Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
HASIL PENELITIAN
Abstract. The important function must be paid attention in waste management is landfill.
At the location, the collected waste must be isolated well for not making new problem for
surrounding environment. The existing of appropriate landfill location plan can minimize
waste impact. This research was conducted at Sumompo landfill waste area of Manado
Town by using survey method. Analysis variable of bio-geophysical referenced to SNI 03-
3241-1991 adjusting SNI 03-324–1994 and was conducted standardization by dividing
suitableness class of land is very suitable (good category), suitable enough (middle
category), and less suitable (poor category). Analysis of social condition was conducted
by viewing various response respondent level for existence of landfill location, then it
was conducted standardization with dividing people response level become positive,
neutral and negative. The result research, adequacy level of waste landfill Manado town
in measurement of mitigation plan for landfill location is categorized suitable enough
(middle category). The assessment is based on geophysical land review including suitable
enough (middle category). The assessment was based on geophysical review of land
including suitableness class II. For people encouragement was based on indicator of
landfill existence, in neutral tend to positive (neutral category by Mahawu and Buha
accepting by Tumintang, Sumompo, and waste collector).
____________________________________________________________
© Pusat Penelitian Lingkungan Hidup & Sumberdaya Alam (PPLH-SDA),
Lembaga Penelitian, Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia,
April 2009
2 E.J. R. KAWUNG & Z.E. TAMOD
sebagai suatu ekosistem. Rambo (1981) sekarang masih digunakan, walaupun dalam
menyatakan bahwa antara sistem sosial dan perkembangannya sering terjadi aksi demo
ekosistem saling berinteraksi. Kedua sistem penolakan oleh masyarakat sekitarnya.
mempertahankan integritasnya sebagai Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis
sistem yang dapat mengubah konfigurasi tingkat kelayakan lokasi TPA sampah
struktural menurut dinamika intervalnya. Sumompo berdasarkan kondisi lahan
Namun pada waktu yang sama masing- geofisik dan persepsi masyarakat sekitarnya.
masing sistem menerima input dan
mempengaruhi struktur dan fungsinya. METODE PENELITIAN
Secara rinci Rambo (1981) memodelkan Lokasi penelitian di laksanakan di
pada penekanan aspek hubungan pertama, wilayah TPA sampah Sumompo Kota
input dari ekosistem ke dalam sistem sosial Manado dengan menggunakan metode
(energi, materi dan informasi), kedua input survey. Wilayah kajian meliputi daerah yang
dari sistem sosial ke dalam ekosistem dibatasi oleh: batas TPA, batas ekologis,
(energi, materi dan informasi), ketiga batas sosial dan batas administrasi. Bahan
perubahan kelembagaan memperbaiki sistem yang digunakan diantaranya meliputi peta
sosial dalam respon kepada input dari rupa bumi Indonesia lembar Manado skala
sebuah ekosistem (primer atau sekunder dan 1:50.000 (sumber pembuatan peta lereng,
merupakan adaptasi), dan keempat, bentuk lahan dan aliran air permukaan), peta
perubahan ekosistem karena respon kepada geologi (sumber pembuatan peta geologi dan
input dari sistem sosial (primer atau zona sesar aktif), peta sumberdaya tanah dan
sekunder dan merupakan proses perubahan). eksplorasi lembar Manado (sumber
Terkait aspek sosial, permasalahan informasi jenis tanah) peta Kota Manado
sampah sering dikaitkan dengan perilaku (sumber peta administrasi dan penggunaan
masyarakat sebagai penimbul sampah. Fakta lahan), dokumen rencana tata ruang Kota
di lapangan menunjukkan, masih banyak Manado (sumber rencana peruntukan lahan),
masyarakat membuang sampah SNI 03-3241-1991 dan penyesuaian SNI 03-
sembarangan. Sementara pengetahuan akan 3241-1994 (sumber pengharkatan kelayakan
dampak dan pengolahan sampah turut dan kesesuaian lahan untuk lokasi TPA
mempengaruhi timbulan sampah, sehingga sampah) dan sampel tanah, kuesioner.
