Vous êtes sur la page 1sur 7

JIIA, VOLUME 3 No.

3, JUNI 2015

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT KELURAHAN (PPMK) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

(Strategy of society empowerment through the Village Society Empowerment Program (PPMK)
in Bandar Lampung)

Cherrya Damara, Dewangga Nikmatullah, Indah Nurmayasari

Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1
Bandar Lampung 35141, e-mail: cherrya.damara@yahoo.co.id

ABSTRACT

This research aimed to determine the effectiveness of empowerment strategies PPMK in Bandar Lampung
through revolving fund programs and computer training and to determine the benefits of revolving fund
programs and computer training through PPMK in Bandar Lampung. This research was conducted in May
until August 2014. Primary and secondary data were collected in this reserch. The sampling used purposive
sampling with 49 research subjects. The data was analyzed by qualitative, and collected by observation,
interview, documentation, and Focus Group Discussion. The results showed that strategies of Society
Empowerment (PPMK) through computer training and revolving funds was effective, since the
implementation of the carried out activities were suitable with the general guidelines PPMK such as,
Utilization of funds for productive business were 80%, the amount of funds that had been appropriate for
running the business were 71.43%, for the computer trainings the training result used by participants to get
a job was 79.58%, the materials application of Microsoft Word and Microsoft Exel that had given
appropriately amounting to 67.86 %. The benefit for the participants after the revolving fund was the
participants could use the received funds to increase business capital, to develop and to promote the
business, then to fulfill the household necessity whereas the benefits for the participants after the computer
program was getting knowledge, getting certificates that may use for applying jobs and for opening new
computer businesses.

Key words: effectiveness, PPMK, society empowerment

PENDAHULUAN bagi seluruh penduduk. Dalam hal ini, Indonesia


tergolong sebagai salah satu negara yang berada
Kemiskinan merupakan problem kemanusiaan dalam garis kemiskinan. Karenanya masih banyak
yang telah mendunia dan hingga kini masih sekali penghasilan yang dimiliki penduduknya
menjadi isu sentral di belahan bumi manapun. yang menurut standar internasional masih kurang.
Selain bersifat laten dan aktual, kemiskinan adalah Rendahnya tingkat kehidupan sering digunakan
penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami sebagai alat ukur dalam kesejahteraan warga atau
oleh negara-negara berkembang melainkan negara masyarakat (Syafe’i 2008).
maju seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Pengembangkan potensi masyarakat miskin
Kemiskinan biasanya terjadi karena individu tidak memerlukan suatu strategi dalam hal penang-
mampu memberdayakan potensi dirinya secara gulangan kemiskinan. Pertama, penciptaan ke-
maksimal untuk mencapai kesejahteraan dalam sempatan berkaitan dengan sasaran pemulihan
kehidupan secara mandiri. Kemiskinan yang ekonomi makro, perwujudan pemerintahan yang
diderita oleh masyarakat Indonesia tidak hanya baik, dan peningkatan pelayanan umum. Kedua,
masalah keuangan, tetapi masalah keahlian hidup, pemberdayaan masyarakat berkaitan dengan
karena keahlian dapat membuat masyarakat penyediaan akses masyarakat miskin ke
menjadi survive dalam menjalani hidup dan sumberdaya ekonomi dan keterlibatan mereka
mencapai apa yang diinginkan. Tanpa keahlian dalam pengambilan keputusan. Ketiga, pening-
hidup masyarakat tidak akan mendapatkan peluang katan kemampuan berkaitan dengan sasaran
untuk memenangkan persaingan hidup yang peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan
semakin keras (Machendrawaty 2001). pangan, perumahan agar masyarakat memiliki
Kemiskinan akan berkaitan erat hubungannya produktivitas. Keempat, perlindungan sosial ber-
dengan ketersediaan lapang pekerjaan yang cukup kaitan dengan sasaran pemberian jaminan

