Vous êtes sur la page 1sur 21

Aspek Hukum PT, CV, Firma, Koperasi, Yayasan,

Persekutuan Perdata

pendahuluan
Seringkali saat hendak membentuk suatu bentuk badan usaha, kita
bingung mau memilih yang mana. Ada beberapa bentuk badan usaha yang
kita kenal, antara lain CV (Comanditaire Venootschaap), Perusahaan
Dagang/Perusahaan Perorangan, Firma dan Perseroan Terbatas. Yang paling
banyak dikenal dan digunakan oleh masyarakat adalah bentuk CV dan PT.
Firma banyak digunakan untuk usaha jasa, antara lain jasa hukum, sedangkan
untuk Perusahaan Dagang/Perusahaan Perorangan digunakan oleh perorangan
yang memulai usaha kecil-kecilan seperti warung. Lalu apakan bedanya CV
dan PT, kapan kita menggunakan CV dan Kapan kita menggunakan PT?
Perbedaan yang mendasar antara CV dan PT adalah status hukumnya.
CV adalah badan usaha tidak berbadan hukum, sedangkan PT adalah badan
usaha berbadan hukum. CV merupakan persekutuan dari dua jenis pesero,
yaitu pesero aktif dan pesero pasif. Pesero Aktif disebut juga pesero pengurus,
biasa diberi jabatan Direktur dan yang lain merupakan pesero pasif. Pesero
Aktif adalah pesero yang mempunyai tugas melakukan segala tindakan
pengurusan atas CV tersebut, dan bertanggung jawab penuh atas segala
tindakan pengurusan yang dilakukannya bahkan sampai dengan harta
pribadinya apabila dituntut oleh pihak ketiga yang merasa dirugikan,
sedangkan Pesero Pasif hanya menyetorkan modal. Biaya yang dikeluarkan
untuk mendirikan sebuah CV relatif lebih murah dibandingkan dengan
membuat suatu PT, karena CV tidak memerlukan proses pengesahan sebagai
badan hukum sampai ke Menteri Kehakiman. CV hanya perlu didaftarkan
pada pengadilan negeri setempat tempat domisili dari CV dan mengurus
beberapa surat sesuai bidang usaha CV tersebut. Dalam pendirian CV tidak

1
ada proses pengecekan nama, jadi ada kemungkinan antara CV yang satu
dengan yang lainnya terdapat kesamaan nama. PT harus mendapatkan
Pengesahan sebagai badan hukum dari Menteri Hukum dan HAM. Sebelum
itu nama PT yang akan didirikan wajib dicek terlebih dahulu untuk
menghindari terjadinya kesamaan nama. Perbedaan lainnya PT merupakan
kumpulan modal dalam bentuk saham dan dengan telah disahkannya PT
tersebut oleh Menteri, maka telah ada status badan hukumnya. Apabila terjadi
tuntutan maka tanggung jawab para pemegang saham hanya sebesar saham
yang dimilikinya saja. Tanggung jawab dalam PT terbatas, sedangkan dalam
CV tidak terbatas bahkan bisa sampai dengan harta pribadinya. Dalam CV
perbandingan modal antar pesero tidak terlihat karena dalam Anggaran Dasar
CV hanya menyebutkan jumlah modal dasar, tidak ada pengaturan mengenai
komposisi modal antar pesero, berbeda dengan PT yang merupakan kumpulan
modal dimana ada pembagian komposisi antar pemegang saham. Perlu diingat
karena CV tidak memiliki status badan hukum, maka tidak dapat memiliki
asset berupa tanah, sedangkan PT berstatus badan hukum jadi bisa memiliki
asset berupa tanah. Anda perlu menimbang-nimbang beberapa hal dalam
memilih jenis badan usaha selain dari biaya yang harus dikeluarkan untuk
pendiriannya, antara lain segi keamanan dan resiko. Hal ini penting untuk
dipertimbangkan karena menjalankan usaha tidak hanya dalam 1-2 hari tapi
tentunya jangka panjang.
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua
orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai
tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma
dan persekutuan komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha
persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.

