Vous êtes sur la page 1sur 10

e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

PENGARUH SIMULASI TINDAKAN RESUSITASI JANTUNG PARU


(RJP) TERHADAP TINGKAT MOTIVASI SISWA MENOLONG
KORBAN HENTI JANTUNG DI SMA NEGERI 9 BINSUS
MANADO

Shinta A. A. Ngirarung
Mulyadi
Reginus T. Malara

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: shintangenia.ngirarung@gmail.com

Abstract: An emergency situation can occurred whenever and wherever we are. Cardiac arrest is
one of the emergency condition which life threatening and needs an immediate intervention.
Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) is a intervention that can decide whether the victim of
cardiac arrest alive or not. By giving the CPR simulation to the high school students as expected
could lift their knowledge and skill, so it can grow the motivation to the students to help people
with cardiac arrest if they in the real situation. Purpose to know The Effect Of Cardio
Pulmonary Resuscitation (CPR) Simulation To The Motivation Level Of Student To Help The
Victim Of Cardiac Arrest in 9 Senior High School Binsus Manado. Samples 33 respondents by
using the Total Sampling technique. Design of the research is quasy experiment with one group
pre-post test and by using the questionnaire sheet to get the data from respondents. Research
result thePvalue is 0,00 (< = 0,05). Conclusion shows that there is an effect Of CPR
simulation to the motivation level of helping people with cardiac arrest to the students of 9
Senior High School Binsus Manado. Suggestion to the school especially to all the students to use
the experience and the knowledge that they already have from the simulation so that they can
elevate their motivation to help people with cardiac arrest and for the next research, hopefully
they can make a research of the other factors that can elevate the motivation level. Key Words:
CPR Simulation, Motivation Level, Cardiac Arrest.

Abstrak: Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Henti jantung
merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengancam jiwa dan membutuhkan
penanganan sesegera mungkin. Tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan intervensi
yang menjadi penentu penting dalam kelangsungan hidup korban henti jantung. Pemberian
simulasi tindakan RJP pada siswa SMA diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan, sehingga dapat merangsang motivasi para siswa untuk menolong korban henti
jantung apabila mereka melihatnya nanti secara langsung. Tujuan untuk Mengetahui Pengaruh
Simulasi Tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) Terhadap Tingkat Motivasi Siswa Menolong
Korban Henti Jantung di SMA Negeri 9 Binsus Manado. Sampel berjumlah 33 responden dengan
menggunakan teknik total sampling. Desain penelitian yaitu quasy experiment with one group
pre-post test dan menggunakan lembar kuesioner untuk mendapatkan data dari responden. Hasil
Penelitian didapatnilai P-value sebesar 0,00 (< = 0,05). Kesimpulan menunjukkan adanya
pengaruh simulasi tindakan RJP terhadap tingkat motivasi menolong korban henti jantung pada
siswa SMA Negeri 9 Binsus Manado. Saran agar pihak sekolah terutama para siswa dapat

1
memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan yang didapat dari kegiatan simulasi sehingga dapat
meningkatkan motivasi untuk menolong korban henti jantung serta untuk peneliti selanjutnya,
kiranya dapat meneliti mengenai faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan tingkat motivasi.
Kata Kunci: Simulasi RJP, Tingkat Motivasi, Henti Jantung.