315
JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015

kehidupan bagi masyarakat yang mengalami cacat 2. Aras Mezzo. Pemberdayaan dilakukan
fisik, fakir miskin, dan kehilangan pekerjaan terhadap sekelompok klien. Pemberdayaan
sehingga berpotensi menjadi miskin (Martaja dilakukan dengan menggunakan kelompok
2000). sebagai media intervensi. Pendidikan dan
pelatihan, dinamika kelompok, biasanya
Kegiatan pengembangan masyarakat merupakan digunakan sebagai strategi dalam
kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan meningkatkan kesadaran. Pengetahuan,
suatu kelompok tertentu di suatu daerah. keterampilan dan sikap-sikap klien agar
Pengembangan masyarakat tersebut biasanya memiliki kemampuan memecahkan
dikenal dengan istilah pemberdayaan (empo- permasalahan yang dihadapinnya.
werment) masyarakat. Pemberdayaan berpusat 3. Aras Makro. Pendekatan ini disebut juga
pada rakyat sehingga rakyat berperan aktif dalam sebagai Strategi Sistem Besar (large system-
proses pemberdayaan tersebut. Pemberdayaaan strategy), karena sasaran perubahan diarahkan
masyarakat bertujuan untuk mewujudkan pada sistem lingkungan yang lebih luas.
masyarakat yang mandiri, mampu menggali dan Perumusan kebijakan, perencanaan sosial,
memanfaatkan potensi-potensi yang ada di kampanye, aksi sosial, lobbying,
daerahnya, dan membantu masyarakat untuk pengorganisasian masyarakat, manajemen
terbebas dari keterbelakangan atau kemiskinan. konflik, adalah beberapa strategi dalam
Pemberdayaan masyarakat tidak hanya menjadi pendekatan ini. Strategi Sistem Besar
tanggung jawab pemerintah, karena yang menjadi memandang klien sebagai orang yang memiliki
subjek dari pemberdayaan adalah masyarakat desa kompetensi untuk memahami situasi-situasi
itu sendiri, sedangkan pemerintah hanya sebagai mereka sendiri, dan untuk memilih serta
fasilitator (PNPM Mandiri 2006). menentukan strategi yang tepat untuk
bertindak.
Menurut Shardlow 1998 (dalam Alrasyid 2007)
Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Salah satu program pemberdayaan yang digulirkan
Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkain oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung sejak
kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau tahun 2012 adalah Program Pemberdayaan
keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, Masyarakat Kelurahan (PPMK). PPMK adalah
termasuk individu-individu yang mengalami program lanjutan dari pelaksanaan PNPM
masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat)
pemberdayaan menunjukkan pada keadaan atau Mandiri Perkotaan. Sasaran PPMK difokuskan
hasil yang ingin di capai oleh sebuah perubahan pada peningkatan pendapatan keluarga miskin
sosial, yaitu masyarakat miskin yang berdaya, yang tergabung dalam KSM (Kelompok Swadaya
memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan Masyarakat). Dalam PPMK proses pemberdayaan
dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan lebih ditujukan untuk meningkatkan keahliaan dan
hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, keterampilan anggota KSM sehingga menjadi
maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, kelompok usaha yang mandiri dengan dukungan
maupun menyampaikan aspirasi, mempunyai mata LKM/BKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat)
pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, yang terpercaya (Dinas Sosial Kota Bandar
dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas Lampung 2013).
kehidupannya.
Hakekat PPMK adalah memberikan peranan jauh
Menurut Suharto (2005) dalam konteks pekerjaan lebih besar kepada masyarakat untuk
sosial, pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga merencanakan, melaksanakan dan mengawasi serta
aras atau matra pemberdayaan (empowerment diharapkan dapat meningkatkan partisipasi
setting): mikro, mezzo, dan makro. masyarakat baik dalam bentuk pemikiran, tenaga
1. Aras Mikro. Pemberdayaan dilakukan maupun finansial. Sasaran PPMK adalah warga
terhadap klien secara individu melalui masyarakat yang berdomisili di Bandar Lampung
bimbingan, konseling, stress management, dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP)
crisis intervention. Tujuan utamanya adalah Provinsi Lampung, mempunyai usaha kecil,
membimbing atau melatih klien dalam kelompok maupun individu yang memerlukan
menjalankan tugas-tugas kehidupannya. bantuan modal dan perbaikan fisik lingkungan
Model ini sering disebut sebagai pendekatan serta penanggulangan masalah sosial (PPMK
yang Berpusat pada Tugas (task centered 2012).
approach).

