Vous êtes sur la page 1sur 8

Jurnal Administrasi Bisnis

Vol. 8. No. 1, 2019


(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)

Analisis Capital Asset Pricing Model (CAPM) Sebagai Dasar


Pengambilan Keputusan Berinvestasi Saham
(Studi pada Indeks Bisnis-27 di Bursa Efek Indonesia)
Nurain Hasan
Frendy A. O. Pelleng
Joanne V. Mangindaan

Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
Email : ayinhsnn@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study were: (1) To help investors pick efficient and inefficient stocks, (2)
Investors know which stocks that have an optimal return and appropriate risk, (3) Investors
know about CAPM metodh in determining the best investment decisions. CAPM is a model
for estimating returns earned on risky securities or as a benchmark in evaluating the rate of
return on an investment. The samples were selected by purposive sampling technique, the
samples were determined by the specific criteria: (1) Companies listed on the Indonesia
Stock Exchange belonging to the Business-27 stock index (2) Companies whose shares are
included in the Business-27 stock index consistenly. The selection criteria in this study is
choosing the efficient stocks in which individual return > expected return (Ri>ERi). Efficient
collection of shares must be a priority in investment decisions made only efficient stocks that
can be purchased. The results of this study indicate that: There are 18 stocks included on
Efficient shares ie AKRA, BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, CPIN, GGRM, INDF, INTP, PGAS,
SMGR. These shares have a Ri> ERi value, investment decisions should be taken by investors
was to buy efficient stocks. Based on data analysis there is a non-linear relationship between
systematic risk and expected stock returns.

Keywords: CAPM, beta, stock, Business-27 Index

Pendahuluan dan tingkat pengembalian yang diharapkan


Dalam dunia investasi para investor suatu aset. Capital Asset Pricing Model
harus mampu melihat peluang investasi (CAPM) merupakan salah satu model yang
yang menjanjikan, sehingga nantinya dapat menghubungkan tingkat return
investasi tersebut dapat menghasilkan harapan dari suatu aset berisiko dengan
tingkat pengembalian yang optimal dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar
tingkat risiko yang minimal. Cara yang yang seimbang.
dapat membantu investor menentukan CAPM bertujuan membantu investor
investasi di pasar modal, salah satunya dalam melakukan seleksi saham dan
dengan menggunakan model-model meminimalisir investasi yang berisiko.
keseimbangan dalam menentukan risiko Penggunaan CAPM diharapkan dapat

Page | 36
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 8. No. 1, 2019
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)

membantu investor untuk menggambarkan Penelitian ini diambil berdasarkan


kondisi pasar yang bersifat kompleks, serta data yang tersedia di Bursa Efek Indonesia
memperkecil risiko investasi dan (BEI), khususnya terhadap saham-saham
mengestimasi besarnya return yang yang terdaftar di indeks Bisnis-27. Indeks
diperoleh. Bisnis-27 adalah suatu indeks saham yang
Investor yang rasional akan lebih secara resmi diluncurkan oleh Bursa Efek
memilih saham efisien yaitu saham yang Indonesia berkerja sama dengan harian
memiliki return ekspektasi lebih kecil Bisnis Indonesia yang terdiri dari 27 saham
daripada return yang sebenarnya. ”Saham Perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
efisien dapat ditentukan dengan memilih menganalisis pilihan investasi yang terbaik
tingkat return ekspektasi tertentu, pada saham Indeks Bisnis-27 di Bursa Efek
kemudian meminimumkan risikonya atau Indonesia (BEI) menurut pendekatan
meminimumkan tingkat risiko tertentu, Capital Asset Pricing Model (CAPM)
kemudian memaksimalkan return dilihat dari sisi risiko dan returnnya.
ekspektasinya” (Tandelilin, 2010). Saham Berdasarkan uraian di atas, maka
tidak efisien adalah saham yang harus penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dihindari karena saham tersebut memiliki dengan judul: Analisis Capital Asset
tingkat pengembalian individu yang kecil Pricing Model (CAPM) sebagai dasar
dibanding dengan return yang diharapkan. Pengambilan Keputusan Berinvestasi
CAPM juga dapat membantu investor Saham (Studi pada Saham Indeks Bisnis-27
dalam menghitung risiko yang tidak dapat di Bursa Efek Indonesia).
diversifikasi dalam suatu portofolio dan
membandingkannya dengan prediksi Investasi
tingkat pengembalian (return). Investasi adalah komitmen atas
Tingkat risiko dan tingkat return sejumlah dana atau sumber daya lainnya
dinyatakan memiliki hubungan positif dan yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
linear. Ukuran risiko yang merupakan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
indikator kepekaan saham dalam CAPM yang akan datang. Seorang investor
ditunjukkan oleh variabel β (Beta). membeli sejumlah saham saat ini dengan
Semakin besar β suatu saham, maka harapan memperoleh keuntungan dari
semakin besar pula risiko yang terkandung kenaikan harga saham atau pun sejumlah
di dalamnya. Tingkat pengembalian pasar dividen dimasa yang akan datang, sebagai
yang digunakan adalah tingkat imbalan atas waktu dan risiko yang terkait
pengembalian rata-rata dari kesempatan dengan investasi tersebut (Tandelilin,
investasi di pasar modal (indeks pasar). 2001).

