Vous êtes sur la page 1sur 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324974773

PEMODELAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENDETEKSIAN PENYAKIT


INFEKSI TROPIS BERBASIS ONTOLOGI

Research · April 2018


DOI: 10.13140/RG.2.2.29830.68163

CITATIONS READS

0 300

1 author:

Lalu Mutawalli
STMIK LOMBOK
11 PUBLICATIONS   3 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Sistem Identifikasi Persebaran Pencemaran Air Disebabkan Oleh Limbah Di Indonesia Menggunakan Averange Linkage Dan K-Mean Claster View project

All content following this page was uploaded by Lalu Mutawalli on 06 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JIRE (Jurnal Informatika & Rekayasa Elektronika) Volume 1, No 1, April 2018
http://e-journal.stmiklombok.ac.id/index.php/jire

PEMODELAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENDETEKSIAN


PENYAKIT INFEKSI TROPIS BERBASIS ONTOLOGI

Lalu Mutawalli

Sistem Informasi, STMIK Lombok


Jln. Basuki Rahmat No.105 Praya Lombok Tengah 83511
lalualimikom@gmail.com

Abstract

Infection disease have been national or international problem. The prevalence rate of meaning is high for
death. Infection disease difficulties to controlling. The occurrence of inequality ratio medical professionals is
one of the things that became lack of control of infection disease. Information technology is needed to
support the achievement of control, it became the base for building a modeling system that can detect the
presence of infection disease, especially infectious disease with tropical infection categories. Ontology as a
concept in building a system with using jaccard similarity method for calculation of the case. The result a
system accuracy in this study, typhoid fever disease as much as 88%, dengue fever as much as 96% and
malaria disease as much as 77%. System can be able to use by paramedic as reference the beginning for
anamneses also patients can be able to use as an early warning to determine the condition health.

Keywords : System Modeling, Detection, Infectious Diseases

Abstrak

Penyakit menular selalu menjadi permaslahan nasional maupun internasional, tingkat prevalensi penyakit
menulas tergolong cukup tinggi menyebabkan kematian. Sulitnya pengendalian penyakit menular karena
berbagai hal termasuk kurangnya sumberdaya manusia. Terjadinya ketimpangan rasio professional medis
merupakan salah satu hal yang menjadi dasar tidak tercapainya pengendalian terhadap penyakit menular.
Sentuhan teknologi informasi dibutuhkan untuk mendukung tercapainya pengendalian, hal tersebut
menjadi dasar untuk membangun suatu pemodelan sistem yang dapat mendeteksi keberadaan penyakit
menular, khususnya penyakit menular dengan kategori infeksi tropis. Ontologi sebagai konsep dalam
membangun sistem dengan metode perhitungan menggunakan jaccard similarity. Hasil akurasi sistem
pada penelitian ini, penyakit demam tifoid sebanyak 88%, penyakit demam berdarah sebanyak 96% dan
penyakit malaria sebanyak 77% sehingga sistem dapat digunakan oleh paramedic sebagai refrensi
pengethaun pada saat melakukan anamneses awal. Pasien dapat menggunakan juga sebagai early warning
untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

Kata kunci : Pemodelan Sistem, Deteksi, Penyakit Menular

1. Pendahuluan menular, menyatakan penyakit menular belum


sepenuhnya mengendalikan penyakit menular
Penyakit menular merupakan salah satu khusnya Tubercolosis, HIV/AIDS, Malaria,
permsalahan dalam bidang kesehatan nasional di Demam Berdarah, dan Demam Tifoid (Moeloek,
Indonesia Bahkan di dunia. Menurut data riset 2015).
kesehatan dasar, penyakit menular memiliki Berbagaihal hal yang menyebabkan penyakit
prevalensi cukup tinggi menyebabkan kematian menular sulit teratasi, mulai dari masalah
(Soedarto, 2009). Permasalahan penyakit lingkungan, life style hingga meratanya sumber
menular menjadi perhatian dari berbagai aspek daya. Kurangya tenaga professional medis
termasuk pemerintah Indonesia didalam Rencana (dokter) juga memiliki pengaruh terhadap
Strategis Kementrian Kesehatan. Pada Keputusan penyelesaian masalah kesehatan dalam hal ini
Mentri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR penyakit menular. Menurut data world health
HK.02.02/MENKES/52/2015 bagian penyakit organization (WHO) rasio jumlah dokter