316
JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015

Mengingat PPMK di Bandar Lampung telah Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
berjalan selama 3 tahun dan sampai saat ini belum data tentang keterlaksanaan Program Pember-
dijumpai kajian terhadap pelaksanaan PPMK dayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) melalui
tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk Pelatihan Komputer dan Dana Bergulir. Teknik
mengetahui efektifitas strategi pemberdayaan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
masyarakat (PPMK) di Kota Bandar Lampung tahap-tahap: (1) reduksi data, (2) penyajian data,
melalui pelatihan komputer dan dana bergulir, dan (3) triangulasi data, dan (4) penarikan kesimpulan.
mengetahui manfaat yang diperoleh peserta setelah Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui
mengikuti pelatihan komputer dan dana bergulir deskripsi atau gambaran singkat dan
melalui PPMK di Kota Bandar Lampung. pengelompokan data dilakukan ke dalam
kualifikasi yang telah ditentukan. Data disajikan
METODE PENELITIAN dalam rangka mengorganisasikan data secara
sistematik dari reduksi data sehingga memudahkan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. membaca data, triangulasi dilakukan untuk
Menurut Meleong (2001), pendekatan kualitatif mengecek keab-sahan data. Triangulasi data
adalah prosedur sebuah penelitian yang dilakukan dengan cara mencocokkan semua data
menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata yang diperoleh dari semua sumber yang telah
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku diperoleh, yaitu hasil observasi, hasil wawancara,
yang dapat diamati. Jadi, penelitian ini adalah dokumentasi, dan Focus Group Discussion. Untuk
penelitian kualitatif mengenai efektifitas dan menarik kesim-pulan dan penarikan kesimpulan
manfaat PPMK melalui pelatihan komputer dan adalah pemberi-an makna pada data yang diperoleh
dana bergulir di Kota Bandar Lampung. dari penyajian data dan dilakukan berdasarkan
hasil dari semua data yang diperoleh.
Populasi penelitian ini adalah peminjam dana
bergulir, peserta pelatihan komputer, ketua HASIL DAN PEMBAHASAN
program dana bergulir dan ketua program pelatihan
komputer dari tujuh kelurahan di Bandar Lampung
Analisis Strategi Pemanfaatan Dana Bergulir
sebanyak 77 orang. Subjek dalam penelitian dipilih
PPMK
secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
bahwa informan mempunyai informasi yang akurat
Pemanfaatan Dana Bergulir
sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga diperoleh
49 informan. Pemanfaatan dana bergulir sesuai buku pedoman
PPMK adalah untuk usaha produktif, pembukaan
Untuk mendapatkan data yang objektif dalam lapangan kerja baru dan pembangunan/perbaikan
penelitian ini, peneliti menggunakan metode sarana dan prasarana lingkungan. Tiap KSM
pengumpulan data yang bersifat kualitatif, yaitu: mendapat dana sekali (setidak-tidaknya sampai tak
(1) observasi, (2) wawancara (3) studi dokumen- ada lagi usulan KSM lain yang dinilai layak namun
tasi, dan (4) focus group discussion. Sumber data belum pernah mendapat bantuan). Hal ini
yang di gunakan dalam penelitian ini ada dua dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi
macam, yaitu: (1) data primer terbagi menjadi dua sebanyak mungkin KSM. Kaum perempuan sangat
sumber data, (a) utama, yaitu data yang diperoleh dianjurkan untuk terlibat aktif dalam KSM dan
secara langsung dari subjek penelitian, yaitu akan mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang
diperoleh dari pengurus PPMK yang terdiri dari sama. Dari hasil wawancara dengan RB (Lurah
instruktur pelatihan komputer, ketua dana ber- Tanjung Gading) mengenai pemanfaatan dana
gulir, dan ketua dewan kelurahan (perwakilan dari bergulir menyatakan bahwa:
ketua PPMK). (b) pendukung, yaitu data yang ”Kalau visi dan misi yang pertama adalah
diperoleh dari peserta pelatihan komputer dan
mengembangkan partisipasi masyarakat dalam
anggota peminjam dana bergulir, dan (2) data proses pembangunan menuju masyarakat
sekunder, yaitu data yang diperoleh dari catatan- Indonesia yang sejahtera, kedua, meningkatkan
catatan, dokumen, foto maupun materi tertulis kesejahteraan rakyat melalui upaya perbaikan
lainnya yang berhubungan dengan penelitian prasarana dan sarana dasar lingkungan,
seperti buku pedoman PPMK, laporan bulanan dan pengembangan ekonomi produktif dan pembukaan
laporan tahunan di tujuh kelurahan yang berada di lapangan kerja baru serta program sosial lainnya.
Bandar Lampung.
Ketiga, membangun melaksanakan kegiatan yang
mampu mem-perkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia dalam berbagai aspek

