Vous êtes sur la page 1sur 10

THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No.

1, Desember 2012

EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN DIABETES MELLITUS MELALUI TELENURSING

Asmuji*
*Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

ABSTRACT

The development of information technology tremendous impact in various


sectors, both positively and negatively. Positively, one that raised the impact of
the development of information technology is getting easier and lighten the people
in doing their jobs. Nursing is one of the professions affected. Growing and
widespread health problems, and the increasing demands of society on health
care, the nursing profession should be able to keep up with constantly improving
the quality of nursing services which it is responsible to always strive to provide
effective and efficient.
Diabetes Mellitus is a chronic disease that requires treatment with a key
always put discipline and perseverance. If judging from a chronic condition that
occurs in patients with Diabetes Mellitus, of these patients need care that are
sustainable and require a long time. If the treatment is done on a continuous basis
in the health service, would require a very large expense, especially for
hospitalization. Thus, with the development of information technology, the nursing
service can be done effectively efficiently with long distance models (telenursing)
that utilizes a variety of facilities such as telephone and internet.
Through telenursing, nursing care in patients with Diabetes Mellitus is not limited
by distance, time and space. That is, while not meeting directly between nurses
and patients, but still nursing care to do. Because by telephone, internet or other
information technology facilities, nurses can perform its role in monitoring the
patient's health condition and discipline.
Keywords: Nursing Care, Diabetes Mellitus, Telenursing

PENDAHULUAN Semakin berkembang dan meluasnya


masalah kesehatan, serta semakin
Perkembangan teknologi
tingginya tuntutan masyarakat atas
informasi yang luar biasa membawa
pelayanan kesehatan, maka profesi
dampak dalam berbagai sector, baik
keperawatan harus dapat
secara positif maupun negative.
mengimbanginya dengan selalu
Secara positif, salah satu dampak
meningkatkan mutu layanan
yang dimunculkan adanya
keperawatan yang menjadi tanggung
perkembangan teknologi informasi
jawabnya dengan selalu berupaya
ini adalah semakin mempermudah
untuk dapat memberikan pelayanan
dan memperingan orang dalam
yang efektif dan efisien. Bentuk
melakukan pekerjaannya.
pemanfaatan teknologi informasi
Keperawatan merupakan salah satu
profesi yang terkena dampaknya.

95
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 1, Desember 2012

dalam bidang keperawatan adalah dengan Diabetes Mellitus akan


telenursing. mempengaruhi jumlah biaya yang
Telenursing adalah suatu harus dibayar. Guna memangkas
kegiatan melakukan komunikasi biaya tersebut, maka pasien dapat
melalui telepon maupun sarana dipulangkan, sedangkan pemantauan
lainnya secara jarak jauh dengan kesehatannya, diitnya, dan minum
bantuan teknologi informasi sebagai obatnya dapat dilakukan melalui
dasar untuk melakukan aktifitas telepon atau e-mail. Bahkan Scotia
pelayanan keperawatan (Ernesater, et (2008) menyatakan bahwa teknologi
al, 2009). Sehingga, teknologi yang dapat digunakan dalam
informasi dapat dijadikan solusi telenursing sangat bervariasi,
untuk mengatasi jarak antara perawat meliputi: telepon (land line dan
dan pasien dalam rangka pelayanan telepon seluler), Personal Digital
keperawatan yang berkelanjutan, Assistants (PDAs), mesin faksimili,
sedangkan perawatan itu menuntut internet, video dan audio
tidak harus dilakukan di rumah sakit. conferencing, teleradiologi, system
Atau dapat dikatakan bahwa informasi komputer bahkan melalui
pelayanan keperawatan dapat telerobotics). Dengan demikian
dilakukan saat pasien berada di tujuan untuk pencapaian kesehatan
rumah. Karena pelayanan di rumah pasien dan pengurangan biaya
sakit pada kasus tertentu dapat perawatan dapat direalisasikan.
membutuhkan waktu yang relative Selain itu, Kuswandari (2010)
lama dengan pemantauan secara menyatakan bahwa telenursing
terus menerus. dalam kesehatan telah membawa
Pelayanan yang demikian keuntungan bagi pasien dan petugas
terutama untuk pasien-pasien dengan kesehatan: misalnya, peningkatan
penyakit kronis, salah satunya adalah alokasi sumber daya, waktu dan
pasien dengan Diabetes Mellitus. akses bagi pasien.
Kawaguchi et al (2004) klien dengan Telenursing sangat
penyakit kronis seperti DM atau membantu menciptakan hubungan
penyakit jantung sangat sesuai untuk yang dekat antara klien dengan
melakukan telenursing, mengingat perawat, serta dapat mengefektifkan
klien dengan kondisi ini memerlukan waktu dalam perawatan (Kawaguchi,
pembelajaran dan pemeliharaan et al, 2004)
kondisi kesehatan secara terus Keuntungan lain menggunakan
menerus. Dan, adanya telenursing model telenursing menurut penelitian
maka mereka dapat mengakses yang dilakukan Bohnenkam, et al
informasi dan kontak secara terus (2002), bahwa pasien yang menerima
menerus dengan petugas kesehatan, perawatan dengan menggunakan
sehingga mereka bisa telenursing mengatakan bahwa
menginformasikan kondisi kesehatan pengetahuan mereka meningkat dan
mereka secara up to date dan mereka merasa lebih nyaman dengan yang
akan mendapat pengananan segera disarankan oleh perawat. Selain itu,
melalui telenursing system. pengunaan sistem ini lebih mudah di
Lamanya pelayanan kepera- akses dan mereka umumnya lebih
watan di rumah sakit untuk pasien menyukai telenursing daripada harus

