Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2 Oktober 2018
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
ABSTRACT
Acute diarrhea is on the irst rank of 10 major diseases at the inpatient installation of RSI Masyithoh Bangil Pasuruan
in 2015and also on the second rank in 2014. The problems that occur are the low completeness and consistency of
medical record document of toddler’s acute diarrhea at RSI Masyithoh Bangil Pasuruan in 2016. The purpose of this
research is to analyze the qualitative document of hospitalization medical record on toddler’s acute diarrhea at RSI
Masyithoh Bangil Pasuruan in 2016. The type of this research is qualitative research and data collection technique
used are observation, interview, and documentation. The population in this research was 272 DRM toddler’s acute
diarrhea, with the total sample of 82 DRM. The results of this research are, incompatibilities and incompleteness of
DRM toddler’s acute diarrhea at RSI Masyithoh Bangil Pasuruan especially in terms of qualitative medical history,
physical examination, action or therapy, and home status. Utilization of extra information is recorded correctly.
Health personnel are advised to complete DRM immediately after completion of the action or examination. And the
need to do evaluation in improving the quality of inpatient medical records, especially on toddler’s acute diarrhea
is in the completeness and consistency of qualitative data on medical record documents.
Keywords: Medical File Record Control Information System, Waterfall Method
ABSTRAK
Laporan 10 besar penyakit di instalasi rawat inap RSI Masyithoh Bangil Kabupaten Pasuruan tahun 2015
yang menempati urutan pertama adalah diare akut dan menempati urutan nomor dua pada tahun 2014.
Permasalahan yang terjadi yakni rendahnya kelengkapan dan kekonsistenan dokumen rekam medis diare
akut balita di RSI Masyithoh Bangil Kabupaten Pasuruan tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis kualitatifdokumen rekam medis rawat inap diare akut balita di RSI Masyithoh Bangil Kabupaten
Pasuruan tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Populasi pada penelitian ini adalah 272 DRM diare akut balita, dengan jumlah
sampel sebanyak 82 DRM. Hasil dari penelitian ini yaitu masih banyak ketidaksesuaian dan ketidaklengkapan
pengisian DRM diare akut balita di RSI Masyithoh Bangil Kabupaten Pasuruan terutama dari segi kualitatif
medis baik anamnesa, pemeriksaan isik, tindakan atau terapi, dan status pulang. Pemanfaatan informasi
ekstra sudah tercatat dengan benar. Disarankan tenaga kesehatan agar melengkapi DRM secara segera setelah
selesai melakukan tindakan atau pemeriksaan. Serta perlu dilakukannya evaluasi dalam meningkatkan mutu
rekam medis rawat inap khususnya penyakit diare akut balita dalam kelengkapan dan kekonsistenan data
kualitatif pada dokumen rekam medis.
Kata kunci: Analisis Kualitatif Administratif, Analisis Kualitatif Medis, Diare Akut Balita
104
Faiqatul Hikmah, Rossalina Adi Wijayanti, dan Nur Hidayah. Analissi Kualitatif Dokumen Rekam Medis...
Jumlah ini adalah 18% dari semua kematian anak di Kualitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Diare
bawah lima tahun dan berarti bahwa lebih dari 5.000 Akut Balita Di Rumah Sakit Islam Masyithoh Bangil
anak-anak meninggal setiap hari akibat penyakit diare. Kabupaten Pasuruan Tahun 2016”.
Dari semua kematian anak akibat diare, 78% terjadi di
kawasan Afrika dan Asia Tenggara. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis
kualitatifdokumen rekam medis rawat inap diare
Berdasarkan studi pendahuluan , laporan 10 besar akut balita di RSI Masyithoh Bangil Kabupaten
penyakit di instalasi rawat inap tahun 2015 yang Pasuruan tahun 2016.
menempati urutan pertama adalah diare akut dengan
jumlah penderita balita sebesar 272 pasien dan
menempati urutan nomor dua pada tahun 2014. METODE
Peneliti akan mengkaji dokumen rekam medis diare
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dimana penelitian
akut balita di RSI Masyithoh Bangil Kabupaten
ini mendalami serta menggambarkan analisis kualitatif
Pasuruan Tahun 2016.