317
JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015

kehidupan. Keempat, memperjuangkan aspirasi produktif maupun lapangan pekerjaan yang baru,
masya-rakat kepada pemerintah sehingga tercipta tetapi ada sebagian kecil dari anggota KSM yang
keserasian, keselarasan dan keseimbangan masih menggunakan dana tersebut untuk
kemampuan antara potensi kebutuhan masya-rakat pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
dengan arah dan kebijakan pemerintah dalam
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.” Penelitian ini juga menemukan bahwa ada anggota
KSM yang tidak mempunyai usaha, mereka
Pemanfaatan dana bergulir secara riil di lapangan menggunakan dana bergulir untuk kegiatan lain di
ternyata ada yang sesuai dengan pedoman umum luar ketentuan program PPMK. Hal ini di
PPMK dan ada pula yang tidak sesuai dengan ungkapkan ED (Ketua Dana Bergulir Kedamaian)
kriteria (bukan untuk kegiatan ekonomi produk- yang menyatakan bahwa:
tif). Hal ini diungkapkan RA (Ketua Dana Bergu-
lir Sawah Brebes) menyatakan bahwa: “Ya selain untuk usaha ada dana yang digunakan
oleh anggota KSM yang tidak sesuai dengan
“Pemanfaatan dana bergulir PPMK adalah untuk
usulan kegiatan, antara lain untuk kebutuhan
usaha usaha kecil karena dana yang diterima kecil
konsumtif, untuk bayar SPP, untuk bayar utang,
dan untuk menambah modal usaha serta untuk
tetapi anggota KSM masih punya tanggung jawab
merintis usaha baru, seperti usaha sayur, warung
moral untuk mengembalikan.”
kelontong”
Sama halnya dengan yang dikatakan MS Nominal Dana Bergulir Untuk Kelangsungan
(Penerima Dana Bergulir) menyatakan bahwa: Usaha

