Vous êtes sur la page 1sur 79

MEMBER OF QIES GROUP

Qodri Sihotang, ST.,MT.


PT. QIES Nusantara Konsultan

AUDIT STRUKTUR
SEBAGAI SOLUSI MENCEGAH
KEGAGALAN STRUKTUR BANGUNAN
Multidisciplinary Consultant - Engineers - Architects

ACHIEVE YOUR DREAM BY DESIGN


DAFTAR ISI
• Company Profile PT. QIES Nusantara Konsultan
• Apa itu Audit Struktur ?
• Mengapa Diperlukan Audit Struktur ?
• Kapan Diperlukan Audit Struktur ?
• Bangunan Yang Perlu Audit Struktur
• Berapa Lama Waktu Audit Struktur
• Lingkup Pekerjaan Audit Struktur
COMPANY PROFILE
PT. QIES NUSANTARA KONSULTAN
PT. QIES NUSANTARA KONSULTAN
• QIES is an independent full service multidisciplinary firm headquartered in
Jakarta, Indonesia. With the experience in planning & design, analysis,
building audit, project & construction management to completion, today
QIES provides a complete range of professional services to private and
public sector clients.
• Our Reputation for excellence and creativity from our motto “ Achieve Your
Dream By Design”. as such, we offer our clients visionary planning,
innovative design, high quality engineering and management all under one
roof for a smooth and seamless process.
Background
QIES was established in 2015 by President Director and CEO Mr. Qodri Sihotang, ST.,MT.,
a Senior Structure Engineer and his brother Muhammad Sadli Sihotang, Amd. Arch and
Eddy Ristanto, ST.,MT. The firm swiftly established a reputation for high quality work in
planning, architecture, and engineering services, becoming the go-to firm for high profile
projects in Indonesia.
Scope of Services
Structural Assessment, Audit Bridge & Jetty Engineering
& Testing

Structure Design Architectural Design

Road Engineering Geotechnical Engineering

Value Engineering Soil Investigation & Topography Survey

Construction Management Mechanical-Electrical Design


Clients & Partners
Contact Us
Main Office Phone & Email
8th
IS Plaza Building, Floor qiesnusantara@gmail.com
Pramuka Raya Street Kav 150 Mob. 0821 133 133 26
East Jakarta 13120
Tel. (021) 8561278, FAX : (021) 8561274
Indonesia
www.qies.co.id

Web Site & Social Media

QIES Nusantara Konsultan

qies_nusantara_konsultan

Qies Nusantara

www.qies.co.id
Apa itu Audit Struktur ?
Structural Audit is an overall health and performance checkup of a building like a
doctor examines a patient. It ensures that the building and its premises are safe and
have no risk. It analyses and suggests appropriate repairs and retrofitting measures
required for the buildings to perform better in its service life.

Struktural Audit adalah pemeriksaan kesehatan dan kinerja keseluruhan


bangunan seperti dokter memeriksa pasien. Ini memastikan bahwa bangunan dan
pendukung lainnya aman dan tidak memiliki risiko. Selanjutnya, menganalisis dan
menyarankan perbaikan yang tepat dan langkah-langkah perkuatan yang
diperlukan agar bangunan memiliki performa yang lebih baik dalam masa
layannya.
Mengapa diperlukan Audit Struktur ?
• Untuk menyelamatkan bangunan dan kehidupan manusia yang ada di
dalamnya
• Untuk memahami kondisi bangunan eksisting
• Untuk menemukan area-area penting/kritis (critical areas) agar dapat
dilakukan pencegahan dengan perbaikan struktur
• Untuk memenuhi persyaratan hukum
• Untuk meningkatkan siklus hidup bangunan (life cycle of buildings) dengan
menyarankan langkah-langkah preventif dan korektif seperti perbaikan dan
perkuatan
Mengapa diperlukan Audit Struktur ?

11
Mengapa diperlukan Audit Struktur ?

SPECIFIC INSPECTION 12
Mengapa diperlukan Audit Struktur ?

