Vous êtes sur la page 1sur 14

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 9 No. 2, Hlm.

605-617, Desember 2017


ISSN Cetak : 2087-9423 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
ISSN Elektronik : 2085-6695 DOI: http://dx.doi.org/10.29244/jitkt.v9i2.19295

PROFIL ASAM AMINO DAN SENYAWA BIOAKTIF


KUDA LAUT Hippocampus comes

AMINO ACID PROFILE AND BIOACTIVE COMPOUNDS


OF SEAHORSE Hippocampus comes

Evi Maya Sari*, Mala Nurilmala, dan Asadatun Abdullah


1
Departemen Teknologi Hasil Perairan, FPIK-IPB
Kampus IPB Dramaga, Jl. Agatis, Bogor 16680 Jawa Barat
Telp. (0251) 8622909-8622907, Fax (0251) 8622907
*
E-mail: evimayasari2@gmail.com

ABSTRACT
Seahorse is one of the marine living resources usually used as ornamental fish, traditional medicinal
materials, and souvenirs. The purpose of the study was to determine the proximate composition of wet
and dry seahorses, determine the profile of amino acid hydrolyzate and powder of seahorses, and
determines to content of bioactive compounds from the ethanol extract of seahorses on qualitatively.
The sample of this study is seahorses obtained from nature. Prviously, seahorses were morphometric
identified, subsequently, seahorses were made of the powder, hydrolyzate, and ethanol extract. Several
analyzes used were qualitative analysis of proximate, amino acid, and phytochemical analysis.
Morphometric identification results indicate that the type is Hippocampus comes. The proximate
composition is water content is 66.16 ± 0.33% (wet) and 10.33 ± 0.16% (dry), ash content of 9.55 ±
0.15% (wet) and 9.65 ± 0.16% (dry), lipid content 1.18 ± 0.23% (wet) and 4.89 ± 0.37% (dry), protein
content of 22.73 ± 0.17% (wet) and 69.83 ± 0.31% (dry), carbohydrate 0.39 ± 0.23 (wet) and 5.50 ±
0.34 (dry). The amino acid composition both on hydrolyzate and powder comprising 9 essential amino
acids are lysine, leucine, isoleucine, phenylalaline, valine, methionine, histidine, arginine, and
threonine and 6 non essential amino acids are tyrosine, alanine, glycine, serine, glutamic acid, and
aspartic acid. The results of identification of bioactive compounds is flavonoids, triterpenoids,
steroids, saponins, and phenol of hydroquinone.

Keywords: Hippocampus comes, proximate analysis, amino acid, and bioactive compounds

ABSTRAK
Kuda laut merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang banyak dimanfaatkan sebagai ikan hias,
bahan obat tradisional, dan cindera mata. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan kandungan
proksimat kuda laut basah dan kering, menentukan profil asam amino hidrolisat dan tepung kuda laut,
dan menentukan kandungan senyawa bioaktif dari ekstrak etanol kuda laut secara kualitatif. Sampel
penelitian ini adalah kuda laut yang didapat dari alam. Kuda laut sebelumnya diidentifikasi secara
morfometrik, selanjutnya dibuat dalam bentuk tepung, hidrolisat, dan ekstrak etanol. Analisis yang
digunakan adalah analisis proksimat, analisis asam amino, dan uji fitokimia secara kualitatif. Hasil
identifikasi morfometrik menyebutkan bahwa jenis kuda laut yang digunakan adalah Hippocampus
comes. Kandungan proksimat kuda laut H. comes adalah kadar air 66,16 ± 0,33% (basah) dan 10,33 ±
0,16% (kering), kadar abu 9,55 ± 0,15% (basah) dan 9,65 ± 0,16% (kering), kadar lemak 1,18 ± 0,23%
(basah) dan 4,89 ± 0,37% (kering), kadar protein 22,73 ± 0,17% (basah) dan 69,83 ± 0,31% (kering),
dan karbohidrat 0,39 ± 0,23 (basah) dan 5,50 ± 0,34 (kering). Komposisi asam amino hidrolisat dan
tepung kuda terdiri atas 9 jenis asam amino esensial yaitu lisin, leusin, isoleusin, fenilalalin, valin,
metionin, histidin, arginin, dan treonin dan 6 jenis asam amino non esensial yaitu tirosin, alanin, glisin,
serin, asam glutamat, dan asam aspartat. Hasil uji fitokimia secara kualitiatif senyawa bioaktif yang
ada di ekstrak etanol kuda laut H. comes antara lain: flavonoid, triterpenoid, steroid, saponin, dan fenol
hidrokuinon.

Kata kunci: H. comes, analisis proksimat, asam amino, dan senyawa bioaktif

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB


@ ISOI dan HAPPI 605
Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . .

I. PENDAHULUAN juga digunakan untuk campuran arak/


minuman beralkohol, kapsul, pil, dan sup
Kuda laut Hippocampus spp. me- kuda laut untuk dikonsumsi oleh manusia
rupakan spesies dari biota laut yang unik dan (Lin et al., 2008). Berbagai manfaat kuda
distribusinya tersebar diseluruh dunia. Kuda laut dalam dunia farmasi dan pengobatan
laut sering dijumpai pada perairan dangkal adalah dapat digunakan sebagai antifatigue
seperti pada ekosistem lamun (Lourie et al., dengan nilai aktivitas proliferasi sel 160%
1999). Kuda laut merupakan salah satu (Kang et al., 2014). Manfaat lain yaitu
sumberdaya hayati laut yang memiliki nilai sebagai menghambat aktivitas oksidasi
komersial dan telah banyak diperdagangkan dengan nilai IC50 43,8 ppm (Qian et al.,
sebagai ikan hias, bahan baku obat tra- 2012), menghambat pertumbuhan bakteri
disional dan juga untuk cindera mata atau E.coli dengan nilai zona hambat 4 mm, dan
hiasan (Chang et al., 2013). Pemanfaatan dapat menghambat pertumbuhan jamur
kuda laut di Cina lebih banyak digunakan Aspergilus flavus dengan zaona hambat 2
sebagai obat tradisional Cina dalam bentuk mm. Banyaknya manfaat kuda laut tersebut
kering dibandingkan dengan penjualannya dikarenakan terdapatnya kandungan senyawa
sebagai ikan hias aquarium (Panithanarak, bioaktif yang kompleks. Senyawa bioaktif
2015). Konsumsi kuda laut di wilayah Asia yang biasa terdapat dalam bahan aktif adalah
mencapai 45 ton/tahun dengan negara yang senyawa metabolit sekunder dan metabolit
mengkonsumsi terbesar adalah Cina (20 primer (Kumaravel et al., 2015). Beberapa
ton/tahun), Taiwan (11,2 ton/tahun), Hong- manfaat yang dimiliki kuda laut tersebut,
kong (10 ton/tahun) dan negara-negara asia sehingga masyarakat dapat memanfaatkan
lainnya (3,8 ton/tahun) (BBLBatam, 2014). khasiatnya sebagai alternatif dalam peng-
Jenis kuda laut yang ditemukan di obatan secara alami (Su and Xu, 2015).
Indonesia antara lain adalah Hippocampus Manfaat lain dari kuda laut salah satunya
barbouri, Hippocampus bargibanti, Hippo- sebagai sumber makanan protein hewani
campus comes, Hippocampus histrix, Hippo- yang banyak gizi dan sangat baik dikonsumsi
campus kelloggi, Hippocampus kuda, Hippo- oleh manusia.
campus spinosissimus, Hippocampus trima- Protein merupakan suatu zat yang
culatus dan Hippocampus sp. Nov (Lourie et penting dalam tubuh. Asam amino merupa-
al., 2004). Beberapa jenis kuda laut diatas kan komponen utama penyusun protein yang
sering dimanfaatkan untuk obat tradisional memiliki fungsi metabolisme dalam tubuh
dan ikan hias. Jenis kuda laut yang dapat dan dibagi dua kelompok yaitu asam amino
dibudidayakan seperti yang dilakukan oleh esensial dan non-esensial (Mandila dan
nelayan di Pulau Badi, Sulawesi Selatan Hidajati, 2013). Asam amino esensial
adalah H. barbouri, H. comes, dan H. kuda. merupakan asam amino yang tidak dapat
Jenis tersebut merupakan jenis dari kuda laut dibuat oleh tubuh dan harus diperoleh dari
yang paing sering dimanfaatkan oleh makanan sumber protein. Asam amino non
masyarakat untuk pengobatan tradisional dan esensial adalah asam amino yang dapat
digunakan sebagai ikan hias (Dwiputra, dibuat oleh tubuh manusia. Mutu protein
2013). Berdasarkan uraian tersebut, sehingga dinilai dari perbandingan asam-asam amino
sampel kuda laut yang digunakan dalam yang terkandung dalam protein tersebut
penelitian ini adalah kuda laut jenis H. (Winarno, 2008). Perbedaan jumlah kan-
comes. dungan pada jenis asam amino yang terdapat
Manfaat dari mengkonsumsi kuda di dalam kuda laut sangat berperan dalam
laut bagi masyarakat Cina adalah sebagai memberikan manfaat kepada manusia.
obat tradisional untuk penambah stamina Kandungan nutrisi kuda laut selain
(Zhang and Lei, 2008), selain itu kuda laut protein yaitu vitamin, mineral, karbohidrat,

606 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Sari et al.

serat, dan lainnya. Kandungan nutrisi kuda pekat, FeCl3, dietil eter, asam sulfat, NaOH
laut tersebut berpotensi sebagai suplemen 10%.
makanan untuk kesehatan manusia (Lin et Alat yang digunakan dalam analisis
al., 2008). Penelitian terkait dengan analisis proksimat adalah cawan, cawan porselin,
proksimat dan kandungan asam amino yang labu soxhlet, labu kjeldahl, desikator,
terkandung dalam kuda laut baik dalam erlenmeyer, kertas saring, corong, timbangan
tepung ataupun hidrolisatnya, serta dilakukan analitik, timbangan digital, oven, gelas ukur,
identifikasi senyawa bioaktif dari ekstrak blender, dan beaker glass. Alat-alat yang
etanol kuda laut sangat penting dilakukan. digunakan untuk pengujian metabolit sekun-
Hal ini dikarenakan masih kurangnya infor- der adalah evaporator, petridisk, dan erlen-
masi mengenai karakteristik kimia dari kuda mayer.
laut yang penting untuk masyarakat. Tujuan
penelitian adalah untuk menentukan kan- 2.3. Prosedur Penelitian
dungan proksimat kuda laut basah dan Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga
kering, menentukan profil asam amino tahap. Tahap pertama yaitu identifikasi
hidrolisat dan tepung kuda laut, dan menen- karakteristik morfometrik dan analisis prok-
tukan kandungan senyawa bioaktif dari simat dari sampel kuda laut basah dan kering.
ekstrak etanol kuda laut secara kualitatif. Tahap kedua yaitu pembuatan ekstrak etanol,
hidrolisat, dan tepung kuda laut. Tahap
II. METODE PENELITIAN terakhir yaitu melakukan uji fitokimia pada
ekstrak etanol kuda laut dan analisis asam
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian amino pada hidrolisat, ekstrak etanol, dan
Penelitian ini dilaksanakan pada tepung kuda laut.
bulan Desember 2016 sampai dengan Januari
2017. Tempat penelitian dilakukan dibebera- 2.4. Metode Analisis
pa laboratorium, untuk persiapan sampel 2.4.1. Identifikasi Morfometrik
dilaksanakan di Laboratorium Biomelekuler Identifikasi morfologi mengacu pada
Hasil Perairan Departemen Teknologi Hasil metode Lourie et al. (2004) meliputi bebe-
Perairan, FPIK IPB. Analisis proksimat rapa parameter panjang tubuh, jumlah cincin
dilaksanakan di Laboratorium Pusat Peneliti- ekor, tonjolan mata, tonjolan dagu, jumlah
an Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, sirip insang, dan jumlah sirip punggung dari
LPPM IPB. Analisis skrining fitokimia kuda laut. Karakteristik morfologi kuda laut
dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik diamati dan disamakan dengan karakteristik
Departemen Kimia, FMIPA IPB. yang terdapat pada buku identifikasi marine
fishes of South-East Asia. Karakteristik yang
2.2. Bahan dan Alat disamakan berupa morfometrik kuda laut
Bahan utama yang digunakan dalam yang menjadi ciri khas spesies.
penelitian ini adalah kuda laut segar yang
didapat dari nelayan. Bahan yang digunakan 2.4.2. Metode Analisis Proksimat
dalam analisis proksimat adalah selenium, (AOAC, 2005)
H2SO4 pekat, akuades, NaOH 30%, fenol- 2.4.2.1.Kadar Air (AOAC 950.46B 2005)
ftalein, asam borat (H3BO3) 2%, bromocresol Cawan porselin dikeringkan dengan
hijau 0,1%, merah metil 0,1%, HCl, dan oven pada suhu 105°C selama 60 menit.
H3BO3, H2SO4 1,25%, NaOH 1,25%, dan Selanjutnya cawan didinginkan dalam desi-
alkohol. Bahan yang digunakan untuk kator selama 30 menit, lalu ditimbang bobot
pegujian metabolit sekunder adalah akuades, kosongnya. Sampel sebanyak 2 gram
etanol 96%, NH3, NHCl3, serbuk Mg, HCl ditimbang kemudian dimasukan ke cawan
dan dikeringkan dengan menggunakan oven

