Vous êtes sur la page 1sur 14

Financial Accounting

Tugas Terstruktur
Chapter 18 and 21

Written by:
Riezka Bening Dwifany 165020307141009

FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS


BRAWIJAYA UNIVERSITY
MALANG
2018
PROBLEM 5
a.) PV Principal : (3.000.000(PV3 years,8% = 0,7938) = €2.381.400
PV Interest : (3.000.000 x 6% (PVOA 3 years,8% = 2,5771) = € 463.878
PV Liability Component = €2.845.278
EFFECTIVE-INTEREST METHOD
6% BOND DISCOUNTED AT 8%
Schedule Amortization of Bond
Date Cash Paid Interest Expense Discount Amortized Carrying Amount of
Bond
1/1/2015 - - - €2.845.278
31/12/2015 €180.000 €227.623 €47.623 2.892.901
31/12/2016 180.000 231.432 51.432 2.944.333
31/12/2017 180.000 235.547 55.547 3.000.000

b.) 1/1/2015 Cash................................................................... 3.000.000


Bonds Payable.................................... 2.845.278
Share Premium-Conversion Equity.... 154.772

c.) 1/1/2016 Share Premium-Conversion Equity................... 154.722


Bonds Payable................................................... 2.892.901
Share Capital-Ordinary(250x€1)........ 250
Share Premium-Ordinary................... 3.047.373
d.) Computation of gain or loss:
Present value of liability component at 1/1/2016...................... 2.850.000
Less: Carrying value (from above)............................................... 2.892.901
Gain............................................................................................. 42.901

Adjustment to Equity:
Fair value of convertible Bond................................................... 2.910.000
Less: Liability component.......................................................... 2.850.000
Adjustment to share premium-conversion............................... 60.000

1/1/2016 Share Premium-Conversion Equity.................. 60.000


Bonds Payable................................................... 2.892.901
Gain on Repurchase........................... 42.901
Cash................................................... 2.910.000
PROBLEM 6

1.800.000
a.) x 4.500.000 = $2.700.000
3.000.000

b.) Accounts Receivable................................................ 1.800.000


Billings on Construction in Process............. 1.800.000
c.) Construction Expenses............................................. 1.800.000
Construction in Process............................................ 900.000
Revenue from Long-term Contracts............. 2.700.000

d.) Revenue 4.500.000


Costs(1.800.000+1.350.000) (3.150.000)
Total Gross Profit 1.350.000
Recognized in 2015 (900.000)
Recognized in 2016 450.000

OR
Total Revenue 4.500.000
Recognized in 2015 (2.700.000)
Recognized in 2016 1.800.000
Costs in 2016 (1.350.000)
Gross Profit in 2016 450.000
CHAPTER 18
1. Apa perbedaan antara Bonds Payable dengan Bonds (Debt) Investment!

Bonds Payable (Hutang Obligasi) adalah hutang jangka panjang yang tertulis dalam
kontrak surat obligasi dan pihak yang berhutang wajib membayar hutangnya disertai
dengan bunga. Pihak yang menerima pembayaran atau piutang yang dimilikinya (beserta
bunga) pada umumnya tidak menjaminkan satu aktiva. Obligasi ini biasanya dijual di
pasar obligasi dan harga pasarnya dapat berubah setiap saat.

Bonds (Debt) Investment adalah investasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk
Bond atau obligasi. Debt Investment dibagi menjadi tiga yaitu;
- Held to maturity securities (investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo)
Jika perusahaan mempunyai tujuan secara sungguh-sungguh untuk memiliki
sekuritas sampai jatuh tempo, yaitu investasi jangka panjang dan tidak
direncanakan untuk dijual lagi, penilaiannya menggunakan amortisasi cost, yaitu
harga beli setelah dikurangi dengan amortisasi premium atau discount.

- Available for sale securities (securities yang tersedia untuk dijual)


Investasi dikelompokan ke dalam golongan ini jika tidak akan dimiliki sampai
jatuh tempo, tetapi juga tidak akan dijual kembali dalam jangka pendek dan
penilaiannya menggunakan harga wajar/fair value.
Perbedaan antara harga pasar dengan nilai bukunya dilaporkan dalam rekening
Unrealized Holding Gain or Loss yang merupakan bagian dari Other
Comprehensive Income dan dilaporkan sebagai bagian dari Stockholder’s Equity.