2
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

PENDAHULUAN meninggal karena OHCA (Bryant et al


Kegawatdaruratan merupakan kejadian dalam Dewi, 2015).
tiba-tiba yang menuntut tindakan segera Di Indonesia sendiri belum didapatkan
yang mungkin disebabkan oleh kejadian data yang jelas mengenai jumlah prevalensi
alam, bencana teknologi, perselisihan atau kejadian henti jantung di kehidupan
kejadian yang disebabkan oleh manusia seharihari atau di luar rumah sakit, namun
(WHO dalam Dewi, 2015). diperkirakan sekitar 10.000 warga per tahun
Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi yang berarti 30 orang per hari mengalami
dimana saja dan kapan saja. Salah satu tugas henti jantung. Kejadian terbanyak dialami
petugas kesehatan adalah menangani oleh penderita jantung koroner. Kematian
masalah tersebut. Walaupun begitu tidak yang disebabkan oleh penyakit jantung
menutup kemungkinan kondisi pembuluh darah, terutama penyakit jantung
kegawatdaruratan tersebut dapat terjadi di koroner dan stroke diperkirakan akan terus
luar rumah sakit atau di daerah yang sulit meningkat mencapai 23,3 juta kematian
dijangkau oleh petugas kesehatan sehingga pada tahun 2030 (Depkes, 2014).
peran serta masyarakat menjadi hal penting Pertolongan yang tepat dalam
yang dibutuhkan dalam kondisi tersebut menangani kasus kegawatdaruratan dalam
yaitu membantu korban sebelum ditemukan hal ini yaitu cardiac arrest adalah Basic
oleh petugas kesehatan (Sudiharto & Life Support atau yang dikenal dengan
Sartono, 2011). Bantuan Hidup Dasar (BHD). Cardio
Menurut Hardisman (2014), henti Pulmonary Resusitation (CPR) atau yang
jantung atau cardiac arrest merupakan biasa disebut Resusitasi Jantung Paru (RJP)
keadaan dimana terjadinya penghentian adalah sekumpulan intervensi yang
mendadak sirkulasi normal darah ditandai bertujuan untuk mengembalikan dan
dengan menghilangnya tekanan darah arteri. mempertahankan fungsi vital organ pada
Henti jantung dapat mengakibatkan asistol, korban henti jantung dan henti nafas.
fibrilasi ventrikel dan takikardia ventrikel Intervensi ini terdiri dari pemberian
tanpa nadi. kompresi dada dan bantuan nafas
Menurut penelitian di beberapa Negara (Hardisman, 2014).
Eropa, kasus henti jantung merupakan salah Bantuan Hidup Dasar dalam hal ini
satu penyebab kematian dengan angka yaitu tindakan Resusitasi Jantung Paru
kejadian sekitar 700.000 kasus setiap (RJP) merupakan penentu penting dalam
tahunnya. Sementara itu, di Amerika henti kelangsungan hidup korban henti jantung.
jantung merupakan pembunuh nomor satu Hal ini berarti membutuhkan peningkatan
dimana setiap tahunnya terdapat sekitar jumlah bystander BHD di lingkungan
330.000 orang yang menjadi korban masyarakat (AHA, 2010).
meninggal secara mendadak karena henti Pada tahun 2010, remaja yang juga
jantung (Bala et al dalam Dewi, 2015). merupakan salah satu bagian dari
Kejadian henti jantung di luar rumah masyarakat awam berjumlah sekitar 1,1
sakit sebagian besar terjadi di rumah. Out of miliar penduduk dunia (WHO, 2010).
Hospital Cardiac Arrest (OHCA) Jumlah penduduk Indonesia pada tahun
merupakan kejadian henti jantung mekanis 2010 adalah 237,6 juta jiwa dan 26,67%
yang ditandai dengan tidak adanya atau 63,4 juta jiwa diantaranya adalah
tandatanda sirkulasi dan terjadi di luar remaja (BKKBN dalam Thoyyibah, 2014).
rumah sakit. Salah satu penyebab utama Seharusnya para remaja yang tergolong
kematian dikalangan orang dewasa di siswa setingkat sekolah menengah atas
Amerika Serikat adalah OHCA dengan (SMA) sudah dapat melakukan tindakan
jumlah kejadian mencapai sekitar 300.000 RJP dengan baik dan benar. Pemberian
setiap tahun dan sekitar 92% orang simulasi tindakan Resusitasi Jantung Paru
3
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