2
1. BUMN
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang
sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan
untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Pada beberapa
BUMN di Indonesia, pemerintah telah melakukan perubahan mendasar
pada kepemilikannya dengan membuat BUMN tersebut menjadi
perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dimiliki oleh publik. Contohnya
adalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sejak tahun 2001 seluruh
BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian BUMN, yang
dipimpin oleh seorang Menteri Negara BUMN.
Ciri-ciri BUMD adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha
b. Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan
perusahaan
c. Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan
kebijakan perusahaan
d. Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang
e. Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan
f. Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan
rakyat
g. Sebagai sumber pemasukan negara
h. Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara
i. Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go
public
j. Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun
non bank

3
k. Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN
di pengadilan
Tujuan Pendirian BUMD:
a. Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan
kas negara
b. Mengejar dan mencari keuntungan
c. Pemenuhan hajat hidup orang banyak
d. Perintis kegiatan-kegiatan usaha
e. Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah

 Jenis-Jenis BUMN
a. Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas
(PT) yang modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh
pemerintah, yang tujuannya mengejar keuntungan. Maksud dan tujuan
mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang dan atau jasa
yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan
untuk meningkatkan nilai perusahaan. Ciri-ciri Persero adalah sebagai
berikut:
 Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden
 Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan
memperhatikan perundang-undangan
 Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan
undang-undang
 Modalnya berbentuk saham
 Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan
negara yang dipisahkan
 Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris

4
 Menteri yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai pemegang saham
milik pemerintah
 Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku
sebagai RUPS, jika hanya sebagian, maka sebagai pemegang
saham perseroan terbatas
 RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan
 Dipimpin oleh direksi
 Laporan tahunan diserahkan ke RUPS untuk disahkan
 Tidak mendapat fasilitas Negara
 Tujuan utama memperoleh keuntungan
 Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata
 Pegawainya berstatus pegawai Negeri

Fungsi RUPS dalam persero pemerintah ialah memegang segala


wewenang yang ada dalam perusahaan tersebut. RUPS juga
berwenang untuk mengganti komisaris dan direksi. Direksi persero
adalah orang yang bertanggung jawab atas pengurusan persero baik
didalam maupun diluar pengadilan. Pengangkatan dan pemberhentian
dilakukan okeh RUPS. Komisaris adalah organ persero yang bertugas
dalam pengawasan kinerja persero itu, dan melaporkannya pada
RUPS.
Persero terbuka sesuai kebijakan pemerintah tentang privatisasi.
Privatisasi adalah penjualan sebagian atau seluruh saham persero
kepada pihak lain untuk peningkatan kualitas. Persero yang
diprivatisasi adalah yang unsur usahanya kompetitif dan teknologinya
cepat berubah. Persero yang tidak bisa diubah ialah:

5
 Persero yang menurut perundang-undangan harus berbentuk
BUMN
 Persero yang bergerak di bidang hankam negara
 Persero yang diberi tugas khusus untuk kepentingan masyarakat
 Persero yang bergerak di bidang Sumber Daya Alam yang secara
tegas dilarang diprivatisasi oleh UU
Di Indonesia sendiri yang sudah menjadi Persero adalah PT. PP
(Pembangunan Perumahan),PT Bank BNI Tbk, PT Kimia Farma Tbk,
PT Indo Farma Tbk, PT Tambang Timah Tbk, PT Indosat Tbk (pada
akhir tahun 2002 41,94% saham Persero ini telah dijual kepada Swasta
sehingga perusahaan ini bukan BUMN lagi), dan PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk,Pt.Garuda Indonesia Airways(GIA).

b. Perusahaan Jawatan (Perjan)


Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN
memiliki modal yang berasal dari negara. Besarnya modal Perusahaan
Jawatan ditetapkan melalui APBN. Ciri-ciri Perusahaan Jawatan
antara lain sebagai berikut:
 memberikan pelayanan kepada masyarakat
 merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah
 dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung
kepada menteri atau dirjen departemen yang bersangkutan
 status karyawannya adalan pegawai negeri
Contoh Perusahaan Jawatan (Perjan):
 Perusahaan jawatan kereta api(PJKA),bernaung di bawah
Departemen Perhubungan.Sejak tahun 1991 Perusahaan Jawatan
Kereta Api (PJKA) berubah menjadi Perusahaan Umum Kereta
Api (PERUMKA) berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api

