Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SECARA KIMIA
I. Dasar Teori
Asam itu asalnya dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya
masam. Asam menurut Arrhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion
hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh
banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+
yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.
Suatu zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap.
b. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.
c. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).
d. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam.
e. Jika diuji dengan kertas lakmus, mengakibatkan perubahan warna sebagai
berikut.
• Lakmus biru -> berubah menjadi warna merah.
• Lakmus merah -> tetap berwarna merah.
f. Menghantarkan arus listrik.
g. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen.
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam
larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).
b. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam
larutannya (hanya terionisasi sebagian).
Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari kita lho, contohnya
adalah sebagai berikut:
a. Proses dalam pembuatan pupuk
b. Proses dalam Pembuatan obat-obatan
c. Pembersih permukaan logam
d. Proses pembuatan Bahan peledak
e. Proses pembuatan Pengawet makanan
Basa menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang
sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion
OH yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat
menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan air (H20).
Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai
berikut.
a. Rasanya itu Pahit dan terasa licin pada kulit.
b. Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion
OH”.
c. Memiliki pH di atas 7 (pH > 7).
d. Bersifat elektrolit.
e. Jika diuji menggunakan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai
berikut.
• Lakmus merah -> berubah warnanya menjadi biru.
• Lakmus biru -> tetap berwarna biru
f. Menetralkan sifat asam.
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi
menjadi 2 yaitu:
a. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang
besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya
kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
b. Sedangkan Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH”
dalam jumlah kecil.Contohnya kayak ammonia.
Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari
a. Bahan dalam pembuatan semen.
b. Pembuatan deterjen/sabun.
c. Baking soda dalam pembuatan kue.
Garam ialah zat senyawa yang telah disusun oleh ion positif (anion)
basa dan ion negatif (kation) asam. Jika asam dan basa tepat habis bereaksi
maka reaksinya disebut reaksi penetralan (reaksi netralisasi).
Berikut ini adalah karakteristik dari garam.
1. Memiliki titik lebur yang tinggi.
2. Merupakan senyawa ionik dengan ikatan kuat.
3. Dalam bentuk leburan atau larutan dapat menghantarkan listrik.
4. Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral. Sifat ini tergantung
dari jenis asam/basa kuat pembentuknya.
Indikator adalah senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam
dan basa. Indikator digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu zat
bersifat asam atau basa. Selain itu, indikator juga digunakan untuk
mengetahui titik tingkat kekuatan asam atau basa. Skala keasaman dan
kebasaan ditunjukkan oleh besar-kecilnya nilai pH yang skalanya dari 0
sampai dengan 14. Semakin kecil nilai pH maka senyawa tersebut semakin
asam. Sebaliknya, semakin besar nilai pH maka senyawa tersebut semakin
bersifat basa.
Indikator dapat terbuat dari zat warna alami tanaman atau dibuat secara
sintetis di laboratorium. Syarat dapat atau tidaknya suatu zat dijadikan
indikator asam-basa adalah bisa terjadi perubahan warna apabila suatu
indikator diteteskan pada larutan asam atau basa.
Berikut ini ragam indikator.
1. Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhah)
Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut
bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya.
Contohnya kayak Ekstrak bunga mawar. Ekstrak kembang sepatu.
Ekstrak kunyit. Ekstrak temulawak. Ekstrak wortel. Ekstrak kol (kubis)
merah. Tanaman Hydrangea
2. Indikator sintetis yang umum ini digunakan di laboratorium
a. Kertas lakmus. Indikator lakmus tidak dapat menunjukkan nilai pH,
tetapi hanya mengidentlfikasikan apakah suatu zat bersifat basa atau
asam. Jika lakmus berwarna merah berarti zat bersifat asam dan jika
lakmus berwarna biru berarti lakmus bersifat basa.
V. Hasil Penelitian
Tabel Analisis Hasil Pengamatan pada Kertas Lakmus
Air Lakmus Merah Lakmus Biru Keterangan
Sumur Ungu Muda Biru Basa
Sungai Ungu Muda Biru Basa
Laut Ungu Muda Biru Basa
I. Dasar Teori
Suhu merupakan derajat panas yang dimiliki oleh suatu benda. Suhu
tidak menyatakan berapa banyak panas (kalor) yang dikandung oleh benda,
tetapi dapat dibuat analogi bahwa semakin banyak panas yang dimiliki
(dikandung) suatu benda maka suhu benda tersebut akan semakin tinggi,
semakin sedikit kalor yang dimiliki oleh suatu benda maka suhu benda
tersebut akan rendah.
