Vous êtes sur la page 1sur 8

Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016

Model Pelayanan Kesehatan


(Studi Deskriptif Tentang Model Pelayanan Program Antenatal care di
Puskesmas Peterongan Kabupaten Jombang)

Varadina Ayu N.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

Abstract
In general health services is common to all community services provided by the Government as public service providers. In its
application of Government should be able to provide the services in accordance with the expectations of the community, but in
reality the Ministry that has been given does not match the services at the disposal of the public. The public service is composed of
several aspects of one aspect of health, namely in the health service which became the main issue is a very important health
problems of pregnant women. Problems in the health service for pregnant women is the high maternal mortality in particular relic in
East Java which show low degrees of healthcare for pregnant women. Then to be able to solve the problem the Government is
implementing a programme of antenatal care. Antenatal care programme was performed in clinics to consider aspects of the
affordability of the public health service. antenatal care program was implemented in all clinics include Clinics Peterongan.
Peterongan clinics by 2015 was awarded as clinics perform by category best services provided to patients. The best services are
provided covering all existing services in Clinics Peterongan, including antenatal care program services. This research aims to
describe the service model used in antenatal care programs at clinics Peterongan Ticino. In this study the researchers used a
qualitative research method with type a descriptive research that is intended to be able to obtain more detailed data. Then after the
research is done then produced a picture of a model health services antenatal care programs at clinics Peterongan adopted from
triangular model of service and controlled by mechanisms of voice.

Keywords: health services, antenatal care program

Pendahuluan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat


Pelayanan publik menurut KEMENPAN Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang
nomor 63/2003 yaitu segala bentuk pelayanan yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat
dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi
daerah, dan di lingkungan badan usaha milik negara atau pembangunan negara.
badan usaha milik daerah dalam bentuk barang dan atau
jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan Berdasarkan penjelasan dari undang-undang
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan tersebut maka dapat dipahami bahwa kesehatan
ketentuan peraturan perundang-undangan. merupakan tanggungjawab pemerintah dan kesehatan
sangatlah penting bagi pembangunan negara. Apabila
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan diatur masyarakat sehat maka pembangunan akan dapat
dalam undang-undang nomer 32 tahun 2009 yang telah berjalan lancar dan begitu juga sebaliknya apabila
diperbaharui dari undang-undang sebelumnya, dalam masyarakat memiliki derajat kesehatan yang rendah
undang-undang nomer 32 tahun 2009 menjelaskan maka pembangunan tidak akan dapat berjalan dengan
bahwa pelayanan kesehatan adalah setiap kegiatan dan/ lancar. Dan maka dari itu segala sesuatu yang dapat
atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara membahayakan kesehatan masyarakat harus dapat
perpadu, terintregrasi, dan berkesinambungan untuk diatasi dengan sigap dan secepatnya. Pemerintah harus
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dapat mengambil langkah awal untuk mengatasi
masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, masalah kesehatan sejak dini. Salah satunya yaitu
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan masalah kematian ibu hamil yang tinggi.
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau
masyarakat. Kesehatan merupakan hak asasi manusia Berdasarkan undang-undang kesehatan,
dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus keputusan Menteri serta panduan standar pelayanan
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang telah ditetapkan oleh pemerintah, maka seharusnya
sebagaimana dimaksud dalam pancasila dan undang- pelayanan yang diberikan dapat memenuhi harapan
undang dasar tahun 1945. Setiap hal yang menyebabkan masyarakat tentang pelayanan yang berkualitas. Akan