administratif dan medis pada dokumen rekam medis
Faktor permasalahan yang terjadi yakni peneliti rawat inap diare akut balita di RSI Masyithoh Bangil
melakukan studi pendahuluan analisis kualitatif Kabupaten Pasuruan tahun 2016.
dokumen rekam medis pada 30 dokumen rekam
Metode Pengumpulan Data
medis pasien diare akut yang dihasilkan angka
ketidaklengkapan dan ketidakkonsistensian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
Sedangkan standar kelengkapan rekam medis adalah penelitian ini adalah melalui wawancara, observasi, dan
100% (Kemenkes RI, 2008). dokumentasi.Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kejelasan masalah dan kondisi/diagnosis,
Hal tersebut menunjukkan fenomena rendahnya
masukan konsisten, alasan pelayanan, informed consent
kelengkapan dan kekonsistenan dokumen rekam
yang lengkap, telaah rekaman, anamnesa penyakit,
medis diare akut balita di RSI Masyithoh Bangil
pemeriksaan isik, tindakan atau terapi, status pulang
Kabupaten Pasuruan tahun 2016 yang berdampak
pasien.
kedepannya. Dampak yang bisa terjadi yakni tidak
dapat terpenuhinya tujuan rekam medis untuk Unit analisis sejumlah 4orang yaitu 1 dokter spesialis
menunjang tercapainya tertib administrasidalam anak, 1 kepala ruang anak, 1 perawat ruang anak, dan 1
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di kepala rekam medis. Penelitian ini dalam mendapatkan
rumah sakit (Depkes RI, 2006). keabsahan data dilakukan dengan 2 macam triangulasi
yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Rekam medis dikatakan bermutu jika memenuhi
kriteria: kelengkapan isi, keakuratan, ketepatan
waktu dan pemenuhan aspek hukum (Hatta, 2010).
Solusi yang dapat dilakukan yakni dilakukannya
HASIL DAN PEMBAHASAN
analisis mutu rekam medis.Analisis mutu rekam Analisis Kejelasan Masalah dan Kondisi/Diag-
medis digunakan dua cara yaitu: analisis kuantitatif nosis Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Diare
(jumlah atau kelengkapannya) dan analisis kualitatif Akut Balita di RSI Masyithoh Bangil Kabupaten
(mutu). Analisis kualitatif yang bertujuan tercapainya Pasuruan Tahun 2016
isi rekam medis yang terhindar dari masukan
Analisis kejelasan masalah dan kondisi/diagnosis
yang tidak ajeg atau taat asas (konsisten) maupun
untuk mengetahui tercatatnya hubungan antara
pelanggaran terhadap rekaman yang berdampak pada
keluhan atau informasi dari keluarga pasien diare
hasil yang tidak akurat dan tidak lengkap. Analisis
akut balita dengan diagnosa yang ditegakkan oleh
kualitatif terdiri dari analisis kualitatif administratif
dokter penanggung jawab pasien.Berikut ini adalah
dan analisis kualitatif medis medis (Hatta, 2010).
hasil dari observasi DRM tentang kejelasan masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti bermaksud dan kondisi/ diagnosis:
untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis
105 105
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 6 No.2 Oktober 2018
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
106
Faiqatul Hikmah, Rossalina Adi Wijayanti, dan Nur Hidayah. Analissi Kualitatif Dokumen Rekam Medis...