pada para siswa SMA merupakan hal yang rumah sakit yang ada di Manado. Kelima
sangat penting dan bermanfaat bagi siswa ini mengatakan bahwa mereka belum
peningkatan jumlah orang yang terlatih pernah mengalami kejadian dimana mereka
dalam BHD sehingga dapat menjadi mendapati adanya korban henti jantung
bystander di lingkungannya masingmasing. secara langsung dan merasa tertarik untuk
Pemberian simulasi ini juga dapat mempelajari tentang tindakan RJP karena
menambah wawasan dan pengetahuan para menurut mereka tindakan pertolongan
siswa sehingga dapat memotivasi mereka pertama sangat penting dalam kehidupan
untuk melakukan tindakan RJP dalam sehari-hari.
kondisi kegawatdaruratan tak terduga yang Berdasarkan uraian di atas, peneliti
membutuhkan pertolongan sesegera tertarik untuk mengetahui apakah ada
mungkin (AHA, 2011). Dalam Meissner pengaruh simulasi tindakan Resusitasi
(2012) dikutip dari Dewi (2015) Jantung Paru terhadap tingkat motivasi
menyebutkan bahwa anak berusia 13 siswa di SMA Negeri 9 Binsus Manado
sampai 14 tahun di Jerman telah mampu untuk menolong korban henti jantung.
melakukan tindakan RJP dengan baik, sama
baiknya dengan yang dilakukan orang METODOLOGI PENELITIAN
dewasa. Penelitian ini menggunakan desain
Para remaja diharapkan dapat menjadi Quasy Experiment with One Group Prepost
bystander di lingkungannya karena Test Design yang mengungkapkan sebab-
memiliki karakteristik perkembangan pada akibat dengan cara melibatkan satu
ukuran tubuh, kekuatan, psikologis, kelompok subyek. Kelompok subyek
kemampuan reproduksi, mudah untuk diobservasi sebelum dan sesudah dilakukan
termotivasi dan cepat belajar (Wong dalam intervensi. Penelitian dilakukukan di SMA
Thoyyibah, 2014). Negeri 9 Binsus Kota Manado, pada
Hasil survey dan pengambilan data tanggal 24-25 Oktober 2016.
awal yang telah dilakukan pada pertengahan Populasi pada penelitian ini adalah
bulan Agustus di SMA Negeri 9 Binsus seluruh siswa kelas X MIA I di SMA
Manado didapatkan data kelas X (sepuluh) Negeri 9 Binsus Manado yang berjumlah 36
yang tergolong dalam kelas Binsus dibagi orang siswa. Teknik pengambilan sampel
dalam empat kelas dengan peminatan wajib yang digunakan pada penelitian ini adalah
yaitu Matematika dan Ilmu Alam (MIA) Total Sampling yaitu mengambil
dengan total jumlah siswa yaitu 151 siswa. keseluruhan populasi untuk dijadikan
Data lain yang didapatkan yaitu selama sampel. Sampel pada penelitian ini
enam bulan terakhir (Maret – Agustus 2016) berjumlah 36 orang siswa, dimana yang
belum pernah diadakan simulasi atau bersedia menjadi responden yaitu sebanyak
pelatihan tentang tindakan RJP di SMA 33 orang siswa dan yang tidak bersedia
Negeri 9 Binsus Manado. Berdasarkan hasil menjadi responden yaitu berjumlah 3 orang
wawancara dengan 5 orang siswa kelas X siswa.
Matematika dan Ilmu Alam (MIA), peneliti Penelitian ini menggunakan insrumen
mendapatkan data awal sebagai berikut: berupa manikin dan matras pada saat
lima siswa tersebut belum pernah mengikuti simulasi dan untuk mengukur tingkat
simulasi ataupun pelatihan tindakan RJP. motivasi siswa dalam menolong korban
Empat diantaranya yaitu siswa J.M, siswa henti jantung, peneliti menggunakan
H.R, siswa A.K dan siswa V.R sudah kuesioner yang berisi 20 pertanyaan tentang
pernah melihat tindakan RJP lewat acara motivasi. Pertanyaan-pertanyaan ini disusun
televisi sedangkan siswa A.M sudah pernah berdasarkan teori-teori yang berhubungan
melihat tindakan RJP secara langsung dengan motivasi dan beberapa contoh kasus
meskipun hanya sekilas saja di salah satu