- Trading securities (securities perdagangan)


yaitu securities yang dibeli dan dimiliki dengan tujuan untuk dijual kembali dalam
jangka pendek atau sewaktu-waktu dapat dijual kembali. Tujuannya yaitu untuk
mendapatkan capital gain.
2. Apa perbedaan konten schedule amortisasi untuk Bonds Payable dengan Bonds (Debt)
Investment!
 Schedule amortisasi Bond payable

 Schedule amortisasi Bond (debt) investment


 Tabel schedule amortisasi dari Bond payable dan Bond (debt) Investment
berbeda.
The difference BONDS PAYABLE BONDS (DEBT)
INVESTMENT
Content of the Cash Paid Cash Received
Table Interest Expense Interest Revenue
Discount/premi Amortized Bond discount/premi
Amortization
Computing the Carrying Amount x Carrying Amount x Market
Interest Market Rate Rate x 6/12

3. Apa saja perbedaan penjurnalan yang terkait dengan Bonds Payable dengan Bonds (Debt)
Investment! Mengapa terdapat perbedaan tersebut!
 Bonds Payable
 To record the issuance of the Bonds at discount
Cash xx
Bonds Payable xx
 To record the interest payment and amortization of the discount

Interest Expense xx
Bonds Payable xx
Cash xx
 To record the issuance of the Bonds at premium

Cash xx
Bonds Payable xx
 To record the interest payment and amortization of the premium
Interest Expense xx
Bonds Payable xx
Cash xx

 Bonds (Debt) Investment


Held to Maturity Sec. Available for Sale Trading Securities
1. Junal Pembelian
Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities
Cash Cash Cash
2. Penerimaan bunga dan amortisasi
a. Amortisasi discount
Cash Cash Cash
Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
b. Amortisasi premium
Cash Cash Cash
Held to Maturity Available for sales Trading Securities
Sec Interest Revenue Interest Revenue
Interest Revenue
3. Jurnal Penyesuaian
a. Amortisasi discount
Interest Receivable Interest Receivable Interest Receivable
Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
b. Amortisasi premium
Interest Receivable Interest Receivable Interest Receivable
Held to Maturity Available for sales Trading Securities
Sec Interest Revenue Interest Revenue
Interest Revenue
4. Jurnal pembalik
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
Interest Receivable Interest Receivable Interest Receivable
Cash Cash Cash
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
1. Jurnal penjualan
a. Jurnal amortisasi
1. Amortisasi discount
Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
2. Amortisasi premium
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities
b. Bunga berjalan
Cash Cash Cash
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
c. Jurnal penjualan
1. Bila Gain
Cash Cash Cash
Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities
Gains on Sales Gains on Sales Gains on Sales
2. Bila Loss
Cash Cash Cash
Loss on Sales Loss on Sales Loss on Sales
Held to Maturity Available for sales Trading Securities
Sec

Penjurnalan Bonds Payable dan Bonds (Debt) Investment jelas berbeda karena pada Debt
Investment terdapat 3 kategori yaitu Held to Maturity, Available for Sale, dan Trading
Securities.
4. Apa perbedaan antara Debt Investment Amortized Cost dengan Debt Investment Fair Value!

Perusahaan mengukur hutang investasi (Debt Investment) pada biaya diamortisasi jika
tujuan dari model bisnis perusahaan adalah memegang aset keuangan untuk mengumpulkan
arus kas kontraktual (holding-for-collection).
Biaya Amortisasi (Amortized Cost) adalah pengakuan awal atas investasi dikurangi
pembayaran kembali, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif dan setelah dikurangi
pengurangan biaya tidak tertagihnya. Jika kriteria pengukuran biaya diamortisasi tidak
terpenuhi, maka investasi hutang dinilai dan dicatat pada nilai wajar.
Nilai wajar (Fair Value) adalah jumlah aset yang dapat dipertukarkan antara pihak-pihak
yang berkepentingan dengan transaksi jangka panjang. Bisa disimpulkan bahwa perusahaan
yang ingin memegang asetnya untuk mendapatkan keuntungan menggunakan Debt Investment
Amortized Cost, sedangkan perusahaan yang sering memperjualbelikan asetnya menggunakan
Debt Investment Fair Value. Aset yang dimaksud di sini adalah Debt Investment.
Namun, pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan menyesuaikan biaya diamortisasi
dengan nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang dilaporkan
sebagai bagian dari laba (fair value method). Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
adalah selisih bersih nilai wajar investasi hutang dari satu periode ke periode lainnya.