7
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016


tetapi dalam kenyataanya pelayanan yang diberikan oleh pertama adalah peningkatan akses dan kualitas
aparatur pemerintahan belum dapat mencapai kualitas pelayanan kesehatan, dengan strategi meningkatkan
pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat dan yang kesehatan ibu, bayi dan balita, perbaikan status gizi
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sehingga masyarakat, pengendalian penyakit menular dan
perlu dilakukan pengkajian tentang pelayanan yang penyakit tidak menular serta penyehatan lingkungan,
telah berkembang di masyarakat dan kemudian serta pengembangan sumber daya manusia, maka
mengelolanya menjadi pelayanan yang lebih bermutu pemerintah Kabupaten Jombang harus mampu
dan berkualitas. Pelayanan yang kurang tepat juga memberikan solusi atas angka kematian ibu dan
terjadi dalam pelayanan kesehatan khususnya kesehatan kematian bayi didaerahnya.
ibu hamil, yang angka kematiannya sudah mencapai
angka yang mengkhawatirkan. Untuk dapat mencapai misi yang di inginkan, maka
Pemerintah Kabupaten Jombang harus membuat strategi
Angka kematian ibu hamil saat ini tengah khusus dalam Program Antenatal Care. Strategi tersebut
menjadi perhatian khusus dalam pelayanan kesehatan, dapat berupa Model Pelayanan yang digunakan dalam
hal tersebut dikarenakan kesehatan ibu merupakan program Antenatal Care tersebut yang sesuai dengan
kesehatan keluarga. Sehingga ibu dapat dikatakan yang dibutuhkan sehingga dapat menjadi solusi atas
sebagai langkah awal yang harus ditangani pemerintah masalah angka kematian ibu hamil yang tinggi.
untuk mewujudkan pembangunan negara. Berikut ini
Rumusan Masalah
yaitu data tentang tingginya angka kematian ibu hamil
khususnya di wilayah Jawa Timur, sebagai Berdasarkan latar belakang permasalahan yang
berikut :Tabel 1 Data Kematian Ibu Kabupaten Jawa telah dijelaskan, maka perlu dilakukan penelitian untuk
Timur 2014 dapat menjawab permasalahan “Bagaimana Model
N
o K
a
b/
Ko
ta 2
0
1
2 2
0
1
3 2
0
1
4
Pelayanan Kesehatan dalam Program Antenatal Care Di
1
2 Po
n
P
o
r
o
a
c
g
o
i
t
an
1
2
7 1
0
1
2 1
5
8
PUSKESMAS Kabupaten Jombang ?”
3 T
re
ng
ga
l
ek 1
0 1
0 1
0
4 Tu
l
u
ng
ag
un
g 1
1 1
7 1
6
5 B
li
t
ar 1
8 1
6 2
3
6
7 M
K
a
l
e
d
a
n
i
r
i
g
3
7
2
5
3
4
3
9
1
7
2
7
Tujuan Penelitian
8 Lu
ma
ja
ng 8 2
3 1
7
9 J
emb
er 4
3 3
6 3
1

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan


1
0 B
a
ny
uw
an
gi 1
5 3
3 2
2
1
1 B
o
ndo
wo
so 1
2 2
2 1
7
1
2 S
i
tu
bo
nd
o 1
3 1
7 1
7
1
3
1
4
P
r
ob
ol
i
n
P
a
s
g
g
o
u
ru
an
1
5
2
7
1
2
2
8
2
4
2
8 model pelayanan yang digunakan dalam pelayanan
Program Antenatal Care di pusat kesehatan masyarakat
1
5 Si
do
ar
j
o 2
9 2
6 2
8
1
6 M
oj
ok
er
t
o 1
9 2
2 1
5
1
7 J
omb
a
ng 2
1 1
8 2
6
1
8
1
9
Ng
M
a
n
j
a
d
u
k
i
u
n
2
5
1
0
2
4
1
1
1
7
8 (PUSKESMAS) Kabupaten Jombang.
2
0 Ma
ge
t
an 3 8 1
0
2
1 Ng
aw
i 1
3 1
2 1
1

Manfaat Penelitian
2
2 B
o
jo
ne
go
ro 1
8 2
0 1
2
2
3 Tu
ba
n 2
4 1
2 1
0
2
4 L
am
on
ga
n 1
1 1
7 1
0
2
5 Gr
es
i
k 1
5 2
2 2
3
2
6 B
an
gk
al
a
n 6 1
1 1
0
2
7
2
8
2
9
P
am
e
S
S
a
m
k
a
u
m
p
s
a
e
a
n
n
n
e
g

p
1
0
1
1
1
1
1
9
1
3
9
1
8
1
3
1
0
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
3
0
3
1
KO
K
O
K
e
B
d
i
r
l
i
t
i
a
r
7
7
4
1
3
3
memberikan manfaat antara lain :
3
2 KOM
al
an
g 1
9 2
0 1
3
3
3 K
O
P
r
o
bo
l
i
ng
go 4 8 8