4
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

yang dapat mempengaruhi motivasi. yang ditimbulkan (balancing harms and


Dengan bobot, jika sangat setuju diberi skor benefits).
5, jika setuju diberi skor 4, jika ragu-ragu
diberi skor 3, jika tidak setuju diberi skor 2,
jika sangat tidak setuju diberi skor 1.
Selanjutnya penetapan kategori berdasarkan
pendekatan dengan skala likert, dengan
kriteria penilaian: skor tertinggi – interval = HASIL DAN PEMBAHASAN
100 – 20 = 80 bila total jawaban responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur
berada pada skor: 1.20-39 dikategorikan Responden
rendah Umur n %
2. 40-59 dikategorikan sedang
14 Tahun 16 48,5
3. 60-79 dikategorikan tinggi
15 Tahun 17 51,5
4. 80- 100 dikategorikan sangat tinggi
Total 33 100
Setelah melewati tahap akhir ini,
maka penelitian dapat dinyatakan selesai. Sumber: Data Primer 2016
Pengolahan data yang diperoleh dari Berdasarkan tabel 1 data yang
hasil penelitian ini diolah secara diperoleh menunjukkan distribusi
manual responden berdasarkan umur
yaitu responden dengan persentase
dengan mengelompokkan hasil dari
terbanyak adalah siswa yang berumur 15
lembar kuesioner yang dibagikan dan
tahun (51,5 %).
selanjutnya dilakukan analisis
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Jenis
menggunakan program pengolah uji
Kelamin Responden
statistik. Setelah itu diolah
Jenis Kelamin n %
menggunakan sistem komputerisasi,
tahapan-tahapan tersebut yaitu editing, Laki-Laki 12 36,4
coding, tabulating, dan cleaning. Perempuan 21 63,6
Analisa data dalam penelitian ini Total 33 100
yaitu analisa univariat yang bertujuan Sumber: Data Primer 2016
untuk mendeskripsikan atau Berdasarkan tabel 2 data yang
mendapatkan gambaran setiap variabel diperoleh menunjukkan bahwa dari 33
yang akan diukur dan disajikan. responden jumlah responden terbanyak
Analisa bivariat yaitu analisa yang adalah perempuan yaitu sebanyak 21 siswa
berfungsi untuk mencari pengaruh antara (63,6%).
variabel x terhadap y. Dilakukan uji Dalam jurnal penelitian Roatib, A.,
wilcoxon dengan derajat kemaknaan Suhartini, dan Supriyadi (2007) dikatakan
95% (α 0,05). Dalam melakukan bahwa semakin bertambah umur seseorang
penelitian, peneliti memperhatikan maka semakin meningkat tingkat
masalah-masalah etika penelitian yang kematangannya, dan juga semakin baik
meliputi : Menghormati harkat dan hubungan interpersonalnya sehingga dapat
martabat manusia (respect for human mempengaruhi motivasi seseorang untuk
dignity), menghormati privasi dan bertindak. Thoyyibah (2014) dalam jurnal
kerahasiaan subjek penelitian penelitiannya mengatakan bahwa remaja
(respect for privacy and yang berada dalam perkembangan pada
confidentiality), keadilan dan ukuran tubuh, kekuatan, psikologis,
inklusivitas/keterbukaan (respect for kemampuan bereproduksi, mudah untuk
justice and inclusiveness), termotivasi dan cepat belajar diharapkan
memperhitungkan manfaat dan kerugian dapat menjadi bystander di lingkungannya
masing-masing. Karakteristik tersebut dapat

