Vous êtes sur la page 1sur 12

Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552

Vol.8. No 2, September 2019

HUBUNGAN GANGGUAN FUNGSI FISIK DAN DUKUNGAN


KELUARGA DENGAN HARGA DIRI LANSIA DI
PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2019
Firza Fachrunnisa1), Daryanto2), Vevi Suryenti Putri3)
1,2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Baiturrahim, Jambi
Email : firzafachunnisa97@gmail.com

ABSTRACT
Health problems often experienced by the elderly are one of the psychological problems
of self-esteem. Self-esteem in the elderly that is not treated will cause low self-esteem
problems, factors that affect self-esteem are impaired physical function and low family
support. Problems that are often experienced by the elderly are impaired physical
function and lack of family support. This study aimed to determine the correlation of
physical function impairment and family support with elderly self-esteem at the public
health center Putri Ayu Jambi city year 2019. This is a quantitative research by using
cross sectional design. Populations were all elderly aged 60-70 who visited at the public
health center Putri Ayu Jambi city year 2018 as many as 5655 people. Samples were 95
respondents, it used accidental sampling technique. This study was conducted from May
16th – 29th 2019. The collecting of data used questionnaire. It analyzed as univariate and
bivariate by using chi-square test. The findings indicated that as many as 65.3% have
good family support for the elderly, as many as 67.4% elderly experience mild physical
impairment and as many as 38.9% the elderly have low self-esteem. On the statistical test
indicated that there is significant correlation between physical function impairment (p-
value 0.000) and family support (p-value 0.007) with elderly self-esteem at the public
health center Putri Ayu Jambi city year 2019. It is expected to health personnel at the
public health center to increase counseling about elderly health and self-esteem and also
increase counseling to elderly families about family support needed by the elderly,
especially about physical changes for the elderly, praise for the elderly, elderly needs and
health conditions of the elderly.
Keywords : Elderly, family support, physical function Impairment

ABSTRAK
Masalah kesehatan yang sering dialami oleh lansia yaitu masalah psikologis salah satunya
harga diri. Harga diri pada lansia yang tidak ditangani akan menimbulkan masalah harga
diri rendah, faktor yang mempengaruhi harga diri yaitu gangguan fungsi fisik dan
dukungan keluarga yang rendah. Masalah yang sering dialami lansia adalah gangguan
fungsi fisik dan kurangnya dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan gangguan fungsi fisik dan dukungan keluarga dengan harga diri
lansia di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi tahun 2019. Penelitian merupakan penelitian
kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu seluruh lansia usia
60-70 tahun yang berkunjung di Puskesmas Putri Ayu tahun 2018 sebanyak 5655 orang.
Sampel sebanyak 95 responden menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini
dilakukan dari tanggal 16 - 29 Mei 2019. Data diambil menggunakan kuesioner. Peneliti
menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebanyak 65,3% dukungan keluarga pada lansia baik, sebanyak
67,4% lansia mengalami gangguan fungsi fisik ringan dan sebanyak 38,9% lansia
mempunyai harga diri rendah. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang
bermakna antara gangguan fungsi fisik (p-value 0,000) dan dukungan keluarga (p-value

232
Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552
Vol.8. No 2, September 2019

0,007) dengan harga diri lansia di Puskesmas Putri Ayu Jambi tahun 2019. Diharapkan
agar petugas kesehatan di Puskesmas meningkatkan penyuluhan tentang kesehatan lansia
dan harga diri lansia dan juga meningkatkan penyuluhan kepada keluarga lansia tentang
dukungan keluarga yang di butuhkan oleh lansia terutama tentang perubahan-perubahan
fisik bagi lansia, pujian untuk lansia, kebutuhan lansia dan kondisi kesehatan lansia.
Kata Kunci : Dukungan keluarga, gangguan fungsi fisik, lansia