1) Manfaat Praktis
3
4 KO
P
as
ur
ua
n 0 2 4
3
5 K
O
Mo
j
ok
er
t
o 1 1 1
3
6 K
OMad
i
un 2 3 2
3
7 KO
Su
ra
b
ay
a 6
0 4
9 3
9
3
8 K
OBa
t
u 3 1 1
Pr
ov
i
ns
i 5
8
2 6
4
2 5
6
7
Bagi Puskesmas, Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai tolak ukur tentang tingkat pelayanan
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur 2014 kesehatan tentang Program Antenatal Care, juga dapat
digunakan sebagai acuhan dalam membuat program
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari 38 kesehatan yang baru untuk dapat memberikan pelayanan
kabupaten dan kota di Jawa Timur Kabupaten Jombang yang lebih baik. Dapat digunakan sebagai data tentang
merupakan Kabupaten dengan angka kematian ibu yang pencapaian Program Antenatal Care di wilayah
cukup tinggi dalam tiga tahun belakangan ini. Pada Kabupaten Jombang.
tahun 2012 angka kematian ibu menunjukan angka 21
orang, pada tahun 2013 menunjukkan angka 18 orang Bagi Informan, Sebagai pengetahuan baru
mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan untuk dapat lebih meningkatkan kepekaan dan
tahun 2012, dan kemudian pada tahun 2014 angka memahami tentang kesehatan kehamilan serta untuk
kematian ibu mengalami peningkatan mencapai angka dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
26 ibu meninggal dunia. Program Kesehatan yang di terapkan oleh Pemerintah
khususnya dalam hal ini yaitu Program Antenatal Care
Program untuk kesehatan ibu hamil. Agar termotivasi
Kabupaten Jombang menerapkan program Antenatal
untuk melakukan pendampingan kebidanan yang sesuai
Care sejak 2010, sebagai program yang memang
dengan standart Antenatal Care. Dan dapat segera
dirancang pemerintah untuk mengatasi atau menekan
melakukan tidakan pemeriksaan apabila dirasakan
angka kematian ibu hamil, namun angka kematian ibu
terdapat masalah dalam kehamilan.
dan juga bayi masih tergolong sangat tinggi. Sesuai
dengan sasaran dalam misi RPJMD Kabupaten Jombang
tahun 2014-2018 disebutkan bahwa sasaran yang

8
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016


2. Manfaat Akademis bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara serta meningkatkan kesehatan,
Bagi peneliti dan penelitian selanjutnya, mencegah serta menyembuhkan penyakit, serta
sebagai suatu pengalaman yang sangat berharga untuk memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga,
dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah kelompok, dan masyarakat. (Mubarak dan Chayatin,
didapatkan dalam perkuliahan, dapat menambah 2009:132)
pengetahuan dengan mendapatkan pengalaman yang
sangat berharga yang hanya bisa didapatkan saat berada Sedangkan definisi dari pelayanan kesehatan
di lokasi penelitian, memahami bagaimana pelayanan menurut undang-undang nomer 36 tahun 2009
yang baik yang diharapkan dan dibutuhkan oleh adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
masyarakat dan penelitian ini dapat digunakan sebagai spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
acuhan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam orang untuk hidup produktif secara sosial dan
yang menyajikan tentang program kesehatan yang ekonomis. Pemerintah dalam menyediakan
dirancang pemerintah sebagai solusi dari permasalahan pelayanan kesehatan dapat berupa pelayanan
yang ada dimasyarakat yaitu Program Antenatal Care kesehatan secara masal atau umum yang biasanya
untuk mengurangi angka kematian ibu hamil. berbentuk program-program kesehatan dan
pelayanan secara individu.
Pelayanan Publik
Dalam memberikan pelayanan jasa di bidang
kesehatan, maka setiap kebijakan pemerintah harus
Pelayanan publik adalah suatu tindakan disertai dengan sasaran kebijakan. Agar kebijakan
pemberian barang dan jasa kepada masyarakat oleh pelayanan kesehatan yang dibuat itu tepat pada
pemerintah dalam rangka tanggungjawabnya kepada sasaran maka dibuatlah kategori penerima layanan
publik, baik diberikan secara langsung maupun melalui kesehatan. pada dasarnya ada dua kategori dalam
kemitraan dengan swasta dan masyarakat, berdasarkan pelayanan kesehatan yang berdasarkan pada sasaran
jenis dan intensitas kebutuhan masyarakat, kemampuan dan orientasinya, yaitu :
masyarakat dan pasar. Pada dasarnya konsep pelayanan
publik identik dengan administrasi publik yaitu 1. Kategori yang berorientasi pada publik atau
berkorban atas nama orang lain dalam mencapai masyarakat:
kepentingan publik. Dalam hal ini pelayanan publik
lebih difokuskan pada bagaimana elemen-elemen Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam
didalam administrasi publik seperti pembuatan kategori publik terdiri dari sanitasi lingkungan
kebijakan, desain organisasi, dan proses manajemen (air bersih, sarana pembuangan limbah baik
dimanfaatkan untuk dapat berkontribusi untuk limbah padat maupun limbah cair, imunisasi,
keberhasilan pemberian pelayanan publik dimana dalam dan perlindungan kualitas udara ). Pelayanan
hal ini merupakan tanggungjawab pemerintah selaku kesehatan yang berorientasikan masyarakat
penyedia layanan. (Saleh, 2010 :23) lebih difokuskan langsung pada individu-
individu di masyarakat. Orientasi ini
Definisi pelayanan publik menurut merupakan usaha dari pencegahan, serta
KEPMENPAN nomor 25 Tahun 2004 yaitu segala peningkatan kesehatan masyarakat.
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh 2. Kategori yang berorientasi pada perorangan
penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya atau pribadi:
pemenuhan kebutuhan penerima layanan, maupun
dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan Pelayanan kesehatan perorangan atau pribadi
perundang-undangan. Pelayanan publik yang diberikan merupakan pelayanan kesehatan yang berfokus
oleh penyedia layanan dilakukan dengan berbagai untuk melayani kesehatan individu yang pada
peraturan-peraturan yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya memiliki masalah kesehatan atau
telah disetujui bersama antar anggota instansi terkait. penyakit yang membutuhkan pelayanan
Pada intinya, pelayanan publik harus diberikan padda kesehatan yang intensif. Dalam pelayanan
masyarakat sebagai penerima layanan secara ikhlas dan kesehatan perorangan atau pribadi ini lebih
suka rela. Masyarakat yang dalam hal ini berperan berorientasi pada penyembuhan dan
sebagai pelanggan harus dianggap serta diperlakukan pengobatan serta pemulihan yang ditujuhkan
sebagai raja. Dimana sebagai raja harus diberikan langsung kepada individu yang membutuhkan
pelayanan yang semaksimal mungkin agar merasa puas pelayanan kesehatan pribadi ini.
dan menyebarkan berita baik kepada anggota (Notoatmodjo:2 010: 109)
masyarakat lainnya bahwa pelayanan yang diberikan
oleh instansi tersebut sangat memuaskan. Program Antenatal Care (ANC)