“Dana yang kami peroleh itu digunakan untuk PPMK memberikan pinjaman dana bergulir per
kegiatan usaha kecil seperti warung, jualan jamu, orang sebesar Rp500.000 sampai dengan
jualan sayur, nah kalau saya ya saya gunain buat Rp1.000.000. Pada waktu pengambilan dana
modal kios buah saya dek.” pinjaman tersebut masyarakat dikenakan
persentase jasa 1,00 persen per bulan dari total
Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa seba- pinjaman dana bergulir selama kurun waktu 10
nyak 21 peserta memanfaatkan dana yang di- bulan atau 12 bulan. Seperti yang diungkapkan ED
terima untuk usaha ekonomi produktif, sedangkan (Ketua Dana Bergulir Kedamaian) bahwa:
7 peserta menggunakan untuk membuka usaha
baru, seperti jasa les privat dan jual gorengan, dan “Setiap KSM kan anggotanya 5-6 orang ya dek,
terdapat 7 peserta dari anggota yang meman- jadi rata-rata uang yang dicairkan itu kisaran
faatkan dana di luar ketentuan program PPMK, 5juta – 6 juta jadi satu orang dapet paling banyak
yaitu bukannya untuk kegiatan ekonomi produktif satu juta dek.”
melainkan untuk membeli kebutuhan sehari-hari,
kebutuhan sekunder, keperluan rumah tangga, Sama halnya dengan N (Penerima Dana Bergulir
membayar utang dan membayar biaya sekolah Tanjung Gading) yang menyatakan bahwa:
anak. Pemanfaatan dana bergulir dalam program
PPMK di Bandarlampung terdapat pada Tabel 1. “Saya pinjam cuma lima ratus ribu dan bunganya
satu persen dari pinjaman kita.”
Hal ini membuktikan bahwa penggunaan dana
bergulir sebagian besar telah sesuai dengan Besarnya jumlah dana bergulir yang dipinjam
pedoman umum PPMK yaitu untuk usaha dinilai besar oleh peserta peminjam dana bergulir
untuk kelangsungan usaha (8,57%), cukup besar
Tabel 1. Pemanfaatan dana bergulir (62,86%), dan kurang besar (28,57%) dengan
alasan sebagai berikut bahwa harga-harga semakin
Persentase meningkat, kurang besarnya dana yang dipin-
No. Keterangan Jumlah
(%) jamkan untuk pengembangan usaha, tidak bisa
1. Usaha Ekonomi 21 60,00 untuk buka usaha, dan tidak cukup untuk modal
Produktif
2. Pembukaan 7 20,00
usaha apalagi untuk usaha makro. Penilaian peserta
Lapangan Kerja Baru terhadap besarnya jumlah dana bergulir tampak
pada Tabel 2.
3. Lain-lain 7 20,00
Jumlah 35 100,00

318
JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015

Tabel 2. Jumlah nominal dana bergulir untuk Manfaat yang mereka rasakan dana bergulir
kelangsungan usaha tersebut dapat digunakan untuk modal, menambah
modal usaha, mengembangkan dan memajukan
No. Keterangan Jumlah Persentase (%) usaha, serta untuk memenuhi kebutuhan yang lain.
1. Besar 3 8,57 Bahkan ada alasan yang menyatakan agar mereka
2. Cukup 22 62,86
3. Kurang 10 28,57
bisa hidup mandiri dan ingin mempunyai
Jumlah 35 100,00 penghasilan sendiri.