PENDAHULUAN 20 Puskesmas yang memiliki jumlah


Jumlah lansia diperkirakan lansia terbanyak yaitu 5655 orang.
lebih dari 629 juta jiwa (satu dari 10 Jumlah jumlah kunjungan lansia
orang berusia lebih dari 60 tahun), bulan Januari-Maret 2019 yaitu
dan pada tahun 2025 di seluruh sebanyak 2.205 orang.
dunia, lanjut usia akan mencapai 1,2 Lansia suatu proses
miliyar. Secara demografis pada menghilangnya secara perlahan-
tahun 2005-2010 jumlah lansia akan lahan kemampuan jaringan untuk
sama dengan jumlah balita, yaitu memperbaiki diri dan
sekitar 19,3 juta jiwa (±9%) dari mempertahankan struktur dan fungsi
jumlah penduduk. Bahkan pada normalnya sehingga tidak dapat
tahun 2010-2025 Indonesia akan bertahan terhadapa jejas (termasuk
menduduki peringkat negara dengan infeksi) dan memperbaiki kerusakana
struktur dan jumlah penduduk lansia, yang diderita (Direja, 2011 : 101).
India dan Amerika Serikat, dengan Masalah kesehatan yang paling
umur harapan hidup di atas 70 tahun sering dialami oleh lansia yaitu
(Nugroho, 2014:2). masalah psikologis diantaranya
Hasil proyeksi penduduk adalah depresi (Pieter & Lubis,
2010-2035, Indonesia akan 2017:92). Depresi pada lansia dapat
memasuki periode lansia (ageing), dipengaruhi oleh berbagai faktor
dimana 10% penduduk akan berusia salah satunya adalah harga diri.
60 tahun ke atas, di tahun 2020. Harga diri merupakan salah satu
Sebaran penduduk lansia menurut aspek penting dalam psikologis.
provinsi, dimana provinsi dengan Harga diri seseorang dapat
persentase lansia tertinggi adalah DI mengalami penurunan akibat
Yogyakarta (13,4%) dan terendah evaluasi negatif terhadap diri sendiri
adalah Papua (2,8%). Sedangkan di dan kemampuan diri. Perasaan tidak
Jambi sebanyak 6,5% (Kemenkes RI, berharga, tidak berarti, dan rendah
2016:2). Jumlah penduduk Provinsi diri yang berkepanjangan akibat
Jambi tahun 2015 sebanyak evaluasi negatif inilah yang disebut
3.402.052 jiwa yang terdiri dari laki- dengan harga diri rendah (Sutejo,
laki sebanyak 1.736.049 orang dan 2017:77).
perempuan sebanyak 1.666.003 Menurut Nurdin (2011:62)
orang (Dinkes Provinsi Jambi, 2016). harga diri (self-respect) adalah
Data yang didapatkan di Dinas penilaian individu terhadap diri
Kesehatan Kota Jambi pada tahun sendiri bertolak dari persepsinya
2018 meperlihatkan bahwa terhadap penilaian lingkungan
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi eksternal pada dirinya. Harga diri
merupakan salah satu puskesmas dari bersifat ekstrinsik, yang dibedakan

233
Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552
Vol.8. No 2, September 2019

sebagai harga diri yang rendah (low memberi kegiatan sesuai kemampuan
self-respect), tinggi (high self- klien, meningkatkan kontak dengan
respect), dan berlebihan (excessive orang lain, menggali kekuatan klien,
self-respect). Menurut Syam’ani dorong mengungkapkan pikiran dan
(2011), lansia yang mengalami harga perasaannya, bantu melihat prestasi
diri rendah memiliki perasaan malu, dan kemapuan klien, bantu mengenal
kurang percaya diri, minder, tidak harapan, mengevaluasi diri,
berguna, rendah diri, tidak mampu, membantu klien mengungkapkan
tidak sempurna, menyalahkan diri, upaya yang bisa digunakan dalam
menarik diri dan keinginan yang menghadapi masalah, menetapkan
tidak tercapai, seperti keinginan tujuan yang nyata, mantu klien
untuk kembali berkumpul dengan mengungkapkan beberapa rencana
teman-teman dan keinginan untuk menyelesaikan masalah, membantu
dapat melakukan aktivitas yang memilih cara yang sesuai untuk
sebelumnya dapat dilakukan. klien, membantu klien untuk
Menurut Muhith (2015) faktor mengubah perilaku negatif dan
yang mempengaruhi harga diri salah mempertahankan perilaku positif,
satunya adalah gangguan fisik dan sikap keluarga, empati, mengontrol
system keluarga yang tidak klien, memberi pujian pada klien
berfungsi. Keluhan fisik yang sering (Yosep, 2016:265).
dialami lansia adalah sakit kepala, Berdasarkan survey awal yang
nyeri punggung, gangguan perut dan dilakukan pada April 2019 terhadap
pencernaan, keluhan seksual dan 10 lansia di Puskesmas Putri Ayu
napas pendek. Secara umum Kota Jambi, 5 lansia mengatakan
perubahan fisik pada masa lansia merasa malu terhadap diri sendiri,
yaitu menurunnya fungsi panca merasa takut sesuatu terjadi pada
indra, minat dan fungsi organ seksual dirinya, tidak dapat hidup mandiri
dan kemampuan motorik. ketika keluarga sedang bepergian, 3
Perubahan-perubahan di usia lanjut lansia mengatakan tidak merasa takut
sering menyebabkan mereka saat terjadi sesuatu pada dirinya,
mengalami konflik dengan sesama dapat menyesuaikan diri dengan
lansia, anak sendiri, sanak saudara, lingkungan sekitar, merasa
suami istri, agama dan pribadi (Pieter dibutuhkan dalam keluarga, 2 lansia
& Lubis, 2017:92). mengatakan pandangan diri sendiri
Dampak gangguan fungsi fisik lebih baik dengan orang lain dan
akan memperburuk penyakit- menerima diri anda apa adanya.
penyakit kronis yang sudah ada Empat dari 10 lansia
sebelumnya. Berbagai penyakit mengatakan keluarga mau merawat
kronis yang dapat diperberat oleh dan mendengarkan keluhan-keluhan
adanya faktor stres antara lain yang dirasakannya dan keluarga
kencing manis, sakit jantung, strok, memberikan perhatian terhadap
hipertensi, dan lain sebagainya perubahan fisik yang saya alami, 3
(Maryam, 2010). lansia mengatakan keluarga tidak
Sistem keluarga dalam pernah memberikan informasi
meningkatkan harga diri adalah tentang kesehatan yang saya alami
menjalin hubungan saling percaya, dan keluarga menyarankan saya