13
Kapan diperlukan Audit Struktur ?
Seperti yang tercantum dalam Undang-undang No. 77 “Revised Bye-Laws of
Cooperative Housing Societies”, Audit Struktur dilakukan :
• 5 tahun sekali untuk bangunan dengan umur antara 15 sampai dengan 30 tahun
• 3 tahun sekali untuk bangunan dengan umur di atas 30 tahun

Selain dari peraturan di atas, Audit Struktur juga perlu dilakukan pada bangunan yang
secara visual mengalami kerusakan, muncul defect, retak, lendutan, kebocoran,
kemiringan untuk pencegahan dan keperluan lainnya seperti antisipasi dari efek
gempa, beban layan, penambahan lantai, renovasi, penambahan beban dan
sebagainya.
Bangunan Yang Perlu Audit Struktur
Audit Struktur dilakukan pada bangunan secara umum meliputi bangunan gedung, jembatan, workshop, pabrik,
dermaga dan bangunan sipil lainnya.
Bangunan yang perlu dilakukan Audit Struktur :
• Bangunan yang secara visual terlihat adanya defect, kerusakan, retak struktur, spalling concrete, kebocoran,
adanya lendutan, penurunan bangunan, kemiringan bangunan
• Pencegahan bangunan terhadap Gempa
• Bangunan dengan Penambahan Beban dan Penambahan Lantai
• Bangunan dengan Perubahan Fungsi
• Bangunan yang kurang pemeliharaan (maintenance)
• Bangunan yang diragukan mutu material eksisting
• Bangunan dengan Perubahan Sistem Struktur
• Bangunan untuk memenuhi perijinan seperti Sertifikat Laik Fungsi
• Bangunan baru sebelum dihuni
• Bangunan yang akan direnovasi arsitektur dan MEP
• Bangunan yang ingin meningkatkan Service Life Time-nya
• Perubahan Code/Peraturan Bangunan seperti Peraturan Gempa Terbaru
Berapa Lama Waktu Audit Struktur ?
Waktu Pekerjaan Audit Struktur tergantung dari Luas Bangunan, Jumlah Lantai, Ketersediaan
As Built Drawing, Tersedia Soil Test Data, Item Pekerjaan Audit, Lokasi Bangunan, Akses dan
sebagainya.

Secara Pengalaman PT. QIES Nusantara Konsultan selama 5 tahun Fokus di Audit Struktur
dan sudah mengaudit > 200 Bangunan di Indonesia, waktu yang diperlukan untuk melakukan
Audit Struktur (Review Dokumen, Visual Survey dan Pengujian Lapangan, Analisis Struktur dan
Rekomendasi Perbaikan/Perkuatan) :
• Estimasi 2 Minggu sampai dengan 1 Bulan untuk Bangunan Kecil sampai Bangunan
Sedang
• Estimasi Maksimal 1 sampai 2 Bulan untuk Bangunan Tinggi atau Jumlah Lebih dari 4
Bangunan

Noted :
Untuk bangunan yang diperlukan tinjauan pondasi, tidak ada data as buit drawing dan soil test
(tes tanah), maka akan dilakukan soil test seperti deep boring dan sondir, penggalian pondasi,
pengujian pondasi, maka otomatis waktu pengerjan lebih lama estimasi minimal 1 bulan.
Lingkup Pekerjaan Audit Struktur ?
1. SURVEY INSTASIONAL, KOORDINASI DAN REVIEW DOKUMEN
Kegiatan meliputi koordinasi dengan pihak terkait untuk menentukan arah kegiatan dan
proses singkronisasi rencana kegiatan yang berhubungan dengan perijinan dan
koordinasi wilayah pemeriksaan pada Bangunan, review dokumen dan data eksisting
Bangunan dari pihak pengelola Bangunan.
Dokumen-dokumen teknis struktur yang dimiliki oleh pemilik Bangunan sangat penting
untuk dicermati sebelum dilakukan pemeriksaan. Data-data yang bersumber pada
dokumen tersebut harus diverifikasi dengan pemeriksaan lapangan bila dianggap perlu.
Sementara data-data penting yang tidak tersedia harus dapat diperoleh melalui
pemeriksaan lapangan. Dokumen teknis struktur antara lain:
• Dokumen-dokumen dan gambar-gambar perencanaan
• Dokumen-dokumen dan gambar-gambar pelaksanaan (As-built-drawing)
• Dokumen-dokumen sertifikat bahan dan hasil uji bahan
Bila As Built Drawing tidak tersedia, Perlu Dilakukan Redrawing Struktur dan Arsitektur
Lingkup Pekerjaan Audit Struktur ?
2. VISUAL INSPECTION (PEMERIKSAAN VISUAL)
Pemeriksaan visual dilakukan terhadap elemen-elemen bangunan dan kondisi lingkungannya,
dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi mengenai struktur bangunan.
Pemeriksaan visual dilakukan dengan menggunakan indera penglihatan untuk memeriksa
setiap elemen-elemen struktur, yang kemudian setiap jenis elemen struktur serta lokasi akan
didokumentasikan.