Tinggi atau rendahnya suhu suatu benda dapat diukur dengan alat ukur
yang bernama termometer. Termometer yang banyak digunakan adalah
termometer yang menggunakan zat pengisi zat cair. Adapun zat cair yang
digunakan sebagai pengisi termometer adalah raksa (Hg) dan alkohol. Alasan
keduannya digunakan untuk zat pengisi termometer adalah :
1. Bersifat tidak membasahi dinding kaca (pipa).
2. Cepat menyesuaikan suhu dengan suhu benda yang diukur.
3. Daerah pemuaian yang cukup besar.
4. Pemuaiannya teratur.
5. Titik didih tinggi dan titik bekunya sangat rendah
Berdasarkan kegunaannya, termometer dibedakan menjadi :
1. Termometer badan / klinis ( mengukur suhu badan )
2. Termometer dinding ( mengukur suhu ruangan )
3. Termometer minimum dan maximum ( mengukur suhu terendah dan
tertinggi )
III. Bahan-bahan
Spirtus
Air sumur
Air laut
Air sungai
1. ( 94 x 25,6 ° R )+32=57,6+32=89,6 ℉
2. ( 94 x 26,4 ° R )+32=59,4+ 32=91,4 ℉
3. ( 94 x 33,6 ° R )+32=75,6+32=107,6 ℉
4. ( 94 x 37,6 ° R )+32=84,6+32=116,6 ℉
5. ( 94 x 41,6 ° R )+32=93,6+32=125,6 ℉6.( 94 x 44 ° R )+ 32=99+32=131℉
7. ( 94 x 45,6 ° R )+32=102,6 +32=134,6 ℉
8. ( 49 x 48° R )+32=108+32=140 ℉
9. ( 94 x 50,4 ° R )+32=113,4 +32=145,4 ℉
10. ( 94 x 52° R )+32=117+32=149℉
11. ( 94 x 52,8 ° R )+32=118,8 +32=150,8 ℉
12. ( 94 x 52,8 ° R )+ 32=118,8+32=150,8℉
13. ( 94 x 55,2° R )+32=124,2+ 32=156,2℉
14. ( 94 x 55,2° R )+32=124,2+ 32=156,2℉
15. ( 94 x 55,2° R )+32=124,2+ 32=156,2℉
Konversi suhu dari Fahrenheit ke Kelvin pada air sumur
Fahrenheit Kelvin
5 5
1. x ( 89,6 ℉−32 )+273=305 K 2. x ( 91,4 ℉ −32 ) +273=306 K
9 9
5 5
3. x ( 107,6 ℉−32 ) +273=315 K 4. x (116,6 ℉−32 ) +273=320 K
9 9
5 5
5. x ( 125,6 ℉−32 ) +273=325 K 6. x ( 131 ℉−32 ) +273=328 K
9 9
5 5
7. x ( 134,6 ℉−32 ) +273=330 K 8. x ( 140 ℉−32 ) +273=333 K
9 9
5 5
9. x ( 145,4 ℉ −32 )+ 273=336 K 10. x ( 149 ℉−32 ) +273=338 K
9 9
5 5
11. x ( 150,8 ℉−32 )+273=339 K 12. x ( 150,8 ℉−32 ) +273=339 K
9 9
5
13. x ( 156,2℉ −32 ) +273=342 K
9
5 5
14. x ( 156,2℉ −32 ) +273=342 K 15. x ( 156,2℉ −32 ) +273=342 K
9 9
0
10
20
30
40
50
60
10
20
30
40
50
60
70
80
en en
2 it it
m 2
en m
en
4 it it
m 4
en m
en
6 it it
m 6
en m
it en
8 8
it
m m
en en
10 it 10 it
m m
e en
12 nit 12 it
m m
e en
14 nit
m 14 it
e m
16 nit e
m 16 nt
e
Celcius
Reamur
18 nit en
m 18 it
e m
20 nit en
m 20 it
e m
22 nit en
m 22 it
e m
24 nit en
m 24 it
e m
26 nit en
m 28 it
e m
28 nit en
m it
en
it
waktu
waktu
Fahrenheit
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
waktu
14 nit
18 nit
22 nit
24 nit
28 nit
it
2 it
4 it
6 it
it
12 nit
16 nit
20 nit
26 nit
10 it
en
en
en
en
en
en
e
e
e
m
m
m
m
m
0
Kelvin
350
340
330
320
310
300
290
280 waktu
it nit nit nit t it nit nit nit nit nit nit nit nit nit
en e e e ni en e e e e e e e e e
m m m m me m m m m m m m m m m
0 2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8 2 0 2 2 2 4 2 6 2 8
Sumber :
http://2.bp.blogspot.com/_OarEtrj56U/S2Z1HvzDTxI/AAAAAAAAAA4/ZozRia
d2lqY/s1600-h/termometer1.jpg
http://sunarsihblora.blogspot.com/2010/02/suhu-dan-termometer.html
http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-kimia/pengertian-asam-basa-
dan-garam/