Page | 37
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 8. No. 1, 2019
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)

Saham sekuritas merupakan hal yang harus


Saham didefinisikan sebagai tanda dilakukan oleh para investor
penyertaan atau pemilikan sesorang atau
badan dalam suatu perusahaan (Sunariyah, Metode Penelitian
2006). Arti lain dari saham adalah bagian Penelitian ini tergolong dalam
kepemilikan dalam suatu perusahaan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
(Bodie,2014). Berdasarkan dua pengertian deskriptif adalah membuat penggambaran
diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan secara sistematis, faktual, dan akurat
bahwa definisi saham adalah bukti/tanda mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
kepemilikan investor terhadap suatu populasi atau daerah tertentu (Suryabrata,
perusahaan. 1983). Variabel yang diteliti yaitu Return
saham dan risiko sistematis. Populasi dari
Return Investasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan
Menurut Jogiyanto (2009), Return yang konsisten masuk ke dalam Indeks
merupakan hasil yang diperoleh dari Bisnis-27 di Bursa Efek Indonesia Periode
investasi. Berdasarkan definisi para ahli 2016 – 2017.
tersebut, dapat ditarik sebuah kesimpulan Perhitungannya dilakukan dengan
bahwa return adalah tingkat pengembalian menggunakan program Microsoft Excel.
atau hasil keuntungan yang diperoleh dari Analisis penerapan metode CAPM dalam
investasi yang dilakukan. menentukan investasi dilakukan dengan
cara :
Risiko Investasi a) Mengumpulkan data saham yang
Risiko adalah kerugian yang dihadapi oleh masuk dalam Indeks Bisnis-27 pada
para investor (Fabozzi,1995). Risiko periode 2014 – 2017, yaitu data closing
merupakan kemungkinan terjadinya price pada akhir bulan.
peristiwa yang tidak menguntungkan b) Menghitung tingkat keuntungan
(Brigham and Weston, 1990). masing-masing saham.
Pt – Pt-1
Capital Asset Pricing Model (CAPM) Ri = ─────
Pt-1
Capital Asset Pricing Model (CAPM) c) Menghitung tingkat keuntungan
pertama kali diperkenalkan oleh Sharpe, tingkat keuntungan pasar.
Lintner, dan Mossin pada pertengahan 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 − 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
𝑅𝑚 =
tahun 1960-an. Melakukan estimasi atau 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
perkiraan terhadap besarnya return d) Menghitung Beta saham

Page | 38
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 8. No. 1, 2019
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)

𝑁 (𝑅𝑖 − 𝑅̅𝑖 )(𝑅𝑚 − 𝑅̅𝑚 ) 15 PGAS Perusahaan Gas Negara


𝛽=∑
𝑡−1 (𝑅𝑚 − 𝑅̅𝑚 ) 16 PWON Pukuwo Jati
17 SMGR Semen Indonesia Persero
e) Menghitung tingkat pengembalian 18 TLKM Telekomunikasi Indonesia
bebas resiko (Rf) melalui BI rate 19 UNTR United Tractors

bulanan
Hasil Analisis Tingkat Pengembalian
f) Menghitung tingkat keuntungan yang
Saham Individu (Ri)
diharapkan menurut CAPM
Tingkat pengembalian saham
E(Ri) = Rf + βi [E(Rm)-Rf]
individu dapat dihitung dengan cara mem-