Tabel 3.4
Berdasarkan Tabel 3 dari sampel sejumlah 82 DRM yang Analisis Kualitatif Administratif Informed
sudah mengandung aspek alasan pelayanan sebanyak Consent pada Dokumen Rekam Medis Pasien
80 DRM karena pelayanan yang diberikan pada pasien Diare Akut Balita di RSI Masyithoh Bangil
diare akut balita sudah berdasarkan alasan yang jelas Kabupaten Pasuruan Tahun 2016
mengapa pelayanan tersebut diberikan kepada pasien Jumlah
diare akut balita. Diantaranya yaitu pemberian injeksi Aspek Persentase (%)
DRM
Santagesik atau obat Antrain, Lacbon, Oralit, Orezinc Informed Consent
atau Zincpro, KaEN 4B, injeksi Viccilin, injeksi RL, Tidak 0 0
L-Bio. Tercatat pasien diare akut balita juga menderita Ya 82 100
batuk dalam 6 DRM namun hanya 4 DRM saja yang Total 82 100
terdapat catatan pemberian obat Mucopect yang
Sumber: Data Terolah Tahun 2016
mengandung Ambroxol sebagai agen mukolitik untuk
mengencerkan dahak, sedangkan 2 DRM lainnya tidak
tercatat pemberian obat batuk. Peneliti menyimpulkan bahwa sudah sesuai. Tidak
terdapat Informed Consent (persetujuan tindakan)
Unit rekam medis belum pernah melakukan analisis karena memang tidak ada tindakan medis khusus yang
alasan pelayan seperti yang dikatakan oleh kepala memerlukan alternatif lain.
rekam medis, karena pengobatan dan perawatan
pasien merupakan kewenangan tenaga kesehatan yang
Analisis Telaah RekamanDokumen Rekam Medis
memiliki ilmu kedokteran atau keperawatan.
Rawat Inap Diare Akut Balita di RSI Masyithoh
Hal tersebut sesuai dengan peraturan yang menyatakan Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2016
bahwa pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan Telaah rekaman pada DRM rawat inap diare
berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan akut balita di RSI Masyithoh Bangil Kabupaten
hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang Pasuruanterbagi dalam 7 aspek yaitu tulisan terbaca,
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu singkatan baku, hindari sindiran, pengisian tidak
(Republik Indonesia, 2009). senjang, tinta, catatan jelas, dan informasi ganti rugi.
Peneliti menyimpulkan bahwa kenyataan telah sesuai Berikut ini adalah hasil dari telaah rekaman DRM
namun belum pernah dilakukan analisis dan masih rawat inap diare akut balita di RSI Masyithoh Bangil
terdapat beberapa DRM yang belum tercatat pengobatan Kabupaten Pasuruan:
yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Diharapkan a. Tulisan Terbaca
tenaga kesehatan agar melengkapi DRM secara segera
Telaah rekaman aspek tulisan terbaca untuk
setelah selesai melakukan tindakan atau pemeriksaan.
mengetahui dapat terbacanya setiap catatan
Sebagaimana peraturan yang menyatakan bahwa rekam
berupa huruf atau angka yang tertulis dalam
medis harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien
DRM pasien diare akut balita,Hasil observasi
menerima pelayanan (Kemenkes RI, 2008).
DRM tentang telaah rekaman aspek tulisan
terbaca dapat dilihat pada tabel 5:
107
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 6 No.2 Oktober 2018
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
108
Faiqatul Hikmah, Rossalina Adi Wijayanti, dan Nur Hidayah. Analissi Kualitatif Dokumen Rekam Medis...
109
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 6 No.2 Oktober 2018
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
Analisis Kelengkapan dan Pemanfaatan Infor- Pemanfaatan informasinya yaitu mendukung ibu
masi Anamnesa Dokumen Rekam Medis Rawat untuk tetap memberikan bahkan meningkatkan
Inap Diare Akut Balita di RSI Masyithoh Bangil pemberian ASI selama diare dan selama masa
Kabupaten Pasuruan Tahun 2016 penyembuhan, pemberian obat oralit, liprolac
dan L-Bio(Probiotik).
Telaah anamnesa untuk mengetahui tercatatnya
informasi dalam dokumen rekam medis tentang b. Lama Diare
keterangan keluhan yang diderita pasien diare akut Pasien diare akut balita menderita diare dalam
balita ketika datang ke pusat pelayanan kesehatan. beberapa jam sampai 7 atau 14 hari (2 minggu).