Pelayanan Kesehatan Menurut pedoman antenatal care tahun 2010,


Antenatal Care adalah program yang dibentuk oleh
Definisi dari pelayanan kesehatan adalah setiap pemerintah untuk mengatasi masalah kesehatan ibu dan
upaya yang diselenggarakan sendiri ataupun secara anak yang tercantum dalam RPJMN tahun 2010-2014.

7
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016


Antenatal Care secara resmi dibentuk pada tahun 2009 dalam organisasi tersebut maupun hubungan sosial
dan terus melakukan perbaikan dalam memberikan manusia dengan lingkungan sekitarnya.
pelayanan dengan memperbaharui pedoman ANC untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan ibu hamil Model Pelayanan Kesehatan
yang terus berkembang. Masalah yang menjadi Model pelayanan kesehatan merupakan
konsentrasi dalam program Antenatal Care ini lebih gambaran dari alur dan tatacara dalam melakukan
fokus untuk menangani masalah kematian ibu hamil pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan pada
atau ibu nifas (ibu dalam masa setelah melahirkan) dasarnya terdapat dua pihak, pihak pertama yaitu pihak
dengan sasaran utama dalam program Antenatal Care konsumen kesehatan sebagai pihak yang membutuhkan
ini yaitu ibu yang sedang hamil dan setelah melahirkan. layanan kesehatan, dan pihak kedua yaitu tenaga
kesehatan sebagai penyedia jasa layanan kesehatan.
Menurut pedoman Antenatal terpadu 2010 pelayanan Dikarenakan sifat alami manusia yang bersifat sosial
yang berkualitas secara keseluruhan meliputi : tidak dapat hidup sendiri dan tidak dapat
menyembuhkan penyakitnya sendiri sehingga
a) Memberikan pelayanan dan konseling membutuhkan bantuan orang lain maka timbulah
kesehatan termasuk gizi agar kehamilan pelayanan kesehatan. (Adisasmito,2010:83)
berlangsung sehat
Pelayanan pada dasarnya merupakan segala
b) Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan
aktifitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan diri
penyulit/kompliksi kehamilan
sendiri maupun orang lain. Pada dasarnya manusia tidak
c) Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan untuk dapat
memenuhi kebutuhannya tersebut selalu membutuhkan
d) Merencanakan antisipasi dan persiapan dini bantuan orang lain. Berdasarkan adanya keinginan untuk
untuk melakukan rujukan jika terjadi memenuhi kebutuhan dan semua kebutuhan tidak lah
penyulit/komplikasi mungkin dipenuhi dengan sendirinya maka munculah
konsep pelayanan publik. Pelayanan publik memiliki
e) Melakukanpenatalaksanaan kasus serta rujukan banyak jenis yang salah satunya adalah pelayanan
cepat dan tepat waktu bila diperlukan kesehatan.
f) Melibatkan ibu dan keluarganya terutama
Model Segitiga Pelayanan (The Service Triangle)
suami dalam menjaga kesehatan dan gizi ibu
hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan Albert dan Zamke dalam Ratminto&Atik
bila terjadi penyulit/komplikasi. (2007:79) mengemukakan bahwa organisasi-organisasi
yang bergerak dibidang pelayanan yang sangat berhasil
memiliki tiga kesamaan, yaitu :
Model Pelayanan a) Disusunya strategi pelayanan yang
baik
Model menurut beberapa pendapat ahli sebagai berikut:
b) Orang digaris depan yang berorientasi
Model merupakan bentuk abstraksi dari suatu pada pelanggan atau konsumen
kenyataan. Model merupakan suatu perwakilan yang
c) Sistem pelanggan yang ramah
disederhanakan dari beberapa gejala didunia
kenyataan. (Thoha, 2008: 124) Setiap organisasi harus mengatur tiga faktor
tersebut untuk dapat mewujudkan kepuasan pelanggan.
Model merupakan sebuah gambaran deskriptif dari Interaksi antar strategi, sistem, dan orang digaris depan
sebuah praktek bermutu yang mewakili sesuatu yang serta pelanggan akan menentukan keberhasilan
nyata. (Mubarak & Chayatin, 2009:81) manajemen dan kinerja oelayanan organisasi tersebut.
Model adalah gambaran yang mendekati kenyataan
dari konsep. (Riehl & Roy, 1980)