Penilaian saham berdasarkan tingkat bandingkan harga penutupan saham


pengembalian individu dan expected return (closing price) bulan ini yang dinotasikan
diklasifikasikan sebagai saham efisien dan dengan bulan ke-t dikurangi dengan harga
saham tidak efisisen. penutupan saham bulan kemarin yang
dinotasikan dengan bulan ke t-1 kemudian
Hasil Penelitian dibagi dengan harga penutupan saham
Indeks BISNIS-27 terdiri dari 27 saham bulan ke t-1.
yang dipilih berdasarkan kriteria yang
No Kode Emiten Ri
sudah ditentukan. Review dan penggantian 1 AALI 0.00476
saham dilakukan setiap 6 bulan yaitu pada 2 ADRO -0.00823
bulan Mei dan November. 3 AKRA 0.02793
4 ASII -0.0305
5 BBCA 0.01510
Perusahaan yang konsisten masuk dalam 6 BBNI 0.01177
Indeks Bisnis-27 Periode Penelitian 7 BBRI 0.01613
No Kode Nama Emiten 8 BMRI 0.01153
Saham 9 BSDE 0.01290
1 AALI Astra Agro Lestari 10 CPIN 0.02399
2 ADRO Adoro Energy 11 GGRM 0.01136
3 AKRA AKR Corporindo 12 INDF 0.00671
4 ASII Astra International 13 INTP 0.01147
5 BBCA Bank Central Asia
14 KLBF 0.00323
6 BBNI Bank Negara Indonesia
15 PGAS 0.01254
7 BBRI Bank Rakyat Indonesia
8 BMRI Bank Mandiri 16 PWON 0.00056
9 BSDE Bumi Serpong Damai 17 SMGR 0.01551
10 CPIN Charoen Pokphand Indonesia 18 TLKM -0.00632
11 GGRM Gudang Garam 19 UNTR -0.01938
12 INDF Indofood Sukses Makmur
13 INTP Indocement Tungal Prakarsa
14 KLBF Kalbe Farma

Page | 39
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 8. No. 1, 2019
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)

Pada tabel terlihat bahwa AKR Corporindo 14 KLBF 0.561


Tbk, mendapat tingkat pengembalian 15 PGAS 0.743
16 PWON 1.575
saham individu (Ri) tertinggi sebesar
17 SMGR 1.374
0.02793. Sedangkan Telekomunikasi 18 TLKM 1.484
Indonesia Persero mendapat tingkat 19 UNTR 0.390
Jumlah 20.828
pengembalian saham individu (Ri) terendah
Rata-rata 1.096
sebesar -0.0063.

Hasil perhitungan menunjukkan rata-rata βi


Hasil Analisis Tingkat Pengembalian bernilai lebih dari 1 (1,096 > 1) sehingga
Pasar (RM) secara umum 19 saham perusahaan yang
Tingkat pengembalian pasar dijadikan sampel penelitian memiliki risiko
merupakan tingkat pengembalian yang sistematis yang tinggi dan cenderung aktif
didasarkan pada perkembangan indeks dalam merespon perubahan harga pasar.
saham. Return pasar dihitung dengan cara Sebagai contoh adalah saham Astra Agro
mengukur selisih Indeks pasar Bisnis-27 Lestari (AALI) memiliki βi terendah yaitu
pada bulan sekarang (Bisnis-27t) dengan sebesar 0.006 serta tingkat pengembalian
bulan sebelumnya (Bisnis-27t-1) kemudian yang diharapkan tertinggi sebesar 0.00565
dibagi dengan IHSG bulan sebelumnya yang menunjukkan bahwa saham tersebut
(Bisnis-27t-1). memiliki risiko yang kecil, cenderung pasif
dan kurang peka terhadap perubahan harga
Hasil Analisis Risiko Sistematis Masing- pasar. Sedangkan saham AKR Corporindo
masing Saham Individu (βi) Tbk (AKRA) memiliki βi tertinggi yaitu
No Kode Emiten βi sebesar 1.911 dan menunjukkan E(Ri)
1 AALI 0.006
terendah sebesar 0,00701 yang
2 ADRO 0.671
3 AKRA 1.911 menunjukkan bahwa saham tersebut
4 ASII 1.332 memiliki risiko yang besar, sangat aktif dan
5 BBCA 0.947
sangat peka terhadap perubahan harga
6 BBNI 1.381
7 BBRI 1.582 pasar.
8 BMRI 1.486
9 BSDE 1.566 Pengelompokan Saham-saham efisien
10 CPIN 1.713
11 GGRM 0.378 dan Keputusan Investasi
12 INDF 0.838 Saham efisien adalah saham dengan
13 INTP 0.890 tingkat pengembalian individu lebih besar