Hasil observasi DRM tentang anamnesa lama diare
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSI
dapat dilihat pada tabel 3.14:
Masyithoh Bangil Kabupaten Pasuruan pada DRM
pasien diare akut balita, penilaian anamnesa terdapat
5 aspek yaitu frekuensi BAB, lama diare, konsistensi Tabel 3.14
tinja, lendir atau darah dalam tinja, dan demam. Analisis Kualitatif Medis Anamnesa Lama
Diare pada Dokumen Rekam Medis Pasien
Berikut ini adalah hasil observasi tentang anamnesa: Diare Akut Balita di RSI Masyithoh Bangil
Kabupaten Pasuruan Tahun 2016
a. Frekuensi BAB
Frekuensi BAB yang terjadi pada pasien diare akut Aspek Tidak Ada
balita pada umumnya lebih dari 3 kali sehari. Hasil 34
observasi DRM tentang anamnesa frekuensi BAB Keterangan ekstra
dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Lama
48 Tidak ada
Diare Ya
keterangan
Tabel 12
34 0
Analisis Kualitatif Medis Anamnesa
Jumlah DRM 82
Frekuensi BAB pada Dokumen Rekam
Medis Pasien Diare Akut Balita di RSI Sumber: Data Terolah Tahun 2016
Masyithoh Bangil Kabupaten Pasuruan
Tahun 2016 Berikut adalah rincian keterangan ekstra
variabel anamnesa lama diare:
Aspek Tidak Ada
36
Keterangan ekstra Tabel 15
Frekuensi Tidak ada Keterangan Ekstra Anamnesa Lama Diare
47
BAB Ya kete-
rangan Hari Jumlah
36 0 Lama Diare <1-2 27
Jumlah DRM 82 3-4 7
Jumlah DRM 34
Sumber: Data Terolah Tahun 2016
Sumber: Data Terolah Tahun 2016
110
Faiqatul Hikmah, Rossalina Adi Wijayanti, dan Nur Hidayah. Analissi Kualitatif Dokumen Rekam Medis...
111
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 6 No.2 Oktober 2018
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
112
Faiqatul Hikmah, Rossalina Adi Wijayanti, dan Nur Hidayah. Analissi Kualitatif Dokumen Rekam Medis...
Tabel 23 Tabel 25
Keterangan Ekstra Pemeriksaan Fisik Keterangan Ekstra Pemeriksaan Fisik
Tanda Tambahan Derajat Dehidrasi
Ubun-Ubun Besar Penilaian Dehidrasi Jumlah
Derajat
Tidak Sedikit Jumlah Tanpa Dehidrasi 2
Dehidrasi
Cekung Cekung DRM Ringan/Sedang 18
17 52 69 Jumlah DRM 20
Mata Sumber: Data Terolah Tahun 2016
Tidak Sedikit Jumlah
Cekung Cekung DRM Pemanfaatan informasi derajat dehidrasi yaitu
Tanda 17 44 61 pemberian obat rehidrasi Oralit, Orezinc atau
Tambahan Air Mata Zincpro, KaEN 4B, Santagesik.
Jumlah
Ada Kurang
DRM
14 22 36 Analisis Kelengkapan dan Pemanfaatan Informa-
Mukosa Mulut dan Bibir si Tindakan atau Terapi Dokumen Rekam Medis
Sedikit Jumlah Rawat Inap Diare Akut Balita di RSI Masyithoh
Basah Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2016
Kering DRM
17 52 69 Analisis tindakan atau terapi untuk mengetahuiinformasi
Sumber: Data Terolah Tahun 2016 dalam dokumen rekam medis tentang tindakan atau
terapi yang diberikan sesuai dengan derajat dehidrasi
Pemanfaatan informasi tanda tambahan yang pada pasien diare akut balita.
diketahui dari hasil observasi yaitu memberikan
infus KAEN 4B, RL, Orezinc, dan Zincpro Penilaian tindakan atau terapi terdapat 5 aspek yaitu pem-
untuk mengganti cairan elektrolit pasien. Serta berian oralit, pemberian obat zinc, anjuran pemberian
untuk menentukan derajat dehidrasi pasien diare nutrisi, pemberian antibiotik, dan pemberian nasehat.
akut balita.