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 607
Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . .

sampai bobot konstan pada suhu 105°C dalam desikator selama 30 menit kemudian
selama waktu tertentu (bobot konstan), ditimbang hingga diperoleh bobot konstan.
proses selanjutnya cawan beserta isinya ke- Penentuan kadar abu dilakukan sebanyak 3
mudian didinginkan dalam desikator selama kali ulangan. Rumus yang digunakan untuk
30 menit dan ditimbang hingga diperoleh penghitungan kadar abu adalah :
berat yang konstan. Penentuan kadar air
dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Kadar air C-A
Kadar Abu (%)= Kadar air ×100% .......(3)
dihitung dengan rumus berikut : B× (1-(
100
))

B-A Keterangan : A = Bobot cawan kosong (g); B


Kadarair(%)= x 100% .......................... (1)
A = Bobot sampel (g); C: Bobot cawan kosong
+ sampel yang telah diabukan (g).
Keterangan: A = Bobot sampel kering (g); B
= Bobot sampel (g).
2.4.2.4.Kadar Protein (AOAC 960.52 2005)
Pengukuran kadar protein dilakukan
2.4.2.2.Kadar Lemak (AOAC 996.06 2005) dengan metode semimikro Kjeldahl. Sampel
Labu lemak dikeringkan dalam oven
ditimbang sebanyak 0,5 g, kemudian di-
suhu 105°C selama 30 menit, lalu disimpan
masukkan ke dalam labu Kjeldahl 100 mL,
dalam desikator selama 15 menit dan ditim-
lalu ditambahkan 2 g campuran selenium dan
bang (A). Sampel ditimbang sebanyak 5 g
25 mL H2SO4 pekat. Sampel didestruksi pada
langsung dalam saringan timbal yang sesuai
suhu 410°C selama kurang lebih 2 jam
ukuran. Pelarut lemak (heksana) dimasukkan
sampai larutan berwarna hijau jernih lalu
ke dalam labu lemak dan dilakukan ekstraksi
didinginkan. Selanjutnya sampel dimasukkan
selama 3-4 jam. Setelah selesai, pelarut
ke dalam labu takar 100 mL dan ditambah-
disuling kembali dan labu lemak diangkat
kan akuades sampai dengan tanda tera.
dan dikeringan dalam oven pada suhu 105oC
Sampel larutan tersebut diambil sebanyak 5
sampai tidak ada penurunan berat lagi. Labu
mL, ditambahkan 5 mL NaOH 30%, dan
lemak disimpan dalam desikator selama 20-
indikator fenolftalein (PP) kemudian di-
30 menit dan ditimbang (B).
distilasi dengan suhu destilator 100°C selama
kurang lebih 10 menit. Hasil distilasi ditam-
(B-A)
Kadar lemak (%) = x 100% ............... (2) pung dalam labu Erlenmeyer 250 mL yang
S
berisi 10 mL asam borat (H3BO3) 2% dan
Keterangan: S = berat contoh sampel (gram); indikator campuran dari bromocresol hijau
A= berat labu lemak tanpa lemak (gram); B= 0,1% dan merah metil 0,1% dengan per-
berat labu lemak dengan lemak (gram). bandingan 5 : 1. Sebelumya HCl distandar-
disasi dengan (H3BO3), kemudian dilakukan
2.4.2.3.Kadar Abu (AOAC 900.02 2005) destilasi sampai diperoleh larutan berwarna
Cawan pengabuan dibersihkan dan hijau kebiruan. Destilat yang dihasilkan
dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C dititrasi dengan HCl 0,01 N sampai warna
selama 60 menit lalu didinginkan selama 15 larutan berubah warna menjadi merah muda.
menit dalam desikator dan ditimbang hingga Volume titran dibaca dan dicatat. Penetapan
menunjukkan berat yang konstan. Selanjut- blanko dilakukan seperti tahapan sampel.
nya sampel sebanyak 5 gram dimasukkan Kadar protein dihitung dengan rumus:
dalam cawan pengabuan dan dipijarkan di
atas nyala api hingga tidak berasap. Sampel Nitrogen (%) =
dimasukkan dalam tanur pengabuan dengan (V1- V2)× N ×14,007× FP
Kadar air ×100% .........................(4)
600°C selama waktu tertentu (bobot W× (1-( ))
100
konstan). Cawan berisi sampel didinginkan

608 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Sari et al.

