Vous êtes sur la page 1sur 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326522086

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KEKRJA TERHADAP PREDIKSI


KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

Conference Paper · May 2012

CITATIONS READS

0 422

2 authors, including:

Yoyon Supriadi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Bogor, Indonesia
57 PUBLICATIONS   93 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

HRM Research View project

Financial Research View project

All content following this page was uploaded by Yoyon Supriadi on 20 July 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


SIMPOSIUM MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI EKONOMI KESATUAN
BOGOR

Nama : WAHYU DIAN ASTRIANI

NRP : 08110002

Program Studi : MANAJEMEN / KEUANGAN

Judul Penelitian : ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA


TERHADAP PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada PT. Bumi Resources, Tbk Dan PT. Aneka
Tambang (Persero), Tbk.

Dosen Pembimbing : Yoyon Supriadi, SE., MM.

Hari/Tanggal : Kamis, 14 Juni 2012

Waktu : 09.00 s/d Selesai

Tempat : KAMPUS STIE KESATUAN

1
ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KEKRJA TERHADAP PREDIKSI
KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada PT. Bumi Resources, Tbk dan PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk

Oleh
Wahyu Dian Astriani dan Yoyon Supriadi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor

E-mail : dian.astriani01@yahoo.com

ABSTRACT

WAHYU DIAN ASTRIANI. NRP: 08110002. Working Capital Impact to study the case of
bankruptcy prediction of the Company at PT. Bumi Resources, Tbk and PT. Aneka Tambang
(Persero), Tbk. Under the guidance of Mr. YOYON SUPRIADI. In manage of working capital
which use the working capital turnover ratio by the company aims to enlarge the gain of sales
generated by the company so that give maximum profits for the corporate. Working capital also
as a measurement for the corporate to know the quality of the corporate and have ability to
manage their own working capital to avoid of bankruptcy risk. The purpose of this research is to
identify and measure the effect of the impact of working capital managing as measured by using
WCTO ratio and to predict corporate bankruptcies were measured using Altman Z-Score. This
research was conducted at PT. Bumi Resources, Tbk language that is private company which is
engaged also in mining. The research also performed at similar companies namely PT. Aneka
Tambang (Persero), Tbk language that is state owned company which is involved in several
business mining as a comparison of the results of research undertaken.

keywords :Working Capital and Bankruptcy

PENDAHULUAN

Pada saat ini kondisi perekonomian semakin maju dan berkembang yang diikuti pula
dengan semakin banyaknya perusahaan baru, namun ada pula yang tidak mampu bertahan karena
kondisi tertentu. Oleh karena itu perusahaan harus meningkatkan daya saing dalam hal
pelaksanaan dan pengendalian perusahaan guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam mendukung
kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya, yaitu memperoleh penjualan yang maksimal dan
meningkatkan kesejahteraan perusahaan.
Seorang investor berharap dan menginginkan apa yang diinvestasikan akan mengalami
perkembangan, kemajuan serta pertumbuhan pada perusahaan yang dikelola selama mungkin.
Tetapi semua akan kembali lagi kepada pihak manajemen sebagai pengelola perusahaan. Apakah
manajemen mampu atau tidak menjalankan roda perusahaan itu sendiri atau tidak. Oleh karena
itu, diperlukan adanya kemampuan manajerial dalam pengelolaan modal kerja yang baik
sehingga terhindar dari ancaman kebangkrutan.
Pengelolaan modal kerja yang baik adalah mengelola modal kerja yang efisien serta
mengindikasikan bahwa jumlah modal kerja yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan aktivitas