234
Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552
Vol.8. No 2, September 2019

untuk rutin mengikuti kegiatan penelitian ini yaitu seluruh lansia


kesehatan di Puskesmas atau yang berkunjung di Puskesmas Putri
Posyandu lansia, 3 lansia Ayu Kota Jambi tahun 2018
mengatakan keluarga menemani saya sebanyak 5655 orang, sampel dalam
ke fasilitas kesehatan, keluarga penelitian ini adalah 95 responden.
menghargai pendapat saya dan Teknik pengambilan sampel dalam
keluarga menerima saya apa adanya penelitian ini dengan accidental
dengan segala keterbatasan. sampling. Pengumpulan data dalam
Tiga lansia mengatakan susah penelitian ini dilakukan melalui
bergerak dan jika beraktifitas mudah pengisian kuesioner. Penelitian ini
lelah dan mengalami nyeri dilakukan pada tanggal 16 - 29 Mei
punggung, 5 lansia mengatakan 2019. Peneliti menggunakan analisa
pengelihatan mulai tidak jelas dan univariat dan bivariat dengan uji
sering salah orang dan sering statistik chi – square.
mengalami sakit perut, 2 lansia
mengatakan merasa biasa saja masih HASIL DAN PEMABAHASAN
bisa beraktifitas meskipun tidak a. Gambaran dukungan keluarga
seperti dulu lagi karena kondisi pada lansia di Puskesmas Putri
umur. Berdasarkan observasi terlihat Ayu Jambi tahun 2019
4 lansia yang lebih banyak Hasil penelitian menunjukan
menunduk dan kontak mata kurang, bahwa 65,3% dukungan keluarga
3 lansia terlihat memperhatikan saat pada lansia baik dan 34,7%
diberi pertanyaan, dan 3 lansia dukungan keluarga pada lansia
lainnya terlihat malu-malu saat kurang baik. Hasil menunjukan
ditanya dan bicaranya lambat. bahwa dukungan informasional
. lansia lebih banyak mengatakan
METODE PENELITIAN keluarga selalu menjelaskan
Penelitian ini merupakan mengenai penyakit yang biasa
penelitian cross sectional yang diderita oleh lansia.
bertujuan untuk mengetahui Tabel 1 Distribusi Frekuensi
hubungan gangguan fungsi fisik dan Responden Dukungan Keluarga
dukungan keluarga dengan harga diri pada lansia di Puskesmas Putri
lansia di Puskesmas Putri Ayu Kota Ayu Jambi tahun 2019
Jambi tahun 2019. Populasi dalam
No Dukungan Keluarga (org) (%)
1 Kurang Baik 33 34,7
2 Baik 62 65,3
Jumlah 95 100
Dukungan penilaian lansia lebih lebih banyak mengatakan keluarga
banyak mengatakan keluarga menyemangati agar tetap sehat.
mendukung untuk beraktivitas di luar Hasil penelitian menunjukan
rumah. Dukungan instrumental lansia bahwa dukungan informasional
lebih banyak mengatakan keluarga lansia lebih banyak mengatakan
mendukung untuk menciptakan suatu keluarga selalu menjelaskan
karya seperti membuat kerajinan mengenai penyakit yang biasa
tangan Dukungan emosional lansia diderita oleh lansia (71,6%),