Protein (% ) = Nitrogen (%)×6,25 ............. (5) 2.4.3.2.Analisis Asam Amino (AOAC, 2005
No. 982.30E)
Keterangan: V1 = Volume HCl 0,01 N untuk Analisis asam amino dilakukan untuk
titrasi sampel (mL); V2 = Volume HCl 0,01 mengetahui karakteristik asam amino yang
N untuk titrasi blanko (mL); N = Normalitas terdapat pada produk. Sampel yang diguna-
HCl standar yang digunakan (N); FP = kan untuk melakukan analisis asam amino
Faktor pengenceran; W = Bobot sampel adalah tepung kuda laut dan hidrolisat kuda
kering (mg). laut. Prinsip analisis asam amino mengguna-
kan High Performance Liquid Chroma-
2.4.2.5.Kadar Karbohidrat (By Difference) tography (HPLC) adalah memanfaatkan
Kadar karbohidrat dihitung dengan reaksi pra kolom gugus amino primer dalam
menghitung sisa (by difference) dari selisih suasana basa, mengandung merkaptoetanol
berat utuh (100%) yaitu dengan rumus membentuk senyawa yang berfluorensensi
sebagai berikut: sehingga dapat dideteksi dengan detector
fluoresensi. Larutan buffer kalium borat pH
Kadar karbohidrat (%) = 100% (%air + 10,4 ditambahkan kedalam sampel dengan
%abu + %lemak + %protein) ................... (6) perbandingan 1:1 sehingga diperoleh larutan
sampel yang siap dianalisis. Larutan sampel
2.4.3. Metode Analisis Asam Amino sebanyak 10 µl dicampur dengan 25 µl
2.4.3.1.Pembuatan Hidrolisat Protein pereaksi ortoftalaldehida (OPA). Hal yang
Kuda Laut sama dilakukan pada larutan standar asam
Metode pembuatan hidrolisat protein amino. Larutan yang telah tercampur (baik
kuda laut ini mengacu pada metode Karnila sampel maupun standar) didiamkan selama 1
et al. (2011) dengan modifikasi. Pembuatan menit agar derivatiasi berlangsung sempurna.
hidrolisat protein kuda laut melalui reaksi Larutan standar diinjeksikan ke dalam kolom
hidrolisis enzimatis menggunakan enzim HPLC sebanyak 5 µl, lalu ditunggu sampai
alkalase. Sampel kuda laut sebelumnya di- pemisahan semua asam amino selesai.
potong kecil-kecil dan diblender hingga
halus, kemdian sampel kuda laut tersebut 2.4.4. Analisis Kualitatif Fitokimia
dikering bekukan sampai menjadi tepung 2.4.4.1.Pembuatan Ekstrak Etanol Kuda
atau tepung kuda laut. Proses selanjutnya Laut
adalah tepung kuda laut dicampur dengan Kuda laut dibuang isi perutnya lalu di
akuades dan dihomoge-nisasikan dengan cuci dengan akuades dan ditimbang sebanyak
blender selama 1 menit. Enzim alkalase 2% 50 gram. Sampel dipotong dan dihancurkan
ditambahkan dan dihidrolisis menggunakan sampai berukuran kecil lalu direndam
water bath shaker suhu 55°C selama 3 jam menggunakan etanol 96% sebanyak 200 mL,
dengan pH 8. Inaktivasi enzim dilakukan direndam selama 3 hari dengan 1 kali
pada suhu 85°C selama 20 menit untuk pengocokan tiap harinya. Perbandingan sam-
menghentikan proses hidroloisis. Selanjutnya pel dengan pelarut adalah 50:200 (w/v).
dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan Setelah 3 hari dilakukan penyaringan meng-
10.000 rpm selama 15 menit pada suhu 4°C, gunakan saringan teh dan kertas whatman 42.
untuk memisahkan fraksi terlarut (super- Maserasi dilakukan hingga pelarut bewarna
natan) dan fraksi yang tidak larut (pellet). bening atau keruh. Setelah proses maserasi
Supernatan sebanyak 250 ml selanjutnya selesai dilakukan proses evaporasi meng-
dipekatkan dengan evaporator selama 60 gunakan evaporator dengan suhu 45°C. Hasil
menit. Penyimpanan dilakukan dalam freezer Ekstrak di uji secara kualitatif dengan uji
suhu ± -15°C untuk digunakan pada tahap fitokimia.
selanjutnya.

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 609
Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . .

2.4.4.2.Analisis Kualitatif Fitokimia stabil selama 30 menit dan tidak hilang pada
Uji fitokimia Alkaloid dengan me- penambahan 1 tetes HCl 2 N menunjukkan
larutkan 1 g sampel dengan beberapa tetes adanya saponin.
asam sulfat (H2SO4) 2 N. Pengujian di- Uji fitokimia Steroid dengan melarut-
lakukan menggunakan tiga pereaksi alkaloid kan 1 g sampel dilarutkan dalam 2 mL
yaitu pereaksi Dragendoff, pereaksi Meyer, kloroform dalam tabung reaksi yang kering.
dan Pereaksi Wagner. Pereaksi Dragendorff Sampel ditambahkan 10 tetes anhidra asetat
dibuat dengan cara 0,8 g bismutsubnitrat dan 3 tetes asam sulfat pekat. Reaksi positif
ditambahkan dengan 10 mL asam asetat dan ditunjukkan dengan terbentuknya larutan
40 mL air. Larutan ini dicampur dengan berwarna merah untuk pertama kali ke-
larutan yang dibuat dari 8 g KI dalam 20 mL mudian berubah menjadi biru dan hijau.
air. Satu volume campuran ini sebelum Uji fitokimia Tanin dengan Sampel
digunakan diencerkan dengan 2,3 volume sebanyak 1 g ditambah pereaksi FeCl3 3%.
asam asetat glasial dan 100 mL air. Pereaksi Adanya warna hijau kehitaman menandakan
ini berwarna jingga. Pereaksi Meyer dibuat suatu bahan mengandung komponen tanin.
dengan cara menambahkan 1,36 g HgCl2
dengan 0,5 g KI lalu dilarutkan dan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
diencerkan dengan akuades menjadi 100 mL
dengan labu takar. Pereaksi ini tidak ber- 3.1. Identifikasi Morfometrik Kuda
warna. Pereaksi Wagner dibuat dengan cara Laut
10 mL akuades ditambahkan 2,5 g iodine dan Berdasarkan hasil identifikasi morfo-
2 g KI lalu dilarutkan dan diencerkan dengan metrik, sampel yang digunakan dalam
akuades menjadi 200 mL dalam labu takar. penelitian ini adalah spesies Hippocampus
Pereaksi ini berwarna coklat. Hasil uji comes. Hasil tersebut diketahu dengan me-
dinyatakan positif bila dengan pereaksi lihat ciri-ciri morfologi dari H. comes yaitu
Dragendorff terbentuk endapan merah hingga duri pipi ganda, duri depan mata kadang
jingga, endapan putih kekuningan dengan menonjol, tulang belakang hidung tajam,
pereaksi Meyer dan endapan coklat dengan panjang, moncong ramping, duri punggung
pereaksi Wagner. tumpul, mahkota rendah, tidak ada duri
Uji fitokimia flavonoid dengan me- ekor/halus. Warna atau pola: ada bintik atau
larutkan1 g sampel ditambahkan 0,1 mg bercak pola pada tubuh; kadang memiliki
serbuk magnesium dan 0,4 mL amil alkohol garis putih halus pada mata; ada warna
(campuran asam klorida 37% dan etanol 95% kuning kemerahan pada ekor dan membentuk
dengan volume yang sama) dan 4 Ml alkohol garis. Karakterisik secara morfologi dari
kemudian campuran dikocok. Adanya kuda laut H. comes tersaji pada Tabel 1.
flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya
warna merah, kuning atau jingga pada Tabel 1. Karakteristik kuda laut H. comes.
lapisan amil alkohol.
Uji fitokimia fenol hidrokuinon No Deskripsi Jumlah
dengan melarutkan 1 g diekstrak dengan 20 1 Panjang tubuh (cm) 13,6
mL etanol 70%. Larutan yang dihasilkan 2 Jumlah cincin ekor (unit) 35
diambil sebanyak 1 mL kemudian ditambah- 3 Tonjolan mata (unit) 1
kan 2 tetes larutan FeCl3 5%. Adanya 4 Tonjolan dagu (unit) 2
senyawa fenol dalam bahan ditunjukkan Jumlah sirip insang
dengan terbentuknya warna hijau atau hijau 5 16
(unit)
biru. Jumlah sirip punggung
Uji fitokimia Saponin dapat dideteksi 6 17
(unit)
dengan uji busa dalam air panas. Busa yang 7 Berat Total (gram) 14

610 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Sari et al.