Tujuan Visual Inspection antara lain :


• Untuk mengenali jenis-jenis cacat struktural
• untuk mengidentifikasi tanda-tanda kerusakan material
• Untuk mengidentifikasi tanda-tanda distress dan deformasi struktural
• Untuk mengidentifikasi setiap perubahan dan penambahan dalam struktur,
penyalahgunaan yang dapat mengakibatkan kelebihan beban
Lingkup Visual Inspection
Lingkup Visual Inspection
1. Informasi umum bangunan
• Nama dan alamat bangunan
• Jumlah lantai di setiap blok bangunan
• Deskripsi penggunaan utama bangunan misalnya Hunian, komersial, public area
dan sebagainya
• Maintenance History dari bangunan
Lingkup Visual Inspection
2. Sistem Struktur Bangunan
• Sub Struktur/Struktur Bawah : Pengecekan adanya penurunan/settlement dan
retak pada kolom atau pondasi, defleksi dan retak pada penahan tanah, retak
pada dinding basement dan sebagainya.
• Struktur Atas : Sistem struktur dan material yang digunakan, identifikasi elemen
struktur yang critical seperti Floating Columns, Transfer Beams, Elemen
langsing, Baja struktur terkorosi, tulangan baja terkorosi dan besarannya.
Lingkup Visual Inspection
3. Penambahan atau Perubahan di dalam gedung
• Identifikasi perubahan hunian
• Perubahan atau penambahan dinding partisi
• Perubahan atau penambahan dalam penumpukan beban
• Perubahan atau penambahan toilet, tangki air
• Perubahan atau penambahan balkon
Lingkup Visual Inspection
4. Kelembaban dan kebocoran
• Mendeteksi kelembaban di dinding
• Identifikasi kebocoran di Teras, toilet, saluran pipa, dan saluran drainase dan
tangki air.
Tipe Retak Pada Struktur Kolom
CORROSION CRACK
Corrosion Crack pada kolom beton
terlihat di sepanjang garis tulangan baja.
Jenis retakan ini umumnya memiliki lebar
yang seragam dan melebar karena kolom
sudah menua.

DIAGONAL CRACK
Penyebab utama retak diagonal pada
kolom beton adalah daya dukung kolom
terhadap beban yang tidak memadai;
penampang tidak cukup dan baja
tulangan tidak memadai.
Tipe Retak Pada Struktur Kolom
HORIZONTAL CRACK
Sebagian besar terjadi di pertemuan
balok-kolom, dan pada permukaan kolom
di mana tegangan tarik besar. Retak
terjadi karena pengaruh gaya geser dan
beban langsung serta lentur uniaksial.