6
(PENKA),dan yang terakhir berubah nama menjadi PT.Kereta Api
Indonesia (PT.KAI).
 Perusahaan Jawatan Pengadaian bernaung dibawah Departemen
Keuangan.Pada saat ini,Perusahaan Jawatan Pengadaian berubah
nama menjadi Perum Penggadaian.

c. Perusahaan Umum (Perum)


Perusahaan Umum(PERUM) adalah suatu perusahaan negara
yang bertujuan untuk melayani kepentingan umum,tetapi sekaligus
mencari keuntungan.
Ciri-ciri Perusahaan Umum (Perum):
 Melayani kepentingan masyarakat umum.
 Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
 Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta.

Artinya,perusahaan umum(PERUM) bebas membuat kontrak


kerja dengan semua pihak.
 Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan
negara.
 Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
 Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.

Contohnya : Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum


DAMRI, Perum ANTARA,Perum Peruri,Perum Perumnas,Perum
Balai Pustaka.

7
2. Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua
orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi
rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
ciri dan sifat firma :
a. Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib
melunasi dengan harta pribadi.
b. Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
c. Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
d. keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
e. seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
f. pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
g. mudah memperoleh kredit usaha

3. Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire Vennotschaap


CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan
dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan
tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak
dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan
pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta
pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut
sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.
ciri dan sifat cv :
a. sulit untuk menarik modal yang telah disetor
b. modal besar karena didirikan banyak pihak
c. mudah mendapatkan kridit pinjaman

8
d. ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan
ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan
e. relatif mudah untuk didirikan
f. kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu

4. Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat


Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan
hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung
jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi
atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal
tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di
luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT /
persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah
tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
ciri dan sifat pt :
a. kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
b. modal dan ukuran perusahaan besar
c. kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
d. dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
e. kepemilikan mudah berpindah tangan
f. mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
g. keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk
dividen
h. kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang
saham
i. sulit untuk membubarkan pt
j. pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden

9
Dalam perseroan terbatas ada yang dikenal pendiri dan pemengang
saham. Didalam kamus besar Indonesia, pendiri adalah orang yang
mendirikan suatu lembaga atau badan hokum. Sedang kan pemengang
saham adalah orang yang memiliki saham. Kepemilikan saham – saham
ini memberikan hak-hak pada pemegangnya yaitu :
a. hak memesan efek
b. hak mengajukan gugatan ke pengadilan
c. hak saham dibeli dengan harga yang wajar
d. hak untuk meminta kepengadilan negeri untuk menyelenggarakan
RUPS
e. hak untuk menghadiri RUPS
Selain pemegang saham mempunyai hak, mereka juga mempunyai
kewajiban. Adapun kewajiban dari pemegang saham adalah kewajiban
untuk mengalihkan sahamnya apabila pemegang saham kurang dari 2
(dua) orang.

 Memiliki modal yang terbagi dalam saham-saham


Sebagai badan hokum yang independen, dengan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban yang mandiri, lepas dari itu semua para
pemegang saham maupun para pengurus, persero jelas harus
mempunyai harta kekayaan tersendiri dalam menjalankan keiatan
usaha serta untuk melaksanakan hak-hak dan kewajiban-
kewajibanyan. Untuk itu pada saat persero didirikan, bahkan sebelum
pengesahan akta pendirian perseroan ke Menteri Hukum dan HAM,
para pendiri sudah aharus menyetor sekurang-kurangnya 50% dari
seluruh modal yang ditempatkan atau dikeluarkan perseroan yang
diambil bagian para pendiri.