5. Apa perbedaan antara Equity Investment dengan Debt Investment!


 Equity Investment
Investasi ekuitas (Equity Investment) merupakan kepemilikan saham biasa,
preferensi, atau modal saham lainnya. Investasi ini juga mencakup hak untuk
memperoleh atau melepaskan kepemilikan pada harga yang telah disepakati atau
yang dapat ditentukan, seperti dalam waran (warrants) dan hak (rights). Biaya
investasi ekuitas diukur pada harga pembelian sekuritas. Komisi broker dan biaya
lainnya yang terkait dengan pembelian dicatat sebagai expenses.
Sejauh mana satu perusahaan (investor) mengakuisisi saham perusahaan
lain (investee) umumnya menentukan perlakuan akuntansi untuk investasi setelah
akuisisi. Klasifikasi investasi tersebut bergantung pada persentase saham yang
diambil investee yang diadakan oleh investor;
1. Holdings of less than 20 percent
2. Holdings between 20 percent and 50 percent
3. Holdings of more than 50 percent

 Debt Investment
Investasi hutang (Debt Investment) ditandai dengan pembayaran
kontraktual pada tanggal tertentu pokok dan bunga atas jumlah pokok pinjaman.
Perusahaan mengukur hutang investasi (Debt Investment) pada biaya diamortisasi
jika tujuan dari model bisnis perusahaan adalah memegang aset keuangan untuk
mengumpulkan arus kas kontraktual (holding-for-collection). Jika kriteria
pengukuran biaya diamortisasi tidak terpenuhi, maka investasi hutang dinilai dan
dicatat pada nilai wajar. Nilai wajar (Fair Value) adalah jumlah aset yang dapat
dipertukarkan antara pihak-pihak yang berkepentingan dengan transaksi jangka
panjang.
6. Jelaskan perbedaan accounting treatment dan setiap penjurnalan yang dibuat atas jenis equity
investment!

Jumlah Saham Metode Pencatatan


< 20% Cost method
20% - 50% Equity method
> 50% Consolidation method

 Cost Method :
Metode ini dipakai jika investasi saham dalam perusahaan lain jumlahnya kurang dari
20% dan tidak dapat mempengaruhi perusahaan penerbit saham tersebut. Dalam
metode ini investasi akan dicatat dalam neraca sebesar harga pokoknya (cost) yaitu
harga beli saham ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Pada waktu
perubahan penerbit saham memperoleh laba atau rugi, tidak dicatat oleh investor,
tetapi baru dicatat jika laba atau rugi tersebut telah dibagikan dalam bentuk dividen
oleh penerbit saham.

 Equity Method :
Pada saat investor memiliki antara 20% sampai 50% saham biasa sebuah perusahaan,
maka umumnya investor ini dianggap mempunyai pengaruh signifikan atas kegiatan-
kegiatan keuangan dan operasi perusahaan penerbit saham. Setiap akhir periode harga
pokok tersebut disesuaikan dengan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan penerbit
saham. Dividen yang diterima dicatat sebagai pengurang salam perkiraan investasi
dalam saham.

 Consolidation Method :
Pada saat perusahaan memiliki lebih dari 50% saham biasa dari perusahaan lainnya,
maka induk perusahaan biasanya perlu menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Laporan konsolidasi merupakan laporan keuangan dari suatu kelompok perusahaan
yang disajikan sebagai suatu kesatuan ekonomi
a. Holding less than 20%-trading
 To record the purchase of an investment

Equity Investments xx
Cash xx

 To record the cash dividend received

Cash xx
Dividend Revenue xx

 To record the net unrealized gain or loss

Unrealized Holding Gain or Loss—Income xx


Fair Value Adjustment xx

 To record the sale (gain)

Cash xx
Equity Investments xx
Gain on Sale of Equity Investment xx

 To record the sale (loss)

Cash xx
Loss on Sale of Equity Investment xx
Equity Investments xx

 To record the adjustment

Fair Value Adjustment xx


Unrealized Holding Gain or Loss—Income xx
b. Holding less than 20%-non trading
 To record the purchase of an investment

Equity Investments xx
Cash xx

 To record the cash dividend received

Cash xx
Dividend Revenue xx

 To record the adjustment

Fair Value Adjustment xx


Unrealized Holding Gain or Loss—Income xx

 To adjust the carrying value of the non-trading investment

Unrealized Holding Gain or Loss—Income xx


Fair Value Adjustment xx

 To record the sale of the investment

Cash xx
Equity Investments xx
Fair Value Adjustment xx
c. Holding between 20% and 50%

d. Holding more than 50%


Pada saat perusahaan memiliki lebih dari 50% saham biasa dari perusahaan lainnya,
maka induk perusahaan biasanya perlu menyusun laporan keuangan konsolidasi.