Habitat dari kuda laut ini biasanya kuda laut dapat mencirikan kondisi fisiologis
ditemukan pada kedalaman maksimum < 10 dan kesehatan kuda laut. Secara umum
m, dan beberapa hasil penelitian menyebut- komposisi tubuh kuda laut diperoleh dengan
kan bahwa keberadaannya sampai dengan analisis proksimat, namun pengukuran kon-
kedalaman 20 m. Habitat hidupnya pada disi fisiologis juga dapat ditentukan meng-
ekosistem terumbu karang, lamun, spons, gunakan perbandingan hubungan berat dan
sargassum. Beberapa hasil penelitian me- panjang standar. Kandungan proksimat dari
nyebutkan bahwa kuda laut H. comes lebih kuda laut H. comes yang dianalisis antara
menyukai sargassum sebagai tempat hidup- lain kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar
nya (Lourie et al., 2004). Dokumentasi kuda protein, dan karbohidrat. Berikut ini adalah
laut H.comes dapat dilihat pada Gambar 1. hasil analisis proksimat kuda laut H. comes
tersaji pada Tabel 2.
Kadar air merupakan kandungan
proksimat tertinggi yang terdapat pada
sampel kuda laut H. comes basah yaitu
sebesar 66,16 ± 0,33 % dan pada kuda laut
kering sebesar 10,33 ± 0,16 %. Terdapatnya
kandungan kadar air pada kuda laut kering
menunjukkan bahwa terdapat komponen
jenis air yang susah untuk hilang. Menurut
Winarno (2008), air merupakan komponen
dasar yang terdapat pada bahan baku kuda
laut. Air terikat merupakan jenis air yang
sulit dihilangkan dari daging kuda laut
meskipun dengan cara pengeringan. Kadar
air yang terdapat pada masing-masing jenis
kuda laut berbeda. Perbedaan kadar air yang
dimiliki kuda laut disebabkan oleh beberapa
faktor diantarnya adalah musim penangkapan
dan umur spesies. Menurut Lin et al. (2008)
Gambar 1. Kuda laut H. comes. rata-rata kandungan kadar air yang terdapat
pada kuda laut yaitu 65-76 %. Ditambahkan
3.2. Kandungan Proksimat Kuda Laut oleh Arnanda et al. (2005) kadar air yang
H.comes terdapat pada biota laut berkisar antara 50-
Analisis proksimat ini dilakukan 85% tergantung dari jenis spesies dan kondisi
dengan tujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi dalam tubuh. Faktor lainnya yaitu
gizi secara kasar (crude) baik pada kuda laut musim penangkapan spesies yang diduga
basah ataupun kering. Menurut Lin et al. pada saat proses reproduksi, sehingga
(2009) kandungan proksimat pada tubuh spesies tersebut akan mengalami kehilangan

Tabel 2. Kandungan proksimat kuda laut H. comes basah dan kering.

No Komponen Kuda Laut Basah (%) Kuda Laut Kering (%)


1 Kadar Air 66,16 ± 0,33 10,33 ± 0,16
2 Kadar Abu 9,55 ± 0,15 9,65 ± 0,16
3 Kadar Lemak 1,18 ± 0,23 4,89 ± 0,37
4 Kadar Protein 22,73 ± 0,17 69,83 ± 0,31
5 Karbohidrat 0,39 ± 0,23 5,5 ± 0,34

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 611
Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . .

sebagian nutrisi dalam tubuhnya karena 3.3. Asam Amino Kuda Laut H. comes
digunakan untuk proses reproduksi dan akan Kualitas protein dari suatu bahan
meningkatkan kadar air dalam tubuhnya. dapat ditentukan dari kandungan asam amino
Kadar protein yang terdapat pada yang menyusunnya (Wu et al., 2010).
kuda laut H. comes basah adalah 22,73 ± Analisis asam amino ini digunakan untuk
0,17% dan kadar protein kering adalah 69,83 mengetahui jumlah kandungan asam amino
± 0,31. Kadar protein yang terdapat pada dan jenis asam amino yang ada di dalam
spesies lainnya berbeda antara satu dengan kuda laut H. comes baik dalam bentuk
lainnya. Menurut Lin et al. (2008) hasil hidrolisat dan tepung kuda laut. Metode yang
analisis proksimat dari enam spesies kuda digunakan dalam analisis asam amino ini
laut (Hippocampus kuda, Hippocampus dengan menggunakan High Performance
trimaculatus, Hippocampus kellogi, Hippo- Liquid Chromatography (HPLC). Menurut
campus spinosissims, Hippocampus histrix, Lansida (2011), metode HPLC berasal dari
dan Hippocampus comes) adalah kadar pemutusan ikatan hidrogen pada protein
protein dengan nilai rata-rata adalah 68,10% melalui hidrolisis asam. Menurut Kamiya et
sampai dengan 78,30%. Kandungan prok- al. (2002) asam amino sangat dibutuhkan
simat lainnya juga mengalami perbedaan oleh tubuh manusia. Beberapa fungsi asam
pada masing-masing jenis kuda laut (lihat amino yaitu memperbaiki jaringan yang
Tabel 2). Perbedaan kandungan proksimat rusak setelah luka, melindungi hati dari
kuda laut ini dikarenakan sumber makanan, berbagai zat toksik, menurunkan tekanan
habitat, dan kondisi perairan dari kuda laut darah, mengatur metabolisme kolesterol,
tersebut. Menurut Lin et al. (2008) salah satu mendorong sekresi hormon pertumbuhan,
faktor yang mempengaruhi kandungan prok- dan mengurangi kadar amonia di dalam
simat kuda laut adalah makanannya. Faktor darah.
lain yang mempengaruhi kandungan prok- Berdasarkan jenisnya, terdapat 2
simat seperti spesies, genetika, ukuran, status (dua) jenis asam amino yaitu asam amino
reproduksi, dan karakteristik lingkungan juga esensial dan asam amino non esensial. Asam
dapat mempengaruhi komposisi kuda laut amino non esensial adalah asam amino yang
secara langsung. dapat dibuat dalam tubuh disebut juga asam
Hasil analisis kandungan proksimat amino endogen, sedangkan asam amino esen-
pada kuda laut basah dan kering memiliki sial merupakan asam amino yang tidak dapat
perbedaan, dimana kandungan proksimat dibuat dalam tubuh dan hanya bisa diperoleh
pada kuda laut basah rata-rata lebih kecil jika dengan mengkonsumsi makanan yang
dibandingkan dengan kandungan proksimat mengandung protein (Winarno, 2008). Hasil
pada kuda laut kering. Hal ini dikarenakan pengujian asam amino pada kuda laut H.
kuda laut basah memiliki kandungan kadar comes baik pada bentuk hidrolisat maupun
air yang tinggi, dimana dengan kandungan pada tepung menunjukkan 15 jenis asam
air yang tinggi maka akan mempengaruhi amino yang terdiri atas 9 jenis asam amino
dan mengurangi jumlah kandungan kimia esensial dan 6 jenis asam amino non esensial.
yang lain. Akan tetapi pada sampel kuda laut Asam amino esensial yang terdapat pada
kering memiliki kadar protein tertinggi. Hasil kuda laut H. comes pada bentuk hidrolisat
penelitian dari Pangestuti et al. (2013) me- dan tepung yaitu histidin, arginin, treonin,
nyebutkan kadar protein H. trimaculatus valin, metionin, isoleusin, leusin, fenilalanin,
pada kondisi kering yaitu 75,75 ± 0,13%. dan lisin, sedangkan asam amino non
Hasil tersebut lebih tinggi dibanding dengan esensial, yaitu asam aspartat, asam glutamat,
H. trimaculatus segar 75,06 ± 0,6 (Lin et al., serin, glisin, alanin, dan tirosin.
2008).