persepsi dari masyarakat akan sangat Prosedur pada tahap ini meliputi: (1)
menentukan pengurangan dampak dari Membuat peta wilayah TPA Sumompo
sampah. Hal ini menunjukkan bahwa dengan memperhatikan batas wilayah yang
lingkungan sosial masyarakat (sistem sosial) telah ditetapkan dan kemudian membuat
sebagai sistem terbuka dapat berinteraksi peta satuan lahan dengan cara tumpang
dengan sistem terbuka lainnya yakni susun peta geologi, peta lereng, peta jenis
biogeofisik (ekosistem). Hal ini dikarenakan tanah peta penggunaan lahan dan peta
sumber, jumlah, macam bahan dan teknik bentuk lahan; (2) Menentukan tingkat
pengelolaan merupakan satu sub sistem yang kelayakan regional setiap satuan lahan
dapat diketahui. Penduduk sebagai sub berdasarkan SNI 03-3241-1991 penyesuaian
sistem lain, berpengaruh terhadap jumlah SNI 03-3241-1994 yang disesuaikan untuk
sampah. Artinya kepadatan penduduk dan menghasilkan zona kelayakan TPA sampah.
aktivitas yang dilakukan membawa Caranya dengan memetakan jenis penutup
konsekuensi terhadap jumlah produksi lahan di luar daerah pemukiman dan
sampah (Murniyanto dan Ahlan, 2003) dan memperhatikan kelerengan dan
terhadap kebutuhan lahan untuk menampung mempertimbangkan zona bahaya geologi /
sampah. Untuk Kota Manado telah tersedia sesar aktif dan daerah patahan; (3)
fasilitas TPA Sumompo yang pada kondisi Menentukan sampel penelitian yang
3
TINGKAT KELAYAKAN LAHAN TPA SAMPAH KOTA MANADO..
dilakukan dengan cara menentukan populasi kesesuaian lahan secara geofisik untuk
penelitian fisik lahan yaitu satuan lahan lokasi TPA sampah; (5) Melakukan
Kecamatan Tuminting dan sekitarnya yang pengharkatan untuk mendapatkan kelas
ditentukan berdasarkan hasil tumpang susun kesesuaian lahan biofisik lokasi TPA
peta lereng, peta bentuk lahan dan peta sampah; (6) Melakukan penilaian tanggapan
penggunaan lahan. Sampel penelitian fisik responden terhadap lokasi TPA sampah
lahan ditentukan pada zona dekat TPA Sumompo menggunakan desain sampling
sampah Sumompo; (4) Mengamati dan tetap pada restricted random sample (sampel
mengukur parameter kriteria tahap dengan batasan-batasan) yang telah
kelayakan penyisih dalam SNI 03-3241- dikelompokkan lebih dahulu. Populasi
1991 penyesuaian SNI 03-3241-1994 untuk dibagi atas kelompok
TPA sampah guna mengetahui tingkat
berdasarkan area atau cluster, kemudian Analisis variabel data biogeofisik
pemilihan sampel dilakukan secara random mengacu pada SNI 03-3241-1991
sederhana yang disebut one stage cluster penyesuaian SNI 03-3241-1994.
sampling (Nazir, 2003). Untuk menghitung Selanjutnya dilakukan pengharkatan dengan
jumlah sampel digunakan Tabel Krecjie membagi kelas kesesuaian lahan secara fisik
(Sugiyono, 2002); (7) tanggapan responden menjadi tiga kelas yaitu: sangat sesuai
terhadap TPA sampah diukur dengan (kategori baik), cukup sesuai (kategori
memberikan angket dan wawancara dalam sedang), dan kurang sesuai (tidak sesuai
metode kuesioner berbentuk Skala Likert; berkategori jelek). Penentuan interval kelas
(8) Melakukan interpretasi melalui peta kesesuaian lahan secara fisik seperti yang
wilayah penelitian dan potensi kelayakan tersaji pada Tabel 1.
TPA berdasarkan batasan penelitian.
Selanjutnya membuat peta kesesuaian lahan.
Tabel 1. Kelas Kelayakan Lahan Potensial Lokasi TPA Sampah.
Kelas kesesuaian Kelas interval Keterangan
I 301 -410 Sangat sesuai
II 195 – 302 Cukup sesuai
III 86 – 194 Kurang sesuai
Peubah yang dianalisis dalam tahap mengenai pengetahuan tentang TPA sampah
selanjutnya yaitu data social masyarakat. dan persepsi terhadap TPA sampah. Masing-
Analisis kondisi sosial masyarakat dilakukan masing pertanyaan tersebut diberi nilai
dengan melihat variasi tingkat tanggapan (harkat) untuk mengetahui tingkat tanggapan
responden terhadap keberadaan lokasi TPA masyarakat. Pengharkatan dilakukan dengan
sampah. Tanggapan masyarakat terhadap membagi tingkat tanggapan masyarakat
keberadaan lokasi TPA sampah dipengaruhi menjadi tiga yaitu: positif, netral dan negatif.