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli


tersebut dapat di simpulkan bahwa model merupakan
gambaran yang mendeskripsikan suatu kenyataan agar
dapat memberikan pemahaman terhadap sesuatu yang
mendekati kenyataan dari konsep yang diharapkan.
Model sangat erat kaitannya dengan sistem, dimana
model akan dapat berjalan dengan baik dengan
menggunakan sistem yang jelas dan tepat sasaran.
Didalam sebuah sistem tersebut mempelajari tentang
kerangka kerja yang berhubungan dengan aspek-aspek
sosial manusia, baik hubungan sosial antar manusia

8
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016


3 Sumber daya manusia (SDM)
Sumber daya manusia menurut Hasibuan
Gambar 6 (2003: 244) sumber daya manusia adalah kemampuan
terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki
Model Segitiga Pelayanan individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan
dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya
dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
Strate kepuasannya. Sumber daya manusia merupakan faktor
gi utama dalam adanya sebuah pelayanan. Pelayanan dapat
dilakukan apabila ada pihak yang membutuhkan
bantuan dan ada pihak lain yang bersedia membantu
memenuhi kebutuhan tersebut. Tingkat SDM akan dapat
custom mempengaruhi kualitas pelayanan, apabila SDM dalam
er sebuah lembaga pelayanan memiliki standart yang
Siste SD tinggi dan terdapat tenaga-tenaga yang ahli didalamnya
maka lembaga pelayanan tersebut akan cenderung dapat
m  M
memberikan pelayanan yang lebih baik. Tingkat SDM
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, moral dan keahlian
Sumber : Albrecht dan Bradford (1990: 27) yang dimiliki.
dalam Ratminto dan Atik (2005: 80) 4 Customer
Konsumen menurut James F. (1994) adalah
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
Didalam model ini dijelaskan bahwa dalam mengonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
sebuah pelayanan terdapat unsur-unsur yang saling termasuk proses keputusan yang mendahului dan
mempengaruhi satu sama lainnya, yaitu : menyusuli tindakan ini. Customer atau konsumen
merupakan objek dari sebuah program pelayanan, maka
1 Strategi
dibutuhkan konsumen yang kritis yang memiliki
Dalam membuat suatu program pelayanan
standart yang tinggi, tingkat partisipasi yang tinggi dan
harus memiliki tujuan yang jelas, dan untuk dapat
mau untuk bekerjasama demi mewujudkan pelayanan
mencapai tujuan tersebut disusunlah suatu strategi yang
publik yang berkualitas. Peran konsumen dalam sebuah
diharapkan dapat mencapai tujuan dari program
pelayanan sangatlah penting karena dengan respon yang
pelayanan secara efektif. Dalam suatu program
diberikan oleh konsumen akan dapat dilihat sejauh mana
pelayanan kepuasan pelanggan merupakan hal yang
tingkat pelayanan yang telah dijalankan. Dan dengan
utama dan provider atau penyedia layanan harus mampu
adanya konsumen maka akan dapat tercipta inovasi-
mencapai standart pelayanan yang diinginkan oleh
inovasi yang baru yang dibuat untuk dapat memenuhi
pelanggan. Strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk
keinginan konsumen.
dapat memenuhi kepuasan pelanggan misalnya saja
dengan penyediaan sarana dan prasarana yang lengkap,
Pusat Kesehatan Masyarakat
tempat pelayanan yang nyaman, pelayanan yang cepat,
(PUSKESMAS)
tepat, dan ramah, penggunaan teknologi yang canggih,
dan lain sebagainya.
Menurut Depkes RI (1991) puskesmas adalah
suatu kesatuan organisasi fungsional yang berlaku
2 Sistem
sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat. dan
fungsinya secara umum adalah untuk memberikan
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
tergabung atau terpadu yang dimaksudkan untuk
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
mencapai suatu tujuan (Kadir,2003: 54). Dalam
kegiatan pokok. Kesehatan masyarakat pada hakikatnya
menjalankan suatu program pelayanan dibutuhkan
merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, namun
adanya sistem layanan, dimana sistem akan mengatur
dalam pelaksanaannya pemerintah pusat tidak mampu
alur dan berjalannya proses pelayanan. Dengan adanya
secara langsung menangani masalah kesehatan
sistem maka tujuan dari program pelayanan dapat
masyarakat yang tersebar dimasing-masing daerah,
dicapat dengan tepat. Sistem yang dijalankan dalam
kemudian munculah konsep desentralisasi pelayanan
sebuah program juga merupakan bagian dari sebuah
kesehatan. Desentralisasi merupakan pemberian
strategi yang dirancang untuk pencapaian tujuan
wewenang dari pusat pemerintahan ke pemerintahan
program pelayanan. Sebuah sistem tidak akan dapat
pada lini yang terbawah. Pelayanan kesehatan
berjalan tanpa peranan dari unsur lainnya misalnya
merupakan kegiatan melayanai yang dilakukan oleh
sumberdaya manusia (SDM) untuk dapat
tenaga kesehatan sebagai pemberi pelayanan kesehatan
mengimplementasikan sietem tersebut. Misalnya sistem
dengan masyarakat sebagai konsumen yang
pelayanan yang tepat waktu dengan menggunakan alur
membutuhkan pelayanan kesehatan. Maka desentralisasi
pelayanan yang tidak berbelit dan efisien.
pelayanan kesehatan merupakan pelimpahan wewenang
dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah kabupaten

