sangat tinggi dalam kesadaran dalam
mencari pekerjaan yang cocok bagi diri, sedangkan sebanyak 8 peserta didik SMA Negeri 1 Garut
kelas XII memiliki tingkat tinggi dalam kesadaran dalam mencari pekerjaan yang cocok bagi diri, lalu
sebanyak 42 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sedang terhadap
pengetahuan kelebihan dan kekurangan diri sendiri, sebanyak 8 peserta didik SMA Negeri 1 Garut
kelas XII memiliki tingkat dalam kesadaran dalam mencari pekerjaan yang cocok bagi diri,
selanjutnya sebanyak 3 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sangat rendah
dalam kesadaran dalam mencari pekerjaan yang cocok bagi diri.
Dapat disimpulkan bahwa pada indikator dalam kesadaran dalam mencari pekerjaan yang
cocok bagi diri, peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII rata-rata menyadari untuk mencari
pekerjaan yang cocok bagi dirinya tetapi kurang mencari tahu lebih pekerjaan yang lebih cocok bagi
dirinya untuk menunjang pengetahuan informasi karier.

4. Indikator 4

Tabel 4. Rentang skor, frekuensi, dan presentase kurangnya pengetahuan atau strategi memasuki
studi lanjutan
Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase
X ≥ 4.99 Sangat Tinggi 9 13.43%
3.88 ≤ X < 4.99 Tinggi 23 34.33%
2.78 ≤ X < 3.88 Sedang 21 31.34%
1.67 ≤ X < 2.78 Rendah 9 13.43%
X < 1.67 Sangat Rendah 5 7.46%

40.00 34.33%
31.34%
30.00

20.00
13.43% 13.43%
10.00 7.46%

0.00
1 2 3 4 5

Grafik 4. Presentase kurangnya pengetahuan atau strategi memasuki studi lanjutan

Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator mengenai kurangnya pengetahuan atau strategi
memasuki studi lanjutan peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII terhadap kurangnya
pengetahuan atau strategi memasuki studi lanjutan yakni, sebanyak 9 peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII memiliki tingkat sangat tinggi pengetahuan kurangnya pengetahuan atau strategi
memasuki studi lanjutan, sedangkan sebanyak 23 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII
memiliki tingkat tinggi terhadap kurangnya pengetahuan atau strategi memasuki studi lanjutan, lalu
sebanyak 21 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sedang terhadap
kurangnya pengetahuan atau strategi memasuki studi lanjutan, sebanyak 9 peserta didik SMA
Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat rendah terhadap kurangnya pengetahuan atau strategi
memasuki studi lanjutan, selanjutnya sebanyak 5 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII
memiliki tingkat sangat rendah terhadap kurangnya pengetahuan atau strategi memasuki studi
lanjutan.

7
Dapat disimpulkan bahwa pada indikator kurangnya pengetahuan atau strategi memasuki studi
lanjutan, peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII kurang mengetahui strategi memasuki studi
lanjutan untuk menunjang pengetahuan informasi karier.

5. Indikator 5
Tabel 5. Rentang skor, frekuensi, dan presentase cita-cita untuk karier masa depan
Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase
X ≥ 24.45 Sangat Tinggi 6 8.96%
21.71 ≤ X < 24.45 Tinggi 18 26.87%
18.97 ≤ X < 21.71 Sedang 25 37.31%
16.23 ≤ X < 18.97 Rendah 12 17.91%
X < 16.23 Sangat Rendah 6 8.96%