ISSN. 2620-6900 (Online) 2620-6897 (Cetak)


7
JIRE (Jurnal Informatika & Rekayasa Elektronika) Volume 1, No 1, April 2018
http://e-journal.stmiklombok.ac.id/index.php/jire

terhadap penduduk Indonesia 243.6 juta jiwa (2015), ontologi digunakan dalam membangun
adalah 1 dokter untuk 2,538 jiwa rasio ini lebih pengetahuan penyakit saraf. Chi, dkk (2015)
tinggi dari rasio dokter menurut WHO 1 dokter membangun sistem rekomendasi kelompok
2.500 jiwa (Mboi, 2014) makan kaya nutrisi dan serat. Sappagh, dkk
Terjadinya ketimpangan rasio professional (2017) membangun sistem untuk mendiagnosa
medis merupakan salah satu hal yang menjadi dan mengobati penyakit diabetes militus dengan
dasar tidak tercapainya pencapaian kesehatan menggunakan kosep ontologi sebagai model
nasional khusnya pada kasus pengendalian pengetahuan sistem. Chen, dkk (2012)
penyakit menular. Keberadaan professional menggunakan ontologi untuk membangun sistem
medis cenderung tersentral didaeah perkotaan rekomendasi obat anti diabetes.
sementara didaerah-daerah populasinya sangat Dari beberapa paparab penelitian diatas
minim dan sulit diakses. Dengan problem bahwa ontologi telah sukses digunakan sebagai
tersebut dibutuhkan sentuhan teknologi konsep pemodelan pengatahuan sistem medis
informasi untuk pendeteksian dini gejala-gejala oleh karena penelitian ini akan menggunkan
yang muncul yang diakibatkan oleh penyakit ontologi sebagai konsep dalam membangun
menular, khusnya demam berdarah, demam pengetahuan sistem deteksi penyakit infeksi
tifoid, dan malaria. tropik kemudian menggunakan metode jaccard
similarity untuk menghitung kemiripan gejala-
2. Tinjuan Pustaka gejala yang muncul dengan kondisi yang timbul.

Pada penelitian sebelumnya shofia, dkk 3. Metodologi Penelitian


(2017), merancang sistem pakar untuk
mendiagnosis penyakit DBD, Malaria dan Tifoid 3.1. Metode Pengumpulan Data
penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui 1. Wawancara
seseorang terkena penyakit jenis demam apa Melakukan wawancara dengan dokter spesialis
yang diketahui melalui gejala-gejala yang dialami penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Harapan
oleh orang tersebut penelitian tersebut dilakukan Anda Kota Tegal.
dengan pendekatan metode K-Nearst Neighbor
dan certainty factor. Berutu dan Jatmiko (2017), 2. Sumber Data
mengembangkan basis pengetahuan untuk Data yang digunkan adalah data pasien yang
merepresetasikan pengetahuan diagosa penyakit telah dirawat di Rumah Sakit Umum Islam
demam berdarah. Harapan Anda Kota Tegal.
Putra, (2012), dalam penelitianya mengukur
ketidak pastian terhadap penyakit infeksi tropik 3. Studi Pustaka
yang memiliki gejala-gejala yang hampir mirip Memperlajari buku panduan yang
sehingga sulit untuk meneggakan jenis penyakit direkomendasikan oleh dokter spesialis penyakit
apa yang diderita seseorang, sitem pakar untuk dalam, yaitu buku kapita selekta kedokteran dan
mendiagnosa penyakit infeksi tropik dengan nanda pedoman keperawatan yang merupakan
menggunakan metode fuzzy sugeno sebagai literatur yang digunkan sebagai tuntunan
metode dalam meneggakan keanggotaan suatu perawatan.
gejala terhadap jenis penyaki yang paling cocok
dengan nilai keanggotaanya dan certanty factor 3.2 Metode Perhitungan
digunakan sebagai perangkingan terhadap nilai Metode yang digunakan untuk perhitungan
yang timbul dari gejala-gejala yang timbul. kemiripan adalah jaccard similarity dengan
Njafa, dkk (2018), dalam penelitianya asumsi kasus yang dimasukkan seberapa tepat
membangun QAMDiagnos model quantum kemiripanya dengan pengetahuan yang ada pada
asosiatif memory (QAM) yang dapat menjadi alat sistem Tan, dkk (2005).
yang bermanfaat untuk staff medis tanpa
pengalaman atau fasilitas laboratorium, untuk
diagnosis empat penyakit tropis malaria, demam (3.1)
tifoid, hepatitis, dan demam berdarah, metode
yang digunakan quantum linier algoritm retriving.
Pada penelitian sebelumnya tidak terdapat Dimana x merupakan nilai dari pengetahuan dan
kombinasi pemodelan ontologi sebagai konsep y nilai dari data uji.
dalam membangun sistem pendeteksian
(diagnosis) penyakit infeksi tropik. Ontologi
sebagai konsep dalam membangun sistem cerdas
telah banyak digunakan, Simanjuntak, dkk