612 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Sari et al.

Perbedaan nilai kandungan protein Kandungan asam amino tertinggi dari


hidrolisat kuda laut H. comes lebih tinggi sampel hidrolisat dan tepung kuda laut
20,15% dibandingkan dengan protein tepung. Hippocampus comes tersebut adalah asam
Hasil pengujian total asam amino dari glutamat dengan nilai masing-masing 9,13%
hidrolisat kuda laut lebih tinggi 9,86% dari (hidrolisat) dan 7,33% (tepung). Kandungan
asam amino tepung kuda laut. Hasil analisis asam amino terendah pada sampel hidrolisat
asam amino menunjukkan bahwa kandungan dan tepung adalah histidin dengan nilai
asam amino pada hidrolisat kuda laut masing-masing 1,36% (hidrolisat) dan 0,92%
kualitasnya lebih baik daripada tepung kuda (tepung). Menurut Schweigert et al. (2010),
laut, akan tetapi terdapat 2 jenis asam amino menyatakan bahwa tingginya kandungan
yang lebih tinggi pada sampel tepung yaitu asam glutamat yang terkandung dalam
arginin (4,82%) dan treonin (2,02%). Semua daging dikarenakan adanya deaminasi antara
protein yang dihidrolisis akan menghasilkan asam amino glutamin dan asparagin yang
asam-asam amino, tetapi ada beberapa membentuk asam glutamat sehingga mening-
protein yang disamping menghasilkan asam katkan kadar asam glutamat pada daging.
amino juga menghasilkan molekul-molekul Hasil analisis asam amino diatas
protein yang masih berikatan (West dan menunjukkan bahwa terdapat 9 (sembilan)
Todd, 1964). Kandungan asam amino pada jenis asam amino esensial yang terkandung
kuda laut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil analisis asam amino kuda laut H. comes dalam tepung hidrolisat dan tepung
(%).

Hidrolisat Tepung
Parameter H. kuda* H. comes*
H.comes H.comes
Kandungan Protein 73,63 53,48 70,70 76,59
Asam Amino Esensial
Histidin 1,36 0,92 1,28 1,25
Treonin 1,89 2,02 2,52 2,80
Arginin 3,55 4,82 5,06 5,85
Metionin 1,77 1,50 1,64 1,99
Valin 3,38 2,68 2,68 3,02
Fenilalalin 2,33 1,88 2,53 2,68
Isoleusin 2,64 1,98 1,87 2,01
Leusin 4,22 3,30 2,96 3,28
Lisin 6,80 3,47 3,12 3,42
Asam Amino Non Esensial
Asam Aspartat 5,10 4,57 6,10 6,38
Asam Glutamat 9,13 7,33 7,62 8,39
Serin 1,99 1,79 2,31 2,72
Glisin 6,77 5,91 9,65 10,73
Alanin 5,46 4,70 5,68 6,55
Tirosin 1,50 1,16 1,43 1,42
Total Asam Amino 57,89 48,03 56,45 62,49
Keterangan: * = Hasil penelitian Lin et al. (2008).

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 613
Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . .

pada kuda laut H.comes yaitu lisin, leusin, Asam glutamat merupakan asam amino non
isoleusin, phenylalalin, valin, methionin, esensial yang berperan dalam menunjang
histidin, arginin, dan threonin. Kandungan fungsi otak, mempermudah belajar dan mem-
asam amino esensial tertinggi yang terdapat perkuat ingatan. Selain itu, asam glutamat
pada kuda laut H.comes dalam bentuk juga bermanfaat untuk membantu dalam
hidrolisat adalah lisin (6,80%), sedangkan meningkatkan massa otot (memperbesar otot)
dalam bentuk tepung adalah arginin (4,82%). (Winarno, 2008).
Menurut Villanueva et al. (2004), arginin
merupakan asam amino esensial yang 3.4. Kandungan Metabolit Sekunder
diperlukan tubuh untuk pembuatan cairan Ekstrak Hoippocampus comes
seminal (air mani) dan memperkuat sistem 3.4.1. Senyawa Biaoktif Ekstrak Etanol
imun. Identifikasi senyawa metabolit
Arginin merupakan asam amino sekunder yang ada pada ekstark etanol kuda
esensial yang bermanfaat dalam meningkat- laut H.comes dilakukan dengan metode uji
kan daya tahan tubuh atau produksi lomfosit, fitokimia secara kualitatif. Pengujian fito-
meningkatkan pengeluaran hormon pertum- kimia ini digunakan untuk mengetahui
buhan atau human growth hormone (HGH) kandungan senyawa bioaktif apa saja yang
dan meningkatkan kesuburan pria. Berdasar- terdapat pada kuda laut H.comes yang
kan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa diperoleh secara kualitatif, sehingga diper-
kuda laut H.comes ini sangat berpotensi oleh hasil positif dan negatif dari senyawa uji
dalam meningkatkan stamina (immuno- tersebut. Identifikasi senyawa bioaktif yang
modulator) (Linder, 1992). akan dilakukan dalam penelitian ini antara
Kandungan asam amino non essensial lain: senyawa flavonoid, triterpenoid, steroid,
tertinggi yang terdapat pada kuda laut saponin, fenol hidrokuinon, alkaloid, dan
H.comes dalam bentuk hidrolisat dan tepung tanin. Berikut ini adalah hasil dari iden-
adalah asam glutamat (9,13%). Sama dengan tifikasi senyawa bioaktif ekstrak etanol kuda
hasil penelitian dari Purbasari (2008) yang laut H.comes dapat dilihat pada Tabel 4.
menyebutkan bahwa asam glutamat merupa- Pengujian komponen senyawa bio-
kan asam amino tertinggi yang terdapat pada aktif pada ekstrak etanol kuda laut secara
hidrolisat protein kerang mas ngur kualitatif ini memiliki peran penting dalam
(Atactodea striata), yaitu sebesar 13,085%. mengetahui manfaat apa saja yang dapat

Tabel 4. Hasil identifikasi senyawa bioaktif ektsrak kuda laut H. comes secara kualitatif.