235
Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552
Vol.8. No 2, September 2019

sedangkan yang menjawab kadang- membimbing dan menengahi


kadang adalah keluarga pemecahan masalah, sebagai sumber
mengingatkan tentang perubahan- dan validator indentitas anggota
perubahan fisik bagi lansia (13,7%). keluarga diantaranya memberikan
Keluarga berfungsi sebagai support, penghargaan, dan perhatian
sebuah kolektor dan diseminator (Setiadi, 2010 : 22).
(penyebar) informasi tentang dunia. Hasil penelitian menunjukan
Menjelaskan tentang pemberian bahwa dukungan instrumental lansia
saran, sugesti, informasi yang dapat lebih banyak mengatakan keluarga
digunakan mengungkapkan suatu mendukung untuk menciptakan suatu
masalah. Manfaat dari dukungan ini karya seperti membuat kerajinan
adalah dapat menekan munculnya tangan (66,3%), sedangkan yang
suatu stressor karena informasi yang menjawab kadang-kadang adalah
diberikan dapat menyumbangkan keluarga menyiapkan apa yang anda
aksi sugesti yang khusus pada butuhkan (15,8%). Keluarga
individu. Aspek-aspek dalam merupakan sebuah sumber
dukungan ini adalah nasehat, usulan, pertolongan praktis dan konkrit,
saran, petunjuk dan pemberian diantaranya: kesehatan penderita
informasi. Dukungan keluarga dalam hal kebutuhan makan dan
mempunyai fungsi informasional minum, istirahat, terhindarnya
yang dapat memberikan naseat, penderita dari kelelahan. Keluarga
usulan, saran, petunjuk dan mempunyai fungi ekonomi yaitu
memberikan informasi (Setiadi, 2010 untuk memenuhi kebutuhan
: 22). sandang, pangan dan papan melalui
Hasil penelitian ini sejalan bekerja (Setiadi, 2010:22).
dengan penelitian yang dilakukan Hasil penelitian menunjukan
oleh Susilowati dan Sari (2014) bahwa dukungan emosional lansia
dukungan keluarga dalam lebih banyak mengatakan keluarga
meningkatkan harga diri lansia di menyemangati agar tetap sehat
Dusun Margorejo Desa Manggis (47,4%), sedangkan yang menjawab
Kecamatan Ngancar. Hasil kadang-kadang adalah keluarga turut
penelitian tentang dukungan merasakan kesedihan melihat kondisi
informasional termasuk kategori kesehatan lansia (21,1%). Keluarga
kurang yaitu 21 responden (58,3) sebagai tempat yang aman dan damai
yang memberikan dukungan untuk istirahat dan pemulihan serta
keluarga kurang pada lansia. membantu penguasaan terhadap
Hasil penelitian menunjukan emosi. Aspek-aspek dari dukungan
bahwa dukungan penilaian lansia emosional meliputi dukungan yang
lebih banyak mengatakan keluarga diwujudkan dalam bentuk afeksi,
mendukung untuk beraktivitas di luar adanya kepercayaan, perhatian,
rumah (40%), sedangkan yang mendengarkan dan didengarkan.
menjawab kadang-kadang adalah Hasil penelitian didukung oleh
keluarga memberi pujian setiap apa penelitian Suryenti (2017) bahwa
yang telah dilakukan (28,4%). dari segi dukungan emosional
Keluarga bertindak sebagai sebuah menunjukkan bahwa responden
bimbingan umpan balik, lebih banyak yang menyatakan

236
Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552
Vol.8. No 2, September 2019

bahwa keluarga jarang turut yang mempunyai gangguan fisik


merasakan apa yang dirasakan sedang terbanyak kekurangan cairan
anggota keluarga dan jarang seperti mengendur atau terlihat tipis
membantu anggota keluarga (84,2%), merasa sulit berjalan karena
dengan ikhlas. kaki sakit (83,2%) dan mengalami
Untuk itu diharapkan agar dapat kesulitan membaca (71,6%).
meningkatkan dukungan pada pasien Sedangkan lansia yang merasa
lansia dengan cara melakukan mempunyai gangguan fisik ringan
penyuluhan secara individu kepada dikarenakanblansia merasa tidak
keluarga. mengalami gangguan seperti mudah
terluka dan susah untuk sembuh
b. Gambaran gangguan fungsi fisik (89,5%) dan lansia tidak merasa
pada lansia di Puskesmas Putri mengalami gangguan pendengaran
Ayu Jambi tahun 2019 (83,2%). Bedasarkan distribusi
Hasil penelitian menunjukan gangguan fungsi fisik lansia dapat
bahwa 67,4% gangguan fungsi fisik dilhat tabel berikut ini:
yang di alami lansia yaiitu gangguan Tabel 2 Distribusi Frekuensi
fisik ringan dan 32,6% gangguan Responden Gangguan Fungsi Fisik
fisik yang di alami lansia yaitu pada lansia di Puskesmas Putri
gangguan fisik sedang. Hasil Ayu Jambi tahun 2019
penelitian menunjukan bahwa lansia