SPLITTING CRACKS
Splitting Cracks pada kolom beton bertulang adalah retakan vertikal paralel pendek
dengan lebar tidak seragam. Kolom dengan tulangan baja tidak mencukupi, dan kualitas
beton rendah rentan mengalami jenis retakan semacam ini. Splitting Cracks pada kolom
beton merupakan awal mula mencapai kapasitas beban maksimumnya.
Tipe Retak Pada Struktur Balok

SHEAR CRACK
Retak pada balok beton karena peningkatan tegangan geser muncul di dekat tumpuan
dinding atau kolom. Retak ini membentuk pola 45 derajat.
Tipe Retak Pada Struktur Balok

Retak Akibat korosi atau selimut beton tipis

Umumnya balok di bagian atas tertutup oleh pelat, sehingga bagian atas balok tidak
terkena dampak lingkungan. Namun, Bagian bawah balok terpapar ke lingkungan dan jika
selimut beton tidak cukup melindungi tulangan baja, maka korosi tulangan baja terjadi.
Jadi, retakan akibat korosi tulangan baja muncul di bagian bawah balok.
Tipe Retak Pada Struktur Balok

Retakan sejajar dengan tulangan utama jika terjadi korosi pada balok

Retak ini juga muncul karena korosi tulangan tetapi pada permukaan bawah balok. Ini
tampak sejajar dengan tulangan utama di bagian bawah.

Penyebab korosi ini juga karena selimut beton yang melindungi tulangan tidak memadai
yang mengarah pada korosi tulangan utama.
Tipe Retak Pada Struktur Balok

Flexural Cracks

Retak akibat peningkatan tegangan lentur pada balok muncul di tengah bentang balok
dengan pola retak membentuk sudut 45 derajat terhadap horizontal karena momen lentur
maksimum pada titik itu.
Jika tulangan yang disediakan tidak cukup, tegangan lentur meningkat dan mengarah pada
peningkatan defleksi pada tengah bentang balok.
Tipe Retak Pada Struktur Balok

Retak karena compression failure pada balok

Retak pada balok akan muncul di bagian atas jika balok over reinforced. Dalam hal
tulangan over reinforced, balok memiliki kapasitas untuk menanggung tegangan lentur
yang lebih tinggi, tetapi pada saat yang sama, jika tulangan atas yang disediakan tidak
cukup untuk menahan tegangan tekan, bagian atas balok akan retak.
Tipe Retak Pada Struktur Pelat Beton

Retak pada pelat beton bertulang akibat Korosi Tulangan Retak pada pelat beton bertulang karena
(retak sejajar dengan tulangan baja) susut beton
Tipe Retak Pada Struktur Pelat Beton

Retak pada pelat beton bertulang akibat meningkatnya Retak pada pelat beton bertulang karena
beban pada pelat sulphate attack
Tipe Retak Pada Struktur Pelat Beton

Retak pada pelat beton bertulang karena alkali agregat


Pemeriksaan Khusus
3. PEMERIKSAAN KHUSUS
Selain inspeksi visual, kekuatan dan kualitas struktur beton atau baja
eksisting perlu diperiksa dengan pemeriksaan khusus yang terdiri dari
2 jenis pengujian yaitu Non Destructive Test (NDT)/Pengujian tidak
merusak maupun Destructive Test (DT)/Pengujian merusak.
Non Destructive Test (NDT)
• Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) Pundit Test (Pengujian Kerapatan Mutu Beton)
Metoda pengujian dilakukan dengan alat PUNDIT dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa kecepatan rambat gelombang yang melalui suatu media padat bergantung pada
sifat-sifat elastik media padat tersebut.
Pengujian UPV Pundit dilakukan berdasarkan BS 1881 : Part 203: 1986 dan ASTM C597-
97. Didalam standar ini dijelaskan bahwa tranduser penerima mendeteksi datangnya
komponen pulse yang tiba lebih awal. Pengukuran Pulse Velocity dapat dilakukan
dengan 3 metode, antara lain:
• Direct transmission
• Semi-direct transmission
• Indirect/surface transmission
Non Destructive Test (NDT)

Direct Transmission Semi-direct Transmission

Indirect / Surface Transmission


Non Destructive Test (NDT)
Kriteria penilaian pengujian dengan gelombang ultrasonik

Pulse Velocity (m/s) Concrete conditions


> 4500 Excellent
Concrete Quality 3500 - 4500 Good
3000 – 3500 Medium
< 3000 Doubtful

Hasil UPV Pundit Test adalah sebagai berikut :