No Senyawa uji Hasil Kondisi Ideal


Warna lapisan atas lebih pekat
1 Flavonoid + dibandingkan lapisan bawah menunjukkan
flavonoid positif
2 Triterpenoid + Berwarna merah
3 Steroid + Berwarna biru atau hijau (paling luar)
4 Saponin + Terbentuk busa
5 Fenol Hidrokuinon + Cream-merah
Alkaloid:
- Mayer
6 - Terdapat endapan
- Wagner
- Dargendraf
7 Tanin - Terbentuk warna hijau – hitam
Keterangan: (+) ada; (-) tidak ada.

614 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Sari et al.

dimiliki dan dihasilkan dari sampel kuda laut Steroid memiliki kemampuan untuk
ini. Secara umum, hasil identifikasi senyawa berinteraksi dengan respon imun dan efek
bioaktif metabolit sekunder yang ada di antiinflamasi, namun penggunaan steroid
ekstrak etanol kuda laut secara kualitatif murni dinilai berbahaya sehingga digunakan
meliputi flavonoid, triterpenoid, steroid, kortikosteroid sebagai alternatif penggunaan
saponin, dan fenol hidrokuinon. Hasil dari aman senyawa steroid. Saponin merupakan
penelitian Rumagit et al. (2015) dari ekstrak glikosida alami yang terikat dengan steroid
etanol dari spons Lamellodysidea herbacea dan triterpena. Manfaat saponin antara lain
menyebutkan bahwa kandungan metabolit sebagai imunomodulator, anti tumor, anti
sekunder dari hasil skrining fitokimia me- kanker, antibiotik, anti virus, antiinflamasi,
liputi Flavonoid, Steroid, Saponin, Alkaloid, hipokolesterol, hepatoprotektan, dan anti
dan Tanin. hiperglikemik. Keberadaan saponin dapat di-
Hasil pengujian senyawa flavonoid ketahui dengan timbulnya busa pada peng-
pada kuda laut Hippocampus comes ujian fitokimia (Widodo dan Alan, 2010).
menunjukan hasil yang positif yakni warna
lapisan atas lebih pekat dibandingkan lapisan IV. KESIMPULAN
bawah. Flavonoid merupakan senyawa polar
karena mempunyai sejumlah gugus hidroksil. Penelitian ini dapat ditarik kesimpul-
Larutan yang digunakan pada saat ekstraksi an bahwa pada spesies kuda laut yang
adalah etanol yang bersifat polar. teridentifikasi secara morfometrik adalah
Secara umum senyawa polar larut Hippocampus comes. Kandungan proksimat
dalam pelarut polar seperti etanol. Etanol H.comes adalah kadar air 66,16 ± 0,33%
berfungsi sebagai pembebas flavonoid dari (basah) dan 10,33 ± 0,16% (kering), kadar
bentuk garamnya. Penambahan asam klorida abu 9,55 ± 0,15% (basah) dan 9,65 ± 0,16%
pekat berfungsi untuk protonasi flavonoid (kering), kadar lemak 1,18 ± 0,23% (basah)
hingga terbentuk garam flavonoid. Setelah dan 4,89 ± 0,37% (kering), kadar protein
penambahan tepung magnesium, hasil positif 22,73 ± 0,17% (basah) dan 69,83 ± 0,31%
ditunjukkan dengan perubahan warna larutan (kering), dan karbohidrat 0,39 ± 0,23 (basah)
menjadi hitam kemerahan. Warna hitam dan 5,50 ± 0,34 (kering). Komposisi asam
kemerahan yang dihasilkan menandakan amino hidrolisat dan tepung kuda laut terdiri
adanya flavonoid akibat dari reduksi oleh atas 9 jenis asam amino esensial, yaitu lisin,
asam klorida pekat dan magnesium leusin, isoleusin, fenilalalin, valin, metionin,
(Harborne, 1987). histidin, arginin, dan treonin dan 6 jenis asam
Senyawa bioaktif lainnya yang amino non esensial yaitu tirosin, alanin,
mendapatkan hasil positif adalah steroid dan glisin, serin, asam glutamat, dan asam
triterpenoid. Hal ini dibuktikan dengan aspartat. Hasil uji fitokimia secara kualitiatif
perubahan warna larutan menjadi biru atau senyawa bioaktif yang ada di ekstrak etanol
hijau pada saat ditambahkan kloroform dan H.comes antara lain: flavonoid, triterpenoid,
asam sulfat pekat yang menandakan adanya steroid, saponin, dan fenol hidrokuinon.
steroid dan ditengah-tengah terjadi pe-
rubahan larutan sampel menjadi merah UCAPAN TERIMA KASIH
sebelum menjadi hijau. Perubahan warna
tersebut menunjukkan bahwa sampel positif Ucapan terima kasih ditujukan kepada
mengandung senyawa triterpenoid. Steroid Ditjen Dikti, Kementerian Riset Teknologi
banyak dimanfaatkan pada hormon seksual dan Pendidikan Tinggi yang telah membiayai
untuk menjaga vitalitas, meningkatkan kerja penelitian ini melalui program BOPTN
kelenjar adrenalin, antiinflamasi dan me- dengan skema penelitian PUPT Tahun 2017
nurunkan rasio densitas tinggi pada jantung. Nomor: 011/ SP2H/ LT/ DRPM/ IV/ 2017

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 615
Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . .

