Vous êtes sur la page 1sur 9

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu dunia nyata yang dapat
direpresentasikan di atas monitor komputer. Sebagaimana halnya sebuah lukisan di
atas sehelai kertas dapat merepresentasikan sesosok manusia. Akan tetapi SIG
mempunyai kemampuan lebih dan fleksibel dibandingkan dengan lukisan di atas
kertas ataupun lembaran-lembaran peta. Pada masa sekarang, saat segala sesuatu di
dunia ini berkembang dengan sedemikian pesatnya, informasi memegang peranan
yang sangat penting diberbagai kalangan masyarakat.
Dalam hal ini, informasi menjadi sebuah pijakan atau dasar bagi seseorang untuk
melakukan suatu tindakan atau membuat sebuah keputusan. Maka kemudian
berkembanglah suatu sistem teknologi informasi yang menjadi sarana penunjang
untuk mengolah dan menyajikan informasi secara cepat, mudah dimengerti dan
aplikatif. Salah satu dari sekian banyak jenis teknologi informasi yang berkembang
dewasa ini adalah Geographic Information System (GIS) atau dalam bahasa Indonesia
sering disebut dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Secara umum dikenal tiga
jenis data. Ketiganya merupakan abstraksi sederhana dari objek-objek nyata yang
lebih rumit.
1. Titik: sebagai koordinat tunggal (x,y) yang digunakan untuk menggambarkan
berbagai penampakan geografi. Merupakan jenis data yang paling sederhana.
2. Garis: sebagai rangkaian koordinat (sekumpulan titik) yang tersambung dalam
suatu rantai untuk menggambarkan bentuk dan jarak suatu penampakan.
3. Poligon: suatu area tertutup yang disusun oleh satu garis atau lebih. Biasanya
poligon diberi label atau tanda khusus (arsir, warna, dsb.) untuk membedakan
dan membatasi antara satu poligon dengan polygon lainnya. Terdapat dua model
data atau gambar yang digunakan dalam SIG, yakni
4. Vektor: Melakukan proses pengolahan data atau gambar menggunakan garis dan
kurva, yang memuat informasi warna, dimensi serta posisi. Vektor bersifat
resolution-independent atau tidak tergantung pada resolusi. Artinya, vektor dapat
diubah-ubah baik bentuk, ukuran, posisi atau warnanya pada resolusi berapapun
tanpa mengubah kualitas tampilannya. Vektor dapat pula berupa satu titik
tunggal.
5. Raster: juga disebut dengan bitmap, adalah gambar yang komposisinya terdiri
atas titik-titik berbentuk bujur sangkar, yang dinamakan dengan pixel, yang
disusun pada suatu grid. Setiap titik-titik pada grid tersebut masing-masing
mengandung warna tersendiri. Memodifikasi raster berarti memodifikasi tiap
pixel. Raster bersifat resolutiondependent atau bergantung pada resolusi. Artinya
data menampilkan gambar yang terpaku pada resolusi tertentu. Jadi, ketika
gambar tersebut diperkecil atau diperbesar, kualitas gambar akan berubah.

 Komponen-komponen dalam SIG, yaitu:


1. Perangkat keras (Hardware): berupa komputer beserta instrumennya (perangkat
pendukungnya). Data yang terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras.
Perangkat keras dalam SIG terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan
komputer.
b. Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi
mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan.
c. Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai
data dalam proses SIG.
2. Perangkat lunak (Software): system modul yang berfungsi untuk memasukkan,
menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan.
3. Intelegensi manusia (Brainware): kemampuan manusia dalam pengelolaan dan
pemanfaatan SIG secara efektif. Bagaimanapun juga manusia merupakan subjek
(pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem, sehingga sangat dituntut kemampuan
dan penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi mutakhir.
B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan mengapa ,memakai Arcview 3.2 karena arcview 3.2 tidak memerlukan
komputer yang mempunyai spek yang tinggi Sehingga sampai saat ini ArcView GIS
3.x (termasuk 3.1, 3.2, 3.2a, dan 3.3) masih banyak dipergunakan oleh pengguna
GIS karena kemampuan ArcView 3.2. masih optimal di komputer pentium II
sekalipun. Selain itu dengan semakin bertambahnya ekstensi (extension) untuk
ArcView 3.2 yang bisa diperoleh secara gratis, menjadikan kemampuan ArcView
GIS menjadi lebih banyak dan handal, tidak hanya sekedar menampilkan tetapi juga
sampai kepada mendijitasi, edit, analisis, dll. Hal tersebut hanya dengan
menjalankan 1 software.
Pengguna arcview sendiri dapat memiliki kemampuan-kemampuan melakukan
visualisasi meng-explore, menjawab query (baik basis data spasial maupun non
spasial), menganalisis secara geografis dan sebagainya. Arcview GIS
mengorganisasikan sistem perangkat lunaknya sedemikian rupa sehingga dapat
dikelompokkan dalam beberapa komponen-komponen penting.