ISSN. 2620-6900 (Online) 2620-6897 (Cetak)


8
JIRE (Jurnal Informatika & Rekayasa Elektronika) Volume 1, No 1, April 2018
http://e-journal.stmiklombok.ac.id/index.php/jire

3.3 Pemodelan Pengetahuan Keterangan Gambar:


Pengetahuan dimodelkan menggunakan 1. Data yang pengetahuan pakar, studi liteatur,
konsep ontology kemudian dibentuk rule yang dan sebgian data pasien dimasukkan sebagai
menghubungkan antara suatu peristiwa yang basis pengetahuan.
muncul dikarenakan suatu gejala yang timbul 2. Ontologi mengakomodasi kumpulan data
pada pasien. Fudholli, dkk (2015) pengetahuan lalu disusun sesuai dengan
merekomendasikan Metode semantic web rule kelas dan properti masing-masing.
language (SWRL) digunakan untuk membangun 3. Membangun aturan dengan SWRL aturan
rule model terhadap ontologi. tersebut berupa gejala-gejala. Sebagai
ilustrasi jika x, y, z (gejala) maka kondisi n
Rule1_// autogen0:has_pasien(?p, ?d)^
_Pasien autogen0:has_pasien(?p, ?g)^
(penyakit).
autogen0:has_pasien(?p, ?dg)^ 4. Basis pengetahuan yang telah dibagun diuji
autogen0:has_pasien(?p, ?t)^ dengan data pasien, proses perhitungan
autogen0:has_pasien(?p, ?r)-> dilakukan dengan menggunakan jaccard
autogen0:has_paramedis(?r, ?p)
similarity. Dengan asusmsi apabila data uji
Rule2_// autogen0:has_penyakit(?d, ?g)^ memiliki kemiripan dengan data yang ada
_penyaki autogen0:has_penyakit(?d, ?dg)^ didalam basis pengetahuan maka kondisi
t autogen0:has_penyakit(?d, ?t)^
autogen0:has_pasien(?p, ?d)-> yang timbul akibat suatu gejala akan
autogen0:has_pasien(?p, ?d) ditetapkan sebagai suatu penyakit Demam
Beradarh, Demam Tifoid atau Malaria.
Rule3_// autogen0:has_tata_laksana(?t, ?d)^
_Tata_La autogen0:has_tata_laksana(?t, ?p)->
ksana autogen0:has_pasien(?p, ?t) 4.2 Implementasi Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan divisualisasi dengan
Rule4_// autogen0:has_diagnosis(?dg, ?g)^ menggunakan tools protégé versi 4.3.0 dengan
_Diagnos autogen0:has_diagnosis(?dg, ?p)->
is autogen0:has_diagnosis(?dg, ?p) asusmsi sesorang memiliki gejala-gejala timbul
akibat virus dan menimbulkan jenis penyakit.

Gamabar 3.1 Rule SWRL Ontologi infeksi tripoik 1. Kelas


Berdasarkan tahapan dan penanganan kasus
4. Hasil dan Pembahasan demam berdarah, demam tifoid, malaria.