10
 Pengurus Perseroan Terbatas
Pengurus Perseroan Terbatas (selanjutnya disingkat PT)
dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas (selanjutnya disingkat UUPT) dikenal dengan nama
Direksi (selanjutnya akan digunakan sebutan Direksi). Berdasarkan
Pasal 1 ayat (5) UU PT, Direksi adalah organ Perseroan yang
berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun
di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

 Kewajiban pengurus
Agar Direksi sebagai organ Perseroan yang mengurus
Perseroan sehari-hari dapat mencapai prestasi terbesar untuk
kepentingan Perseroan, maka ia harus diberi kewenangan-
kewenangan tertentu untuk mencapai hasil yang optimal dalam
mengurus Perseroan. Dari kewenangan yang diberikan, ia perlu
diberi tanggung jawab untuk mengurus Perseroan. Tanggung jawab
dapat berlangsung terus atau dapat berhenti apabila tugas tertentu
yang dibebankan kepadanya telah selesai dilaksanakan. Dalam
Perseroan biasanya antara wewenang dan tanggung jawab seorang
Direksi harus mempunyai tingkatan yang sama. Dengan demikian,
wewenang seorang Direksi memberikan kepadanya kekuasaan
untuk membuat serta menjalankan keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan bidang tugasnya yang telah ditetapkan dan
tanggung jawab dalam bidang tugasnya tersebut menimbulkan
kewajiban baginya untuk melaksanakan tugas–tugas tersebut

11
dengan jalan menggunakan wewenang yang ada untuk mencapai
tujuan Perseroan.
Jadi, dalam Perseroan, tanggung jawab Direksi timbul,
apabila Direksi yang memiliki wewenang atau Direksi yang
menerima kewajiban untuk melaksanakan pengurusan Perseroan,
mulai menggunakan wewenangnya tersebut. Agar wewenang atau
kewajiban Direksi tersebut dilaksanakan untuk kepentingan
Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, maka
idealnya wewenang itu dapat dilaksanakan sesuai dengan tanggung
jawabnya dan sebaliknya tanggung jawab harus diberikan sesuai
dengan wewenang yang ada.

5. KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota
koperasi yaitu:
a. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota
koperasi;
b. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota
koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
c. Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27
(Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang
membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi
memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi
merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

12
Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di
mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan
yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa
Hasil Usaha atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut
dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan
besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota.

 Prinsip Koperasi
Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip
koperasi, yaitu:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota
tersebut dalam koperasi)
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
f. Pendidikan perkoprasian
g. kerjasama antar koperasi

 Jenis-jenis Koperasi menurut UU No. 25 Perkoperasian


Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi
konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan).
Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya.
a. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam Adalah koperasi yang bergerak di bidang
simpanan dan pinjaman

13
b. Koperasi Konsumen
Koperasi Konsumen Adalah koperasi beranggotakan para konsumen
dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi
c. Koperasi Produsen
Koperasi Produsen Adalah koperasi beranggotakan para pengusaha
kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan
penolong untuk anggotanya.
d. Koperasi Pemasaran
Koperasi Pemasaran Koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan
produk/jasa koperasinya atau anggotanya
e. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

 Sumber Modal Koperasi


Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan
kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi
terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.
modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan
pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk
setiap anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus
dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan
kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan

14
yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
c. Simpanan khusus/lain-lain
1) Simpanan sukarela simpanan yang dapat diambil kapan saja.
2) Simpanan Qurba
3) Deposito Berjangka
d. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri,
pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi,
dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
e. Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai
dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat
hibah/pemberian dan tidak mengikat.

f. adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai


berikut:
1) Anggota dan calon anggota
2) Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan
perjanjian kerjasama antarkoperasi
3) Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku
4) Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
5) Sumber lain yang sah

15
g. Mekanisme Pendirian Koperasi
Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap. Pertama-
tama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan
koperasi membutuhkan minimal 20 anggota. Kedua, Para anggota
tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan
pengurus koperasi ( ketua, sekertaris, dan bendahara ). Setelah itu,
koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan rumah
tangga koperasi itu. Lalu meminta perizinan dari negara. Barulah bisa
menjalankan koperasi dengan baik dan benar.

h. Perangkat Organisasi Koperasi


1) Rapat Anggota
Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang
kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi, maka segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi
harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu.,
termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia
pengurus dan pengawas.

