Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
The site of the Jung Clinic is located on the junction between the main roads in
Jeju-si. The design was focused on how to transform the intersection of cars into
a space for pedestrians, while performing its function as a building specialized
as a clinic. Though the space of the Jung Clinic is on private land, it has been
presented to the city as a garden open to the public. Marking cardinal points by
responding to the characteristics of a junction, its mass is designed for building
situated at a corner. A protruding mass of six meters gives an impression of a
main gate and helps to display the view to Hallasan (mountain) and the sea in
the waiting room on the third floor. A simple mass composed of a concrete wall
and a column forms a balcony and a courtyard to make a detailed expression at
every corner, and the lower part of wood louver intervenes to give more delicate
scale at the pedestrian level. Internal central space is opened through three
floors to create three-dimensional circulation of path as another public space
indoors. Walking along the junction, the pedestrian is led to their destination,
such as that of a dental clinic, a surgical, a hospital, a café, or a pharmacy while
they enjoy the outdoor paths and indoor paths, all in the urban space of this
building. The clinic and neighborhood facilities provide visitors with calm out
door spaces such as the garden and terrace, as well as convenient indoor space.
The Jung Clinic suggests joining the private area and public area and how to
combine spaces of a special function (a room) and the general urban space (a
path and open space).
. Basically, the building is a simple lifted box which solves complex function and
requirements.
The objective of the project is to build a comfortable and cozy skin clinic.
The transparent façade provides natural lighting inside the building in daytime,
mainly in public area. The interior of the building is dominated by warm and
neutral tones color, also with soft lighting which makes an intimate ambience.
Because of the limitation of space, the building is lifted up to create more space
for parking area and other needs. The drop off area is located on the same level
with the parking area.
The curved glass at east elevation makes the building has a dynamic sense
form.
Hopefully, the building presence will increase the commercial value of the area
and also having a positive impact on the region. This clinic is built as a response
to the additional needs (beauty treatments) of peoples in Medan.
Klinik ini berada di dalam komplek Universitas Adi Buana Surabaya, tepatnya di sisi kiri pintu masuk Unversitas Adi
Buana. Berada di lahan yang cukup terbatas dengan kompleksitas ruang yang cukup tinggi membuat tim Arsitek
harus berpikir ekstra keras untuk mendapatkan sebuah desain klinik bersalin yang ideal di tengah-tengah
keterbatasan lahan. Selain sebagai Klinik yang rencanakan bisa menyerap mahasiswa DIII Kebidaan Unversitas Adi
Buanan, klinik ini sendiri adalah klinik yang juga bisa melayani pasien umum, terutama pasien di lingkungan kampus.
Letaknya yang berbatasan langsung dengan jalan luar / umum memungkinkan klinik ini memiliki 2 akses. Serta
memiliki jalur khusus ambulance yang langsung diterima UGD. Desain klinik tetap berusaha menyatu dengan desain
- desain bangunan yang sudah ada. Elemen garis (sunscreen), bentuk atap serta pemilihan warna cat merupakan
garis merah klinik ini dengan bangunan - bangunan yang ada di komplek Univesitas Adi Buana. sedangkan
penambahan elemen batu alam, beton pra cetak serta bentukan jendela merupakan usaha untuk membuat klinik ini
tampil lebih modern.
Letaknya yang cukup strategis (di area depan komplek) membuat klinik ini harus bisa tampil representatif. Desain
eksteriornya-pun memang harus menarik, tidak seperti desain klinik pada umumnya. Desain eksterior klinik ini hadir
dalam komposisi yangsimple namun menawan. Warnanya yang monokrom membuatnya tetap bisa di terima sebagai
sebuah klinik bersalin meskipun desainnya cukup modern. Deret-deret kolom ekspose serta jendela adalah aksen
tersendiri yang membuat klinik ini tampil lebih menarik.
Secara ruang, denah memang sangat mengutamakan fungsi, supaya klinik ini bisa berfungsi secara optimal layaknya
sebuah klinik bersalin. Pembagian zona yang jelas serta sirkulasi yang linear memungkinkan accessibility baik
dokter, bidan, perawat maupun pasien bisa lancar dan mudah. Khusus untuk lantai 1, ketinggian dan letak jendela
harus di atur dan di perhitungkan sedemikian rupa, sehingga orang-orang dari luar tidak bisa melihat ke dalam ruang
bersalin maupun nifas. Sedangkan untuk ruang bayi, dimana pengunjung biasanya melihat bayi yang baru lahir,
jendelanya di buat lebih lebar dan rendah. keamanan bayi yang baru dilahirkan pun juga mendapat perhatian
khusus, sehingga desainnya pun harus dibuat dekat dengan bagian keamanan yang setiap saat bisa memantau.
Salah satu hal yang penting dalam mendesain sebuah bangunan publik adalah faktor keselamatan. Arsitek kadang
lupa memperhatikannya. Sehingga keselamatan pengguna bisa terancam. Pada desain klinik ini, baik tangga
darurat, hidrant serta akses untuk pemadam kebakaran direncakana secara matang. Sehingga bila terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, pengguna akan aman dan selamat. Jarak antar tangga darurat, hidrant serta jalur khusus
untuk pemadam kebakaran adalah bagian penting yang harus di rencanakan oleh perencana dengan baik,
khususnya bangunan publik.
Nama Proyek: Klinik Bersalin Adi Buana
Lokasi Proyek: Jl. Dukuh Menanggal XII Surabaya
Luas Tanah/Bangunan: 845/850 m2
Klien: Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Tahun: 2012
Arsitek: Andy Rahman. A, ST. IAI dan Abdi Manaf. R, ST