Vous êtes sur la page 1sur 7

STUDI RELE DIFFERENSIAL PADA TRAFO INTERBUS DI GARDU INDUK

TEGANGAN EKSTRA TINGGI GANDUL

Agung Hariyanto1), Oktaria Handayani2), Daru Kurniawan3)


Teknik Elektro, STT-PLN
1
agung.hariyanto@gmail.com
2
okta.handa@gmail.com
3
darukurniawan@gmail.com

Abstract :Transmit power, Substation electrical components have a Parent in the form of
a power transformer for transforming electrical power, by changing the magnitude of
voltage while frequency remains. One of its kind based on the voltage i.e. transformer
500/150 kV and 150/70 kV Interbus commonly referred to as Transformer (IBT).
Transformer is the heart of the distribution and transmission of which is expected to
operate at maximum. In order to function properly, then the transformer must be kept and
cared for properly using the proper equipment and systems. As the State-owned electricity
company, PT PLN (Persero) trying to supply electrical energy optimally. To maintain the
quality of the electrical energy is transmitted, system security and maintenance of the
electrical equipment of a much needed parent booths. If the transformer is experiencing
interference, then the distribution of electric power can be interrupted, so a transformer
requires protection equipment. On the transformer often experience internal disturbances
so that the main safeguards are required i.e. differential relay useful to secure the
entanglement of the transformer in case of a disruption. Rele is very selective and works
so quickly that the system can isolate the internal disorder as quickly as possible without
resulting in further damage.

Keywords: Interbus transformer (IBT), disorder, differential relay.

Abstrak :Dalam menyalurkan daya, Gardu Induk memiliki komponen listrik yang berupa
transformator daya yang berfungsi untuk mentransformasikan daya listrik, dengan
merubah besarnya tegangan sedangkan frekuensinya tetap. Salah satu jenisnya
berdasarkan tegangannya yaitu transformator 500/150 kV dan 150/70 kV yang biasa
disebut Interbus Transformator(IBT). Transformator merupakan jantung dari distribusi dan
transmisi yang diharapkan beroperasi maksimal. Agar dapat berfungsi dengan baik, maka
transformator harus dipelihara dan dirawat dengan baik menggunakan sistem dan
peralatan yang tepat. Sebagai perusahaan listrik milik negara, PT PLN (Persero)
berusaha untuk menyuplai energi listrik secara optimal. Untuk menjaga kualitas energi
listrik yang disalurkan, sistem pengaman dan pemeliharaan peralatan listrik suatu gardu
induk sangat diperlukan. Jika transformator mengalami gangguan, maka penyaluran
tenaga listrik dapat terganggu, sehingga transformator memerlukan peralatan proteksi.
Pada transformator sering mengalami gangguan internal sehingga diperlukan pengaman
utama yaitu rele differensial yang berguna untuk mengamankan belitan transformator bila
terjadi suatu gangguan. Rele ini sangat selektif dan sistem kerjanya sangat cepat
sehingga dapat mengisolasi gangguan internal secepat mungkin tanpa mengakibatkan
kerusakan lebih lanjut.

Kata Kunci :Interbus transformator (IBT), gangguan, rele differensial.

1. PENDAHULUAN fasilitas-fasilitas pembangkitan, transmisi,


dan distribusi diatur agar sistem tidak
Sistem pembangkitan untuk penye- hanya beroperasi dengan efisiensi yang
diaan tenaga listrik yang terdiri dari atas setinggi mungkin, tetapi seluruh

Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016 | 35


peralatannya juga diamankan dan lebih besaran listrik yang sama
dilindungi terhadap kerusakan. Dalam mempunyai nilai yang lebih besar dari nilai
operasi penyaluran tenaga listrik, yang telah ditentukan (setting value). Rele
transformator dapat dikatakan jantung dari differensial dibagi menjadi dua jenis yaitu
transmisi dan distribusi. longitudinal dan percentage, yang
Berdasarkan tegangan operasinya membedakan diantara keduanya adalah
dapat dibedakan menjadi transformator dalam hal penentuan nilai setting dan
500/150 kV dan 150/70 kV yang biasa konstruksinya.
disebut Interbus Transformator (IBT). Tujuan dan manfaat dari penelitian ini
Transformator 150/20 kV dan 70/20 kV adalah untuk mengetahui setting rele
disebut juga trafo distribusi. Interbus differensial agar kerja rele lebih optimal
Transformator (IBT) adalah transformator serta mengetahui cara bagaimana
penghubung dua sistem transmisi yang meningkatkan tingkat sensitivitas pada
berbeda tegangan. Suatu transformator rele differensial dalam mendeteksi
diharapkan dapat beroperasi secara gangguan khususnya pada proteksi
maksimal. Mengingat kerja keras dari Interbus Transformator (IBT) yang
suatu transformator seperti itu, maka cara menggunakan rele diferensial di Gardu
pemeliharaan juga dituntut sebaik Induk Tegangan Ekstra Tinggi.
mungkin. Oleh karena itu transformator
harus dipelihara dengan menggunakan 2. LANDASAN TEORI
sistem dan peralatan yang baik.
Manfaat sistem proteksi dan rele-rele 2.1 Sistem Kelistrikan Gardu Induk
pengaman adalah agar pemutus-pemutus Gardu Induk merupakan sub sistem
daya yang tepat dioperasikan supaya dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga
hanya bagian yang terganggu saja yang listrik, atau merupakan satu kesatuan dari
dipisahkan secepatnya dari sistem, sistem penyaluran (transmisi). Penyaluran
sehingga kerusakan peralatan listrik yang (transmisi) merupakan sub sistem dari
disebabkan oleh gangguan menjadi sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk
sekecil mungkin. merupakan sub-sub sistem dari sistem
Sistem tenaga listrik yang handal tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari
adalah apabila sistem tersebut bisa sistem penyaluran (transmisi), gardu induk
mencatu tenaga listrik dengan stabil dan mempunyai peranan penting, dalam
berkesinambung. Proteksi transformator pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan
dimaksudkan untuk mencegah transfor- dari sistem penyaluran (transmisi) secara
mator dari kerusakan akibat gangguan- keseluruhan. Pengaturan pelayanan
gangguan yang terjadi pada transformator beban ke gardu induk-gardu induk lain
tersebut dan membatasi daerah melalui tegangan tinggi dan ke gardu
pemadaman sekecil mungkin. Pada distribusi-gardu distribusi, setelah melalui
sistem pengaman tenaga listrik dikenal proses penurunan tegangan melalui
dengan daerah-daerah pengaman, penyulang-penyulang (feeder-feeder)
sehingga pengaman transformator tegangan menengah yang ada di gardu
merupakan pengaman utama bagi induk.
transformator dan pengaman cadangan
untuk sistem-sistem yang terkait seperti 2.2 Transformator Interbus
saluran transmisi dan generator. Transformator adalah suatu alat listrik
Beberapa macam pengaman utama yang digunakan untuk mentransfor-
transformator dari gangguan internal masikan daya atau energi listrik dari
antara lain adalah rele bucholz, rele suhu, tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
rele hubung tanah dan rele differensial. sebaliknya, melalui suatu gandengan
Rele differensial digunakan sebagai magnet dan berdasarkan prinsip induksi-
pengaman utama pada transformator elektromagnet. Transformator digunakan
terhadap gangguan didalam transfor- secara luas, baik dalam bidang tenaga
mator. Prinsip kerja rele differensial listrik maupun elektronika.
adalah berdasarkan keseimbangan arus, Berdasarkan tegangan operasinya
dimana rele akan bereaksi jika dua atau dapat dibedakan menjadi transformator