Tingkat Kemanfaatan Dana Bergulir Analisis Manfaat Pelatihan Komputer

Menurut buku pedoman teknis PPMK (2012), dana Manfaat Pelatihan Komputer
bergulir ini dapat dikelola secara bijak bagi
perbaikan kesejahteraan masyarakat miskin Kegunaan pelatihan komputer sesuai buku
setempat sesuai dengan kebutuhan nyata pedoman PPMK agar para peserta pelatihan dapat
masyarakat. Hal ini berarti pemanfaatannya menggunakan keahlian tersebut untuk melamar
seharusnya dapat benar-benar untuk meningkatkan pekerjaan atau bahkan membuat lapangan
kesejahteraan masyarakat. Berikut ungkapan dari pekerjaan yang baru. Tiap kelurahan dapat
SN (Peserta Dana Bergulir) yang menyatakan menerima sebanyak mungkin peserta pelatihan, hal
bahwa: ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi
warga kelurahan untuk mendapatkan ilmu yang
“Saya bisa menambahkan modal dagangan saya kelak dapat digunakan dalam bermasyarakat. Dari
lagi dan juga mencukupi kebutuhan keluarga.” hasil wawancara kepada S (Peserta Pelatihan
Komputer) menyatakan bahwa:
Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa dana
bergulir yang diterima masyarakat bermanfaat “Setelah ikut ini saya jadi tau cara masukin data
untuk menambah modal usaha maupun ke exel kak heehee.. ada sertifikatnya loh makanya
meningkatkan usaha mereka, bahkan untuk saya mau ikut biar daftar kerja enak punya
memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. sertifikat komputer”
Dengan terpenuhinya kebutuhan ini diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Banyak Pada penelitian ini didapatkan data bahwa setelah
di antara peserta yang merasakan manfaat serta mengikuti pelatihan komputer para peserta yang
lebih berkembang di dalam usahanya dan tidak sepenuhnya memanfaatkan kemampuannya
menghasilkan keuntungan yang lebih baik lagi dari untuk melamar pekerjaan atau membuka lapangan
sebelumnya. Hasil dan penambahan usahanya kerja baru, ada di antara mereka yang tidak
tersebut secara otomatis dapat menutupi keku- memanfaaatkan ilmu yang mereka peroleh, seperti
rangan ekonomi pada keluarga mereka. Tingkat yang di ungkapkan AM (Instruktur pelatihan
kemanfaatan dana bergulir yang dirasakan peserta Komputer Tanjung Raya) menyataka bahwa:
dapat dilihat pada Tabel 3.
“Tujuannya yang jelas memberikan suatu ilmu
Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa peminjaman pengetahuan komputer yang tidak diterima warga
dana bergulir dinilai besar manfaatnya oleh 26 sini saat mengenyam bangku sekolah , ya tapi ada
(74,29%) peserta, cukup bermanfaat oleh 9 aja anak males yang ikut pelatihan abis pelatihan
(25,71%) dan tidak ada anggota KSM yang beres dia malah tetap jadi pengangguran”
menyatakan dana bergulir tersebut tidak
bermanfaat. Menurut peserta pelatihan komputer, sertifikat dan
kemampuan yang diperoleh dari pelatihan
Tabel 3. Tingkat kemanfaatan dana bergulir
Tabel 4. Pemanfaatan pelatihan komputer
No. Keterangan Jumlah Persentase (%)
1. Besar 26 74,29 Persentase
manfaatnya No. Keterangan Jumlah
(%)
2. Cukup 9 25,71
1. Melamar Pekerjaan 18 64,29
bermanfaat
3. Kurang 0 0,00
2. Pembukaan Usaha 4 14,29
bermanfaat Baru
Jumlah 35 100,00 3. Lain-lain 6 21,42
Jumlah 28 100,00