4.1 Alur Akusisi Pengetahuan Sistem

Gambar 4.2 Kelas ontologi infeksi tropik

Keterangan gambar:
1. Kelas tata laksana adalah kelas yang berfungsi
untuk menakomodasi aturan yang berfungsi
dalam tata laksana perawatan penyakit.
2. Kelas pencatatan berfungsi untuk menyimpan
hasil dari proses rekam medis pasien.
3. Kelas diagnosa berfungsi untuk menyimpan
aturan-aturan diagosa suatu penyakit.
4. Kelas gejala berfungsi untuk menyimpan gejala-
gejala yang muncul terhadap penyakit.
5. Kelas person terdiri menjadi dua sub kelas,
kelas paramedis adalah merupakan seorang atau
sekumpulan ahli dalam bidang kedokteran,
Gambar 4.1 Alur Akusisi Pengetahuan seperti dokter dan perawat atau profesi lainya
ISSN. 2620-6900 (Online) 2620-6897 (Cetak)
9
JIRE (Jurnal Informatika & Rekayasa Elektronika) Volume 1, No 1, April 2018
http://e-journal.stmiklombok.ac.id/index.php/jire

yang memiliki otoritas dalam memberikan 4.3 Rancangan Interface Sistem


pelayanan kesehatan. Sub kelas kedua adalah
kelas pasien merupakan individu yang
menderita suatu penyakit.

2. Objek properti dan data properti


Objek properti adalah merupakan objek yang
berfunsi untuk menyimpan suatu tindakan yang
dilakukan terhadap penyakit. Data properti
berfungsi untuk menyimpan semua data yang
merupakan instance dari ontologi penyakit
infeksi tropis.

Gambar 4.3 Objek dan data properti


Gambar 4.5 Rancangan Interface Deteksi
3. Impementasi ontologi penyakit
Pada bagian ini memvisualisasi bagaimana Pada rancangan interface tampak seperti
proses reasoning terhadap proses terjadinya pada gambar 4.5 terdapat lima menu utama.
penyakit dan penangananya. Menu home adalah menu yang pertama kali

Gambar 4.4 Ontologi penyakit infeksi trofik

ISSN. 2620-6900 (Online) 2620-6897 (Cetak)


10
JIRE (Jurnal Informatika & Rekayasa Elektronika) Volume 1, No 1, April 2018
http://e-journal.stmiklombok.ac.id/index.php/jire

muncul saat aplikasi dibuka. Menu Daftar similarity. Hasil pengujian menggunakan jaccard
penyakit berisikan jenis-jenis penyakit yang ada similarity didapatkan nilai akurasi pada setiap
pada sistem. Konsultasi menu ini adalah menu penyakit, pada penyakit demam tifoid sebesar
yang digunakan untuk memproses perhitungan 88%. Pada penyakit demam berdarah sebesar
dari gejala-gejala yang timbul dengan penyakit 96% dan Malaria 77%. Akrasi tertinggi terdapat
yang diderita. Menu pertolongan berisi tentang pada pendeteksian penyakit demam berdarah.
cara menggunakan program. Menu masuk pakar
adalah merupakan menu master untuk 2. Saran
menginputkan pengetahuan-pengetahuan yang Jika melihat dari hasil nilai akurasi bahwa
diproses oleh sistem. hasil tidak selalu konsisten, dimana pada setiap
Data yang dibutukan pada penelitian ini nilai yang dihasilkan perbedaanya cukup jauh, hal
adalah data pasien dengan jenis penyakit Demem tersebut dikarenakan data yang digunakan
Berdarah, Demam Tifoid, dan Malaria. Data sebagai basis pengetahuan adalah pada pasien
tersebut dijadikan sebagai datalatih. rawat inap, diperlukan data pasien rawat jalan
sebagai data komparasi untuk mengetahui sifat-
4.4 Penujian dan Analisis sifat penyakit lebih rinci. Jenis penyakit infeksi
Pengujian dilakukan untuk mengetahuai tropis yang lainya juga diharapkan dalam
apakah sistem akurat dalam mendeteksi penelitian selanjutnya agar dapat mengetahui
penyakit. sistem yang dirancang dapat mengakomodasi
banyak jenis penyakit infeksi tropis.
Tabel 4.1 Hasil Uji Akurasi
No Nama Similar Hasil Daftar Pustaka:
Penyakit %
1. Demam 0.88 Akurat Berutu, S. S., Jatmika, Ontology Pada Diagnosa
Tifoid Penyakit Demam Berdarah. Prosidig Seminar
2. Demam 0.96 Akurat Nasional Sisfotek Sistem Informasi dan
Berdarah Teknologi Informasi.
3. Malaria 0.77 Akurat Chi, Y. L, Chen, T. Y, Tsai, W. T, 2015, A Chronic
Dietary Consultation System Using OWL-
Akurasi yang dihasilkan oleh sistem untuk Based Ontologies and Semantic Rule. Journal
mendeteksi penyakit demam tifoid sebesar 88%, of Biomedical Informatics, Department of
pada penyakit demam berdarah sebanyak 96%, Information Management Chung Yuan
dan penyakit malaria 77%. Dapat juga dilihat University. Chung Li City Taiwan.
pada Gambar 4.5 visualisasi dalam bentuk grafik
dari pada nilai akurasi. Chen, R, Huang, Y. H, Bau, C. T, Chen, S. M, 2012, A
Recommendation System Based on Domain
Ontology and SWRL for Anti Diabetic Drugs
Selection. Journal Expert System With
Application.
Fudholli, D. H, Wenny, R, Pardede, Eric, 2015, A
Data Driven Dynamic Ontology. Journal of
Information Science.
Maneerat, N, Varakulsiripunth, R, Fudholli, D. H,
2013, Ontology Based Nutrition Planning
Assistance System for Health Control, ASEAN
Engineering Jaournal.
Moeleok, N. P, 2015, Rencana Strategis
Gambar 4.6 Visulasisasi Hasil Akurasi Kementrian Kesehatan, Kemenkes RI,
Jakarta.
5. Kesimpulan dan saran
Mboi, N. (2014, Maret 24). Peran Jumlah dan
1. Kesimpulan Mutu Tenaga Kesehatan. Dipetik
Berdasarkan hasil penelitian sistem deteksi http://www.depkes.go.id/article/print/201
dini penyakit infeksi tropic dengan menggunakan 43250004/peran-jumlah-dan-mutu-tenaga-
metode ontologi dan jaccard similarity, kesehatan-dukung-percepatan-mdgs-dan-
pemodelan pengetahuan menggunakan ontologi implementasi-jkn.html November 18, 2017,
dan metode perhitungan menggunakan jaccard
ISSN. 2620-6900 (Online) 2620-6897 (Cetak)
11
JIRE (Jurnal Informatika & Rekayasa Elektronika) Volume 1, No 1, April 2018
http://e-journal.stmiklombok.ac.id/index.php/jire