96
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 1, Desember 2012

menunggu untuk kunjungan face to memerlukan invasi insulin


face, tetapi mereka masih percaya seumur hidup;
bahwa face to face adalah yang DM type II, tipe ini biasa
terbaik. disebut DM Non-Insulin
Dependent Diabetes Mellitus
TINJAUAN TEORI (NIDDM) atau DM yang tidak
tergantung pada insulin. DM
1. Konsep Diabetes Mellitus type ini terjadi karena insulin
a. Definisi Diabetes Mellitus tidak mampu bekerja dengan
Diabetes Mellitus merupakan baik. Sedangkan kadar insulin
penyakit degenerative kronis dapat rendah, normal atau
karena terjadinya gangguan bahkan meningkat, namun
metabolisme karbohidrat, fungsi insulin untuk
lemak, dan protein akibat dari metabolism glukosa
kekurangan hormone insulin mengalami
secara absolute maupun defisit/kekurangan/tidak ada.
relative yang ditandai dengan DM tipe II ini biasa terjadi
meningkatnya kadar gula pada orang-orang yang
dalam darah (hiperglikemia) mempunyai berat badan lebih
dan dalam urin (glucosuria). (obesitas). Namun kedua tipe
Batas normal kadar gula dalam ini mempunyai gejala klinis
darah adalah 60 – 120 md/dl. yang khas yaitu selain poliuri,
Sedangkan, urin normal tidak polidipsi, dan polifagia, tetapi
boleh mengandung glukosa. juga disertai merasa sering
b. Klasifikasi Diabetes Melltus kesemutan pada ekstermitas,
Menurut Cavallerano (2009) lemas, gatal-gatal, dan kalau
secara umum Diabetes Mellitus ada luka di ujung ekstermitas
diklasifikasikan menjadi dua sukar sembuh.
tipe, yaitu: c. Penatalaksanaan Diabetes
DM type I, tipe ini biasa Mellitus
disebut DM Insulin Dependent Penatalaksanaan DM dapat
Diabetes Mellitus (IDDM) atau dibagi menjadi empat, yaitu
DM yang tergantung dengan 1) secara promotif, kegiatan
insulin. DM ini disebabkan promotif untuk
karena kekurangan insulin penatalaksanaan DM adalah
dalam darah akibat dari dengan memberikan
rusaknya sel beta pancreas. pendidikan kesehatan
Gejala yang menonjol pada kepada masyarakat, baik
DM tipe ini adalah poliuri pada kelompok yang
(sering kencing) terutama pada berisiko, maupun pada
malam hari, polidipsi (sering kelompok yang tidak
minum karena haus), dan mempunyai risiko.
polifagia (sering makan karena 2) secara preventif, menurut
lapar). DM type I ini biasa Depkes RI (2008) upaya
terjadi pada usia muda (bayi, pencegahan DM dapat
anak-anak, dan remaja) dan dilakukan sebagai berikut:

