Vous êtes sur la page 1sur 4

LUKA BAKAR

Defenisi

Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api,
air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi.

Derajat luka bakar

*Derajat I

Luka bakar hanya terbatas pada lapisan epidermis. Luka bakar derajat ini ditandai
dengan kemerahan yang biasanya akan sembuh tanpa jaringan parut dalam waktu 5-7
hari.

*Derajat II

Mencapai kedalaman dermis tetapi masih ada elemen epitel yang tersisa, seperti sel
epitel basal, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan folikel rambut. Luka dapat
sembuh 10-21 hari. Luka derajat ini tampak lebih pucat dan lebih nyeri dibandingkan
luka bakar superfisial, karena adanya kerusakan kapiler dan ujung syaraf di dermis.
Juga timbul berisi cairan eksudat yang keluar dari pembuluh karena permeabilitas
dindingnya meninggi. Derajat ini dibedakan menjadi :

 Derajat 2 dangkal, dimana kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis


dan penyembuhan terjadi secara spontan dalam 10-14 hari.
 Derajat 2 dalam, dimana kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis.
Bila kerusakan lebih dalam mengenai dermis, subyektif dirasakan nyeri.
Penyembuhan terjadi lebih lama dengan waktu lebih dari 1 bulan.

*Derajat III

Meliputi seluruh kedalaman kulit, mungkin subkutis atau organ yang lebih dalam.
Elemen epitel tidak ada lagi maka untuk mendapat kesembuhan harus dilakukan
cangkok kulit. Kulit pucat abu-abu atau hitam, tidak ada bula, dan tidak nyeri.

Persentase luka bakar

Luas luka bakar dan lokasi luka pada tubuh diukur dengan prosentase. Pengukuran ini
disebut rule of nines dan pada bayi dan anak anak dilakukan beberapa modifikasi.
Rule of nines membagi tubuh manusia dewasa dalam beberapa bagian dan setiap
bagian dihitung 9%.

 Kepala = 9%
 Dada bagian depan = 9%
 Perut bagian depan = 9%
 Punggung = 18%
 Setiap tangan = 9%
 Setiap telapak tangan = 1%
 Selangkangan = 1%
 Setiap kaki = 18%

Hanya luka bakar derajat dua dan tigalah yang dihitung menggunakan rule of nine,
sementara luka bakar derajat satu tidak dimasukan sebab permukaan kulit relatif
bagus sehingga fungsi kulit sebagai regulasi cairan dan suhu masih baik.
Manajemen luka bakar

Pre Hospital

Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan belari untuk mencari air.
Hal ini akan sebaliknya akan memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin.
Oleh karena itu, segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) orang
itu agar api segera padam. Bila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan
kain basah untuk memadamkan apinya. Sedang untuk kasus luka bakar karena bahan
kimia atau benda dingin, segera basuh dan jauhkan bahan kimia atau benda dingin.
Matikan sumber listrik dan bawa orang yang mengalami luka bakar dengan
menggunakan selimut basah pada daerah luka bakar. Jangan membawa orang dengan
luka bakar dalam keadaan terbuka karena dapat menyebabkan evaporasi cairan tubuh
yang terekspose udara luar dan menyebabkan dehidrasi. Orang dengan luka bakar
biasanya diberikan obat-obatan penahan rasa sakit jenis analgetik : Antalgin, aspirin,
asam mefenamat samapai penggunaan morfin oleh tenaga medis

Hospital

Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya harus dicek
Airway, breathing dan circulation-nya terlebih dahulu.

1. Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera


pasang Endotracheal Tube (ET) atau trakeostomi. Trakeostomi berfungsi untuk
mmembebaskan jalan napas, mengurangi ruang mati,dan memudahkan
pembersihan jalan nafas dari lendir atau kotoran. Bila ada keracunan CO,
diberikan oksigen murni. Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain
adalah: riwayat terkurung dalam api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang
terbakar, dan sputum yang hitam.
2. Breathing - eschar yang melingkari dada dapat menghambat gerakan dada
untuk bernapas, segera lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-
trauma lain yang dapat menghambat gerakan pernapasan, misalnya
pneumothorax, hematothorax, dan fraktur costae
3. Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga
menimbulkan edema. pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik
karena kebocoran plasma yang luas. Manajemen cairan pada pasien luka bakar,
dapat diberikan dengan Formula Baxter.

Perawatan lokal adalah mengoleskan luka dengan antiseptik dan membiarkannya


terbuka untuk perawatan terbuka atau menutupnya dengan pembalaut steril untuk
perawatan tertutup. Selanjutnya, diberikan pencegahan tetanus berupa ATS dan/atau
toksoid. Analgesik diberikan bila penderita kesakitan.

Obat-obatan, antibiotik sistemik spektrum luas diberikan untuk mencegah infeksi. Yang
banyak dipakai adalah golongan aminoglikosida yang efektif terhadap pseudomonas.
Antasida diberikan untuk pencegahan tukak beban (tukak stress) dan antipiretik
diberikan bila suhu tinggi. Nutrisi harus cukup untuk menutup kebutuhan kalori, yaitu
sebanyak 2.500-3.000 kalori sehari dengan kadar protein tinggi dapat diberikan secara
parenteral. Sebagai tambahan dapat diberikan vitamin A, B, dan D, Fe sulfat 500 mg
dan Vitamin C 500 mg.

Komplikasi luka bakar

- syok hipovelemik
- infeksi
- distress pernafasan
- anemia
- parut hypertrofi
- kontraktur

Prognosa
 Morbiditas dan mortalitas berhubungan dengan :
- luas LB, derajat LB, lokalisasi LB
- umur, tingkat kesehatan,
- cepat lambatnya pertolongan,
- fasilitas tempat pertolongan.
 Kematian => - shock dan kehilangan cairan
- kegagalan jantung,
- sepsis atau infeksi,
- ARF,
- Komplikasi lain : Pneumonia dll

Vous aimerez peut-être aussi