36 | Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016


500/150 kV dan 150/70 kV biasa disebut tersebut terjadi maka relai pengaman
Interbus Transformator (IBT). Transfor- secara otomatis memberikan sinyal
mator 150/20 kV dan 70/20 kV disebut atau perintah untuk membuka
juga trafo distribusi. Transformator dipakai pemutus tenaga (circuit breaker) agar
untuk menurunkan atau menaikkan bagian yang terganggu dapat
tegangan di Gardu Induk. Di GI ia dipisahkan dari sistem normal.
menurunkan tegangan, dipusat pembang- Disamping itu relai juga berfungsi
kit ia menaikkan tegangan. Transformator untuk menunjukan lokasi dan macam
yang menyalurkan daya dari sisi gangguannya sehingga memudahkan
pembangkitan ke pusat beban dari satu evaluasi pada saat terjadi gangguan.
tingkat tegangan tertentu ke tingkat
tegangan lainnya dalam saluran transmisi
tenaga listrik disebut Interbus
Transformer (IBT).
Interbus transformer merupakan
komponen yang sangat penting dalam
saluran transmisi tenaga listrik karena
menyalurkan daya dari tingkat tegangan
ekstra tinggi. Jika interbus trans-
former gagal bekerja akan terjadi
pemadaman listrik pada area yang sangat Gambar 2.1 Skema Proteksi Pada Rele
luas. Karenanya, perencanaan dalam Proteksi
pembuatan interbus transformer haruslah
matang agar dapat bekerja dengan Cara Kerja:
handal. Interbus transformer dilengkapi - CT mentransfer besaran primer ke
dengan belitan tersier yang berfungsi besaran sekunder
sebagai belitan penyeimbang ketika terjadi - Rele detektor hanya bekerja dengan
beban tidak seimbang. arus kecil (akurat)
- Perlu sumber Volt DC untuk tripping
2.3 Sistem Proteksi PMT
Perangkat proteksi adalah kumpulan - Karakteristik bisa dipilih Definite,
atau koleksi perangkat proteksi seperti: Inverse, Very Inverse atau Extremely
a. CB (Circuit Breaker) atau PMT Inverse.
(Pemutus Tenaga)
PMT merupakan peralatan listrik yang 2.4 Rele Differensial
berfungsi sebagai pemutus rangkaian Rele Differensial (Different Relay)
listrik dalam keadaan berbeban merupakan salah satu bagian dari sebuah
(berarus) dan bekerja secara otomatis sistem proteksi dan mengambil tempat
baik disaat keadaan normal atau sebagai sistem proteksi utama.
terjadi gangguan. Berdasarkan namanya, dapat dibayang-
b. CT (Current Transformer) kan bahwa rele ini bekerja berdasarkan
CT merupakan peralatan instalasi adanya suatu perbedaan (different).
listrik yang berfungsi untuk merubah Secara sederhana rele differensial bekerja
besaran arus dari arus yang besar ke dengan membandingkan dua atau lebih
arus yang kecil atau memerkecil masukan arus (dalam hal ini bukan hanya
besaran arus listrik pada sistem besarannya saja, tetapi termasuk juga
tenaga listrik, menjadi arus untuk sudutnya). Arus yang dibandingkan
sistem pengukuran dan proteksi. adalah arus yang masuk ke dalam dan
c. Rele Proteksi keluar dari wilayah yang diproteksi oleh
Relai pengaman adalah suatu piranti rele. Jika perbedaannya bernilai nol, maka
baik elektrik maupun magnetik yang diasumsikan tidak ada gangguan internal.
dirancang untuk mendeteksi suatu Begitupun sebaliknya jika perbedaannya
kondisi ketidaknormalan pada tidak bernilai nol maka terdapat sebuah
peralatan sistem tenaga listrik yang gangguan internal.
tidak diinginkan.Jika kondisi abnormal

Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016 | 37


Fungsi dari rele differensial pada Tabel 3.1 Arus dan Tegangan Nominal
sebuah trafo adalah sebagai pengaman Transformator
utama terhadap gangguan hubung singkat
baik antara kumparan trafo maupun Nominal Volt
Tegangan
antara kumparan dengan main tank.
Primer
Nominal Volt
2.5 Perhitungan Penyetelan Rele Tegangan
Differensial Sekunder
Perhitungan Arus Nominal Trafo :
Arus Nominal Trafo Sisi 500kV Arus A
Nominal
= ..............................................(2.1) sisi 500kV
Arus Nominal Trafo Sisi 150kV Arus A
= .............................................(2.2) Nominal
sisi 150Kv
Untuk meningkatkan kepekaan maka ratio
CT yang dipilih yaitu diatas atau
3.2 Data Ratio CT
mendekati arus nominal.
Untuk mencari nilai error missmatch CT sisi EHV (CT500) : 1000/1 A
terlebih dahulu mencari Ratio Trafo Arus CT sisi LV ( CT150) : 2000/1 A
CT dengan cara :
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Perhitungan Penyetelan Rele
..................................(2.3) Differensial Berdasarkan Data Di
Lapangan
Dimana :
Perhitungan Arus Nominal Trafo
IFL = IL :Arus untuk sisi tegangan 500kV
adalah sebagai berikut :
IFH = IH : Arus untuk sisi tegangan 150kV
Nilai ratio tap dapat dilihat dalam tabel Arus Nominal Trafo sisi 500 kV
ratio tap seperti dibawah ini : =
Tabel 2.1 Ratio Tap Relay
Column Arus Nominal Trafo sisi 150 kV
1 2,9 3,2 3,5 3,8 4,2 4,6 5,0

2,9 1,000 1,094 1,207 1,310 1,448 1,586 1,724


=
3,2 1,000 1,094 1,118 1,313 1,438 1,563

3,5 1,000 1,086 1,200 1,314 1,429 Untuk meningkatkan kepekaan maka
3,8 1,000 1,105 1,211 1,316 ratio CT yang dipilih yaitu diatas atau
4,2 1,000 1,095 1,190 mendekati nilai arus nominal :
4,6 1,000 1,087 Ratio CT pada sisi 500 kV :
5,0 1,000

Ratio CT pada sisi 150 kV :


Maka dapat dihitung nilai error missmatch:

M x10..................................(2.4) 4.2. Perhitungan Missmatch Pada


Transformator
Karena CT pada sisi 500 kV dan sisi
3. METODE PENELITIAN 150 kV dipasang secara delta maka
3.1 Data Instalasi dan Sistem perhitungan Arus sekunder dari trafo arus
Transformator 500/150 KV adalah sebagai berikut :
Kapasitas (S) : 500 MVA Untuk sisi tegangan 500 kV,
Vektor Group : YNyn0 (d1)
Impedansi (Xt) : 13,1%
Vhv : 500kV
Vlv : 150kV Untuk sisi tegangan 150 kV,
E : 1 (pu)

38 | Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016


Selanjutnya menghitung Ratio Trafo 4.5. Perhitungan Penyetelan Relay
Arus Rele yaitu dengan cara : DifferensialPemilihan ratio CT

Perhitungan Arus Nominal Trafo


Arus Nominal Trafo sisi 500 kV
=
Dari nilai 1,667 dapat dilihat dari tabel
ratio tap trafo, didapat nilai , maka Arus Nominal Trafo sisi 150 kV
dari itu bisa dihitung nilai Missmatch : =
M=
Untuk meningkatkan kepekaan maka
ratio CT yang dipilih yaitu diatas atau
mendekati nilai arus nominal :
Ratio CT pada sisi 500 kV :
4.3. Penyetelan Rele Differensial
| = | 0,577 – 0,962 | = |0,385| Ratio CT pada sisi 150 kV :
A
4.6. Perhitungan Missmatch Pada
Transformator
Slope = Karena CT pada sisi 500 kV dan sisi
150 kV dipasang secara delta maka
Maka dipilih slope sebesar 55% perhitungan Arus sekunder dari trafo arus
adalah sebagai berikut :
Minimum Setting = Kesalahan trafo arus
(%) + Missmatching (%) + faktor Untuk sisi tegangan 500 kV,
keamanan (%) + akurasi rele (%) + slope
(%)= 5% + 5,1% + 5% + 5% + 50,03%=
70,13%
Untuk sisi tegangan 150 kV,
Maka dari itu dipilih setting 75%

