Vous êtes sur la page 1sur 4

MODUL PRAKTIKUM

ANALISIS URIN

A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan:

 Untuk melakukan tes untuk menunjukkan hasil metabolisme normal di dalam


urine.
 Untuk melakukan tes untuk menunjukkan zat-zat abnormal atau pathologi di
dalam urine.
 Untuk mendemonstrasikan perilaku buffer urine
B. Dasar Teori
Cairan ekstra sel menyusun lingkungan internal sel-sel tubuh. Dalam medium ini sel-sel
melakukan aktivitas vitalnya. Karena perubahan pada cairan ekstrasel pasti mengakibatkan
perubahan cairan dalam sel dan dengan demikian juga perubahan fungsi sel, maka penting
untuk fungsi normal sel-sel bahwa susunan cairan ini relatif konstan.Lingkungan internal
terutama diatur oleh dua pasang organ: paru-paru, yang mengatur konsentrasi oksigen dan CO2;
dan ginjal, yang mempertahankan susunan optimal kimia cairan tubuh. Ginjal adalah snatu
organ yang tidak hanya membuang sampah metabolisme tetapi sebenarnya melakukan fungsi
homeostatik yang sangat penting. Ginjal juga memiliki kapasitas metabolik yang besar.
Peranan Ginjal dalam Homeostatis
 Pengaturan lingkungan internal oieh ginjal adalah suatu gabungan 3 proses:
fikrasi plasma darah oleh glomerulus;
 absorpsi kembali selektif zat-zat seperti garam, air, gula sederhana dan asam amino oleh
tubulus yang diperlukan untuk mempertahankan lingkungan internal atau untuk
membantu proses-proses metabolik; dan
 sekresi zat-zat oleh tubulus dari darah ke dalam lumen tubulus untuk dieksresikan ke
dalam urin. Proses ini mengikutsertakan penahanan kalium, asam urat, anion organik, dan
ion hidrogen. Tugasnya untuk memperbaiki komponen buffer darah dan untuk
mengeluarkan zat-zat yang mungkin merugikan.
Stuktur nefron
Urin dibentuk oleh penggabungan 3 proses tersebut di atas. Unit anatomi yang
melakukan fungsi ini adalah nefron. Tiap-tiap ginjal memiliki sekitar 1 juta nefron.Darah
dihantarkan dari aorta melalui arteri renalis dan cabang-cabang arteria renalis ke arterioli afferen.
Tepat distal dari stuktur ini adalah glomerulus, suatu jaringan kapiler yang menyerupai jumbai
yang terdiri atas unit penyaringan. Kapiler ini bergabung untuk membentuk arteriole efferen,
suatu pembuluh darah dengan dinding ototyang karenanya mampu mengubah diameter
lumennya. Arteriole efferen segera membagi lagi menjadi kapiler kedua yang mengelilingi
bagian lainnya dari nefron.
Susunan urine sangat berbeda dari filtrat glomerulus. Juga terdapat perbedaan yang
sangat besar antara volume cairan yang dibentuk pada glomerulus tiap menit dan jumlah yang
sampai di papila dalam waktu yang sama. Glomeruli berperan hanya sebagai saringan; susunan
filtrat glomerulus karena itu ditentukan semata-mata oleh permeabilitas membran kapiler
terhadap zat-zat dari darah. Sebagai akibat, filtrat glomerulus mengandung banyak zat yang
penting untuk metabolisme normal, seperti air, glukosa, asam amino, dan elektrolit, serta zat-zat
yang hams diekskresi dan diulang seperti urea, kreatinin dan asam urat. Lagi pula, dalam
berbagai keadaan, lebih banyak atau lebih sedikit jumlah zat-zat esensial ditahan sesuai dengan
kebutuhan untuk mempertahankan ketetapan dalam likunganinternal. Fungsi ginjal yang sangat
selektif ini adalah tugas tubulus. Dengan absorbsi kembali dan sekresi, tubulus mengubah filtrat
glomerulus dan dengan demikian menghasilkan urine. Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut
berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi
pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang
proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke
dalam tubuh melalui molekul pembawa.
Analisis urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, berat jenis cairan urin dan pH
serta suhu urin itu sendiri. Sedangkan analisis kimiawi dapat meliputi analisis glukosa, analisis
protein dan analisis pigmen empedu. Untuk analisis kandungan proteinm ada banyak sekali
metode yang ditawarkan , mulai dari metode uji millon sampai kuprisulfa dan sodium basa. Yang
terakhir adalah analisis secara mikroskopik, sampel urin secara langsung diamati dibawah
mikroskop sehingga akan diketahui zat-zat apa saja yang terkandung di dalam urin tersebut,
misalnya kalsium phospat, serat tanaman, bahkan bakteri.
C. Alat dan Bahan
1. Alat yang Dipakai:
 pipet tetes
 tabung reaksi,
 pHmeter atau pH paper
 kompor listrik atau penangas air
2. Bahan yang Dipakai
 Urine(urine orang tidak normal, seperti sakit DM, hamil, dll)
 HNO3 encer,
 AgNO3 encer,
 HCl encer, a
 mmonium molybdate
 Glukosa oksidase,
 Bennedict,
 CH3COOH encer.
D. Cara Kerja
Tes untuk zat-zat yang terdapat dalam urine:
a) pH
melakukan uji dengan kertas lakmus hasil
b) Chlorida
ditambahkan asam nitrat encer ,Tambahkan larutan perak nitrat ,Endapan putih
menunjukkan klorida
c) Sulfat
Asamkan HCl encer menambahkan Endapan putih mengindikasikan adanya sulfat.
d) Phosphates
mengasamkan asam nitrat encer menambahkan meletakkan beaker gelas + air 60oC
Warna endapan kuning ke hijau mengindikasikan adanya Phosphate.
e) Uji Gula (Glukosa) dalam Urine
menguji potongan kertas atau alat uji lain yang mengandung glukosa oksidase
mencatat hasil menambahkan meletakkan penangas air – mencatat hasilnya.
f) Uji Albumin dalam Urine
Menguji Potongan ke rtas + reagen Mencatat hasil Mengisi tabung reaks memanaskan
sampai keruh menambahkan 5 % asam asetat. Keruh menandakan adanya albumin.

E. Daftar Pustaka

Ali, I. 2008. http://iqbalali.com/2008/02/10/urinalisis-analisis-kemih/ (online: 13 Desember


2009).
Ganong, W. F, Fisiologi Kedokteran edisi 14, Penerbit buku kedokteran, EGC, alih bahasa oleh
dr. Petrus Andrianto.
Hidayat, dkk. 2006. Mikrobiologi Industri.Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Lehninger, Albert L. 1990. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi,D.A. 2004. Modul dasar-dasar biokimia. Jakarta : Bina Aksara.
http://semilirsenja.blogspot.com/2010/01/metabolisme /analisis-urine-laporan-praktikum.html

Vous aimerez peut-être aussi