Page | 40
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 8. No. 1, 2019
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)

daripada tingkat pengembalian yang yang tidak efisien. Kriteria dalam


diharapkan [(Ri) > E(Ri)]. Saham tidak menentukan keputusan investasi yaitu
efisien adalah saham dengan tingkat memilih saham efisien, saham-saham yang
pengembalian individu lebih kecil daripada mempunyai return individu lebih besar dari
tingkat pengembalian yang diharapkan tingkat pengembalian yang diharapkan
[(Ri) < E(Ri)]. (Ri>ERi) sedangkan mengeliminasi saham
tidak efisien yaitu saham yang mempunyai
Daftar Saham Efisien dan Tidak Efisien nilai return individu lebih kecil dari tingkat

Kode Evaluasi
No Nama Emiten Emiten Ri E(Ri) Saham
1 Astra Agro Lestari AALI 0.00476 0.00565 Tidak Efisien
2 Adoro Energy ADRO -0.0082 0.0061 Tidak Efisien
3 AKR Corporindo AKRA 0.02793 0.00701 Efisien
4 Astra International ASII -0.0305 0.00658 Tidak Efisien
5 Bank Central Asia BBCA 0.0151 0.0063 Efisien
6 Bank Negara Indonesia BBNI 0.01177 0.00662 Efisien
7 Bank Rakyat Indonesia BBRI 0.01613 0.00676 Efisien
8 Bank Mandiri BMRI 0.01153 0.00669 Efisien
9 Bumi Serpong Damai BSDE 0.0129 0.00675 Tidak Efisien
10 Charoen Pokphand Indonesia CPIN 0.02399 0.00686 Efisien
11 Gudang Garam GGRM 0.01136 0.00589 Efisien
12 Indofood Sukses Makmur INDF 0.00671 0.00622 Efisien
13 Indocement Tungal Prakarsa INTP 0.01147 0.00626 Efisien
14 Kalbe Farma KLBF 0.00323 0.00602 Tidak Efisien
15 Perusahaan Gas Negara Persero PGAS 0.01254 0.00615 Efisien
16 Pukuwo Jati PWON 0.00056 0.00676 Tidak Efisien
17 Semen Indonesia Persero SMGR 0.01551 0.00661 Efisien
18 Telekomunikasi Indonesia TLKM -0.0063 0.00669 Tidak Efisien
19 United Tractors UNTR -0.0194 0.00589 Tidak Efisien
Berdasarkan hasil penelitian, pengembalian yang diharapkan (Ri<ERi).
terdapat 11 saham-saham perusahaan yang Keputusan investasi yang dilakukan
efisien dan 8 saham-saham perusahaan terhadap saham-saham efisien / good yaitu

Page | 41
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 8. No. 1, 2019
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)

mempertimbangkan untuk membeli saham- menganalisis situasi saat ini, mendesain


saham tersebut, dan keputusan investasi portofolio optimal, menyusun kebijakan
yang dilakukan terhadap saham-saham investasi, mengimplementasikan strategi
tidak efisien / not good yaitu memper- investasi, memonitor dan melakukan

timbangkan untuk menjual saham-saham supervisi pada kinerja khusus para manajer
keuangan.
tersebut.
Portofolio optimal dapat ditentukan
Pembahasan dengan menggunakan model indeks
Pada dasarnya penelitian ini tunggal, maka yang pertama kali

