Vous êtes sur la page 1sur 15

ANALISIS KREDIT MACET

(PT. BANK SULUT, TBK DI MANADO)

Fransisca Claudya Mewoh


Harry J Sumampouw
Lucky F Tamengkel

This study is based on that: The extension of credit by the bank must pay attention to the
principles of sound lending. To gain confidence, such as the explanation of Article 8 of Law No. 10 of
1998 on banking, namely: "In memberkan credit, banks are required to conduct thorough research on the
character (character), ability (capacity), capital (capital), reserves ( collateral), the economic condition of
the debtor (condition ofeconomy). This is to keep possibilities diharpkan not happen. "The purpose of this
study was to determine what factors-factors that cause bad loans to PT Bank Tbk in Manado North
Sulawesi. This study used descriptive qualitative method by using analysis of financial ratios of NPLs in
the calculation of non-performing loans through the financial balance sheet of the Bank. These bad loans
are known term collectability or non-performing loans and the global banking industry. Bank Indonesia
classifies non earning credits in three categories: Category less smooth, Doubtful and Loss. It can be seen
that the collectibility of the loans less lancer in 2013 fell by 74.39%. While the collectibility of doubtful
loans only increased by 36.48%. And for collectability loans jammed category fell by 11.98%. A large
amount of non-performing loans in 2012 amounted to Rp.38,162 million and in 2013 the number of non-
performing loans fell by Rp.30.820 million. The percentage decline of 19.24%. This decrease indicates
that the management PT.Bank Sulut in performance to overcome the problems of bad loans is very
positive and good, especially in efforts collectibility of the loans in the category far less smooth and
jammed.

Kata Kunci : Kredit Macet

PENDAHULUAN penjualan,transportasi barang dan kegiatan


perdagangan. Peranan perkreditan
Bank merupakan lembaga keuangan cukupdominan dalam suatu negara yang
dan merupakan kekuatan ekonomi yang sedang berkembang dalam
bekerja berdasarkan kepercayaan, dalam rangkamengembangkan potensi ekonomi
kegiatan operasionalnya bankmenghimpun (Hermanto, 2006: 2). Pemberian kredit
dana dari masyarakat dalam bentuk yangberjalan lancar akan mengembangkan
simpanan dan menyalurkankembali dana dan meningkatkan kegiatan ekonomi
tersebut kepada masyarakat dalam bentuk suatunegara. Kedudukan bank sangat rentan
kredit dengan adanya pemberian kredit
yangdidalamnya mengandung ”Degree Of
Kredit perbankan bertujuan
Risk” yang tidak menutup
membantu ketersedian dana untuk
kemungkinanterjadinya suatu kredit macet
membiayaikegiatan produksi nasional,
(Astuti, 2009: 10).
penyimpanan bahan, pembiayaan kredit

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 1


Pihak bank telah menyediakan mengenai “Analisis Kredit Macet Pada PT.
formulir kredit tertentu disertai syarat- Bank Sulut, Tbk di Manado"
syaratyang harus dipenuhi oleh pemohon
kredit, meski pemohon kredit Faktor-faktor apa saja yang
sudahmemenuhi syarat-syarat yang meyebabkan terjadinya kredit macet pada
diajukan, belum tentu pihak bank Bank Sulut di Manado? Untuk mengetahui
memberikanfasilitas kredit.Pihak bank harus factor-faktor apa saja yang menjadi
meneliti dan menganalisa keadaan penyebab terjadinya kredit macet pada Bank
pemohonkredit terlebih dahulu (Astuti, Sulut di Manado
2009: 10).
Pemberikan kredit oleh pihak bank
TINJAUAN PUSTAKA
harus memperhatikan asas – asaspemberian
Pengertian Bank
kredit yang sehat. Untuk memperoleh
kenyakinan tersebut, sepertidalam Bank berasal dari kata italia „banco
penjelasan Pasal 8 Undang-undang Nomor yang artinya bangku.Bangku inilah yang
10 Tahun 1998 tentangperbankan dipergunakan oleh bangkir untuk melayani
yaitu:“Dalam memberkan kredit, bank wajib kegiatan operasionalnya kepada para
melakukan penelitian yangseksama terhadap nasabah.Istilah bangku secara resmi dan
watak (character), kemampuan (capacity), popular menjadi bank.
modal(capital), agunan (collateral), kondisi
ekonomi debitur (condition ofeconomy). Hal Pengertian Bank Menurut Prof G.M.
ini untuk menjaga kemungkinan- Verryn Stuart dalam bukunya Bank Poitic,
kemungkinan yang tidak diharapkan Bank merupakan salah satu badan usaha
terjadi.” lembaga keuangan yang bertujuan
memberikan kredit, baik dengan alat
Kredit macet terjadi jika pihak bank pembayaran sendiri, dengan uang yang
mengalami kesulitan untuk diperolehnya dari orang lain, dengan jalan
memintaangsuran dari pihak debitur karena mengedarkan alat-alat pembayaran baru
suatu hal.Kredit macet adalah piutang berupa uang giral.
yangtak tertagih atau kredit yang
mempunyai kriteria kurang lancar, Kasmir (2008: 11) mengartikan bank
diragukan karenamengalami kesulitan secara sederhana sebagai lembaga keuangan
pelunasan akibat adanya faktor-faktor yang kegiatan utamanya adalah
tertentu (Hermanto,2006: 17).Seandainya menghimpun dana dari masyarakat dan
terjadi hal yang demikian maka pihak bank menyalurkan kembali dana tersebut kepada
tidak bolehbegitu saja memaksakan pada masyarakat serta memberiakn jasa bank
debitur untuk segera melunasi hutangnya. lainnya.
Debiturberkewajiban untuk mengembalikan
kredit yang telah diterimanya berikut dengan Definisi bank menurut Undang-
bunga sesuai yang tercantum dalam undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang
perjanjian (Astuti, 2009:9) Perbankan Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam
Berdasarkan uraian diatas maka bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada
penulis tertarik untuk melakukan penelitian masyarakat dalam rangka meningkatkan
pada PT. Bank Sulut, Tbk di Manado taraf hidup rakyat banyak. Definisi bank
menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 2