97
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 1, Desember 2012

(a) mengatur pola makan dapat dilakukan sebagai


yang baik, artinya berikut:
makan jangan sampai (a) diit bagi penderita DM
berlebihan dan selalu merupakan salah satu
memperhatikan jenis kunci untuk selalu
dan komposisi makanan dapat mengontrol kadar
yang dikonsumsi, dan glucose darah. Guna
jadual makan. mendapatkan diit yang
Pencegahan ini efektif dan efisien,
terutama untuk orang- seorang penderita DM
orang yang mempunyai harus memahami dan
risiko terkena DM, mentaati 3 J (jenis
namun orang yang tidak makanan yang
punya risiko pun juga diperbolehkan dan yang
akan lebih baik tidak diperbolehkan
memperhatikan cara untuk dikonsumsi,
pencegahan di atas; jumlah makanan yang
(b) menjaga berat badan dikonsumsi harus
agar selalu ideal. sesuai dengan
Artinya, jika berat kebutuhan yang telah
badanya berlebih maka ditetapkan, dan jadual
perlu diturunkan, tetapi atau waktu makan yang
jika berat badannya sudah ditetapkan). Jika
kurang maka perlu ini dilanggar, maka
dinaikan sampai batas upaya kuratif lainnya
ideal. Selain itu juga akan sia-sia;
harus menghindari (b) obat-obatan, penderita
makan makanan yang DM harus
mengandung lemak dan memperhatikan benar
kolesterol tinggi; obat-obat yang
(c) olah raga secara teratur, dikonsumsinya, baik
olah raga atau aktivitas dari jenis (tablet/suntik)
fisik secara teratur akan dan dosisnya (gram
mengoptimalkan atau unit), tempat
metabolism tubuh. memasukkan obat
Karena dengan olah secara parenteral, waktu
raga kelebihan kalori di mengkonsumsinya
dalam tubuh akan (sebelum atau setelah
dibakar untuk dijadikan makan);
energy. Sehingga, (c) olah raga, dengan olah
insulin akan bekerja raga secara teratur
secara efektif dan membuat sensitivitas
efisien. sel terhadap insulin
3) secara kuratif, secara kuratif menjadi lebih baik.
penatalaksanaan penyakit Sehingga, walaupun
DM menurut Depkes (2008) jumlah insulinya sedikit

98
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 1, Desember 2012

namun dapat dipakai terkait penatalaksanaan


lebih efektif. Selain itu, terhadap penderita harus
olah raga akan intens. Sehingga, walau
meningkatkan penderita DM sudah pulang,
metabolism tubuh yang sebisa mungkin pemantauan
secara otomatis akan tetap berjalan dengan
membakar kalori di semestinya. Guna mencapai
dalam tubuh agar tidak tujuan ini, telenursing dapat
berlebihan. dijadikan solusi yang tepat.
4) Secara rehabilitatif,
rehabilitasi pada penderita 2. Konsep Telenursing
DM dapat dilakukan untuk a. Pengertian Telenursing
pemulihan fisik maupun CNA (2005) telenursing
psikisnya. Seseorang yang merupakan suatu proses
divonis pertama kali pemberian, manajemen dan
menderita DM atau koordinasi asuhan serta
penderita DM yang harus pemberian layanan
diamputasi, biasanya orang keperawatan melalui teknologi
tersebut akan mengalami informasi dan teknologi
guncangan psikisnya. Guna komunikasi. Telenursing
mengembalikan psikisnya adalah suatu kegiatan
agar adaptif, maka perlu melakukan komunikasi melalui
direhabilitasi. telepon secara jarak jauh
Penatalaksanaan DM akan dengan bantuan teknologi
berjalan dengan baik sebagai dasar untuk melakukan
(efektif dan efisien) jika ada aktifitas pelayanan
kerjasama secara sinergi keperawatan (Ernesater, et al,
antara perawat sebagai care 2009). Kawaguchi et al (2004)
giver, educator, konselor, menyatakan telenursing
dan motivator dengan merupakan bagian dari
penderita DM sebagai telehealth yang terjadi ketika
penerima layanan, baik pada perawat memenuhi kebutuhan
saat di ruang rawat maupun dasar klien dengan
pada saat layanan harus menggunakan teknologi
diberikan ketika pasien di informasi, komunikasi dan
rumah. web-based system. Sedangkan
Perawatan untuk penderita Lancet (2000 dalam
DM ini memerlukan waktu Nurhidayah, 2010), telenursing
yang relative lama, karena diartikan sebagai praktek
menyangkut perubahan pemberian layanan
pengetahuan, sikap, dan keperawatan menggunakan
psikomotornya yang teknologi telekomunikasi.
menjadi dasar Berdasarkan pengertian-
terselenggaranya pelayanan pengertian di atas dapat
yang efektif dan efisien, disimpulkan, telenursing
maka pantauan perawat adalah bagian dari telehealth