7
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016


atau kota untuk memberikan pelayanan kesehatan ini sehingga partisipasi ibu hamil pada program
kepada masyarakat. antenatal tersebut cukup tinggi dan antusias.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Albert dan


METODE PENELITIAN Zemke tentang tiga kesamaan yang dimiliki oleh
organisasi yang dikatakan berhasil dalam
Didalam penelitian ini peneliti akan memakai penyelenggaraan pelayanan dengan penyelenggaran
metode penelitian kualitatif. Metode penelitian ini pelayanan program antenatal care yang dilaksanakan di
dipilih karena peneliti ingin mengetahui lebih dalam puskesmas peterongan dikatakan cukup sesuai hanya
mengenai model pelayanan kesehtan dalam program saja keramahan pelayanan pada puskesmas peterongan
Antenatal Care di pusat kesehatan masyarakat sedikit kurang ramah.
(PUSKESMAS). Selain itu jenis penelitian ini dapat Apabila dihubungkan antara teori yang di sebutkan
digunakan untuk meneliti organisasi, kelompok, Albert dan Zemke dengan konsep yang dilaksanakan di
individu. Penelitian kualitatif ini mengacu pada berbagai puskesmas peterongan dapat dikatakan sesuai hal
cara pengumpulan data yang berbeda yang meliputi tersebut dikarenakan puskesmas peterongan juga
wawancara yang mendalam dan bisa mencakup melaksanakan dan mengutamakan yang konsep-konsep
dokumen, buku, dan data yang berhubungan dengan tersebut dalam implementasi program antenatal care.
program Antenatal Care (ANC) dan hubungannya
dengan angka kematian ibu (AKI). Kesimpulan
IV.1.1 Berdasarkan model segitiga pelayanan
dalam penelitian ini peneliti memilih
menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif untuk Berdasarkan hasil penelitian tentang model
menggambarkan bagaimana model pelayanan yang pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas
digunakan dalam Program Antenatal Care (ANC) Peterongan maka dapat diambil kesimpulan bahwa
tersebut, serta mencari tau lebih dalam bagaimana dalam pelayanannya yang di analisis menggunakan
hubungan antara model pelayanan Antenatal Care model segitiga pelayanan berdasarkan input dalam
dengan angka kematian ibu dengan menggunakan tipe program merupakan input yang baik yaitu dengan
penelitian kualitatif deskriptif. Selain itu juga agar tersedianya tenaga kesehatanyang memiliki keahlian,
peneliti dapat memperoleh data dan informasi yang memiliki kompetensi yang baik dan juga memiliki etika
lebih jelas dan lebih mendalam dalam penelitian ini. yang baik dalam memberikan pelayanan, kemudian
sarana dan prasarana yang tersedia dapat dikelola
Pelaksanaan Program Antenatal Care di Puskesmas dengan baik, sarana dan prasarana tersebuut meliputi
Peterongan Jombang menurut model segitiga alat-alat pelayanan yang berkualitas dan tenaga
pelayanan kesehatan yang berkualitas yang bisa mengoperasikan
alat-alat pelayanan tersebut dengan baik, sarana dan
Dalam pelaksanaan program antenatal care di
prasarana lainnya seperti tempat pelayanan juga tersedia
puskesmas peterongan strategi yang disusun sesuai
dengan baik. Input lainnya berupa strategi yangbaik
dengan tujuan program dan berjalan dengan baik dengan
dengan menggunakan dasar yang jelas dalam
didukung oleh program-program pendukung, tenaga
memberikan pelayanan seperti visi dan misi yang jelas,
kesehatan yang memberikan pelayanan secara langsung
target yang telah direncanakan, kebijakan yang
pada pasien secara umum dapat dikatakan baik dan
mendasari program antenatal care tersebut, yang
mementingkan kepentingan pasien, keramahan tenaga
kesemuannya saling bersinergi untuk menghasilkan
kesehatan pada pasien dikatakan kurang .
starategi yang tepat, kemudian input lainnya adalah
konsep program antenatal care yang dilaksanakan
jumlah dan kualitas tenaga kesehatan dapat memenuhi
dipuskesmas peterongan terdiri dari
kebutuhan pelayanan program, dan adanya kerjasama
1. strategi yang berasal dari pusat namun puskesmas atau partisipasi yang tinggi dari masyarakat atau ibu
peterongan memiliki strategi khusus yaitu mengunakan hamil yang tinggi dalam pelayanan program antenatal
mekanisme voice. care ini.