1998 Perubahan Undang-undang Nomor 7 Menurut Kasmir (2006:4) dalam bukunya
Tahun 1992 tentang Perbankan : Bank Dasar-dasar Perbankan mengemukakan
adalah badan usaha yang menghimpun dana bahwa “fungsi bank sebagai lembaga
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan perantara keuangan antara masyarakat yang
menyalurkannya kepada masyarakat dalam kelebihan dana dengan masyarakat yang
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk kekurangan dana”.
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak. Dari kedua definisi tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa fungsi bank adalah
Berdasarkan definisi tersebut, dapat menampung dana dari masyarakat dalam
di jelaskan secara lebih luas bahwa bank bentuk simpanan serta disalurkan kembali
merupakan perusahaan atau lembaga yang kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
bergerak dalam bidang keuangan, artinya
aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan Pengertian Kredit
keuangan, sedangkan dapatusaha perbankan
Sebenarnya kata “kredit” berasal dari
meliputi tiga kegiatan utama, yaitu
bahasa Romawi yaitu credere yang
menghimpun dana darimasyarakat yang
artinya“percaya”.Bila dihubungkan dengan
berkelebihan dana, menyalurkan dana
bank, maka terkandung pengertian bahwa
kepada masyarakat yangmembutuhkan, serta
bankselaku kreditur percaya meminjamkan
memberikan jasa di dalam lalu lintas
sejumlah uang kepada nasabah/debitur,
pembayaran danperedaran uang
karenadebitur dapat dipercaya
Fungsi Bank kemampuannya untuk membayar lunas
pinjamannnya setelahjangka waktu yang
Fungsi bank diterangkan dalam ditentukan.
undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun
1998 yang berbunyi : Sedangkan pemerintah sendiri
mendefinisikan kredit dalam UU No.7 tahun
“Fungsi utama perbankan Indonesia 1992sebagaimana telah diubah dengan UU
adalah sebagai penghimpun dan penyalur No.10 tahun 1998 tentang perbankan (pasal
dana masyarakat” didalam penjelasan yang 1angka 11) tentang perbankan, kredit adalah
tercantum dalam Undang-undang Nomor 10 penyediaan uang atau tagihan yang
Tahun 1998 tersebut mempunyai dua fungsi dapatdipersamakan dengan itu, berdasarkan
diantaranya : persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjamantara bank dengan pihak lain
1. Penghimpun Dana Masyarakat yang mewajibkan pihak meminjam untuk
melunasihutangnya setelah jangka waktu
Penghimpun dana masyarakat bias
tertentu dengan jumlah bunga. Dengan
berbentuk simpanan, deposito berjangka,
definisi tersebutkata kredit seolah
giro, tabungan, dan lain-lain yang
diperuntukkan bagi perbankan dengan
dipersamakan dengan itu.
prinsip operasionalkonvensional (Pasha,
2. Menyalurkan Dana Masyarakat 2007).

Menyalurkan dana masyarakat bias Menurut Supramono (1995) kredit


berbentuk kredit atau yang dipersamakan merupakan perjanjian pinjam-meminjam
dengan itu. uangantara bank sebagai kreditur dengan
nasabah sebagai debitur. Dalam perjanjian
ini banksebagai pemberi kredit percaya

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 3


terhadap nasabahnya dalam jangka waktu Kredit jangka menengah , yakni kredit yang
yangdisepakatinya akan dikembalikan berjangka waktu 1 sampai 3 tahun. Kredit
(dibayar) lunas. Tenggang waktu antara yang berjangka waktu menengah ini
pemberian danpenerimaan kembali prestasi diantaranya adalah kredit kerja permanen
ini menurut Edy Putra (dalam Supramono, (KMKP) yang diberikan oleh bank kepada
1995) merupakansuatu hal yang pengusaha golongan lemah yang berjangka
abstrak,yang sukar diraba. waktu minium 3 tahun.
Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat 3. Kredit Jangka Panjang (Long Term
dari berbagai segi antara lain sebagai berikut Loan)
:
Kredit jangka panjang yaitu kredit yang
a. Dilihat dari segi tujuan kredit berjangka waktu lebih dari 3 tahun.Kredit
jangka panjang ini pada umumnya adalah
1. Kredit produktif (Productive loan) kredit investasi yang bertujuan menambah
modal perusahaan dalam rangka untuk
Kredit yang diberikan dalam rangka
melakukan rehabilitasi, ekspansi (perluasan)
membiayai kebutuhan modal kerja debitur
dan pendirian proyek baru.( Suyanto, dkk,
sehingga dapat mempelancar produksi.
1977:25-27)
2. Kredit konsumtif (consumer loan)
Unsur-unsur Kredit
Kredit yang diberikan untuk memenuhi
Kredit yang diberikan oleh suatu
kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif
lembaga kredit merupakan pemberian
3. Kredit komersial (commercial loan) kepercayaan.Berdasarkan hal tersebut di
atas, maka unsur-unsur kredit adalah
Kredit yang digunakan untuk (Thomas. S, dkk, 1998 : 14) :
perdagangan, biasanya untuk membeli
barang dagangan yang pembyarannya 1. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si
diharapkan dari hasil penjualan barang pemberi kredit bahwa prestasi yang
dagangan tersebut. (Bastian Indra, diberikannya baik dalam bentuk uang,
2006:249) barang, atau jasa akan benar-benar
diterimanya kembali dalam jangka waktu
b. Dilihat dari segi jangka waktunya tertentu di masa yang akan datang.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 2. Waktu, yaitu masa yang memisahkan
14/1967 Tentang Pokok-Pokok jangka antara pemberian prestasi dengan kontra
waktunya terdiri atas : prestasi yang akan datang. Dalam unsur
waktu ini, terkandung pengertian nilai argo
1. Kredit Jangka Pendek (Short Term Loan) dari uang yaitu uang yang ada sekarang
Kredit jangka pendek yaitu kredit yang lebih tinggi dari nilai uang yang akan
berjangka waktu maksimum 1 tahun. Dalam diterima pada masa yang akan datang.
kredit jangka pendek meliputi kredit 3. Degree of Risk, yaitu suatu tingkat risiko
rekening koran, kredit eksploitasi, kredit yang akan dihadapi sebagai akibat dari
pembeli, kredit wessel, kredit penjualan. adanya jangka waktu yang memisahkan
2. Kredit Jangka Menengah (Medium Term antara pemberian prestasi dengan kontra
Loan) prestasi yang akan diterima kemudian hari.