II. PEMBAHASAN
ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi
Geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI (Environment Systems
Research Institute, Inc). Perkembangan software ArcView dapat dilihat di website :
http:\\www.esri.com. Kebutuhan perangkat keras untuk menginstal software ini
adalah komputer dengan spesifikasi minimum pentium II 300 Hz dan hardisk
kapasistas 1 G, sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan adalah system operasi
windows dan CD master program ArcView.
Software ArcView memiliki ciri khas arsitektur perangkat lunak yang dapat
diperluas dan menyediakan scalable platform untuk proses-proses komputansi dan
analisis-analisis yang diperlukan di dalam sistem informasi geografis. Arsitektur ini
diimplementasikan sebagai sekumpulan modul-modul “plug in”. Dengan arsitektur
extension yang diimplementasikan dalam bentuk file yang ber-extention *.AVX.
Extension, di dalam ArcView secara umum dibagi menjadi dua kelompok yaitu
bumdled/core dan optional. Bundled extension telah ada secara otomatis bersamaan
dengan program ArcView, sedangkan optional extension merupakan modul yang
terpisah dan harus di instalkan ke dalam komputer kita.
.

 Stuktur Tampilan ArcView


ArcView mengorganisasikan project beserta tools yang tersedia kedalam
bentuk sistem windows, menu, button, dan icon. Setiap tipe dokumen (view, table,
chart, layout, dan script) ArcView memiliki tampilan yang berbeda. Struktur tampilan
pada ArcView terdiri dari :
1. Project: suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView GIS. Sebuah project
berisi pointers yang merujuk pada lokasi fisik (direktori dalam disk) di mana
dokumen-dokumen tersebut disimpan, selain juga menyimpan informasi-informasi
pilihan pengguna (user preferences) untuk project-nya (ukuran, simbol, warna dan
sebagainya). Semua dokumen yang terdapat di dalam sebuah project dapat
diaktifkan, dilihat, dan diakses melalui project window.
2. Theme: suatu bangunan dasar system ArcView. Themes merupakan kumpulan dari
beberapa layer ArcView yang membentuk suatu ‘tematik’ tertentu. Sumber data
yang dapat direpresentasikan sebagai theme adalah shapefile, coverage (ArcInfo),
dan citra raster.
3. View: representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa ”layer”
atau “theme” informasi spasial (titik, garis, poligon, dan citra raster).
4. Table: berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu. Setiap baris data
(record) mendefinisikan sebuah entry (misalnya informasi mengenai salah satu
poligon batas propinsi) di dalam basisdata spasialnya; setiap kolom (field)
mendefinisikan atribut atau karakteristik dari entry (misalnya nama, luas, keliling
atau populasi suatu propinsi) yang bersangkutan.
5. Chart: hasil suatu query terhadap suatu tabel data. Bentuk chart yang didukung
oleh ArcView adalah line, bar, column, xy scatter, area, dan pie.
6. Layout: untuk menggabungkan semua dokumen (view, table, dan chart) dalam
suatu dokumen yang siap cetak (biasanya dipersiapkan untuk pembuatan
hardcopy).
7. Script: bahasa (semi) pemrograman sederhana (makro) yang digunakan untuk
mengotomasikan kerja ArcView.
INSTALASI PROGRAM ARCVIEW 3.2.
1. Masukkan CD master Arcview di CD ROOM pada komputer
2. Buka Windows Explorer
3. Cari File Setup.exe pada CD Master ArcView

Klik setup
exe

4. Akan muncul
kotak dialog
instalasi ArcView
GIS 3.2. : Klik Next
5. Kemudian ikuti langkah-langkah selanjutnya seperti tampak pada tampilan-
tampilan berikut ini.

Klik next
klik yes

pilih local install, klik next

pilih typical klik next


klik next

klik instal

6. Lakukan langkah-langkah di atas sampai selesai

Secara umum kemampuan ArcView dapat dilihat melalui uraian berikut :

1. Pertukaran data, membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format
perangkat lunak SIG lainnya.
2. Melalukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis
3. Menampilkan informasi (basisdata) spasial maupun atribut
4. Menghubungkan informasi spasial dengan atribut-atributnya yang terdapat
(disimpan) dalam basisdata atribut
5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG seperti analisis sederhana spasial
6. Membuat peta tematik
7. Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip atau bahasa
pemrograman sederhana
8. Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan menggunakan
extension yang ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak
SIG ArcView).

Keunggulan Arcview dibanding perangkat lunak Sistem Informasi Geografis lainnya


adalah:
1. Data yang digunakan adalah data vector (kebanyakan perangkat lunak SIG
lainnya berbasiskan pada )
2. Lebih mudah pengoperasian, serta lebih mudah dan sudah terintegrasi dengan
beberapa perangkat lunak pengolah data seperti , dan lainnya sehingga kita bisa
menampilkan tabel dan grafik ke dalam sistem informasi tersebut sehingga akan
lebih menambah bobot informasi yang kita tampilkan.
3. Memberikan kemudahan bagi para pengguna dengan adanya fasilitas (script),
sehingga pengguna bisa menampilkan program yang ditampilkan sefamilier
mungkin.

Vous aimerez peut-être aussi