Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Salah satu misi propetik nabi kita Muhammad saw dalam rangka rekontruksi
peradaban umat islam adalah pendidikan. Yang mana hal tersebut bisa kita telusuri
dari beberapa hadits rasulullah yang salah satu diantaranya adalah innama bu’istu
liutammima makarimal akhlaq. Maka yang jadi sorotan dalam sebuah pendidikan
wadah yang harus melahirkan para manusia yang berahlaqul karimah dan
berwawasan ilmiah sehingga dalam kesehariannya tidak akan jauh dari dua hal, yang
pertama beramal ilmiah, dan yang kedua berilmu amaliyah. Sehingga seberapa
besarpun dan sesulit apapun tantangan di era globalisasi akan dengan mudah dijalani
globalisasi ada baiknya kita melihat madrasah yang pernah tercatat dan mengambil
hikmah atau tatacara rasul dalam menjalankan salah satu misinya. Karena dengan
kita mempelajari jejak-jejak sejarah maka kita akan dapati sebuah hikmah yang kita
Perubahan signifikan ini buah dari sebuah madrasah melalui sebuah pendidikan
mereka mengambil islam sebagai way of life dalam system kehidupan mereka.
Dengan demikian, mereka mengalami perubahan moral yang sangat berarti melalui
pintu pendidikan islam yang berbasis pada propetic mission sebagai simbol
madrasah islam pada masa awal.proses terjadinya reformasi sistem pendidikan yang
madrasah nabi saw yang ditanamkan oleh rasulullah kepada murid-muridnya (para
sahabat) dalam setiap momentum majlis ilmu, sehingga roadmap sistem pendidikan
islam selalu terkait dengan interetasi sejarah pendidikan islam pada rasulullah.
Ada dua fase pengaplikasian sistem pendidikan madrasah yang dilewati oleh
para sahabat melalui rasulullah saw. Yaitu fase makkah sebagai awal pembinaan
pendidikan islam dan yang kedua adalah fase madinah sebagai fase lanjutan
pendidikan islam. Pendidikan pada fase pertama adalah prototype yang bertujuan
Setelah kita simak sejarah pendidikan madrasah pada masa rasulullah maka
kita bisa ambil hikmah dengan cara mengambil dan meneladani sistem pendidikan
yang dengannya lahir sebuah peradaban islam yang tetap exis sampai sekarang ini.
Dan hal ini juga membuktikan sistem pendidikan madrasah ala rasulullah mampu
menjawab tantangan masa ke masa yang artinya bisa surpive hingga kini dan tidak
Dalam konteks kini madrasah yang dimaksud adalah lembaga formal baik
yang berafiliasi degan pemerintah ataupun swasta dimulai dari jenjang usia dini
maupun sekolah tinggi. Yang mana kedua jenis lembaga tersebut saling berlomba
untuk mencetak lulusan yang berkualitas sesuai dengan visi misi pendidikan yang
nasional.
Ketika suatu pertanyaan ditujukan kepada seseorang mengenai peran sebuah
madrasah dalam hal meningkatkan mutu pendidikan sudah bisa dipastikan lembaga
pendidikan atau madrasah apapun itu tingkat dan jenis lembaganya mempunyai
masing lembaga atau madrasah antara satu dengan yang lainnya pasti akan berbeda-
agamanya, berwawasan luas, kritis, kreatif, inovatof, dan dinamis dalam rangka
Poin-poin yang diatas mesti ada dalam pendidikan formal terstruktur dan
berjenjang di indonesia yang terdiri atas pendidikan usia dini (TK/RA), pendikan
peningkatan mutu peserta didik tak lepas dari tingkat perkembangan para peserta
didik.
Pendidikan anak usia dini akan berbeda dengan pendidikan menengah begitu
juga dengan pendidika tinggi. Dalam hal ini pendidikan anak usia dini berisi
program pengembangan nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, sosial-
emosional dan seni. Yang mana peran seorang guru yang mengemban pendidikan
ini menjadi amat sangat penting karena keberadaanya akan menjadi tombak
pengenalan nilai moral, religius, dan sosial pada anak didik. Adapun peningkatan
mutu di jenjang satu tingkat di atasnya dengan penambahan mata pelajaran umum
berbeda dengan SD/MI dalam segi mata pelajaran yang akan dijalani oleh seluruh
peserta didik namun yang membedakan anatara keduanya adalah lebih dilatih
banyak agak kritis dan daya analitis nya keluar hingga menjadi bekal untuk
Belajar bagi seorang muslim adalah wajib sesuai dengan yang dijelaskan
dalam beberapa keterangan baik itu Al-Quran maupun Al-hadist maka jenjang
bernegara karena nilai-nilai agama itu pada hakikatnya tidak bisa dipisahkan dari
sosial masyarakat.
Demi menjaga keberlagsungan peradaban maka ilmu pengetauan mersti
dijalani dan dikembangkan sejauh itu tidak bersebrangan dengan tuntunan syariat
sesuai dengan yang sudah dijalankan dan dibakukan dan juga lulusannya mampu