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 4


4. Prestasi, yaitu objek kredit yang tidak saja pokoknya, pembayaran bunga, maupun
diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga pembayaran ongkosongkos bank yang
dalam bentuk barang atau jasa. menjadi beban nasabah debitur yang
bersangkutan.
Manfaat Kredit
Dari pengertian tersebut dapat
Manfaat kredit bagi pihak bank disimpulkan bahwa kredit macet sebagai
menurut Pudjo Mulyono pada bukunya pinjaman yang mengalami kesulitan dalam
“Bank Budgeting” (1996 : 207) adalah : penyelesaian kewajiban-kewajibannyaoleh
nasabah debitur terhadap bank karena faktor
1. Sebagai sumber pendapatan yang terbesar
kesengajaan dan atau karena faktor eksternal
berupa bunga. Dengan adanya pendapatan
diluar kemampuan kendali debitur.
bunga ini memungkinkan setiap bank untuk
dapat mengembangkan usahanya, apabila Faktor-faktor Penyebab Kredit Macet
kredit yang diberikan dapat berjalan lancar.
Faktor-faktor kredit macet adalah
2. Untuk menjaga solvabilitasnya, sebab hal-hal yang ikut menyebabkan suatu
kredit merupakan salah satu bentuk keadaan dimana nasabah sudah tidak
penyaluran dana bank terbesar. Dengan sanggup membayar sebagian atau seluruh
demikian yang diharapkan dari kredit yang kewajibannya kepada bank seperti yang
lancar tersebut dapat dipakai sebagai sarana telah diperjanjikan.
untuk pembayaran kembali dana dan bunga
yang dipinjamkan dari masyarakat. Faktor-faktor penyebab kredit macet
menurut Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono
3. Kredit dapat dipakai sebagai alat baik (2002:472) adalah sebagai berikut :
untuk memasarkan produk dan jasa bank
yang lain, bahkan saat ini suatu opini a. Faktor eksternal bank
(pendapat) yang mengatakan pemberian 1. Adanya maksud tidak baik dari para
kredit semata-mata hanya untuk debitur yang diragukan.
mendapatkan bunga sudah mubadhir. 2. Adanya kesulitan atau kegagalan
dalam proses likuiditas dari
4. Dengan menyalurkan dana akan mampu perjanjian kredit yang telah
mengembangkan para stafnya untuk disepakati antara debitur dengan
mengenal dunia bisnis yang bank.
lainmempertahankan eksistensinya maupun 3. Kondisi manajemen dan lingkungan
untuk keperluan mengembangkan dirinya usaha debitur.
4. Musibah (misalnya : kebakaran,
Pengertian Kredit Macet
bencana alam) atau kegagalan usaha.
Kredit macet dapat diartikan sebagai b. Faktor internal bank
pinjaman yang mengalami kesulitan 1. Kurang adanya pengetahuan dan
pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan keterampilan para pengelola kredit.
dan atau karena faktor eksternal diluar 2. Tidak adanya kebijakan perkreditan
kemampuan kendali debitur (Dahlan, pada bank yang bersangkutan.
2001:174). Sedangkan menurut Veithzal 3. Pemberian dan pengawasan kredit
Riva‟i (2008:477) kredit macet merupakan yang dilakukan oleh bank
kesulitan nasabah di dalam penyelesaian menyimpang dari prosedur yang
kewajiban-kewajibannya terhadap bank,baik telah ditetapkan.
dalam bentuk pembayaran kembali

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 5


4. Lemahnya organisasi dan b. data yang berkaitan dengan masalah
manajemen dari bank yang yang dibahas.
bersangkutan c. Dokumentasi adalah pengumpulan
data yang menyangkutdokumen-
METODOLOGI PENELITIAN dokumen Bank Sulut yang ada
kaitannya dengan masalah yang akan
Metode Yang digunakan
diteliti.
Adapun jenis yang digunakan dalam
metode penelitian ini dengan menggunakan Jenis Data
adalah metode deskripsi kualitatif dengan Adapun jenis data yang diperlukan
mengambarkan, menjelaskan dalam bentuk dalam penelitian ini adalah :
tabel melalui perhitungan (rasio)
kolektibilitas kredit dalam laporan keuangan 1. Data Primer adalah yaitu data yang
bank bersumber darihasil observasi dan
hasil wawancara dengan pimpinandan
Lokasi Penelitian karyawan.
2. Data Sekunder adalah data yang
Penelitian ini dilaksanakan di kantor
diperoleh dari hasil publikasi dan
pusat PT. Bank Sulut, Tbk yang berlokasi di
yang tidak dipublikasikan, jenis data
jalan Sam Ratulangi No. 9 Manado 95111
ini data kuantitatif antara lain laporan
Telp. 0431-851451, 861759 Fax 0431-
keuangan, laporan operasi dan data
846515 Email:bpdsulut@yahoo.com –
lainnya yang relevan dengan
website :www.bank-sulut.co.id
penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini untuk memperoleh
Analisis data yang digunakan dalam
data yang relevan dalam menganalisis
penelitian ini adalah analisis data
permasalahan tersebut maka penulis
kuantitatif dengan menggunakan alat
menggunakan dua metode yaitu :
rasio-rasio keuangan Non Performing
1. Penelitian Pustaka (Library Research), Loan (NPL).
yaitu pengumpulan yang data teoritis
Adapun langkah-langkah dalam
dengan cara menelaah berbagai buku
penelitian ini yaitu :
literatur,brosur-brosur yang ada kaitan
dengan kajian pustaka guna mendukung 1. Performing loan dan Non performing
aspek teoritis. loan
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
yaitu pengumpulan data lapangan Performing loan adalah rasio yang
dengan cara sebagai berikut : menggambarkan tingkat persentase
a. Observasi, yaitu mengadakan tertentu antara total kredit lancar dan
pengamatan secara langsung terhadap kredit dalam perhatian khusus dibagi
objek yang ditelitidan mengumpulkan dengan total kredit yang diberikan.
data yang diperlukan. Interview, yaitu
mengadakan wawancara dan Tanya Rumus untuk menghitung Performing
jawab dengan pimpinan serta Loan adalah :
karyawan untuk mendapatkan