2) Pengurus
Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan
disertai dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan
koperasi, baik dibidang organisasi maupun usaha. Anggota
pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat
anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung
jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota

16
pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi.
Namun pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.
3) Pengawas
Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan
pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih
oleh anggota koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya,
pengawas berhak mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi
merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas bertanggung
jawab kepada rapat anggota

6. Persekutuan Perdata (Burgerlyk Maatschap)


Bentuk kerjasama untuk mencari keuntungan yang paling
sederhana baik cara pendirian maupun cara pembubarannya yang tidak
memerlukan persyaratan formal adalah persekutan perdata sebagaimana
diatur di dalam KUH Perdata Buku III, Bab 8 pasal 1618 s.d. 1652. Jadi,
yang dimaksud persekutuan perdata adalah suatu persetujuan dengan
mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu
dalam persekutuan dengan maksud untuk mencari keuntungan. Yang
dimaksud memasukkan sesuatu dapat berupa uang, barang, goodwill,
konsesi, cara kerja, tenaga biasa dan lain-lain.
Cara pendirian persekutuan perdata dimulai saat ditandatanganinya
akta pendirian di notaris dan selanjutnya didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan negeri dan akan mendapatkan nomor register dari Pengadilan
atas persekutuan perdata yang didirikan dan biaya ditetapkan oleh notaris.
Berakhirnya persekutuan perdata diatur di dalam pasal 1646 KUH
Perdata, apabila :
a. Karena jangka waktu berdirinya pesekutuan perdata tersebut sudah
habis;

17
b. Karena barang yang menjadi obyek persekutuan perdata itu menjadi
lenyap, atau telah diselesaikannya perbuatan yang menjadi pokok
persekutuan perdata tersebut.
c. Karena salah seorang angota persekutuan perdata meninggal dunia,
dikuratil, jatuh failit;
d. Karena anggota persekutuan perdata itu sendiri meminta agar
persekutuan dibubarka

Dalam pasal 6 PP 63/2008 ditentukan bahwa minimal kekayaan


awal dari Yayasan yang harus disediakan oleh pendiri Yayasan adalah
sebagai berikut :
a. Jika Yayasan didirikan oleh Orang Indonesia (perorangan atau badan
hukum) maka harus dipisahkan dari harta kekayaan pribadi pendiri
sebesar minimal Rp.10.000.000,-
b. Jika Yayasan didirikan oleh Orang Asing atau Orang Asing bersama
Orang Indonesia, maka harus dipisahkan dari harta kekayaan pribadi
pendiri sebesar minimal Rp.100.000.000,-
Permasalahan hukum yang timbul disini adalah penyebutan status
Yayasan : ada Yayasan "nasional”, Yayasan yang ”mengandung unsur
asing” dan Yayasan ”asing”. Perlu ditelaah lebih lanjut perbedaan antara
Yayasan yang mengandung unsur asing (didirikan menurut hukum
Indonesia) dengan Yayasan asing (didirikan menurut hukum Asing). Pada
bagian yang lalu penulis telah disinggung bahwa Yayasan Asing dalam
melaksanakan kegiatan operasionalnya wajib bermitra dengan Yayasan
yang didirikan oleh Orang Indonesia ( Yayasan nasional ) (pasal 26 PP),
sedangkan Yayasan yang mengandung unsur asing tidak perlu bermitra
dengan Yayasan nasional dan berhak melakukan kegiatan penelitian dan
pengembangan.

18
Status badan hukum Yayasan diperoleh sejak tanggal pengesahan
oleh Menteri Hukum dan HAM ( pasal 11 UU 16/2001 jo UU 28/2004)
sedangkan prosedurenya diuraikan dalam pasal 15 PP 63/2008 yaitu
dalam jangka waktu maksimal 10 hari sejak tanggal Akta Pendirian,
pendiri atau kuasanya melalui notaris yang membuat akta pendirian
Yayasan mengajukan permohonan secara tertulis dilampiri dengan :
a. Salinan akta pendirian Yayasan;
b. Foto copy NPWP Yayasan yang dilegalisir Notaris.
c. Surat pernyataan kedudukan disertai alamat lengkap Yayasan ditanda
tangani Pengurus dan diketahui oleh Lurah/Kepala Desa.
d. Bukti penyetoran atau keterangan Bank atas nama Yayasan atau
pernyataan tertulis dari pendiri yang memuat keterangan nilai
kekayaan yang dipisahkan sebagai kekayaan awal untuk mendirikan
Yayasan.
e. Surat Pernyataan Pendiri mengnai keabsahan kekayaan awal tersebut.
f. Bukti penyetoran biaya pengesahan dan pegumuman Yayasan.