99
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 1, Desember 2012

yang merupakan proses sensitif terhadap delay. Oleh


pemberian, manajemen, dan karena itu, aplikasi ini baru
koordinasi dalam pelayanan dapat berjalan dengan baik
keperawatan untuk memenuhi jika kita memiliki
kebutuhan dasar klien secara infrastruktur jaringan
jarak jauh dengan telekomunikasi yang dapat
menggunakan bantuan memberikan kecepatan dan
teknologi informasi, bandwidth komunikasi yang
telekomunikasi dan web based cukup.
system. Sistem telenursing
b. Prinsip Kerja Telenursing merupakan sistem yang
1) Persiapan sarana dan berbasis internet di desain
prasarana untuk membantu pasien
Pengembangan telenursing dengan berbagai penyakit
mencakup persiapan kronis belajar cara
komponen-komponen memanage kondisi mereka.
seperti: jaringan komputer, Sistem arsitektur
internet, web camera, dan ditunjukkan pada figure 1.
kesiapan sumber daya Database server yang
manusia dalam berlokasi di regional
mengoperasionalkannya. university health care
Pada saat menjalankan centre, berfungsi untuk
aplikasi telenursing ini, mengumpulkan,
dibutuhkan paling tidak meneruskan dan memenuhi
bandwidth komunikasi yang autorisasi pasien, perawat
relatif besar karena trafik dan dokter memasuki dan
data pada aplikasi ini cukup melihat informasi pada
besar. website yang ditunjukkan
Percakapan audio visual, pada figure 2. Subcentre
sebagaimana percakapan kesehatan dengan staffnya
melalui keyboard, juga adalah seorang perawat
dapat dilakukan antara dua professional yang
pihak maupun lebih dari mengetahui tentang teknik
dua. Peralatan yang telekomunikasi. Perawat ini
dibutuhkan untuk secara regular mengunjungi
pengiriman gambar dan pasien yang terdaftar dan
suara adalah video camera memberikan perawatan
dan audio card berikut berkelanjutan melalui
microphone. Untuk sistem telenursing.
penerimaan, cukup dengan Terdapat tiga jenis
monitor dan penambahan informasi yang akan terolah
speaker pada audio card. pada sistem ini antara lain:
Sebagai aplikasi yang (1) email dari pasien
bersifat real-time, aplikasi Diabetes Mellitus yang
video/audio conference melaporkan status kesehatan
untuk telenursing ini sangat (kadar gula darah, keadaan