• Estimasi Mutu Beton
• Homogenitas Beton
• Kedalaman Retak Pada Beton
Non Destructive Test (NDT)

Pengujian UPV Pundit Untuk Mutu dan Homogenitas Beton


Non Destructive Test (NDT)

Pengujian UPV Pundit Untuk Kedalaman Retak Beton


Non Destructive Test (NDT)
• Hammer Test Live Digital (Pemeriksaan Homogenitas Mutu Permukaan Beton)
Metoda pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban impact (tumbukan)
pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan
memberikan energi yang besarnya tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa
tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat
memberikan indikasi kekerasan dan juga, setelah dikalibrasi dapat memberikan
indikasi nilai kuat tekan beton benda uji.
Pemeriksaan Homogenitas Mutu Permukaan Beton (Hammer Test) berdasarkan BS
1881 Part 202:1986 dan ASTM G80S-89.
Non Destructive Test (NDT)

Pengujian Hammer Test Live Digital Untuk Mutu Beton


Non Destructive Test (NDT)
• Covermeter Test (Pemeriksaan Konfigurasi Tulangan)
Alat pendeteksi tulangan beton merupakan suatu alat elektromagnetik yang
digunakan untuk pendeteksian ketebalan selimut beton. Prinsip kerja alat ini adalah
dengan adanya tulangan di dalam beton akan mempengaruhi medan
elektromagnet yang dihasilkan.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui :
• Tebal selimut beton ( concrete cover )
• Lokasi tulangan
• Estimasi Diameter dari baja tulangan
• Jarak/posisi tulangan
Non Destructive Test (NDT)

Pengujian Covermeter
Non Destructive Test (NDT)
• Ultrasonic Thickness Test (Ketebalan Dimensi Profil Baja)
Pengukuran ketebalan suatu bahan (Thickness Material Gauge) dilakukan guna
mengetahui seberapa besar nilai pendekatan ketebalan pada suatu material. Alat
ini dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa kecepatan rambat gelombang yang
melalui suatu media padat bergantung pada sifat-sifat elastik media padat tersebut.
Standar yang dipakai dalam pengujian ini adalah:
• ASTM E 797 - 95 Standard Practice for Measuring Thickness By Manual
Ultrasonic Pulse Contact Method
• EN 15317 Non-destructive testing, Ultrasonic testing, Characterization and
verification of ultrasonic thickness measuring equipment
Non Destructive Test (NDT)

Pengujian Ultrasonic Thickness


Non Destructive Test (NDT)
• Bolt Torque Test (Pengujian Kekencangan Baut)
Torsi yang pas harus diberikan pada sebuah baut untuk menjaga agar baut tersebut
tidak kehilangan tegangan dalam menahan/menyambung dua atau lebih komponen
struktur baja. Baut harus dikencangkan sesuai beban aman maksimum yang dapat
diberikan tanpa menyebabkan perubahan bentuk, misalnya bengkok. Metode yang
dilakukan adalah mengecek beberapa baut secara random menggunakan kunci
momen. Besar momen torsinya terlebih dahulu di-setting sesuai dengan diameter
baut.
Standar yang digunakan mengacu kepada SNI 8458:2017 tentang Metode Uji
Pengencangan Baut Mutu Tinggi.
Non Destructive Test (NDT)

Pengujian Bolt Torque


Non Destructive Test (NDT)
• Ultrasonic Pulse Echo UPE Test (Pengecekan Void/Honeycomb di dalam beton)
Sistem inspeksi Pulse-echo terdiri dari beberapa komponen alat, seperti pulser/
receiver, transducer, dan perangkat display. Sebuah pulser/ receiver adalah
perangkat elektronik yang bisa menghasilkan pulse listrik tegangan tinggi. Didorong
oleh pulser, transduser menghasilkan energi ultrasonik frekuensi tinggi. Energi
suara merambat dan disebarkan melalui media dari obyek yang diperiksa dalam
bentuk gelombang. Bila ada diskontinuitas (seperti retakan) di jalur rambatan
gelombang, energi akan dipantulkan kembali dari permukaan yang cacat tersebut.