Prosedure mana lebih lengkap daripada yang disyaratkan dalam


Surat Edaran Dirjen Administrasi Hukum Umum nomor C-HT.01.10-21
tanggal 4 Nopember 2002 juncto Surat nomor : C-HT.01.10-07 tanggal 5
Mei 2003 perihal pengesahan dan persetujuan perubahan Anggaran Dasar
Yayasan. Jadi secara praktis sebaiknya dilengkapi semuanya termasuk
biaya PNBP dan biaya Pengumuman TBNRI.
Mengenai Anggaran Dasar Yayasan yang perlu diperhatikan
adalah baik Pendirian Yayasan maupun perubahan Anggaran Dasar
Yayasan harus menggunakan akta otentik dan dibuat dalam bahasa
Indonesia ( pasal 9 ayat jo pasal 18 ayat 3 2 UU 16/2001 ).

19
Perubahan subtansi Anggaran Dasar dapat dikategorikan menjadi 3
kategori :
a. hal yang tidak boleh dirubah
b. hal yang boleh dirubah dengan mendapat persetujuan Menteri
c. hal yang boleh dirubah cukup dengan diberitahukan kepada Menteri
Sedangkan perubahan data Yayasan cukup diberitahukan kepada
Menteri (pasal 19 PP).
Hal yang tidak boleh dirubah dari subtansi Anggaran Dasar
Yayasan adalah perubahan maksud dan tujuan Yayasan. Hal yang boleh
dirubah dengan persetujuan Menteri adalah perubahan nama dan kegiatan
Yayasan.
Hal yang boleh dirubah cukup diberitahukan kepada Menteri
adalah subtansi Anggaran Dasar selain yang disebutkan diatas termasuk
perubahan tempat kedudukan Yayasan. ( pasal 18 ayat 1 dan ayat 3 ).
Perubahan susunan Pengurus, Pembina, Pengawas dan perubahan alamat
lengkap Yayasan adalah termasuk perbuatan hukum yang tidak merubah
Anggaran Dasar Yayasan namun dikategorikan sebagai perubahan data
Yayasan ( pasal 19 PP dan penjelasannya ).
Hati-hati disini karena perubahan tempat kedudukan dan
perubahan alamat lengkap Yayasan adalah perbuatan hukum yang
berbeda. Yang menjadi permasalahan hukum adalah penentuan waktu
efektif berlakunya perubahan-perubahan tersebut. Perubahan Anggaran
Dasar yang membutuhkan persetujuan Menteri secara tegas ditetapkan
berlaku sejak tanggal persetujuan Menteri ( pasal 17 PP ), dalam pasal 18
mengenai perubahan Anggaran Dasar Yayasan yang tidak memerlukan
persetujuan Menteri tidak ditetapkan efektif berlakunya, sebaliknya dalam
pasal 19 ditetapkan perubahan data Yayasan efektif berlaku sejak tanggal
perubahan tersebut dicatat dalam Data Yayasan.

20
Daftar Pustaka

Prasetya,Rudhy, 1983., Kedudukan Mandiri dan Pertanggungjawaban dari


Perseroan Terbatas, Airlangga University Press, Surabaya.
1988., Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris dalam Perseroan Terbatas,
Makalah, Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta.
Ali, Chidir, Badan Hukum, Bandung : alumni 1991
……………, Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia aspek Hukum dalam Ekonomi
bagian I,Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 2005
Source: http://google/Aspek+Hukum+Dalam+Bisnis +Aspek+Hukum+Dalam+Firma
Source: http://google/aspek-hukum-pt-cv-firma-koperasi/
Source: http://ontadurehx.wordpress.com/2010/10/21/aspek-hukum-dalam-bisnis-with-bu-
moniq-as-lecturer/

21

Vous aimerez peut-être aussi