100
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 1, Desember 2012

atau kondisi fisiknya, telenursing, bagian rawat jalan


keluhan yang dirasakan, dll; dan bagian kegawatdaruratan.
(2) Data vital sign: Bentuk-bentuk telenursing
monitoring tekanan darah dapat berupa triage
secara regular, nadi dan telenursing, call-center
temperature; (3) video-mail, services, konsultasi melalui
yang berfungsi untuk secure email messaging
meningkatkan evaluasi system, konseling melalui
pasien. Pasien mengakses hotline service, audio atau
informasi kesehatan pada video conferencing antara klien
website. Informasi yang dengan petugas kesehatan atau
terkumpul dipusat dengan sesama petugas
pelayanan kesehatan dan kesehatan, discharge planning
perawatan akan telenursing, home-visit
memutuskan apakah telenursing dan pengembangan
memberikan perawatan websites untuk sebagai pusat
melalui instruksi telenursing informasi dan real-time
atau mengunjungi pasien. counseling pada pasien (CNA,
2) Persiapan Sumber Daya 2005; CNIA, 2006).
Manusia Aplikasi telenursing untuk
Sumber daya manusia pasien dengan Diabetes
merupakan kunci yang Mellitus dapat dilakukan
menentukan keberhasilan dengan berbagai fasilitas yang
pelaksanaan kegiatan tersedia dalam teknologi
telenursing di rumah sakit. informasi dan telekomunikasi.
Sebelum pelaksanaan Semua tergantung dari fasilitas
telenursing dijalankan, yang ada, tanpa harus
maka perlu pendidikan dan memaksakan untuk membeli
pelatihan bagi semua peralatan maupun fasilitas
personel yang terlibat di yang mahal. Berbagai macam
dalamnya. Keterampilan hal yang dapat dilakukan
masing-masing personel dalam telenursing pada pasien
sangat diperlukan. Selain itu Diabetes Mellitus ini, antara
juga harus dipersiapakan lain memantau status kesehatan
personel yang terampil pasien (kondisi fisik maupun
dalam bidang informasi. psikis pasien), memantau
Karena kalau ini tersedia, tanda-tanda vital, memantau
dapat menjadi kendala pada kadar gula darah dari hasil
saat terjadi error system. pemeriksaan, memantau
c. Aplikasi Telenursing untuk minum obat, memantau 3 J
Pasien Diabetes Mellitus (jenis makanan yang di makan,
Telenursing dapat jumlah kalori yang dikonsumsi,
diaplikasikan dalam berbagai jadual makan dan selingan
area keperawatan, antara lain yang dikonsumsi), memantau
ambulatory care, pusat jadual olah fisik, dll. Jika
informasi, home visit pasien dalam keadaan memiliki

101
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 1, Desember 2012

gangrene, maka pemantauan dilaksanakan dengan


keadaan luka dapat dilakukan jangkauan yang lebih
melalui video atau foto yang di luas dan lebih banyak
email. Kegiatan konseling pun (tidak dibatasi jarak,
dapat dilakukan melalui ruang dan waktu).
fasilitas ini. Sehingga, dengan Namun, dalam kondisi
telenursing dapat digunakan tertentu mungkin
untuk memantau secara memerlukan kontak
komprehensif keadaan pasien. fisik/bertemu langsung
Dengan data dan fakta yang antara perawat-pasien.
diperoleh dari kegiatan b) Efisiensi dan efektifitas
telenursing ini, maka perawat biaya perawatan, karena
dapat memutuskan apakah dengan telenursing
asuhan keperawatan cukup waktu perawatan di
melalui media telekomunikasi ruang rawat dapat
dan indformasi atau harus diminimalkan untuk
datang ke rumah. dialihkan perawatan di
rumah.
d. Keuntungan dan Kelemahan c) Telenursing dapat
Telenursing digunakan sebagai media
Pelaksanaan telenursing untuk berbagai pelayanan
merupakan aplikasi keperawatan (pendidikan
perkembangan teknologi kesehatan, pemantauan
informasi dengan berbagai status kesehatan dan vital
keunggulan yang ditawarkan. sign, pemberian tindakan
Dalam pelayanan keperawatan, keperawatan,
telenursing mampu mengkover mengevaluasi hasil
pemborosan waktu, tenaga, dan tindakan keperawatan,
biaya. Namun di sisi lain, bahkan dapat digunakan
telenursing ternyata untuk media kolaborasi)
mempunyai kelemahan. Antara d) Mengurangi lama hari
keuntungan dan kelemahan rawat di ruang rawat.
yang muncul tentu sudah e) Memandirikan pasien
menjadi bahan diskusi dan dan keluarga
kajian. Jika memang ini bisa f) Dengan telenursing
diterapkan, berarti privacy pasien dapat
keuntungannya tentu lebih terjaga
besar daripada kelemahannya. g) Telenursing dapat
digunakan untuk media
1) Keuntungan Telenursing pembelajaran di kampus.
a) Efisiensi dan efektifitas 2) Kendala dan Kelemahan
sumber daya manusia, Penggunaan Telenursing
karena dengan sumber Kendala dan kelemahan
daya yang terbatas, penggunaan telenursing
kegiatan pelayanan akan banyak terjadi apabila
keperawatan tetap dapat diterapkan di Negara yang

