Vous êtes sur la page 1sur 5

Sumber Daya Manusia dan Hubungan Industrial

Problem Based Learning Module

MODUL 10
HUBUNGAN INDUSTRIAL

NAMA KELOMPOK4 :

1. Dhita Febrina Putri 4121701031


2. Yulia Saziyani 4121701040
3. M.Auzan Febriano 4121701049
4. Rahajeng Puspita 4121701051
5. Khalishah Aptiyani 4121701056
6. Bima Wahyu Pratama 4121701057

A. Capaian Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan Pengertian hubungan industrial
2. Mampu mengidentifikasi Prinsip Hubungan Industrial
3. Mampu mengidentifkasi Struktur Hubungan industrial
4. Mampu memahami Working with Labor Union
5. Mampu memahami Collective Bargaining
6. Mampu mengidentifikasi Administrasi Perjanjian

B. Studi Kasus
The Union-Organizing Campaign at pierce U.

Art Tipton is human resource director of Pierce University, a private university


located in a large urban city. Ruth Zimmer, a supervisor in the maintenance and
housekeeping services division of the university, has just come into Art’s office to
discuss her situation. Zimmer’s division is responsible for maintaining dan cleaning
physical facilities of the university. Zimmer is one of the department supervisors who
supervise employees who maintain and clean on-campus dormitories.
In the next several minutes, Zimmer proceeds to express her concern about a
union-organizing campaign that has begun among her employees. According to
Zimmer, a representative of the Service Workers Union has met with several of her
employees “cornering” other employees to talk to them about joining the union and to
urge them to sign union authorization (or representation) cards. Zimmer even observed
this during working hours as employees were going about their normal duties in the
dormitories. Zimmer reports that a number of her employees have come to her asking
for her opinions about the union. They told her that several other supervisors in the
department had told their employees not to sign any union authorization cards and not
to talk about the union at any time while they were on campus. Zimmer also reports
that one of her fellow supervisors told his employees that anyone who was caught
talking about the union or signing a union authorization card would be disciplined and
perhaps dismissed.
Zimmer says that her employees are very dissatisfied with their wages and with
the conditions that they have endured from students, supervisors, and other staff
people. She says that several employees told her that they had signed union cards
because thay believed that the only way university administration would pay attention
Sumber Daya Manusia dan Hubungan Industrial
Problem Based Learning Module
to their concerns was if the employees had a union to represent them. Zimmer says that
she made a list of employees who she felt had joined or were interested in the union,
and she could share these with Tipton if he want to deal with them personally. Zimmer
close her presentation with the comment that she and other department supervisors
need to know what they should do in order to stomp out the threat of unionzation in
their deparment.

Questions:
1. Assume that you are labor relations consultants the university retained to
identify the problems and issues involved and to advise Art Tipton on the
university’s rights and what to do next!

= Dalam kasus ini karyawan memutuskan untuk bergabung dalam serikat pekerja
adalah karena kurang puasnya terhadap upah/penghasilan yang di dapatkan. Untuk itu
kami akan mencoba sebagai konsultan hubungan kerja memberi saran kepada Art
Tipton untuk lebih mengenal hak-hak nya seperti Perjanjian Kerja dan memberi
kebebasan terhadap pekerja untuk tergabung dalam serikat ; Mengkomunikasikan
kebijakan perusahaan dan aspirasi pekerja berkaitan dengan kesejahteraan pekerjan
dan kelangsungan usaha agar tidak terjadi perselisihan hak, kepentingan dan
pemutusan hubungan kerja.

2. Outline those issues, as well as an action plan for Tipton. What should he do
next?

= Masalah muncul karena karyawan yang merasa tidak puas akan upahnya ingin
tergabung dalam serikat pekerja untuk membela hak-haknya, dari itu perusahaan
melarang dan akan memberi sanksi kepada pekerja yang tetap ingin tergabung dalam
serikat pekerja itu.

Dan kami menyarankan untuk melakukan proses perundingan kolektif agar


perusahaan dan pekerja dapat mengambil titik tengah dalam masalah ini :
 mempersiapkan negosiasi.
 menetapkan isu-isu yang akan dirundingkan
 Setelah isu-isu yang akan dinegosiasikan ditetapkan, kedua belah pihak untuk
mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak.
 Langkah berikutnya adalah meratifikasi perjanjian. Catatan umpan balik terdapat
dalam kesepakatan.
Mengadministrasikan kesepakatan, yang nantinya akan dipakai untuk mempersiapkan
negosiasi berikutnya.
Sumber Daya Manusia dan Hubungan Industrial
Problem Based Learning Module
C. Identifikasi Masalah
 Zimmer mulai menyatakan keprihatinannya tentang kampanye pengorganisasian
serikat yang telah dimulai di antara karyawannya.
 Karyawan sangat tidak puas dengan upah mereka dan dengan kondisi yang mereka
alami dari siswa, pengawas, dan staf lainnya.
 Karyawan percaya bahwa satu-satunya cara administrasi universitas akan
memperhatikan masalah mereka adalah jika karyawan memiliki serikat untuk
mewakili mereka.
Karyawan yang ketahuan berbicara tentang serikat atau menandatangani kartu otorisasi
serikat akan didisiplinkan dan mungkin diberhentikan.