atas nama Dr. Mala Nurilmala serta seluruh sel beta pankreas tikus diabetes
pihak yang telah membantu kelancaran melitus. Laporan Hasil Penelitian.
pelaksanaan penelitian ini. Hibah Bersaing 2010. Universitas
Riau. 120hlm.
DAFTAR PUSTAKA Kumaravel, K., S. Ravichandran, T. Bala-
subramanian, K.S. Subramanian, and
Arnanda, A.D., Ambariyanto, dan A. Ridlo . B.A. Bhat. 2015. Antimicrobial effect
2005. Fluktuasi kandungan proksimat of five seahorses species from Indian
kerang bulu (anadara inflata reeve) Coast. British J. of Pharmacology
di perairan Pantai Semarang. Ilmu and Toxicology, 1(2):62-66.
Kelautan 10(2):78-84. Lansida. 2011. High performance liquid
Balai Budidaya Laut Batam (BBLBatam). chromatography (HPLC). http://www.
2014. Potensi pengembangan budi- lansida.com. [Diakses tanggal 2 April
daya kuda laut (Hippocampus kuda) 2017].
di Kepulauan Riau. Tersedia pada: Lin, Q., J. Lin, and C. Wang. 2009.
http://bblbatam.djpb.kkp.go.id/?p=78 Biochemical composition of the wild
5. [Diakses tanggal 20 Agustus 2016]. and cultured seahorses, Hippocampus
Chang, C.H., N.H. Jang-Liaw, Y.S. Lin, Y.C. kuda Bleeker and Hippocampus
Fang, and K.T. Shao. 2013. Authenti- trimaculatus Leach. Aquaculture
cating the use of dried seahorse in the Research, 40:710-719.
tradisional Chinese medicine market Lin, Q., J. Lin, J. Lu, and B. Li. 2008.
in Taiwan using molecular forensics. Biochemical composition of six sea-
J. of Food and Drug Analysis, 21: horse species, Hippocampus sp., from
310-316. the Chinese coast. J. World Aquacult
Dwiputra, M.A. 2013. Pemeliharaan juwana Soc, 39:225–234.
Kuda Laut (Hippocampus barbouri) Linder, M.C. 1992. Biokimia nutrisi dan
dengan sistem resirkulasi. Tesis. metabolisme dengan pemakaian se-
Universitas Hasanuddin. 65hlm. cara kimia. Aminuddin, P. (penter-
Harborne, J.B. 1987. Metode fitokimia jemah). UI Press. Jakarta. 74hlm.
penuntun cara modern menganalisis Lourie, S.A., A.C.J. Vincent, and H.J. Hall.
tumbuhan. Padmawinata, K (penter- 1999. Seahorses: an identification
jemah). ITB. Bandung. 275hlm. guide to the world's species and their
Kamiya, T., Miyukigaoka, T. Shi, and conservation. Project Seahorse. Lon-
Ibaraki. 2002. Biological functions don UK. 214p.
and health benefits of amino acids. Lourie, S.A., S.J. Foster, E.W.T. Cooper, and
Food and Food Ingredients J., 68(3): A.C.J. Vincent. 2004. A guide to the
206-210. identification of seahorses. Project
Kang, N., S.Y. Kim, S. Rho, J.Y. Ko, and Seahorse and TRAFFIC. University
Y.J. Jeon. 2014. Antifatigue activity of British Columbia and World
of mixture of seahorse (Hippocampus Wildlife Fund. North America. 234p.
abdominalis) hydrolysate and red Mandila, S.P. dan N. Hidajati. 2013. Identi-
ginseng. Fisheries and Aquatic fikasi asam amino pada cacing sutra
Science, 20:1-8. (Tubifex sp.) yang diekstrak dengan
Karnila, R., A. Made, dan W. Tutik. 2011. pelarut asam asetat dan asam laktat.
Potensi ekstrakm hidrolisat, dan isolat UNESA J. of Chemistry, 2(1):103-
protein teripang pasir (Holothuria 109.
scabra J.) untuk menurunkan kadar Pangestuti, R., R. Bomi, S.W.A. Himaya, and
glukosa darah dan memperbaiki profil S.K. Kim. 2013. Optimization of

616 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Sari et al.

hydrolysis conditions, isolation, and The Association of Official Analytical


identification of neuroprotective pep- Chemist (AOAC). 2005. Official
tides derived from seahorse Hippo- methods of analysis. 18th ed. Asso-
campus trimaculatus. Amino Acids, ciation of Official Analytical
45:369-381. Chemist. Washington DC. 300p.
Panithanarak, T. 2015. Phylogeny of Thai Villanueva, R., J. Riba, C. Ruiz-Capillas,
seahorse infered from mitochondrial Gonzales AV, Baeta M. 2004. Amino
DNA cytochrome b gene. Pro- acid composition of early stages of
ceedings of the Burapha University cephalopods and effect of amino acid
International Conference 2015, 10-12 dietary treatments on Octopus vul-
July 2015, Bangsaen, Conburi. garis paralarvae. Aqualculture, 242
Thailand. 1010-1023pp. :455-478.
Purbasari, D. 2008. Produksi dan karak- West, E.S. and W.C. Todd. 1964. Text book
terisasi hidrolisat protein dari Kerang of biochemistry. The Mac millan. Co.
Mas Ngur (Atactodea striata). Skrip- New York. 226p.
si. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Widodo, A.D. and R.T. Alan. 2010.
77hlm. Pengunaan steroid dalam tata laksana
Qian, Z.J., K.H. Kang, and S.K. Kim. 2012. sepsis analisis kasus berbasis bukti.
Isolation and antioxidant activity Sari Pediatri, 11(6):387-394.
evaluation of two new phthalate Winarno, F.G. 2008. Kimia pangan dan gizi.
derivatives from seahorse, Hippo- PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakar-
campus Kuda Bleeker. Biotechnology ta. 112hlm.
and Bioprocess Enginering, 17:1031- Wu, X., B. Zhou, Y. Cheng, C. Zeng, C.
1040. Wang, and L. Feng. 2010. Com-
Rumagit, H.M., M.R.J. Runtuwene, dan S. parison of gender differences in
Sudewi. 2015. Uji fitokimia dan uji biochemical composition and nutri-
antioksidan dari ekstrak etanol spons tional value of various edible parts of
Lamellodysidea herbacea. J. Ilmiah the blue swimmer crab. J. Food
Farmasi, 4(3):183-192. Composition Analysis, 23:154-159.
Schweigert, B.S., H.R. Kraybill, and D.A. Zhang, J.S. and X.L. Lei. 2008. Extraction of
Greenwood. 2010. Amino acid com- glycoprotein from squid viscera and
position of fresh and cooked beef its immunomodulation. Mod. Food
cuts. J. Science Food and Nutrition, Sci. Technol., 24:167-170.
56(2):156-162.
Su, Y. and Y. Xu. 2015. Study on the Diterima : 30 Maret 2017
extraction and purification of glyco- Direview : 07 April 2017
protein from the yellow seahorse, Disetujui : 30 November 2017
Hippocampus kuda Bleeker. Food
Science and Nutrition, 3(4):302-312.

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 617

Vous aimerez peut-être aussi