2
perusahaan, tetapi jumlahnya tidak berlebihan atau tidak ada modal kerja yang menganggur.
Dengan modal kerja yang efisien memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi secara
optimal. Sedangkan jika modal kerja berlebihan (tidak efisien) maka akan muncul dana
menganggur (iddle fund) yang tidak baik bagi perusahaan. Sebaiknya dana yang menganggur ini
bisa diinvestasikan kembali untuk dapat meningkatkan penjualan.
Bagi suatu perusahaan, modal kerja merupakan salah satu unsur yang sangat penting
untuk menjalankan operasional perusahaan sehari-hari. Pengelolaan modal kerja dimulai dengan
uang kas yang diinvestasikan oleh investor atau penyandang dana, dimana setiap investor
maupun penyandang dana tidak ingin apa yang diinvestasikan mengalami kegagalan atau
kebangkrutan. Investasi haruslah sesuai dengan bidang keahlian masing-masing, dalam
pengelolaan investasi manajemen perusahaan harus menghindari ancaman kebangkrutan
perusahaan.
Modal kerja merupakan aktiva lancar atau disebut juga circulating asset yang berubah
menjadi kas dalam waktu kurang dari satu tahun. Dimana aktiva lancar merupakan modal suatu
perusahaan dalam proses produksi untuk menunjang perusahaan dalam memprediksi suatu
pendapatan perusahaan apakah mengalami kebangkrutan atau menunjukan peningkatan. Alat
untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dimasa depan merupakan alat pengendalian bagi
manajemen perusahaan. Secara teoritis terdapat keterkaitan atau suatu hubungan yang cukup erat
antara modal kerja dengan prediksi kebangkrutan perusahaan. Dengan adanya pengelolaan
modal kerja secara tepat akan menghasilkan penjualan yang benar-benar diharapkan oleh
perusahaan, sedangkan pengelolaan modal kerja yang kurang tepat akan mengakibatkan suatu
perusahaan mengalami ancaman kebangkrutan.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengelolaan modal kerja perusahaan ?
2. Bagaimana prediksi kebangkrutan perusahaan ?
3. Bagaimana pengaruh modal kerja terhadap prediksi kebangkrutan perusahaan ?
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan modal kerja pada perusahaan
2. Untuk mengetahui bagaimana prediksi kebangkrutan perushaaan
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal kerja terhadap prediksi
kebangkrutan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA
Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran
upah buruh, membayar hutang dan pembayaran lainnya. Sutrisno (2000,43).
Kebangkrutan yang terjadi pada perusahaan di Indonesia disebabkan oleh nilai
mata uang rupiah yang menurun, suku bunga tinggi, terjadinya kondisi ekonomi yang tidak
stabil, hutang membengkak dan tingginya kredit macet yang melanda hampir seluruh
perusahaan di Indonesia. Adnan (2000,139).

3
Kerangka Pemikiran Teoritis
Dalam sebuah perusahaan biasanya dikelola oleh manajemen keuangan,
manajemen keuangan tersebut memiliki fungsi-fungsi dan tujuan, salah satunya untuk
memaksimalkan nilai perusahaan dan meningkatkan laba perusahaan.
Selama proses operasional perusahaan biasanya akan dibuat dalam bentuk laporan
keuangan keuangan perusahaan. Laporan keuangan dikonseptual ini hanya ada dua yaitu
neraca dan laporan laba rugi. Karena untuk mengukur modal kerja dimana sangat erat
kaitannya dengan laporan neraca dan laba rugi.
Untuk indikator modal kerja mengunakan WTCO, WTCO merupakan pertukaran
modal kerja. Selanjutnya analisis kebangkrutan dengan menggunakan Z.Score kemudian
akan di analisis dan menghasilkan rekomendasi.

Kerangka Konseptual

Perusahaan

Laporan Keuangan

Modal Kerja Kebangkrutan

Hasil Analisis

Rekomendasi

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Konseptual

4
HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari identifikasi masalah yang telah
dirumuskan pada Bab I. Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah:
1. Di duga bahwa modal kerja mempengaruhi kebangkrutan.
2. Di duga bahwa modal kerja tidak mempengaruhi kebangkrutan.

PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian Terdahulu I Penelitian Terdahulu II

Adanya modal kerja yang sangat penting bagi Hasil penelitian memperlihatkan
perusahaan untuk beroperasi dengan ketergantungan hutang yang besar, porsi fixed
seekonomis mungkin akan tetapi adanya modal asset yang besar atau porsi current asset yang
kerja yang berlebihan menunjukkan adanya kecil serta pengelolaan modal kerja yang tidak
dana yang tidak produktif. Sebaliknya adanya bijaksana, menyebabkan perhitungan dalam
ketidak cukupan dalam modal kerja dapat analisis Z-Score dominan dengan klasifikasi
merupakan sebab kegagalan perusahaan rawan bangkrut. Dari hal ini dapat disimpulkan
(Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi bahwa perusahaan harus menjaga likuiditas
Universitas Gunadarma, Yoan Nurmalasari, perusahaan untuk mengurangi potensi
2002). kebangkrutan. Hal ini membuktikan bahwa
model Z-Score cukup efektif untuk dapat
memprediksi kebangkrutan 2 tahun kedepan
sebelum terjadinyakebangkrutan yang
sebenarnya. (Skripsi Jurusan Manajemen
Keuangan Fakultas Ekonomi IPB, Windi
Prima, 2010).

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kuantitatif.
Pengambilan data diatas semuanya bertujuan untuk mengetahui analisis pengaruh pengelolaan
modal kerja terhadap prediksi kebangkrutan perusahaan. Dengan menggunakan data sekunder
pada www.idx.co.id, laporan keuangan PT. Bumi Resources, Tbk dan PT. Aneka Tambang, Tbk.
Waktu penelitian dalam waktu 3 bulan terhitung dari bulan Maret sampai Juni.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Untuk mengetahui modal kerja perusahaan yang terdapat pada PT. Bumi Resources, Tbk
dan PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk maka dapat diuraikan sebagai berikut:

5
Tabel 2 Modal Kerja dan Altman Z-Score
PT. Bumi Resources, Tbk dan PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk
WCTO
Modal Kerja Z-Score
Tahun Pendapatan Bersih Hasil

2006 1.851.550.950 268.734.254 6,8899 1,4149

2007 2.265.468.068 354.752.782 6,3860 1,8895

2008 3.378.393.105 272.097.744 12,4161 1,7280

2009 3.219.274.206 (63.617.813) -50,6033 0,9090

2010 4.369.920.885 1.146.623.568 3,8111 1,4089


Berdasarkan tabel perhitungan diatas, terlihat bahwa dari tahun 2006 sampai dengan 2008
modal kerja PT. Bumi Resources, Tbk mengalami peningkatan modal kerja bersih. Namun di
tahun 2009 terjadi penurunan sebesaar -50,6033 yang disebabkan adanya kenaikan kewajiban
lancar perusahaan . Kemudian pada tahun 2010 kembali mengalami peningkatan i sebesar
3,8111. Pada tabel perhitungan Z-Score PT. Bumi Resources pada tahun 2006 sampai 2007
mengalami peningkatan. Namun pada tahun 2008 sampai dengan 2010 mengalami penurunan.
Hal ini dapat diakataka PT. Bumi Resources, Tbk masuk dalam area abu-abu. Berarti Ho : r = 0,
modal kerja tidak berkorelasi terhadap prediksi kebangkrutan.
Ha : r≠ 0, modal kerja berkorelasi terhadap prediksi kebangkrutan. α = 10%, Ho akan ditolak dan
menerima Ha apabila α (alpha) 10%. Apabila α (alpha) > 10% berarti ada variabel lain yang
mempengaruhi. Kesimpulannya H0 diterima , Ha ditolak.

Gambar 2
Grafik Analisis Rasio
PT. Bumi Resources, Tbk

Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa hasil perhitungan rasio modal kerja WCTO dari
PT. Bumi Resources, Tbk mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dapat terlihat juga bahwa
6
WCTO tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kebangkrutan perusahaan. Namun
perusahaan mengalami penurunan modal kerja di athun 2009. Hal ini disebabkan oleh adanya
peningkatan jumlah hutang dan piutang.