4.4. Analisa Setting Relay Differensial


Dikarenakan setting rele differensial Selanjutnya menghitung Ratio Trafo Arus
pada Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi Rele yaitu dengan cara :
di Gandul memiliki minimum setting yang
tidak baik seperti error missmatch yang
didapat 5,1%, Nilai error missmatch harus
lebih kecil dari 5% agar proteksi relay
differensial lebih optimal dalam Dari nilai 1,153 dapat dilihat dari table
mengamankan transformator tenaga. Lalu ratio tap trafo, didapat nilai , maka
slope yang didapat yaitu 50,03%
mengakibatkan kurang sensitifnya kerja dari itu bisa dihitung nilai Missmatch :
rele karena relay baru bekerja setelah
M=
mendapatkan gangguan yang sangat
besar dan mengakibatkan banyak
kerusakan pada peralatan, maka penulis
mencoba menyetel rele differensial
dengan cara mengubah ratio CT dengan
asumsi error missmatch dan slope yang 4.7. Penyetelan Rele Differensial
didapat sekecil mungkin dengan | = | 0,577 – 0,642 |
menghasilkan minimum setting yang = |0,065| A
sesuai dengan kebutuhan.

Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016 | 39


Slope = 6. REFERENSI

1. Basri, Hasan, Tahun 2003, Proteksi


Maka dipilihi slope sebesar 15% Sistem Tenaga Listrik, Jakarta : ISTN
Minimum Setting = kesalahan trafo arus 2. Blackburn, J.L. 1982. Applied
(%) + Missmatching (%) + faktor Protective Relaying. Westinghouse
keamanan (%) + akurasi rele (%) + slope Electric Corporation: Florida
(%)= 5% + 0,67% + 5% + 5% + 10,66%= 3. Kadir, Abdul, Transformator,
26,33% Universitas Indonesia (UI-press),
Maka dari itu dipilih setting 30% Jakarta: 2000
4. Marsudi, Djiteng, Ir, Pembangkit
Setting slope yaitu 30% merupakan Tenaga Listrik, Erlangga, Jakarta :
standar PLN untuk relay differential dalam 2011
mengamankan transformator dari 5. Pandjaitan, Bonar. 2012. Praktik-
gangguan hubung singkat transformator. Praktik Proteksi Sistem Tenaga
Listrik. Jakarta
6. Sarimun, Wahyudi. 2012. Proteksi
5. KESIMPULAN Sistem Distribusi Tenaga
Listrik.Garamond. Jawa Barat.
1. Setting rele differensial di Gardu 7. Tanyadji, Sonny, Ir, Tahun 2015,
Induk Tegangan Ekstra Tinggi Gandul Sistem Proteksi Tenaga Listrik,
beroperasi selayaknya proteksi pada Inninawa
umumnya tetapi tingkat sensitivitas
pada rele tersebut kurang andal dan
mengakibatkan gangguan tidak
mampu terdeteksi secara baik.
2. Setting rele differensial yang baik
memiliki minimum setting yaitu 30%
dengan memperhatikan error
missmatch dan slope yang didapat
tidak melebihi toleransi yang sudah
ditentukan, adapun hasil setting pada
Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi
Gandul yaitu: Error Missmatch didapat
5,1% dengan batas toleransi 5% dan
Slope % didapat sebesar 50,03%
dengan batas toleransi 30%
3. Setting untuk rele differensial dapat
dioptimalkan dengan cara mengganti
ratio CT pada sisi 150 KV dari
2000/1A menjadi 3000/1A dan hasil
yang didapat yaitu:Error Missmatch
didapat 0,67% dengan batas toleransi
5% dan Slope % didapat sebesar
10,66% dengan batas toleransi 30%

Maka dari itu rele tetap bekerja


namun sensitivitas akan gangguan kecil
tidak dapat terdeteksi yang mampu
mengakibatkan kerusakan peralatan.

40 | Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016

Vous aimerez peut-être aussi