oleh tingkat pengetahuan dan pendidikan. Kelas pengharkatan tanggapan masyarakat
Pengukuran tanggapan masyarakat terhadap terhadap rencana lokasi TPA Sampah pada
rencana lokasi TPA Sampah dilakukan Tabel 2.
dengan menyiapkan daftar pertanyaaan
Tabel 2 Kelas Tanggapan (Persepsi) Masyarakat Terhadap Keberadaan Lokasi TPA
Kelas Tanggapan Kelas Interval Keterangan
Positif 16 – 37 Setuju
Netral 38 – 59 Netral
Negatif 60 - 81 Menolak
Analisis selanjutnya, menentukan analisis data fisik lahan dan data sosial
rekomendasi lokasi TPA Sampah hasil masyarakat. Hasil analisis kesesuaian lahan
4 E.J. R. KAWUNG & Z.E. TAMOD
dibagi menjadi tiga kelas, yaitu sesuai, membandingkan antara kelas kesesuaian
cukup sesuai dan tidak sesuai. Penentuannya lahan secara fisik dan kelas tanggapan
dilakukan dengan metode checklist, yaitu masyarakat (Tabel 3).
Gambar 1 Histogram penilaian indikator dampak negatif dan dampak positif variabel persepsi serta
indikator pengaruh dan komposisi sampah variabel persepsi masyarakat sekitar TPA sampah .
Gambar 2 Histogram penilaian indikator kriteria TPA variabel persepsi dan indikator wawasan fungsi
kriteria TPA dan pengertian istilah TPA variabel pengetahuan masyarakat sekitar TPA
sampah.
Gambar 3 Histogram penilaian indikator keberadaan TPA variabel persepsi dan indikator
mereproduksi program variabel pengetahuan masyarakat sekitar TPA sampah.
Tabel 6 Hasil Pengharkatan Kriteria Regional Lokasi TPA Sampah Sumompo (Kondisi
Eksisting dan Perluasan).
Pengharkatan
Variabel
TPA Eksisting TPA Perluasan
Khusus
Kemiringan Lereng 0 1
Kondisi Geologi 1 1
Jarak Terhadap Badan Air 1 1
Jarak dari Pemukiman 0 1
Jarak dari Lapangan Terbang 1 1
Jumlah 3 5
Menurut Drake dan Pereira (2002) hasil mencapai jumlah maksimal (harkat lima)
pengharkatan pada Tabel 6 merupakan dan dapat dikatakan kurang layak jika di
faktor pembatas utama (indikator khusus) bawah jumlah maksimal. Selanjutnya
dalam penetapan lokasi TPA sampah yang dilakukan penilaian kesesuaian lahan lebih
berwawasan lingkungan, sehingga dikatakan terperinci untuk faktor-faktor penentu
layak untuk TPA sampah apabila harkat potensi lahan lokasi TPA Sumompo sebagai
8 E.J. R. KAWUNG & Z.E. TAMOD
kelanjutan dari penilaian tahap sebelumnya. sampah Sumompo eksisting dan perluasan di
Hasil pengharkatan karakteristik variabel sekitar lokasi TPA tersaji pada Tabel 7.
kriteria penyisih perencanaan lokasi TPA
Tabel 7 Pengharkatan Kriteria Penyisih Lokasi TPA Sampah Sumompo (Kondisi Eksisting
dan Perluasan).
Pengharkatan
Variabel
TPA Eksisting TPA Perluasan
Umum
Batas Administrasi 50 50
Pemilikan Hak Atas Tanah 30 9
Jumlah Pemilik Tanah 15 9
Geofisik
Permeabilitas Tanah 5 5
Pemanfaatan Air Tanah 15 15
Kedalaman Air Tanah 40 50
Intensitas Hujan 3 3
Bahaya Banjir 20 20
Transport Sampah 40 40
Keruangan
Daerah Lindung 20 20
Zona Penyangga 10 10
Kawasan Pertanian 3 3
Jumlah 251 244
Dalam penilaian pada Tabel 7 total Kesesuaian Lahan Untuk Lokasi TPA
nilai 251 untuk TPA eksisting dan nilai 244 Sampah Kota Manado
untuk lokasi perluasan. Pengharkatan Analisis kesesuaian lahan
dilakukan dengan membagi kelas kesesuaian dilaksanakan untuk menentukan tingkat
lahan secara fisik menjadi tiga kelas yaitu: kesesuaian lahan lokasi TPA sampah
sangat sesuai (kategori baik), cukup sesuai berdasarkan hasil analisis data fisik lahan
(kategori sedang) dan kurang sesuai dan data sosial masyarakat. Hasil analisis
(kategori jelek). Hasil penilaian berdasarkan kesesuaian lahan dibagi menjadi tiga kelas,
kelas pengharkatan pada kelas kesesuaian yaitu sesuai, cukup sesuai dan tidak sesuai.
lahan secara fisik tergolong cukup sesuai Penentuannya dilakukan dengan metode
dalam kategori sedang pada kelas kesesuaian checklist, yaitu membandingkan kelas
II (berdasar Tabel 3). kesesuaian lahan secara fisik dan kelas
tanggapan masyarakat (berdasar Tabel 3),
tersaji pada Tabel 8.