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 6


KreditLancar+KreditDPK Saldo > Rp. 1.000.000.000,- suku bunga
PL = x100% 5,00% (lima koma nol nol persen) p.a
Kredit yang diberikan - On line system, yaitu terkoneksi dengan
seluruh jaringan kantor Bank Sulut dan
2. Sedangkan Non Performing Loan adalah seluruh Bank Pembangunan Daerah yang
rasio yang menggambarkan tingkat ada di seluruh Indonesia sehingga
persentase tertentu antara total kredit memudahkan Nasabah untuk melakukan
bermasalah dengan total kredit yang transaksi penyetoran dan penarikan
diberikan. secara tunai;
- Dilengkapi dengan fasilitas kartu ATM
Rumus untuk menghitung non sehingga mudah melakukan transaksi
performing loan adalah : perbankan melalui mesin ATM Bank
Sulut, mesin ATM yang berlogo ATM
Kredit bermasalah
bersama dan Bankcard;
NPL= x100%
Kredit yang diberikan - Dilengkapi dengan fasilitas SMS Banking
yang dapat diakses dari operator
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN telephone seluler Telkomsel dan indosat
melalui nomor 3654;
Produk Dana Bank Sulut - Berhadiah local yang diundi 2 kali
1. Tabungan setahun, dimana untuk setiap kelipatan
Terbagi atas: saldo Rp.10.000,- berhak memperoleh 1
Simpeda, adalah produk tabungan Bank nomor undian untuk diikutsertakan pada
Pembangunan Daerah (BPD) seluruh penarikan undian simpeda enjoy Bank
Indonesia. Adapun keunggulan Simpeda Sulut;
Bank Sulut adalah: - Berhadiah nasional dengan total hadiah
a. Aman, karena Bank Sulut adalah Bank lebih dari Rp.1 milyar.
daerah dengan komposisi pemegang - Untuk pembukaan rekening sangat
saham terbesar adalah Pemerintah mudah yaitu mengisi formulir
Propinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah permohonan pembukaan rekening
Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi tabungan dengan melampirkan fotocopy
Sulawesi Utara dan Gorontalo; tanda pengenal yang masih berlaku dan
b. Bunga harian; setoran awal Rp.100.000,- setoran
c. Tingkat suku bunga bersaing; selanjutnya minimal Rp.10.000,-f
d. Tingkat suku bunga: Tabrades, adalah produk tabungan
Saldo Rp.0 s/d Rp.250.000,- suku bunga Bank Sulut yang difokuskan untuk
0,50% (nol koma lima nol persen)p.a penabung masyarakat pedesaan. Adapun
Saldo Rp.250.001,- s/d Rp.1.000.000,- keunggulan dari produk ini adalah:
suku bunga 2,50% (dua koma lima nol a. Aman, karena Bank Sulut adalah
persen) p.a Bank daerah dengan komposisi
Saldo Rp. 1.000.001,- s/d pemegang saham terbesar adalah
Rp.50.000.000,- suku bunga 3,50% (tiga Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara
koma lima nol persen) p.a dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Saldo Rp. 50.000.001,- s/d yang ada di Propinsi Sulawesi Utara
Rp.1.000.000.000,- suku bunga 4,50% dan Gorontalo;
(empat koma lima nol persen) p.a b. Bunga harian;
c. Tingkat suku bunga bersaing;

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 7


d. Tingkat suku bunga: Hasil dan Pembahasan
Saldo Rp.0 s/d Rp.250.000,- suku
bunga 0,50% (nol koma lima nol 1. Kredit yang diberikan menurut sektor
persen)p.a ekonomi
Saldo Rp.250.001,- s/d Kredit yang diberikan menurut sektor
Rp.1.000.000,- suku bunga 2,50% (dua ekonomi PT Bank Sulut pada tahun 2013
koma lima nol persen) p.a dan tahun2012 dapat dilihat pada tabel
Saldo Rp. 1.000.001,- s/d dibawah ini :
Rp.50.000.000,- suku bunga 3,50% (tiga
koma lima nol persen) p.a
Saldo Rp. 50.000.001,- s/d
Rp.1.000.000.000,- suku bunga 4,50%
(empat koma lima nol persen) p.a
Saldo > Rp. 1.000.000.000,- suku
bunga 5,00% (lima koma nol nol persen)
p.a
- On line system, yaitu terkoneksi dengan
seluruh jaringan kantor Bank Sulut dan
seluruh Bank Pembangunan Daerah yang
ada di seluruh Indonesia sehingga
memudahkan Nasabah untuk melakukan
transaksi penyetoran dan penarikan Berdasarkan tabel 4.2.1.diatas,
secara tunai disemua kantor cabang Bank mengalami kenaikan sebesar 20,95%
Sulut; menjadi Rp.5,68 triliun dibandingkan tahun
- Untuk pembukaan rekening sangat 2012 yang berjumlah sebesar Rp.4,69
mudah yaitu mengisi formulir triliun.Dilihat dari komposisi kredit yang
permohonan pembukaan rekening disalurkan,sektor konsumtif yang paling
tabungan dengan melampirkan fotocopy banyak menyerap kredit yang disalurkan
tanda pengenal yang masih berlaku dan PT.Bank Sulut.
setoran awal Rp.100.000,- setoran Penyerapan kredit pada sektor konsumtif
selanjutnya minimal Rp.10.000,- pada tahun 2012 sebesar 80% dari total
Tabanas PNS, adalah produk kredit yang disalurkan. Dan pada tahun 2013
tabungan Bank Sulut hasil modifikasi dari penyerapan pada sektor ini mengalami
tabungan gaji pegawai untuk Pegawai kenaikan sebesar 96,23% dari total kredit
Negeri Sipil (PNS) dijajaran ruang yang disalurkan.
lingkup Pemerintah Daerah Propinsi Pertumbuhan penyaluran kredit PT.Bank
Sulawesi Utara dan Gorontalo. Sulut pada sektor konsumtif dari tahun 2012
Tabunganku adalah tabungan untuk sampai tahun 2013 adalah sebesar 45,44%.
perorangan dengan persyaratan mudah Walaupun pada tahun 2013 penyaluran
dan ringan yang diterbitkan secara kredit PT.Bank Sulut mengalami kenaikan
bersama oleh bank-bank di Indonesia 20,95%, namun dari sebelas sektor yang
guna menumbuhkan budaya menabung yang ada,hanya tiga sektor yang mengalami
serta meningkatkan kesejahteraan kenaikan terhadap penyerapan kredit yang
masyarakat. disalurkan, yaitu sektor konsumtif sebesar
45,44%, sektor pertambangan sebesar
2,20%, dansektor industry sebesar