40.00 37.31%

30.00 26.87%

17.91%
20.00
8.96% 8.96%
10.00

0.00
1 2 3 4 5

Grafik 5. Presentase cita-cita untuk karier masa depan

Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator mengenai pengetahuan peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII terhadap cita-cita untuk karier masa depan yakni, sebanyak 6 peserta didik SMA
Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sangat tinggi pengetahuan terhadap cita-cita untuk karier
masa depan, sedangkan sebanyak 18 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat
tinggi terhadap pengetahuan cita-cita untuk karier masa depan, lalu sebanyak 25 peserta didik SMA
Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sedang terhadap pengetahuan cita-cita untuk karier masa
depan, sebanyak 12 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat rendah terhadap
pengetahuan cita-cita untuk karier masa depan, selanjutnya sebanyak 6 peserta didik SMA Negeri
1 Garut kelas XII memiliki tingkat sangat rendah terhadap pengetahuan cita-cita untuk karier masa
depan.
Dapat disimpulkan bahwa pada indikator pengetahuan cita-cita untuk karier masa depan
peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII rata-rata mengetahui cita-cita untuk karier masa depan
tetapi tidak mendalami cita-cita untuk menunjang pengetahuan informasi karier.

6. Indikator 6

Tabel 6. Rentang skor, frekuensi, dan presentase pertimbangan baik dan buruknya keputusan
karier
Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase
X ≥ 5.09 Sangat Tinggi 0 0.00%
4.53 ≤ X < 5.09 Tinggi 21 31.34%
3.97 ≤ X < 4.53 Sedang 42 62.69%
3.41 ≤ X < 3.97 Rendah 0 0.00%
X < 3.41 Sangat Rendah 4 5.97%

8
70.00 62.69%
60.00
50.00
40.00 31.34%
30.00
20.00
10.00 5.97%
0.00% 0.00%
0.00
1 2 3 4 5

Grafik 6. Presentase pertimbangan baik dan buruknya keputusan karier

Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator mengenai pengetahuan peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII terhadap pertimbangan baik dan buruknya keputusan karier yakni, sebanyak 21
peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat tinggi terhadap pertimbangan baik dan
buruknya keputusan karier, lalu sebanyak 42 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki
tingkat sedang terhadap pertimbangan baik dan buruknya keputusan karier, selanjutnya sebanyak
4 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sangat rendah terhadap pertimbangan
baik dan buruknya keputusan karier.
Dapat disimpulkan bahwa pada indikator pertimbangan baik dan buruknya keputusan karier,
peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII rata-rata mempertimbangkan baik dan buruknya
keputusan karier yang telah diambilnya.

7. Indikator 7

Tabel 7. Rentang skor, frekuensi, dan presentase penentuan studi lanjutan yang sesuai dengan
bakatnya
Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase
X ≥ 5.31 Sangat Tinggi 0 0.00%
4.22≤ X < 5.31 Tinggi 14 20.90%
3.13 ≤ X < 4.22 Sedang 32 47.76%
2.03 ≤ X < 3.13 Rendah 9 13.43%
X < 2.03 Sangat Rendah 12 17.91%

60.00
47.76%
50.00
40.00
30.00
20.90%
17.91%
20.00 13.43%
10.00
0.00%
0.00
1 2 3 4 5

Grafik 7. Presentase penentuan studi lanjutan yang sesuai dengan bakatnya

Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator mengenai pengetahuan peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII terhadap penentuan studi lanjutan yang sesuai dengan bakatnya yakni, sedangkan
sebanyak 14 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat tinggi terhadap penentuan
studi lanjutan yang sesuai dengan bakatnya, lalu sebanyak 32 peserta didik SMA Negeri 1 Garut

9
kelas XII memiliki tingkat sedang terhadap penentuan studi lanjutan yang sesuai dengan bakatnya,
sebanyak 9 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat rendah terhadap penentuan
studi lanjutan yang sesuai dengan bakatnya, selanjutnya sebanyak 12 peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII memiliki tingkat sangat rendah terhadap penentuan studi lanjutan yang sesuai
dengan bakatnya.
Dapat disimpulkan bahwa pada indikator penentuan studi lanjutan yang sesuai dengan
bakatnya peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII rata-rata telah menentukan studi lanjutan yang
sesuai dengan bakatnya untuk menunjang pengetahuan informasi karier.