Tabel 3 modal Kerja dan Altman Z-Score


PT. Bumi Resources, Tbk dan PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk

WCTO
Z-Score
Tahun Pendapatan Modal Kerja Bersih Hasil
2006 5.629.401.438 2.138.087.040 2,6329 3,0123
2007 12.008.202.498 6.249.283.003 1,9215 4,9532
2008 9.591.981.138 5.093.590.370 1,8831 4,1252
2009 8.711.370.255 4.689.315.921 1,8577 4,0437
2010 8.744.300.219 5.604.559.114 1,5602 3,6916
Berdasarkan tabel perhitungan diatas, dapat terlihat bahwa dari tahun 2006-2010
mengalami penurunan modal kerja bersih pada PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk.
Pada tabel perhitungan Z-Score PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk pada tahun 2006 sampai
2009 meningkat walaupun ada penurunan di tahun 2010. Berarti Ho : β = 0, modal kerja tidak
berhubungan terhadap prediksi kebangkrutan. Ha : β ≠ 0, modal kerja berhubungan terhadap
prediksi kebangkrutan. α = 10%, Ho akan ditolak dan menerima Ha apabila α (alpha) 10%.
Apabila α (alpha) > 10% berarti ada variabel lain yang mempengaruhi. Kesimpulannya H0
diterima, Ha ditolak.

Gambar 3
Grafik Analisis Rasio
PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa hasil perhitungan rasio modal kerja WCTO dari
PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dapat terlihat

7
juga bahwa WCTO tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kebangkrutan perusahaan.
Namun perusahaan mengalami penurunan modal kerja di tahun 2010. Hal ini disebabkan karena
persediaan menurun.

ANALISIS STATISTIK PT. BUMI RESOURCES, TBK


Tabel 4 Model Summary
PT. Bumi Resources, Tbk

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .858a .736 .648 .2227217

a. Predictors: (Constant), Modal Kerja

Tabel 5 ANOVAb
PT. Bumi Resources, Tbk
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .415 1 .415 8.371 .063a
Residual .149 3 .050
Total .564 4
a. Predictors: (Constant), Modal Kerja
b. Dependent Variable: Z-Score

Tabel 6 Coefficientsa
PT. Bumi Resources, Tbk
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.522 .101 15.038 .001
Modal Kerja .012 .004 .858 2.893 .063
a. Dependent Variable: Z-Score

Berdasarkan data perhitungan rasio modal kerja dan rasio kebangkrutan pada PT. Bumi
Resources, Tbk periode 2006-2010 menunjukkan sebesar 8,371 (delapan koma tiga ratus
tujuh puluh satu) yang memiliki tingkat signifikan 0,603 (nol koma enam ratus tiga) yang
memiliki tingkat 6,03% (enam koma tiga persen) yang ternyata memiliki nilai value yang

8
lebih besar dari tingkat kepercayaan yaitu 0,03 (nol koma nol tiga) atau 3% (tiga persen) yang
didasarkan pada tingkat ketidakakuratan dari laporan laba rugi dan neraca dan juga banyak faktor
yang mempengaruhi ketidakakuratan data tersebut sehingga tingkat kepercayaan itu
dipergunakan untuk memutuskan apakah ada pengaruh dari modal kerja terhadap kebangkrutan.
Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan software Microsoft SPSS 17,0 disusun tidak
signifikan. Dimana variabel (X) yaitu modal kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel yang terikat (Y) yaitu kebangkrutan.
Berdasarkan tabel pengolahan menunjukkan R2 sebagai koefisien determenasi sebesar
0,736 (nol koma tujuh ratus tiga puluh enam)artinya 73,6% (tujuh puluh tiga koma enam persen).
Menandakan bahwa keragaman variebel kebangkrutan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel modal
kerja (X) dan sisanya 26,4%(dua puluh koma empat persen) dipengaruhi variabel lainnya.
Untuk mengetahui variabel modal kerja (X) memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak
terhadap variabel kebangkrutan (Y), penulis melakukan uji statistic persial (uji t). Berdasarkan
perhitungan melalui penggunaan Software Statistic Microsoft SPSS 17,0 pada tabel pengolahan
data nilai untuk modal kerja (X) sebesar 2,893 (dua koma delapan ratus Sembilan puluh
tiga). Berarti menandakan bahwa nilai < artinya modal kerja (X) tidak berpengaruh
terhadap kebangkrutan (Y).
Tabel 7 Model Summary
PT. ANEKA TAMBANG (PERSERO), TBK
Adjusted R Std. Error of the