319
JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015

komputer tersebut dapat digunakan untuk melamar Berdasarkan Tabel 5 tampak bahwa materi yang
pekerjaan, membuka usaha baru di bidang diajarkan pada saat pelatihan komputer dinilai
komputer, manambah keterlampilan, dan juga terlalu banyak (32,14%), cukup (67,86%), dan
menambah pengalaman. Penilaian manfaat tersebut tidak ada peserta yang menyatakan materi tersebut
tampak pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 tampak kurang. Adapun alasan dari tingkat kecukupan
bahwa pelatihan komputer yang telah dilakukan materi ajar yang mereka rasakan karena materi
bermanfaat untuk melamar pekerjaan (64,29%), tersebut memang sudah sesuai dengan kebutuhan
membuka usaha baru (14,29%), dan (21,42%) pekerjaan.
peserta tidak memafaatkan pelatihan komputer itu
untuk melamar kerja maupun membuka usaha Setelah teori dan praktek selesai disampaikan, para
baru, mereka membiarkan saja sertifikat tersebut peserta dapat mengikuti tes ujian. Praktek dan
mereka terima dan tidak menggunakannya untuk ujian bertujuan untuk mensosialisasikan peserta
memperoleh pekerjaan sehingga masih tetap ditengah-tengah masyarakat, agar masyarakat mau
menganggur. menerima mereka, sehingga dalam diri peserta
tumbuh rasa percaya diri, bahwa diri mereka punya
Kecukupan Materi Ajar kemampuan dan mandiri tidak bergantung
sepenuhnya pada orang lain.
Teknik pengajaran yang diberikan oleh instruktur
pelatihan komputer adalah berupa bimbingan teori Menurut penuturan DM (instruktur pelatihan
dan praktek. Teori yang diberikan meliputi komputer Pahoman) menyatakan bahwa:
pengaplikasian Microsoft Word dan Microsoft
Exel. Berkaitan dengan materi ajar tersebut praktek “Setelah diadakan tes ujian dan praktek, para
pelatihan komputer ini diberikan secara langsung peserta akan mendapatkan sertifikat kelulusan
di ruang komputer oleh instruktur dan para peserta untuk melamar pekerjaan setelah peserta selesai
diuji untuk mempraktekkan secara langsung satu dari program ini”
persatu dengan baik. Seperti penuturan ES
(instruktur pelatihan komputer Tanjung Gading) Keterampilan ini dianggap penting, karena dengan
yang menyatakan bahwa: bekal keterampilan yang dimilikinya dapat
memberikan motivasi dalam menjalani hidup dan
“Bimbingan yang saya berikan untuk peserta juga memberikan inspirasi untuk bisa berkarya,
pelatihan komputer adalah berupa teori dan mandiri, maju, dan berkembang di masyarakat.
praktek” Tabel 6 berikut ini tampak bahwa program
pelatihan komputer dinilai besar manfaatnya.
Sama halnya dengan pendapat EF (Peserta
Pelatihan Komputer) yang menyatakan bahwa: Tingkat Kemanfaatan Pelatihan Komputer

“Pelatihan mengenai komputernya aja sih mas Salah satu program yang telah dilakukan PPMK di
kayak teori microsoft office dan exel prakteknya kelurahan-kelurahan kota Bandarlampung dalam
juga ada.” rangka pemberdayaan masyarakat ini adalah
dengan mengadakan pelatihan komputer. Tujuan
Materi Microsoft Word dan Microsoft Exel yang diberikannya pelatihan komputer ini adalah untuk
diajarkan oleh instruktur ditanggapi berbeda oleh menumbuhkan rasa percaya diri dan dapat
setiap peserta. Penilaian peserta terhadap menggali kemampuan yang ada dalam diri mereka,
kecukupan materi ajar tersebut dapat dilihat pada serta siap mandiri untuk memperoleh masa depan
Tabel 5. yang cerah dan berguna bagi dirinya, masyarakat
dan negara.
Tabel 5. Kecukupan Materi Ajar
Tabel 6. Tingkat kemanfaatan pelatihan komputer
No. Keterangan Jumlah Persentase (%)
1. Terlalu Banyak 9 32,14 No. Keterangan Jumlah Persentase (%)
2. Cukup 19 67,86 1. Besar 20 71,42
3. Kurang 0 0,00 manfaatnya
Jumlah 28 100,00 2. Cukup 8 28,58
bermanfaat
3. Kurang 0 0,00
bermanfaat
Jumlah 28 100,00