Berikut ini adalah hasil observasi tentang tindakan
atau terapi:
c. Derajat Dehidrasi
a. Pemberian Oralit
Terdapat tiga derajat dehidrasi dalam diare
Oralit adalah campuran garam elektrolit seperti
yaitu diare tanpa dehidrasi, diare dehidrasi
natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl),
ringan/sedang, dan diare dehidrasi berat.Hasil
dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat.
observasi DRM tentang derajat dehidrasi:
Hasil observasi DRM tentang pemberian oralit
Tabel 24 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Analisis Kualitatif Medis PemeriksaanFisik Tabel 26
Derajat Dehidrasi pada Dokumen Rekam
Medis Pasien Diare Akut Balita di RSI Analisis Kualitatif Medis Terapi Pemberian
Masyithoh Bangil Kabupaten Pasuruan Oralitpada Dokumen Rekam Medis Pasien
Tahun 2016 Diare Akut Balita di RSI Masyithoh Bangil
Kabupaten Pasuruan Tahun 2016
Aspek Tidak Ada
20 Aspek Tidak Ada
Keterangan ekstra 82
Derajat
62 Tidak ada Keterangan ekstra
Dehidrasi Ya Pemberian
keterangan 0 Tidak ada
20 0 Oralit Ya(adlib)
keterangan
Jumlah DRM 82 82 0
Sumber: Data Terolah Tahun 2016 Jumlah DRM 82
Sumber: Data Terolah Tahun 2016
Rincian keterangan ekstra variabel pemeriksaan
derajat dehidrasi dapat dilihat pada tabel Pemanfaatan informasi untuk variabel terapi
dibawah ini: pemberian oralit yaitu dosis yang diberikan Ad
113
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 6 No.2 Oktober 2018
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
libitum atau seperlunya. Satu bungkus oralit balita untuk tetap memberikan ASI dan makanan
dilarutkan dalam 200 ml air matang. bergizi sesuai usia pasien agar nutrisi tetap terjaga.
114
Faiqatul Hikmah, Rossalina Adi Wijayanti, dan Nur Hidayah. Analissi Kualitatif Dokumen Rekam Medis...
tapi sering, kompres jika panas, minum oralit, Pemanfaatan informasi status pulang yaitu untuk
menggunakan pakaian tipis tapi menyerap mengetahui keadaan pasien ketika keluar rumah sakit
keringat, nasehat pemberian ASI. Pemanfaatan sebagai hasil dari perawatan yang dijalani. Status
informasinya yaitu tenaga kesehatan memberikan pulang tercatat pada resume medis pasien harus
nasehat pada ibu atau pengasuh pasien dan jika lengkap, singkat dan jelas.
yang bersangkutan memahami nasehat tersebut
maka dilakukan penandatanganan pada lembar
pemberian informasi/edukasi. SIMPULAN
1. Analisis kejelasan masalah dan kondisi/diagnosa
Analisis Kelengkapan dan Pemanfaatan Informasi 100% sesuai.
Status Pulang Dokumen Rekam Medis Rawat Inap 2. Analisis masukan konsisten 100% sesuai.
Diare Akut Balita di RSI Masyithoh Bangil Kabu- 3. Analisis alasan pelayanan 2.45% tidak sesuai.
paten Pasuruan Tahun 2016 4. Analisis informed consent 100% sesuai. Tidak
Analisis tindakan atau terapi untuk mengetahui
terdapat informed consent karena tidak ada
informasi dalam dokumen rekam medis pada formulir
tindakan medis khusus yang memerlukan
resume medis tentang kondisi pasien diare akut balita
alternatif lain.
ketika keluar rumah sakit.
5. Analisis telaah rekaman berdasarkan 7 aspek,
ketidaksesuaian terbanyak pada aspek pengisian
Berdasarkan observasi yang dilakukan di RSI tidak senjang 72%, tulisan terbaca 32.9%, dan
Masyithoh Bangil Kabupaten Pasuruan pada DRM catatan jelas 11%.
pasien diare akut balita mengenai status pulang, berikut 6. Hasil analisis anamnesa menurut 5 aspek:
adalah hasil observasi tentang status pulang pasien diare a. Frekuensi BAB: 47 DRM tidak lengkap.
akut balita dapat dilihat pada tabel berikut: Pemanfaatan informasi: mendukung ibu
meningkatkan pemberian ASI selama diare
Tabel 31 dan selama masa penyembuhan pemberian
Analisis Kualitatif Medis Status Pulang pada obat oralit, liprolac, dan L-Bio.