5
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

ditemukan pada remaja tingkat Sekolah Variabel Mean SD n tailed


Menengah Atas. Sedangkan untuk (p-value)
karakteristik berdasarkan jenis kelamin
tidak terdapat hubungan atau pengaruh yang Sebelum dilakukan 73,36
signifikan terhadap tingkat motivasi 6,16 33
seseorang, artinya baik pria maupun wanita simulasi
memiliki tingkat motivasi yang sama. 0,000
Sesudah dilakukan 89,06
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan 8,79 33
Tingkat Motivasi Sebelum Dilakukan simulasi
Simulasi
Tingkat Motivasi n % Sumber: Data Primer 2015
Rendah 0 0 Berdasarkan hasil penelitian pada
Sedang 2 6,1 tabel 5 diatas menggunakan uji statistik uji
Tinggi 31 93, urutan bertanda Wilcoxon (Signed Rank
Sangat Tinggi 0 9 Test)dengan tingkat kemaknaan (α) = 0,05
0 yang menunjukkan hasil Sig (2-tailed) atau
Total 33 100 P-value 0,000. Nilai p-value digunakan
Sumber: Data Primer 2016 untuk menentukan apakah hipotesis
Berdasarkan tabel 5.3, hasil diterima atau ditolak. Dengan P-value =
penelitian menunjukkan, bahwa tingkat 0,000 < α = 0,05 maka Ho ditolak.
motivasi responden sebelum dilakukan Menurut Nondyawati (2015) dalam
simulasi yaitu sebanyak 31 siswa (93,9%) jurnal penelitiannya tentang hubungan
tergolong dalam ketegori tinggi. Tabel 4. pengetahuan dan sikap dengan motivasi
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat keluarga dalam memberikan dukungan pada
Motivasi Sesudah Dilakukan klien gangguan jiwa, pengetahuan
Simulasi merupakan salah satu faktor pencetus dan
Tingkat Motivasi n % tersedianya fasilitas atau sarana kesehatan
Rendah 0 0 merupakan salah satu faktor pendukung
Sedang 0 0 yang dapat mempengaruhi motivasi
Tinggi 5 15,2 seseorang.
Sangat Tinggi 28 84,8 Hasil penelitian dari Dahlan, S.,
Kumaat, L., dan Onibala, F. (2014) tentang
Total 33 100
pengaruh pendidikan kesehatan tentang
Sumber: Data Primer 2016
bantuan hidup dasar (BHD) terhadap tingkat
Berdasarkan tabel 5.4, hasil
pengetahuan tenaga kesehatan di
penelitian menunjukkan bahwa tingkat
Puskesmas Wori Kecamata Wori Kabupaten
motivasi siswa mengalami peningkatan
Minahasa Utara juga mendapatkan hasil
yaitu sebanyak 5 siswa (15,2%) berada
bahwa, terjadi peningkatan tingkat
dalam kategori tinggi dan sebanyak 28
pengetahuan antara sebelum dan sesudah
siswa (84,8%) berada dalam kategori
diberikan pendidikan kesehatan tentang
sangat tinggi.
BHD.
Tabel 5. Pengaruh Simulasi Tindakan RJP
Menurut Thoyyibah (2014) dalam
Terhadap Tingkat Motivasi Siswa SMA
jurnal penelitiannya tentang pengaruh
Negeri 9 Binsus Manado Menolong
pelatihan BHD pada remaja terhadap
Korban
tingkat motivasi menolong korban henti
Henti Jantung
jantung di SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta, pengetahuan dan tingkat
Sig. 2

6
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

motivasi memiliki hubungan yang erat, SIMPULAN


yang terjadi karena adanya proses belajar. 1. Tingkat motivasi siswa SMA Negeri 9
Proses belajar tersebut dapat memberikan Binsus Manado sebelum dilakukan
pengetahuan bagi remaja sehingga semakin simulasi didapatkan hasil yaitu
banyak seseorang mempelajari atau sebagian besar siswa memiliki tingkat
mengetahui sesuatu hal maka orang tersebut motivasi dalam kategori tinggi.
akan lebih termotivasi untuk bertingkah 2. Tingkat motivasi siswa SMA Negeri 9
laku sesuai dengan yang pernah Binsus Manado sesudah dilakukan
dipelajarinya. simulasi didapatkan hasil yaitu
Berdasarkan hasil penelitian dari 33 sebagian besar siswa memiliki tingkat
responden didapati dari hasil uji statistik motivasi dalam kategori sangat tinggi.
dengan menggunakan uji Wilcoxon 3. Terdapat pengaruh simulasi tindakan
diperoleh nilai ρ = 0,000 < α = 0,05. Dari RJP terhadap tingkat motivasi siswa
data tersebut menunjukkan dimana terdapat SMA Negeri 9 Binsus Manado dalam
pengaruh yang signifikan simulasi tindakan menolong korban henti jantung.
RJP terhadap tingkat motivasi siswa SMA
Negeri 9 Binsus Manado dalam menolong DAFTAR PUSTAKA
korban henti jantung. American Heart Association (AHA).
Penelitian ini sejalan dengan hasil (2010). Adult Basic Life Support:
penelitian dari Rinanda (2013) dalam Guidelines for Cardiopulmonary
jurnalnya yang berjudul pengaruh metode Resuscitation and Emergency
simulasi tanggap bencana alam terhadap Cardiovascular Care
kemampuan mitigasi pada anak (http://circ.ahajournals.org/content/122/
tunagrahita ringan di kelas C/D VI SLB 18_suppl_3/S685diakses tanggal 22
Perwari Padang yang menunjukkan, bahwa Oktober 2015 pukul 16.09 WITA)
terdapat perbedaan yang signifikan pada
kemampuan mitigasi anak sebelum dan American Heart Association (AHA).
sesudah dilakukan simulasi. (2011). Importance and Implementation
Menurut International Organization of Training in Cardiopulmonary
for Migration (IOM) dikutip dari Pratiwi Resuscitation and Automated External
(2013), simulasi adalah metode Defibrillation in School: a Science
pembelajaran atau pendampingan yang Advisory from The American Hearth
memperagakkan sesuatu dalam bentuk Association.
tiruan yang mirip dengan keadaan yang (http://circ.ahajournals.org/content/123/
sesungguhnya. Metode ini menggunakan 6/691 diaksestanggal 22 Oktober 2015
gambaran dari suatu situasi yang nyata
pukul 17.13 WITA)
tanpa harus mengalaminya. Simulasi
memberikan latihan dalam situasi tiruan.
American Heart Association (AHA).
Maulana (2007) dikutip dari Mais (2014)
(2015). Part 5: Adult Basic Life Support
mengatakan, bahwa pengetahuan yang ada
and Cardiopulmonary Resuscitation
pada setiap orang diterima atau ditangkap
Quality: Guidelines Update for
melalui pancaindera, semakin banyak
Cardiopulmonary
pancaindera yang digunakan, maka
Resuscitation and Emergency
semakin banyak dan semakin jelas pula
Cardiovascular Care
pengertian atau pengetahuan yang
diperoleh. (http://circ.ahajournals.org/content/132/
18_suppl_2/S414diakses tanggal 18
Januari 2016 pukul 18.05 WITA)