No Gangguan Fungsi Fisik n (orang) %


1 Mengalami gangguan fisik sedang 31 32,6
2 Mengalami gangguan fisik ringan 64 67,4
Jumlah 95 100
Gangguan fungsi fisik diartikan Hasil penelitian menunjukkan
sebagai seseorang yang fisik bahwa lansia lebih banyak
mengalami masalah sehingga mengalami gangguan fungsi fisik
menimbulkan kelainan didalam yang ringan, namun lansia lebih
berinteraksi dengan lingkungan banyak yang mengalami kekurangan
sosialnya. Lansia sering timbul cairan seperti mengendur atau
depresi secara diam-diam, yaitu yang terlihat tipis, merasa sulit berjalan
menonjol hanya gangguan fisik saja karena kaki sakit dan mengalami
seperti sakit kepala, jantung kesulitan membaca. Untuk itu
berdebar-debar, nyeri pinggang, diharapkan agar keluarga tetap
gangguan pencernaan dan lain-lain. memberikan dukungan kepada lansia
Semakin bertambahnya umur agar lansia dapat termotivasi untuk
manusia, terjadi proses penuaan melakukan pencegahan penyakit
secara degeneratif yang akan yang kronis dengan meningkatkan
berdampak pada perubahan- kesehatan.
perubahan pada diri manusia, tidak
hanya perubahan fisik, tetapi juga c. Gambaran harga diri pada lansia
kognitif, perasaan, sosial dan sexual di Puskesmas Putri Ayu Jambi
(Maryam, 2010). tahun 2019

237
Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552
Vol.8. No 2, September 2019

Hasil penelitian menunjukan keseluruhan, puas dengan diri sendiri


bahwa 38,9% lansia mempunyai (17,9%) dan merasa bahwa dirinya
harga diri rendah, 36,8% lansia baik (16,8%). Bedasarkan distribusi
mempunyai harga diri tinggi dan gambaran harga diri lansia dapat
24,2% lansia mempunyai harga diri dilihat table 3. Menurut Nurdin
normal. (2011:62) harga diri (self-respect)
Hasil analisis tabel di atas adalah penilaian individu terhadap
menunjukan bahwa lansia yang diri sendiri bertolak dari persepsinya
merasa mempunyai harga diri tinggi terhadap penilaian lingkungan
dikarenakan responden lebih banyak eksternal pada dirinya. Harga diri
menjawab sangat setuju bahwa bersifat ekstrinsik, yang dibedakan
dirinya cukup berharga, setidak- sebagai harga diri yang rendah (low
tidaknya sama dengan orang lain self-respect), tinggi (high self-
(34,7%), merasa bahwa dirinya respect), dan berlebihan (excessive
mampu mengerjakan sesuatu seperti self-respect).
apa yang dapat dilakukan orang lain Tabel 3 Distribusi Frekuensi
(58,9%). Sedangkan lansia yang Harga Diri pada lansia di
merasa mempunyai harga diri rendah Puskesmas Putri Ayu Jambi tahun
dikarenakan masih ada responden 2019
yang menjawab netral secara
No Harga Diri N %
(orang)
1 Harga diri rendah 37 38,9
2 Harga diri normal 23 24,2
3 Hrga diri tinggi 35 36,8
Jumlah 95 100
Menurut Syam’ani (2011), pertolongan jika ada masalah
lansia yang mengalami harga diri terutama kesehatan.
rendah memiliki perasaan malu,
kurang percaya diri, minder, tidak d. Hubungan gangguan fungsi fisik
berguna, rendah diri, tidak mampu, dengan harga diri lansia di
tidak sempurna, menyalahkan diri, Puskesmas Putri Ayu Jambi tahun
menarik diri dan keinginan yang 2019.
tidak tercapai, seperti keinginan Berdasarkan hasil penelitian
untuk kembali berkumpul dengan didapatkan dari 31 responden yang
teman-teman dan keinginan untuk mengalami gangguan fungsi fisik
dapat melakukan aktivitas yang sedang, sebagian besar 25 responden
sebelumnya dapat dilakukan. Masih (80,6%) mempunyai harga diri
adanya lansia yang merasa kurang rendah, 64 responden yang
puas dengan diri sendiri dan merasa mengalami gangguan fungsi fisik
bahwa dirinya kurang baik. ringan, sebagian besar 33 responden
Diharapkan agar lanisa dapat (51,6%) responden mempunyai harga
mencari dukungan yang terdekat diri tinggi.
yaitu keluarga sebagai tempat
bercerita dan tempat mencari

238
Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552
Vol.8. No 2, September 2019