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 8


156,11%.Sedangkan sektor yang lain komposisi penyaluran dan penyerapan kredit
mengalami penurunan terhadap kredit yang untuk masing-masing sektor usaha pada
disalurkan. tahun 2013 diatas, maka dapat disimpulkan
Pada tahun 2013, sektor yang paling cukup bahwa penyaluran kredit Bank Sulut pada
signifikan penurunannya terhadap tahun 2013 hanya terkonsentrasi pada sektor
penyerapan kredit yang disalurkan adalah usaha konsumtif.
sektor listrik dan air, dimana penurunan
penyerapan dari kredit yang disalurkan Kredit yang diberikan menurut jenis
sebesar 97,32% yaitu, dari penyerapan Kolektibilitas
kredit tahun 2012 sebesar Rp.18,923 juta
pada tahun 2013 penyerapannya turun Data jumlah kredit yang diberikan
menjadi sebesar 507 juta. PT.Bank Sulut berdasarkan kolektibilitas
Selain itu sektor yang penyerapan kredit pada tahun 2013 dan tahun 2012 adalah
yang disalurkan turun cukup signifikan pada sebagai berikut :
2013 adalah sektor perikanan.Penurunannya
sebesar 79,13% yaitu dari penyerapan Jumlah kredit yang diberikan P.T.Bank
kredit sebesar Rp.102,576 juta pada tahun Sulut menurut jenis Kolektibilitas
2012,pada tahun 2013 penyerapannya turun Periode tahun 2013 dan tahun 2012
menjadi sebesar Rp.3.934 juta. (Dalam Jutaan Rupiah).
Selain itu sektor yang penyerapan kredit
yang disalurkan turun cukup signifikan pada
tahun 2013 adalah pada sektor
perikanan,penurunanya sebesar 79,13 %
yaitu dari penyerapan kredit sebesar
Rp.102,576 juta pada tahun 2012. Pada
tahun 2013 penyerapannya turun menjadi
sebesar 3.934 juta. Begitu juga pada sektor
jasa-jasa sosial kemasyarakatan yang
penurunan penyerapannya sebesar 93,50
yaitu dari Rp.111,832 juta pada tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.2.2. tersebut
turun hanya sebesar Rp.7.619 juta pada diatas , maka dapat dijelaskan bahwa jumlah
tahun 2013. kredit yang disalurkan pada tahun 2013
Sektor usaha yang paling sangat signifikan mengalami kenaikan sebesar 20,95% ,
penurunan penyerapan terhadap kredit yang menjadi Rp.5,68 triliun dibandingkan
disalurkan PT.Bank Sulut ditahun2013 dengan tahun 2012 yang berjumlah sebesar
adalah sektor usaha pengangkutan, dimana Rp.4.69 triliun.
penurunannya sebesar 98,56%, yaitu dari Dilihat dari komposisi jenis
Rp.67,619 juta pada tahun 2012, pada tahun kolektibilitasnya, memperlihatkan bahwa
2013 turun hanya sebesar Rp.970 juta. kolektibilitas kredit kategori lancar pada
Sedangkan sektor-sektor usaha lainnya yang tahun 2013 memperlihatkan bahwa
penyerapan kreditnya turun pada tahun 2013 kolektibilitas kredit kategori lancar pada
sebesar 50% samapai dengan 70% lebih, tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar
adalah sektor pertanian turun sebesar 79,13 21,59% yaitu dari sebesar Rp.4.637.265 juta
%, sektor usaha perdagangan sebesar pada tahun 2012, naik menjadi sebesar
78,63% dan sektor usaha jasa-jasa dunia Rp.5.638.607 juta pada tahun 2013.
usaha sebesar 52,33%. Dengan melihat

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 9


Persentase jenis kolektibilitas kredit Khusus persentase kredit yang dalam
kategori lancar ini terhadap jumlah kredit kolektibilitas Macet terhadap total atau
yang disalurkan pada tahun 2012 adalah jumlah kredit yang disalurkan pada tahun
sebesar 98,79% dan pada tahun 2013 2012 adalah sebesar 0,64% dan pada tahun
persentasenya sebesar 99,32%. 2013 sebesar 0,47%.
-. Pada sisi kredit yang kolektibilitasnya Berdasarkan analisis dari kredit
dalam perhatian khusus terlihat pada tahun yang disalurkan PT Bank Sulut menurut
2013 mengalami penurunan sebesar 57,93%, jenis kolektibilitas diatas , maka uraian
yaitu dari sebesar Rp.18.362 juta pada tahun analisis tersebut dapat digambarkan pada
2012 turun menjadi sebesart Rp.7.725 juta tabel seperti dibawah ini :
pada tahun 2013.
Persentase jenis kredit kategori Jumlah dan Persentase Kredit yang
dalam perhatian khusus terhadap jumlah diberikanPT.Bank Sulut Menurut Jenis
kredit yang disalurkan pada tahun 2012 Kolektibilitas KreditPeriode tahun 2013
adalah sebesar 0,39% dan pada tahun 2013 dan tahun 2012(Dalam Jutaan Rupiah)
persentasenya sebesar 0,14%.
Untuk kolektibilitas kategori Kurang
lancar pada tahun 2013 mengalami
penurunan sebesar 74,39% yaitu dari sebesar
Rp.5.978 juta pada tahun 2012, turun
menjadi sebesar Rp.1.531 juta pada tahun
2013.
Pada kredit yang kolektibilitasnya
Diragukan pada tahun 2013 mengalami Berdasarkan tabel 4.2.2. tersebut
kenaikan sebesar 36,48% yaitu dari jumlah diatas , maka dapat dijelaskan bahwa jumlah
sebesar Rp.1.982 juta pada tahun 2012 naik kredit yang disalurkan pada tahun 2013
menjadi sebesar Rp.2.705 juta pada tahun mengalami kenaikan sebesar 20,95% ,
2013. menjadi Rp.5,68 triliun dibandingkan
Khusus untuk kredit yang dengan tahun 2012 yang berjumlah sebesar
kolektibilitasnya kategori Macet, pada tahun Rp.4.69 triliun.
2013 terlihat kolektibilitasnya mengalami Dilihat dari komposisi jenis
penurunan sebesar 11,98% yaitu dari jumlah kolektibilitasnya, memperlihatkan bahwa
sebesar Rp.30.202 juta pada tahun 2012, kolektibilitas kredit kategori lancar pada
turun menjadi sebesar Rp.26.584 juta pada tahun 2013 memperlihatkan bahwa
tahun 2013. kolektibilitas kredit kategori lancar pada
Persentase kredit yang kolektibilitas tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar
kurang lancar terhadap total atau jumlah 21,59% yaitu dari sebesar Rp.4.637.265 juta
kredit yang disalurkan PT.Bank Sulupada pada tahun 2012, naik menjadi sebesar
tahun 2012 adalah sebesar 0,13% dan pada Rp.5.638.607 juta pada tahun 2013.
tahun 2013 sebesar 0,03%. Persentase jenis kolektibilitas kredit
Persentase kredit yang kategori lancar ini terhadap jumlah kredit
kolektibilitasnya diRagukan terhadap total yang disalurkan pada tahun 2012 adalah
atau jumlah kredit yang disalurkan pada sebesar 98,79% dan pada tahun 2013
tahun 2012 adalah sebesar 0,04% pada tahun persentasenya sebesar 99,32%.
2013 sebesar 0,05%. - Pada sisi kredit yang kolektibilitasnya
dalam perhatian khusus terlihat pada