Model R R Square Square Estimate

1 .527a .278 .037 .6922849

a. Predictors: (Constant), Modal Kerja

Tabel 8 ANOVAb
PT. ANEKA TAMBANG (PERSERO), TBK
Sum of Mean

Model Squares df Square F Sig.

1 Regres .553 1 .553 1.154 .361a

sion

Residu 1.438 3 .479

al

Total 1.991 4

9
a. Predictors: (Constant), Modal Kerja

b. Dependent Variable: Z-Score

Tabel 9 Coefficientsa
PT. ANEKA TAMBANG (PERSERO), TBK

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 5.812 1.747 3.32 .045

Modal -.937 .872 -.527 - .361

Kerja 1.07

Berdasarkan data perhitungan rasio modal kerja dan rasio kebangkrutan pada PT. Aneka
Tambang, Tbk pada tahun 2006-2010 menunjukkan sebesar 1,154 (satu koma seratus
lima empat) yang memiliki tingkat signifikan 36,1% (tiga puluh koma satu persen) yang
ternyata memiliki nilai value yang lebih besar dari tingkat kepercayaan yaitu 0,5% (nol koma
lima persen). Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan Software Microsoft SPSS 17,0
disusun tidak signifikan dimana variebel bebas (X) modal kerja tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel yang terikat (Y) yaitu kebangkrutan.

Dari tabel diatas pengolahan data diatas menunjukkan r sebagai koefisien determinasi
sebesar 0,527 (nol koma lima ratus dua puluh tujuh) artinya 52,7% (lima puluh dua koma tujuh
persen) menandakan bahwa keragaman variabel kebangkrutan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel
modal kerja (X) dan sisanya 47,3% (empat tujuh koma tiga) dipengaruhi oleh variabel lain.
Untuk mengetahui variabel modal kerja (X) memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak
terhadap variabel kebangkrutan (Y), Penulis melakukan uji statistic parsial (uji t). Berdasarkan
perhitungan melalui penggunaan Software Statistic Microsoft SPSS 17,0 pada tabel pengolahan
data nilai t hitung < artinya modal kerja (X) tidak berpengaruh terhadap kebangkrutan (Y).