Tabel 4 Hubungan Harga Diri Lansia di Puskesmas


Gangguan Fungsi Fisik dengan Putri Ayu Jambi tahun 2019
Penghargaan Diri
Jumlah p-
No Gangguan Fungsi Fisik Rendah Normal Tinggi
value
n % n % n % n %
1. Mengalami gangguan
25 80,6 4 12,9 2 6,5 31 100 0.000
fungsi fisik sedang
2. Mengalami gangguan
12 18,8 19 29,7 33 51,6 64
fungsi fisik ringan 100
Jumlah 37 38,9 23 24,2 35 36,8 95 100
Hasil uji statistik diperoleh nilai dengan respon psikososiat pada
p-value 0,000. Hasil ini lansia di Keturahan Kembangarum
menunjukkan bahwa ada hubungan Semarang. Hasil menunjukkan
yang bermakna antara gangguan bahwa hubungan antara Perubahan
fungsi fisik dengan harga diri lansia fungsi fisik dengan respon
di Puskesmas Putri Ayu Jambi tahun psikososial Lansia diperoleh p value
2019. = 0,000 ( p<0,05) yang berarti
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
bahwa responden yang mengalami antara perubahan fungsi fisik dan
gangguan fungsi fisik sedang lebih denga respon psikososial lansia.
banyak yang mempunyai harga diri Gangguan fungsi fisik diartikan
rendah (80,6%) dan sebaliknya sebagai seseorang yang fisik
responden yang mengalami mengalami masalah sehingga
gangguan fungsi fisik ringan yang menimbulkan kelainan didalam
baik lebih banyak yang mempunyai berinteraksi dengan lingkungan
harga diri sedang (51,6%). Namun sosialnya. Lansia sering timbul
masih ada responden yang depresi secara diam-diam, yaitu yang
mempunyai mengalami gangguan menonjol hanya gangguan fisik saja
fisik ringan tetapi harga diri rendah, seperti sakit kepala, jantung
hal ini dikarenkan responden tersebut berdebar-debar, nyeri pinggang,
kurang mendapatkan informasi gangguan pencernaan dan lain-lain.
mengenai kesehatan serta Semakin bertambahnya umur
dipengaruhi oleh faktor yang lain manusia, terjadi proses penuaan
seperti dukungan keluarga. Keadaan secara degeneratif yang akan
tersebut memperlihatkan bahwa berdampak pada perubahan-
gangguan fungsi fisik memegang perubahan pada diri manusia, tidak
peranan yang penting bagi responden hanya perubahan fisik, tetapi juga
harga diri lansia, hal itu adalah kognitif, perasaan, sosial dan sexual
sesuatu yang wajar karena mereka (Maryam, 2010).
yang kesehatannya baik akan dapat Hasil penelitian menunjukkan
mengerti cara melakukan menjaga bahwa ada hubungan gangguan
kesehatan. fungsi fisik dengan harga diri lansia.
Hasil penelitian ini sejalan Lansia lebih banyak mengalami
dengan penelitian yang dilakukan gangguan fungsi fisik kekurangan
oleh Nugroho (2017) perubahan cairan seperti mengendur atau
fungsi fisik dan dukungan keluarga terlihat tipis, sulit berjalan karena

239
Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552
Vol.8. No 2, September 2019

kaki sakit dan mengalami kesulitan diri tinggi. Hasil uji statistik
membaca. Sedangkan untuk harga diperoleh nilai p-value 0,007. Hasil
diri lansia lebih banyak yang merasa ini menunjukkan bahwa ada
kurang puas dengan diri sendiri. hubungan yang bermakna antara
Untuk itu diharapkan agar petugas dukungan keluarga dengan harga diri
kesehatan dapat memberikan lansia di Puskesmas Putri Ayu Jambi
penyuluhan langsung kepada lansia tahun 2019. Hasil penelitian
mengenai gangguan fungsi fisik yang menunjukkan bahwa responden yang
umum dialami oleh lansia sehingga memiliki dukungan keluarga yang
lansia dapat menerima perubahan- kurang baik lebih banyak yang
perubahan yang terjadi pada dirinya. mempunyai harga diri rendah
(60,6%) dan sebaliknya responden
e. Hubungan dukungan keluarga yang memiliki dukungan keluarga
dengan harga diri lansia di yang baik lebih banyak yang
Puskesmas Putri Ayu Jambi mempunyai harga diri tinggi
tahun 2019 (43,5%). Keadaan tersebut
Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa dukungan
didapatkan dari 33 responden yang keluarga memegang peranan yang
memiliki dukungan keluarga yang penting bagi responden terhadap
kurang baik, sebagian besar 20 harga diri lansia, hal itu adalah
responden (60,6%) mempunyai harga sesuatu yang wajar karena mereka
diri rendah dan dari 62 responden yang lebih baik dukungan
yang memiliki dukungan keluarga keluarganya akan termotivasi dan
yang baik, sebagian besar 27 mempunyai keinginan untuk
responden (43,5%) mempunyai harga meningkatkan harga dirinya.
Tabel 5 Hubungan Harga Diri Lansia di Puskesmas
Dukungan Keluarga dengan Putri Ayu Jambi tahun 2019
Penghargaan diri p-
Dukungan Jumlah
No Rendah Normal Tinggi value
Keluarga
n % n % n % n %
1. Kurang Baik 20 60,6 5 15,2 8 24,2 33 100
2. Baik 17 27,4 18 29,0 27 43,5 62 100 0,007
Jumlah 37 38,9 23 24,2 35 36,8 95 100
Hasil penelitian Perdana (2018) keluarga dipandang sebagai bagian
hubungan antara dukungan keluarga yang tidak terpisahkan dalam
dengan harga diri pada pensiunan lingkungan keluarga. Anggota
TNI. Hasil analisis data mendapati keluarga memandang bahwa orang
hasil koefisien korelasi (rxy) = 0,81 yang bersifat mendukung selalu siap
dan signifikansi (p) = 0,000; p < memberikan pertolongan dan
0,01. Sumbangan efektif dukungan bantuan jika diperlukan (Friedman
keluarga terhadap harga diri sebesar ,1998 dalam Setiadi, 2010).
66%. Sesuai dengan teori dukungan Dukungan emosional yang
keluarga pada lansia adalah sikap, paling bermakna adalah dukungan
tindakan dan penerimaan keluarga emosional dari keluarga lansia.
terhadap anggotanya. Anggota Setiawati & Dermawan (2015)