Pengujian Pulse Echo Test dilakukan berdasarkan :


• ASTM E114-15 : Standard Practice for Ultrasonic Pulse-Echo Straight-Beam
Contact Testing
• ASTM ASTM E797 / E797M - 15 : Standard Practice for Measuring Thickness by
Manual Ultrasonic Pulse-Echo Contact Method
Non Destructive Test (NDT)

Pengujian UPE Test


Destructive Test (DT)/Non Destructive Test (NDT)
• Hardness/Brinell Test (Pengujian Kekerasan Baja)
Pengujian kekerasan Brinell adalah sebuah pengujian kekerasan metal yang dapat
menyajikan informasi yang bermanfaat mengenai material metal. Informasi yang
disajikan dapat dikorelasikan ke kuat tarik, ketahanan, daktalitas atau karakteristik
material metal lainnya dan pengujian ini dapat juga berguna sebagai kontrol
kualitas dan sebagai seleksi material.
Standar yang digunakan untuk pengujian kekerasan baja adalah ASTM A956 (Leeb)
dan ASTM E 140-97: Standard hardness conversion tables for metals. (ASTM E10-
08/Brinell Test : Standard hardness conversion table for metals.
Destructive Test (DT)/Non Destructive Test (NDT)

Pengujian Hardness/Brinell
Destructive Test (DT)
• Halfcell Potential Test (Pengujian Korosi Tulangan Baja)
Metode pengukuran half-cell potential biasanya melibatkan pengukuran kekuatan tulangan relatif
terhadap rujukan penempatan half-cell pada permukaan beton. Pada pengujian half-cell biasanya
digunakan tembaga/tembaga sulfat atau perak/sel perak klorida atau kombinasi lainnya. Beton
berfungsi sebagai elektrolit dan resiko korosi tulangan di dekat lokasi pengujian, dapat terkait
secara empiris pada perbedaan pengukuran potensial. Pada beberapa kondisi, pengukuran yang
bermanfaat dapat diperoleh antara dua half-cell pada permukaan beton. Teknik ini biasa
digunakan untuk penilaian ketahanan beton bertulang dimana diprediksi terjadi korosi tulangan.

Standar yang dipakai dalam pengujian ini adalah :


• ASTM C876-91: Standar Test methode for half-Cell Potential of Uncoated Reinforcing Steel in
Concrete.
• ACI 222R-01: Protection of Metal in Concrete Against Corrosion
Destructive Test (DT)

Pengujian Half Cell Potential


Destructive Test (DT)
• Carbonation Test (Pengujian Karbonasi)
Karbonasi pada beton terjadi saat karbondioksida pada udara lembab bereaksi
dengan material semen yang terhidrasi dan menghasilkan carbonat seperti kalium
karbonat. Karbonasi pada permukaan beton yang terekspose terjadi sangat
perlahan. Pentingnya mengetahui karbonasi adalah untuk memproteksi tulangan di
dalam beton, yang disebabkan oleh reaksi kimia antar kalsium di dalam beton
dengan garam sulfat dari luar dan mengakibatkan pengembangan volume beton
sehingga massa beton terdesak dan pecah.

Standar yang dipakai dalam pengujian ini adalah:


• ASTM C 856 - 14 Standard Practice for Petrographic Examination of Hardened
Concrete.
• BS 1881 - 201 : 1986 Testing Concrete, guide to the use of non-destructive methods
of test for hardened concrete.
Destructive Test (DT)

Pengujian Carbonation Test


Penggalian Pondasi
Penggalian Pondasi untuk mendapatkan informasi jenis pondasi, kedalaman tapak,
dimensi serta kondisi pilecap dan pile
Sondir Test Cap. 2,5 Ton
(Pengujian Daya Dukung Tanah dan Kedalaman Tanah Keras)
Pengujian penetrasi sondir (sondering test) adalah untuk mengetahui
perlawanan/tahanan penetrasi konus/ujung (end resistance/cone resistant) dari
lapisan tanah dasar yang dinyatakan dalam kg/cm2 dan hambatan lekat (skin friction)
yaitu gaya perlawanan konus atau bikonus yang dinyatakan dalam kg/cm.
Alat Sondir yang digunakan dalam pegujian ini adalah alat sondir type Dutch
Penetrometer dengan kapasitas 2,50 ton yang mempunyai konus seluas 10 cm2,
sudut lancip kerucut 60o untuk mengukur perlawanan ujung, dan dilengkapi mantel
(sleave) yang berdiameter sama dengan konus dan luas selimut 100 cm2 untuk
mengukur lekatan (friction).
Sondir Test Cap. 2,5 Ton
(Pengujian Daya Dukung Tanah dan Kedalaman Tanah Keras)