Dokumen Rekam Medis Pasien Diare Akut b. Lama Diare: 48 DRM tidak lengkap.
Balita di RSI Masyithoh Bangil Kabupaten Pemanfaatan informasi: mengetahui
Pasuruan Tahun 2016 jenis diare yang dialami pasien (akut atau
Aspek Tidak Ada kronik).
77 c. Konsistensi Tinja: 11 DRM tidak lengkap.
Keterangan ekstra Pemanfaatan informasi: menyarankan
Status Pulang 20 Tidak ada ibu untuk dilakukannya pemberian ASI
Ya ekslusif.
keterangan
77 0 d. Lendir atau Darah dalam Tinja: 56 DRM
Jumlah DRM 82 tidak lengkap. Pemanfaatan informasi:
mengetahui termasuk diare pada umumnya
Sumber: Data Terolah Tahun 2016
(akut atau kronik) atau terdapat indikasi
Berikut adalah rincian keterangan ekstra variabel lain (kolera, disentri).
status pulang: e. D e m a m : 4 7 D R M t i d a k l e n g k a p .
Pemanfaatan informasi: pemberian injeksi
Tabel 32 Keterangan Ekstra Status Pulang Santagesik dan obat oral Antrain.
Keterangan Jumlah 7. Hasil analisis pemeriksaan fisik menurut 3
Sembuh 12 aspek:
Belum Sembuh 0 a. Tanda Utama: 15 DRM tidak lengkap.
Dirujuk 0 Pemanfaatan informasi: memberikan infus
Keadaan Keluar KAEN 4B, RL, Orezinc, Zincpro, serta
Membaik 63
Pulang Paksa 2 untuk menentukan derajat dehidrasi pasien
Meninggal 0 diare akut balita.
Jumlah DRM 77 b. Ta n d a Ta m b a h a n : 1 3 D R M t i d a k
Sumber: Data Terolah Tahun 2016
lengkap. Pemanfaatan informasi tanda
115
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 6 No.2 Oktober 2018
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
tambahanyaitu infus KAEN 4B, RL, d. Tenaga kesehatan dan petugas rekam medis
Orezinc, Zincpro, serta untuk menentukan lebih memperhatikan urutan kronologis
derajat dehidrasi pasien diare akut balita. setiap formulir yang ada dalam DRM
c. Derajat Dehidrasi: 62 DRM tidak pasien diare akut balita sesuai dengan
lengkap. Pemanfaatan informasi: rehidrasi aturan penataan lembaran.
Oralit, Orezinc atau Zincpro, KaEN 4B, e. Tenaga kesehatan lebih teliti dalam
Santagesik. menanyakan dan mencatat anamnesa,
8. Hasil analisis tindakan atau terapi menurut 5 pemeriksaan fisik, tindakan atau terapi
aspek: guna pendokumentasian pelayanan yang
a. Pemberian oralit: semua DRM telah telah diberikan kepada pasien.
lengkap. Pemanfaatan informasi: dosis 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
yang diberikan Ad libitum atau seperlunya. a. Dapat meneliti lebih jauh faktor-faktor
b. Pemberian obat zinc: semua DRM telah penyebab ketidaklengkapan pengisian
lengkap. Pemanfaatan informasi: dosisanak DRM.
umur dibawah 6 bulan: 10 mg per hari, b. Dapat meneliti lebih jauh faktor-faktor
sedangkan umur diatas 6 bulan: 20 mg per penyebab tidak terbacanya tulisan dokter
hari. dalam pengisian DRM.