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 10


tahun 2013 mengalami penurunan sebesar kolektibilitas diatas , maka uraian analisis
57,93%, yaitu dari sebesar Rp.18.362 juta tersebut dapat digambarkan pada tabel
pada tahun 2012 turun menjadi sebesart seperti dibawah ini :
Rp.7.725 juta pada tahun 2013. Jumlah dan Persentase Kredit yang
Persentase jenis kredit kategori dalam diberikanPT.Bank Sulut Menurut Jenis
perhatian khusus terhadap jumlah kredit Kolektibilitas KreditPeriode tahun 2013 dan
yang disalurkan pada tahun 2012 adalah tahun 2012 (Dalam Jutaan Rupiah)
sebesar 0,39% dan pada tahun 2013
persentasenya sebesar 0,14%.
- Untuk kolektibilitas kategori Kurang
lancar pada tahun 2013 mengalami
penurunan sebesar 74,39% yaitu dari
sebesar Rp.5.978 juta pada tahun 2012,
turun menjadi sebesar Rp.1.531 juta pada
tahun 2013
- Pada kredit yang kolektibilitasnya
Diragukan pada tahun 2013 mengalami
kenaikan sebesar 36,48% yaitu dari
jumlah sebesar Rp.1.982 juta pada tahun
2012 naik menjadi sebesar Rp.2.705 juta
pada tahun 2013.
- Khusus untuk kredit yang Ratio Performing Loan
kolektibilitasnya kategori Macet, pada Performing Loan adalah kredit yang
tahun 2013 terlihat kolektibilitasnya kolektibilitasnya masuk dalam kategori
mengalami penurunan sebesar 11,98% kolektibilitas kredit lancar dan kolektibilitas
yaitu dari jumlah sebesar Rp.30.202 juta kredit dalam perhatian khusus.
pada tahun 2012, turun menjadi sebesar Dari data yang digambarkan pada tabel
Rp.26.584 juta pada tahun 2013. 4.2.3. diatas, memperlihatkan bahwa jumlah
- Persentase kredit yang kolektibilitas kredit yang diberikan PT Bank Sulut pada
kurang lancar terhadap total atau jumlah tahun 2013 sebesar Rp.5.677.152 juta dan
kredit yang disalurkan PT.Bank Sulupada pada tahun 2012 jumlah kredit yang
tahun 2012 adalah sebesar 0,13% dan diberikan sebesar Rp.4.693.789 juta
pada tahun 2013 sebesar 0,03%. Kolektibilitas kredit dalam kategori
- Persentase kredit yang kolektibilitasnya lancar pada tahun 2013 sebesar
diRagukan terhadap total atau jumlah Rp.5.638.607 juta ,dan pada tahun 2012
kredit yang disalurkan pada tahun 2012 sebesar Rp.4.637.265 juta.
adalah sebesar 0,04% pada tahun 2013 Untuk kredit dalam perhatian khusus,
sebesar 0,05%. pada tahun 2013 sebesar Rp.7.725 juta ,dan
- Khusus persentase kredit yang dalam pada tahun 2012 sebesar Rp.18.362, juta
kolektibilitas Macet terhadap total atau Dari data tersebut diatas, maka Ratio
jumlah kredit yang disalurkan pada tahun Performing Loan PT. Bank Sulut Periode
2012 adalah sebesar 0,64% dan pada 2013 dan tahun 2013 adalah sebesar :
tahun 2013 sebesar 0,47%. Ratio performing Loan (RPL) tahun 2013

Berdasarkan analisis dari kredit yang Rumus PL


disalurkan PT Bank Sulut menurut jenis

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 11


RPL dari performing loan ini menandakan bahwa
manajemen PT.Bank Sulut dalam
memberikan kredit sangat efektif dan baik
Ratio performing Loan (RPL) tahun 2012 karena tingkat Return (pengembalian)
hampir mencapai 100% baik pada tahun
RPL = x 100% 2013,yaitu sebesar 99,46% dan pada tahun
2012 sebesar 99,18%.
RPL = x 100% = 99,18%
Non Performing Loan
Non Performing Loan (NPL)
Ratio Performing Loan PT.Bank Sulut merupakan kredit bermasalah yang
Periode tahun2013 dan tahun 2012 digolongkan kedalam kolektibilitas kurang
(Dalam Jutaan Rupiah) Lancar,Diragukan dan Macet. Dari data
yang terdapat dalam tabel 4.3. tentang
Kolektibilitas Tahun Tahun Naik/Turunjumlah dan persentase kredit yang diberikan
2013 2012 PT.Bank Sulut menurut Jenis Kolektibilitas
Lancar 5.638.607 4.637.265 21,59% Kredit periode tahun 2013 dan tahun 2012,
maka dapat digambarkan kredit bermasalah
Dalam 7.7725 18.362 (57,93 %) PT Bank Sulut periode 2013 dan tahun 2012
Perhatian dalam bentuk tabel seperti dibawah ini :
Khusus
Jumlah dan persentase Kredit
Jumlah 5.646.332 4.655.627 21,28% bermasalah PT.Bank Sulut menurut jenis
Kolektibilitas Kredit Periode tahun 2013
Kredit Yang 5.677.125 4.693.789 20,95 dan tahun 2012 (Dalam Jutaan Rupiah)
diberikan