Sondir Test
Boring Log/Deep Boring
(Menentukan jenis dan sifat-sifat tanah/soil properties)
Pengujian Boring Log/Deep Boring bertujuan untuk :
• Mengetahui susunan lapisan tanah pendukung secara visual dan terperinci.
• Mengambil sample tanah terganggu (disturbed sample) lapis demi lapis
sampai kedalaman yang diinginkan untuk deskripsi dan klasifikasi tanah
(visual soil classification) dan juga digunakan sebagai bahan pengujian
laboratorium.
• Mengambil sample tanah tak terganggu (undisturbed sample) untuk bahan
pengujian di laboratorium.
• Melaksanakan pengujian standard penetration test (SPT) setiap interval 2
meter.
• Mengamati dan melaksanakan pengukuran kedalaman muka air tanah
(Ground Water Level disingkat GWL).
Boring Log/Deep Boring
(Menentukan jenis dan sifat-sifat tanah/soil properties)
Pada sewaktu pengeboran lobang bor dilindungi dengan casing agar tidak
terjadi kelongsoran sehingga diperoleh hasil pengeboran yang baik dimana
contoh tanah (sample) tidak terganggu oleh tanah longsoran. Untuk tanah
lunak (soft soil) pengeboran harus dilakukan dengan casing berputar, drilling
rod dan ujung casing diberi mata bor. Bila ditemui tanah keras maka
pemboran harus dilakukan dengan diamond bit.

Hasil pengujan pengeboran dengan alat bor mesin pada lubang bor berupa
deskripsi tanah (jenis tanah, warna, kadar air, plastisitas dan
kekakuan/kepadatan) secara visual menurut kedalaman lobang bor dapat
dilihat seperti pada tabel drilling / boring LOG (Deskripsi Tanah Lobang Bor
Mesin),
Boring Log/Deep Boring
(Menentukan jenis dan sifat-sifat tanah/soil properties)

Boring Log/Deep Boring


Levelling dan Verticallity
Pengukuran Leveling dilakukan pada setiap lantai struktur gedung untuk mengetahui
elevasi lantai, adanya lendutan atau ada perubahan penurunan elevasi struktur.

Verticallity dilakukan untuk mengetahui ketegakan dan besarnya kemiringan


bangunan.
Pile Integrity Test
Pile Integrity Test (PIT) dilakukan untuk mengetahui keutuhan tiang pondasi dan
mendeteksi letak kedalaman kerusakan seperti keropos, retak/patah didalam tanah.
ANALISIS STRUKTUR
DAN REKOMENDASI PERBAIKAN/PERKUATAN
ANALISIS STRUKTUR
Analisis Struktur adalah proses menghitung/menganalisis dan menentukan efek
akibat beban yang bekerja pada struktur bangunan (gedung, jembatan, dermaga atau
struktur lainnya).

Analisis Struktur menggunakan bidang mekanika terapan, ilmu material dan


matematika terapan untuk menghitung deformasi struktur, gaya-gaya dalam (internal
forces), tegangan, reaksi tumpuan dan stabilitas struktur.