D. Hasil dan Pembahasan

Hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak yang tersangkut atau
berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa di suatu perusahaan. Pihak
yang paling berkepentingan atas keberhasilan perusahaan dan berhubungan langsung
sehari-hari adalah pengusaha atau manajemen dan pekerja.

Jadi disini dapat dikatakan bahwa yang menjadi hubungan industrial dalam kasus ini
adalah Art Tipton selaku direktur sumber daya manusia dari Pierce University ; Ruth
Zimmer, seorang pengawas di divisi layanan pemeliharaan dan rumah tangga
universitas ; dan para karyawannya.

Hubungan Industrial Pancasila mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan
konstitusional adalah UUD’45. secara operasional berlandaskan GBHN serta
ketentuan-ketentuan pelaksanaannya yang diatur oleh pemerintah.

Pembentukan serikat pekerja di Indonesia telah diatur oleh undang-undang no. 21


tahun 2000 tentang serikat pekerja. sesuai dengan undang-undang tersebut, serikat
pekerja dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja di perusahaan secara bebas, terbuka,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta
melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja
dan keluarganya.

Di kasus tersebut perusahaan melarang karyawannya mengikuti serikat pekerja dimana


sudah di legalkan oleh Negara dimana perannya adalah Menampung aspirasi dan
keluhan pekerja, baik maupun bukan anggota serikat pekerja yang bersangkutan ;
Menyalurkan aspirasi dan keluhan tersebut kepada manajemen atau pengusaha baik
secara langsung atau melalui Lembaga Bipartit, dsb.

Juga yang menjadi dasarnya karyawan ingin tergabung dalam kesatuan serikat pekerja
ini adalah Karyawan sangat tidak puas dengan upah mereka dan dengan kondisi yang
mereka alami dari siswa, pengawas, dan staf lainnya. Untuk itu Upaya penyelesaian
perlu dilakukan dengan melakukan pembicaraan dengan pemangku kepentingan yang
menyampaikan keluh kesah dengan mempertimbangkan alasan dan/atau bukti-bukti
Sumber Daya Manusia dan Hubungan Industrial
Problem Based Learning Module
atas keluh kesah yang disampaikan. Keluh kesah dapat disampaikan secara lisan atau
dalam bentuk tertulis.

Dan seharusnya pihak pemberi kerja tidak melarang karyawannya untuk tergabung dalam
kesatuan serikat pekerja.

E. Kesimpulan
 Hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak yang tersangkut atau
berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa di suatu perusahaan.
Pihak yang paling berkepentingan atas keberhasilan perusahaan dan
berhubungan langsung sehari-hari adalah pengusaha atau manajemen dan
pekerja.
 Serikat buruh/serikat pekerja merupakan organisasi yang dibentuk dari, oleh,
dan untuk pekerja baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat
bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna
memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja
serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
 Pembentukan serikat pekerja di Indonesia telah diatur oleh undangundang no.
21 tahun 2000 tentang serikat pekerja Undang-undang menyatakan bahwa
serikat pekerja disuatu perusahaan dapat didirikan oleh paling sedikit 10 orang
pekerja diperusahaan itu sendiri.

Sebagaimana dimaksud dalam poin diatas, perusahaan tidak boleh melarang


karyawannya untuk tergabung dalam serikat pekerja karena telah di sahkan oleh
pemerintah, karyawan yang merasa tidak puas atas upah dan segala sesuatu dari
perusahaan dapat mengomunikasikan permasalahannya, membuka diskusi dan
melakukan musyawarah untuk mufakat. Apa-apa yang telah di sepakati oleh kedua
belah pihak harus dimuat dalam dokumen kesepakatan untuk menjadi bahan
perbandingan selanjutnya.

F. Referensi

Referensi yang dijadikan acuan dalam menyelesaikan case study

Contoh:

Dessler G dan Al Aris. Human resouces Managemen. Edisi Arab Edition.


Pearson. 2012
Sumber Daya Manusia dan Hubungan Industrial
Problem Based Learning Module

Vous aimerez peut-être aussi