7
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Dahlan, S., Kumaat, L., Onibala, F. (2014). Bantuan Hidup Dasar (BHD) di RSUD
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Kabupaten Karanganyar
Tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) (http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id
Terhadap Tingkat Pengetahuan Tenaga /files/disk1- /23/01-gdl-
Kesehatan di Puskesmas Wori uminurhasa1114-1-skripsi_-4.pdf
Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa diakses tanggal
Utara 08 Oktober 2015 pukul 13.20 WITA)
(http://download.portalgaruda.org/articl
e.php.article-147008/5798.pdfdiakses Hasibuan, H. M. S. P. (2014).
tanggal 25 November 2016 pukul 20.40 ManajemenSumber Daya Manusia.
WITA) Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Departemen Kesehatan RI. (2014).
Lingkungan Sehat Jantung Sehat
Hutapea, E. L. (2012). Gambaran
(http://www.depkes.go.id/article/view/2
TingkatPengetahuan Polisi Lalu Lintas
01410080002/lingkungan-sehatjantung-
tentangBantuan Hidup Dasar di Kota
sehat.htmldiakses tanggal 21
Januari 2017 pukul 20.45 WITA) Depok
(http://lib.ui.ac.id/20313288-
Dewi, A.R. (2015). Pengaruh Pelatihan S43699.pdfdiakses tanggal 08 Oktober
Resusitasi Jantung Paru terhadap 2015 pukul 13.25 WITA)
Pengetahuan dan Keterampilan Siswa
di SMA Negeri 2 Sleman Yogyakarta Krisanty, P. (2009). Asuhan
(http://opac.say.ac.id/6/1/AgustinRetno KeperawatanGawat Darurat. Jakarta:
Dewi-NASKAHPUBLIKASI- Trans InfoMedika.
Perawat2015.pdf/diakses tanggal 08
Oktober Lontoh, C. (2013). Pengaruh Pelatihan
2015 pukul 13.15 WITA) Teori Bantuan Hidup Dasar Terhadap
Pengetahuan Resusitasi Jantung Paru
Hardhiyani, Rizky. (2013). Siswa-siswi SMA Negeri 1 Toili
HubunganKomunikasi Therapeutic (http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/j
kp/article/view/2173diakses tanggal 08
Perawatdengan Motivasi Sembuh pada
Oktober 2015 pukul 13.00 WITA)
PasienRawat Inap di Ruang Melati
RSUD
Mais, P. R. (2015). Pengaruh Penyuluhan
Kalisari Batang Bahaya Gunung Berapi Terhadap
(http://lib.unnes.ac.id/17243/1/1550408 Kesiapsiagaan Siswa SMP Kristen
044.pdfdiakses tanggal 22 Oktober 2015 Kakaskasen Kota Tomohon
pukul 16.40 WITA) Menghadapi Bencana Gunung Berapi
(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/j
Hardisman. (2014). Gawat Darurat
kp/article- /view/7649diakses tanggal
MedisPraktis. Yogyakarta: Gosyen
25 November pukul 20.55 WITA)
Publishing.
Nondyawati, K. A. (2015). Hubungan
Hasanah, U. N. (2015). Hubungan
Pengetahuan dan Sikap dengan
TingkatPengetahuan dengan Motivasi Keluarga Dalam Memberikan
KeterampilanPerawat dalam Dukungan Pada Klien Gangguan
Melakukan Tindakan Jiwa(http://lppmunigresblog.files.wordp