2. sumber daya manusia atau tenaga kesehatan yang Kemudian input-input yang baik tersebut
terdapat di puskesmas peterongan sesuai dengan diproses saling berkaitan dan berinteraksi untuk
standart yang dibutuhkan, menghasilkan pelayanan yang baik dan berkualitas.
Pada proses awal dilakukan sosialisasi program
3. sistem yang diterapkan menggunakan sistem yang pelayanan, kemudian setelah prorgam terealisasi dan
baik, dengan input sarana dan prasarana yang berjalan maka dapat terlihat bahwa sosialisasi yang
memadahi, tenaga kesehatan yang berkompeten, proses dilaksanakan sebelum program tersebut berjalan berhasil
pelayanan yang berfokus pada kepentingan pasien, dan atau menunjukkan hasil yang baik yaitu adanya
hasil yang telah dicapai sesuai dengan yang di harapkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
program.
4. pasien program antenatal care yaitu ibu hamil
memiliki respon yang positif pada pelaksanaan program

8
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016


Output yang dihasilkan dari hasil olahan dari
input-input yang baik kemudian diolah menjadi
pelayanan yang baik dan berkualitas, sehingga dalam DAFTAR PUSTAKA
output ini menghasilkan ketercapaian program yaitu
adanya pelayanan yang baik dan memenuhi standar Buku :
pelayanan, dan juga hasil yang dicapai dalam pelayanan
adalah target menurunkan angka kematian ibu berhasil, Adisasmito, Wiku, 2010. Sistem kesehatan Jakarta:
dan juga pasien yang merasa nyaman dan puas dengan Rajawali Pers.
pelayanan yang telah diberikan oleh Puskesmas
Burhan, Bunging, 2003. Analisis data penelitian
Peterongan.
kualitatif. Jakarta: PT. Grafindo perkasa.
Yang kemudian dalam pelaksanaannya untuk
Ibrahim, Amin, 2008. Teori dan konsep pelayanan
mengendalikan pelayanan yang diberikan maka
publik serta implementasinya. Bandung: CV
dilakukan tindakan pengendalian dengan menggunakan
Mandar Maju.
mekanisme voice dimana mayarakat atau pasien yang
telah menerima pelayanan yang diberikan diharuskan Masdar S, Asmorowati S, Irianto J, 2009. Manajemen
untuk mengisi kotak saran dan kritik, yang kemudian sumber daya manusia berbasis kompetensi untuk
setelah kritik dan saran yang telah diberikan oleh pasien pelayanan publik. Surabaya: Airlangga
ibu hamil dapat digunakan sebagai tolak ukur kualitas University Press.
pelayanan yang telag diberikan kepada pasien. Dimana
mekanisme voice itu juga dapat meningkatkan respon Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul 2009. Ilmu
yang baik dari pasien untuk mau dan berani kesehatan masyarakat : teori dan aplikasi.
mengungkapkan tanggapan atau keluhan yang Jakarta : Salemba Medika.
dirasakan. Dan mekanisme voice tersebut berjalan
dengan baik dalam penyelenggaraan pelayanan di Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Ilmu perilaku kesehatan.
puskesmas Peterongan. Jakarta: Rineka Cipta.