CHAPTER 21
1. Apa yang anda ketahui tentang lease, lessee, dan lessor!
Lease adalah perjanjian kontraktual antara pemilik property (lessor) dengan pengguna
property (lessee), dimana lessor menyerahkan hak penggunaan property kepada lessee
dan lessee mempunyai kewajiban untuk membayar dalam periode tertentu dengan
sejumlah nilai yang telah disepakati.
Pihak-pihak dalam Lease adalah:
•Pemilik property (lessor) adalah sebagaikreditor atau investor
•Pengguna property (lessee) adalah sebagaidebitor atau investee

2. Terdapat dua macam lease, yaitu finance lease dan operating lease. Jelaskan perbedaan
antara kedua jenis lease tersebut!
 Finance Lease
Financing lease atau sewa pembiayaan yaitu suatu jenis leasing yang memenuhi
salah satu atau lebih dari syarat-syarat berikut ini:
 Pengujian Pengalihan Kepemilikan
Jika lease tersebut mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee, maka lease
itu dianggap sebagai lease modal
 Pengujian Opsi Pembelian dengan Harga Khusus
Opsi pembelian dengan harga khusus adalah sebuah provisi yang
memungkinkan lessee untuk mebeli property yang dilease dengan harga yang
signifikan lebih rendah dibandingkan nilai wajar property yang diharapkan
pada tanggal opsi digunakan.
 Pengujian Umur Ekonomis (75%)
Jika periode lease sama dengan atau melebihi 75% dari umur ekonomis
aktiva, di mana sebagian risiko dan imbalan atas pemilikan sedang dialihkan
ke lessee, maka perlu dilakukan kapitalisasi. Akan tetapi penentuan atas masa
lease dan umur aktiva dapat menjadi masalah. Jangka waktu lease umumnya
dianggap sudah tetap dan tidak dapat dibatalkan
 Pengujian Pemulihan Investasi (pengujian 90%)
Jika nilai sekarang dari pembayaran lease minimum sama dengan atau
melebihi 90% dari nilai pasar wajar aktiva, maka aktiva yang dilease harus
dikapitalisasi.
 Operating Lease
Dalam metode operasi, beban sewa harus diakrualkan dari hari ke hari ke
lessee ketika property digunakan. Lessee membebankan sewa ke periode-
periode yang memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva dan mengabaikan,
dalam akuntansi, setiap komitmen untuk melakukan pembayaran di masa
depan.

 Perbedaan Finance Lease dengan Operating Lease


a) Kenaikan jumlah hutang yang dilaporkan (baik jangka pendek
maupun jangka panjang)
b) Kenaikan jumlah total aktiva (terutama aktiva jangka panjang)
c) Laba yang rendah pada masa awal lease dan karenanya laba ditahan
menjadi lebih rendah

3. Uraikan accounting treatment atas finance lease!


Akuntansi finance lease berhubungan dengan perlakuan terhadap aset
yang disewa oleh suatu bisnis dengan persyaratan perjanjian finance lease. Bentuk
legal dari finance lease adalah bahwa bisnis tidak pernah memiliki aset, namun
karena dengan hak finance lease, hak dan risiko kepemilikan dialihkan ke bisnis,
untuk tujuan akuntansi, substansi kesepakatan terefleksikan dan aset diperlakukan
seperti aset lainnya, seolah-olah telah dibeli oleh bisnis.
Akibatnya, perlakuan akuntansi untuk finance lease berhubungan dengan
aset karena telah dibeli dengan menggunakan pinjaman sebagai keuangan. Aset
tersebut didepresiasi dengan normal selama jangka waktu perjanjian, dan
pembayaran sewa dibagi antara pokok dan bunga untuk menghapus saldo
pinjaman selama periode tersebut, dan membebankan akun laba rugi dengan
bunga.

4. Uraikan accounting treatment atas operating lease!

 Operating Lease Treatment by Lessee


Dalam operating lease, penyewa tidak mencatat aset sewaan pada neraca
karena risiko dan manfaat yang melekat pada kepemilikan aset tidak dipindahkan
kepada lessee. Karena tidak ada aset yang diakui, tidak ada kewajiban yang
tercipta seperti dalam sewa pembiayaan. Karena kenyataan ini, operating lease
dianggap sebagai bentuk pembiayaan off-balance sheet. Pembayaran sewa
periodik dibebankan dengan cara yang sesuai dengan pola penggunaan aset
sewaan yang dalam kebanyakan kasus adalah metode garis lurus (straight line
method).
 Operating Lease Treatment by Lessor
Dalam operating lease, lessor menerima pembayaran bunga periodik
terhadap aset yang disewagunausahakan namun aset tetap berada di neraca dan
terus terdepresiasi sesuai dengan kebijakan akuntansi aset tetapnya.
Akuntansi untuk operating lease lebih sederhana: lessor hanya perlu
mencatat pembayaran sewa periodik yang diterima dari penyewa secara sistematis
yang sebagian besar merupakan metode garis lurus (straight line method). Tidak
ada pendapatan bunga berkala yang terkait dengan sewa operasi.

Vous aimerez peut-être aussi