8
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

ress. com/2015/06/alifathul- WITA)


nondyawati.pdfdiakses tanggal 25
November 2016 Rinanda, S. (2013). Pengaruh Metode
pukul 21.05 WITA) Simulasi Tanggap Bencana Alam
terhadap Kemampuan Mitigasi Pada
Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Anak Tunagrahita Ringan di Kelas C/D
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka VI SLB Perwari Padang
Cipta. (http://lib.unnes.ac.id/21392/1/3201410
080-s.pdf diaksees tanggal 25
Nursalam,.(2008). Konsep dan Penerapan November 2016 pukul 21.40 WITA)
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis Riyanto, Agus. (2011). Aplikasi Metodologi
dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:
Jakarta: Salemba Medika Nuha Medika

Panacea, Tim Bantuan Medis. (2014). Basic Roatib, A., Suhartini, Supriyadi. (2007).
Life Support :Buku Panduan Ed. 7. Hubungan Antara Karakteristik
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Perawat Dengan Motivasi Perawat
EGC. Pelaksana Dalam Menerapkan
Komunikasi Terapeutik Pada Fase
Permady, R. (2013). Disampaikan dalam Kerja di Rumah Sakit Islam Sultan
Mini Simposium Emergency in Field Agung Semarang
Activities. Padang (http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/J
MK/article/download/1006/.pdfdiakses
Pratiwi, S. A. (2013). Peran Simulasi tanggal 21 Januari 2017 pukul 21.00
Bencana terhadap Kesiapsiagaan Siswa WITA)
Kelas VII Dalam Menghadapi Bencana
Santoso S. 2014. Panduan Lengkap SPSS
Banjir di SMP Negeri 1 Grogol
Versi 20 Edisi Revisi. Jakarta: PT
Kecamatan Grogol Kabupaten
Elex Media Komputindo.
Sukoharjo
Sardiman, A. M. (2014). Interaksi dan
(http://eprints.ums.ac.id/25484/22-
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
/2._NASKAH_PUBLIKASI.pdfdiakses
PT. Rajagrafindo Persada.
tanggal 25 November 2016
pukul 21.15 WITA)
Siagian, S. P. (2015). Teori Motivasi dan
Aplikasinya. Jakarta: Rhineka Cipta.
Program StudiIlmuKeperawatan. (2013).
Panduan Penulisan Tugas Akhir
Sudiharto, Sartono.(2011). Basic Trauma
Proposal & Skripsi. Manado.
Cardiac Life Support. Jakarta: CV.
Sagung Seto
Purnamasari, I. (2013). Pengaruh Simulasi
Bencana Terhadap Kesiapsiagaan
Thoyyibah, D. Z. (2014). Pengaruh
Pramuka dalam Menghadapi Bencana
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Pada
Banjir di SMP Negeri 3 Mojolaban
Remaja terhadap Tingkat Motivasi
Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Menolong Korban Henti Jantung
Sukoharjo
(http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t340
(http://eprints.ums.ac.id/25480/-
49.pdf/diakses tanggal 08 Oktober
/HALAMAN_DEPAN.pdf diakses
2015 pukul 13.05 WITA)
tanggal 25 November 2016 pukul 21.25

9
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Uno, H. H. B. (2015). Teori Motivasi dan


Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
World Health Organisation (WHO). 2010.
Orientation Programme on
Adolescent Health for Health Care
Providers
(http://www.who.int/maternal_chil
d_adolescent/documents/92415912
69/en/ diakses
tanggal 08
Oktober 2015 pukul 14.15 WITA)

10

Vous aimerez peut-être aussi