8. Indikator 8

Tabel 8. Rentang skor, frekuensi, dan presentase perencanaan studi lanjutan


Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase
X ≥ 9.64 Sangat Tinggi 7 10.45%
8.58 ≤ X < 9.64 Tinggi 15 22.39%
7.51 ≤ X < 8.58 Sedang 22 32.84%
6.45 ≤ X < 7.51 Rendah 20 29.85%
X < 6.45 Sangat Rendah 3 4.48%

40.00
32.84%
29.85%
30.00
22.39%
20.00
10.45%
10.00 4.48%

0.00
1 2 3 4 5

Grafik 8. Presentase perencanaan studi lanjutan

Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator mengenai pengetahuan peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII terhadap perencanaan studi lanjutan masa depan yakni, sebanyak 7 peserta didik
SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sangat tinggi untuk perencanaan studi lanjutan masa
depan, sedangkan sebanyak 15 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat tinggi
terhadap perencanaan studi lanjutan masa depan, lalu sebanyak 22 peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII memiliki tingkat sedang terhadap perencanaan studi lanjutan masa depan, sebanyak
20 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat rendah terhadap perencanaan studi
lanjutan masa depan, selanjutnya sebanyak 3 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki
tingkat sangat rendah terhadap perencanaan studi lanjutan masa depan.
Dapat disimpulkan bahwa pada indikator perencanaan studi lanjutan masa depan, peserta didik
SMA Negeri 1 Garut kelas XII rata-rata telah merencanakan studi lanjutan untuk masa depannya
sebagai penunjang pengetahuan informasi karier.

9. Indikator 9

Tabel 9. Rentang skor, frekuensi, dan presentase kepercayaan diri untuk melanjutkan studi
Rentang Norma Kategori Frekuensi Persentase
X ≥ 5.09 Sangat Tinggi 0 0.00%
4.21 ≤ X < 5.09 Tinggi 15 22.39%
3.32 ≤ X < 4.21 Sedang 25 37.31%

10
2.43 ≤ X < 3.32 Rendah 24 35.82%
X < 2.43 Sangat Rendah 3 4.48%

40.00 37.31% 35.82%

30.00
22.39%
20.00

10.00 4.48%
0.00%
0.00
1 2 3 4 5

Grafik 9. Presentase kepercayaan diri untuk melanjutkan studi

Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator mengenai pengetahuan peserta didik SMA Negeri 1
Garut kelas XII terhadap kepercayaan diri untuk melanjutkan studi yakni, sebanyak 15 peserta didik
SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat tinggi terhadap kepercayaan diri untuk melanjutkan
studi, lalu sebanyak 25 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sedang terhadap
kepercayaan diri untuk melanjutkan studi, sebanyak 24 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII
memiliki tingkat rendah terhadap p kepercayaan diri untuk melanjutkan studi, selanjutnya sebanyak
3 peserta didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII memiliki tingkat sangat rendah terhadap kepercayaan
diri untuk melanjutkan studi.
Dapat disimpulkan bahwa pada indikator kepercayaan diri untuk melanjutkan studi, peserta
didik SMA Negeri 1 Garut kelas XII rata-rata memiliki kepercayaan diri untuk melanjutkan studi untuk
menunjang pengetahuan informasi karier.

SIMPULAN
Dapat disimpulkan, siswa kelas XII SMA Negeri 1 Garut rata-rata memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai informasi karier dengan p < 0,05. Lalu sesuai dengan pengolahan data dan
menggunakan rentang skor rata-rata, sebanyak 40 dari 67 siswa memiliki pengetahuan yang cukup
baik mengenai informasi karier yakni sekitar 60% siswa kelas XII SMA Negeri 1 Garut memiliki
pengetahuan mengenai informasi karier untuk studi lanjutan atau pekerjaan.
Pilihan karir adalah salah satu langkah paling penting yang dilakukan seseorang sepanjang hidup.
Saat in penelitian telah menunjukkan bahwa ketika self-efficacy karir, self-esteem akademik,
dukungan orangtua yang dirasakan, kesadaran siswa sekolah menengah yang rendah,
ketidaktepatan karir cenderung meningkat. Selain itu, keragu-raguan karir di kalangan siswa
cenderung dikaitkan dengan tingkat neurotisisme dan eksternalisme yang tinggi.