320
JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015

Sebagaimana yang dinyatakan oleh IM (Instruktur Manfaat yang diperoleh peserta setelah mengikuti
Pelatihan Komputer Kelurahan Sawah Brebes) program komputer adalah peserta memperoleh
bahwa: ilmu pengetahuan, sertifikat yang didapat
digunakan untuk melamar pekerjaan, dan
“Tujuan pelatihan komputer yakni untuk membuka usaha baru di bidang komputer.
menambah pengetahuan komputer warga sini, di
utamakan buat para remaja-remaja yang DAFTAR PUSTAKA
disiapkan untuk kerja sesudah lulus sekolah.”
Alrasyid MH. 2007. Konstruksi Model
Hal tersebut di atas sesuai dengan hasil penelitian Pemberdayaan Keluarga Berbasis Jaringan.
Erik (2007) yang menyatakan bahwa penyediaan http://portalgaruda.org/download_article.php?
sarana sosial melalui program pemberdayaan article=19507&val=1231. [21 Januari 2014].
kecamatan berdampak positif dalam meningkatkan Dinas Sosial Kota Bandar Lampung. 2013.
kemandirian masyarakat yang diharapkan dapat Pedoman Teknis Pelaksanaan PPMK.
menggali potensi guna meningkatkan taraf hidup. http://www.p2kp.org/pustaka/files/LO_PEDO
MAN_TEKNIS_PPMK_refinal.pdf. [21
Adapun alasan dari tingkat kemanfaatan yang Januari 2014].
mereka rasakan karena pelatihan komputer tersebut Siagian JE. 2007. Analisis Dampak Pemberdayaan
adalah serifikat dan kemampuan peserta dapat Masyarakat Melalui Program Pengembangan
digunakan untuk melamar pekerjaan, membuat Kecamatan Terhadap Pengentasan
pekerjaan baru, atau bahkan sekedar mengajarkan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang,
pengetahuan yang dimilikinya kepada keluarganya. Universitas Sumatera Utara. Tesis. Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
KESIMPULAN Medan.
Machendrawaty N dan Syafe’i AA. 2001.
Strategi pemberdayaan masyarakat (PPMK) Pengembangan Masyarakat Islam. Rosda
melalui pelatihan komputer dan dana bergulir Karya. Bandung.
efektif, karena pelaksanaan kegiatan yang Martaja. 2000. Menyimak Peta Kemiskinan. Sinar
dilakukan telah sesuai dengan pedoman umum Harapan. Jakarta.
PPMK seperti 80,00 persen peserta dana bergulir Meleong LJ. 2001. Metode Penelitian Kualitatif.
telah memanfaatkan dana tersebut untuk usaha PT Remaja Rosda Karya. Bandung.
ekonomi produktif dan membuka lapangan kerja PNPM [Program Nasional Pemberdayaan
baru, dan 71,43 persen peserta dana bergulir Masyarakat] Mandiri. 2006. Pengertian dan
menyatakan bahwa jumlah dana telah sesuai untuk Tujuan. http://www.pnpmmandiri.org/index.
berjalannya usaha. Pada pelatihan komputer php?option=comcontent&view=article&id=54
peserta memanfaatkan hasil pelatihan untuk &Itemid=267. [21 Januari 2014].
memperoleh pekerjaan sebesar 79,58 persen, PPMK [Program Pemberdayaan Masyarakat
materi Microsoft Word dan Microsoft Exel yang Kelurahan]. 2012. Pedoman Teknis PPMK.
diberikan dinilai telah sesuai oleh 67,86 persen http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?
peserta. option=comcontent&view=article&id=54&Ite
mid=267. [21 Januari 2014].
Manfaat yang diperoleh peserta setelah adanya Safe’i AA. 2008. Metode Pengem-bangan
dana bergulir adalah peserta dapat menggunakan Dakwah. Pustaka Setia. Bandung.
dana yang diterima untuk menambah modal usaha, Suharto E. 2005. Membangun Masyarakat
mengembangkan dan memajukan usaha, serta Memberdayakan Rakyat. PT Refika Aditama.
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Bandung.

321

Vous aimerez peut-être aussi