Ratio 99,46% 99.18 0,28% Kolektibilitas Tahun Tahun Naik/Turun


Performing 2013 2012
Loan Jumlah Jumlah
kredit Kredit
Performing loan dari kredit yang Yang Yang
disalurkan pada tahun 2013 berjumlah diberikan diberikan
sebesar Rp.5.646.332 juta, dan pada tahun
2012 berjumlah sebesar Rp.4.693.789 juta . Kurang Lancar 1.531 5.978 (74.39%)
Besaran performing loan dari tahun 2012 Diragukan 2.705 1.982 36.48%
sampai tahun 2013 meningkat sebesar Macet 26.584 30.202 (11,98%)
21,28% .Persentase peningkatan performing Jumlah 30.820 19,24%
loan ini lebih besar dari peningkatan Kredit Yang 5.677.152 4.693.789 20,29 %
persentase kredit yang diberikan yang diberikan
jumlahnya sebesart 20%. Begitu juga halnya
dengan ratio performing loan, dimana pada
tahun 2012 sebesar 99,18%,pada tahun 201
meningkat menjadi 99,46% atau meningkat Dapat diketahui bahwa kolektibilitas
sebesar 0,28%. kredit kurang lancar pada tahun2013 turun
Peningkatan persentase Ratio sebesar 74,39%. Sedangkan kolektibilitas
performing loan dan jumlah serta persentase kredit Diragukan hanya naik sebesar 36,48%

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 12


.Dan untuk kolektibilitas kredit yang Non performing loan atau kredit
diberikan kategori Macet turun sebesar bermasalah/macet PT Bank Sulut pada tahun
11,98%. 2013 sebesar 0,54%, sedangkan non performing
Besaran jumlah non performing loan loan (NPL) pada tahun 2012 sebesar 0,82%.
pada tahun 2012 sebesar Rp.38,162 juta dan Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun
2013 manajemen PT Bank Sulut dapat menekan
pada tahun 2013 jumlah non performing tingkat NPL yaitu sebesar 0,28. Penurunan NPL
loan turun sebesar Rp.30.820 juta. ini mengindikasikan dalam pemberian kredit
Persentase penurunannya sebesar 19,24%. pada tahun 2013 , dimana manajemen PT bank
Penurunan ini mengindikasikan bahwa Sulut sangat selektif dan hati-hati (prudent)
manajemen PT.Bank Sulut dalam kinerjanya dalam menyalurkannya, sehingga tingkat Non
mengatasi permasalahan kredit macet sangat performing Loaannya dapat ditekan,ini
positif dan baik khususnya dalam usaha menunjukkan suatu kinerja team yang baik.
memperkecil kolektibilitas kredit dalam Tingkat NPL pada tahun 2013 yaitu
kategori Kurang lancar dan Macet. sebesar 0,54% dan pada tahun 2012 sebesar
Besaran non performing loan (NPL) 0,82%, adalah merupakan tingkat NPL yang
atau kredit bermasalah PT Bank Sulut tahun sangat baik karena besarannya jauh dibawah
tingkat batas toleransi NPL yang ditetapkan
2013 dan tahun 2012 berdasarkan data pada Bank Indonesia yaitu sebesar 5%.
tabel 4.5. diatas dapat diperhitungkan Beberapa factor penyebab adanya NPL atau
sebagai berikut : kredit bermasalah/macet pada PT bank Sulut
pada tahun 2013 dan tahun 2012 adalah sebagai
berikut :
a. Kondisi Perekonomian.
Kondisi perekonmian mempunyai
pengaruh yang besar terhadap
kemampuan debitur dalam melunasi
utang-utangnya, diantaranya tingkat
inflasi dan kenaikkan kurs yang
berfluaktif.
b. Kebijakan Pemerintah dan Bank
Perhitungan NPL PT Bank Sulut Periode Indonesia
tahun 2013 dan tahun 2012 (Dalam Jutaan Pada tahun 2012 sampai tahun
Rupiah.) 2013,Bank Indonesia sering menaikkan
BI rate yang menyebabkan suku bunga
Kur DiRa Ma To Kredit % kredit ikut naik, sehingga melemahkan
ang guka cet tal yang NP kemampuan nasabah dalam melunasi
lanc n diberi L pokok dan bunga pinjaman.
ar kan c. Kemauan dan itikat baik dari Nasabah.
Tahun 1.53 2.705 26. 30. 5.677.1 0,5 Adanya beberapa nasabah kredit yang
2012 1 584 82 52 4 kemauan utnuk memenuhi
0 kewajibannya sangat rendah.
Tahun 5.97 1.982 30. 38. 4.689.7 0,8 d. Faktor lain-lain
2013 8 202 16 89 2 Keempat factor inilah yang secara
2 umum mempengaruhi terjadinya kredit
bermasalah/macet pada rata-rata setiap
Jumla 7.50 4.687 56. 68. 10.370. (0,
Bank khususnya pada bank Sulut. Dari
h 9 786 98 941 82)
hasil on the spot (ots) kebeberapa
2
nasabah yang kreditnya mengalami
masalah (NPL),maka diperoleh data
presntase pengaruh dari masing-masing

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 13


ketiga factor diatas terhadap terjadinya Bank Sulut TBK maka dapat disimpulkan hal –
kredit bermasalah/macet. hal sebagai berikut:
Tingkat persentase korelasi dari masing a. Secara umum faktor-faktor yang
dai masing-masing ketiga factor diatas terhadap menyebabkan terjadinya kredit bermasalah
terjadinya kredit bermasalah, digambar pada disebabkan karena beberapa factor yaitu
tabeldibawah ini : kondisi perekonomian,kebijakan
pemerintah ,itikat baik nasabah dan lain-
Persentase Pengaruh Kondisi Perekonomian, lain.Kondisi perekonomian meliputi tingkat
Kebijakan Pemerintah dan kemauan dan inflasi,lemahnya daya beli masyarakat dan
itikat baik dari nasabah, dan lain-lain resesi ekonomi, sedangkan kebijakan
terhadap terjadinya kredit bermasalah pada pemerintah meliputi kenaikkan suku bunga
PT Bank Sulut periode tahun 2013 dan tahun kredit,kenaikkan kurs mata uang dan
2012 pengetatan uang. Kemauan dan itikat baik