Analisis Struktur dilakukan dengan bantuan Software FEA seperti Etabs, SAP2000,
Midas dan sebagainya.
CODE/STANDARD

• Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI-
1727- 2013)
• Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non Gedung (SNI-1726-2019)
• Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 (ISBN 978-602-5489-01-3)
• Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan (SNI 2847
2019)
• Spesifikasi Untuk Gedung Baja Struktural (SNI-1729-2015)
ANALISIS STRUKTUR
ANALISIS STRUKTUR
ANALISIS STRUKTUR
REKOMENDASI PERBAIKAN/PERKUATAN
Setelah dilakukan hasil visual, pengujian lapangan dan analisis struktur diperoleh
kesimpulan dan rekomendasi perbaikan/perkuatan bila diperlukan.
Adapun rekomendasi perbaikan/perkuatan dalam dunia konstruksi ada beberapa
metode yang dapat dilakukan sebagai berikut :

Concrete Repair/Perbaikan Beton :


• Metode Patching
• Metode Grouting
• Metode Injection

Strengthening/Perkuatan Struktur :
• Concrete Jacketing
• Steel Plate Bonding/H-Beam
• Fiber Reinforced Polymer
CONCRETE REPAIR BY PATCHING METHOD

Proses Patching
Mixing Epoxy Mortar
Pembersihan area aplikasi patching
CONCRETE REPAIR BY GROUTING METHOD

Chipping balok beton Proses pembersihan permukaan balok beton

Proses pelapisan tulangan dengan


Penyambungan tulangan zat anti karat Pemasangan bekisting
CONCRETE REPAIR BY GROUTING METHOD

Proses mixing material sebelum ditempatkan kedalam bekisting

Mengisi bekisting dengan material grouting


(Metode Injeksi)
CONCRETE REPAIR BY INJECTION METHOD

• Marking daerah retak dan bersihkan


• Pasang Nipel dan Sealant
• Mixing Epoxy/Cement Base Material
• Proses Injeksi
• Finishing
STRENGTHENING BY CONCRETE JACKETING METHOD

Keunggulan
• Meningkatkan Kekakuan Struktur
• Untuk memenuhi syarat Strong
Column-Weak Beam
• Meningkatkan Kapasitas Struktur
• Biaya Relatif Murah

Kelemahan :
- Pekerjaan cukup rumit
- Mengurangi keindahan arsitektur
- Ruang semakin sempit dan menambah beban mati struktur
- Mobilisasi sulit
- Masalah dilekatan beton baru dan beton lama
STRENGTHENING BY STEEL PLATE BONDING/H-BEAM

Keunggulan Kelemahan :
• Meningkatkan Kekakuan Struktur - Pekerjaan cukup rumit
• Biaya Relatif Murah - Mengurangi keindahan arsitektur
• Mengubah Sistem Struktur - Ruang semakin sempit dan menambaha beban mati
- Mobilisasi sulit
STRENGTHENING BY FIBER REINFORCED POLYMER (FRP)

Keunggulan
- Mobilisasi material sangat mudah
- Meningkatkan kapasitas struktur
- Tidak memerlukan peralatan khusus
- Memiliki kuat tarik lebih tinggi dibandingkan
- Pekerjaan lebih bersih dan tidak berisik
dengan baja
- Tidak memerlukan waktu
- Pekerjaan sangat praktis dan cepat
shutdown/waktu shutdown singkat
- Dapat diaplikasikan di lokasi yang sempit
- Bergaransi
STRENGTHENING BY FIBER REINFORCED POLYMER (FRP)

Kelemahan :
- Biaya relatif mahal
- Membutuhkan tenaga khusus FRP
SUMBER DAN REFERENSI

• Project Reference dan Company Profile PT. QIES Nusantara Konsultan


• http://www.qies.co.id/
• http://www.krenusa.co.id/
• https://theconstructor.org/concrete/types-cracks-concrete-columns/26433/
• https://www.auditstruktur.id/
• https://www.qiesauditstruktur.com/2020/05/desain-struktur.html
• International Journal of Civil Engineering Research. Structural Audit of
Buildings, ISSN 2278-3652 Volume 5, Number 4 (2014), pp. 411-416
TERIMAKASIH

QIES Nusantara Konsultan

qies_nusantara_konsultan QODRI SIHOTANG, ST.,MT.


Mob. 0821 133 133 26
Qies Nusantara

www.qies.co.id| www.auditstruktur.id | www.qiesauditstruktur.com

Vous aimerez peut-être aussi