10
SIMPULAN
Berdasarkan pengamatan dan peneliitian yang dilakukan oleh penulis agar
mempermudah penulis dalam menganalisa data-data yang telah diperoleh seperti yang telah
diuraikan pada hasil penelitian maka penulis mengambil beberapa kesimpulan pokok dari data
yang diteliti yaitu antara lain:
1. Dari hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan modal kerja yang
diukur dengan menggunakan perhitungan WCTO pada perusahaan PT. Bumi
Resources, Tbk dan PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk pada tahun 2006 sampai
tahun 2010 diperoleh nilai WCTO pada PT. Bumi Resources, Tbk dan PT. Aneka
Tambang (Persero), Tbk mengalami hasil yang fluktuatif setiap tahunnya. WCTO
yang telah dihasilkan oleh PT. Bumi Resources, Tbk pada tahun 2006 sampai tahun
2010 lebih cenderung mengalami peningkatan, di karenakan adanya kenaikan adanya
harga jual batu bara yang mencapai US$1,03 per ton, tetapi pada tahun 2009 WCTO
PT. Bumi Resources, Tbk mengalami penurunan. Sedangkan PT. Aneka Tambang
(Persero), Tbk berbanding terbalik dengan WCTO yang dihasilkan oleh PT. Bumi
Resources, Tbk. Pada tahun 2006 sampai tahun 2010 WCTO yang dihasilkan PT.
Aneka Tambang (Persero), Tbk lebih cenderung mengalami penurunan penjualan tiap
tahunnya, dikarenakan perputaran modal kerja bersih mengalami penurunan.
Penurunan ini disebabkan karena tidak optimalnya penjualan, sehinggaperputaran
modal kerja bersih pun menurun.
2. Dari hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa kebangkrutan yang diukur dengan
menggunakan perhitungan Altman Z-Score pada perusahaan PT. Bumi Resources,
Tbk dan PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk pada tahun 2006-2010. Hasil Z-Score
pada PT. Bumi resources, Tbk dari tahun 2006-2010 berfluktuasi tetapi lebih
cenderung mengalami penurunan atau berada pada area abu-abu. Pada tahun 2010 Z-
Score PT. Bumi Resources, Tbk mulai mengalami peningkatan. Sedangkan Z-Score
pada PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk pada tahun 2006-2010 lebih cenderung
meningkat, tetapi pada tahun 2010 Z-Score pada PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk
mengalami penurunan.
3. Tidak dapat pengaruh yang signifikan antara modal kerja terhadap kebangkrutan pada
perusahaan PT. Bumi Resources, Tbk dan PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk. Hal
ini mempengaruhi tidak signifikannya hasil penelitian dikarenakan perbedaaan
volume aktiva dan passivayang dimiliki oleh kedua perusahaan dimana PT. Aneka
Tambang (Persero), Tbklebih besar dibandingkan dengan PT. Bumi Resources, Tbk.
Serta lebih besarnya konstanta variabel X3 pada formula Altman Z-
Scoredibandingkan dengan variabel-variabel lainnyaseperti X1, X2, X4 dan X5.

DAFTAR PUSTAKA
Block, Stanley B, and Geofrey A. Hirt 2000. Foundation of Financial Management. 11
Edition, Newyork. Mc Graw Hill. Inc

11
Brigham dan Houston. Edisi 10 Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Fundamental Of
Financial Management. Salemba Empat 2006. Jakarta.
Budi Raharjo, 2004. Financial Management for non Financial Executing.
PT. Damar Mulia Pustaka, Jakarta.
Hasibuan, Malayu F, 2005. Manajemen Keuangan (konseptual, Problem &
Studi Kasus). Ghalia Indonesia, Jakarta.
Keown, Arthur J, David F Scott, Jhon D Martin and J William Petty, 2003. Fundamnetals Of
Finance. New Jersey : Prentice-Hall.
Mulyana, M., 2012. Consumer Behaviour: Sukses Dengan Memahami Konsumen. ISBN 978-
979-18531-6-3, Bogor: Kesatuan Press.
Munawir, 2004. Analisis Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
Stephen A. Ross, Randolph W. Westerfield, Bradford D. Jordan, 2009. Pengantar Keuangan
Perusahaan, Salemba Empat.
Suad Husnan, Enny Pudjiastuti, 2003. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 3,UPP AMP
YKPN, Yogyakarta.
Supardi dan Sri Mastuti. 2003. Validasi Penggunaan Z.Score Altman untuk menilai
kebangkrutan pada perusahaan perbankan Go.Publik di Bursa Efek Jakarta. Dalam
Kompak No.7. Januari-April
Sutrisno,2000. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Penerbit Ekonisia.
Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.
Sutrisno, 2005. Akuntansi Proses Penyusunan Laporan Keuangan, ekonisia, Yogyakarta
Sutrisno.2005. Manajemen Keuangan dan Teori, Konsep dan Aplikasi. Penerbit Econisia,
Yogyakarta.
Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
http://www.idx.co.id 2012
http://www.bumi resources.com
http://www.antam.com

12

View publication stats

Vous aimerez peut-être aussi