IV.1.2 Model pelayanan kesehatan yang diterapkan Nurmandi, Achmad, 2010, Manajemen pelayanan
di Puskesmas Peterongan Kabupaten Jombang publik, Yogyakarta,sinergi publishing.

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan Rahmayanty, Nina, 2010. Manajemen Pelayanan
peneliti, untuk mencari informasi yang ada, maka dapat Prima: mencegah pembelotan dan Membangun
disimpulkan bahwa model pelayanan yang diterapkan di Customer Loyality. Yogyakarta: Graha Ilmu.
puskesmas Peterongan kabupaten Jombang adalah
model pelayanan yang diadopsi dari model segitiga Saleh, Akh. Muwafik, 2010, Public Sevice
pelayanan atau the service triangle Albrecht dan Zemke Communication, Malang, UmmPress.
(1990), yaitu:
Subarsono.DRS. AG.,2006. Analisis Kebijakan Publik
Gambar (konsep, teori, dan aplikasi),Yogyakarta, Pustaka
Pelajar.
Model Pelayanan kesehatan yang Diterapkan oleh
Puskesmas Peterongan Sugiyono. Dr., 2001, Metode Penelitian Administrasi,
Bandung, Alfabeta.

Sugiyono. Prof. Dr., 2011, Metode penelitian kuantitatif


kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta.

Wahab, Solichin Abdul.,Prof., MA., 2008, Pengantar


analisis kebijakan Publik, Malang, UMM Press.
Berdasarkan model tersebut dapat dijelaskan bahwa
model pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas Widodo, Joko. Dr., M.S.,2009. Analisis Kebijakan
Peterongan dalam program antenatal care di pengaruhi Publik (konsep dan aplikasi analisis proses
tiga hal yaitu strategi pelayanan, sumber daya manusia, kebijakan Publik), Malang, Bayumedia
dan sistem pelayanan, yang berjalan untuk dapat Publishing.
menyelenggarakan pelayanan antenatal care dengan
pelayanan yang terbagi kedalam beberapa jenis Penelitian :
pemeriksaan yang dilakukan untuk kepentingan pasien
antenatal care. Dan kesemua hal yang dilaksanakan Miftachurrohmah, Yufita. 2013.’ Model Manajemen
tersebut dikendalikan oleh mekanisme voice dengan Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan
cara mengelola keluhan atau saran yang diberikan oleh Masyarakat (Puskesmas) Studi Deskriptif tentang
pasien, demi untuk terwujudnya pelayanan yang Model Manajemen Pelayanan Kesehatan dalam
berkualitas dan selalu diperbaiki. Perspektif Sistem di Puskesmas Gayungan

7
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016


Surabaya’. Skripsi.Surabaya: Universitas Kementrian Kesehatan. (2011). Pedoman Pelaksanaan
Airlangga. diakses pada tanggal 11 Februari Kelas Ibu Hamil, Jakarta: Kementrian Kesehatan
2016 RI.

Internet : Kementrian Kesehatan. (2013). Rencana Aksi


Penurunan Angka Kematian Ibu di Indonesia.
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian- Jakarta: Direktur Jendral Bina Kesehatan
data-dan-jenis-data.html# diakses pada tanggal 5 Masyarakat RI.
juni 2015 pukul 00.57 wib
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
http://www.slideshare.net/MuhammadAwaludin2/teori- nomor 128/MENKES/SK/II/2004
sistem-dalam-pelayanan-kesehatan-55858673,
diakses pada 23 Maret pukul 16.41 wib.

http:/wri.or.id/editorial/11-mengurangi-angka-kematian-
ibu#.VSGMNo74zDc diakses pada hari minggu
5 april 2015 pukul 17.35 wib.

https://id.m.wikipwdia.org

Lain-lain :

Badan Pusat Statistik (BPS). (2012) Data tentang angka


kematian ibu dan tingkat gizi ibu hamil tahun
2012.Surabaya.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2012) Data tentang gizi


balita dalam kandungan ibu tahun
2012.Surabaya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Buku Profil


2014, pdf

Kementrian Kesehatan. (2010). Pedoman Antenatal


Terpadu, Jakarta Direktur Jendral Bina
Kesehatan Masyarakat RI.

Vous aimerez peut-être aussi