Pengaruh kondisi perekonomian sangat Presentase Tahun Tahun


dominan pengaruhnya terhadap terjadinya kredit Pengaruh 2013 2012
bermasalah/macet, pada tahun 2013 terjadinya Kondisi 60% 70%
kredit bemasalah/macet di PT Bank Sulut 60% perekonomian
karena factor kondisi perekonomian, dan pada Kebijakan 5% 10%
tahun 2012, terjadinya kredit bermasalah/macet Pemerintah
70% karena factor kondisi perekomian. Faktor Itikat Baik 5% 5%
lain yang mempengaruhi terjadinya kredit nasabah
bermasalah/macet adalah factor kebijakan Lain-lain 30% 15%
pemerintah, dimana pada tahun 2013 terjadinya Total 100% 100%
kredit macet 5% karena factor kebijakan nasabah menyangkut moral kesadaran
pemerintah dan pada tahun 2012, terjadinya nasabah untuk melunasi pinjamannya..
kredit bermasalah /macet 10%. Karena factor yang dimaksud dengan lain-lain ,
kebijakan pemerintah ini. Selain itu terjadinya adalahmenyangkut dengan masalah internal
kredit bermasalah/macet PT bank Sulut pada bank dan nasabah meliputi factor analisa
tahun 2013 dan tahun 2012, adalah 5% karena bank dalam memberikan kredit dan factor
factor kemauan dan itikat baik dari nasabah masalah yang ada pada nasabah itu sendiri
dalam mengendalikan kredit yang diterima. seperti lemahnya manajemen,skiil dan
Sedangkan untuk factor lain-lain seperti persaingan usaha yang ketat. Faktor lain
lemahnya manajemen debitur dalam mengelolah yang dominan pengaruhnya terhadap kredit
usahanya serta adanya persaingan usaha yang bermasalah/macet adalah faktor
ketat mempunyai andil yang cukup signifikan perekonomian.
bagi terjadinya kredit bermasalah/macet pada b. Pada tahun 2012 dari total kredit yang
PT.Bank Sulut.Pada tahun 2013, terjadinya diberikan 80% disalurkan pada sektor
kredit bermasalah/macet 30%, karena factor Konsumtif pada pada tahun 2013 sektor
lain-lain ini dan pada tahun 2012 hanya sebesar ini menyerap 96,23% dari total kredit
15%. yang disalurkan PT.Bank Sulut
.Penyaluran dan penyerapan yang tinggi
PENUTUP ini disebabkan karena potensi kredit
Kesimpulan. macet pada sektor konsutif ini sangat
rendah,sehingga tingkat
Berdasarkan hasil analisis dari factor- pengembaliannya atau macet pada
faktor yang menyebabkan terjadinya kredit sektor konsumtif ini sangat rendah,
bermasalah/macet pada PT Bank Sulut,serta sehingga tingkat pengembaliannya atau
analisis tingkat performing loan (PL) dan tingkat persentase performing loan (PL) sangat
Gross Non Performing Loan (NPL) pada PT tinggi hampir mencapai 100% yaitu
pada tahun 2012 tingkat performing loan

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 14


(PL) dari total kredit yang diberikan
sebesar 99,18% dan tahun 2013 tingkat DAFTAR PUSTAKA
performing loan sebesar 94,46%.Dengan
demikian,maka ratio kredit Dahlan Siamat. 2001. Manajemen Lembaga
bermasalah/macet atau ratio non Keuangan. “Kebijakan Moneter dan
performing loan pada PT Bank Sulut Perbankan”, Edisi pertama, Penerbit :
pada tahun 2013 hanya sebesar 0,54% Fakultas Ekonomi Universitas
(100%-94,46%) dan pada tahun 2012 Indonesia, Jakarta
non performing loan atau kredit Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan,
bermasalah/macet hanya sebesar 0,82%. Jakarta:Rajawali Pers.
Tingkat ratio NPL ini sangat baik karena Kasmir 2004 .Dasar-dasar Perbankan.Jakarta :
persentasenya jauh ratio NPL yang PT.Raja Grafindo Persada
ditoleransi oleh pemerintah dalam hal Kasmir, 2004 Bank dan Lembaga Keuangan
ini Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. lainya.Jakarta : PT.Raja Grafindo
c. Dari tahun 2012 sampai tahun 2013 total Persada
kredit yang tidak bermasalah atau Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan
performing loannya mengalami Lain. Yogyakarta: Ekonisia
peningkatan 0,28%,sedangkan pada sisi Supramono, Gatot. (1995). Perbankan Dan
kredit bermasalah/macet atau non Masalah Kredit: Suatu Tinjauan
performing loannya mengalami Yuridis. Penerbit Djambatan. Jakarta.
penurunan 0,28%.Ini menjelaskan Taswan.2008. Akuntansi Perbankan Transaksi
bahwa manajemen Bank Sulut dalam dalamValuta Rupiah Edisi
menyalurkan kredit pada tahun 2013 ketiga.Yogyakarta : UPP STIM
sangat efektif dan baik. YKPN.
Undang-undang Perbankan No 10 Tahun 1998 :
Kamir, Bank dan Lembaga Keuangan
Saran lainnya, Edisi 6 cet-6 (Jakarta
a. Walaupun tingkat ratio Non Performing GrafindoPersada, 2002)
Loan (NPL) atau kredit bermasalah/macet https://ayumeiriany.wordpress.com/2015/03/18/
pada tahun 2013 hanya sebesar 0,54%, pengertian-bank-2
pihak manajemen harus lebih focus http://chytgs.blogspot.com/2014/03/1-
perhatiannya dalam menjaga ratio pengertian-bank-menurut-uud-dan-
performing loan dari kredit yang diberikan pakar.html
khususnya pada kolektibilitas kredit http://kusaiguru.blogspot.com/2011/03/4-
kategori lancar,perhatian khusus,agar produk-produk-perbankan.html
tingkat ratio pengembalian kredit yang https://pandusamamaya.wordpress.com/2012/03/
disalurkan/diberikan sebesar 99,46 seperti 26tugas-1-1-pengertian-bank-
tahun 2013 tetap dipertahankan bahkan klasifikasi-tugas-fungsi-serta-kegiatan-pada-
dapat ditingkatkan. bank/
b. Dalam memberikan/menyalurkan kredit
secra profesional, manajemen harus tetap
berpegang pada prinsip perkreditan yang
ternuat dalam prinsip 5C dan 3R,agar
potensi non performing loan dapat
diminimalisasikan.
c. Untuk lebih meningkatkan
pendapatan,perlu ditingkatkan penyaluran
kredit pada sektor ekonomi lain sesuai
dengan keadaan kondisi ekonomi masing-
masing sektor, dengan pola penyalurannya
tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian.

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 15

Vous aimerez peut-être aussi