240
Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552
Vol.8. No 2, September 2019

mengemukakan bahwa lansia akan menyiapkan apa yang anda butuhkan


merasa lebih aman apabila hidup dan turut merasakan kesedihan
ditengah-tengah keluarga yang melihat kondisi kesehatan lansia.
penuh dengan dukungan Keluarga tetap memberikan
emosional. Keluarga mempunyai dukungan kepada lansia agar lansia
fungsi psikologis yaitu dapat termotivasi untuk
memberikan kasih sayang dan rasa meningkatkan kesehatan.
aman, memberikan perhatian di
antara anggota keluarga, membina SIMPULAN
pendewasaan kepribadian anggota 1. Sebanyak 38,9% lansia
keluarga, memberikan identitas mempunyai harga diri rendah,
keluarga. 36,8% lansia mempunyai harga
Dampak dari kurangnya diri tinggi dan 24,2% lansia
dukungan dari keluarga dapat mempunyai harga diri normal
mengakibatkan, lansia merasa tidak 2. Sebanyak 65,3% dukungan
nyaman dan tidak dapat menerima keluarga pada lansia baik dan
diri dengan perubahan-perubahan 34,7% dukungan keluarga pada
yang terjadi. Lansia menjadi tidak lansia kurang baik
percaya diri, cenderung untuk 3. Sebanyak 67,4% gangguan fungsi
menyalahkan diri, memiliki harga fisik yang di alami lansia yaiitu
diri yang rendah , lansia merasa tidak gangguan fisik ringan dan 32,6%
berguna, tidak berdaya, putus asa, gangguan fisik yang di alami
kekecewaan, rasa kesal, bersalah dan lansia yaitu gangguan fisik sedang
dapat mengakibatkan Depresi pada 4. Ada hubungan yang bermakna
lansia yang dipengaruhi oleh antara gangguan fungsi fisik
berbagai faktor seperti suasana hati, dengan harga diri lansia di
kondisi kesehatan, kehilangan Puskesmas Putri Ayu Jambi tahun
sesuatu yang sangat dicintai, 2019 dengan nilai p-value 0,000
kehilangan pekerjaan. Dengan 5. Ada hubungan yang bermakna
adanya bantuan dan dukungan dari antara dukungan keluarga dengan
keluarga, Maka sebagian masalah harga diri lansia di Puskesmas
mental (harga diri rendah) dan Putri Ayu Jambi tahun 2019
emosional dapat dicegah (Maramis dengan nilai p-value 0,007
dalam Azizah, 2011).
Hasil penelitian menunjukkan SARAN
bahwa masih ada responden yang 1. Bagi Puskesmas Putri Ayu
kurang puas dengan diri sendiri dan Jambi
merasa bahwa dirinya kurang baik. Dengan penelitian ini
Untuk itu diharapkan agar keluarga diharapkan agar petugas
dapat memberikan kasih sayang kesehatan di Puskesmas
dan rasa aman, memberikan meningkatkan penyuluhan
perhatian di antara anggota keluarga. tentang kesehatan lansia dan
Diharapkan keluarga mengingatkan harga diri lansia melalui
tentang perubahan-perubahan fisik penyuluhan khususnya tentang
bagi lansia, memberi pujian setiap perubahan-perubahan fisik bagi
apa yang telah dilakukan, lansia, pujian untuk lansia,