membuktikan bahwa Analisis Capital Asset dibutuhkan adalah menentukan portofolio


efisien. Portofolio yang efisien
Pricing Model (CAPM) mampu membantu
didefinisikan sebagai portofolio yang
para investor menentukan keputusan
memberikan ekspektasi terbesar dengan
berinvestasi. CAPM membantu investor
risiko yang tertentu atau memberikan risiko
mengestimasi tingkat keuntungan yang
yang terkecil dengan return ekspektasi
diharapkan dengan memperhatikan sejauh
tertentu.
mana risiko sistematis yang mungkin
terjadi. Kesimpulan
Setiap investor memiliki karakteristik Terdapat hubungan nonlinear antara
masing-masing yang dalam kenyataannya risiko sistematis dengan tingkat
investor berupaya memilih investasi yang pengembalian saham yang diharapkan.
berisiko lebih kecil jika dihadapkan pada Sebagai contoh adalah saham Astra Agro
dua pilihan investasi yang memberikan Lestari (AALI) memiliki βi terendah yaitu
return yang sama dengan risiko yang sebesar 0.006 serta tingkat pengembalian
berbeda. Dalam penelitian ini menjelaskan yang diharapkan tertinggi sebesar 0.00565.
bahwa investor dapat menggunakan CAPM Sedangkan saham AKR Corporindo Tbk

untuk menilai hubungan antara risiko dan (AKRA) memiliki βi tertinggi yaitu sebesar
1.911 dan menunjukkan E(Ri) terendah
return, selain itu beta juga digunakan
sebesar 0,00701. Rata-rata βi bernilai lebih
dalam metode CAPM sebagai alat ukur
dari 1 (1,096 > 1) sehingga secara umum
untuk mengukur hubungan antara tingkat
19 saham perusahaan yang dijadikan
pengembalian investasi dengan tingkat
sampel penelitian memiliki risiko sistematis
pengembalian pasar secara keseluruhan.
yang tinggi dan cenderung aktif dalam
Investor yang rasional melakukan merespon perubahan harga pasar.
keputusan investasi yang didasari dengan

Page | 42
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 8. No. 1, 2019
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)

Terdapat 11 saham perusahaan yang Penelitian dengan metode CAPM ini


termasuk dalam kategori saham efisien dan diharapkan dapat dijadikan referensi untuk
8 saham perusahaan yang termasuk dalam penelitian selanjutnya dengan sampel dan
kategori saham tidak efisien dari 19 saham periode penelitian yang berbeda, sehingga
perusahaan yang dijadikan sampel perkembangan mengenai pasar modal
penelitian. Saham- saham perusahaan yang
khususnya investasi saham dapat selalu
termasuk dalam kategori saham efisien
diketahui.
antara lain : saham AKRA, BBCA, BBNI,
BBRI, BMRI, CPIN, GGRM, INDF, INTP,
Daftar Pustaka
PGAS, SMGR. Saham-saham tersebut
Aditya, Rendhi dan Ririn Irmadariani.
memiliki nilai Ri lebih besar daripada E(Ri)
(2014). Analisis Risiko dan Return
atau [Ri > E(Ri)]. Keputusan investasi yang Saham dengan menggunakan
harus diambil oleh investor adalah membeli metode CAPM untuk
Menentukan Pilihan Berinvestasi
saham tersebut. Sedangkan 8 saham yang pada Saham LQ45 di BEI. Jurnal
masuk dalam kategori saham tidak efisien Akuntansi Fakultas Ekonomi.
Universitas Jember.
antara lain : saham AALI, ADRO, ASII,
BSDE, KLBF, PWON, TLKM, UNTR. Deny Saputra, Wildan (2013). Penggunaan
Saham-saham tersebut memiliki nilai Ri metode Capital Asset Pricing
Model dalam menentukan saham
lebih kecil daripada E(Ri) atau [Ri < efisien. Jurnal Administrasi Bisnis
E(Ri)]. Keputusan investasi yang harus (JAB). Universitas Brawijaya.
diambil oleh investor adalah menjual
Fahmi, Irham. (2012). Manajemen
saham tersebut sebelum harga turun. Investasi (Teori dan Soal Jawab).
Bandung: Alfabeta.
Saran Halim, Abdul. (2005).Analisis Investasi.
Penelitian ini diharapkan dapat Edisi Kedua. Jakarta: Salemba
Empat.
dijadikan referensi dan tambahan informasi
bagi para investor maupun calon investor Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
yang akan melakukan investasi saham. Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Sangat penting bagi investor untuk
menginvestasikan kelebihan dana yang Sunariyah. (2010). Pengantar
Pengetahuan Pasar Modal. Edisi
dimiliki pada saham-saham yang efisien
ke enam. Yogyakarta: UPP-AMP
agar risiko yang akan dihadapi dapat YKPN
diminimalisir dengan baik, sehingga tujuan
investor untuk mendapatkan return yang
diharapkan dapat tercapai.

Page | 43

Vous aimerez peut-être aussi