REFERENSI

Aqmarina, F., Sahrina, R., Hastuti, R. (2017). Konseling Karir dengan Menggunakan Career
Information-Processing Model Untuk Membantu Career Decision-Making. Jurnal Ilmiah
Psikologi, 4 (1), Hal: 21 – 34.
Brown, Duane. (2012). Career Information, Career Counseling, and Career Development (10th ed.),
Boston: Chapel Hill.
Isaacson, L.E., & Brown, D. (1997). Career Information, Career Counseling, and Career
Development (6th ed.), Boston: Allyn & Bacon.
Osborne, L. K. (2014). Using a Cognitive Information Processing Approach to Group Career
Counseling with Visually Impaired Veterans. The Professional Counselor, 4 (2) Pages
150–158

11
Paivandy, L. S. (2009). The Validity of Cognitive Constructs in Cognitive Information Processing and
Social Cognitive Career Theories, Unpublished dissertation, Florida State University.
Papalia, D. E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2007). Human Development (10thed.), New York:
McGraw Hill.
Patton, W & McMahon, M. (2014). Career Development and Systems Theory: Connecting Theory
and Practice (3rd ed.), Boston: Sense.
Sampson, J. P., Jr., Reardon, R. C., Peterson, G. W., & Lenz, J. G. (2004). Career counseling &
services: A cognitive information processing approach. Belmont, CA: Brooks/Cole.
Sampson, J. P., Jr. (2008). Designing and implementing career programs: A handbook for effective
practice. Broken Arrow, OK: National Career Development Association.
Sampson, J. P., Jr. (2016). A Cognitive Information Processing Theory for Career Choices:
Challenges and Opportunities for Integrating Theory, Research, and Practice. Florida State
University.
Santrock, J.W. (2001). Adolescene: Perkembangan remaja (edisi ke-6). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Zunker, G.V. (2012). Career Counseling a Holistic Approach. Canada: Macmil.

12
LAMPIRAN

Variabel Sub variabel Indikator No. Jumla


item h item
Profil a. Membuat struktur 1. Kelebihan dan 1,2 3
perencaa gambaran diri kekurangan
n karir 2. Menyesuaikan 3
diri
b. Membuat 1. Kesadaran dalam 4,5 3
gambaran dunia mencari pekerjaan
kerja yang cocok bagi
diri 6
2. Kurangnya
mencari informasi
c. Mempertimbangk 1. Memikirkan cita- 7, 8, 5
an alternatif cita 9,10,1
1
d. Mengambil 1. Mempertimbangk 12 2
keputusan an baik dan buruk 13
2. Penentuan studi
lanjutan
e. Memilih karier 1. Merenanakan 14, 15 3
masa depan
2. Percaya diri 16
Total 16

13
NAMA:
KELAS:
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1. Saya merasa tidak memiliki
kemampuan kecerdasan
yang cukup untuk melanjutkan
pendidikan
2. Saya memiliki kebiasaan-kebiasaan
kurang baik yang
menghambat dalam menyalurkan
bakat.
3. Saya dapat menyusaikan diri dengan
bakat dan minat
saya dalam merencanakan karir
4. Saya dapat mencari informasi
tentang jenis pekerjaan yang
memiliki
prospek bagus di masa depan
5. Saya mampu merencanakan karir
berdasarkan pada
minat yang saya miliki
6. Saya kekurangan informasi tentang
strategi memasuki
pendidikan lanjutan
7. Keluarga saya mendukung apapun
yang saya lakukan
dalam hal yang menunjang karir
8. Saya berusaha keras untuk meraih
cita-cita
9. Saya memiliki cita-cita yang sesuai
dengan kemampuan
saya