c. Anjuran pemberian nutrisi: 20 DRM tidak c. Dapat menambah aspek lain dalam
lengkap. Pemanfaatan informasi:tenaga analisis kualitatif medis baik anamnesa,
kesehatan memberi anjuran pada ibu atau pemeriksaan isik, pemeriksaan penunjang,
pengasuh pasien diare akut balita untuk dan status pulang sehingga dapat
tetap memberikan ASI dan makanan memperluas hasil analisa yang telah ada.
bergizi sesuai usia pasien agar nutrisi tetap
terjaga.
d. Pemberian antibiotik: 82 DRM tidak
terdapat pemberian antibiotik. Pemanfaatan
DAFTAR PUSTAKA
informasi: antibiotik hanya diberikan pada
diare kasus lain (kolera, disentri).
e. Pemberian nasehat: 20 DRM tidak Dahlan, S. 2000. Hukum Kesehatan Rambu-Rambu
lengkap. Pemanfaatan informasi: tenaga Bagi Profesi Dokter. Semarang: Badan
kesehatan memberikan nasehat pada penerbit Universitas Diponegoro
ibu atau pengasuh pasien dan jika yang Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman
bersangkutan memahami nasehat tersebut Penyelenggaraan Dan Prosedur Rekam
maka dilakukan pendandatanganan pada Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II.
lembar pemberian informasi/edukasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan
9. Analisis status pulang: 5 DRM tidak lengkap. Medis
Pemanfaatan informasi: mengetahui keadaan
pasien ketika keluar rumah sakit sebagai hasil Departemen Kesehatan RI. 2009. Pelayanan
dari perawatan yang dijalani. Kesehatan Anak Di Rumah Sakit.Pedoman
Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama
Di Kabupaten/Kota Jakarta
SARAN Departemen Kesehatan RI. 2011. Buku Saku
Lintas Diare. Jakarta: Direktorat Jendral
1. Bagi Rumah Sakit
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
a. Tenaga kesehatan agar melengkapi DRM
Lingkungan
secara segera setelah selesai melakukan
tindakan atau pemeriksaan. Fauziah, D. R. 2015. Analisis Kuantitatif dan
b. Perlu dilakukannya analisa kualitas Kualitatif Berkas Rekam Medis Rawat Inap
pencatatan guna mengevaluasi mutu Pasien Typhoid dengan Metode Hatta di
pelayanan medik yang diberikan dokter RSD Kalisat Tahun 2015. Jember: Politeknik
yang merawat. Negeri Jember
c. Penulisan dalam DRM harus diisi dengan
jelas, benar, lengkap dan tepat waktu oleh
petugas yang berwenang.
116
Faiqatul Hikmah, Rossalina Adi Wijayanti, dan Nur Hidayah. Analissi Kualitatif Dokumen Rekam Medis...
Hatta, G. R. 2010. Pedoman Manajemen Informasi Organisation, W. G. 2012. Acute diarrhea in adults
Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. and children : a global perspective
Revisi 2. Jakarta: Universitas Indonesia
Putri, S. Z. 2016. Analisis Kualitatif Pada Rekam
IDAI. 2009. Pedoman pelayanan medis. Jakarta Medis Pasien Balita Rawat Inap Kasus Diare
Akut di RSU.Dr.HKoesnadi Bondowoso Tahun
Kementerian Kesehatan RI. 2008. Kepmenkes No. 2016. Jember: Politeknik Negeri Jember
129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang RI No.
29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Kementerian Kesehatan RI. 2008. Permenkes No.
269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang RI No.
36Tahun 2009 tentang Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Buletin
Jendela Data dan Informasi Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang RI No.44
Volume 2: Situasi Diare di Indonesia. Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Jakarta:Kementerian Kesehatan RI
Sugiyono. 2016. Memahami Penelitian Kualitatif.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Panduan Bandung: Alfabeta
Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita.
Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Sulistyorini, L. 2008. Asuhan Keperawatan Pada
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Anak Dengan Diare. Jember: Universitas
Jember
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Proil Kesehatan
Indonesia 2015. Jakarta Widjaja. 2002. Mengatasi Diare dan Keracunan pada
Balita. Jakarta: Kawan Pustaka
Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar
Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta: Konsil
Kedokteran Indonesia
117