102
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 1, Desember 2012

belum maju atau Negara DAFTAR PUSTAKA


berkembang. Karena, Bohnenkam, et al. (2002).
penerapan telenursing Telenursing on Patient’s
memerlukan persiapan yang Perspcetive. Diakses melalui
cukup besar dalam hal biaya http://www.pubmed.gov.
dan dana untuk kebutuhan Tanggal 10 Nopember 2012.
sumberdaya dan sarana
yang diperlukan. Kendala Canadian Nurses Assosiation.
lain adalah terkait dengan (2005). Nurse One, the
nilai budaya di suatu Canadian Nurses Portal
wilayah atau Negara jika Ottawa. Diakses melalui
dilihat dari segi etis dan http://www.cna-alic.ca
tidaknya model pelayanan Tanggal 12 Nopember 2012.
seperti telenursing. Selain Canadian Nursing Informatic
itu permasalahan jaringan Assosiation (2006) Satgger,
yang mungkin dapat Bragley-Thompson quotes.
menyebabkan pelayanan Diakses melalui
tidak terlaksana dan terputus http://www.cnia.ca/about.htm
sebelum kontrak habis. Tanggal 11 Nopember 2012
KESIMPULAN DAN SARAN Cavallerano, J. (2009). Care of the
Patient with Diabetes
Kemajuan teknologi Mellitus. St. Louis: American
informasi membawa dampak yang Optometric Association
luar biasa dalam dunia keperawatan.
Munculnya telenursing menjadi Depkes RI (2008) Pedoman Teknis
buktinya. Dengan telenursing Penemuan dan Tatalaksana
memberikan keuntungan yang sangat Penyakit Diabetes Mellitus.
besar pada pemberian asuhan Jakarta
keperawatan pada pasien Diabetes Ernesater A, Holmstrom &
Mellitus yang bersifat kronis dan Engstrom, (2009),
memerlukan waktu perawatan yang Telenurses’ experience of
sangat lama. Efektifitas dan efisiensi working with computerized
pelayanan keperawatan dari sudut decision support : supporting,
pandang waktu, biaya dan tenaga inhibiting and quality
menjadi keunggulannya. improving. Diakses melalui
Melihat keunggulan yang ada, http://id.search.yahoo.com.Te
disarankan kepada pelayanan lenurses Tanggal 11
kesehatan pada umumnya dan Nopember 2012
pelayanan keperawatan pada
umumnya untuk menerapkan Kawaguchi et al. (2004).
telenursing walau dengan sumber Development of a telenursing
daya yang terbatas. system for patients with
chronic condition. Journal of
Telemedicine and Telecare;
10: 239-244. Diakses melalui

103
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 1, Desember 2012

http://www.ebsco.com Scotia. Diakses melalui


Tanggal 11 Nopember 2012. http://www.proquest.com
Tanggal 11 Nopember 2012.
Kuswandari, R. (2010) Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Keperawatan Melalui
Telenursing di Rumah Sakit.
Tugas Mata Kuliah Sistem
Informasi Manajemen
Keperawatan. Depok: UI
tidak dipublikasikan.
Nurhidayah, I. (2010) Telenursing
sebagai Solusi Pemberian
Asuhan Keperawatan pada
Masyarakat di Era Teknologi
Informasi. Tugas Mata
Kuliah Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan.
Depok: UI tidak
dipublikasikan.
Scotia. (2008). Telenursing practice
guideline. College of
Registered Nurses of Nova

104

Vous aimerez peut-être aussi