14
10. Saya mampu merencanakan masa
depan berdasarkan
pada minat yang saya miliki
11. saya memiliki bakat yang dapat
menunjang karir saya
nanti
12. Saya berusaha untuk
mempertimbangkan baik buruknya
keputusan yang akan saya ambil
dalam merencakan karir
13. Saya merasa bingung dalam
menentukan sekolah
lanjutan yang sesuai dengan
kemampuan saya
14. Saya tetap optimis dapat meraih
kesuksesan karir
dengan bakat dan minat yang saya
miliki, meskipun
keterbatasan fasilitas dan biaya
15. Saya mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang
dapat menunjang karir
16. Saya memiliki rencana yang pasti
untuk pemilihan
pendidikan lanjutan

15
no. item soal
no/subjek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 3 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5
2 2 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4
3 1 4 5 2 5 5 1 3 5 5 3 3 5 5 5 1
4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3
5 1 4 5 5 5 1 5 4 5 5 4 4 2 5 5 4
6 4 5 3 4 3 3 1 5 5 4 3 5 4 4 4 3
7 1 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4
8 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5
9 2 4 3 4 3 4 5 3 3 3 3 4 4 4 4 5
10 2 3 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
11 2 4 3 4 3 2 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3
12 2 4 5 5 4 3 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5
13 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3
14 4 1 3 4 4 2 5 5 5 5 2 5 2 5 4 4
15 4 4 4 3 3 5 5 5 3 3 3 4 5 4 4 3
16 4 2 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 2 5
17 2 5 1 2 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4
18 3 3 4 4 4 5 4 4 3 3 3 5 5 5 3 3
19 2 2 4 3 4 2 5 5 5 4 4 4 1 5 4 5
20 3 3 4 4 2 4 5 5 5 4 4 4 5 5 2 3
21 3 4 3 2 3 3 5 4 3 3 3 3 4 4 3 3
22 3 3 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 3
23 5 5 1 1 1 5 5 5 2 1 2 4 5 5 1 2
24 3 2 2 2 4 5 3 5 5 4 2 5 5 5 4 3
25 1 4 5 3 3 3 4 5 3 3 3 5 4 4 3 4
26 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 3 4
27 3 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 5 5 4 3 3
28 1 1 5 4 5 2 5 5 4 5 5 4 2 5 5 2
29 3 4 4 5 3 4 3 5 5 3 4 5 5 4 4 4
30 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4
31 1 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4
32 3 4 4 4 3 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5
33 2 1 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 2 4 4 5
34 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 5 4 3 3
35 3 4 3 4 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4
36 3 4 3 4 3 4 4 5 3 3 4 5 4 5 3 3
37 4 4 5 5 5 1 5 5 5 5 5 3 1 5 5 5
38 1 2 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3
39 1 4 4 4 5 1 3 5 5 5 4 5 5 3 4 5
40 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5
41 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
42 2 2 4 4 4 2 5 5 5 5 4 4 2 4 3 5
43 1 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4
44 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3
45 2 3 3 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5
46 2 3 4 4 3 2 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
47 1 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3
48 1 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 3 4
49 1 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4
50 1 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 2 4 4 4
51 1 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4
52 3 2 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4
53 3 2 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3
54 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
55 2 4 3 5 4 3 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4
56 1 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3
57 3 4 3 3 3 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4
58 3 2 2 4 3 4 4 5 3 4 2 4 3 4 4 5
59 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 3
60 3 1 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4
61 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3
62 1 1 4 4 3 3 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4
63 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3
64 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4
65 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 5 4 3 3
66 2 4 2 4 3 3 5 4 4 4 3 5 5 5 3 3
67 2 1 4 4 4 1 5 5 5 5 5 4 2 4 4 5

16
17

Vous aimerez peut-être aussi