dari Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Rohana, and Khairul Imtihan. "Sistem Informasi
Jenderal Kementerian Kesehatan RI:. Keluhan Pelanggan Pada Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kabupaten Lombok
Njafa, T, Engo, N, 2018, Quantum Associative
Tengah." Jurnal Manajemen Informatika dan
Memory With Linier and Non Linier
Sistem Informasi 1.1 (2018): 24-30.
Algorithm for The Diagnosis of Some Tropical
Disease. Journal Neura Network. Soedarto, 2009, Penyakit Menular di Indonesia,
Penerbit Sagung Seto, Yogyakarta.
Putra, I. G, Prihatini, P. M, 2012, Fuzzy Expert
System for Tropical Infection Disease by Simanjuntak, C. H, Kusumawardani, S. S,
Certainty Factor, Journal Telecommunication Permanasari, A. E, 2015, Perancangan
Computing Electronic and Control. Ontologi Domain Pengetahuan Saraf Berbasis
SWRL Dengan Metode Methontology.
Shopia, E., Putri, R., Arwan, Sistem Pakar
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Diagnosis Penyakit Demam: DBD, Malaria,
Komunikasi Terapan.
dan Tifoid Menggunakan Metode K-Nearest
Neighhbor-Certainty Factor. Jurnal Sappagh, S, Elmogy, M, 2017. A Fuzzy Ontology
Pengembangan Teknologi Informasi dan Modeling For Case Base Knowledge in
Ilmu Komputer. Diabetes Militus Domaian. Science and
Technology an International Journal.
Khairul Imtihan. "Perencanaan Strategi Sistem
Informasi Pendidikan Pada Sekolah Tinggi Tan, P. N, Steinbach, M, Kumar, Vipin, 2005.
Manajemen Informatika dan Komputer Introduction to Data Mining, Pearson
(STMIK) Lombok." Bianglala Informatika 3.2 Education Limited, USA.
(2015).

ISSN. 2620-6900 (Online) 2620-6897 (Cetak)


12

View publication stats

Vous aimerez peut-être aussi