Tabel 8 Kesesuaian Lahan Untuk Lokasi TPA sampah Eksisting dan Perluasan.
Responden Kelas Persepsi masyarakat Tentang Kesesuaian lahan
Masyarakat kesesuaian Keberadaan TPA
fisik lahan Negatif Netral Positif
Tuminting II √ Cukup Sesuai
Sumompo II √ Cukup Sesuai
Mahawu II √ Cukup Sesuai
Buha II √ Cukup Sesuai
Pemulung II √ Cukup sesuai
9
TINGKAT KELAYAKAN LAHAN TPA SAMPAH KOTA MANADO..
Gambar 4 Peta kesesuaian lahan biogeofisik dan sosial lokasi TPA sampah Kota Manado.
pelayanan publik dalam pengelolaan sampah. Mahawu dan Buha, menerima oleh
Hal itu membawa konsekuensi hukum bahwa Tuminting, Sumompo dan Pemulung).
pemerintah merupakan pihak yang berwenang
dan bertanggung jawab di bidang pengelolaan DAFTAR PUSTAKA
sampah meskipun secara operasional Anonim Planing for Municipal Solid Waste
pengelolaannya dapat bermitra dengan badan Management. www.Practicalaction.org.
usaha. diunduh 20 Juni 2008.
UU No. 18 Tahun 2008 menyatakan, Bagchi. 1989. Construction and Monitoring
dalam menyelenggarakan pengelolaan of Sanitary Landfill. John Wiley and
sampah, pemerintahan kabupaten/kota Sons, New York.
mempunyai kewenangan: menetapkan lokasi Drake, M & G. Pereira. 2002. GIS for
tempat penampungan sementara, tempat Landfill, www.idrisi.clarku.edu.
pengolahan sampah terpadu, dan/atau tempat Hardjowigeno. 2003. Ilmu Tanah. CV
pemrosesan akhir sampah; dengan melakukan Akademika Pressindo. Jakarta.
pemantauan dan evaluasi secara berkala setiap Hsieh, H., P. Tian & D. Raghu. 2000.
6 (enam) bulan selama 20 (dua puluh) tahun Leaching of metals from water treatment
terhadap tempat pemrosesan akhir sampah plant. The Practice Periodical of
dengan sistem pembuangan terbuka yang telah Hazardous, Toxic and Radioactive
ditutup; dan menyusun, menyelenggarakan Waste Management. 4 (4): 134-139.
sistem tanggap darurat pengelolaan sampah Mileti, D. S. 1999. Disasters by Design.
sesuai dengan kewenangannya. Sementara Washington, DC: Joseph Henry Press.
penetapan lokasi tempat pengolahan sampah Murniyanto E. & M. Ahlan, 2003. Pengaruh
terpadu dan tempat pemrosesan akhir sampah Penggunaan Bio-Starter EM-4 terhadap
merupakan bagian dari rencana tata ruang Kualitas Kompos Sampah Organik Kota
wilayah kabupaten/kota sesuai dengan Surakarta. BioSMART. 5 (1): 68-72.
peraturan perundang-undangan. Menurut Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Ghalia
Mileti (1999) tata ruang tersebut merupakan Indonesia, Jakarta.
alat mitigasi. Rambo, A.T. 1981. Conceptual Approaches
KESIMPULAN to Human Ecology: A Sourcebook on
1. Tingkat kelayakan lahan TPA sampah Alternative Paradigms For the Study of
kota Manado dalam ukuran/tindakan Human Interacions with the
mitigasi perencanaan lokasi TPA Environment. East-West Environment
tergolong cukup sesuai (kategori and Policy Institute Honolulu, Hawai.
sedang). Penilaian tersebut berdasar Sitorus, S. R. P. 1998. Evaluasi Sumberdaya
kajian geofisik lahan masuk kelas Lahan. Tarsito, Bandung.
kesesuaian II. Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian.
2. Untuk dukungan masyarakat berdasar Alfabeta. Bandung.
indikator keberadaan TPA, bersifat
netral ke positif (kategori netral oleh ISSN 1412-3487