241
Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552
Vol.8. No 2, September 2019

kebutuhan lansia dan kondisi masa premenopause. Jurnal


kesehatan lansia Universitas Ahmad Dahlan,
2. Bagi Ilmu Keperawatan Yogyakarta, Humanitas,
Dengan penelitian ini
Vol.VIII No. 2
diharapkan agar dapat
mengembangkan ilmu 2. Dinkes Kota Jambi, 2018.
keperawatan mengenai Pencatatan dan Pelaporan
kesehatan lansia dan harga diri Kesehatan Lansia Dinas
lansia melalui pendidikan Kesehatan Kota Jambi Tahun
kesehatan tentang kebutuhan 2017. Jambi
pola asuh lansia 3. Dinkes Provinsi Jambi, 2016.
3. Keluarga dan Lansia
Profil Dinas Kesehatan
Diharapkan keluarga dapat
meningkatkan peran sertanya Provinsi Jambi. Jambi
dalam upaya peningkatan 4. Direja. (2011). Asuhan
kesehatan fungsi fisik lansia dan Keperawatan Jiwa.
dapat menangani harga diri Yogyakarta: Nuha. Medika.
lansia melalui dukungan dan 5. Friedman, M. (2010). Buku
motivasi yang diberika kepada Ajar Keperawatan Keluarga :
lansia tentang gangguan fungsi
Riset, Teori, dan Praktek.
fisik lansia. Diharapkan keluarga
mengingatkan tentang Edisi ke-5. Jakarta: EGC
perubahan-perubahan fisik bagi 6. Maryam, S. (2010).
lansia, memberi pujian setiap Menengenal Usia Lanjut dan
apa yang telah dilakukan, Perawatannya. Jakarta:
menyiapkan apa yang anda Salemba Medika
butuhkan dan turut merasakan
7. Muhith, A. (2015).
kesedihan melihat kondisi
kesehatan lansia Pendidikan Keperawatan
4. Bagi Penelitian Selanjutnya Jiwa (Teori dan Aplikasi).
Disarankan bagi peneliti lain Yogyakarta: Andi.
agar melakukan penelitian lebih 8. Nugroho (2014).
lanjut dengan memperhatikan Keperawatan Gerontik dan
variabel-variabel lain yang dapat Geriatrik. Jakarta : EGC
mempengaruhi harga diri lansia
9. Nugroho (2017) Perubahan
yang belum diteliti seperti
perubahan-perubahan fisik bagi Fungsi Fisik Dan Dukungan
lansia, pujian untuk lansia, Keluarga Dengan Respon
kebutuhan lansia dan kondisi Psikososiat Pada Lansia di
kesehatan lansia Keturahan Kembangarum
Semarang. Fikkes. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA
1. Darmayanti, E.S., & Keperawatan. Vol. 1 No. 1
Purnamasari, A.(2011). Oktober 2017. 45 - 57
Berpikir positif dengan harga 10. Nurdin, (2011). Tumbuh
diri wanita yang mengalami Kembang Perilaku Manusia.

242
Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552
Vol.8. No 2, September 2019

Jakarta: Penerbit Buku Pengalaman Menghadapi


Kedokteran EGC Perubahan Konsep Diri :
11. Perdana (2018) Hubungan Harga Diri Rendah Pada
Antara Dukungan Keluarga Lansia di Kecamatan Jekan
Dengan Harga Diri Pada Raya Kota Palangka Raya.
Pensiunan TNI. Program Jurnal Keperawatan Jiwa .
studi psikologi. Fakultas Volume 1, No. 1, Mei 2013; 60-
psikologi. Universitas 69
Muhammadiyah Surakarta
18. Yosep (2016). Keperawatan
12. Pieter & Lubis. (2011).
Jiwa. Bandung : Refia
Pengantar Psikologi dalam Aditama
Keperawatan. Jakarta:
Kencana Prenada Group
13. Setiadi. (2010). Konsep Dan
Proses Keperawatan
Keluarga. Yogyakarta: Graha
14. Suryenti,V (2017) Dukungan
dan Beban Keluarga dengan
Kemampuan Keluarga
Merawat Pasien Resiko
Perilaku Kekerasan di Klinik
Jiwa Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jambi. Jurnal
Psikologi Jambi. p-ISSN :
2528-2735. Volume 2, NO 2,
Oktober 2017 e-ISSN :
2580-7021
15. Susilowati dan Sari (2014)
Dukungan Keluarga Dalam
Meningkatkan Harga Diri
Lansia di Dusun Margorejo
Desa Manggis Kecamatan
Ngancar. Jurnal AKP. Vol. 5
No. 2, 1 Juli – 31 Desember
2014
16. Sutejo. 2017. Keperawatan
Jiwa. Yogyakarta : Pustaka
Baru Press
17. Syam’ani. (2011). Studi
Fenomenologi Tentang

243

Vous aimerez peut-être aussi